Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam pembangunan daerah digital di berbagai belahan dunia. Diakui bahwa meskipun ada berbagai upaya untuk memajukan transformasi digital, masih ada berbagai hambatan seperti infrastruktur TIK yang belum berkembang, sumber daya terbatas, serta perbedaan dalam tingkat pembangunan antarnegara. Kemitraan regional dan inisiatif lintas batas diperlukan untuk mengatasi tantangan bers
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )MaulidinasyahErwinda
Tantangan digitalisasi di Afrika dan Asia masih kompleks karena infrastruktur TIK belum berkembang di sebagian besar wilayah. Beberapa negara telah meluncurkan inisiatif seperti Smart Africa untuk mempromosikan transformasi digital, namun masih dibutuhkan kerja sama regional dan internasional untuk mewujudkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan dan peluang transformasi digital di berbagai wilayah seperti Afrika, Asia dan Oseania, serta Eropa dan Asia Tengah. Di antaranya adalah kesenjangan infrastruktur TIK, akses internet, keterampilan digital, dan kerangka hukum yang bervariasi antarnegara dalam masing-masing wilayah. Berbagai inisiatif regional dan kemitraan internasional dibentuk untuk memajukan transformasi digital.
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan PeluangRahmatilham6
Bab ini membahas tantangan dan peluang pembangunan daerah di Afrika dan Asia dalam transformasi digital. Afrika menghadapi tantangan infrastruktur dan keuangan namun juga memanfaatkan peluang dari identitas digital dan kerja sama regional melalui inisiatif seperti Afrika Cerdas. Asia menghadapi kesenjangan digital dan gender serta keterampilan namun negara-negara terus meningkatkan inisiatif digital.
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam transformasi digital di 5 wilayah, yaitu: 1) Afrika menghadapi tantangan infrastruktur, kepemimpinan, dan kapasitas, namun ada inisiatif seperti Smart Africa. 2) Asia menghadapi tantangan pendidikan namun negara seperti ESCAP mendukung pengembangan jaringan. 3) Eropa menghadapi tantangan konektivitas negara berkembang daratan, namun ada standar yang mendukung sist
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam transformasi digital di berbagai belahan dunia. Di Afrika, infrastruktur TIK yang kurang memadai dan kendala sumber daya menjadi hambatan utama, meskipun terdapat berbagai inisiatif regional untuk memajukan digitalisasi. Di Eropa, Uni Eropa memainkan peran penting dalam mempromosikan transformasi digital, sementara di kawasan Arab, konflik berdampak besar terhadap akses layanan digital.
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )AyuIndah33
Digitalisasi berkembang pesat di Asia dan Afrika. Negara-negara di kedua benua ini telah mengambil langkah-langkah untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam pemerintahan dan ekonomi, namun masih dihadapkan pada tantangan infrastruktur, kesenjangan digital, dan kesenjangan keterampilan yang perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaat transformasi digital. Kemitraan regional dan internasional diperlukan untuk memajukan upaya harmonisasi
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam pembangunan daerah digital di berbagai belahan dunia. Diakui bahwa meskipun ada berbagai upaya untuk memajukan transformasi digital, masih ada berbagai hambatan seperti infrastruktur TIK yang belum berkembang, sumber daya terbatas, serta perbedaan dalam tingkat pembangunan antarnegara. Kemitraan regional dan inisiatif lintas batas diperlukan untuk mengatasi tantangan bers
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )MaulidinasyahErwinda
Tantangan digitalisasi di Afrika dan Asia masih kompleks karena infrastruktur TIK belum berkembang di sebagian besar wilayah. Beberapa negara telah meluncurkan inisiatif seperti Smart Africa untuk mempromosikan transformasi digital, namun masih dibutuhkan kerja sama regional dan internasional untuk mewujudkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan dan peluang transformasi digital di berbagai wilayah seperti Afrika, Asia dan Oseania, serta Eropa dan Asia Tengah. Di antaranya adalah kesenjangan infrastruktur TIK, akses internet, keterampilan digital, dan kerangka hukum yang bervariasi antarnegara dalam masing-masing wilayah. Berbagai inisiatif regional dan kemitraan internasional dibentuk untuk memajukan transformasi digital.
