BAB 1_ Al-Qur_an dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup.pdffikri489015
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
saya pribadi yang suka senang belajar hal-hal baru tertantang untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri oleh karena itu kelebihan yang mendukung saya untuk menjadi guru penggerak adalah saya mempunyai pengalaman bekerja sebagai guru selama 18 tahun status saya pada saat itu guru GTT guru tidak tetap tapi berjalanya proses waktu pada tahun 2022 saya lolos tes ASN PPPK alhamdulilah sampai saat ini saya mendapat tugas tambahan dari kepala sekolah sebagai wali kelas guru piket pelatih senam aerobik dan Pembina OSIS Saya sudah terbiasa dengan berorganisasi khususnya organisasi yang ada di sekolah yaitu OSIS organisasi intra sekolah sehingga saya terbiasa dan mampuh untuk menggerakan siswa untuk melakukan budaya positif dengan pengalaman saya belajar berorganisasi Memberikan suatu perubahan sikap yang baik serta berdampak kepada pola belajar kepada peserta didik dengan membuat sekema pembelajaran yang lebih menyenangkan sesuai dengan Kurikulum Merdeka belajar Selain itu Alasan saya mempunyai keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan Saya mempunyai pengamalan empiri dalam menggunakan Insan sekolah melalui expose ide yang dimusyawarahkan melalui media yang tersedia di sekolah contohnya kegiatan membaca ayat suci Alquran sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) dimulai penegakan disiplin melatih Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
saya pribadi yang suka senang belajar hal-hal baru tertantang untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri oleh karena itu kelebihan yang mendukung saya untuk menjadi guru penggerak adalah saya mempunyai pengalaman bekerja sebagai guru selama 18 tahun status saya pada saat itu guru GTT guru tidak tetap tapi berjalanya proses waktu pada tahun 2022 saya lolos tes ASN PPPK alhamdulilah sampai saat ini saya mendapat tugas tambahan dari kepala sekolah sebagai wali kelas guru piket pelatih senam aerobik dan Pembina OSIS Saya sudah terbiasa dengan berorganisasi khususnya organisasi yang ada di sekolah yaitu OSIS organisasi intra sekolah sehingga saya terbiasa dan mampuh untuk menggerakan siswa untuk melakukan budaya positif dengan pengalaman saya belajar berorganisasi Memberikan suatu perubahan sikap yang baik serta berdampak kepada pola belajar kepada peserta didik dengan membuat sekema pembelajaran yang lebih menyenangkan sesuai dengan Kurikulum Merdeka belajar Selain itu Alasan saya mempunyai keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan Saya mempunyai pengamalan empiri dalam menggunakan Insan sekolah melalui expose ide yang dimusyawarahkan melalui media yang tersedia di sekolah contohnya kegiatan membaca ayat suci Alquran sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) dimulai penegakan disiplin melatih
BAB 1_ Al-Qur_an dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup.pdffikri489015
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
saya pribadi yang suka senang belajar hal-hal baru tertantang untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri oleh karena itu kelebihan yang mendukung saya untuk menjadi guru penggerak adalah saya mempunyai pengalaman bekerja sebagai guru selama 18 tahun status saya pada saat itu guru GTT guru tidak tetap tapi berjalanya proses waktu pada tahun 2022 saya lolos tes ASN PPPK alhamdulilah sampai saat ini saya mendapat tugas tambahan dari kepala sekolah sebagai wali kelas guru piket pelatih senam aerobik dan Pembina OSIS Saya sudah terbiasa dengan berorganisasi khususnya organisasi yang ada di sekolah yaitu OSIS organisasi intra sekolah sehingga saya terbiasa dan mampuh untuk menggerakan siswa untuk melakukan budaya