Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Bahan Ajar Kls XII,.pptx
1. HUMAN RIGHTS
MATERI KELAS XII
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
KASIH S.PAK ǁ 196709251994032012
2. PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
Human rights could be generally
defines as those rights which are
inherent in our nature and without
which we can not live as human being
HAM adalah hak-hak yang secara
inheren melekat dalam diri manusia,
dan tanpa hak itu manusia tidak
dapat hidup sebagai manusia. (Jan
Materson)
HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada diri manusia sebagai
ciptaan TUHAN Yang Maha esa. Hak
tersebut merupakan anugrah yang
wajib dilindungi dan dihargai oleh
setiap manusia. (undang-undang
nomor 39 tahun 1999)
KASIH, S.PAK SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA 2
3. HAK ASASI
PRIBADI/WARGA NEGARA
HAK ASASI
POLITIK
HAK ASASI EKONOMI
DAN SOSIAL
Cakupan Hak Asasi
Manusia
KASIH, S.PAK SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
4. PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
Ciri Khusus Hak
Asasi Manusia
TIDAK DAPAT
DICABUT
UNIVERSAL UTUH/TIDAK
DAPAT DIBAGI
KASIH, S.PAK SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA 4
5. PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
Benefits
Menyadari bahwa manusia diciptakan
Allah sebagai mahluk mulia yang
memiliki martabat dan hak sejak dalam
kandungan ibu.
Mampu/berani mewujudkan dan
membela hak diri sendiri maupun Hak
asasi orang lain.
Menyadari hak yang sangat mendasar
diberikan oleh Allah harus dihargai dan
di pertahankan.
1
2
3
KASIH, S.PAK SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA 5
6. C
6
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
MEMAHAMI HAK ASASI MANUSIA DALAM ALKITAB
Kerja Kelompok
Bentuklah dua kelompok,diskusikan dua bagian Alkitab.
Kelompok 1
Membahas Mazmur 133. Bagaimanakah kaitannya antara
berkat Tuhan dan kehidupan yang serba rukun di dalam
masyarakat kita?
Kelompok 2
Membahas Kitab I Raja-Raja 21. Catatlah pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan oleh Raja dan istrinya yang
bertentangan dengan keadilan dan kebenaran. Mengapa
raja melakukan pelanggaran itu ? Bagaimana penilaian
kelompokmu terhadap sikap pemimpin yang demikian ?
KASIH, S.PAK SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA
7. PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
MAMAHAMI HAM DALAM ALKITAB
Manusia memperlakukan sesamanya secara
tidak adil ( I Raja-Raja 21 )
7
Betapa indahnya hidup suatu masyarakat
yang rukun bagai saudara Mazmur 133
TUHAN akan melimpahkan berkat-
berkat-Nya
Mari kita wujudkan penghargaan terhadap hak asasi
manusia dimana pun kita berada
KASIH, S.PAK SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA
8. Sejarah Singkat Hak asasi Manusia
Menurut Diane Revitch dan Abigail Thernstrom dalam buku” Demokrasi Klasik dan Modern”, pada tahun 1941
Franklin Delano Rooseverlt menyampaikan pidatonya yang terkenal mengenai empat kebebasan yang diharapkan
dapat diberlakukan diseluruh dunia, yaitu :
1. Kebebasan berbicara dan berpendapat di mana pun juga di dunia
2. Kebebasan ukepada setiap orang untuk beribadah kepada Tuhan dengan caranya sendiri di mana pun juga di
dunia.
3. Kebebasan dari kekurangan. Artinya setiap negara berhak untuk hidup damai dan memberikan kedamaian
bagi masyarakatnya serta kesehatan yang baik.
4. Kebebasan dari rasa takut. Artinya setiap negara dan masyarakatnya memiliki hak untuk bebas dari serangan
dan intimidasi maupun invasi negara lain maupun negara tetangganya.
Pidato presiden Roosevelt mempengaruhi dan menginspirasi lahirnya deklarasi hak asasi manusia yang
dicanangkan oleh PBB. Pada tahun 1948 bangsa-bangsa di dunia sepakat untuk memberlakukan Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia ( Universal Declaration of Human Rights ).
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cukup banyak mengalami kepahitan akibat kehilangan hak asasinya sebagai
manusia. Termotivasi oleh kesadaran HAM maka para pejuang mendirikan organisasi Budi Utomo sebagai
organisasi pertama yang bersifat nasional. Mereka memperjuangkan adanya kesadaran untuk berkumpu dan
mengeluarkan pendapat sebagai hak yang harus dijalankan oleh setiap orang.
9. Hak asasi Manusia dalam Perspektif Alkitab
A. Belajar Mengenai Hak asasi Manusia melalui Cerita Kehidupan
1. Bacalah dua buah cerita mengenai tokoh yang
memperjuangkan keadilan dan Hak Asasi Manusia.
