Materi berisi tentang faktor-faktor penguat ruhiyah agar dapat menjaga komitmen dalam dakwah, fokus dalam tujuan mencapai ridho Allah, serta tentang fungsi iman yang dapat melaksanakan kewajiban dan menolak godaan.
Materi berisi tentang faktor-faktor penguat ruhiyah agar dapat menjaga komitmen dalam dakwah, fokus dalam tujuan mencapai ridho Allah, serta tentang fungsi iman yang dapat melaksanakan kewajiban dan menolak godaan.
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam beserta hikmah dan teladan yang bisa dipetik.
[Note: untuk powerpoint, dapat di download di http://pptsirahnabawiyah.wordpress.com/]
LAODE ABDUL WAHAB, ISRA' MI'RAJ Nabi Muhammad SAW harus ditelaah menggunakan tak hanya logika tapi mesti dengan iman dahulu, sehingga peristiwa ini makin menguatkan keimanan kita dan memahami dimensi spritual (vertikal-mi'raj) dan sosialnya (horizontal-isra')
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam beserta hikmah dan teladan yang bisa dipetik.
[Note: untuk powerpoint, dapat di download di http://pptsirahnabawiyah.wordpress.com/]
LAODE ABDUL WAHAB, ISRA' MI'RAJ Nabi Muhammad SAW harus ditelaah menggunakan tak hanya logika tapi mesti dengan iman dahulu, sehingga peristiwa ini makin menguatkan keimanan kita dan memahami dimensi spritual (vertikal-mi'raj) dan sosialnya (horizontal-isra')
Indikator :
3.6.1 Mendeskripsikan makna perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari
3.6.2 Mengidentifikasi dalil naqli perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari
3.6.3 Mengemukakan contoh perilaku jujur Rasulullah
dalam kehidupan sehari-hari
3.6.4 Menjelaskan manfaat dan hikmah perilaku jujur
dalam kehidupan sehari-hari
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sangat menghargai orang yang bersifat jujur. seorang muslim
harus memiliki tingkah laku terpuji sebagaimana tingkah laku terpiji yang
dimiliki oleh rasulullah saw(sidiq, tabbligh, amanah, fatonah), beliaulah
panutan dan suritauladan kita sebagai umatnya. Sebagai seorang muslim,
walaupun semua itu sulit apa lagi dengan selalu diuji dengan godaan-godaan
setan, kita harus tetap berusaha dan terus menerus belajar untuk selalu
memperbaiki tingkah laku kita sehingga kita bias mencerminkan tingkah laku
terpuji yang dimiliki oleh rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hubungan social tingkah laku terpuji sangat menentukan kita
dlam pandangan orang lain terutama ketika kita sedang berbicara dengan
seseorang yang lebih tua dari kita. Namun, bukan berarti hanya dengan orang
yang lebih tua lah kita berbicara sopan, dengan teman sebayapun bahkan
dengan seseorang usianya lebih muda dari kita, kita harus selalu berusaha
mencerminkan bahkan mencontohkan nya kepada mereka.
Beberapa Tingkah laku terpuji diantaranya yaitu bisa berupa Berbicara
yang sopan, kejujuran , budipekerti yang baik dan lain sebagainya. Jika kita
perhatikan realita sekarang tentang sebuah kejujuran sangtlah sulit kita
temukan. Untuk itu mulai dari saat ini kita harus menanamkan kejujuran
mulai dari diri kita sendiri.
Kami mengharapkan makalah kami ini bisa dipahami terutama bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perumusan masalah dalam makalah
kami meliputi, memahami pentingnya kejujuran, kejujuran membawa
kebajikan, orang yang jujur mendapat pertolongan Allah swt. Dalam rumusan
masalah tadi, insaallah kami akan menjelaskan pemaparannya dalam isi
makalah kami ini.