positif dengan pengalaman saya belajar berorganisasi Memberikan suatu perubahan sikap yang baik serta berdampak kepada pola belajar kepada peserta didik dengan membuat sekema pembelajaran yang lebih menyenangkan sesuai dengan Kurikulum Merdeka belajar Selain itu Alasan saya mempunyai keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan Saya mempunyai pengamalan empiri dalam menggunakan Insan sekolah melalui expose ide yang dimusyawarahkan melalui media yang tersedia di sekolah contohnya kegiatan membaca ayat suci Alquran sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) dimulai penegakan disiplin melatih Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
saya pribadi yang suka senang belajar hal-hal baru tertantang untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri oleh karena itu kelebihan yang mendukung saya untuk menjadi guru penggerak adalah saya mempunyai pengalaman bekerja sebagai guru selama 18 tahun status saya pada saat itu guru GTT guru tidak tetap tapi berjalanya proses waktu pada tahun 2022 saya lolos tes ASN PPPK alhamdulilah sampai saat ini saya mendapat tugas tambahan dari kepala sekolah sebagai wali kelas guru piket pelatih senam aerobik dan Pembina OSIS Saya sudah terbiasa dengan berorganisasi khususnya organisasi yang ada di sekolah yaitu OSIS organisasi intra sekolah sehingga saya terbiasa dan mampuh untuk menggerakan siswa untuk melakukan budaya positif dengan pengalaman saya belajar berorganisasi Memberikan suatu perubahan sikap yang baik serta berdampak kepada pola belajar kepada peserta didik dengan membuat sekema pembelajaran yang lebih menyenangkan sesuai dengan Kurikulum Merdeka belajar Selain itu Alasan saya mempunyai keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan Saya mempunyai pengamalan empiri dalam menggunakan Insan sekolah melalui expose ide yang dimusyawarahkan melalui media yang tersedia di sekolah contohnya kegiatan membaca ayat suci Alquran sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) dimulai penegakan disiplin melatih
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfliondian
Materi Pendidikan Agama Islam Semester 1
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad
Dalam menentukan suatu solusi perkara yang terjadi dalam kehidupan kita memerlukan landasan dan hukum-hukum yang dijadikan sebagai sumber. Perlu kita ketahui dalam penentuan dan pengambilan keputusan terdapat beberapa sumber-sumber hukum yang dapat kita gunakan. Diantaranya adalah Alqur'an, Hadis, dan Itjihad.
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfliondian
Materi Pendidikan Agama Islam Semester 1
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad
Dalam menentukan suatu solusi perkara yang terjadi dalam kehidupan kita memerlukan landasan dan hukum-hukum yang dijadikan sebagai sumber. Perlu kita ketahui dalam penentuan dan pengambilan keputusan terdapat beberapa sumber-sumber hukum yang dapat kita gunakan. Diantaranya adalah Alqur'an, Hadis, dan Itjihad.
2. APA ITU SUMBER HUKUM ISLAM...?
Sumber agama Islam merupakan landasan utama bagi umat
Muslim dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Secara umum sumber agama Islam dibagi menjadi 2, yaitu hukum
muttafaq (disepakati) dan hukum mukhtalaf (tidak disepakati)
- sumber hukum muttafaq: Al-Quran, Hadits, Ijma', Qiyas.
- sumber hukum mukhtalaf: istishan, mashlahah-mursalah, istishab,
saddzu dzar’iah, qaul as-shahaby, urf, syar’u man qablana
kedua sumber hukum di atas memiliki peran penting dalam
menentukan hukum dan tata cara hidup umat Muslim.
3. SUMBER HUKUM ISLAM YANG AKAN
DIBAHAS
AL-QUR’AN HADIST IJTIHAD
QIYAS
IJMA’
05
01 02 03
04
5. PENGERTIAN
Menurut bahasa, kata "al Qur'an adalah bentuk isim
masdar dari kata "qa-ra-a" yang berarti membaca yaitu kata
"qur-a-nan" yang berarti yang dibaca.
