Dokumen tersebut membahas tentang kekuasaan Belanda di Indonesia, mulai dari kedatangan Belanda pada abad ke-16 hingga masa politik etis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang berbagai masa penjajahan Belanda di Indonesia dan kebijakan yang diterapkan pada setiap masanya.
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
Perlawanan Aceh terhadap Portugis dan VOC, beberapa tokoh Perang Aceh dan strategi penaklukan perang. Dampak Perang Aceh bagi Belanda dan kerajaan Aceh itu sendiri.
Jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara (Indonesia). Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil.
Negara Indonesia adalah negara penghasil rempah-rempah yang terkenal, jadi tidak heran kalau pada jaman dahulu banyak bangsa-bangsa eropa yang menjajah negara Indonesia dan ingin menguasainya, salah satunya adalah bangsa inggris. Bangsa Inggris melakukan penjelajahan samudera ke dunia timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah, dan akhirnya mereka mendarat di negara indonesia.
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
Perlawanan Aceh terhadap Portugis dan VOC, beberapa tokoh Perang Aceh dan strategi penaklukan perang. Dampak Perang Aceh bagi Belanda dan kerajaan Aceh itu sendiri.
Jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara (Indonesia). Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil.
Negara Indonesia adalah negara penghasil rempah-rempah yang terkenal, jadi tidak heran kalau pada jaman dahulu banyak bangsa-bangsa eropa yang menjajah negara Indonesia dan ingin menguasainya, salah satunya adalah bangsa inggris. Bangsa Inggris melakukan penjelajahan samudera ke dunia timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah, dan akhirnya mereka mendarat di negara indonesia.
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Nadya Shafirah
Â
materi Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris, mata pelajaran Sejarah kelas XI. Meliputi :
-Kedatangan Portugis & Belanda di Indonesia
-VOC
-Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris di Indonesia.
Sejarah Indonesia - Kolonialisme dan Imperialisme Barathanakamilah4
Â
Sudah tahu bukan, kalau Indonesia pada zaman dulu sering dikunjungi oleh orang-orang asing? Ya, lama kelamaan mereka pun berkuasa dan secara tidak langsung berarti kita telah dijajah. Apa sih maksudnya? Baca aja ya.. Hehe, semoga bermanfaat! ;)
berdasarkan buku ips kelas 8, tetapi animasi belum saya berikan. dan presentasi ini cocok sebagai bahan ajar karna lengkap dengan peta konsep bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Â
Kekuasaan Bangsa Belanda di Indonesia
1. KEKUASAAN BELANDA DI
INDONESIA
• Kezia Geofany
• Novia THS
• Fitri Rahma SM
• Fenita A
• Nurlita SM
• Astri S
• Isna M
• Sisca M
• Rheeva AM
• Grace Putri C
2. KEDATANGAN BELANDA
Pada bulan April 1595 dengan empat buah kapal
dibawah pimpinan Cornelis de Houtman (Banten –
Bali)
Pada bulan November 1598 dengan delapan buah
kapal rempah – rempah dibawah pimpinan Jacob van
Neck dan Van Waerwyck (3 Banten – 5 Maluku)
3. Tujuan dibentuknya VOC adalah :
1.Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara
sesama pedagang Belanda.
2.Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi
persaingan, baik dengan sesama bangsa Eropa,
maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3.Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor
maupun ekspor
4. • hak monopoli perdagangan
• hak octrooi, yaitu hak untuk
mencetak dan mengedarkan uang
sendiri
• hak ekstirpasi, yaitu hak untuk
mengurangi hasil produksi rempah-
rempah
• hak mengadakan perjanjian,
memungut pajak, memiliki angkatan
perang, mendirikan benteng, dan
hak untuk menjajah.
Hak istimewa VOC
5. Hak
Oktori
a. Hak memonopoli perdagangan.
b. Hak memiliki angkatan perang,
berperang, mendirikan benteng-
benteng dan menjajah.
c. Hak mengadakan perjanjian dengan
raja atau penguasa setempat atas
nama pemerintah Belanda.
d. Hak mencetak dan mengedarkan
uang.
e. Hak mengangkat dan
memberhentikan pegawai.
f. Hak menjalankan kekuasaan
kehakiman.
g. Hak mengadakan pemerintahan
sendiri.
h. Hak melakukan pungutan pajak.
i. Menjadi wakil pemerintah Belanda
di Asia.