Tokoh pertama adalah Aung San Suu Kyi, dan tokoh kedua
adalah Rachel Aliene Corrie.
2. Kemukakan penilaian kalian terhadap kisah dua orang
tokoh tersebut dalam kaitannya dengan Hak Asasi Manusia
10. Bab 3
Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Alkitab
Kesaksian Alkitab tentang Manusia
Kejadian 1 : 26-30
Memaparkan tentang penciptaan manusia sebagai makhluk bermartabat.
Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Menurut John
Stott, dalam bukunya Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani,
martabat makhluk manusia diutarakan dalam tiga kalimat :
Allah menciptakan manusia menurut “gambar-Nya”
“Laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka”
Allah memberkati mereka lalu berfirman kepada mereka…. “ Penuhilah
bumi dan taklukkanlah itu.”
Martabat manusia dikemukakan dalam tiga hubungan yang unik yang
ditegakkan sejak penciptaan, yaitu :
11. Lanjutan materi ….
1. Hubungan manusia dengan Allah.
Menurut Stott, manusia yang diciptakan menurut gambar AIlah mencakup
kualitas-kualitas rasional, moral, dan spiritual. Kualitas ini memungkinkan
manusia berelasi dengan Allah, belajar untuk mengenal, memahami, serta
taat pada perintah-Nya. Selanjutnya dikatakan, hak manusia untuk beragama,
menyiarkan ajaran agama, menjalankan ibadah, kebebasan untuk berpikir,
berbicara, mengambil keputusan menurut hati Nurani, semuanya berada
dalam kaitannya dengan hubungan manusia dengan Allah.
2. Hubungan antarmanusia
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, sehingga Ia juga
memberkati relasi antarmanusia termasuk hal-hal yang berkaitan dengan
akibat dari relasi itu.
12. Dengan demikian, hak manusia untuk berelasi, bersahabat,menikah serta
membentuk keluarga,hak untuk berkumpul dan mengemukakan pendapat, dan hak
untuk diterima serta dihormati tanpa memandang jenis kelamin, usia maupun
status sosial yang berbeda dalam lingkup hubungn antarmanusia yang diberkati
Allah.
3. Hubungan manusia dengan bumi dan makhluk lainnya.
Manusia diciptakan untuk mengolah bumi, berkuasa atas makhluk makhluk lainnya.
Dengan demikian, manusia diberi hak untuk bekerja, memiliki karakter, hak untuk
beristirahat, hak untuk memperoleh sandang, pangan, rumah yang nyaman dan
sehat memperoleh hak untuk bebas dari penyakit, kemiskinan, keterbelakangan,
dan hak untuk menikmati udara dan air bersih.
13. Lanjutan materi ….
Implikasi dari tiga hubungan itu adalah hakikat manusia sebagai
makhluk bermartabat merupakan pemberian Allah. Oleh karena itu
tidak seorang pun dapat mengambilnya dari diri seseorang. Dalam
Kitab Amsal ditegaskan : “ siapa menindas orang lemah, menghina
Penciptan-Nya.” Pelanggaran terhadap hak asasi manusia merupakan
penghinaan terhadap Pencipta-Nya. Ketaatan, kasih, dan keadilan
selalu menjadi terminologi penting dalam sejarah antarmanusia
dengan Sang Pencipta.
Arti terdalam dari hak asasi manusia adalah pengakuan terhadap
kebebasan dan kemerdekaan manusia yang telah dianugerahkan Tuhan
sejak seseorang mulai bertumbuh dalam kandungan. Karena itu, segala
macam upaya untuk menghancurkan serta menghilangkan kehidupan
serta kebebasan manusia merupakan pelanggaran terhadap hak asasi
manusia.
Bagaimana dengan kasus hukuman mati, aborsi dan euthanasia ?
14. Kewajiban Manusia Menyangkut Hak Asasi
Manusia tidak hanya diberikan hak asasi oleh TUHAN tetapi juga
kewajiban asasi. Dalam setiap hak diikuti oleh kewajiban. Manusia
yang diciptakan sebagai mahluk rasional, bermoral dan spiritual
dengan sendirinya memiliki kewajiban asasi. Kebebasan atau
kemerdekaan sejati itu terwujud dalam rangka tanggung jawab.
Dalam Galatia 3 : 13, Rasul Paulus mengatakan : saudara-saudara
memang telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu
menggunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan
dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Orang Kristen adalah manusia merdeka yang telah ditebus oleh
Kristus, karena itu ada tuntutan untuk hidup sebagai manusia
merdeka yang telah terbebas dari perhambaan dosa. Kehidupan
sebagai manusia merdeka haruslah diimbangi dengan tanggung
jawab.