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan PeluangRahmatilham6
Bab ini membahas tantangan dan peluang pembangunan daerah di Afrika dan Asia dalam transformasi digital. Afrika menghadapi tantangan infrastruktur dan keuangan namun juga memanfaatkan peluang dari identitas digital dan kerja sama regional melalui inisiatif seperti Afrika Cerdas. Asia menghadapi kesenjangan digital dan gender serta keterampilan namun negara-negara terus meningkatkan inisiatif digital.
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam transformasi digital di 5 wilayah, yaitu: 1) Afrika menghadapi tantangan infrastruktur, kepemimpinan, dan kapasitas, namun ada inisiatif seperti Smart Africa. 2) Asia menghadapi tantangan pendidikan namun negara seperti ESCAP mendukung pengembangan jaringan. 3) Eropa menghadapi tantangan konektivitas negara berkembang daratan, namun ada standar yang mendukung sist
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam transformasi digital di berbagai belahan dunia. Di Afrika, infrastruktur TIK yang kurang memadai dan kendala sumber daya menjadi hambatan utama, meskipun terdapat berbagai inisiatif regional untuk memajukan digitalisasi. Di Eropa, Uni Eropa memainkan peran penting dalam mempromosikan transformasi digital, sementara di kawasan Arab, konflik berdampak besar terhadap akses layanan digital.
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )AyuIndah33
Digitalisasi berkembang pesat di Asia dan Afrika. Negara-negara di kedua benua ini telah mengambil langkah-langkah untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam pemerintahan dan ekonomi, namun masih dihadapkan pada tantangan infrastruktur, kesenjangan digital, dan kesenjangan keterampilan yang perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaat transformasi digital. Kemitraan regional dan internasional diperlukan untuk memajukan upaya harmonisasi
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam transformasi digital di berbagai belahan dunia. Di Afrika, tantangan utama terkait dengan kurangnya infrastruktur TIK dan sumber daya untuk mendukung e-government. Di Asia, terdapat kesenjangan digital antarnegara. Di Eropa dan Asia Tengah, terdapat keragaman tingkat digitalisasi antarnegara anggota ECE.
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )PutriMellynie
Nama : Putri Mellynie
Nim : 20102010
Tugas Mata Kuliah : Teknologi Informasi Pemerintah (TIP)
STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang
TERIMAKASIH :)
SEMOGA ILMUNYA BERMANFAAT
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...JayantiKumalasari
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan dengan materi E-Government survey 2020
Nama : Jayanti Kumala Sari
Nim : 20102005
Prodi : Ilmu Pemerintahan
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHVitriaNanda
Tiga tantangan utama dalam transformasi digital di wilayah Eropa dan Asia Tengah adalah perbedaan yang signifikan dalam pengembangan e-government antar negara, integrasi ekonomi regional yang menjadi prioritas utama, dan keragaman konteks sosial, budaya, dan ekonomi antar negara. Kerja sama regional dan inisiatif lintas batas seperti standar internasional dan kebijakan rekomendasi berperan penting dalam mendukung transformasi digital.
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and OpportunitiesMuhammadZidaneYustis
Materi ini Menjelaskan tentang Tantangan dan Peluang Regional yang menjelaskan tentang :
- Klasifikasi hubungan bentuk baru dari gabungan teknologi informasi dan komunikasi
- manfaat e-government
- peluang dan tantangan dalam pengembangan e-government
- implementasi e-government di kota surabaya dan bandung.
- e-government sebagai bagian dari smart government untuk mendukung perwujudan smart city
1. Afrika menghadapi tantangan infrastruktur TIK dan sumber daya keuangan untuk e-government, namun beberapa negara telah memperkenalkan perubahan seperti sistem identitas digital yang mendukung transformasi digital.
2. Di Asia, Bangladesh dan negara Kepulauan Pasifik telah mengadopsi strategi nasional untuk mempromosikan e-government, sementara tantangan terkait akses broadband dan sumber daya manusia.