ْتَل ِ
صُف ٌبَتِك
۶
َقِل ًّايِب َرَع اًنقرا ،ايته
ََْوَُُلَْْي ٍ ْْو
“Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam
bahasa arab untuk kaum yang mengetahui”. (QS. Fushshilat
(41) :3)
Secara istilah Menurut Khudhari Beik al-qur’an adalah
Firman Allah SWT yang berbahasa arab yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW, untuk dipahami dan selalu
diingat, disampaikan secara mutawattir (bersambung), ditulis
dalam satu mushaf yang diawali dengn surat al Fatihah dan
diakhiri dengan surat al Naa
6. Sifat Al Qur’an dalam Menetapkan Hukum
1. Tidak Menyulitkan
َرْسُْْال ُمُكِب ُدي ِ
رُي َ
َل َو َرْسُيْال ُمُكِب ُ ه
َّللا ُدي ِرُي
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu...".(QS. Al Baqarah; 185)
Salah satu contohnya dalam mengharamkan khamr ditetapkan dalam tiga proses
1. Menjelaskan manfaat khamar lebih kecil dibanding akibat buruknya
2. Melarang pelaku shalat dalam keadaan mabuk
3. Menegaskan hukum haram kepada khamar dan perbuatan buruk lainya
2. Bertahap dalam pelaksanaanya
7. 1. Sebagai Pedoman dan Petunjuk Hidup Manusia
2. Sebagai Pembenar dan penyempurna kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya
3. Sebagai Mu’jizat Nabi Muhammad SAW
4. Membimbing manusia ke jalan keselamatan dan kebahagiaan
5. Pelajaran dan penerang kehidupan
FUNGSI AL-QUR’AN
9. Hadis ialah segala hal yang datang dari Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan,
perbuatan, ketetapan dan cita-cita nabi SAW. Para ulama telah bersepakat bahwa
hadis dapat berdiri sendiri dalam mengadakan hukum-hukum, seperti menghalalkan
atau mengharamkan sesuatu. Kekuatannya sama dengan Al Qur’an.
Hadis menurut bahasa artinya baru dan kabar/berita
Hadis scr istilah:
اأوًتقرير أو ًالْف أو ًَلقْو وسلم عليه هللا صلى النبي إلى ضيفُأ ما
صفة
Segala sesuatu yg disandarkan kepada Nabi saw, baik berupa perkataan, perbuatan,
persetujuan, ataupun sifat.
• Hadis merupakan wujud/gambaran konkrit dan penjelas pada dalil tertentu dalam
Al qur’an.
• Ahlaq nabi adalah al Qur'an Jika ingin memahami isi Al qur'an harus melihat
hadis, karena pengejewantahan Al Qur'an ada pada ahlaq rasululloh.
PENGERTIAN
10. ُأ َو َلْوُسهٱلر ْ۟واُْيِطَأ َو َ ه
ٱَّلل ْ۟واُْيِطَأ ۟ا َْٰٓوُنَماَء َِينذهٱل اَهُّيَأََٰٓي
ۖ ْمُكنِم ِ
رْمَ ْ
ٱْل ىِل ۟
و
َش ىِف ْمُتْعَزَنَت َِإَف
ُهوُّدُرَف ءْى
َيْٱل َو ِ ه
ٱَّللِب ََْوُنِمْؤُت ْمُتنُك َِإ ِلْوُسهٱلر َو ِ ه
ٱَّلل ىَلِإ
َت ُنَسَْْأ َو ٌْريَِ ََِلََٰ ِ
ر ِِاَءْٱل ٍِ ْْو
ً
يالِوْأ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.“ (QS. An Nisa' : 59)
KEDUDUKAN HADIST SEBAGAI SUMBER HUKUM
11. FUNGSI HADIST TERHADAP AL-QUR’AN
1. TAQRIR
Hadis/sunnah berfungsi untuk menguatkan atau menggaris bawahi maksud redaksi wahyu (Al
Qur'an). Bayan Taqrir disebut juga Bayan Ta'kid atau Bayan Isbat.