15. Bab 4
SIKAP GEREJA TERHADAP HAK ASASI MANUSIA
Seorang teolog Indonesia ( Ignas Kleden ) mengajukan beberapa pertanyaan :
Bagaimana masalah hak asasi manusia dipandang dari segi kegerejaan?
• Apakah persoalan hak asasi manusia cukup dikenal di kalangan umat gereja?
• Kalau ada pengetahuan mengenai hak asasi manusia, sejauh mana pimpinan dan
umat gereja melibatkan diri dalam perjuangan untuk hak asasi manusia?
• Kalau ada keterlibatan dalam perjuangan itu, apakah partisipasi gereja itu
semata-mata karena desakan politis atau karena keyakinan keagamaan?
• Pada tahap yang lebih tinggi dapat dipersoalkan apakah ada dasar-dasar teologis
untuk hak-hak asasi manusia?
• Dapatkah perjuangan untuk hak asasi manusia diintergrasikan dengan usaha
penyelamatan oleh gereja, dan diberi watak soteriologi ( penyelamatan )?
• Apakah perjuangan hak asasi manusia lebih merupakan masalah keadilan atau
masalah perwujudan cinta kristiani yang diajarkan dalam gereja?
16. Lanjutan materi ….
Sementara Jurgen Moltmann, seorang teolog terkemuka pada abad XX
dan XXI dari Jerman Mengatakan bahwa Allah yang menyatakan diri
kepada Israel dan orang Kristen adalah yang membebaskan dan
menebus mereka. Dialah Allah yang menciptakan seluruh umat
manusia dan segala sesuatu yang ada. Jadi, tindakan Allah yang
membebaskan dan menebus dalam sejarah, mengungkapkan masa
depan sejati manusia, yakni menjadi ” gambar Allah.”
Dalam seluruh hubungan-mereka dalam kehidupan manusia dengan
sesamanya dan segala makhluk di dalam seluruh ciptaan, mereka
mempunyai “ hak akan masa depan.”
Sebagai “gambar Allah” manusia memiliki harkat dan martabat yang
tinggi dan mulia. Hak-hak asasi manusia tidak boleh di rampas dan
diinjak-injak.
17. Lanjutan materi….
Merampas atau menginjak-injak hak asasi manusia berarti menghina dan melecehkan Sang
Penciptanya sendiri atau seperti yang dikatakan oleh oleh Ignas Kleden,
Penghormatan kepada hak asasi, dipandang dari sudut iman kristiani dan teologi
adalah sama saja dengan penghormatan kepada setiap orang sebagai perwujudan
citra TUHAN ( Gambar Allah ) sendiri. Pelecehan terhadap hak asasi adalah pelecehan
terhadap citra TUHAN, yaitu citra yang, menurut kepercayaan Kristen, terdapat dalam
diri setiap orang, apakah dia dibaptis atau tidak dibaptis
Gereja dan orang Kristen semestinya tidak hanya menuntut supaya diperlakukan
dengan adil, diakui hak-hak asasinya sebagai manusia, tetapi juga memberlakukan hal yang
sama kepada orang lain atau kepada sesamanya, seperti yang dikatakan oleh Yesus sendiri
dalam Matius 7: 12, “ segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat
kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab
para nabi.” Gereja harus bekerja sama dengan orang-orang beragama lain untuk membela orang
orang yang kehilangan hak-haknya atau ditindas karena dianggap berbeda dari orang lain.
Tanggung jawab dalam membangun kesadaran HAM bukan hanya merupakan tugas
pemerintah, namun menjadi tugas gereja juga.
18. Lanjutan materi….
Setiap anggota gereja, termasuk peserta didik sebagai remaja Kristen,
harus ikut serta dalam tugas ini. Kita semua harus berjuang dalam
pembebasan banyak orang Indonesia dari keterkungkungan dan
belenggu oleh berbagai hal seperti kemiskinan, konsep tentang
kedudukan laki-laki dan perempuan yang keliru, pemahaman yang
keliru tentang seks dan seksualitas, konsep tentang kebebasan
beragama dan keyakinan, dan lain-lain. Untuk melakukan semua tugas
itu, gereja, kita semua perlu bekerja sama dengan orang-orang yang
berbeda keyakinan namun memiliki kepedulian yang sama. Jadi gereja
harus peduli terhadap persoalan di sekitarnya, termasuk terkait
masalah HAM. Oleh karena itu, gereja juga bertanggung jawab
menegakkan dan mewujudkan hak asasi manusia secara baik dan benar
dalam persekutuan maupun dalam membangun kehidupan Bersama.
19. Bab 5
Multikulturalisme
A. Pengertian Multikulturalisme
Multikultur terdiri atas dua kata “ multi “ yang berarti banyak, lebih dari satu;
kultur yang artinya budaya atau kebudayaan. Multikultur dapat diartikan
kebeberagaman atau perbedaan antara suatu kebudayaan yang satu dengan yang
lain, suku, agama, kelas sosial, gaya hidup,cara pandang, bahasa danbahkan sikap
suatu masyarakat. Keberagaman itu melahirkan berbagai dampa dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan.
