Penilaian dalam Pendidikan Awal Kanak-Kanak membahas penilaian, pendekatan penilaian, dan contoh penilaian untuk kanak-kanak usia pra-sekolah. Dokumen ini menjelaskan bahwa penilaian bertujuan untuk menilai prestasi siswa dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan pembelajaran. Metode penilaian seperti observasi dan catatan dapat digunakan untuk menilai perkembangan motorik halus dan kognitif kanak-kanak.
Proposal ini membahas penerapan kolaborasi model pembelajaran peta konsep dan numbered head together untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK dalam mendiagnosis permasalahan komputer. Penelitian ini bertujuan meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar melalui pendekatan kolaboratif."
Proposal ini membahas pengembangan pembelajaran matematika berbasis masalah menggunakan media sosial Facebook untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan mengembangkan komponen pembelajaran secara optimal dengan menggunakan Facebook sebagai media untuk meningkatkan motivasi dan penalaran matematika siswa SMP. Proposal ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, definisi istilah,
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Timur. Peneliti bermaksud meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Dua Tinggal-Dua Tamu. Tujuan penelitian adalah mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran tersebut.
Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti sebab-sebab pelajar kelas akhir tidak membawa peralatan seni visual semasa kelas dan mencadangkan langkah untuk meningkatkan minat pelajar terhadap subjek tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan gemar membaca dan menulis siswa kelas 3 SD dengan kebiasaan membaca senyap. Tujuannya adalah meningkatkan minat baca dan tulis siswa serta menambah pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Manfaatnya adalah siswa lebih bersemangat belajar dan guru mendapat masukan untuk pemilihan metode.
Penilaian dalam Pendidikan Awal Kanak-Kanak membahas penilaian, pendekatan penilaian, dan contoh penilaian untuk kanak-kanak usia pra-sekolah. Dokumen ini menjelaskan bahwa penilaian bertujuan untuk menilai prestasi siswa dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan pembelajaran. Metode penilaian seperti observasi dan catatan dapat digunakan untuk menilai perkembangan motorik halus dan kognitif kanak-kanak.
Proposal ini membahas penerapan kolaborasi model pembelajaran peta konsep dan numbered head together untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK dalam mendiagnosis permasalahan komputer. Penelitian ini bertujuan meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar melalui pendekatan kolaboratif."
Proposal ini membahas pengembangan pembelajaran matematika berbasis masalah menggunakan media sosial Facebook untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan mengembangkan komponen pembelajaran secara optimal dengan menggunakan Facebook sebagai media untuk meningkatkan motivasi dan penalaran matematika siswa SMP. Proposal ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, definisi istilah,
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa SMA Negeri 8 Tanjung Jabung Timur. Peneliti bermaksud meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Dua Tinggal-Dua Tamu. Tujuan penelitian adalah mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran tersebut.
Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti sebab-sebab pelajar kelas akhir tidak membawa peralatan seni visual semasa kelas dan mencadangkan langkah untuk meningkatkan minat pelajar terhadap subjek tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan gemar membaca dan menulis siswa kelas 3 SD dengan kebiasaan membaca senyap. Tujuannya adalah meningkatkan minat baca dan tulis siswa serta menambah pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Manfaatnya adalah siswa lebih bersemangat belajar dan guru mendapat masukan untuk pemilihan metode.
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri siswa KB melalui kegiatan menempel.
2. Hasilnya menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar dari 30% menjadi 70% setelah siklus 1, dan 90% setelah siklus 2.
3. Metode menempel efektif meningkatkan pemahaman geometri anak dibanding metode ceramah.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani siswa, identifikasi masalah dan penyebabnya, rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta manfaat yang diharapkan dari penelitian tersebut."
upaya pengembangan kognitif anak usia diniSuraya Atika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam bermain kartu angka melalui metode praktek langsung.
2. Metode praktek langsung dilakukan dengan memberikan pengalaman langsung kepada anak untuk mengurutkan angka dengan media kartu angka.
3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif anak
bagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediriDhiian Vankoohe
Buku skripsi ini membahas analisis kesesuaian buku teks tematik terpadu kelas IV tema 9 makananku sehat dan bergizi pada kompetensi dasar kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian buku teks tersebut dengan kompetensi dasar mata pelajaran IPA, IPS, matematika, bahasa Indonesia, dan PPKn kurikulum 2013. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis
Seminar refleksi ini membahas tentang masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran di SMK Bentong, seperti set induksi dan interaksi guru-pelajar yang kurang efektif, serta teknik pengajaran dan penyampaian arahan yang perlu diperbaiki. Kajian tindakan mengenai penggunaan pembelajaran koperatif untuk mata pelajaran ICT menunjukkan hasil positif dalam pencapaian siswa dan minat belajar mereka.
Dokumen ini membahas program i-THINK yang bertujuan untuk mempromosikan kemahiran berfikir tingkat tinggi di kalangan siswa dan guru di Malaysia. Program ini memperkenalkan delapan peta pemikiran visual untuk digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran. Buku ini juga menjelaskan langkah-langkah untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya berfikir di sekolah-sekolah.
Peta buih berganda sangat berguna untuk membandingkan dua konsep, idea atau objek. Ia membantu murid mengenal pasti persamaan dan perbezaan di antara dua entiti yang dibandingkan.
2. Contoh Hasil Kerja Murid
13
Draf
4. Peta Carta Alir
PETA CARAT ALIR
(FLOW CHART MAP) Proses Pemikiran:
MENYUSUN SECARA BERURUTAN
(SEQUENCING EVENTS)
Langkah Membina Peta Carta Al
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Proposal penelitian tindakan kelas ini membahas penerapan model pembelajaran kooperatif MURDER untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI pada materi program linier."
Dokumen tersebut membahas implementasi metode diskusi terbimbing dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 2 Sidowaluyo pada pelajaran Matematika tahun 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode diskusi terbimbing ini prestasi belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya, dari 53,33% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II.