3. Uni Eropa mendukung transformasi digital di Eropa dan mitra
Bab ringkasan mengenai perkembangan digitalisasi dan e-government di berbagai wilayah di dunia. Di Afrika, digitalisasi berkembang pesat didukung kebijakan dan strategi nasional serta regional. Tantangan yang dihadapi antara lain infrastruktur TIK yang belum berkembang dan kurangnya sumber daya. Inisiatif seperti Smart Africa bertujuan memajukan transformasi digital di Afrika. Di Asia, ekspansi digitalisasi terus mengubah kehidupan miliaran orang
Dokumen tersebut membahas tentang partisipasi masyarakat terhadap penerapan e-government dalam pelayanan perizinan di Kabupaten Boyolali. Secara keseluruhan, partisipasi masyarakat dinilai cukup dengan skor 4237 meskipun masih ditemukan beberapa faktor yang menghambat seperti rendahnya kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan e-government lokal di kota-kota di Indonesia. E-government bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik serta interaksi antara pemerintah dan masyarakat. Beberapa kota contoh yang telah menerapkan e-government antara lain Bandung, Bogor, dan Makassar. Penerapan e-government harus didukung dengan strategi kebijakan, infrastruktur yang memadai, serta SDM yang
Dokumen ini membahas tentang e-partisipasi, yaitu partisipasi warga yang didukung teknologi informasi dan komunikasi dalam proses yang melibatkan pemerintah dan masyarakat. Indeks Partisipasi Elektronik (EPI) digunakan untuk mengevaluasi efektivitas layanan online pemerintah dalam mendorong interaksi dengan masyarakat dan keterlibatan masyarakat dalam kebijakan. Tantangan utama e-partisipasi adalah ad
Judul nya :
E -Participation
Nama Mahasiswa :
Nama : Tomi
Nim : 20102057
Prodi : Ilmu pemerintahan
SMT : 3 (TIGA)
Tugas Mata kuliah :
Teknologi Informasi Pemerintah
Universitas :
STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang
"Semoga Bermanfaat"
Dokumen tersebut membahas pengembangan e-government lokal di kota-kota dan pemukiman manusia. Secara khusus, dibahas mengenai status layanan online lokal saat ini berdasarkan survei Local Online Service Index tahun 2020 terhadap 100 kota, tantangan dan peluang pengembangan e-government lokal, serta kota-kota dengan peringkat tertinggi dalam kategori indikator survei.
Dokumen tersebut membahas konsep e-government yang mencakup program-program unggulan, good governance, kerangka arsitektur, dasar hukum, tujuan, manfaat, dan contoh aplikasi e-government untuk hubungan antara pemerintah dan masyarakat, bisnis, pemerintah lain, pegawai, serta manajemen integrasi data antar lembaga pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, dan tahapan penerapan e-government. Secara ringkas, e-government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara efisien dan transparan."
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam transformasi digital di berbagai belahan dunia. Di Afrika, tantangan utama terkait dengan kurangnya infrastruktur TIK dan sumber daya untuk mendukung e-government. Di Asia, terdapat kesenjangan digital antarnegara. Di Eropa dan Asia Tengah, terdapat keragaman tingkat digitalisasi antarnegara anggota ECE.
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )PutriMellynie
Nama : Putri Mellynie
Nim : 20102010
Tugas Mata Kuliah : Teknologi Informasi Pemerintah (TIP)
STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang
TERIMAKASIH :)
SEMOGA ILMUNYA BERMANFAAT
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...JayantiKumalasari
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan dengan materi E-Government survey 2020
Nama : Jayanti Kumala Sari
Nim : 20102005
Prodi : Ilmu Pemerintahan
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHVitriaNanda
Tiga tantangan utama dalam transformasi digital di wilayah Eropa dan Asia Tengah adalah perbedaan yang signifikan dalam pengembangan e-government antar negara, integrasi ekonomi regional yang menjadi prioritas utama, dan keragaman konteks sosial, budaya, dan ekonomi antar negara. Kerja sama regional dan inisiatif lintas batas seperti standar internasional dan kebijakan rekomendasi berperan penting dalam mendukung transformasi digital.