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
TINGKAH LAKU TERP
A. Pentingnya Kejujuran
" أبو أمامة يقول: قالbakhili Rasullullah را أن ال قال: استطيع ان اؤكد منزل في حديقة السماء
للولئك الذين يتركون النقاش على الرغم من انه كان على حق. لوتضمن منزل في لوسط الرتفاع الكككبير
.للخشخاص الذين ل تكذب حتى يمزح. لوتضمن منزل في أعلى جككزء مككن الزيككادة لعقككل جيككد لوالحككرف
"(HR )أبو دالود بسند أصيلة
Artinya:
“Abu umamah Al:bakhili ra berkata bahwa rasullullah saw bersabda, saya
dapat menjamin suatu rumah di kebun syurga untuk orang yang
meninggalkan perdebatan meskipun ia benar. Dan menjamin suatu rumah di
pertengahan surge bagi orang yang tidak berdusta meskipun bergurau. Dan
menjamin suatu rumah di bagian tertinggi dari surge bagi orang yang baik
budi pekertinya.” (Hr abu daud dengan sanad yang sahih)
Penjelasan isi kandungan hadis di atas
Hadis diatas menerangkan tiga perilaku penting yang mendapatkan
jaminan surge dari rasulullah bagi mereka yang memilikinya. Tentu saja, ke
tiga perilaku ini harus di iringi berbagai kewajiban lainnya yang telah
ditentukan islam. Ketiga perilaku tersebut adalah:1
1. Orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar
Berdebat atau berbantah-bantahan adalah suatu pernyataan dengan maksud
untuk menjadikan orang lain memahami suatu pendapat atau mengurangi
kewibawaan lawan debat dengan cara mencela ucapannya sekalipun orang
yang mendebatnya itu tidak tahu persis permasalahan, karna kebodohannya.
Dan yang lebih ditonjolkan
]dalam berdebat adalah keegoannya sendiri sehingga ia berusaha mengalahkan
lawan debatnya dengan berbagai cara.
Sebenarnya, tidak semua bentuk perdebatan dilarang dalam islam apa lagi
kalau bedebat dalam mempertahankan akidah. Hanya saja, perdebatan sering
1
Imam abu hamid Muhammad bin muhamad Al-ghazali, ihya ulum-addin,
(semarang:Thaha putra, t.t.), Hal 114
2
3. kali membuat orang lipa diri terutama kalau perdebatannya oleh keegoan
masing-masing, bukan di dasarkan pada keinginan untuk mencari kebenaran.
2. Orang yang tidak berdusta meskipun bergurau
Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan
sebenarnya. Dusta sangat dilarang dalam islam. Karena selain merugikan
orang lain, juga merugikan orang lain.
Sebaliknya, islam sangat menghargai orang yang bersifat jujur walupun dalam
bercanda. Orang-orang yang selalu jujur, sekli pun dalam bercanda
sebagaimana di sebutkan dalam hadis diatas dijaminkan oleh rasuallah saw.
Satu tempat ditengah surge.
3. Orang yang baik budi pekertinya
Sifat lainnya yang meningkatkan derajat seseorang disisi Allah saw. Dan juga
dalam pandangan manusia adalah akhlak terpuji.
Sifat orang yang berakhlak mulia, diantaranya adalah bermuka manis,
berusaha untuk membantu orang lain dalam perkara yang baik, serta menjaga
diri dari perbuatan jahat. Orang yang memiliki sifat seperti itu selain
dijanjikan surge sebagaimana dinyatakan dalam hadis diatas, juga dianggap
sebai orang yang paling baik diantara sesame manusia lain.
Analisis Hadis diatas Sesuai Dengan Kacamata Seorang Pendidik Serta
Kaitannya Dengan Berbagai Aspek Kehidupan
Dalam hadis diatas, yang diriwayatkan oleh abu dawud dengan snad
yang shahih itu yang telah ditulis dan diterangkan di dalam makalah ini
bahwasannya ada tiga perilaku dalam pergaulan dimasyarakat, yaitu
meninggalkan perdebatan meskipun ia benar, tidak berdusta meskipun
bergurau, dan baik budi pekertinya.
Bahwasannya dalam hadis tersebut dilarang untuk berdebat dengan
dilandasi keegoan, berdebat yang benar ialah di dasarkan pada keinginan
untuk mencari kebenaran.
Dalam hadis ini juga menjelaskan bahwa tidak boleh berdusta
meskipun bergurau, karena dusta itu perbuatan tercelah Walupun tujuan
bergurau itu mengundang tawa orang. Alas an apapun bergurau dengan
3
4. dilandasi kebohongan tetap dilarang dalam islam.Dalam hadis ini juga
mengajarkan manusia untuk memiliki sifat budi pekerti yang baik. Karena
orang yang baik budi pekertinya akan ditingkatkan derajatnya disisi Allah Swt
dan juga di janjikan surga serta dianggap sebagai orang yang paling baik
diantara sesama manusia yang lain.
