PPOM atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis adalah penyakit paru yang disebabkan oleh emfisema atau bronkitis kronis yang menyebabkan penyempitan saluran pernafasan. PPOM lebih sering menyerang laki-laki dan merupakan penyebab utama kematian. Penyebabnya adalah emfisema yang merusak dinding alveoli dan bronkitis kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara. Gejalanya bervariasi
2. DEFINISI PPOM
Penyakit Paru Obstruktif Menahun /PPOM (Chronic
Obstructive Pulmonary Disease/COPD) adalah suatu
penyumbatan menetap pada saluran pernafasan yang
disebabkan oleh emfisema atau bronkitis kronis.PPOM
lebih sering menyerang laki-laki dan sering berakibat
fatal. PPOM juga lebih sering terjadi pada suatu
keluarga, sehingga diduga ada faktor yang dirurunkan.
3. PENYEBAB
Ada 2 (dua) penyebab dari penyumbatan aliran udara
pada penyakit ini,
1. Emfisema
Emfisema adalah suatu
pelebaran kantung udara
kecil (alveoli) di paru-paru,
yang disertai dengan
kerusakan pada dindingnya.
4. Cont’
Pada emfisema, dinding alveoli mengalami
kerusakan, sehingga bronkioli kehilangan struktur
penyangganya. Dengan demikian, pada saat udara
dikeluarkan, bronkioli akan mengkerut. Struktur
saluran udara menyempit dan sifatnya menetap.
5. Gejala Empisema
Sesak napas
Mengi
Sesak dada
Mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik
Batuk kronis
Kehilangan nafsu makan dan berat badan
Kelelahan
6. Pencegahan dan pengobatan
Jika penderita adalah perokok aktif, berhenti
merokok dapat membantu mencegah
penderita dari penyakit ini. Jika emfisema
sudah menjalar, berhenti merokok mencegah
perkembangan penyakit. Pengobatan
didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah
gejalanya ringan, sedang atau berat. Perlakuan
termasuk menggunakan inhaler, pemberian
oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang
operasi untuk meredakan gejala dan mencegah
komplikasi.
7. 2. Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis adalah batuk menahun yang menetap, yang
disertai dengan pembentukan dahak dan bukan merupakan
akibat dari penyebab yang secara medis diketahui (misalnya
kanker paru-paru). Pada saluran udara kecil terjadi
pembentukan jaringan parut, pembengkakan lapisan,
penyumbatan parsial oleh lendir dan kejang pada otot
polosnya. Penyempitan ini bersifat sementara.
8. lanjutan
Bronkitis kronis didefinisikan sebagai adanya
batuk produktif yang berlangsung 3 bulan dalam
satu tahun selama 2 tahun berturut-turut.
(Bruner & Suddarth, 2002).
Dan menunjukkan kelainan pada bronchus yang
sifatnya menahun (berlangsung lama) dan
disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang
berasal dari luar bronchus maupun dari
bronchus itu sendiri.
9. lanjutan
Tubuh menghasilkan protein
alfa-1-antitripsin, yang
memegang peranan penting
dalam mencegah kerusakan
alveoli oleh neutrofil
estalase.Ada suatu penyakit
keturunan yang sangat jarang
terjadi, dimana seseorang
tidak memiliki atau hanya
memiliki sedikit alfa-1-
antitripsin, sehingga
emfisema terjadi pada awal
usia pertengahan (terutama
pada perokok).
10. 3. GEJALA
Gejala-gejala awal dari Lama-lama gejala tersebut
PPOM, yang bisa muncul akan semakin sering
setelah 5-10 tahun dirasakan. Bisa juga
merokok, adalah batuk disertai mengi/bengek.
dan adanya lendir. Pada umur sekitar 60
Sering terjadi nyeri kepala tahun, sering timbul sesak
dan pilek. Selama pilek, nafas waktu bekerja dan
dahak menjadi kuning bertambah parah secara
atau hijau karena adanya perlahan
nanah. Pembengkakan pada kaki
sering terjadi karena
adanya gagal jantung.
11. ETIOLOGI
1. Infeksi
2. Kelainan herideter atau kelainan konginetal
3. Factor mekanis yang mempermudah timbulnya
infeksi
4. mempunyai riwayat pneumoni. Seperti
campak,batuk rejan, atau penyakit menular
lainnya semasa kanak-kanak.
5. Polusi, seperti : asap rokok (tembakau), debu
dan asap industri, polusi udara.
6. Oleh paparan berbagai macam polusi industri
dan tambang, diantaranya: batubara, fiber, gas,
asap las, semen.
12. Patofisiologi
Asap mengiritasi jalan nafas mengakibatkan hipersekresi lendir
dan inflamasi.
kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel goblet
meningkat , fungsi silia menurun dan lebih banyak lendir yang
dihasilkan.
bronkiolus mengalami penyempitan dan tersumbat. Alveoli yang
berdekatan dengan bronkiolus dapat menjadi rusak dan
membentuk fibrosis, mengakibatkan perubahan fungsi
makrofag .
Penyempitan bronkial lebih lanjut terjadi sebagai akibat
perubahan fibrotik yang terjadi dalam jalan napas. Pada
waktunya mungkin terjadi perubahan paru yang ireversibel,
kemungkinan mengakibatkan emfisema dan bronkiektasis.
13. Gejala dan keluhan
1. Batuk dengan dahak atau batuk produktif dalam
jumlah yang banyak. Dahak makin banyak dan
berwarna kekuningan (purulen) pada serangan akut
(eksaserbasi). Kadang dapat dijumpai batuk darah.
2. Sesak napas. Sesak bersifat progresif (makin berat)
saat beraktifitas.
3. Adakalanya terdengar suara mengi (ngik-ngik).
4. Pada pemeriksaan dengan stetoskop (auskultasi)
terdengar suara krok-krok terutama saat inspirasi
(menarik napas) yang menggambarkan adanya
dahak di saluran napas.
14. Secara klinis, Bronkitis kronis
terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Bronkitis kronis ringan ( 3. Bronkitis kronis dengan
simple chronic bronchitis), penyempitan saluran
ditandai dengan batuk napas ( chronic bronchitis
berdahak dan keluhan lain with obstruction
yang ringan. ), ditandai dengan batuk
2. Bronkitis kronis berdahak yang disertai
mukopurulen ( chronic dengan sesak napas berat
mucupurulent bronchitis), dan suara mengi.
ditandai dengan batuk
berdahak kental, purulen
(berwarna kekuningan).