Presentasi ini membahas mengenai psikologi anak pada periode bayi usia 0-2 tahun yang mana pada periode itu tingkat perkembangan psikologinya sangat penting & akan menentukan psikologi anak pada perkembangan berikutnya
Dakwah di media sosial sudah menjadi keniscayaan, karena di platform ini terletak pusat interaksi masa sekarang dan masa depan.
Untuk membendung atau mengimbangi konten disinformasi, harus dialirkan sebanyak-banyaknya konten kebenaran.
Kenten dakwah perlu didifusikan lintas platform.
Misal dari YouTube (kanal Habib Husein Ja’far Hadar) ke TikTok, difusi bisa dilakukan oleh jamaah Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA) yang sudah “native” dengan dunia TikTok.
Hikmah dan quote bisa dipilih dan disajikan dengna kreatif melakui video pendek yang mudah dishare di platform lain.
Perkembangan Seksual pada Remaja, dan alasan mengapa Remaja berpacaran.
Mata kuliah : Psikologi Perkembangan II
Program Studi Bimbingan Konseling
Universitas Riau Kepulauan
Presentasi ini membahas mengenai psikologi anak pada periode bayi usia 0-2 tahun yang mana pada periode itu tingkat perkembangan psikologinya sangat penting & akan menentukan psikologi anak pada perkembangan berikutnya
Dakwah di media sosial sudah menjadi keniscayaan, karena di platform ini terletak pusat interaksi masa sekarang dan masa depan.
Untuk membendung atau mengimbangi konten disinformasi, harus dialirkan sebanyak-banyaknya konten kebenaran.
Kenten dakwah perlu didifusikan lintas platform.
Misal dari YouTube (kanal Habib Husein Ja’far Hadar) ke TikTok, difusi bisa dilakukan oleh jamaah Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA) yang sudah “native” dengan dunia TikTok.
Hikmah dan quote bisa dipilih dan disajikan dengna kreatif melakui video pendek yang mudah dishare di platform lain.
Perkembangan Seksual pada Remaja, dan alasan mengapa Remaja berpacaran.
Mata kuliah : Psikologi Perkembangan II
Program Studi Bimbingan Konseling
Universitas Riau Kepulauan
Media pembelajaran ini adalah salah satu produk PPGDaljab UPGRIS Tahap 1 Tahun 2018 dari Lokakarya, PPL dan Uji Kinerja.
Bagi Bapak/ibu atau saudara yang menginginkan file asli bisa menghubungi lewat WA 0895622750621
materi ini menerangkan tentang bagaimana cara menggunakan tanda baca dalam membaca maupun menulis suatu kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar. hal ini adalah penting sebab dengan adanya penggunaan tanda baca yang baik dan benar kesesatan akan penulisan tidak akan terjadi.
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
PPT disusun dalam rangka penugasan salahsatu mata kuliah.
untuk semua yang berperan dalam penyusunan ppt ini, saya ucapkan terima kasih.
untuk pembaca yang budiman, semoga bermanfaat.
Thanks to follow my SlideShare account .
Follow me on :
IG : @riskiekaf
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Pertemuan ke-3 ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang mengungkapkan satu kesatuan
pikiran atau perasaan.
Dalam tulisan, kalimat diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik, tanda seru, atau tanda tanya.
”
3. Kalimat Sempurna
● Kalimat sempurna sekurang-
kurangnya harus memiliki
subyek (who) dan predikat
(what).
● Contoh: Saya pergi.
● Kalimat tersebut bisa diberi
pelengkap (where dan when).
● Contoh: Kemarin saya pergi ke
Gedung Tempo, Jakarta.
● Bisa pula ditambahkan penjelasan
(how dan why)
● Contoh: Kemarin saya pergi ke
Gedung Tempo, Jakarta,
menumpang mobil teman untuk
mengikuti kelas menulis.
4. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan cermat.
● Singkat: hanya menggunakan unsur yang diperlukan.
● Padat: tidak berisi pengulangan kata.
● Jelas: strukturnya teratur.
● Lengkap: mengandung semua unsur pembentuk kalimat.
● Cermat: memakai tanda baca dan pilihan kata yang tepat
serta tidak menyimpang dari kaidah.
5. • Tidak singkat: Kemarin saya pergi ke Gedung Tempo, Jakarta, dengan menumpang mobil
teman untuk mengikuti kegiatan kelas menulis.
• Tidak padat: Kemarin saya pergi ke Gedung Tempo, Jakarta, menumpang mobil teman
saya untuk mengikuti kelas menulis.
• Tidak jelas: Kemarin pergi untuk mengikuti kelas menulis saya menumpang mobil teman
ke Gedung Tempo, Jakarta.