Contoh: Hadis/sunnah tentang penentuan kalender bulan berkenaan dengan kewajiban di bulan
Ramadhan
َأَف ُهوُمُتْيَأَر اَذِإ َو واُم ْوُصَف َل َ
َلِهْال ُمُتْيَأَر اَذِإَف
ا ْوُرِطْف
(
مسلم رواه
)
"Apabila kalian melihat bulan, maka puasalah, juga apabila melihat bulan, berbukalah". (HR.
Muslim)
Hadis ini mentaqrir ayat,
نْصَيْلَف َرْهَّشال ُمُكنِم َدِهَش نَمَف
.....
”Maka barangsiapa yang menyaksikan bulan, hendaknya ia berpuasa”. (QS. Al Baqarah: 185)
12. FUNGSI HADIST TERHADAP AL-QUR’AN
2. BAYAN TAFSIR
Hadis/sunnah berfungsi menjelaskan atau memberikan keterangan atau menafsirkan redaksi Al
Qur'an, merinci keterangan Al Qur'an yang bersifat global (umum) dan bahkan membatasi pengertian
lahir dari teks Al Qur'an atau mengkhususkan (takhsis) terhadap redaksi ayat yang masih bersifat
umum.
Contoh: Hadis/Sunnah menafsirkan QS. Al Qodr (97): 1
ِ
رْدَقْال ِةليل في أنزلته إنا
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
Nabi SAW,. memberi penjelasan tentang waktu (terjadinya) Lailatul Qodar, seperti dalam Hadis;
َاَضَم َر ْنِم ِ
ر ِِواَْلا ِ
رْشَع ْنِم ِ
رْتِْوْال يِف ِ
رْدَقْال ُةَلْيال
(
البخارى رواه
)
“lailatul qadr berada pada malam gajil pada sepuluh akhir bulan ramadhan"
13. 3. BAYAN TASYRI
Hadis/sunnah berfungsi untuk menetapkan hukum yang tidak dijelaskan oleh Al Qur'an. Hal ini dilakukan
atas inisiatif Nabi SAW Atas berkembangnya permasalahan sejalan dengan luasnya daerah penyebaran
Islam dan beragamnya pemikiran para pemeluk Islam.
Di antara hasil hukum yang berasal dari inisiatif Nabi SAW adalah:
Pada masalah zakat, Al Qur'an tidak secara jelas menyebut berapa yang harus dikeluarkan seorang
muslim dalam mengeluarkan zakat fitrah. Nabi SAW menjelaskannya dalam hadis/sunnahnya sebagai
berikut:
Rasul telah mewajibkan zakat fitrah kepada manusia (muslim). Pada bulan ramadhan satu sho' (zukat)
kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atau sahaya, laki-laki atau perempuan muslim" (HR.
Bukhari dan Muslim)
14. 2. Hadis fi’li
Perbuatan yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW seperti cara melakukan
wudhu, shalat, haji, dan lainnya. Hadis fi’il ini
tidak diketahui langsung dari nabi, namun
melalui informasi yang diberikan oleh sahabat
1. Hadis Qouli
Segala yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW berupa perkataan atau ucapan
yang berisi berbagai tuntunan dan petujuk syara’
peristiwa, kisah kisah, baik yanh berkaitan
dengan akidah, akhlak, syariah maupun yang
lainnya
BENTUK BENTUK HADIST
3. Hadis Taqriri
Tidak semua materi hadis berasal dari Nabi,
baik berupa perkataan maupun perbuatan.
Sebagiannya adlaah perkataan atau perbuatan
sahabat baik yang dilakukan di depan Nabi
atau yang tidak kemudian di konfirmasi kepada
Nabi
4. Hadis Ahwali
Berupa hal Ihwal Nabi yang berkenaan dengan
keadaan fisik, sifat-sifat dan kepribadian beliau
5. Hadis Hammi
Hasrat nabi yang belum terealisasikan. Hadis ini
belum terwujud namun masih berupa keinginan
16. PENGERTIAN
Kata ijtihad berasal dari kata yang berarti al-thaqah (daya, kemampuan, kekuatan). Atau berarti al-
masyaqqah (kesulitan, kesukaran)
Ijtihad, menurut istilah: secara umum memiliki makna yang luas, mencakup segenap pencurahan
daya intelektual dan bahkan spiritual dalam menghadapi suatu kegiatan atau permasalahan yang
sukar. Dari itu, upaya pengerahan kemampuan dalam berbagai lapangan ilmu, seperti Ilmu kalam,
falsafah, tasawuf, fikih, dan lain sebagainya merupakan suatu bentuk ijtihad.