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and OpportunitiesMuhammadZidaneYustis
Materi ini Menjelaskan tentang Tantangan dan Peluang Regional yang menjelaskan tentang :
- Klasifikasi hubungan bentuk baru dari gabungan teknologi informasi dan komunikasi
- manfaat e-government
- peluang dan tantangan dalam pengembangan e-government
- implementasi e-government di kota surabaya dan bandung.
- e-government sebagai bagian dari smart government untuk mendukung perwujudan smart city
1. Afrika menghadapi tantangan infrastruktur TIK dan sumber daya keuangan untuk e-government, namun beberapa negara telah memperkenalkan perubahan seperti sistem identitas digital yang mendukung transformasi digital.
2. Di Asia, Bangladesh dan negara Kepulauan Pasifik telah mengadopsi strategi nasional untuk mempromosikan e-government, sementara tantangan terkait akses broadband dan sumber daya manusia.
3. Uni Eropa mendukung transformasi digital di Eropa dan mitra
Bab ringkasan mengenai perkembangan digitalisasi dan e-government di berbagai wilayah di dunia. Di Afrika, digitalisasi berkembang pesat didukung kebijakan dan strategi nasional serta regional. Tantangan yang dihadapi antara lain infrastruktur TIK yang belum berkembang dan kurangnya sumber daya. Inisiatif seperti Smart Africa bertujuan memajukan transformasi digital di Afrika. Di Asia, ekspansi digitalisasi terus mengubah kehidupan miliaran orang
Dokumen tersebut membahas tentang partisipasi masyarakat terhadap penerapan e-government dalam pelayanan perizinan di Kabupaten Boyolali. Secara keseluruhan, partisipasi masyarakat dinilai cukup dengan skor 4237 meskipun masih ditemukan beberapa faktor yang menghambat seperti rendahnya kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan e-government lokal di kota-kota di Indonesia. E-government bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik serta interaksi antara pemerintah dan masyarakat. Beberapa kota contoh yang telah menerapkan e-government antara lain Bandung, Bogor, dan Makassar. Penerapan e-government harus didukung dengan strategi kebijakan, infrastruktur yang memadai, serta SDM yang
Dokumen ini membahas tentang e-partisipasi, yaitu partisipasi warga yang didukung teknologi informasi dan komunikasi dalam proses yang melibatkan pemerintah dan masyarakat. Indeks Partisipasi Elektronik (EPI) digunakan untuk mengevaluasi efektivitas layanan online pemerintah dalam mendorong interaksi dengan masyarakat dan keterlibatan masyarakat dalam kebijakan. Tantangan utama e-partisipasi adalah ad
Judul nya :
E -Participation
Nama Mahasiswa :
Nama : Tomi
Nim : 20102057
Prodi : Ilmu pemerintahan
SMT : 3 (TIGA)
Tugas Mata kuliah :
Teknologi Informasi Pemerintah
Universitas :
STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang
"Semoga Bermanfaat"
Dokumen tersebut membahas pengembangan e-government lokal di kota-kota dan pemukiman manusia. Secara khusus, dibahas mengenai status layanan online lokal saat ini berdasarkan survei Local Online Service Index tahun 2020 terhadap 100 kota, tantangan dan peluang pengembangan e-government lokal, serta kota-kota dengan peringkat tertinggi dalam kategori indikator survei.
Dokumen tersebut membahas konsep e-government yang mencakup program-program unggulan, good governance, kerangka arsitektur, dasar hukum, tujuan, manfaat, dan contoh aplikasi e-government untuk hubungan antara pemerintah dan masyarakat, bisnis, pemerintah lain, pegawai, serta manajemen integrasi data antar lembaga pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, dan tahapan penerapan e-government. Secara ringkas, e-government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara efisien dan transparan."
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pelayanan publik melalui penerapan e-government. Secara ringkas, e-government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah. Penerapan e-government diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat menuju era yang terhubung secara digital.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan konsep e-government serta peran teknologi informasi dalam pengelolaan informasi publik, termasuk kerangka kerja, model, dan tahapan transformasi e-government.