Beberapa pendapat dari para ahli tentang definisi multikulturalisme :
1. Multikulturalisme merupakan suatu gagasan untuk mengatur keberagaman
dengan prinsip-prinsip dasar pengakuan akan keberagaman itu sendiri.
20. Lanjutan materi ….
Gagasan ini menyangkut pengaturan relasi antara kelompok mayoritas
dan minoritas, keberadaan kelompok imigran masyarakat adat dan
lain-lain ( Taylor)
2. Parsuadi Suparlan mengungkapkan bahwa multikulturalisme adalah
adanya politik universalisme yang menekankan harga diri kulturalisme
sebagai sebuah idiologi yang mengakui dan mengagungkan semua
manusia serta hak akan perbedaan dalam kesederajatan baik secara
individual maupun sosial.
3. Multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang
kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan
yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keagamaan,
pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat . Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai
pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik (
Azyumardi Azra, 2007 ).
21. Lanjutan materi ….
4. Lawrenn Blum, multikulturalisme mencakup suatu pemahaman,
penghargaan penilaian atas budaya seseorang, suatu penghormatan serta
keingintahuan tentang budaya dan etnis orang lain.
Mengacu pada beberapa pendapat tersebut di atas, dapatlah
disimpulkan bahwa multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang,
kebijakan, sikapdan tindakan, oleh masyarakat suatu negara yang
masyarakatnya beragam dari segi etnis, budaya, agama, kelas sosial, gaya
hidup, Bahasa dan lain sebagainya.
Dalam kepelbagaian itu, masyarakat mengembangkan semangat
kebangsaan dan mempertahankan keberagaman sebagai suatu kekayaan
dan anugerah Allah. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang multi
dan sangat kompleks sehingga dapat disebut masyarakat multikultur.
Melalui multikultur masyarakat diajak untuk menjunjung tinggi toleransi,
kerukunan, dan perdamaian.
22. Lanjutan materi ….
Inti multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok
lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memandang
perbedaan budaya, etnis, gender, bahasa ataupu agama.
Adapun fokus multikulturalisme terletak pada pemahaman akan
hidup penuh dengan perbedaan sosial, budaya, baik secara
individual maupun kelompok dan masyarakat. Dalam hal ini
individu dilihat sebagai refleksi dari kesatuan sosial dan budaya.
Multikulturalisme mengulas berbagai permasalahan yang tidak
hanya menyangkut perbedaan budaya, keadilan, kesempatan
kerja dan berusaha, HAM, hak budaya, komunitas golongan
minoritas dan prinsip-prinsip etika ( Parsudi Suparlan 2002 ).
23. Lanjutan materi ….
B. Asal Muasal Multikulturalisme
Multikulturalisme telah terjadi sejak peristiwa menara Babel. Anak-anak
Nuh mendirikan sebuah kota dengan sebuah Menara yang menurut
keinginan mereka sampai ke langit ( Kej. 11 : 4 ). Tetapi Allah mengacaukan
bahasa merekasehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing (
Kej. 11 : 6 ) Sejak saat itu, mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi ( Kej.
11 : 8 ).
Perbedaan bahasa, letak geografis tempat tinggal, pola hidup dan cara
pandang menjadikan manusia di seluruh bumi hidup dalam perbedaan,
sehingga terbentuk kebudayaan, nilai-nilai hidup dan sistem kehidupan
kelompok masyarakat, yang tentunya tidak sama di setiap kelompok
masyarakat. Peristiwa Menara Babel dapat dijadikan titik tolak terbentuknya
suku, bangsa, bahasa, dan budaya yang berbeda-beda.
24. Lanjutan materi ….
C. Masyarakat Multikultur
Dalam masyarakat multikultural orang hidup berdampingan satu sama lainnya
dalam suasana toleransi dan menghargai berbagai perbedaan yang ada,
menyangkut adat, kebiasaan, kesenian, pakaian adat, musik, dan tari. Tidak ada
satu kelompok masyarakat pun yang tersubordinasi atau direndahkan. Semua
perbedaan memperoleh tempat dalam masyarakat multikultur. Orang-orang saling
beradaptasi dan belajar dari berbagai perbedan yang ada, mereka bertumbuh
bersama dan berubah bersama menjadi lebih baik dalam rangka memperjuangkan
kebersamaan, keadilan dan pemerataan di berbagai bidang kehidupan. Struktur
sosial dan interaksi sehari-hari berjalan dalam keadilan dan kebersamaan, rasa
hormat, kesetaraan, pemahaman, penerimaan, kebebasan, keragaman,
mengadakan berbagai upaya perdamaian serta mengadakan berbagai perayaan
secara bersama-sama. Dalam istilah atau pengertian multikulturalisme ada
tuntutan untuk menerima serta memperlakukan semua orang di dalam berbagai
perbedaannya sebagai manusia yang bermartabat dan makhluk mulia ciptaan
Tuhan.
