Peraturan ini mengatur tentang kegiatan perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Peraturan ini mengatur sumber pendanaan, kegiatan pembiayaan, dan pembentukan dewan pengawas syariah. Perusahaan pembiayaan syariah wajib melaporkan kegiatannya dan memiliki dewan pengawas syariah.
Dokumen tersebut merangkum peraturan tentang kegiatan perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan akad-akad yang digunakan, termasuk sumber pendanaan berdasarkan prinsip syariah seperti mudharabah dan musyarakah, akad-akad pembiayaan seperti ijarah, murabahah, dan salam, serta peran dewan pengawas syariah dan pelaporan perusahaan pembiayaan syariah.
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahBernard Anjas
Tugas kelompok membahas akuntansi transaksi mudharabah. Terdapat penjelasan definisi mudharabah sebagai kerja sama antara pemilik modal dan pengelola, perbedaan mudharabah muthlaqah, muqayyadah dan musytarakah, serta landasan syar'i dan rukun transaksi mudharabah.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang produk perbankan syariah yang meliputi produk penghimpunan dana (tabungan, deposito), produk pembiayaan (murabahah, salam, istishna, ijarah), serta jasa perbankan syariah (hiwalah, kafalah, wakalah, rahn, sharf)."
Dokumen tersebut membahas produk-produk pembiayaan dan mekanisme yang digunakan dalam perbankan syariah seperti prinsip simpanan, bagi hasil, pengembalian keuntungan, sewa, pengambilan fee, dan biaya administrasi beserta contoh produk dan akad yang relevan dengan masing-masing prinsip. Terdapat juga penjelasan mengenai aktivitas operasional bank syariah dalam mengelola dana nasabah dan melakukan pembiayaan."
Dokumen tersebut membahas produk-produk perbankan syariah. Ringkasannya adalah:
1. Dibahas prinsip-prinsip akad yang mendasari produk perbankan syariah seperti akad tabarru', akad tijarah, dan teori pertukaran.
2. Jelaskan produk-produk pembiayaan seperti pembiayaan ekuitas dan utang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
3. Dijelaskan produk-produk khusus seperti
Dokumen tersebut merangkum peraturan tentang kegiatan perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan akad-akad yang digunakan, termasuk sumber pendanaan berdasarkan prinsip syariah seperti mudharabah dan musyarakah, akad-akad pembiayaan seperti ijarah, murabahah, dan salam, serta peran dewan pengawas syariah dan pelaporan perusahaan pembiayaan syariah.
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahBernard Anjas
Tugas kelompok membahas akuntansi transaksi mudharabah. Terdapat penjelasan definisi mudharabah sebagai kerja sama antara pemilik modal dan pengelola, perbedaan mudharabah muthlaqah, muqayyadah dan musytarakah, serta landasan syar'i dan rukun transaksi mudharabah.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang produk perbankan syariah yang meliputi produk penghimpunan dana (tabungan, deposito), produk pembiayaan (murabahah, salam, istishna, ijarah), serta jasa perbankan syariah (hiwalah, kafalah, wakalah, rahn, sharf)."
Dokumen tersebut membahas produk-produk pembiayaan dan mekanisme yang digunakan dalam perbankan syariah seperti prinsip simpanan, bagi hasil, pengembalian keuntungan, sewa, pengambilan fee, dan biaya administrasi beserta contoh produk dan akad yang relevan dengan masing-masing prinsip. Terdapat juga penjelasan mengenai aktivitas operasional bank syariah dalam mengelola dana nasabah dan melakukan pembiayaan."
Dokumen tersebut membahas produk-produk perbankan syariah. Ringkasannya adalah:
1. Dibahas prinsip-prinsip akad yang mendasari produk perbankan syariah seperti akad tabarru', akad tijarah, dan teori pertukaran.
2. Jelaskan produk-produk pembiayaan seperti pembiayaan ekuitas dan utang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
3. Dijelaskan produk-produk khusus seperti
Produk pembiayaan berbasis jual beli dalam perbankan syariah meliputi tiga produk utama, yaitu murabahah, salam, dan istishna'. Murabahah adalah jual beli barang dengan keuntungan yang disetujui di awal. Salam adalah pembelian barang dengan pembayaran di muka dan penyerahan ditangguhkan. Istishna' adalah pesanan barang dengan pembayaran yang dapat dilakukan di awal, pertengahan, atau akhir proy
Dokumen tersebut merangkum berbagai akad yang digunakan dalam transaksi perbankan syariah seperti wadiah, qard, musyarakah, mudharabah, murabahah, salam, istishna, ijarah, wakalah, hiwalah, rahn, sarf dan ujr. Akad-akad tersebut memiliki rukun dan syarat tertentu sesuai dengan prinsip syariah.