Website e-government Kota Depok menyediakan berbagai informasi publik dan layanan interaktif untuk masyarakat. Menu utamanya meliputi profil kota, instansi pemerintah, info kota, program pemerintah, dan layanan seperti call center serta aplikasi seluler. Website ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan Depok.
Modul Pelayanan Publik Digital membahas konsep dan implementasi pelayanan publik berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas pelayanan publik dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat. Beberapa tantangan dalam implementasi pelayanan publik digital adalah infrastruktur telekomunikasi, sumber daya pemerintah, dan perubahan paradigma.
E-Government merupakan upaya pemerintah mengembangkan sistem kepemerintahan berbasis elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Terdapat tiga model penyampaian e-Government yaitu Government to Citizen, Government to Business, dan Government to Government. E-Government diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik dan transparansi pemerintahan serta meningkatkan efisiensi proses bisnis pemerintah.
E-Government merupakan upaya pemerintah mengembangkan sistem kepemerintahan berbasis elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. E-Government bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik, transparansi, dan efisiensi pemerintahan melalui tiga model utama yaitu Government to Citizens, Government to Business, dan Government to Government. Cetak biru e-Government memberikan panduan pengembangan aplikasi e-Government di pemerintah daerah yang fleksibel namun terstand
Dokumen tersebut membahas model, strategi, dan bidang prioritas penerapan e-government di negara berkembang. Ia menjelaskan faktor-faktor risiko kegagalan e-government, model-modelnya berdasarkan interaksi stakeholder, serta contoh penerapan di Meksiko, Fiji, Bangladesh yang menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas terlebih dahulu. "
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi e-government di Indonesia, mencakup definisi, manfaat, prinsip dasar, tahapan pengembangan, kondisi saat ini, dan tantangan-tantangannya. E-government didefinisikan sebagai penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta memberikan pelayanan yang transparan kepada masyarakat. Namun demikian, pengembangan e-government di Indonesia masih berj
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang regional dalam transformasi digital di berbagai belahan dunia. Di Afrika, infrastruktur TIK yang kurang memadai dan kendala sumber daya keuangan menjadi hambatan utama, namun ada berbagai inisiatif regional dan kerja sama internasional untuk memajukan digitalisasi. Di Eropa, Uni Eropa memainkan peran penting dalam mempromosikan standarisasi, sedangkan di kawasan Arab, konflik berdampak besar terhadap ak
Organisasi publik dan teknologi informasi fdFrans Dione
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh teknologi informasi terhadap organisasi publik dan bagaimana organisasi publik dapat menyelaraskan proses birokrasi dengan pemanfaatan teknologi informasi, mulai dari perkembangan teknologi, dampaknya terhadap organisasi, e-government, hingga contoh penerapannya di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta."
E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik serta penyediaan layanan informasi dari pemerintahan ke warganya, bisnis, dan antar pemerintah. Tujuannya adalah memberikan layanan publik yang lebih baik dan transparan serta meningkatkan efisiensi pemerintahan. Implementasi e-Government di Indonesia masih berfokus pada publikasi informasi di situs pemerintah.
2. • Digitalisasi berkembang pesat di Afrika. Negara-negara Afrika,
organisasi regional mereka, dan Uni Afrika menerapkan
kebijakan, strategi, dan peraturan nasional dan regional yang
bertujuan untuk memastikan bahwa penduduk benua dapat
memanfaatkan sepenuhnya kemungkinan yang ditawarkan oleh
digitalisasi dan transformasi digital.
PEMBANGUNAN DAERAH
3. • Digitalisasi menawarkan peluang baru untuk meningkatkan administrasi
publik dan meningkatkan perekonomian. Sejumlah negara Afrika telah
meningkatkan upaya mereka untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam
proses pemerintahan, dan sekarang banyak yang menawarkan berbagai
layanan elektronik dengan tujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, daya
taTeknologi digital juga diadopsi untuk mendukung upaya pemerintah
• membangun dan melindungi ekonomi; di beberapa area, misalnya, teknologi
ini digunakan untuk memfasilitasi pengumpulan pajak langsung, mendukung
penciptaan dan pengembangan perusahaan, dan mengurangi aliran keuangan
gelap masuk dan keluar dari wilayah tersebut .nggap, efektivitas, dan
penyampaian layanan pemerintah .