25. Lanjutan materi ….
Semua manusia dalam kepelbagaiana memiliki hak yang sama untuk
diterima, dihargai dan dipenuhi hak-hak asasinya sebagai manusia. Setiap
orang memiliki hak untuk diberikan akses ke berbagai bidang kehidupan.
D. Masyarakat Multikultur Indonesia
Para bapak bangsa telah menyadari keberagaman bangsa ini antara lain
kepelbagaian budaya yang pada satu sisi merupakan kekayaan yang patut
disyukuri, namun pada sisi lain dapat menjadi sumber konflik. Oleh karena itu
mereka mengikat berbagai perbedaan itu dalam semboyan “Bhinneka
Tunggal Ika” artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kepelbagaian suku,
bahasa, budaya, geografis, adat istiadat, kebiasaan, pandangan hidup,sosial
ekonomi, sosial politik sosial religius dan lain sebagainya dijamin oleh UUD
1945 dan Pancasila sebagai dasar negara.
26. Lanjutan mareri ….
E. Pandangan Alkitab Mengenai Multikulturalisme
Alkitab tidak berbicara secara khusus mengenai multikulturalisme
namun dalam kaitannya dengan kasih, kebaikan, kesetaraan dan
keselamatan itu diberikan bagi semua manusia tanpa kecuali. Dalam
Galatia 3 : 28 dipaparkan: semua manusia yang berasal dari berbagai
suku, bangsa, dan kelas sosial dipersatukan dalam Kristus. Artinya kasih
kristus diberikan bagi semua orang tanpa memandang asal-usul mereka.
Kolose 3: 11 lebih mempertegas lagi bahwa Kristus adalah semua dan di
dalam segala sesuatu. Menjadi manusia baru di dalam Kristus berarti
manusia yang tidak lagi melihat sesamanya dari perbedaan latar belakang
suku, bangsa, bahasa, budaya, kelas sosial, pandangan hidup, kebiasaan,
dan lain-lain. Menjadi manusia baru artinya orang beriman yang telah
menerima keselamatan dan Yesus Kristus wajib menerima, menghargai,
dan mengasihi sesamanya tanpa memandang perbedaan yang ada.
27. Lanjutan materi ….
F. Tujuan Allah dengan Multikultur
Meskipun manusia cenderung menjadikan persatuan dan
kesatuan sebagai keseragamandan kesamaan, adanya
perbedaan dalam kenyataan yang tidak dapat dihindari.
Ketika anak-anak Nuh hendak mendirikan Menara di Babel
agar mereka tidak terserak ke berbagai tempat, Allah justru
melihat itu tidak boleh terjadi. Allah mengacaukan bahasa
mereka sehingga mereka tidak dapat memahami bahasa
sesamanya. Keberagaman inilah yang mengakibatkan mereka
terserak dan berpisah menurut bahasanya masing-masing.
Keadaan serupa dengan kepelbagaiannya dapat ditemui di
Indonesia yang memiliki
28. • bermacam-macam suku, bangsa, ras, etnis, agama dengan budaya
bahasa dan tradisi yang berbeda. Allah tidak pernah meniadakan
multikultur sebab hal ini pemberian Allah yang memperkaya
kehidupan manusia. Tuhan Yesus bercakap-cakap dengan perempuan
Samaria (Yoh. 4 : 1-20) meskipun bagi bangsa Israel orang Samaria
adalah kelompok yang lebih rendah dari mereka. Dalam percakapan
tersebut, Tuhan Yesus tidak membicarakan perbedaan budaya atau
kesederajatan seperti anggapan bangsa Israel pada umumnya. Tanpa
menghilangkan adanya perbedaan, Tuhan Yesus mengarahkan
perempuan Samaria kepada hal yang jauh lebih mulia, yaitu
kehidupan yang kekal. Tuhan Yesus menempatkan perempuan
Samaraia pada status yang sederajat dengan bangsa Israel dan juga
membutuhkan kehidupan yang kekal sama seperti bangsa Israel.
29. Lanjutan materi
Manusia mestinya mensyukuri segala perbedaan yang
ada dengan hidup saling menghargai,menerima, mengisi
dan saling melengkapi satu dengan yang lain. Hal ini akan
meniadakan perasaan dan sikap yang menempatkan
kulturnya lebih tinggi daripada kultur lain. Mensyukuri
kehidupan multikultur sebagai pemberian Allah
menuntut sikap menempatkan diri sejajar dengan orang
lain yang berbeda dengan dirinya dan menempatkan
orang lain sema berartinya dengan dirinya sendiri.