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan ketrampilan berhitung anak usia prasekolah melalui bermain kartu bilangan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas dengan model siklus untuk 28 anak di TK XYZ. Hasilnya menunjukkan peningkatan jumlah anak yang mampu mengerjakan soal berhitung dari siklus ke siklus.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan minat dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Batok 01 pada pelajaran matematika bilangan Romawi dengan menggunakan media Karbilna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media Karbilna, minat belajar siswa meningkat dari 33% menjadi 42% dan hasil belajar siswa dilihat dari nilai rata-rata kelas meningkat dari 61,82 menjadi 87,27
Proposal ini membahas penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan minat belajar dasar-dasar elektronika siswa SMK melalui pembuatan program tutorial interaktif menggunakan Macromedia Captivate. Penelitian ini bertujuan meningkatkan minat dan hasil belajar siswa secara visual dan interaktif.
Panduan ini memberikan 12 tugasan berdasarkan soalan TIMSS untuk meningkatkan kemahiran berfikir aras tinggi murid dalam mata pelajaran sains. Setiap tugasan menyediakan panduan guru dan lembaran kerja murid. Panduan guru memberikan panduan pelaksanaan untuk membimbing murid menyelesaikan soalan berdasarkan empat langkah iaitu mengenal pasti kehendak soalan, mengenal pasti fakta, mengemukakan soalan untuk merangsang pemikir
The song describes a lazy day where the singer wants to do nothing. In the song, the singer says they will lay in bed, watch TV, and relax without any responsibilities. They sing that they will not answer their phone or get dressed. The singer boasts that they can have a lazy day because it's what they want.
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri siswa KB melalui kegiatan menempel.
2. Hasilnya menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar dari 30% menjadi 70% setelah siklus 1, dan 90% setelah siklus 2.
3. Metode menempel efektif meningkatkan pemahaman geometri anak dibanding metode ceramah.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani siswa, identifikasi masalah dan penyebabnya, rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta manfaat yang diharapkan dari penelitian tersebut."
upaya pengembangan kognitif anak usia diniSuraya Atika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam bermain kartu angka melalui metode praktek langsung.
2. Metode praktek langsung dilakukan dengan memberikan pengalaman langsung kepada anak untuk mengurutkan angka dengan media kartu angka.
3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif anak
bagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediriDhiian Vankoohe
Buku skripsi ini membahas analisis kesesuaian buku teks tematik terpadu kelas IV tema 9 makananku sehat dan bergizi pada kompetensi dasar kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian buku teks tersebut dengan kompetensi dasar mata pelajaran IPA, IPS, matematika, bahasa Indonesia, dan PPKn kurikulum 2013. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis
Seminar refleksi ini membahas tentang masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran di SMK Bentong, seperti set induksi dan interaksi guru-pelajar yang kurang efektif, serta teknik pengajaran dan penyampaian arahan yang perlu diperbaiki. Kajian tindakan mengenai penggunaan pembelajaran koperatif untuk mata pelajaran ICT menunjukkan hasil positif dalam pencapaian siswa dan minat belajar mereka.
Dokumen ini membahas program i-THINK yang bertujuan untuk mempromosikan kemahiran berfikir tingkat tinggi di kalangan siswa dan guru di Malaysia. Program ini memperkenalkan delapan peta pemikiran visual untuk digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran. Buku ini juga menjelaskan langkah-langkah untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya berfikir di sekolah-sekolah.
Peta buih berganda sangat berguna untuk membandingkan dua konsep, idea atau objek. Ia membantu murid mengenal pasti persamaan dan perbezaan di antara dua entiti yang dibandingkan.
2. Contoh Hasil Kerja Murid
13
Draf
4. Peta Carta Alir
PETA CARAT ALIR
(FLOW CHART MAP) Proses Pemikiran:
MENYUSUN SECARA BERURUTAN
(SEQUENCING EVENTS)
Langkah Membina Peta Carta Al
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Proposal penelitian tindakan kelas ini membahas penerapan model pembelajaran kooperatif MURDER untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI pada materi program linier."
Dokumen tersebut membahas implementasi metode diskusi terbimbing dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 2 Sidowaluyo pada pelajaran Matematika tahun 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode diskusi terbimbing ini prestasi belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya, dari 53,33% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II.
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan ketrampilan berhitung anak usia prasekolah melalui bermain kartu bilangan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas dengan model siklus untuk 28 anak di TK XYZ. Hasilnya menunjukkan peningkatan jumlah anak yang mampu mengerjakan soal berhitung dari siklus ke siklus.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan minat dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Batok 01 pada pelajaran matematika bilangan Romawi dengan menggunakan media Karbilna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media Karbilna, minat belajar siswa meningkat dari 33% menjadi 42% dan hasil belajar siswa dilihat dari nilai rata-rata kelas meningkat dari 61,82 menjadi 87,27
Proposal ini membahas penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan minat belajar dasar-dasar elektronika siswa SMK melalui pembuatan program tutorial interaktif menggunakan Macromedia Captivate. Penelitian ini bertujuan meningkatkan minat dan hasil belajar siswa secara visual dan interaktif.
Panduan ini memberikan 12 tugasan berdasarkan soalan TIMSS untuk meningkatkan kemahiran berfikir aras tinggi murid dalam mata pelajaran sains. Setiap tugasan menyediakan panduan guru dan lembaran kerja murid. Panduan guru memberikan panduan pelaksanaan untuk membimbing murid menyelesaikan soalan berdasarkan empat langkah iaitu mengenal pasti kehendak soalan, mengenal pasti fakta, mengemukakan soalan untuk merangsang pemikir
The song describes a lazy day where the singer wants to do nothing. In the song, the singer says they will lay in bed, watch TV, and relax without any responsibilities. They sing that they will not answer their phone or get dressed. The singer boasts that they can have a lazy day because it's what they want.