Namun ijtihad dalam pengertian khusus dan spesifik, yaitu ijtihad dalam hukum Islam, mengacu
kepada upaya maksimal dalam mendapatkan ketentuan hukum syara’. Atau mengerahkan segala
kemampuan dalam mendapatkan hukum syara’ yang praktis dengan menggunakan metode
istinbat. Atau upaya seseorg ahli fikih dalam mengerahkan kemampuan secara optimal dalam
mendapatkan suatu hukum syariat yang bersifat zanni.
17. آم َ َ ن طَأ ُوا ِيع َّ
َّللا ُوا و َ َ طَأ ِيع الر ُوا َّس و َول ُ َ األم ِول ُأ ْ م ِر ِ ن ُكم ْ ف ْ َإ ن
ِ
َأ َا ه ذَّال َا ين
ْيـ َ و ْ م ي ِ يـ
ر ُ دوه إ ُ َّ
َّللا ل َِِ و ِ َالر َّس إ ِول ُ كن ُ ْن ِ ْت ُم تـ ْ ُ ؤ ْم ِ ن ب َون ُ َّ
َِّللا و ِ َ ال
َ
ُم ْ َ ف ِ شي ْ ء فـ ٍ
َاز َع ْ ت
اآلخ ذل َ ِر ِ ِ خ َك َيـ ْ ر و ٌ َ حَأ ْس َن ت ُ َ أ ويال ْ
ِِ تـ َ ن
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (AlQur‘an) dan Rasul
(Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (
Q.S An-nisa : 59)
DASAR HUKUM IJTIHAD
18. SYARAT SYARAT MENJADI SEORANG MUJTAHID
6. Mengetahui ilmu ushul fiqh.
2. Yang berkaitan dengan Sunnah, harus
mengetahui Sunnah sebanyak-banyaknya. Al-
Gazali mengatakan cukup mengetahui Hadis-hadis
hukum saja.
1. Mengetahui Al-Qurʼan dan Sunnah.
Cukup mengetahui ayat-ayat hukum saja
4. Mengetahui bahasa Arab, yang
memungkinkan menggali hukum dari Al-
Qurʼan dan Sunnah secara baik dan
benar.
3. Mengetahui ijma’, sehingga ia tidak
mengeluarkan fatwa yang
bertentangan dengan ijma’.
5 . Mengetahui nasikh mansukh
7. Mengetahui maksud syari’ dalam
menetapkan hukum.
19. 2. Ijtihad tatbiqi, yaitu kegiatan ijtihad yang bukan
untuk menemukaan dan menghasilkan hukum,
tetapi menerapkan hukum hasil temuan imam
mujtahid terdahulu kepada kejadian yang
muncul kemudian.
1. Ijtihad istinbat, yaitu kegiatan ijtihad
yang berusaha menggali dan
menemukan hukum dari dalil-dalil
yang telah ditentukan
PEMBAGIAN IJTIHAD
20. TINGKATAN IJTIHAD
1. Mujtahid muthlak/independen adalah mujtahid yang mandiri. Untuk mencapai tingkatan ini, semua
persyaratan sebagai seorang mujtahid harus dipenuhi. Mujtahid inilah yang memiliki tingkat otoritas mengkaji
ketetapan hukum langsung dari Al-Qur’an dan Sunnah.
2. Mujtahid muntashib adalah mereka yang mengambil atau memilih pendapat imam-imamnya dalam ushul
dan berbeda pendapat dalam cabang (furu’(, meskipun secara umum menghasilkan kesimpulan-kesimpulan
yang hampir sama dengan hasil ijtihad yang diperoleh imamnya.