• Tidak lengkap: Kemarin saya pergi Gedung Tempo, Jakarta, menumpang mobil teman
untuk kelas menulis.
• Tidak cermat: Kemarin saya beranjangsana ke Gedung Tempo, Jakarta menumpang
mobil teman, untuk mengikuti kelas menulis.
Contoh kalimat yang tidak efektif
6. Kaidah
Bahasa selalu berpola. Dari pola, lahir
kaidah atau aturan yang pasti. Kaidah
memudahkan kita memahami bahasa.
Dengan demikian, agar lebih mudah
dipahami, kalimat-kalimat yang kita susun
mesti mematuhi kaidah. Kaidah dalam hal
ini mencakup penggunaan tanda baca,
pemakaian huruf, dan penulisan kata.
7. Tanda Baca
tanda titik (.), tanda koma (,) tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda
hubung (-), tanda pisah (--), tanda elipsis (…), tanda tanya (?), tanda
seru (!), tanda kurung (( )), tanda kurung siku ([]), tanda petik (“), tanda
petik tunggal (‘), dan tanda garis miring (/)
8. Tanda Titik
(1)
Dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
Salah: “Benarkah tempat itu liar dan tidak
berizin?.”
Salah: “Tempat itu memang liar dan tidak
berizin!.”
Benar: “Tempat itu memang liar dan tidak
berizin.”
9. Tanda Titik
(2)
Memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Salah: pukul 10:35:20
Benar: pukul 10.35.20
Salah: 11,35,30 jam
Benar: 11.35.30 jam (11 jam 35 menit
30 detik)
10. Tanda Titik
(3)
Memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya
(kecuali yang tidak menunjukkan jumlah).
Salah: Desa itu berpenduduk 24200 orang.
Benar: Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Salah: Buku itu terdiri atas 1234 halaman.
Benar: Buku itu terdiri atas 1.234 halaman.
Salah: Lihat halaman 2.345.
Benar: Lihat halaman 2345.
Salah: Sekarang tahun 2.022.
Benar: Sekarang tahun 2022.
11. Tanda
Koma (1)
Dipakai di antara unsur-unsur dalam
perincian atau pembilangan.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Menteri yang hadir antara lain Tjahjo, Erick
dan Nadiem.
Benar:
Menteri yang hadir antara lain Tjahjo, Erick,
dan Nadiem.
Salah:
Pesertanya berasal dari Bogor, Tangerang,
Bekasi, Cikampek dan lain-lain.
Benar:
Pesertanya berasal dari Bogor, Tangerang,
Bekasi, Cikampek, dan lain-lain.
12. Tanda
Koma (2)
Memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya
yang didahului kata seperti
melainkan dan tetapi atau tapi.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Retno ingin datang tapi hari hujan.
Benar:
Retno ingin datang, tapi hari hujan.
Salah:
Bukan Sri yang melakukannya melainkan
Bambang.
Benar:
Bukan Sri yang melakukannya,
melainkan Bambang.
13. Tanda
Koma (3)
Memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Karena sibuk Bambang lupa akan
janjinya.
Benar:
Karena sibuk, Bambang lupa akan
janjinya.
Salah:
Ia lupa akan janjinya, karena sibuk.
Benar:
Ia lupa akan janjinya karena sibuk.
14. Tanda
Koma (4)
Memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat, kecuali
petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.
Jakarta, 18 April 2019
Salah: Dia berkata: “Bukan menterinya
yang jelek, melainkan presidennya.”
Benar: Dia berkata, “Bukan menterinya
yang jelek, melainkan presidennya.”
Salah: “Siapa yang salah?,” ujarnya.
Benar: “Siapa yang salah?” ujarnya.
Salah: “Dia yang salah!”, katanya.
Benar: “Dia yang salah!” katanya.
Benar: “Dia yang salah,” katanya.
15. Tanda
Koma (5)
Mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya tidak membatasi.
Jakarta, 18 April 2019
Salah: Presiden kita, Joko Widodo harus
membuktikan janjinya.
Benar: Presiden kita, Joko Widodo, harus
membuktikan janjinya.
Salah: Buron kakap itu lari ke Beijing,
Cina sebulan lalu.
Benar: Buron kakap itu lari ke Beijing,
Cina, sebulan lalu.
Salah: Ia lulus dari Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, pada 1986.
Benar: Ia lulus dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia pada 1986.
16. Huruf Kapital
Dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat, huruf pertama
kata-kata pada judul, dan huruf
pertama kata-kata pada nama diri.
