Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-B
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-B
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. Beribadah kepada Allah harus dilakukan secara benar. Kebenaran dalam
beribadah kepada Allah adalah beribadah sesuai dengan ketentuan kitab suci
Al-Qur’an, As-Sunah, dan hasil Ijtihad. Untuk mengetahui Al-Qur’an, As-
Sunah, dan hasil Ijtihad diperlukan proses pemahaman ketiga sumber hukum
Islam. Perhatikan peta berikut.
Memahami kedudukan
Al-Qur’an, As-Sunah, dan
Ijtihad
Meyakini kebenaran
hukum ISlam
Berpegangan teguh
terhadap Al-Qur’an,
As-Sunah, dan Ijtihad
As-Sunah
Ijtihad
Al-Qur’an
3. 1. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an Adalah kitab suci yang berbentuk lafaz, diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. Dengan bahasa arab dan bersifat mutawatir yang bernilai
ibadah bagi pembacanya.
2. Isi kandungan Al-Qur’an ada tiga
Hukum I’tiqadiyah yaitu hukum-hukum yang berkenan dengan keimanan
Hukum khuluqiyah yaitu hukum-hukum yang berkenan dengan akhlak
Hukum amaliyah yaitu hukum-hukum Yang berkenan dengan pelaksanaan
syariah secara khusus mencakup, segala perbuatan para mukallaf.
3. Kedudukan Al-Qur’an
Sebagai sumber hukum pertama dan utama
Sebagai penegas di bidang akidah dan ibadah
Sebagai obat penyakit rohani
Sebagai pedoman hidup setiap mukmin
Sebagai pemberi kabar gembira
Sebagai pemberi motivasi lahirnya IPTEK
Sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw. Yang tidak ada
menandinginya
4. a. pengertian As-Sunah
As-Sunah menurut bahasa ketetapan, cara, ataus suatu hal yang biasa
dilakukan. adapun menutut isltilah
b. isi kandungan As-Sunah
Sunah Qauliyah artinya sunah yang berupa perkataan contohnya, اَمَّنِا
اتَيِالنِب ُلَماعَ ا
اْل
sunah fi’liyah artinya sunah yang berupa perbuatan nabi yang
disimpulkan sebagai perintah atau larangan melalui contoh teladan
Rasul, contohnya. salat, zakat, dan haji.
sunah taqririyah yaitu sunah yang berbentuk pengakuan dan ketetapan
Rasulullah saw., contohnya ada sahabat melakukan sesuatu dan
Rasulullah saw. membiarkannya.
c. kedudukan As-Sunah
sebagai dasar hukum Islam
menguatkan dan menegaskan hukum Al-Qur’an
menjelaskan dan merinci hukum yang masih global
menetapkan hukum yang tidak di dalam Al-Qur’an.
5. a. pengertian Ijtihad
ijtihad bersal dari lafaz ijtihada (َدَهَتاجِا ) yang artinya
mencurahkan tenaga dan pikiran
menurut istilah mencurahkan segala seluruh kemampuan
berpikir untuk melakukan syariat dari dalil-dalil syara’ yaitu
Al-Qur’an dan hadis
b. isi kandungan Ijtihad
jawaban semua persoalan hukum islam yang tidak ada secara
jelas jawabannya didalam Al-Qur’an maupun As-Sunah , dapat
mengambil dari hasil ijtihad yang dilakukan para ulama
c. kedudukan Ijtihad
penggalian sumber hukum islam para ulama mujtahid
menggunakan berbagai metode, antara lain ijma’, Qias. istihsa,
istishsab, maslahah mursalah, dan ‘urf.
6. Kebenaran hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an
bersifat mutlak. Artinya, tidak ada keraguan sedikitpun
sebagai petunjuk bagi orang-orang yang beriman
Umat Islam wajib meyakini Al-Qur’an sebagai sumber
hukum.
Untuk dapat meyakini kebenaran hukum Islam yang
bersumber dai Al-Qur’an , umat Islam perlu melakukan
tahapan-tahapan. Tahapan tersebut adalah kemampuan
secara fasih dan artinya dan mampu memahami isi nilai
urgensi secara bersungguh-sungguh.
7. Kebenaran As-Sunah sama dengan kebenaran Al-Qur’an.
Kedudukan As-Sunah terhadap Al-Qur’an adalah menguatkan
apa yang ditetapkan didalam Al-Qur’an, menjelaskan isi Al-
Qur’an yang bersifat global (mujmal), dan menetapkan semua
jenis hukum perbuatan mukalaf yang tidak ada didalam Al-
Qur’an.