3. Mujtahid fil mazhab, adalah mujtahid yang mengikuti imamnya baik dalam ushul maupun dalam furu’-nya.
Mujtahid mazhab ini menghasilkan al-fikih al-mazhabi (aliran fikih) dan meletakkan asas-asas bagi
perkembangan mazhab-mazhab, serta mengeluarkan ketentuan hukum baru berdasarkan prinsip-prinsip dari
mazhab-mazhab tersebut. Mujtahid-mujtahid inilah yang meletakkan asas-asas tarjih dan muqayasah
(perbandingan) di antara pendapat ulama guna menilai sahih ata daif-nya suatu pendapat.
4. Mujtahid tarjih, adalah mujtahid yang tidak melakukan istinbat terhadap hukum-hukum furu’ yang belum sempat
ditetapkan oleh ulama terdahulu dan belum diketahui hukumnya. Mujtahid murajjih hanya melakukan tarjih
mengunggulkan di antara pendapat-pendapat yang diriwayatkan dari imam dengan metodenya, murajjih melakukan
tarjih sebagai pendapat atas pendapat lain karena dipandang kuat dalilnya atau karena sesuai dengan konteks
kehidupan masyarakat pada masa itu atau karena alasan lain, sepanjang tidak termasuk ke dalam kategori
melakukan kegiatan istinbat baru yang independen ataupun mengikuti metode istinbat imamnya.
22. PENGERTIAN
Ijma’ secara etimologi memutuskan atau menyepakati sesuatu.
حكم على الرسول وفاة بعد من العصور من عصر في المجتهدين جميع إتفاق هو اإلجماع
الواقعة في شرعي
“
Ijma' adalah kesepakatan seluruh mujtahid pada suatu masa tertentu sesudah wafatnya
rasul atas hukum syara' untuk suatu peristiwa atau kejadian.
Ijma’ dalam istilah ahli ushul adalah kesepakatan semua para mujtahid dari kaum
muslimin pada suatu masa setelah wafat Rasul Saw atas hukum syara yang tidak
ditemukan dasar hukumnya dalam Al Qur’an dan Hadis.
Jadi obyek ijmâ’ ialah semua peristiwa atau kejadian yang tidak ada dasarnya dalam al-
Qur’an dan al-Hadis, peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan ibadat ghairu
mahdhah (ibadat yanng tidak langsung ditujukan kepada Allah SWT) bidang mu’amalat,
bidang kemasyarakatan atau semua hal-hal yang berhubungan dengan urusan duniawi
23. DASAR HUKUM IJMA’
ُهال ُهَل ََّنيَبَت اَم ِدْعَب نِم َلوُسَّالر ِقِقَاشُي نَمو
ُمْال ِليِبَس َْريَغ ْعِبَّتَي َو ىَد
َينِنِمْؤ
اًير ِ
صَم ْتَءاَس َو مَلَهَج ِهِلْصُن َو تولى اَم ِهِل َوُن
Dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang
bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan la leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya
itudan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali." (QS.
An Nisa'; 115).
Pada ayat ini Allah swt melarang untuk:
- Menyakiti/ menentang Rasulullah.
- Membelot/ menentang jalan yang disepakati kaum mu'minin.
24. RUKUN IJMA’
Rukun Ijma’ adalah empat prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam proses Ijma’:
1) Mujtahid lebih dari satu orang: Saat berlangsung kejadian yang
memerlukan adanya Ijma’, terdapat sejumlah orang yang berkualitas
mujtahid
2) Kesepakatan atas hukum suatu masalah: Semua mujtahid pada satu
masa sepakat atas hukum suatu masalah tanpa memandang negeri asal,
suku dan kelompok tertentu
3) Pendapat dikemukakan sebagai hasil ijtihad: Kesepakatan itu tercapai
setelah terlebih dahulu masing-masing mujtahid mengemukanan
pendapatnya sebagai hasil dari usaha ijtihadnya
4) Kesepakatan hukum dicapai dari hasil kesepakatan pendapat para
ulama secara keseluruhan: Seandainya ada sebagian dari ulama yang
tidak setuju dengan kesepakatan tersebut maka tidak bisa disebut sebagai
Ijma’
26. PENGERTIAN
Qiyas menurut bahasa berarti menyamakan, manganalogikan, membandingkan atau
mengukur.