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahrimapratiwi
Sistem, jenis, dan mendapatkan pembiayaan bank syariah memberikan informasi tentang jenis pembiayaan bank syariah seperti bagi hasil, jual beli, sewa, dan jasa pelayanan. Sistem pembiayaan bank syariah dibagi menjadi pembiayaan produktif dan konsumtif. Dokumen ini juga menjelaskan cara mendapatkan pembiayaan dari bank syariah dengan memperhatikan etika berhutang secara Islami dan syarat administratif.
Dokumen tersebut membahas akuntansi ijarah menurut PSAK 107, mencakup pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi ijarah. Dibahas mengenai biaya perolehan, penyusutan, dan pemeliharaan obyek ijarah serta perhitungan harga sewa untuk ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik. Diberikan contoh perhitungan untuk transaksi ijarah dan IMBT.
Makalah ini membahas tentang ijara, yaitu akad sewa menyewa dalam Islam. Ijara merupakan salah satu produk pembiayaan Syariah dimana objek transaksinya adalah manfaat atas barang atau jasa. Makalah ini menjelaskan pengertian, dasar hukum, rukun dan syarat ijara serta bentuk ijara muntahia bi al-tamlik."
Dokumen tersebut membahas tentang jaminan dan asuransi dalam pembiayaan. Jaminan pembiayaan adalah hak dan kekuasaan atas barang jaminan yang diserahkan debitur kepada lembaga keuangan untuk menjamin pelunasan hutang. Terdapat beberapa jenis jaminan seperti personal guarantee, corporate guarantee, dan jaminan kebendaan baik bergerak maupun tidak bergerak. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur penilaian dan pengikatan jaminan pem
Tugas ini membahas manajemen pembiayaan bank syariah dalam 3 kalimat:
Tugas ini membahas definisi manajemen pembiayaan bank syariah, bentuk-bentuk pembiayaan seperti murabahah, istishna', ijarah, dan mudharabah, serta sistem pembiayaan seperti modal kerja dan investasi sesuai prinsip syariah.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian, visi, misi, sejarah, budaya perusahaan, produk, prosedur pemberian dan pelunasan pinjaman, serta sumber dana Pegadaian. Pegadaian adalah badan usaha milik negara yang meminjamkan uang dengan menerima barang sebagai jaminan dari peminjam.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara wa'ad dan akad dalam fiqih muamalat Islam. Wa'ad adalah janji sepihak sedangkan akad adalah kontrak antara dua belah pihak."
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar transaksi perbankan syariah seperti titipan (al-wadi'ah), bagi hasil (al-musyarakah dan al-mudharabah), jual beli (bai' al-murobahah, bai' as-salam, dan bai' al-istishna'), dan sewa (ijarah). Dokumen ini juga menjelaskan penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam produk dan layanan perbankan syariah."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian leasing dan leasing syariah berdasarkan beberapa mazhab, perusahaan-perusahaan leasing syariah seperti PT. ALIF dan FIF Syariah, serta perbedaan antara leasing konvensional dan syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekonomi campuran yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Sistem ini menempatkan peran negara dan pasar secara bersamaan dalam aktivitas ekonomi dengan adanya kontrol pemerintah meski masih memberikan ruang kebebasan berusaha bagi individu. Dokumen juga menjelaskan ciri, kelebihan, dan kelemahan dari sistem ekonomi campuran tersebut.
Produk pembiayaan berbasis jual beli dalam perbankan syariah meliputi tiga produk utama, yaitu murabahah, salam, dan istishna'. Murabahah adalah jual beli barang dengan keuntungan yang disetujui di awal. Salam adalah pembelian barang dengan pembayaran di muka dan penyerahan ditangguhkan. Istishna' adalah pesanan barang dengan pembayaran yang dapat dilakukan di awal, pertengahan, atau akhir proy
Dokumen tersebut merangkum berbagai akad yang digunakan dalam transaksi perbankan syariah seperti wadiah, qard, musyarakah, mudharabah, murabahah, salam, istishna, ijarah, wakalah, hiwalah, rahn, sarf dan ujr. Akad-akad tersebut memiliki rukun dan syarat tertentu sesuai dengan prinsip syariah.