Dengan sikap syukur tersebut semua perbedaan dapat
menjadi kekayaan yang membangun dan menekan
30. Lanjutan materi ….
G. Menerapkan Kesadaran dan Praktik Hidup Multikultur
Tuhan menciptakan manusia dengan kepelbagaian, serta menganugerahinya
dengan kebaikan dan kemampuan untuk beradaptasi dalam kaitannya dengan
alam dan lingkungan hidup, terutama dengan sesamanya. Di era modern,
masyarakat dunia memiliki kesadaran multikultur yang jauh lebih baik, bahkan
pemenuhan hak setiap orang untuk diterima dan dihargai. Hak untuk
memperoleh keadilan, demokrasi dan HAM telah menjadi kewajiban yang harus
dipenuhi oleh negara terhadap warganya maupun oleh sesama warga negara
termasuk warga gereja. Meskipun demikian, masih banyak terjadi pelanggaran
terhadap pemenuhan hak pribadi maupun kelompok masyarakat minoritas.
Kehadiran orang Kristen di tengah masyarakat tidak selalu disambut baik, orang
Kristen seringkali tidak disukai atau tidak diinginkan oleh kelompok tertentu
bukan karena perilakunya yang buruk, melainkan karena imannya kepada Kristus.
(Mat. 5: 44) merupakan petunjuk hidup yang harus kita lakukan terhadap siapa
pun sebagai ekspresi sikap mengakui dan menerima multikultur serta sebagai
wujud ketaatan kepada Allah.
31. Lanjutan materi ….
H. Sumbangan Multikulturalisme dalam memperkuat Persatuan Umat Kristen dan
Bangsa Indonesia.
Ada beberapa nilai yang dapat diwujudkan dalam tindakan untuk memperkuat
persatuan sebagai bangsa Indonesia yang multikultur.
(1). Pengakuan terhadap berbagai perbedaan dan kompleksitas kehidupan
dalam masyarakat.
(2). Perlakuan yang sama terhadap berbagai komunitas dan budaya, baik yang
mayoritas maupun minoritas.
(3). Kesederajatan kedudukan dalam berbagai keanekaragaman dan perbedaan,
baik secara individu ataupun kelompok serta budaya.
(4). Penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak asasi manusia dan saling
menghormati dalam perbedaan.
(5). Unsur kebersamaan, solidaritas, kerja sama, dan hidup berdampingan
secara damai dalam perbedaan.
32. Lanjutan materi ….
Beberapa contoh tersebut merupakan nilai-nilai yang dapat dibangun dalam
membina kehidupan bersama sebagai bangsa yang multikultur. Peran
pendidikan dan pola asuh dalam keluarga amat penting untuk menanamkan
nilai-nilai tersebut. Pada masa kini sudah banyak tokoh nasional dan
pemerhati Pendidikan yang menganjurkan untuk memberlakukan pendidikan
multikultural di sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini penting mengingat
pendidikan merupakan salah satu unsur yang dapat menjadi kekuatan
perubahan dalam masyarakat. Pendidikan menjadi pendorong perubahan yang
efektif bagi individu dan masyarakat.
Berikut ada tawaran bagi umat Kristen dalam kaitannya dengan
multikulturalisme. Beberapa sikap yang harus dihindari dalam membangun
masyarakat multikultur yang rukun dan bersatu adalah sebagai berikut :
1. Primordialisme
2. Etnosentrisme
3. Diskriminatif
4. Stereotif
33. Lanjutan materi ….
Pengertian Primordialisme
A. Secara umum
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh
hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, suku
bangsa, ras, agama, kepercayaan, daerah asal kelahiran, serta segala sesuatu
yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Primordialisme sebagai identitas
sebuah golongan atau kelompok sosial merupakan faktor yang penting dalam
memperkuat ikatan golongan atau kelompok bersangkutan dalam
menghadapi ancaman dari luar. Namun, primordialisme juga bisa
membangkitkan pasangka dan permusuhan terhadap golongan atau
kelompok sosial lainnya.
B. Menurut para ahli
1. Robuskha and Shepsle, Primordialisme adalah loyalitas yang berlebihan
terhadap budaya subnasional seperti suku bangsa, agama, ras, kedaerahan
& keluarga.
34. Lanjutan materi ….
2. William G. Sumner:
Primordialisme adalah persamaan persaudaraan yang ditunjukkan
dengan kerja sama, yang saling membantu dan saling menghormati
serta memiliki persamaan solidaritas, kesetiaan terhadap
kelompoknya dan kesediaan berkorban demi kelompok.
3. Ramlan surbakti:
Primordialisme merupakan keterkaitan seseorang dalam kelompok
atas dasar ikatan kekerabatan, suku bangsa & adat-istiadat
sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama.
