Perang Aceh melawan Portugis dan Belanda berlangsung selama lebih dari 300 tahun. Perlawanan rakyat Aceh yang gigih melawan penjajahan asing menyebabkan kerugian besar bagi Portugis dan Belanda dalam hal korban jiwa dan keuangan. Namun pada akhirnya, Belanda berhasil menaklukkan Aceh setelah perjanjian tahun 1904.
Menceritakan Sejarah tentang perlawanan kerajaan Goa terhadap VOC. VOC ingin menguasai Goa karena letaknya yang strategis untuk pelabuhan perdagangan pada masa itu.
Setiap tahuh,selalu ada perkembangan IPTEK yang sudah terjadi.IPTEK telah mempengaruhi segala kehidupan kita selama ini.Sebelum menelusuri lebih dalam,apakah kalian sudah kenal dengan IPTEK dan Globalisasi?
Let's Find Out,guys
Makalah sejarah tentang perlawanan kerajaan demak terhadap portugisIhzaya
Â
Makalah sejarah tentang perlawanan kerajaan demak terhadap portugis.
Mohon maaf apabila ada kesalahan data dan tulisan.
Maklum, saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. ;)
Semoga bermanfaat ;)
Peristiwa Rengasdengklok terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua tentang masalah kapan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia
Menceritakan Sejarah tentang perlawanan kerajaan Goa terhadap VOC. VOC ingin menguasai Goa karena letaknya yang strategis untuk pelabuhan perdagangan pada masa itu.
Setiap tahuh,selalu ada perkembangan IPTEK yang sudah terjadi.IPTEK telah mempengaruhi segala kehidupan kita selama ini.Sebelum menelusuri lebih dalam,apakah kalian sudah kenal dengan IPTEK dan Globalisasi?
Let's Find Out,guys
Makalah sejarah tentang perlawanan kerajaan demak terhadap portugisIhzaya
Â
Makalah sejarah tentang perlawanan kerajaan demak terhadap portugis.
Mohon maaf apabila ada kesalahan data dan tulisan.
Maklum, saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. ;)
Semoga bermanfaat ;)
Peristiwa Rengasdengklok terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua tentang masalah kapan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia
Banyak para pahlawan kita yang berjuang mati-matian untuk membuT Negara kita merdeka dan bebas dari para penjajah yang semenang-menang menjajah negara kita tanpa manusiawi. Contoh para pahlawan dari Aceh ada Cut Meutia, Cut Nyak Dien, Ratu Syariffudin Syah dan masih banyak lagi.
2. ANGGOTA :
1. Ajeng Ayu W (01)
2. Aji Faris B (02)
3. Alfin Nurul Izzah (03)
4. Cantika Dyah A (10)
5. Chafiduddin (11)
6. Devita Galuh A (12)
7. Lisna Nur Aisyah (19)
8. M. Saiful Rizal (20)
9. M. Zam zami N (21)
10.A
11.Nur Sulistiyowati (29)
12.Rifqiyah (30)
3. Pada 1511 banyak para pedagang Islam yang
menyingkir dari Malaka menuju ke Aceh
dikarenakan jatuhnya Malaka ketangan
Portugis. Dengan demikian perdagangan di
Aceh semakin ramai. Perkembangan Aceh
yang begitu pesat ini dipandang oleh Portugis
sebagai ancaman, oleh karena itu, Portugis
berkehendak untuk menghancurkan Aceh.
Pada tahun 1523 Portugis melancarkan
serangan ke Aceh di bawah pimpinan
Henrigues, dan menyusul pada tahun 1524
dipimpin oleh de Sauza.
4. Persiapan Aceh melakukan
perlawanan pada Portugis :
1. Melengkapi kapal-kapal
dagang Aceh dengan
persenjataan, Meriam
dan prajurit.
2. Mendatangkan bantuan
persenjataan, sejumlah
tentara dan beberapa
ahli dari Turki pada
tahun 1567.
3. Mendatangkan bantuan
persenjataan dari
Jepara.
5. PERANG ACEH
Perang Aceh merupakan perang yang berlangsung
antara kerajaan Aceh dan Belanda. Perang tersebut
berlangsung kurang lebih sekitar tahun 1873 -1904.
Semangat juang rakyat Aceh yang tidak pernah surut
membuat pihak Belanda kesulitan untuk
menakhlukkan Aceh. Walaupun akhirnya Belanda
berhasil menguasai Aceh dan mengikat Sultan Aceh
dengan perjanjian, tetapi perlawanan-perlawanan
dari rakyat Aceh kepada pihak belanda masih terus
berlangsung selama awal abad 20.
6. • Perang Aceh Pertama (1873-1874) dipimpin oleh
Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah melawan
Belanda yang dipimpin Köhler. Köhler dengan 3000
serdadunya dapat dipatahkan, di mana Köhler
sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873.
• Perang Aceh Kedua (1874-1880). Pasukan Belanda
dipimpin oleh Jenderal Jan van Swieten. Belanda
berhasil menduduki Keraton Sultan, 26 Januari 1874,
dan dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda.
Pada 31 Januari 1874 Jenderal Van Swieten
mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari
Kerajaan Belanda.
7. • Perang ketiga (1881-1896), perang dilanjutkan secara gerilya
dan dikobarkan perang fi sabilillah. Di mana sistem perang
gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1903. Dalam perang
gerilya ini pasukan Aceh di bawah Teuku Umar bersama
Panglima Polim dan Sultan. Pada tahun 1899 ketika terjadi
serangan mendadak dari pihak Van der Dussen di Meulaboh,
Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar
kemudian tampil menjadi komandan perang gerilya.
• Perang keempat (1896-1910) adalah perang gerilya kelompok
dan perorangan dengan perlawanan, penyerbuan,
penghadangan dan pembunuhan tanpa komando dari pusat
pemerintahan Kesultanan.
8. Dampak perang
Aceh bagi Belanda :
Waktu perang Aceh yang sangat lama yakni
sekitar tahun 1873-1904 sangat menguras
kas keuangan Belanda dan juga menimbulkan
jatuhnya banyak korban dari pihak Belanda.
Bahkan panglima perang Belanda untuk
perang Aceh yang pertama yakni Kohler juga
gugur dalam penyerangan.
9. Dampak perang Aceh
bagi kerajaan Aceh :
 Jatuhnya seluruh Aceh ke tangan
Pemerintah Hindia Belanda. Perang Aceh
diakhiri dengan kemenangan dipihak
Belanda. Setelah berhasil menguasai
seluruh Aceh, jenderal Hindia Belanda
untuk Aceh, yakni Van Heutz memaksa
Sultan Aceh untuk menandatangani
perjanjian yang berisi tentang pengakuan
kedaulatan Hindia Belanda oleh Aceh dan
sultan aceh harus tunduk dengan perintah
Belanda. hal tersebut sudah
menghilangkan hak Aceh untuk merdeka.
 Menguatnya rasa persatuan dan
kesatuan diseluruh lapisan
masyarakat Aceh. Pertempuran yang
berlangsung terus-menerus
membuat rasa persatuan laskar
Aceh semakin terjalin kuat. Apalagi
para ulama yang mengobarkan
semangat perang sabil diantara
laskar Aceh membuat rakyat tidak
gentar dalam menghadapi Belanda.
Jatuh banyak korban dipihak Aceh.
Perang yang berlangsung selama
kurang lebih 33 tahun, membuat
jatuhnya banyak korban dari pihak
Aceh juga gugurnya beberapa
panglima Perang Aceh. Hal tersebut
juga didorong oleh semangat perang
sabil yang berkobar di hati para
pejuang Aceh.