B. Kejujuran Membawa Kebajikan
عبد ال بن مسعود قال إن رسول ال قال: "حقا، فإنه )بصراحة( الذي يؤدي إلى الخير، لوالخير يؤدي
إلى السماء، لوينطبق ذلك مع خشخص ما سجلت ال باعتباره الصديق )أ صادقة جدا لوصحيح(. يؤدي
إلى الغش لوالكذب لوالغش الذي يؤدي إلى جحيم. لوكذب التي تم تسجيلها مع ال بأنه كاذب ")صدر عن
المام البخاري في كتاب" الفصل "آداب: لوال تعالى يقول: يا أيها الذين ال جميعا لويكون من هم
(" .الصحيح
Artinya:
Abdullah ibnu mas’ud berkata bahwa nabi saw bersabda, “sesungguhnya
benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun
kesurga, dan seseorang itu berlaku benar sehingga tercatat disisi Allah
sebagai seorang yang siddiq ( yang sangat jujur dan benar). Dan dusta
menuntun kepada curang, dan curang itu menuntun kedalam neraka. Dan
seorang yang berdusta sehingga tercatat disisi Allah sebagai pendusta.”
(dikeluarkan oleh imam bukhari dalam kitab”tatakrama”bab:firman Allah
ta’ala: hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan jadilah
kamu semua bersama orang-orang yang benar.”) 2
Penjelasan isi kandungan hadis diatas
Sebagaimana diterangkan diatas bahwa berbagai kebaikan dan pahala
akan diberikan kepada orang yang jujur, baik di dunia maupun kelak diakhirat.
Ia akan dimasukan kedalam surga dan mendapat gelar yang sangat terhormat,
yaitu siddiq, artinya orany yang sangat jujur dan benar. bahkan dalam Al-
quran dinyatakan bahwa orang yang selalu jujur dan selalu menyampaikan
kebenaran dinyatakan sebagai orang yang bertaqwa. Sebagaimana firman
Allah .
2
Syafe’i,al-hadis”aqidah,akhlaq, social dan hokum” (Bandung:pustaka setia,2000,) Hal.
84
4
5. “Orang-orang yang datang menyampaikan kebenaran dan
melakukannya (kebenaran itu), mereka itulah orang-orang yang taqwa” ( QS
Az-zumar:33 )
Hal itu sangat pantas diterima oleh mereka yng jujur dan dipastikan
tidak akan berkhianat kepada siapa saja, baik kepada Allah swt, manusia,
maupun dirinya sendiri. Orang yang jujur akan melaksanakan segala perintah
Allah dan menjauhi segala larangannya, serta mengikuti segala sunah
Rasulallah saw, karena hal itu merupakan janjinya kepada Allah ketika
mengucapkan dua kalimat syahadat. 3
Dengan kata lain orang jujur akan menjadi orang yang paling taat
kepada Allah swt. Dalam sebuah riwayat disebutkan tentang seorang baduy
yng meminta nasihat kepada Rasulullah saw. Beliau saw. Hanya berkata
“jangan bohong”. Perkataan rasulullah saw. Terus mengiang-ngiang ditelinga
sang baduy sehingga setiap kali dia akan melakukan suatu perbuatan tercela,
dia berpikir bahwa Rasulullah pasti akan menanyakannya dan dia harus jujur.
Dia pun tidak jadi melakukan perbuatan terlarang tersebut.
Analisi Hadis Diatas Sesuai Dengan Kacamata Seorang Pendidik Serta
Kaitannya Dengan Berbagai Aspek Kehidupan
Pada perinsipnya hadis diatas memberikan makna bahwa:4
• Setiap perbuatan akan mendapatkan imbalan sesuai dengan
perbuatannya,
• Siddiq sebagai cerminan kebaikan,
• Dusta merupakan gambaran setiap yang jahat.
