Perubahan Sosial di Masyarakat Presentasi kelas XII IPS MontyPython97
Masyarakat terus berubah , dan sesuai dengan ilmu sosial, hal itu tidak dapat diprediksi atau dicegah, tetapi bisa kita pelajari untuk kendalikan
revolusi,evolusi dan pengaruhnya dibahasi disini, cocok untuk kurikulum 2013 terutama buat lu yang nggak mau bikin slide sendiri dan suka nge-googling xixixi
presentasi ini disertai gambar yang lucu dan menarik, beberapa adalah animasi
Perubahan Sosial di Masyarakat Presentasi kelas XII IPS MontyPython97
Masyarakat terus berubah , dan sesuai dengan ilmu sosial, hal itu tidak dapat diprediksi atau dicegah, tetapi bisa kita pelajari untuk kendalikan
revolusi,evolusi dan pengaruhnya dibahasi disini, cocok untuk kurikulum 2013 terutama buat lu yang nggak mau bikin slide sendiri dan suka nge-googling xixixi
presentasi ini disertai gambar yang lucu dan menarik, beberapa adalah animasi
Presentasi Sosiologi dengan materi "Harmoni Sosial" untuk kelas 11 IPS Kurikulum 2013. Lihat versi interaktifnya dengan mengunjungi web kami di www.fahdisjro.com
Presentasi Sosiologi dengan materi "Harmoni Sosial" untuk kelas 11 IPS Kurikulum 2013. Lihat versi interaktifnya dengan mengunjungi web kami di www.fahdisjro.com
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaahmad arif
Sesuai dengan namanya, power point ini berisi tentang perkembangan masyarakat Indonesia pada masa hindu-budha baik saat agama hindu / budha datang ke Indonesia.
PPT ini juga menjelaskan tentang kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
jika ada yang salah di PPT ini silahkan tulis di komentar/comment
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIASETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAANSMA BRUDERAN PURWOREJO
Mencakup Kehidupan Ekonomi-Keuangan, Politik dan Sosial Budaya pada Awal Kemerdekaan; serta Perjuangan Rakyat Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan.
Kebudayaan Megalitikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolitikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi.
Sumber daya udara adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
jadi, untuk lebih lengkapnya kita akan mengetahui tentang penyebab udara yang tidak sehat, masalah dan kendalanya, serta cara mengatasinya dan pengendaliannya
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Nadya Shafirah
materi Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris, mata pelajaran Sejarah kelas XI. Meliputi :
-Kedatangan Portugis & Belanda di Indonesia
-VOC
-Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris di Indonesia.
Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) SejarahSafira Safitri
1.Perkembangan politik
Mereka hidup berkelompok dan sudah memiliki pemimpin
Pemimpin mereka sangat dihormati dan di taati.
Sudah ada pembagian tugas, bagi pria bertugas berburu. Bagi wanita bertugas mencari buah buahan dan mengurus anak
Pemimpin dipilih berdasar kesanggupan melindungi kelompok
2.Kehidupan Sosial
Telah mengenal kehidupan kelompok. Jumlah anggota dalam tiap kolompok sekitar 10-15 orang.
Hidup selalu berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Hubungan antara anggota kelompok sangat erat.
3.Perkembangan Ekonomi
Mencari makanan hanya untuk kelangsungan hidupnya.
Hasil burunya dibawa ke gua.
Belum mengenal distribusi hasil buruannya.
Setelah kawasan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhannya mereka pindah.
Setelah di temukan alat batu dan tulang hidupnya lebih efektif dan efisien.
Mulai menggunakan mata panah, bilah, dan sudip dalam berburu sehingga tidak perlu banyak orang lagi.
Menggunakan anjing untuk membantu kegiatan berburu.
4.Kegiatan Ekonomi
Masyarakat prasejarah masa berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat bergantung kepada alam lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan, mereka menggunakan apa saja yang tersedia di sekitar mereka, tanpa mengolah lebih lanjut.
Kebutuhan akan makanan dipenuhi dengan cara berburu dan mengumpulkan bahan yang bisa dimakan. Mereka berburu binatang dalam hutan, menangkap ikan, mencari kerang dan siput di laut atau sungai. Mereka mengumpulkan umbi-umbian, daun-daunan, dan biji-bijian di lingkungan sekitar.
5.Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan cara membuat tempat berlindung dan daun-daunan. Pada perkernbangan berikutnya, mereka menghuni gua-gua.
Mereka memilih tempat tinggal yang dekat dengan sumber air atau sungai yang terdapat sumber makanan. Tempat tersebut akan ditinggalkan dan pindah ke tempat baru, apabila tidak tersedia lagi sumber makanan.