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahrimapratiwi
Sistem, jenis, dan mendapatkan pembiayaan bank syariah memberikan informasi tentang jenis pembiayaan bank syariah seperti bagi hasil, jual beli, sewa, dan jasa pelayanan. Sistem pembiayaan bank syariah dibagi menjadi pembiayaan produktif dan konsumtif. Dokumen ini juga menjelaskan cara mendapatkan pembiayaan dari bank syariah dengan memperhatikan etika berhutang secara Islami dan syarat administratif.
Dokumen tersebut membahas akuntansi ijarah menurut PSAK 107, mencakup pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi ijarah. Dibahas mengenai biaya perolehan, penyusutan, dan pemeliharaan obyek ijarah serta perhitungan harga sewa untuk ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik. Diberikan contoh perhitungan untuk transaksi ijarah dan IMBT.
Makalah ini membahas tentang ijara, yaitu akad sewa menyewa dalam Islam. Ijara merupakan salah satu produk pembiayaan Syariah dimana objek transaksinya adalah manfaat atas barang atau jasa. Makalah ini menjelaskan pengertian, dasar hukum, rukun dan syarat ijara serta bentuk ijara muntahia bi al-tamlik."
Dokumen tersebut membahas tentang jaminan dan asuransi dalam pembiayaan. Jaminan pembiayaan adalah hak dan kekuasaan atas barang jaminan yang diserahkan debitur kepada lembaga keuangan untuk menjamin pelunasan hutang. Terdapat beberapa jenis jaminan seperti personal guarantee, corporate guarantee, dan jaminan kebendaan baik bergerak maupun tidak bergerak. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur penilaian dan pengikatan jaminan pem
Tugas ini membahas manajemen pembiayaan bank syariah dalam 3 kalimat:
Tugas ini membahas definisi manajemen pembiayaan bank syariah, bentuk-bentuk pembiayaan seperti murabahah, istishna', ijarah, dan mudharabah, serta sistem pembiayaan seperti modal kerja dan investasi sesuai prinsip syariah.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian, visi, misi, sejarah, budaya perusahaan, produk, prosedur pemberian dan pelunasan pinjaman, serta sumber dana Pegadaian. Pegadaian adalah badan usaha milik negara yang meminjamkan uang dengan menerima barang sebagai jaminan dari peminjam.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara wa'ad dan akad dalam fiqih muamalat Islam. Wa'ad adalah janji sepihak sedangkan akad adalah kontrak antara dua belah pihak."
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar transaksi perbankan syariah seperti titipan (al-wadi'ah), bagi hasil (al-musyarakah dan al-mudharabah), jual beli (bai' al-murobahah, bai' as-salam, dan bai' al-istishna'), dan sewa (ijarah). Dokumen ini juga menjelaskan penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam produk dan layanan perbankan syariah."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian leasing dan leasing syariah berdasarkan beberapa mazhab, perusahaan-perusahaan leasing syariah seperti PT. ALIF dan FIF Syariah, serta perbedaan antara leasing konvensional dan syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekonomi campuran yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Sistem ini menempatkan peran negara dan pasar secara bersamaan dalam aktivitas ekonomi dengan adanya kontrol pemerintah meski masih memberikan ruang kebebasan berusaha bagi individu. Dokumen juga menjelaskan ciri, kelebihan, dan kelemahan dari sistem ekonomi campuran tersebut.
Pakistan merupakan pelopor sistem perbankan syariah dengan menghapus bunga dan mensosialisasikan pinjaman tanpa bunga. Bank syariah pertama di Indonesia berkembang pesat dengan cabang di kota besar. Bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam dengan menawarkan layanan pembiayaan dan pembayaran sesuai syariat.
Bank syariah ; antara teori dan realitaShidiq040690
Bank Syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah seperti wadi'ah, bagi hasil, jual beli, dan sewa. Aplikasinya meliputi tabungan, deposito, pembiayaan berbasis bagi hasil dan jual beli, serta sewa. Namun terdapat kesenjangan antara teori dan praktiknya karena keterbatasan pemahaman masyarakat dan tantangan penerapan.
Modal ventura syariah adalah bisnis pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam perusahaan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Modal ventura syariah memiliki karakteristik khusus seperti adanya Dewan Pengawas Syariah dan hanya berinvestasi pada perusahaan yang kegiatan usahanya sesuai syariah.