Jika seorang berusaha untuk berkata benar, manfaatnya bukan hanya
bagi dirinya tetapi juga bagi orang lain. Begitupun sebaliknya, jika
seseorang berkata dusta, perbuatnnya itu selain merugikan dirinya juga
merugikan orang lain karena tidak akan ada lagi orang yang
3
Imam abu hamid Muhammad bin muhamad Al-ghazali, ihya ulum-addin,
(semarang:Thaha putra, t.t.), Hal 114
4
Racmat syafe’I, Prof. Dr. H.,_2000, Al-Hadis, Bandung : Pustaka Setia
5
6. mempercayainya. Padahal kepercayaan seseorang sulit menemukan
kesuksesan, bahkan tidak mustahil hidupnya akan cepat hancur.
Oleh karena itu kejujuran menuntun pelakunya pada kebaikan dan
menuntunnya masuk surga, dan ia dicatat sebagai orang yang siddiq.
Sebaliknya, berdusta akan menuntun pelakunya kepada perbuatan curang dan
menuntunnya masuk neraka, dan ia dicatat sebagai pendusta.
Sifat jujur itu harus tertanam pada diri seseorang karena kejujuran
seseorang itu sangat di perluakan oleh orang lain terutama diri sendiri. Orang
yang jujur berarti ia telah bertaqwa kepada Allah, Karena ia selalu
mengungkapkan kebenaran.
Orang yang sudah benar-benar memiliki sifat kejujuran akan merasa
takut setiap mengucapkan kebohongan karena ia tahu Allah maha melihat dan
malaikat rokib atid akan mencatat amal baik dan buruknya.
C. Orang Yang Jujur Mendapat Pertolongan Allah
" (أبو هريرة قانون الجمهورية لوقال أن رسول ال قال: أي خشخص يستخدم لملكية خشخص آخر )للتجارة
.لوأراد أن يعيدها، ثم ال سوف )مساعدة( العودة. لواستغرق كل من هو مع النية لتدمير الك سكوف يفسكد
)رلواه البخاري، ابنmajjah، .)لوغير ذلك
Artinya:
“Abu hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, barang siapa
yang menggunakan harta orang lain (untuk berdagang) dan dia ingin
mengembalikannya, maka Allah akan (membantu) mengembalikannya. Dan
barang siapa mengambilnya dengan maksud untuk merusaknya Allah pun
akan merusaknya. (HR Bukhari, ibnu majjah, dan selainnya).
Penjelasan isi kandungan hadis diatas
Dalam kehidupan masyarakat, ada sebagian orang yang suka
meminjam uang atau barang kepada orang lain untuk digunakan sebagai
penunjang usahanya. hal itu dibolehkan dalam islam dan Allah swt. Akan
6
7. menolong mereka kedalam kebaikan beniat untuk menggunakannya sebagai
penunjang usahanya dan berniat untuk mengembalikan kepada pemiliknya.
Peminjam tidak berniat menipu pemilik modal dengan menggunakan
uang yang dipinjamnya untuk berfoya-foya sehingga uang tersebut habis
begitu saja dan ia sendiri tidak memiliki uang untuk menggantinya, hal itu
merugikan pemilik modal karna akan menghentikan usahanya, yang sangat
penting untuk membiayai keluarganya.5
Analisis Hadis Diatas Sesuai Dengan Kacamata Seorang Pendidik Serta
Kaitannya Dengan Berbagai Aspek Kehidupan
Dalam hadis di atas mengajarkan kita untuk berkata jujur karena orang
yang jujur akan mendapatkan pertolongan dari Allah swt. Hadis ini juga
mengajarkan kita bagaimana cara pinjam meminjam (menggunakan harta
orang lain) dengan baik, karena harta yang dipinjam itu merupakan suatu
amanat yang dipercayakan oleh pemilik kepadanya.
5
Ny. Fauziyah Mz. Ba , dkk,_1993, Shahih Bukhari, Surabaya : Bintang Timur
7
8. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiga perilaku penting yang mendapatkan jaminan surge dari rasulullah
bagi mereka yang memilikinya. Tentu saja, ke tiga perilaku ini harus di iringi
berbagai kewajiban lainnya yang telah ditentukan islam. Ketiga perilaku
tersebut adalah:
1. Orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar
Berdebat atau berbantah-bantahan adalah suatu pernyataan dengan maksud
untuk menjadikan orang lain memahami suatu pendapat atau mengurangi
kewibawaan lawan debat dengan cara mencela ucapannya sekalipun orang
yang mendebatnya itu tidak tahu persis permasalahan, karna kebodohannya.