The song discusses how people focus too much on money and material goods instead of enjoying life. It encourages people to slow down, appreciate the present moment, and express love for one another instead of obsessing over money, which can't buy happiness. The lyrics ask everyone to look around and feel a sense of unity, as the goal is to make the world dance and unite through music rather than divide over financial costs or status symbols.
Lagu ini bercerita tentang seseorang yang memohon maaf karena telah menyakiti pasangannya dengan berselingkuh di belakangnya. Penyanyi mengakui kesalahannya dan meminta maaf serta berharap pasangannya dapat memaafkannya dan tidak mengakhiri hubungan mereka.
How online educational resources provide novel affordances for conducting pra...Joseph Jay Williams
Online educational resources can be used to conduct experiments that link real-world learning environments with laboratory research. The document discusses an experiment on Khan Academy that tested the effects of adding motivational messages on student math practice. Growth mindset messages led to reduced dropout rates and increased problems practiced and accuracy compared to practice-as-usual or positive messages. Simultaneous applied and basic research is possible by starting with practical goals within constraints like randomization. Future directions discussed include teaching learning strategies, a learning coach, and MOOC experiments. A MOOClets research group meets weekly to develop digital modules combining research and practice.
Ez a kézirat A digitális identitás memetikai dimenzióinak feltárása című tanulmány rövidített összefoglalója az eredményekre fókuszálva. A 142 oldalas változat a következő címen érhető el:
http://www.slideshare.net/menko_g/a-digitlis-identits-digitlis-krnyezet-fogyasztsa
Paul preaches in Thessalonica and Berea about Jesus, gaining converts. However, jealous Jews from Thessalonica stir up crowds in both places against Paul. In Athens, Paul finds the city full of idols and preaches in the synagogue and marketplace. Some think he is a "babbler" or preaches "foreign divinities." Brought before the Areopagus, Paul tells them about the God who created all and is Lord of heaven and earth, not dwelling in temples or needing service, and that all people should seek and find him.
The document is not actual text and consists of unintelligible symbols. As such, it is not possible to provide an accurate high-level summary in 3 sentences or less.
Essai dasar terbagi menjadi 3 bagian: pendahuluan yang memperkenalkan topik, tubuh yang menyajikan informasi tentang topik, dan kesimpulan yang menyimpulkan ide utama. Langkah membuatnya adalah menentukan topik, membuat garis besar ide, menulis pendapat penulis, menulis paragraf pertama tentang topik, dan menulis paragraf berikutnya untuk mengembangkan ide.
La Unión Europea ha acordado un embargo petrolero contra Rusia en respuesta a la invasión de Ucrania. El embargo prohibirá la mayoría de las importaciones de petróleo ruso a la UE y se implementará de manera gradual durante los próximos seis meses. El embargo forma parte de un sexto paquete de sanciones de la UE contra Rusia destinado a aumentar la presión económica sobre el gobierno de Putin.
Unidad educativa municipal experimental quitumbeCarlos Alejandro
La carta presenta información sobre un estudiante llamado Carlos Bury que cursa el décimo grado en la Unidad Educativa Municipal Experimental Quitumbe.
The song is about a chance encounter between two people, where one person is struck by the other and wants to pursue a relationship. In the chorus, they sing "Hey, I just met you, and this is crazy, but here's my number, so call me maybe." The lyrics describe stolen glances and an attraction between the two, with the singer wanting the other person to call them to explore a potential romance.
Dokumen ini membahaskan program i-THINK yang diperkenalkan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia untuk mempertingkatkan kemahiran berfikir aras tinggi murid melalui penggunaan lapan alat berfikir dalam proses pengajaran dan pembelajaran."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan model pembelajaran langsung untuk mengajarkan tentang organ gigi dan cara merawat gigi kepada siswa TK/PAUD dengan menggunakan berbagai media seperti gambar, kartun, sketsa, simulasi dan poster. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang gigi dan cara merawatnya secara benar.
Dokumen tersebut membahas tentang aktivitas belajar anak usia dini khususnya di TK Melati sebelum dan sesudah menerapkan metode inkuiri pada pembelajaran sains. Metode inkuiri bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar anak.
Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...State University of Medan
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran berbasis ICT dan model kooperatif STAD.
2. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 70% untuk berpikir kreatif dan 72,5% untuk hasil belajar matematika.
3. Dapat disimpulkan bahwa media
Makalah ini membahas implementasi pembelajaran inkuiri dengan memberikan pengertian strategi pembelajaran inkuiri, prinsip-prinsip dasarnya, langkah-langkah pelaksanaannya, serta kelemahan dan kelebihannya. Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk menemukan jawaban masalah secara mandiri melalui tanya jawab antara guru dan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang permasalahan rendahnya pemahaman siswa kelas III SD terhadap konsep pecahan, tujuan meningkatkan pemahaman tersebut melalui penggunaan media pembelajaran, serta rencana pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk mencapai tujuan tersebut.
Dokumen tersebut membahasikan pengintegrasian kemahiran menaakul, pemikiran kreatif, dan inovasi dalam pelaksanaan kurikulum bahasa Melayu di sekolah rendah. Ia menjelaskan bahawa kemahiran ini penting untuk menghadapi abad ke-21, dan berbagai teknik diajarkan untuk mengembangkan kemahiran-kemahiran ini seperti perbincangan, permainan, dan projek. Dokumen juga membincangkan hubungan
Buku ini memberikan panduan tentang pembudayaan kemahiran berfikir dalam kalangan guru dan murid di sekolah. Ia menjelaskan delapan peta pemikiran yang digunakan dalam program i-THINK untuk meningkatkan kemahiran berfikir aras tinggi. Buku ini juga menerangkan langkah untuk melaksanakan program i-THINK di sekolah bagi mempertingkatkan prestasi pembelajaran murid.
Makalah ini membahas tentang pembelajaran kontekstual (CTL) dan pembelajaran berbasis kearifan lokal (PAIKEM). CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. PAIKEM adalah pendekatan yang memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran. Makalah ini juga menjelaskan karakteristik, penerapan, serta kele
Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikriW.R. Putra
Makalah ini membahas tentang metode-metode pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini beserta keunggulan dan kelemahannya. Beberapa metode yang disebutkan antara lain bermain, bercerita, bernyanyi, dan diskusi. Metode bermain diunggulkan karena sesuai dengan karakteristik belajar anak melalui bermain, namun perlu persiapan matang agar tujuan pembelajaran tercapai.