Pengembangan sistem perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kontribusi optimal bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia melalui strategi jangka panjang seperti menjadikan industri perbankan syariah sebagai yang terkemuka di ASEAN dan membentuk citra baru. UU Perbankan Syariah menjadi tonggak penting untuk mengatur industri ini secara efisien, stabil, dan tahan gejolak serta menghindari praktik spekulatif.
Makalah ini membahas sistem pembiayaan keuangan syariah di bank syariah. Terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pembahasan meliputi definisi pembiayaan, landasan syariah pembiayaan, analisis pembiayaan, tujuan dan jenis-jenis pembiayaan. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan konsep dasar pembiayaan berdasarkan prinsip syariah di perbankan syariah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Institusi pendukung perbankan syariah di Indonesia meliputi Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional, lembaga hukum dan arbitrase, serta komite akuntansi syariah yang berperan mengatur dan mengawasi perkembangan perbankan syariah.
Undang-undang ini mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, antara lain menambahkan definisi baru terkait perbankan berdasarkan prinsip syariah, memperluas kegiatan usaha bank umum untuk menyediakan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, serta mengatur batas maksimum pemberian kredit dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018Novi Siti
Modul ini membahas tentang aspek hukum lembaga pembiayaan dan asuransi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian lembaga pembiayaan, dasar pengaturannya, jenis-jenis lembaga pembiayaan, peran bisnis, dan definisi asuransi.
Peraturan bank indonesia (pbi) tentang alat pembayaran menggunakan kartu (apmk)ELJUNI EDIN GIRSANG
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) yang mencakup definisi, cakupan data, sumber data, metodologi, dan periodisasi publikasi data APMK oleh Bank Indonesia. Data APMK meliputi jumlah kartu yang beredar, transaksi tunai, belanja, dan transfer menggunakan kartu ATM, debit, dan kredit. Data diperoleh dari pelaporan bank secara online dan dipublikasikan setiap 6
Undang-undang ini mengatur tentang Jaminan Fidusia yang memberikan perlindungan hukum bagi Penerima Fidusia dengan memberikan hak yang diutamakan atas Benda yang dijadikan agunan untuk pelunasan utang. Jaminan Fidusia harus didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia dan memberikan Sertifikat Jaminan Fidusia yang memiliki kekuatan eksekutorial untuk dieksekusi apabila Debitor cidera janji. Pengalihan Jaminan Fid
Badan Pemerintahan: Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan
Bidang: Fit Proper Direksi dan Komisaris Perusahaan Pembiayaan
Tahun: 2008
Contoh CV Direksi dan Komisaris Perusahaan Pembiayaan
Sarana Multigriya Financial adalah perusahaan keuangan milik pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang pembiayaan perumahan. Perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia dan memiliki sejumlah obligasi yang beredar.
1. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN
PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR: PER- 03 /BL/2007
TENTANG
KEGIATAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN
PRINSIP SYARIAH
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN,
Menimbang : a. bahwa industri perusahaan pembiayaan memerlukan
keragaman sumber pembiayaan dan investasi, termasuk
melalui sumber pembiayaan dan investasi yang didasarkan
pada Syariat Islam;
b. bahwa dalam rangka memberikan kerangka hukum yang
memadai terhadap sumber pendanaan bagi perusahaan
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, maka dipandang
perlu untuk menetapkan Peraturan Bapepam dan Lembaga
Keuangan tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan
Berdasarkan Prinsip Syariah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor
106 Tahun 2007);
2. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tentang
Lembaga Pembiayaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1988 Nomor 53);
3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991
tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006
tentang Perusahaan Pembiayaan;
Memperhatikan : Surat Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia (DSN-
MUI) Nomor: B-323/DSN-MUI/XI/2007 tanggal 29 Nopember
2007 perihal Pernyataan DSN-MUI Atas Peraturan Bapepam
dan LK;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR
MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG
KEGIATAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH.
2. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
-2-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pengalihan
piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut sesuai dengan Prinsip
Syariah.
2. Dewan Pengawas Syariah adalah badan yang ditunjuk oleh
Dewan Syariah Nasional yang ditempatkan di lembaga
keuangan atau bisnis syariah yang bertugas mengawasi
kegiatan usaha perusahaan agar sesuai dengan Prinsip
Syariah.