4. KBBI :
Primordialisme adalah perasaan kesukuan yang berlebihan.
Menganggap suku bangsanya sendiri yang paling unggul, maju, dan
baik.
35. Lanjutan materi ….
Jenis-jenis Primordialisme
• Primordialisme Suku :
Seseorang yang terikat dengan sukunya sendiri dripada suku yang lain.
• Primorsialisme agama :
Berpegang kepada suatu agama, tanpa menghormati dan berbuat adil
terhadap pemeluk agama lainnya.
• Primordialisme Kedaerahan :
Seseorang yang terikat dengan daerahnya sendiri ketimbang daerah lainnya
Dampak negatif Primordialisme
• Mengganggu kelangsungan hidup suatu bangsa
• Menghambat hubungan antar bangsa
• Menimbulkan konflik antar suku-suku bangsa
• Menyebabkan terjadinya diskriminasi
36. Lanjutan materi ….
Dampak Positif Primordialisme
• Memperkuat cinta tanah air
• Memunculkan kesetiaan terhadap bangsa
• Membangkitkan semngat patriotism
C. Etnosentrime adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan
standar budaya sendiri. Dengan kata lain etnosentrisme adalah sikap atau juga
pandengan yang berpangkal pada masyarakat dan kebuadyaan sendiri.
D. Diskriminatif adalah sikap yang membeda-bedakan antar satu dengan yang
lainnya, membeda-bedakan perlakuan tehadap sesama warga negara
berdasarkan warna kulit, golongan, suku bangsa, ekonomi, agama,dan lain lain.
E. Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi
terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Artinya,
stereotip merupakan konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan
prasangka yang subyektif dan tidak tepat.
37. Lanjutan materi ….
Beberapa poin penting yang harus dimiliki dalam rangka memperkuat
persatuan sebagai umat, yaitu :
1. Menerima dan menghargai semua orang tanpa memandang berbagai
perbedaan yang ada.
2. Menolong sesama serta mnunjukkan solidaritas tanpa memandang
latar belakang perbedaan.
3. Menghilangkan prasangka buruk terhadap suku, bangsa, budaya
maupun kelas sosial tertentu dalam suatu masyarakat.
4. Berpikir positif terhadap semua orang, namun tetap kritis. Artinya
harus memiliki kemampuan meyaring berbagai perbedaanyang ada
sehingga tidak kehilangan identitas.
5. Menjadikan hukum kasih sebagai landasan dalam bergaul dengan
sesama.
38. Bab 6
Gereja dan Multikulturalisme
A. Multikulturalisme di Zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
1. Multikultur di Zaman Perjanjian Lama
Perjanjian Lama mencatat perbedaan budaya yang dipengaruhi
agama karena ada hubungan yang erat antara agama dan budaya.
Hubungan itu tampak dalam hubungan antara bangsa Israel dengan
bangsa-bangsa Kanaan yang menimbulkan pengaruh. Bangsa Israel
berhadapan dengan kemajemaukan budaya bangsa di sekitarnya,
bersosialisasi dan tidak selektif dampaknya membawa bangsa Israel pada
penyembahan berhala.
2. Multikultur di Zaman perjanjian Baru
Budaya bangsa Israel di zaman Perjanjian Baru dipengaruhi oleh
warna-warni budaya dari beberapa bangsa yang pernah menjajah Israel,
seperti Persia, Yunani dan Romawi. Secara khusus saat itu bangsa Israel
yang tersebar di luar Yerusalem sebagai pusat aktivitas rohani membawa
mereka pada konsep eksklusivisme sebagai umat Allah.
39. Lanjutan materi ….
Pada zaman Tuhan Yesus, Dia membawa pemikiran baru tentang pentingnya inklusivisme.
Yesus tidak memandang latar belakang budaya, suku maupun ras, Ia berkenan menerima
semua orang dalam pergaulan multicultural. Ketika seorang perempuan Kanaan meminta
tolong ( Matius 15 :21-28) dan seorang Perwira Romawi meminta kesembuhan ( Lukas 7 : 1-10
), Yesus menjawab kebutuhan mereka dan menolong mereka . Ini menyatakan Yesus sendiri
menghargai keberagaman dan perbedaan budaya.
Dalam Perjanjian Baru, jemaat multikultur secara ekspilisit di catat dalam (Para Rasul 2 : 41-
47 ), orang-orang yang berasal dari berbagai daerah dan berbagai budaya yang berbeda
mendengarkan khotbah Petrus. Pada waktu itu ada tiga ribu orang bertobat. Mereka menjadi
model jemaat berbudaya Yunani dan Yahudi. Perbedaan budaya antara Yahudi dan Yunani
menimbulkan banyak persoalan dalam beberapa jemaat, seperti di Roma dan korintus.
