2. Pengertian
Emfisema adalah jenis
penyakit paru obstruktif
kronik yang melibatkan
kerusakan pada kantung
udara (alveoli) di paru-
paru. Akibatnya, tubuh
tidak mendapatkan
oksigen yang diperlukan.
Emfisema membuat
penderita sulit bernafas.
3. Penjelasan Emfisema
Pengisian udara berlebihan dengan obstruksi terjadi
akibat dari obstrusi sebagian yang mengenai suatu
bronkus atau bronkiolus dimana pengeluaran udara dari
dalam alveolus menjadi lebih sukar dari
pemasukannya.Dalam keadaan demikian terjadi
penimbunan udara yang bertambah di sebelah distal dari
alveolus.
Pada emfisema terjadi penyempitan saluran nafas,
penyempitan ini dapat mengakibatkan obstruksi jalan
nafas dan sesak, penyempitan saluran nafas disebabkan
oleh berkurangnya elastisitas paru-paru.
6. Emfisema Sentrilobular
Secara selektif hanya menyerang bronchialus
respiratoris. Dinding – dindingmulai berlubang
membesar, bergabung dan akhirnya cenderung
menjadi satu ruang sewaktu dinding-dinding
terintegrasi. Mula-mula duktus alveolaris dan sakum
alveolaris yang lebih distal dapat dipertahankan.
Penyakit ini cenderung lebih berat menyerang
bagian atas paru, tetapi akhirnya cenderung
tersebar tidak merata.
7. Emfisema Panlobular
Bentuk morfologi yang lebih jarang. Alveous
yang terletak distal dari bronchiolus terminasi
mengalami pembesaran serta kerusakan secara
merata.
8. Centriacinar emfisema
Adalah salah satu jenis emfisema paru-paru
yang ditandai dengan pembesaran rongga udara
di bagian proksimal acinus, terutama pada
tingkat bronchiolus repiratorius.
9. Distal acinar emfisema
Adalah salah satu jenis emfisema paru-paru
yang terbatas pada ujung distal alveolus di
sepanjang septum interlobularis dan di bawah
pleura membentuk bula.
10. Panacinar emfisema
Adalah satu jenis emfisema paru-paru yang
ditandai dengan pembesaran rongga udara yang
relatif seragam di seluruh acinus.Merupakan
bentuk yang jarang, gambaran khas nya adalah
tersebar merata di seluruh paru-paru, meskipun
bagian-bagian basal cenderung terserang lebih
parah. Tipe ini sering timbul pada hewan dengan
defisiensi alfa-1 anti tripsin
12. Penyebab Emfisema
① Merokok dan menghirup asap rokok.
Rokok dapat menyebabkan emfisema karena pada pernapasan
normal, udara ditarik melalui bronki dan ke dalam alveoli, kantung-
kantung kecil yang dikelilingi oleh kapiler. Alveoli menyerap oksigen
dan kemudian mentransfernya ke dalam darah. Ketika toxicants,
seperti asap rokok, yang menghembuskan napas ke dalam paru-
paru, partikel berbahaya menjadi terperangkap dalam alveoli.
② Hilangnya elastisitas alveolus.
③ Kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. A1AD memungkinkan
enzim inflamasi (seperti elastase) untuk menghancurkan
jaringan alveolar. Jenis emfisema disebabkan oleh A1AD
dikenal sebagai emfisema panacinar (melibatkan seluruh
acinus) sebagai lawan centrilobular emfisema, yang
disebabkan oleh merokok. Emfisema Panacinar biasanya
mempengaruhi paru-paru lebih rendah, sementara emfisema
centrilobular mempengaruhi paru-paru bagian atas.
13. ④ Usia
Semakin tua elastisitas paru-paru semakin menurun dan
massa otot dada mereka menyebabkan otot-otot ini menjadi
lemah.
⑤ Faktor genetik Adanya eosinifilia atau peningkatan kadar
imonoglobulin E (IgE) serum, adanya hiper responsive
dan defisiensi protein alfa – 1 anti tripsin.
⑥ Polusi
Polutan industri dan udara juga dapat menyebabkan emfisema. Polusi
udara seperti halnya asap tembakau, dapat menyebabkan gangguan
pada silia menghambat fungsi makrofag alveolar.
⑦ Infeksi: Infeksi saluran nafas akan menyebabkan
kerusakan paru lebih berat. Penyakit infeksi saluran
nafas seperti pneumonia, bronkiolitis akut dan asma
bronkiale, dapat mengarah pada obstruksi jalan nafas,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya
15. Gejala Emfisema
1. Sesak napas: volume paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari
paru-paru terperangkap didalamnya.
2. Batuk kronis
3. Kehilangan nafsu makan sehingga berat badan turun
4. Kelelahan
5. Menghasilkan dahak kuning atau hijau, bibir dan kuku
mereka mungkin biru atau abu-abu yang rendah
menunjukkan oksigen dalam tubuh.
6. Volume paru-paru lebih besar
7. Dada seperti tong (barrel chest)
17. Pencegahan Emfisema
1. Berhenti merokok
2. Menghindari asap rokok, misalnya
menggunakan masker.
3. Adanya larangan merokok dan sansi yang
tegas, dapat berupa hukuman maupun
denda uang.
4. Mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik
19. Pengobatan Emfisema
1. Hydroxygen Plus bermanfaat meningkatkan persediaan
oksigen
2. Transplantasi paru-paru
3. Pemberian inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan untuk
meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
4. Fisioterapi
20. Komplikasi
Emfisema
Sering mengalami infeksi pada saluran pernafasan
Daya tahan tubuh kurang sempurna
Tingkat kerusakan paru semakin parah
Proses peradangan yang kronis pada saluran nafas
Pneumonia (radang paru-paru)
Atelaktasis (pengkerutan paru-paru)
Pneumothoraks (terdapat udara atau gas dalam rongga
pleura)
Meningkatkan resiko gagal nafas pada pasien.
Gambar