Sedikit sharing keadilan sosial dalam islam sesuai dengan profesi pekerjaan sosial yang di latar belakangi aturan aturan agama islam

2. Ady Laksana Haryanto 15.04.124
Negla Fauziah 15.04.126
Rucita 15.04.282

3. Sejak manusia membentuk masyarakatnya di muka bumi ini,
persoalan keadilan merupakan persoalan asasi pertama yang harus
dihadapinya. Sebab, jika keadilan terabaikan akan terjadilah
kekacauan dalam masyarakat. Tertumpahnya darah manusia yang
pertama kali di planet bumi ini, yakni darah Habil adalah akibat
saudaranya Qabil merasa tidak puas dengan keadilan yang ada
ketika itu. Demikian pula, terjadinya peperangan persengketaan dan
sebagai nya yang di akibatkan dari terabainya keadilan dan orang
yang memperutukkan hawa nafsunya sendiri tanpa memperhatikan
hak-hak orang lain.

4. Lalu allah SWT mengutus para rasul-Nya membawa pesan keadilan
seperti disebutkan dalam (Q.S.,al-Hadid. 57 :25).
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan
membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan
bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia
dapat melaksanakan keadilan”.

5. Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Keadilan berasal dari
kata “adil” dengan tambahan awalan dan ke dan akhiran an, sementara
“adil” itu sendiri berasal dari bahasa Arab ‘adl’, yang menurut pengertian
kebahasaan berarti berdiri lurus (istiqam), menyamakan (taswiyah),
netral (hiyad), pertengahan (wasth), dan seimbang atau sebanding
(mitsal). Dapat di tarik kesimpulan makna dan ide umum dari “adil” yakni
sikap tengah yang berkeseimbangan dan jujur yang muncul dari rasa
insaf (kesadaran) yang mendalam.
Murtadha Muthahhari, seorang pemikir Muslim zaman modern
asak Iran, memcoba menyimpulkan empat pengertian keadilan, yaitu
keseimbangan persamaan, memelihara dan memberikan hak kepada
yang berhak menerimanya, pemberian rahmat dan kebaikan dari khaliq
kepada mahluk-Nya.

6. Keadilan dalam arti memelihara dan memberikan hak kepada yang
berhak menerimanya terdapat pada Q.S.,an-Nissa,4:3, yaitu :
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

7. 1. KEADILAN INDIVIDUAL
Yaitu kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri, sehingga
tidak melanggar aturan-aturan agama. Pengendalian diri merupakan unsur
utama keadilan, karena dengan dialah terjaganya keseimbangan pribadi
seseorang. Dengan keadilan individual inilah orang terhambat dari
perbuatan jahat dan melanggar hak, baik hak alloh SWT, maupun hak
dirinya sendiri. Karena pelanggaran hak berarti kedholiman, sehingga yang
melanggar hak ialah diri sendiri.
Islam memandang segenap manusia itu sama dalam hukum,
tetapi karena ketidakadaan keadilan individual, maka seorang dipandang
oleh islam tidak layak duduk sebagai saksi dalam masalah persaksian dan
ketidakadilan individual akan membuat riwayat seseorang tidak dapat
diterima. Karena orang yang kehilangan keadilan individual dipandang
sebagai pelanggar aturan agama (fasik).

8. 2. KEADILAN SOSIAL
keadilan sosial yaitu keserasian dan keseimbangan hubungan
antara pribadi dengan pribadi lain, dan antara pribadi dengan
masyarakat. Keserasian dan seimbangan ini akan dapat diwujudkan bila
didasarkan atas adanya kewajiban dan hak yang pasti. kewajiban
merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Dimana ada
kewajiban disana biasanya ada hak. Jika hak tidak didapatnya,
berlakulah ketidakadilan atau kedhaliman, seperti contoh seorang
karyawan melaksanakan kewajibanya dengan baik, berhak menerima
gaji yang cukup. Jika hak menerima gaji tidak diperolehnya, berlakulan
kedhaliman. Demikian pula, tidak adil Jika seorang karyawan yang
pemalas menuntut tambahan gaji. Keadilan yang demikian dikatakan
keadilan sosial.

9. 3. KEADILAN MANUSIA TERHADAP MAKHLUK LAIN
Keadilan manusia terhadap makhluk hidup lain, yakni tidak berbuat
semena-mena terhadap makhluk tersebut. Manusia sebagai makhluk yang paling
berkuasa dimuka bumi ini tidak diizinkan oleh Alloh SWT untuk berbuat
semaunya. Sekalipun Alloh SWT menjadikan alam semesta ini untuk kepentingan
manusia, ia tidak membolehkanya berlaku semaunya.
4. KEADILAN ILAHI
Keadilan ilahi, yakni berupa kemurahan-Nya dalam memberikan
rahmat dan kebaikan untuk dapat diraih oleh makhluk sesuai dengan
kemampuan masing-masing dari makhluk tersebut untuk mencapainya. Alloh
SWT telah memberikan kepada mahhluknya kemampuan dan tabiat yang sesuai
dengan kondisi fisiknya masing-masing.

10. Al-Qur’an meletakkan keadilan sebagai tema sentral
ajarannya. Ia menempatkan keadilan sebagai tiang kehidupan umat
manusia baik kehidupan individu maupun masyarakat. Jadi, sentral
dari segala pemikiran dan tindakan Muslim ialah keadilan. Dengan
keadilan akan terciptalah kemakmuran dan keadamaian yang
sempurna yang merupakan sarana utama dalam pengabdian
kepada Alloh SWT.
Bagi islam, hukum dan keadilan adalah bagian dari moral
keagamaan. Artinya, seseorang yang melanggar norma hukum,
disamping mendapat sanksi hukum tertentu ia juga dibebani dosa.
Keadilan sebagai bagian dari moralitas dalam Islam bersumber pada
nilai-nilai absolut yang diturunkan oleh Alloh SWT. Dengan demikian,
ia besifat abadi dan universal.

11. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA..
Ada pertanyaan??