Media acak gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V IPS di SDN Karangmojo 1 tentang konsep jenis usaha di Indonesia melalui 3 langkah: (1) membuat media acak gambar berbasis materi, (2) mengajarkan materi dengan bermain menyusun gambar, (3) menilai pemahaman siswa.
Proposal skripsiku yang di buat dengan sepenuh hatiAyu Febriyanti
1. Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan minat belajar matematika siswa kelas VIII melalui penggunaan blok aljabar dan model pembelajaran kooperatif untuk materi faktorisasi suku aljabar.
2. Tujuan penelitian adalah mengetahui peningkatan pemahaman, minat, dan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan tersebut.
3. Landasan teori membahas proses belajar menga
Bab pendahuluan mendiskusikan latar belakang pentingnya kejujuran bagi pendidikan dan karakter siswa serta perlunya meningkatkan kejujuran melalui metode kultum di SDN Genengan II."
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
1. KARYA TULIS ILMIAH
HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TAMAN KANAK-KANAK PADA PENGEMBANGAN SENI
JUDUL
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE)
ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS
DENGAN BERBAGAI MEDIA
Disusun Untuk Mengikuti
Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru
Disusun Oleh :
Nama
: FUTICHA TURISQOH
NUPTK
: 3560752653300052
Jabatan
: Guru
Unit Kerja
: TKIT Miftahul Ulum Gumayun
TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU (TKIT)
MIFTAHUL ULUM GUMAYUN
Jl. Raya Slawi – Jatibarang Km 4 Gumayun – Dukuhwaru – Tegal
TAHUN 2011
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan naskah Karya Ilmiah tanpa halangan suatu apapun.
Maksud penyusunan naskah ini adalah untuk mengikuti Lomba
Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru Tahun 2011. Karya Ilmiah ini
merupakan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun, dan merupakan harapan bagi setiap guru TK
untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK, di antaranya
pembuatan kolase, di mana pembelajaran melalui PTK pada
pengembangan seni ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas
anak. Dan untuk menunjang keberhasilan dari pembelajaran ini di
antaranya adalah keuletan, yang disertai dengan sikap sabar dan teliti
yang penuh rasa tanggung jawab dari guru dalam menghadapi anak didik.
Proses penyusunan Karya Ilmiah ini hingga selesai dengan baik
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah TKIT Miftahul
Ulum Gumayun yang telah mendukung keikutsertaan penulis dalam
mengikuti perlombaan Karya Ilmiah tersebut. Tidak terlupakan juga
teman-teman guru di TKIT Mifthul Ulum Gumayun yang telah banyak
membantu dengan memberikan dukungan moril atas terselesainya Karya
ii
3. Ilmiah ini, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah berjasa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa Karya Ilmiah ini belum sempurna, untuk
itu tidak menutup kemungkinan saran dan kritik yang membangun agar
dapat memberikan khazanah dalam Karya Ilmiah ini. Semoga Karya
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi dunia
pendidikan. Amin…..
Tegal, Juli 2011
Penulis
iii
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..
1
A. Latar Belakang ……………………………………………….
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 3
C. Tujuan Penelitian……………………………………………...
3
D. Manfaat Penelitian…………………………………………….
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………......
5
A. Pengertian Motorik Halus…………………………………….
5
B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas…………………6
C. Media…………………………………………………………… 6
D. Kolase………………………………………………………….. 6
E. Hipotesis………………………………………………………. 12
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN……………………………. 13
A. Subjek Penelitian…………………………………………….. 13
B. Deskripsi Penelitian………………………………………….. 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………. 34
A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 34
B. Pembahasan…………………………………………………. 37
BAB V PENUTUP…………………………………………………… 40
A. Kesimpulan…………………………………………………… 40
B. Saran dan Tindak Lanjut……………………………………. 40
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 42
LAMPIRAN
iv
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak - kanak merupakan pendidikan
anak usia dini pada jalur formal yang melayani anak usia 4 – 6
tahun. Tujuan Pendidikan Taman Kanak–kanak adalah membantu
berbagai potensi, yang meliputi sikap, perilaku, bahasa, kognitif,
fisik motorik dan seni untuk siap memasuki jenjang pendidikan
berikutnya.
Untuk mencapai atau mewujudkan hal–hal tersebut
sangatlah dibutuhkan guru yang profesional, sarana dan prasarana
yang memadai, salah satunya adalah media yang menarik dalam
kegiatan pembelajaran.
Seperti yang terjadi pada Taman Kanak–kanak TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kecamatan Dukuhwaru Kelompok B
Tahun Ajaran 2010/2011 semester kedua pengembangan seni
khususnya pada indikator kolase dengan berbagai media sebagian
anak kesulitan, sehingga anak kurang mencapai apa yang
diharapkan guru. Berdasarkan pengamatan yang terjadi di kelas,
hasil belajar anak pada indikator tersebut kurang memuaskan.
Banyak anak yang merasa bosan saat diberikan kegiatan tersebut,
1
6. dan juga banyak anak yang tidak mau menyelesaikan kegiatan
atau tugas yang diberikan guru.
Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan
peningkatan hasil belajar anak dalam kegiatan kolase dengan
berbagai media dapat tercapai dengan optimal. Kegiatan kolase
juga berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak. Oleh sebab
itu diharapkan dengan kegiatan kolase melalui penggunaan media
kain perca dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
2. Identifikasi Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas
masalah yang diidentifikasi adalah ;
1. Sebagian anak kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase
dengan berbagai media.
2. Keengganan anak melakukan kegiatan motorik halus dalam
membuat kolase dengan berbagai media.
3. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang akan
dipecahkan adalah sebagian anak kesulitan dalam melakukan
kegiatan kolase dengan berbagai media.