Jika nama diri didahului nama jabatan
atau nama geografi, huruf pertama
unsur nama jabatan dan nama
geografi itu juga harus ditulis dengan
huruf kapital.
17. Salah: Abu panas dari lereng
gunung Merapi bertiup ke arah
kota Yogya.
Benar: Abu panas dari lereng
Gunung Merapi bertiup ke arah
Kota Yogya.
Salah: Pensiunan Jenderal itu
rupanya berniat menjadi wali kota
Jakarta utara.
Benar: Pensiunan jenderal itu
rupanya berniat menjadi Wali Kota
Jakarta Utara.
18. Huruf Miring
Dipakai untuk menuliskan nama
buku, majalah, surat kabar,
kantor berita, radio, televisi, dan
situs Internet yang dikutip
dalam tulisan. Juga untuk
menuliskan kata atau ungkapan
bahasa asing, bahasa daerah,
dan bahasa slang atau “bahasa
gaul”.
19. Salah: Setelah asyik chatting
berjam-jam, akhirnya dia cabut
juga.
Benar: Setelah asyik chatting
berjam-jam, akhirnya dia cabut
juga.
Salah: Ungkapan wedhus gembel
muncul terus di Koran Tempo.
Benar: Ungkapan wedhus gembel
muncul terus di Koran Tempo.
Salah: Ia sedang membaca buku
“Celetuk Bahasa”.
Benar: Ia sedang membaca buku
Celetuk Bahasa.
20. Pilihan Kata
Kata yang digunakan dalam
tulisan harus tepat sesuai
dengan maksud penulisnya.
Kesalahan dalam memilih kata
dapat menyebabkan pembaca
bingung, terkecoh, “tersesat”,
atau bahkan “tertipu”.
21. Salah: Mereka masih sanksi akan
janjinya.
Benar: Mereka masih sangsi akan
janjinya.
Salah: Siapa pun yang bersalah
harus diberi sangsi.
Benar: Siapa pun yang bersalah
harus diberi sanksi.
Salah: Pangeran Charles adalah
pewaris takhta Kerajaan Inggris.
Benar: Pangeran Charles adalah
ahli waris takhta Kerajaan Inggris.
22. Kata Mubazir
Kata Mubazir adalah kata yang
tidak mengganggu kelancaran
komunikasi bila tidak digunakan.
Sifatnya yang berlebihan
bahkan bisa menghasilkan
kalimat rancu.
23. Salah: Bila saya berhalangan,
maka saya tidak hadir.
Benar: Bila berhalangan, saya
tidak hadir.
Salah: Meskipun mereka sudah
berusaha keras, tetapi hasilnya
sama saja.
Benar: Meskipun mereka sudah
berusaha keras, hasilnya sama
saja.
Benar: Mereka sudah berusaha
keras, tetapi hasilnya sama saja.
Salah: Penyebab hal itu adalah
karena pembagian keuntungan
yang tidak merata.
Benar: Penyebab hal itu adalah
pembagian keuntungan yang tidak
merata.
Benar: Hal itu (terjadi) karena
pembagian keuntungan yang tidak
merata.
24. Kata Majemuk
Gabungan dua kata (morfem) atau lebih.
Unsur-unsurnya harus ditulis terpisah
kecuali mendapat awalan sekaligus
akhiran.
25. Salah: Kemarin dia diangkat
menjadi walikota.
Benar: Kemarin dia diangkat
menjadi wali kota.
Salah: Kita harus bekerjasama.
Benar: Kita harus bekerja sama.
Salah: Dia harus
mempertanggung
jawabkan perbuatannya.
Benar: Dia harus
mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
26. Bentuk Terikat
Jika salah satu unsur
gabungan morfem
merupakan bentuk
terikat, misalnya antar,
pasca, pra, dan sub,
penulisannya harus
serangkai.
Salah: Pertandingan sepakbola antar mahasiswa itu
berlangsung tiap tahun.
Benar: Pertandingan sepak bola antarmahasiswa itu
berlangsung tiap tahun.
Salah: Sebentar lagi sang tokoh akan lulus program
pasca sarjana.
Benar: Sebentar lagi sang tokoh akan lulus program
pascasarjana.
27. Kata Depan
Ditulis terpisah dari
kata yang
mengikutinya.
Salah: Akan kita cari kemana pun mereka pergi.
Benar: Akan kita cari ke mana pun mereka pergi.
Salah: Mereka harus hidup dibalik jeruji besi.
Benar: Mereka harus hidup di balik jeruji besi.
Salah: Darimana saja mereka?
Benar: Dari mana saja mereka?
Salah: Tubuhnya di balik menghadap ke barat.
Benar: Tubuhnya dibalik menghadap ke barat.