use it as you want, then pay me with a reward

1. Kedudukan Al-
Qur`an, Hadis,
Ijtihad sebagai
sumber hukum
islam.

2. ❝ Barang siapa tidak memutuskan
dengan apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itulah orang-orang
kafir ❞
Q.S. al-Ma`idah/5:44

3. Pengertian & Kedudukan Al-Qur`an
 Pengertian.
Dari segi Bahasa, al-Qur`an berasal dari kata qara`a- yaqra`u-
qira`atan- qur`anan, yang berarti sesuatu yang dibaca atau bacaan. Sedangkan
dari segi istilah, al-Qur`an adalah kallamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang membacanya berfungsi sebagai ibadah.
 Kedudukan al-Qur`an sebagai sumber hukum Islam.
Sebagai hukum islam, al-Qur`an merupakan sumber utama dan pertama
sehingga semua persoalan harus merujuk dan berpedoman kepadanya. Al-Qur`an
adalah kitab yang berisi sebagai petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang
beriman. Al-Qur`an juga merupakan sumber dari segala sumber hukum, baik
dalam konteks kehidupan didunia maupun diakhirat kelak.

4. —Q.S. an-Nisa`/4:105
“Sungguh, kami telah menurunkan kitab (al-
Qur`an) kepadamu (Muhammad) membawa
kebenaran, agar engkau mengadili antara
manusia dan apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu, dan janganlah engkau menjadi
penentang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang yang berkhianat.”

5. Keyakinan yang tertancap
kuat didalam hati.
Akidah/ Keimanan
01
Kandungan Hukum dalam al-Qur`an
Akhlak/ Budi Pekerti
03 Berakhlak adalah tuntunan dalam
hubungan antara manusia dengan Allah
SWT. Dengan sesama manusia, maupun
Alam Semesta.
Syari`ah/ Ibadah
02 Hukum ini mengatur tentang
tata cara ibadah yang sesuai
dengan syariat islam.

6. Pengertian Hadis/
Sunnah
Secara Bahasa, hadis berarti perkataan/
ucapan. Menurut istilah, hadis adalah segala
perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir)
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW. Sedangkan Sunnah memiliki
pengertian sebagai segala sesuatu yang
dilakukan oleh Rasulullah saw. Yang
menjadi sumber hukum islam.
‫سالم‬ ‫إ‬‫ال‬

7. Bagian-bagian Hadis
Sanad
Sekelompok orang atau
seseorang yang
menyampaikan hadis dari
Rasulullah saw. Sampai
saat ini.
Matan
Isi/ materi hadis yang
disampaikan oleh
Rasulullah saw.
Rawi
Orang yang meriwayatkan
hadis.

8. Sebagai sumber hukum islam, hadis berada satu
tingkat dibawah al-Qur`an. Artinya, jika sebuah perkara
hukumnya tidak terdapat didalam al-Qur`an, yang
harus dijadikan sandaran berikutnya adalah hadis
tersebut.
Kedudukan Hadis/ Sunnah
dalam Hukum Islam

9. ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۚ َ ‫ه‬
‫ّٰللا‬ َ‫ع‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫ا‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ِ‫ع‬ِ‫ُّط‬‫ي‬ ْ‫َن‬ ‫م‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ٰ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫ا‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬
‫ا‬ً‫ظ‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ح‬ ْ‫م‬
ۗ
❛Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka
sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan
barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka
(ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad)
untuk menjadi pemelihara mereka. ❜
An-Nisa 4:80

10. Macam-macam Hadis
Muttawatir
Hadis yang diriwayatkan
oleh banyak perawi, baik
dari kalangan para sahabat
maupun generasi
sesudahnya dan
dipastikan diantara mereka
tidak bersepakat dusta
Masyhur
Hadis yang diriwayatkan
oleh dua orang sahabat
atau lebih yang tidak
mencapai derajat
muttawatir.
Ahad
Hadis yang hanya
diriwayatkan oleh satu
atau dua orang perawi,
sehingga tidak mencapai
derajat muttawatir.

11. Ijtihad.
 Pengertian Ijtihad: Kata Ijtihad berasal dari bahasa Arab yang memiliki artian;
Mengerahkan segala kemampuan, bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga,
atau bekerja secara optimal. Secara istilah, ijtihad adalah mencurahkan segenap
tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh dalam menetapkan suatu hukum.
Orang yang melakukan ijtihad adalah mujtahid.
 Syarat-syarat ber-Ijtihad:
 Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam.
 Memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa Arab, ilmu tafsir, usul fikih, dan
tarikh (Sejarah).
 Memahami cara merumuskan hukum (Istinbat)
 Memiliki keluhuran akhlak mulia.

12. Kedudukan Ijtihad
Ijtihad memiliki kedudukan sebagai
sumber hukum islam setelah al-
Qur`an dan hadis. Ijtihad dilakukan
jika suatu persoalan tidak ditemukan
hukumnya dalam al-Qur`an dan
hadis. Namun demikian, hukum yang
dihasilkan dari ijtihad tidak boleh
bertentangan dengan al-Qur`an dan
hadis.

13. Bentuk-bentuk Ijtihad
Ijma`
Kesepakatan para
ulama ahli ijtihad
dalam memutuskan
suatu perkara atau
hukum.
Qiyas
Mempersamakan/
menganalogikan masalah
baru yang tidak terdapat
dalam al-Qur`an dan
hadis karena kesamaan
sifat/ karakternya.
Maslahah
Mursalah
Penetapan hukum yang
menitikberatkan pada
kemanfaatan suatu
perbuatan dan tujuan
hakiki-universal
terhadap syariat islam.

14. HUKUM TAKLIFI
Makruh (kharahah)
Tuntutan untuk meninggalkan suatu
perbuatan yang dibenci atau tidak
disukai. Apabila meninggalkannya
mendapat pahala, dan dikerjakan tidak
berdosa
Wajib (Fardu)
Aturan Allah SWT. Yang harus
dikerjakan, dengan konsekuensi
jika dikerjakan mendapat
pahala, dan jika ditinggalkan
akan berakibat dosa.
Sunnah (Mandub)
Tuntutan dengan konsekuensi
jika dikerjakan mendapat
pahala, dan jika ditinggalkan
tidaklah berdosa.
Haram (Tahrim)
Larangan untuk melakukan suatu
perbuatan atau tindakan. Jika
dilanggar, berkonsekunsi
mendapatkan dosa dan hukuman
Mubah
Sesuatu yang boleh dikerjakan dan
boleh ditinggalkan. Tidaklah
berdosa atau berpahala jika
dikerjakan maupun ditinggalkan.

15. THANKYOU!