2
7. Masalah kurangnya hasil belajar anak pada indikator
tersebut disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan
kurang tepat dan media yang digunakan kurang menarik. Masalah
tersebut akan dicoba dipecahkan melalui penggunaan media kain
perca dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis di atas, Rumusan Masalah yang ada
adalah "Apakah dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas
serta penggunaan berbagai media dapat meningkatkan kemampuan
membuat kolase anak di Taman Kanak - kanak TKIT Miftahul Ulum
Gumayun Kelompok B?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan
metode demonstrasi dan pemberian tugas dengan berbagai media
dalam mengembangkan ketrampilan motorik halus (kolase) anak di
TKIT Miftahul Ulum Gumayun.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Anak
Meningkatkan hasil belajar anak pada kegiatan kolase dengan
berbagai media.
3
8. 2. Manfaat bagi Guru
a. Meningkatkan kemampuan Guru sebagai fasilitator dan
motivator.
b. Memberi gambaran pada Guru tentang cara pembelajaran
membuat kolase
3. Manfaat bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas / mutu TK yang bersangkutan.
4
9. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Motorik Halus
Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot – otot
halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu membutuhkan
tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta
ketelitian. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,
mencoret–coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan
sebagainya. Perkembangan motorik ini sangat penting agar anak bisa
berkembang dengan optimal.
Perkembangan motorik halus anak Taman Kanak–kanak
ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus, dalam hal ini
berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek
dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi
gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir
sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus
berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu
mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkordinasikan
gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,
antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis/menggambar.
5
10. B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas
Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini),
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.
Menurut Moeslichatoen, 2004 (dalam Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini) hal–
hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas kepada anak
adalah :
1. Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan
pengembangan, maka tujuan tugas merupakan bagian penting
sehingga tugas yang diberikan dapat dilakanakan dengan sebaikbaiknya.
2.
Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak
melainkan dapat memberikan sumbangan terhadap tujuan belajar
yang diharapkan.
3.
Pemberian tugas harus memberikan pengenalan
kepada anak untuk bekerja dengan lebih baik.
4.
kreativitas.
Pemberian tugas harus menantang pengembangan
11. 5.
Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran
diri sendiri bukan untuk pendidik.
C. Media
Menurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) Media
6
adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan
seseorang seperti kertas, kanvas, kain, papan tripleks, haid barel,
keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita, serta bahan yang lainnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah komponen sumber belajar siswa yang dapat mendorong siswa
untuk belajar, sehingga dapat mendorong anak untuk berimajinasi dan
mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan bermain.
D. Kolase
Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu "Coller" yang
berarti lem / tempel, jadi bisa dikatakan Kolase adalah sebuah teknik
menempel unsur-unsur yang berbeda (bisa berupa kain, kertas, kayu,
dan lain-lain) ke dalam sebuah frame sehingga menghasilkan sebuah
karya seni yang baru.
Secara umum kolase adalah teknik menggabung beberapa
objek menjadi satu. Tidak hanya asal jadi, tapi objek – objek itu harus
mampu bercerita untuk menciptakan kesan tertentu.
Kolase merupakan perkembangan lebih lanjut dari seni lukis.
Di mana pada awal abad ke-20 para perupa sering menambahkan
7
12. (menempelkan) unsur-unsur yang berbeda ke dalam lukisan mereka
seperti potongan-potongan kain, kayu ataupun kertas koran, namun
memang ada perbedaan yang sangat signifikan antara seni kolase dan
seni lukis. Di dalam karya seni kolase selain aspek formal seni yang
dikedepankan meliputi nilai-nilai dasar keindahan, tata penyusunan
objek ke dalam frame (layout), kontur, bentuk objek dan warna
sebagaimana yang biasa disodorkan oleh karya seni lukis dan desain
grafis tetapi juga aspek ilustratif yaitu meliputi aspek konten material
dan bentuk gambar kolase itu sendiri.
Hal ini akan menimbulkan kesan yang berbeda dari
penikmat seni/audience ketika mengapresiasi karya kolase, karena
disodori keunikan yang ditimbulkan oleh penyusunan material-material
yang berbeda di dalam sebuah frame karya seni, hal yang tidak dapat
dijumpai dari seni lukis.
Awal Perkembangan Kolase
Kolase sebagai karya seni dimulai oleh para pelukis
beraliran KUBISME yaitu Georges Braque dan Pablo Picasso. Menurut
Guggenheim Museum's Braque mulai mengaplikasikan teknik kolase
ke dalam lukisan arangnya dengan bahan-bahan yang diolah dari
gulungan kayu oak dan potongan kertas. Sesaat setelah itu Picasso
mulai mengikutinya dengan medium yang baru. Pada tahun 1912
8
13. dalam lukisan "Still Life with Chair Caning (Nature-morte á la chaise
canée)". Picasso mengaplikasikan potongan-potongan kertas minyak
ke dalam kanvas.
Para seniman SUREALISME mulai mengembangkan teknik
kolase itu sendiri dengan istilah CUBOMANIA, yaitu kolase yang dibuat
dengan memotong gambar ke dalam kotak-kotak dan kemudian
disusun ulang secara acak susunannya. Hal yang oleh Rene Paserson
disebut INIMEDIA. Dan ada juga teknik kolase yang disebut
etrécissements dengan tokohnya Richard Genovese dan Marcel
Marien yang mengaplikasikan teknik robekan pada lapian atas lukisan
sehingga memunculkan citra dari lapisan yang ada di bawahnya.
Dewasa ini teknik ini lebih dikenal dengan teknik masking pada seni
grafis.
Contoh Gambar Kolase untuk Anak TK:
Kolase dengan media kapas dan benang wol
9
14. Kolase dengan media kertas marmer
Kolase dengan media daun pisang kering
10
Kolase dengan media kain dan
benang
15. Kolase dengan media kertas foto
Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola
Kolase dengan media kertas dan kolase dengan media benang
11
16. Kolase dengan media biji-bijian
Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
Melalui penggunaan berbagai media dengan metode demonstrasi dan
pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase)
anak pada Kelompok B TKIT Miftahul Ulum Gumayun.