3. Dewan Syariah Nasional adalah Dewan yang dibentuk oleh
Majelis Ulama Indonesia untuk menangani masalah-
masalah yang berhubungan dengan aktivitas lembaga
keuangan syariah, yang selanjutnya disebut DSN-MUI.
4. Ketua adalah Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan.
5. Menteri adalah Menteri Keuangan.
6. Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan
pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan
kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran
sesuai dengan Prinsip Syariah.
7. Perusahaan Pembiayaan adalah Perusahaan Pembiayaan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
Keuangan tentang Perusahaan Pembiayaan.
8. Prinsip Syariah adalah ketentuan hukum Islam yang
menjadi pedoman dalam kegiatan operasional perusahaan
dan transaksi antara lembaga keuangan atau lembaga bisnis
syariah dengan pihak lain yang telah dan akan diatur oleh
DSN-MUI.
9. Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk
digunakan oleh penyewa guna usaha (Lessee) selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran
sesuai dengan Prinsip Syariah.
10. Usaha Kartu Kredit (Credit Card) adalah fasilitas jaminan
pembayaran untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan
menggunakan kartu kredit sesuai dengan Prinsip Syariah.
3. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
-3-
BAB II
SUMBER PENDANAAN DAN KEGIATAN PEMBIAYAAN
Bagian Pertama
Sumber Pendanaan
Pasal 2
(1) Sumber pendanaan bagi Perusahaan Pembiayaan yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah
wajib diperoleh berdasarkan Prinsip Syariah.
(2) Sumber pendanaan berdasarkan Prinsip Syariah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh Perusahaan
Pembiayaan melalui:
a. Pendanaan Mudharabah Mutlaqah (unrestricted
investment);
b. Pendanaan Mudharabah Muqayyadah (restricted
investment);
c. Pendanaan Mudharabah Musytarakah;
d. Pendanaan Musyarakah (Equity participation); dan
e. Pendanaan lainnya yang sesuai dengan Prinsip Syariah.
Pasal 3
(1) Pendanaan Mudharabah Mutlaqah diperoleh Perusahaan
Pembiayaan melalui akad kerja sama dengan pihak lain
yang bertindak sebagai penyandang dana (shahibul mal),
dimana shahibul mal tersebut membiayai 100% (seratus
perseratus) modal kegiatan pembiayaan untuk proyek yang
tidak ditentukan oleh Perusahan Pembiayaan, dan
keuntungan usaha dibagi sesuai kesepakatan yang
dituangkan dalam akad.
(2) Pendanaan Mudharabah Muqayyadah diperoleh Perusahaan
Pembiayaan melalui akad kerja sama dengan pihak lain
yang bertindak sebagai penyandang dana (shahibul mal), di
mana shahibul mal tersebut membiayai 100% (seratus
perseratus) modal kegiatan pembiayaan untuk proyek yang
telah ditentukan oleh Perusahan Pembiayaan, dan
keuntungan usaha dibagi sesuai kesepakatan yang
dituangkan dalam akad.
(3) Pendanaan Mudharabah Musytarakah diperoleh Perusahaan
Pembiayaan melalui akad kerja sama dengan pihak lain
yang bertindak sebagai penyandang dana (shahibul mal),
dimana shahibul mal dan Perusahaan Pembiayaan selaku
pengelola (mudharib) turut menyertakan modalnya dalam
kerja sama investasi dan keuntungan usaha dibagi sesuai
kesepakatan yang dituangkan dalam akad.
4. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
-4-
(4) Pendanaan Musyarakah diperoleh Perusahaan Pembiayaan
melalui akad kerja sama dengan pihak lain untuk usaha
tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
yang dituangkan dalam akad.
Pasal 4
Sumber pendanaan berdasarkan Prinsip Syariah yang
diperoleh Perusahaan Pembiayaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dan Pasal 3 wajib diperhitungkan sebagai
komponen dalam menghitung gearing ratio Perusahaan
Pembiayaan.
Bagian Kedua
Kegiatan Pembiayaan
Pasal 5
Setiap Perusahaan Pembiayaan yang melakukan kegiatan
usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib menyalurkan dana
untuk kegiatan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah
Pasal 6
Kegiatan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 adalah:
a. Sewa Guna Usaha, yang dilakukan berdasarkan:
1) Ijarah; atau
2) Ijarah Muntahiyah Bittamlik.
b. Anjak Piutang, yang dilakukan berdasarkan akad Wakalah
bil Ujrah.
c. Pembiayaan Konsumen, yang dilakukan berdasarkan:
1) Murabahah;
2) Salam; atau
3) Istishna’.
d. Usaha Kartu Kredit yang dilakukan sesuai dengan Prinsip
Syariah.
e. Kegiatan pembiayaan lainnya yang dilakukan sesuai
dengan Prinsip Syariah.