4. Tantangan dan Peluang Regional
• Tantangan yang terkait dengan penyampaian e-government yang
efektif di Afrika tetap kompleks. Infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) belum berkembang atau terbelakang di sebagian
besar kawasan, dengan banyak negara kekurangan sumber daya
dan/atau mekanisme yang diperlukan untuk sepenuhnya menangani
prioritas di bidang-bidang seperti keamanan siber, perlindungan
privasi, pasokan listrik (listrik), akses dan konektivitas Internet, sistem
interoperabilitas dan kolaborasi, serta infrastruktur data.
5. • Meskipun lebih dari tiga dekade pengembangan TIK, Afrika masih tertinggal
di belakang wilayah lain dalam infrastruktur, akses, penggunaan, dan
keterampilan TIK.
• Prioritas pembangunan yang bersaing di sebagian besar negara Afrika dan
rendahnya tingkat mobilisasi sumber daya domestik juga telah menyebabkan
kendala keuangan yang serius.
• Strategi transformasi digital nasional yang komprehensif dan rencana
implementasi yang mengintegrasikan prioritas nasional dengan prioritas
regional dan global adalah jalan ke depan. Sejumlah besar negara Afrika telah
memperkenalkan perubahan yang berkontribusi pada transformasi digital di
tingkat nasional dan regional.
6. Misi
Misi 1
Misi 2
Misi 3
Misi 4
Misi 5
5. Menguatkan
kelembagaan desa
untuk
pemberdayaan
masyarakat
4. Mengembangkan
seni budaya dan
pengetahuan
tradisional
1. Mewujudkan
birokrasi yang
bersih dan
responsif terhadap
pemenuhan hak
dasar rakyat
melalui reformasi
birokrasi
2. Mewujudkan
kesejahteraan rakyat
melalui pembangunan
ekonomi kerakyatan
yang difokuskan pada
sektor perdagangan,
industri dan pertanian
VISI
3. Mewujudkan
kehidupan
paseduluran dengan
menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan
budaya
7. “Mewujudkan birokrasi yang bersih dan responsif terhadap
pemenuhan hak dasar rakyat melalui reformasi birokrasi”
• oleh karena itu peningkatan kualitas manajemen pemerintahan dengan sistem
E-government adalah suatu hal yang mutlak diperlukan.
• E-government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan sistem manajemen
dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
8. “Kolaborasi untuk inovasi dan peningkatan difusi
ilmu pengetahuan dan teknologi”
(Sistem Inovasi Daerah )
• Selanjutnya dalam Kerangka kebijakan Sistem Inovasi Daerah juga
mengamanatkan adanya Kolaborasi untuk inovasi dan peningkatan difusi
ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu mengembangkan kolaborasi bagi
inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik dan hasil litbang.
• Sehubungan dengan hal tersebut, Kabupaten Tegal menggandeng beberapa
pihak untuk bekerjasama dalam pengembangan TIK di Kabupaten Tegal.
9. Keuntungan Penerapan
E-Government
• Tujuan akhir dari e-government adalah untuk memungkinkan
pemerintah agar mampu menawarkan lebih banyak porto folio
pelayanan publik kepada masyarakat secara efisien dan efektif
biaya.