6. Keruntuhan
1. VOC mengalami krisis keuangan
2. Luasnya daerah kekuasaan VOC
3. Persaingan dengankongsi dagang lain
4. Perdagangan gelap yang dilakukan
pedagang Indonesia
8. MASA DAENDLES
Profile
• Herman Willem Daendels
• Hattem, 21 Oktober 1762
• Gubernur Jenderal Hindia
Belanda (1808 – 1811)
• meninggal pada tahun 1818
9. Bidang Pertahanan dan
Keamanan
• Membangun benteng baru
• Membangunpangkalan
angkatan laut di Anyer
• Meningkatkan jumlah
tentara (Pribumi)
• Membangun Jalan Raya
Anyer sampai Panarukan
10. • Kekuasaan raja – raja di
Nusantara dibatasi sec ara
ketat
• Pulau Jawa dibagi menjadi 9
wilayah
• Kedudukan bupati sebagai
penguasa tradisional diubah
menjadi pegawai kolonial
yang digaji
• Kerajaan Bantendan
Cirebon dihapus
Bidang Pemerintahan
11. • Peradilah atas orang Eropa,
Timur dan pribumi
• Pemberantasan korupsi tanpa
pandang bulu
Bidang Peradilan
12. Bidangekonomidankeuangan
• 1. Membentuk Dewan Pengawas
Keuangan Negara (Algemene
Rekenkaer) dan dilakukan
pemberantasan korupsi dengan
keras.
• 2. Mengeluarkan uang kertas.
• 3. Memperbaiki gaji pegawai.
• 4. Pajak in natura (contingenten)
dan sistem penyerahan wajib
(Verplichte Leverantie) yang
diterapkan pada zaman VOC
tetap dilanjutkan, bahkan
ditingkatkan.
• 5. Mengadakan monopoli
perdagangan beras.
• 6. Mengadakan Prianger Stelsel,
yaitu kewajiban bagi rakyat
Priangan dan sekitarnya untuk
menanam tanaman ekspor
(seperti kopi).
13. • Daendels memaksakan berbagai
perjanjian dengan penguasa Surakarta
dan Yogyakarta yang intinya mlakukan
penggabungan banyak daerah dalam
wilayah pemerintah kolonial
• Meningkakan usaha pemasukan uang
dengan cara pemungutan pajak
• Meningkatjan penanaman tanaman yang
hasilnya laku di pasaran dunia
• Rakyat diharuskan melaksanakan
penyerahan wajib hasil pertanian
• Melakukan penjualan tanah – tanah
kepada pihak swasta
• Rakyat dipaksa melakukan kerja paksa
(rodi) untuk membangun jalan Anyer-
Panarukan.
• Perbudakkan dibiarkan berkembang.
• Menghapus upacara penghormatan
kepada residen, sunan, atau sultan.
• Membuat jaringan pos distrik dengan
menggunakan kuda pos.
BidangSosial
14. • 1. Kekejaman dan kesewenang-
wenangan Daendels
menimbulkan kebencian di
kalangan rakyat pribumi maupun
orang-orang Eropa.
• 2. Sikapnya yang otoriter
terhadap raja-raja Banten,
Yogyakarta, dan Cirebon
menimbulkan pertentangan dan
perlawanan.
• 3. Penyelewengan dalam
penjualan tanah kepada pihak
swasta dan manipulasi
penjualan Istana Bogor.
• 4. Keburukan dalam sistem
administrasi pemerintahan
16. MASA JANSSEN
PROFILE
• Jan Willem Janssen
• Nijmegen, 12 Oktober 1762
• Gubernur – Jendral Hindia
Belanda ke-37
• Menggantikan Daendles
pada 1811
• Meninggal pada Mei 1838
17. MASA RAFLES
PROFILE
• Thomas Stamford Bingley
Raffles
• Lahir pada Juli 1781
• Seorang Warga Negara
Inggris
• Gubernur-Jendral Hindia
Belanda Terbesar
• Meninggal pada Juli 1826
18. Kontrak
( Sultan Hamengkubowono III
dengan Inggris )
• Sultan Raja Secara Resmi
ditetapkan sebagai Sultah
Hamengkubawa II dan Pangeran
Natakusuka ditetapkan sebagai
penguasa tersendiri diw wilayah
bagian dari Kesultanan
Yogyakarta dengan gelar Paku
Alam O
• Sultan Hamengkubuwana II
dengan Putranya
Mangkudiningrat di Asingkan ke
Penang
• Semua harta milik Sultan Sepuh
selama menjabat sebagai sultan
dirampas menjadi milik
pemerintah Inggris
19. Bidang Ekonomi
• Pelaksanaan sistem sewa
tanah
• Penghapusan pajak dan
penyerahan wajib hasil bumi
• Penghapusan kerja rodi dan
pembudakan
• Penghapusan sistem monopoli
• Pelatakan desa sebagai unit
administrasi penjajahan
21. HINDIA-BELANDA
Tanam Paksa
Latar belakang
• Di Eropa, Belanda terlibat dalam peperangan-
peperangan pada masa kejayaan Napoleon
Bonaparte sehingga menghabiskan biaya yang amat
besar.