6.SISTEM KEPERCAYAAN
Munculnya kepercayaan dilatarbelakangi oleh kesadaran adanya jiwa yang abstrak. Dalam pemikiran manusia, jiwa ditransformasikan sebagai makhluk halus atau roh halus, yang biasa dijadikan objek pemujaan.
7.Hasil Kebudayaan
memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, kayu, maupun tulang dalam upaya membantu mempermudah melakukan pekerjaannya.
Peralatan yang digunakan sangat sederhana.
Mereka telah mengenal api untuk memasak ataupun mengusir binatang buas.
dari sisi komunikasi, mulai menggunakan bahasa yang masih sangat sederhana
1. Teori Yunnan
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke selatan.
Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford.
Sekitar 2000 SM, penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin bermigrasi ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Proto melayu atau Melayu Tua. Kedatangan mereka itu mendesak penduduk dan ras Austromelaneoid ke pedalaman, bahkan ke Indonesia bagian timur. Penduduk ras itu menjadi nenek moyang menduduk Papua sekarang.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Kehidupan Sosial dan Ekonomi
Masyarakat Praaksara
Created by :
Lydia Agnes Gracia S
X-1
SMA Negeri 1 Medan
T.P. 2012/2013
2. A. Masa Berburu dan Mengumpulkan
Makanan
• Keadaan alam : Kehidupannya masih
sangat bergantung pada alam sehingga belum
stabil dan masih liar. Binatang buas sering
menjadi penghalang kehidupan manusia pada
saat ini. Untuk mengantisipasinya, mereka
memilih tepi sungai utk menempuh
perjalanannya dan oleh karena itu ada upaya
mereka utk merakit perahu.
3. • Kehidupan sosial : Mereka hidup berpindah-pindah
(nomaden). Mereka melakukan itu utk memenuhi
kebutuhan hidupnya, jika persediaan hutan habis,
mereka terus mencari tempat berburu lagi.
Hubungan antaranggota kelompok mereka sangat
erat. Mereka saling mempertahankan kelompok
dari serangan kelompok lain atau binatang buas.
Walaupun masih simpel, mereka sudah mengenal
pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan.
4. PEMBAGIAN TUGAS DALAM
KELUARGA
AYAH
Mencari binatang buruan
IBU
•
•
•
•
Memelihara anak-anak
Mengumpulkan makanan
Memasak
Menjaga bara api : karena sulit
mendapatkan api (diusahakan
jangan padam)
5. • Kehidupan Budaya : Budaya adalah hasil cipta,
rasa dan kehidupan manusia. Mereka berhasil
menciptakan alat2 utk mendapatkan titik api
dengan cara menggoreskan batu, kayu atau
benda2 keras lainnya sehingga menimbulkan
api.
• Karena masih tergantung pada alam, mereka
masih nomaden. Biasanya tempat tinggal yang
mereka pilih di pinggir pantai, danau, ataupun
sungai.
6. B. Masa Peralihan
• Masa peralihan : masa transisi dari masa berburu dan
mengumpulkan makanan menuju masa bercocok
tanam.
• Tempat tinggal mereka sudah mulai menetap
(sedenter)
• Tempat tinggal mereka ada di gua laut ; contohnya gua
alam (abris sous roche) di Ponorogo, Sulawesi Selatan.
• Mereka sudah rutin memasak makanan dan memakai
bara api.
• Alat mereka untuk berburu ialah kayu, bambu, dll.
• Dan ditemukannya Kjokkenmoddinger (sampah dapur)
yang berupa bukit kerang.
7. Proses terjadinya Bukit Kerang
(Kjokkenmoddinger)
• Masyarakat yang tinggal di daerah Langsa (pinggir
pantai) rutin mengonsumsi kerang & siput.
Setelag mengonsumsi itu mereka membuangnya
ke belakang rumah mereka, ke kolong2 rumah
melalui celah2 lantai. Lama kelamaan terjadilah
proses kimia yaitu pencampuran air laut dengan
sinar matahari, maka terbentuklah bukit kerang.
• Ahli Arkeologi mengadakan penelitian di bukit
kerang, dan mereka menemukan kapak batu yang
diberi nama Kapak Sumatera.
9. C. Masa bercocok tanam
• Mereka sudah mengenal teknik bercocok
tanam dan sudah bertempat tinggal menetap
(sedenter)
• Mereka sudah rata2 membuat rumah
panggung utk menjadi rumahnya.
• Biasanya tempat2 hidup mereka si pinggi
sungai karena jika di dekat sungai, biasanya
tanah2 disana rata2 subur.
10. Mengapa tanah di pinggir sungai
subur?
Tanah
Subur
Banjir
Tanah
Humus
Lumpur