• Hal Ini akan meningkatkan transparansi pemerintah karena hal
tersebut memungkinkan publik untuk menerima informasi
mengenai apa yang dikerjakan pemerintah dan kebijakan apa yang
berusaha diimplementasikan
10. • Keuntungan utama saat mengimplementasi e-government adalah peningkatan
efisiensi dibandingkan sistem sekarang (Paper based System). Hal ini kemudian
akan mengembalikan nilai investasi uang dan waktu yang dipakai
• Pengenalan e-government juga akan memfasilitasi komunikasi yang lebih baik
antara pemerintah dan bisnis. Contoh : E-procurement memfasilitasi komunikasi
G2G dan B2B ; hal ini akan memberikan kesempatan bagi usaha-usaha kecil
untuk ikut berkompetisi mendapat kontrak pemerintah bersama dengan
perusahaan besar, dengan demikian terciptalah pasar yang terbuka dan ekonomi
yang lebih kuat. Bisnis dan masyarakat dapat menerima informasi dengan
kecepatan yang lebih tinggi dimanapun dan kapanpun
Efisiensi
11. • Masyarakat yang bergerak ke arah koneksi mobile dan kapabilitas
layanan e-government yang memberi akses kepada masyarakat tanpa
pandang ruang dan waktu di dalam negara membawa potensi terbesar
dalam bentuk modal teknologi, apalagi di era yang telah memasuki
revolusi industri keempat.
• Manfaat yang dapat diantisipasi dari e-government dari bidang
kesejahteraan publik dan birokratis antara lain :
·Pelayanan yang lebih efisien dan meningkat kualitasnya
· Aksesibilitas layanan publik yang lebih baik
· Transparansi dan akuntabilitas yang tinggi
Aksesibilitas
12. Kecukupan sarpras
• Keuntungan yang dipastikan dengan pengaplikasian e-government di negara-negara berkembang
tetaplah sama dengan yang didapat di negara-negara maju. Perbedaannya terletak pada
fakta bahwa untuk negara berkembang banya keuntungan potensial e-government yang
tidak dinikmati akibat penggunaan terbatas e-government.
• Potensi keuntungan yang didapat dari implementasi e-government bisa didapatkan secara
maksimum apabila investasi dan infrastruktu TI yang digunakan memadai, diperlukan pula
kemampuan pengoperasian TI yang cukup diantara aktor-aktor pengguna e-government.
• Penetrasi e-government di populasi suatu negara akan menjadi faktor utama peningkatan
efisiensi kerja dari sektor swasta dan sektor publik. Keberadaan e-government sangatlah
mengifisiensikan proses bisnis dan pemerintahan
•
•
13. Cost Reduction and Efficiency Gains
• Penelitian mengenai implementasi e-governmetn telah memverifikasi potensi-
potensi besar untuk kontribusi naiknya efisiensi dan pengurangan biaya bagi
sektor publik dan sektor swasta terutama bagi sektor publik di bidang
administrasi. Terlebih lagi, keuntungan-keuntungan ini menyusun salah satu
aspek utama inisiatif e-government. Memberikan layanan secara online
mengurangi biaya pemrosesan secara substansial. Aplikasi TI dengan tepat juga
terbukti mengurangi inefisiensi dalam proses pemerintahan, dengan
memungkinkan sharing file dan data diseluruh departemen pemerintah, dengan
demikian berkontribusi langsung pada penghapusan kesalahan dari prosedur
manual, dan mengurangi waktu transaksi. Efisiensi juga dicapai dengan
menyederhanakan proses internal, dengan cata memungkinkan terjadinya
pengambilan keputusan yang lebih cepat dengan informasi yang lebih efektif
14. Quality of Service Delivery to
Businesses and Customers
• Dalam model tradisional delivery layanan publik, proseudernya seringkali lama
memakan waktu, dan kurang transparan. Perusahaan yang ingin mengambil
lisensi atau perizinan harus mengunjungi dan mengurus proses di kantor-kantor
yang berbeda dan menghabiskan waktu yang cukup signifikan. Apabila seorang
penduduk ingin mendapatkan dokumen resmi atau perizinan tertentu, maka ia
harus menyelesaikan proses pengurusan di kantor pusat departemen
pemerintah, pergi ke kantor-kantor yang berbeda dan menghabiskan banyak
waktu hanya untuk pelayanan yang sederhanan. Konsekuensinya adalah
tingginya biaya dan ketidakpuasan masyarakat dan swasta. Inisiatif e-
government dilain pihak, dengan meletakkan layanan pemerintah secara online,
sangata mengurangi proses birokrasi dengan pelayanan yang tak pandang
waktu, transaksi yang nyaman dan cepat, dan secara langsung meningkatkan
kualitas layananan dari segi waktu, konten, dan aksesibilitas
15. · Transparency, Anticorruption and
Accountability
• E-government membantu meningkatkan transparansi dari proses
pengambilan keputusan. Dalam banya kasus e-government
menawarkan banyak kesempatan bagi masyarakat untuk
berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan, dengan
memungkinkan mereka untuk memberi ide dan saran dalam forum
dan komunitas online.