12
17. BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian :
1. Tempat Penelitian
: TKIT MIFTAHUL ULUM GUMAYUN
KECAMATAN DUKUHWARU
KABUPATEN TEGAL
2. Alamat Penelitian
: Desa Gumayun
Kecamatan Dukuhwaru
Kabupaten Tegal
3. Kelompok
:B
4. Indikator Pengembangan : Pengembangan Seni Pada Indikator
Kolase Dengan Berbagai Media
5. Tema
: Lingkunganku
6. Jumlah Siswa
: 47 Anak (Kel. B1 & B2)
7. Jadwal Penelitian
: 5 – 9 April 2011
B. Deskripsi Penelitian
Untuk memudahkan dalam mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) guna mengatasi permasalahan pengembangan seni pada
indikator kolase dengan berbagai media, maka penulis merencanakan
penelitian selama 5 hari berturut-turut. Penelitian dilaksanakan
melalui 4 tahap dalam PTK yaitu merencanakan, melaksanakan
observasi/pengamatan dan refleksi.
13
18. Prosedur pelaksanaan PTK yang dilakukan penulis adalah :
a. Melaksanakan refleksi, berdiskusi dengan teman sejawat, dan
meminta saran/bimbingan dari supervisor untuk mengidentifikasi
masalah, menganalisis masalah dan merumuskan masalah
b. Menyusun penelitian
c. Melaksanakan tindakan penelitian
d. Menganalisis data yang diperoleh pada waktu melaksanakan
tindakan penelitian kemudian menarik kesimpulan.
Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan pembelajaran di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Kelompok B. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik halus kolase
dengan menggunakan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B TKIT Miftahul Ulum
Gumayun Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011 yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik halus
anak.
Deskripsi penelitian selama 5 hari tersebut dituliskan hanya
secara garis besarnya saja, secara detail terdapat pada lampiran.
a.
Satuan Kegiatan Harian 1
1) Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
14
19. Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan biji-bijian
4. Merencanakan pengelolaan kelas
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan
2) Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan biji-bijian
3) Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
15
20. a. Guru menyiapkan media biji-bijian yang digunakan untuk
membuat kolase dan membagikan kepada masingmasing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima biji-bijian maka
guru meminta masing-masing siswa kelompok B untuk
mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan biji-bijian.
3. Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan biji-bijian
16
21. b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan biji-bijian
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
4) Observasi
Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase
dengan biji-bijian pada anak kelompok B di TkIT Miftahul Ulum
Gumayun Kabupaten Tegal ternyata tidak sesuai dengan
harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B
di TKIT Miftahul Ulum Gumayun kurang antusias dalam
membuat kolase dengan biji-bijian yang diberikan oleh guru.
5) Refleksi
a. Apakah kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan
sesuai dengan indikator yang saya tentukan?
- Ya, karena dalam kegiatan pembelajaran harus
disesuaikan dengan indikator yang terdapat dalam
kurikulum TK
b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran (penugasan materi, penggunaan
media dan sumber belajar, pengguanaan metode
pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas,
17
22. komunikasi dan pendekatan terhadap anak, penggunaan
waktu, serta penilaian proses dan hasil belajar)?
- Masih kurang dalam penggunaan media (media kurang
menarik)
c. Bagaimana memperbaiki kelemahan saya tersebut?
- Memperbanyak alat peraga, media pembelajaran, buatlah
agar lebih menarik untuk anak
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang
saya lakukan?
- Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi
masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa
senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru
b.
Satuan Kegiatan Harian 2
1). Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
18
23. 3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan daun pisang kering
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan daun pisang kering
2). Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media daun pisang kering yang
digunakan untuk membuat kolase dan membagikan
kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima daun pisang
kering maka guru meminta masing-masing siswa
kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase
yang didemonstrasikan oleh guru.
19
24. c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan daun pisang kering.
3. Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan daun pisang kering
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan daun pisang
kering
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3). Observasi
20
25. Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase
dengan daun pisang kering pada anak kelompok B di TkIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal ternyata cukup
sesuai dengan harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anakanak kelompok B di TKIT Miftahul Ulum Gumayun cukup
antusias dalam membuat kolase dengan daun pisang kering
yang diberikan oleh guru.
4). Refleksi
a. Bagaimana reaksi anak terhadap metode pembelajaran
yang saya lakukan?
- Anak bersemangat dan berperan aktif selama kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung
b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran?
- Masih kurang dalam penataan kegiatan
c. Apakah kelebihan-kelebihan saya dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran?
- Kelebihannya dalam penggunaan metode pembelajaran
d. Apakah anak dapat memahami penjelasan yang saya
berikan?
- Ya, karena dalam kegiatan mengajar menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti anak.
21
26. c. Satuan Kegiatan Harian 3
1). Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan kapas dan benang
wol
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan kapas dan benang wol
2). Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
22
27. d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media kapas dan benang wol yang
digunakan untuk membuat kolase dan membagikan
kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima kapas dan
benang wol maka guru meminta masing-masing siswa
kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase
yang didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan kapas dan benang wol.
3. Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
23
28. 4. Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan kapas dan benang wol
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan kapas dan benang
wol
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3). Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru, ternyata
siswa sudah ada peningkatan kemampuan anak untuk kolase
dengan kapas dan benang wol, meskipun dijumpai beberapa
anak ada yang masih kesulitan dalam membuat kolase dengan
media kapas dan benang wol.
4). Refleksi
a. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator
yang telah saya tentukan?
- Ya, karena dalam penggunaan media pembelajaran harus
sesuai dengan indikator agar anak dapat mengikuti
24
29. kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Hal-hal unik (positif atau negative) apa yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran yang saya lakukan ?
- Hal positif: bagi anak yang mampu mengikuti kegiatan
pembelajaran yang saya berikan mereka merasa senang
dan bangga.