Dan yang lebih ditonjolkan
]dalam berdebat adalah keegoannya sendiri sehingga ia berusaha mengalahkan
lawan debatnya dengan berbagai cara.
Sebenarnya, tidak semua bentuk perdebatan dilarang dalam islam apa lagi
kalau bedebat dalam mempertahankan akidah. Hanya saja, perdebatan sering
kali membuat orang lipa diri terutama kalau perdebatannya oleh keegoan
masing-masing, bukan di dasarkan pada keinginan untuk mencari kebenaran.
2. Orang yang tidak berdusta meskipun bergurau
Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan
sebenarnya. Dusta sangat dilarang dalam islam. Karena selain merugikan
orang lain, juga merugikan orang lain.
Sebaliknya, islam sangat menghargai orang yang bersifat jujur walupun dalam
bercanda. Orang-orang yang selalu jujur, sekli pun dalam bercanda
sebagaimana di sebutkan dalam hadis diatas dijaminkan oleh rasuallah saw.
Satu tempat ditengah surge.
8
9. 3. Orang yang baik budi pekertinya
Sifat lainnya yang meningkatkan derajat seseorang disisi Allah saw. Dan juga
dalam pandangan manusia adalah akhlak terpuji.
Sifat orang yang berakhlak mulia, diantaranya adalah bermuka manis,
berusaha untuk membantu orang lain dalam perkara yang baik, serta menjaga
diri dari perbuatan jahat. Orang yang memiliki sifat seperti itu selain
dijanjikan surge sebagaimana dinyatakan dalam hadis diatas, juga dianggap
sebai orang yang paling baik diantara sesame manusia lain.
Sifat jujur itu harus tertanam pada diri seseorang karena kejujuran
seseorang itu sangat di perluakan oleh orang lain terutama diri sendiri. Orang
yang jujur berarti ia telah bertaqwa kepada Allah, Karena ia selalu
mengungkapkan kebenaran.
Orang yang sudah benar-benar memiliki sifat kejujuran akan merasa
takut setiap mengucapkan kebohongan karena ia tahu Allah maha melihat dan
malaikat rokib atid akan mencatat amal baik dan buruknya.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Tentunya dalam
penguraian di atas masih banyak pengurangan dan kelemahan di dalamnya.
Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan. Untuk itu apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat
kesalahan dalam uraian, kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Akhirnya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami khususnya bagi
para para pembaca umumnya amin.
9
10. DAFTAR PUSTAKA
Imam abu hamid Muhammad bin muhamad Al-ghazali, ihya ulum-addin,
(semarang:Thaha putra, t.t.), Hal 114
Syafe’i,al-hadis”aqidah,akhlaq, social dan hokum” (Bandung:pustaka
setia,2000,) Hal. 84
Imam abu hamid Muhammad bin muhamad Al-ghazali, ihya ulum-addin,
(semarang:Thaha putra, t.t.), Hal 114
Racmat syafe’I, Prof. Dr. H.,_2000, Al-Hadis, Bandung : Pustaka Setia
Ny. Fauziyah Mz. Ba , dkk,_1993, Shahih Bukhari, Surabaya : Bintang
Timur
10
11. KATA PENGANTAR
Syukur dan pujian kekhadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk bisa memfresentasikan makalah ini yang
berjudul : “Tingkah Laku Terpuji” Dan Selawat beserta salam kepada
Muhammad SAW dengan sepotong lafaz do’a “Allohumma sholli ‘ala
Muhammad wa ala ali Muhammad”
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Pembimbing
yang telah berkenan membimbing kami dalam mata kuliah “Hadist I” yang telah
membantu. Dalam makalah ini tentu sangat banyak kelemahannya, oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dan terlebih
dahulu kami ucapkan terima kasih.
Demikian makalah ini kami sajikan semoga bermanfaat bagi kami dan
pembaca.
Penulis
i
11
12. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
Tingkah Laku Terpuji
A. Pentingnya Kejujuran........................................ 2
B. Kejujuran membawa Kebajikan........................ 4
C. Orang Yang Jujur Mendapat Pertolongan Allah
........................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................... 8
B. Kritik dan Saran................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
12