16. Increase the Capacity of Government
• Penggunaan TI untuk reorganisasi transaksi dan komunikasi administrasi
internal memungkinkan alur informasi yang mudah dan menawarkan
kesempatan yang cukup signigkan untuk meningkatkan kapasitas
pemerintah. Intranet memungkinkan departemen-departemen yag
berbeda untuk berbagi database pelanggan dan berbagi skill dan
kapabilitas anggota masing-masing untuk penyelesaian masalah.
Fasilitas ini akan menciptakan alur transfer informasi yang lebih cepat,
penyediaan barang dan jasa yang lebih murah, proses pengambilan
keputusan yang lebih cepat dan lebih baik, serta menghapus paperwork
bottleneck
17. Network and Community Creation
• - TI menekankan kesempatan penciptaan jaringan dan komunitas.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, inisiatif e-government
membutuhkan jaringan kompleks interrelasi antar pemerintah,
pelanggan, bisnis, dan karyawan serta departemen-departemen
negara lainnya
• sifat dan fungsi e-government membutuhkan pendekatan jaringan
yang mengumpulkan bersama kemampuan, teknologi, informasi
dan pengetahuan yang bersifat interdisiplin di kalangan agensi-
agensi pemerintahan.
18. Improve the Quality of Decision
Making
• Pembentukan komunitas,forum, interaksi dan komunikasi antara pemerintah dan
masyarakat berkontribusi sangat besar dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan cara partisipasi aktif dalama diskusi pemerintah dan politik. Warga
negara dapat menyumbang ide dan berbagi pengetahuan dan informasi. Hal ini
membantu terbangunnya rasa percaya terhadap institusi pemerintah dan
meningkatkan relasi pemerintah dan rakyat. Memperhitungkan warga negara
sebagai pelanggan pemerintah, mendengarakan dan memahami kebutuhan
masing masing warga negara, merupakan titik esensial dari pengambilan
keputusan yang lebih baik. Penggunaan data dan informasi yangdibagi bersama
di kalangan departemen dan agensi pemerintah menawarkan kemungkinan
untuk membuat keputusan secara cepat dan melayani masyarakat dengan lebih
baik.
19. Promote the Use of IT in Other Sectors
of the Society
• Interaksi terus menerus dan komunikasi lebih lanjut antara
pemrintah dan stakeholder, berkontribusi terhadap terciptanya
kesadaran dini akan potensi kontribusi TI terhadap aktivitas
komunitas lokal. Dengan cara ini e-government memainkan peran
vital, tidak hanya dalam memfasilitasi inisiatif pasar melainkan juga
menginisiasi proses pembangunan kapabilitas dan mengkoordinasi
sejumlah besar stakeholder yang tertarik. Faktanya adalah bahwa
keuntungan utama dari inisiatif e-government terdiri dari promoso
penggunaan peralatan dan aplikasi TI.
20. Tantangan – Tantangan Implementasi
E-Government
Meski E-Government telah menjadi alat yang kuat untuk memodernisasi
pemerintahan dan mencapai target-target yang diatur dalam agenda reformasi
pemerintah, implementasinya telah memunculkan beberapa tantangan, baik dari
internal maupun eksternal bagi negara-negara yang berkomitmen mencapai
manfaatnya.
• Kesulitan utama adalah ketidakmerataan akses publik ke internet, serta
kurangnya reliabilitas informasi web, ditambah lagi adanya agenda-agenda pihak
tertentu yang seringkali berusaha mempengaruhi dan membiaskan opini publik.
Disinformasi merupakan bahaya yang sangat laten apabila SDM tidak terlatih
dalam menentukan informasi