- Hal negatif: bagi anak yang kurang senang dengan
kegiatan yang saya berikan, dia tidak mengikuti kegiatan
tersebut, hanya mengganggu temannya.
c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya
berikan?
- Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya
berikan sesuai dengan kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang
saya lakukan?
- Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi
masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa
senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.
d. Satuan Kegiatan Harian 4
1). Perencanaan:
25
30. 1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan kertas marmer
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan kertas marmer.
2). Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit
26
31. Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media kertas marmer yang digunakan
untuk membuat kolase dan membagikan kepada
masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima kertas marmer
maka guru meminta masing-masing siswa kelompok B
untuk mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan kertas marmer.
3. Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan kertas marmer
27
32. b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan kertas marmer
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3). Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru, ternyata
siswa sudah ada peningkatan kemampuan anak untuk kolase
dengan kertas marmer, hal ini ditunjukkan bahwa siswa bisa
membuat kolase, meskipun masih dijumpai beberapa siswa
ada yang masih salah dalam memuat kolase dengan media
kertas marmer.
4). Refleksi
a. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator
yang telah saya tentukan?
- Ya, karena dalam penggunaan media pembelajaran harus
sesuai dengan indikator agar anak dapat mengikuti
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Hal-hal unik (positif atau negative) apa yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran yang saya lakukan ?
28
33. - Hal positif: bagi anak yang mampu mengikuti kegiatan
pembelajaran yang saya berikan mereka merasa senang
dan bangga.
- Hal negatif: bagi anak yang kurang senang dengan
kegiatan yang saya berikan, dia tidak mengikuti kegiatan
tersebut, hanya mengganggu temannya.
c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya
berikan?
- Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya
berikan sesuai dengan kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang
saya lakukan?
- Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi
masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa
senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.
e. Satuan Kegiatan Harian 5
1). Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
29
34. 2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan kain perca
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan kain perca.
2). Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media kain perca yang digunakan
untuk membuat kolase dan membagikan kepada
masing-masing anak.
30
35. b. Setelah semua siswa sudah menerima kain perca maka
guru meminta masing-masing siswa kelompok B untuk
mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan kain perca.
3. Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan kain perca
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan kain perca
c. Guru memberikan saran-saran
31
36. d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3). Observasi
Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase
dengan kain perca pada anak kelompok B di TkIT Miftahul
Ulum Gumayun Kabupaten Tegal ternyata tidak sesuai dengan
harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B
di TKIT Miftahul Ulum Gumayun kurang antusias dalam
membuat kolase dengan kain perca yang diberikan oleh guru.
4). Refleksi
a. Apakah materi kolase yang saya sajikan sesuai dengan
tingkat perkembangan anak?
- Ya, karena apabila materi kolase yang telah saya sajikan
tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak maka
anak akan kesulitan.
b. Apakah alat penilaian yang saya gunakan sesuai dengan
tingkat perkembangan anak?
- Ya, karena alat penilaian yang saya gunakan seperti
observasi, percakapan, penugasan, unjuk kerja dan hasil
karya sesuai dengan kegiatan dan media pembelajaran
yang mengacu pada tingkat perkembangan anak.
32
37. c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya
berikan?
- Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya
berikan sesuai dengan kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang
saya lakukan?
- Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi
masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa
senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.
e. Apakah kegiatan penutup yang saya lakukan dapat
meningkatkan penguasaan anak terhadap materi yang saya
sampaikan?
- Ya, karena dalam kegiatan penutup saya memberikan
kegiatan umpan balik (mengulas kegiatan hari itu) dan
menunjukkan hasil karya anak.
33
38. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi yang telah dilakukan oleh guru pada Satuan Kegiatan Harian
tentang kemampuan membuat kolase dengan berbagai media
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Nilai Anak Kelompok B TKIT Miftahul Ulum
Gumayun pada pembuatan kolase ;
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Nama
Adinda
A. Lutfi
Aliffida
Bintang
M. Eka
Emilda
F. Dzakwan
F. Aqil
Fajar
Galuh
Ilham
M. Kevin
M. Farrizul
Nabila
Nagata
Nadilah
Nayla
Nida
Rival
Salsa
Sekar
Salma
Rahmah
Wafa
SKH 1
●
●
●
○
●
●
●
●
●
○
○
○
○
○
●
●
●
●
○
●
●
●
●
●
SKH 2
●
●
●
○
●
●
●
●
●
√
√
○
○
√
●
34 ●
●
●
√
●
●
●
●
●
SKH 3
●
●
●
√
●
●
●
●
●
√
√
√
√
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
SKH 4
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
√
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
SKH 5
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
√
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
39. 25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Nazwa
Ya’isy
Aini
Alfi
A. Liani
Azka
Azka L.
F. Aby
Fernanda
Farah
J. Azkiya
M. Ghani
M. Nur
Nesa
Nadhif
Nabilah
Naufal
Naya
Rahma
Sekar F.
S. Ardel
Thalitha
Yuniar
●
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
○
○
●
●
√
○
●
●
●
○
○
●
●
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
○
√
●
●
35√
√
●
●
●
√
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
√
√
●
●
√
√
●
●
●
√
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
√
●
●
●
√
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
√
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
Keterangan :
○ = nilai yang didapat anak-anak kurang
√ = nilai yang didapat anak-anak cukup
● = nilai yang didapat anak-anak baik
Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan hasil bahwa kemampuan
kolase anak-anak kelompok B TKIT Miftahul Ulum Gumayun
mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah sesuai dengan
yang diharapkan. Hal ini terlihat dengan banyaknya dijumpai siswa
yang mendapatkan nilai baik. Dari data di atas, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan membuat kolase anak kelompok B di TKIT
36
40. Miftahul Ulum Gumayun sesuai dengan yang diharapkan guru. Dan
hasil Karya Kolase dengan kain perca dari salah satu siswa yang
paling rapi adalah karya Nayla Malva Fidela dari kelomok B1:
B. Pembahasan
Salah satu bentuk satuan pendidikan prasekolah di jalur
pendidikan sekolah adalah Taman Kanak-kanak. Eksistensi dan esensi
lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak ini dalam kerangka
pembangunan Pendidikan Nasional secara resmi diakui dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 tahun 1990. Menurut PP No. 27
tahun 1990, "Penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-kanak
dimaksudkan untuk membantu meletakkan dasar ke arah
perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan daya
cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
37
41. lingkungannya, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya."