• Terjadinya Perang Kemerdekaan Belgia yang diakhiri
dengan pemisahan Belgia dari Belanda pada tahun
1830.
• Terjadi Perang Diponegoro (1825-1830) yang
merupakan perlawanan rakyat jajahan termahal bagi
Belanda. Perang Diponegoro menghabiskan biaya
sekitar 20.000.000 gulden.
• Kas Negara Belanda kosong dan hutang yang
ditanggung Belanda cukup berat.
• Pemasukkan uang dari penanaman kopi tidak
banyak.
• Gagal mempraktikkan gagasan liberal (1816-1830)
berarti gagal juga mengeksploitasi tanah jajahan
untuk memberikan keuntungan yang besar pada
Belanda.
22. HINDIA-BELANDA
Tanam Paksa
• Persetujuan menyerahkan sebagian tanah (1/5)
• Waktu untuk bekkerja tanam paksa tidak
melebihi waktu untuk pekerjaan mennam padi
• Bebas pajak tanah
• Keuntungan diberikan kepaa rakyat
• Dilakukan dibawah pengawsan kepala desa
• Yang tidak memiliki tanah, wajib kerja 66 hari
23. Reaksi
terhadap Tanam Paksa
Pribumi
• Perlawanan dari petani dari
Pasuruan ( 1833)
• Perusakan tenaman temmbakau
(1846)
Belanda
• Edward Douwes Dekker dalam
bukunya yang berjudul “Max
Havelaar”
• Baron van Houvel
25. Politik Ekonomi Liberal
Latar Belakang
• Pelaksanaan system tanam paksa telah
menimbulkan penderitaan rakyat pribumi, tetapi
hanya memberikan keuntungan kepada pihak
Belanda secara besar-besaran.
• Berkembangnya paham liberalism sehingga
system tanam paksa tidak sesuai lagi untuk
diteruskan.
• Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen
Belanda mendesak pemerintah Belanda
menerapkan system ekonomi liberal di
Indonesia. Tujuannya agar para pengusaha
Belanda sebagai pendukung Partai Liberal dapat
menanamkan modalnya di Indonesia.
• Adanya traktar Sumatera (1871) yang
memberikan kebebasan bagi Belanda untuk
meluaskan wilayahnya ke Aceh. Sebagai
imbalannya, Inggris meminta Belanda
menerapkan system ekonomi liberal di Indonesia
agar pengusaha Inggris dapat menanamkan
modalnya di Indonesia.
26. Politik Ekonomi Liberal
UU GULA
• Tebu tidak boleh diangkut
keluar Indonesia
• Pabrik gula milik
pemerintah diganti dengan
pihak swasta
• Pihak swasta bebas
mendirikan pabrik gula
27. Politik Ekonomi Liberal
UU Agraria 1870
• Tanah milik penduduk pribumi dapat
disewa dalam waktu 5 tahun atau 30 tahun
• Tanah milik negara dapat disewa jalam
jangka waktu 75 tahun
• Tanah di Indonesia dibedakan atas tanah
rakyat dan tanah pemerintah.
• Tanah rakyat dibedakan atas tanah milik
yang bersifat bebas dan tanah desa tidak
bebas.
• Tanah tidak bebas adalah tanah yang dapat
disewakan kepada pengusaha swasta.
• Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada
orang lain.
29. POLITIK ETIS
Triologi van Deventer
• Irigasi (pengairan),
membangun dan
memperbaiki pengairan-
pengairan dan bendungan
untuk keperluan pertanian
• Emigrasi yakni mengajak
penduduk untuk
bertransmigrasi
• Edukasi yakni memperluas
dalam bidang pengajaran
dan pendidikan