Perpecahan dan perselisihan tersebut timbul hanya karena mengenai kebiasaan-kebiasaan
jemaat ( I Korintus 11 ). Namun Paulus menegaskan bahwa sekarang tidak ada lagi orang Yunani
atau Yahudi, tidak ada lagi orang bersunat maupun tidak bersunat, tidak ada budak atau orang
merdeka. Semua orang sama di hadapan Tuhan semua menjadi satu jemaat dimana Yesus
kristus adalah kepalanya. Jadi, kemajemukan telah diciptakan dan berkembang sejak zaman
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru lalu berlanjut hingga saat ini. Multikultur tidak dapat
ditiadakan, sehingga harus disikapi dengan benar agar umat manusia dapat tetap hidup
berdampingan dengan damai.
40. Lanjutan materi ….
B. Gereja dan Multikulturalisme
Di Asia pada umumnya dan gereja-gereja di Indonesia, multikultur bukanlah
sesuatu yang asing. Keberagaman suku, bangsa, budaya, adat istiadat serta berbagai
kebiasaan telah turut mewarnai perjalanan gereja-gereja yang amat beragam,
masyarakat Asia adalah masyarakat yang multikultur. Hope S. Antone ( Pendidikan
Kristiani Konstektual, 2010 ) menulis bahwa dunia Alkitab ditandai oleh kemajemukan
atau keanekaragaman budaya dan agama. Yesus menjadikan multikultur sebagai
wacana perjumpaan antar manusia yang dapat bergaul dan bekerja sama dalam kasih.
Mengenai sikap Yesus, kita dapat mencatat beberapa pokok pikiran dari Hope S. Antone
dalam kaitannya dengan multikulturalisme, antara lain :
• Kesetiaan kepada Yesus ditujukan kepada Allah bukan kepada institusi maupun
praktik agama yang sudah mapan. Konsekuensi dari sikap itu adalah Ia mengasihi
manusia tanpa kecuali, itulah cara Yesus memperlihatkan kesetiaan-Nya kepada Allah.
41. Lanjutan materi ….
• Kasih dan solidaritas Yesus ditujukan bagi semua orang tanpa kecuali.
• Yesus memperkenalkan visi baru mengenai komunitas baru di bawah
pemerintahan Allah. Sebuah komunitas yang melampaui berbagai
perbedaan latar belakang.
• Kita juga belajar dari Yesus bahwa walaupun identitas pribadi, rasial, suku,
kelas sosial maupun keagamaan merupakan kenyataan sosiologis, namun
yang lebih penting adalah bagaimana dalam segala perbedaan yang ada
umat manusia memuliakan Allah dengan melakukan kehendak-Nya
• Melakukan kehendak Allah dapat dilakukan dalam kemitraan dengan orang
lain, baik itu sesama kristen maupun orang yang berbeda suku,agama,
bangsa, budaya,dan lain-lain.
42. Lanjutan materi ….
C. Bentuk Nyata Multikulturalisme dalam gereja Kristen di Indonesia
Berikut ini merupakan fakta bahwa gereja-gereja Kristen di Indonesia
mewujudkan multikulturalisme meskipun masih ada banyak tantangan
yang harus dihadapi :
• Gereja-gereja Kristen memiliki anggota yang terbuka dari segi suku,
budaya, bahasa, daerah asal maupun kebangsaan.
• Gereja-gereja Kristen juga mengadopsi beberapa unsur budaya lokal yang
dimasukkan ke dalam liturgi ibadah. Mulai dari lagu, music, berbagai
kebiasaan dan prinsip hidup lokal dapat diadaptasi dalam rangka
memperkaya pemahaman iman Kristen.
• Berbagai pelayanan gereja ditujukan bagi masyarakat secara umum tanpa
memandang daerah asal, budaya, adat istiadat, maupun agama.
• Banyak gereja masa kini melakukan studi kebudayaan untuk menggali
kembali unsur-unsur budaya yang terancam hilang dari masyarakatnya.
43. Lanjutan materi ….
• Gereja-gereja Kristen membangun dialog dan kerja sama dengan umat
beragama lain, khususnya di bidang kemanusiaan dan keadilan
D. Beberapa Tantangan yang Dihadapi Gereja dalam Mewujudkan
Multikulturalisme
Berikut ini beberapa tntangan yang dihadapi gereja dalam mewujudkan
multikulturalisme :
1. Di kalangan gereja tertentu warisan colonial yang bersifat anti budaya lokal
masih mempengaruhi gereja dalam mewujudkan multikulturalisme
2. beberapa prasangka terhadap orang-orang dari kalangan suku, budaya dan
daerah tertentu.
3. Individualistik. Berbagai tantangan dan beban hidup yang berat
menyebabkan banyak orang lebih mementingkan kepentingan pribadi
maupun kelompok. Akibatnya kepentingan orang lain maupun kelompok
lain tidak lagi penting.