Dari hasil penelitian tindakan kelas pada Satuan Kegiatan
Harian menunjukkan bahwa kemampuan kolase anak kelompok B di
TKIT Miftahul Ulum Gumayun sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 4.1, di mana pelaksanaan tindakan guru dengan
menggunakan media kain perca dan membagikannya kepada masingmasing anak, kemudian masing-masing anak diminta untuk
mempraktekkan langsung yang didemonstrasi Guru. Berdasarkan
evaluasi yang dilakukan pada SKH 1 didapatkan hasil kemampuan
kolase dengan media biji kacang hijau dan kacang kedelai pada anak
kelompok B di TKIT Miftahul Ulum Gumayun 70,21 % mendapatkan
nilai baik , 4,25 % memperoleh nilai cukup, dan 25,53 % mendapatkan
nilai kurang. Pada SKH 2 didapatkan hasil kemampuan kolase dengan
media ampas kelapa pada anak kelompok B di TKIT Miftahul Ulum
Gumayun 72,34 % mendapatkan nilai baik , 21,27 % memperoleh nilai
cukup, dan 6,38 % mendapatkan nilai kurang. Pada SKH 3 didapatkan
hasil kemampuan kolase dengan media kapas dan benang wol pada
anak kelompok B di TKIT Miftahul Ulum Gumayun 74,46%
mendapatkan nilai baik , 25,53 % memperoleh nilai cukup, dan 0%
mendapatkan nilai kurang. Pada SKH 4 didapatkan hasil kemampuan
kolase dengan media kertas marmer pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun 89,36 % mendapatkan nilai baik , 10,63 %
38
42. memperoleh nilai cukup, dan 0 % mendapatkan nilai kurang.
Sedangkan pada SKH 5 didapatkan hasil kemampuan kolase dengan
media kain perca pada anak kelompok B di TKIT Miftahul Ulum
Gumayun 93,61 % mendapatkan nilai baik , 6,38 % memperoleh nilai
cukup, dan 0 % mendapatkan nilai kurang.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini mampu
meningkatkan kemampuan anak dalam membuat kolase dengan
berbagai media. Adanya pembelajaran ini, anak dapat melatih
kemampuan motorik halus anak dan mengembangkan kreativitas
anak. Selain itu, guru pun dapat mengetahui apakah anak sudah
mampu untuk membuat kolase, dan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi kolase dengan berbagai media.
Tindakan ini hanya dilakukan dalam satu hari, karena tujuan yang
diinginkan telah tercapai dan kemampuan anak mengalami
peningkatan.
39
43. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Melalui penggunaan media dengan metode demonstrasi dan
pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus
(kolase) anak pada kelompok B TKIT Miftahul Ulum Gumayun.
2.
Penelitian dilaksanakan di TKIT Miftahul Ulum Gumayun
dengan tujuan untuk perbaikan pembelajaran di TKIT Mifathul Ulum
Gumayun Kabupaten Tegal kelompok B, yang tujuan utamanya
adalah meningkatkan kemampuan motorik halus kolase anak
melalui tahapan-tahapan dalam PTK.
3.
Kemampuan kolase anak-anak kelompok B TKIT Miftahul
Ulum Gumayun sudah cukup optimal/baik sesuai dengan yang
diharapkan.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil kesimpulan, ada beberapa hal yang
sebaiknya diterapkan oleh guru dalam meningkatkan kualitas
mengajarnya, khususnya dalam pengembangan seni dan fisik motorik
anak kolase dengan berbagai media. Adapun saran-saran penulis
sebagai berikut :
40
44. 1.
Gunakanlah alat peraga yang tepat dan menarik
sesuai dengan materi kegiatan sehingga pembelajaran dapat
menghasilkan hasil belajar yang optimal.
2.
Dalam memberikan tugas pada anak terlebih dahulu
guru harus memperkenalkan media yang akan digunakan, dan
gunakanlah media yang menarik bagi anak sehingga anak antusias
terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Dengan demikian akan
membantu kemampuan anak dalam membuat kolase agar lebih
meningkat.
3.
Lihatlah emosi dan perasaan anak, jangan biarkan
anak berebut, tapi untuk mencoba bersama. Buatlah kelompok
kecil agar anak maksimal dapat mencoba semua secara bergantian
dengan teratur.
4.
Fasilitas dalam pembelajaran sangat diperlukan guna
memotivasi anak dalam menumbuhkan kemampuan kolase anak.
5.
Pemberian nilai itu sangat penting, di samping
sebagai hadiah, juga dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
belajar serta sebagai laporan untuk orang tua di rumah.
6.
Segala sesuatu yang diperoleh selama kegiatan PTK
yang sekiranya dapat meningkatkan kemampuan anak, sebaiknya
disampaikan kepada teman-teman sejawat atau Kelompok Kerja
Guru (KKG). Sehingga teman yang lain mendapatkan masukan
terhadap strategi mengajarnya.
Itulah beberapa kesimpulan dan saran yang dapat penulis
sampaikan, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis
41
45. sendiri pada khususnya, dan bagi rekan-rekan guru seprofesi pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
•
http://smanemas.blogspot.com/2009/11kolase.html
•
http://eecho.wordpress.com/2008/10/29/apa-itu-kerangka-berpikir/
•
http://cokroaminoto.blogetery.com/2009/08/26/penyusunankerangka-teori-penelitian/
•
http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/26765/buku-latihanteknik-kolase-photoshop-cs2.html
•
http://ayitarya.wordpress.com/2008/04/25/hipotesis/
•
http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorikanak-usia-dini/