Dengan demikian, umat Islam wajib meyakini hukum Islam
yang tertuang didalam As-Sunah. Sebagaimana firma Allah
swt.
....
آاَم َو
ت
ُمُك
ُل اوُسَّالر
ُه اوُذُخَف
َهناَم َو
ُك
ام
ُهانَع
ا اوُهَتاناَف
....
﴿الحشر
:
٧
﴾
Artinya: ….apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah,
dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah… (QS. Al-
Ḥasyr/59: 7)
8. Hasil-hasil ijtihad yang dilakukan oleh para ulama
mujtahid memiliki kebenaran yang sah sebagai bagian
dari hukum Islam.
Sah hukumnya bagi umat Islam meyakini dan mengikuti
hasil ijtihad ulama, sebagai wujud nyata dari ketaatan
kepada ulil ami, Allah berfirman.
اَي
اَهُّيَا
َانيِذَّال
ا
اوُنَم
ا
واُعايِطَا
َللا
ِطَا َو
واُعاي
َل اوُسَّالر
ىِلوُا َو
ِ
رامَْلاا
ِم
امُكان
....
اءس﴿الن
:
٥٩
﴾
Artinya: wahai orang-orang beriman, taatilah Rasul (muhammad), dan
ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu… (QS. An-Nisā’/4:
59)
9. Berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
dalam kehidupan sehari-hari, disamping sebagai bentuk
kewajiban, adalah untuk meyelamatkan manusia dalam
mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat. Nabi bersabda:
انَع
ِدابَع
ِللا
ِانب
د اوُعاسِم
َي ِ
ضَر
ُللا
ُهانَع
َلاَق
:
ا ارُقالَا
ُن
عِفَاش
عَّفَشُم
الي ِاحَم َو
قِدَصُم
انَمَف
ُهَلَعَج
ُهَماَمَا
ُهَداَق
ىَلِا
ا
ِةَّنَجل
انَم َو
ُهَلَعَج
ُهَفاَلخ
ُهَّقاَس
ىَلِا
ِ
ارَّنال
(
رواه
ابن
انحب
وحاكم
)
Artinya: dari Abdullah bin Mas’ud r.a berkata, Rasulullah saw.
Bersabda, Al-Qur’an adalah pemberi syafa’at bagi orang yang
berhak menerima syafa’at (yang membacanya) dan sebagai
pembela yang jelas. Maka, barangsiapa menjadikan Al-Qur’an
sebagai imam, maka Al-Qur’an akan menuntun ke surga, dan
barangsiapa menjadikan Al-Qur’an tidak sebagai iamam, maka Al-
Qur’an akan menggiring masuk ke neraka. (HR. Ibnu Hibban dan
Hakim)
10. berpegang teguh pada As-Sunah sebagai pedoman
hidup
Mengikuti As-Sunah berarti menjadikan As-Sunah
sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, umat
Islam yang senantiasa berpegang teguh terhadap As-
Sunah sebagai pedoman hidup, akan memperoleh
keutamaan dan manfaat. Keutamaan dan kemanfaat
tersebut sebagai berikut.
1. Tercatat sebagai seorang hamba yang taat kepada
Allah
2. Dicintai Allah dan diampuni dosa-dosanya.
11. Kebenaran hasil Ijtihad besifat zhanni atau tentatif. Artinya, tidak
ada jaminan terhadap kebenaran hasil ijtihad secara mutlak, hal ini
proses ijtihad yang berbeda kebenaran memahami nash Al-Qur’an.
Ada tiga kategori keberadaan umat Islam terhadap hasil ijtihad,
1. Bagi seorang mujtahid, tidak terikat untuk mengikuti hasil ijtihad
sebagai pedoman hidup, karena seorang mujtahid terkena
hukum untuk menciptakan hukum.
2. Bagi umat Islam yang pandai, ada tuntutan menjadi muttabi’
(bukan mujtahid dan orang awam) mengikuti hasil ijtihad secara
kritis. Artinya dalam mengikuti hasil ijtihad tidak asal-asalan,
tatapi mengetahui dalil-dalilnya.
3. Bagi orang awam (bukan kelompok mujtahi dan muttabi’),
hukumnya wajib mengikuti hasil ijtihad sebagai pedoman hidup
selain Al-Qur’an dan As-Sunah, karena kelompok ini tidak
kemampuan yang cukup.