Para ulama ushul fiqh berpendapat, qiyas ialah menetapkan hukum suatu kejadian
atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara membandingkannya kepada
suatu kejadian atau peristiwa yang lain yang telah ditetapkan hukumnya berdasarkan
nash karena ada persamaan ‘illat antara kedua kejadian atau peristiwa itu
Jadi suatu Qiyas hanya dapat dilakukan apabila telah diyakini bahwa benar-benar tidak
ada satupun nash yang dapat dijadikan dasar untuk menetapkan hukum suatu
peristiwa atau kejadian.
Karena itu tugas pertama yang harus dilakukan oleh seorang yang akan melakukan
Qiyas, ialah mencari: apakah ada nash yang dapat dijadikan dasar untuk menetapkan
hukum dari peristiwa atau kejadian. Jika telah diyakini benar tidak ada nash yang
dimaksud barulah dilakukan Qiyas
27. DASAR HUKUM QIYAS
ُسهٱلر ْ۟واُْيِطَأ َو َ ه
ٱَّلل ْ۟واُْيِطَأ ۟ا َْٰٓوُنَماَء َِينذهٱل اَهُّيَأََٰٓي
ْمُتْعَزَنَت َِإَف ۖ ْمُكنِم ِ
رْمَ ْ
ٱْل ىِل ۟
وُأ َو َلْو
ءْىَش ىِف
ِ ه
ٱَّللِب ََْوُنِمْؤُت ْمُتنُك َِإ ِلْوُسهٱلر َو ِ ه
ٱَّلل ىَلِإ ُهوُّدُرَف
ُنَسَْْأ َو ٌْريَِ ََِلََٰ ِ
ر ِِاَءْٱل ٍِ ْْوَيْٱل َو
ِوْأَت
ً
يال
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika
kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya.“ (QS. An Nisa' : 59)
Ayat di atas menjadi dasar hukum qiyas, sebab maksud dari ungkapan kembali kepada Allah dan Rasul
(dalam masalah khilafiyah), tiada lain adalah perintah supaya menyelidiki tanda-tanda kecenderungan
adanya persamaan (illat) dan membandingkannya = qiyas
28. RUKUN QIYAS DAN CONTOHNYA
Asal (pokok), yaitu suatu peristiwa yang telah ditetapkan hukumnya berdasarkan nash.
“PENGHARAMAN GANJA SEBAGAI QIYÂS DARI MINUMAN KERAS/KHAMR (YANG
MEMABUKKAN)”
Far'u (cabang), yaitu sesuatu permasalahan yang belum terdapat nash hukumnya, karena tidak
terdapat dalil nash atau ijma' yang menjelaskan hukumnya.
“GANJA”
Hukm Al Asl, yaitu hukum syar'i yang terdapat dalam dalam nash dalam hukum asalnya. Atau hukum
syar'i yang ada dalam nash atau ijma’
“MINUMAN KERAS/KHAMR ADALAH HARAM” (QS. Al-Maidah:10)
Illat, adalah sifat persamaan yang didasarkan atas hukum asal atau dasar qiyas yang dibangun
atasnya.
“SAMA-SAMA MEMABUKKAN/MEMBUAT KEHILANGAN KONTROL DIRI”
29. REFERENSI
1. Buku Siswa Fikih kelas XII, Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2016
2. Ushul Fiqih, Dr.Hj.Darmawati H.S.Ag.,M.tahun 2019
3. Ulumul Hadis, Zuhri Wahid, Fatimah Azarah, Watni Marpaung tahun 2014