Pasal 7
Kegiatan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang tidak
diatur dalam Pasal 6 hanya dapat dilakukan setelah mendapat
5. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
-5-
opini Dewan Pengawas Syariah dan disetujui oleh Ketua.
Pasal 8
(1) Ijarah dalam pembiayaan Sewa Guna Usaha adalah akad
penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat)
atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujrah), antara Perusahaan Pembiayaan
sebagai pemberi sewa (mu’ajjir) dengan penyewa (musta’jir)
tanpa diikuti pengalihan kepemilikan barang itu sendiri.
(2) Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah akad penyaluran dana
untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang
dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah)
antara Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa
(mu’ajjir) dengan penyewa (musta’jir) disertai opsi
pemindahan hak milik atas barang yang disewa kepada
penyewa setelah selesai masa sewa.
(3) Wakalah bil Ujra adalah pelimpahan kuasa oleh satu pihak
(al muwakkil) kepada pihak lain (al wakil) dalam hal-hal yang
boleh diwakilkan dengan pemberian keuntungan (ujrah).
(4) Murabahah adalah akad pembiayaan untuk pengadaan
suatu barang dengan menegaskan harga belinya (harga
perolehan) kepada pembeli dan pembeli membayarnya
secara angsuran dengan harga lebih sebagai laba.
(5) Salam adalah akad pembiayaan untuk pengadaan suatu
barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga
lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati
para pihak.
(6) Istishna’ adalah akad pembiayaan untuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan
tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli,
mustashni`) dan penjual (pembuat, shani`) dengan harga
yang disepakati bersama oleh para pihak.
Pasal 9
(1) Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang disalurkan
oleh Perusahaan Pembiayaan dapat merupakan komponen
investasi, piutang pembiayaan, atau piutang sewa.
(2) Komponen investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
akan diperhitungkan sebagai pembandingan dengan total
aktiva Perusahaan Pembiayaan yang paling kurang 40 %
(empat puluh perseratus).
6. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
-6-
BAB III
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Pasal 10
(1) Perusahaan Pembiayaan yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah wajib memiliki Dewan
Pengawas Syariah yang terdiri dari paling kurang 2 (dua)
orang anggota dan satu orang ketua.
(2) Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat dalam rapat
umum pemegang saham atas rekomendasi Majelis Ulama
Indonesia.
(3) Dewan Pengawas Syariah bertugas memberikan nasihat
dan saran kepada direksi, mengawasi aspek syariah
kegiatan operasional Perusahaan Pembiayaan dan sebagai
mediator antara Perusahaan Pembiayaan dengan DSN-
MUI.
BAB IV
PELAPORAN
Pasal 11
(1) Perusahaan Pembiayaan yang melakukan kegiatan
berdasarkan Prinsip Syariah wajib melaporkan kegiatannya
kepada Ketua dengan menggunakan formulir A, formulir
B, formulir C, formulir D, dan formulir E Lampiran 1
Peraturan ini.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mendapatkan pernyataan kesesuaian Syariah oleh Dewan
Pengawas Syariah yang dengan tembusan kepada DSN-
MUI.
(3) Dokumen laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Menteri c.q. Biro Pembiayaan dan
Penjaminan dengan tembusan kepada Bank Indonesia c.q.
Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter-Bagian Statistik
Moneter disertai dengan softcopy yang disimpan dalam
media penyimpanan disket atau compact disc.
Pasal 12
(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)
wajib disampaikan paling lambat tanggal 10 setiap bulan.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)
wajib disampaikan secara lengkap dan benar.
7. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
-7-
BAB V
SANKSI
Pasal 13
Pelanggaran terhadap Peraturan ini akan dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahan Pembiayaan.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
Perusahaan Pembiayaan yang telah melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan Prinsip Syariah sebelum Peraturan ini
ditetapkan, wajib menyesuaikan pelaporan kegiatannya
dengan peraturan ini paling lama 1 (satu) tahun sejak
peraturan ini ditetapkan.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengumuman Peraturan ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 10 Desember 2007
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
ttd
A. Fuad Rahmany
NIP 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum
ttd
Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 060076008