Dokumen ini merupakan kerangka acuan kerja untuk pengembangan sistem layanan TI bagi Inspektorat. Sistem ini bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam melaporkan dan menangani keluhan terkait perangkat TI, dengan mencatat dan merekam data keluhan hingga penyelesaian masalah. Pengembangan sistem ini direncanakan melibatkan perancangan, implementasi, uji coba, dan pelatihan selama 60 hari dengan anggaran Rp200 juta.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sistem Aplikasi Pelaporan Keluhansafiravanillia
Merupakan Evalusi Tengah Semster berupa KAK dengan studi kasus pelaoran keluhan
Oleh : Safira Vanillia Putri (05111640000001) kelas MPPL D
Referensi :
http://fajarbaskoro.blogspot.com/2019/04/mppl-evaluasi-tengah-semester-1-9-april.html
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sistem Aplikasi Pelaporan Keluhansafiravanillia
Merupakan Evalusi Tengah Semster berupa KAK dengan studi kasus pelaoran keluhan
Oleh : Safira Vanillia Putri (05111640000001) kelas MPPL D
Referensi :
http://fajarbaskoro.blogspot.com/2019/04/mppl-evaluasi-tengah-semester-1-9-april.html
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
KAK Sistem Layanan TI
1. Kerangka Acuan Kerja
Sistem Layanan TI Inspektorat
Disusun oleh:
05111640000120 Steve Daniels
Departemen Informatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2019
2. 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Inspektorat adalah lembaga negara yang diamanatkan oleh undang-undang
1945 dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara.
Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, para auditor melakukan kegiatan
pekerjaan dengan menggunakan bantuan perangkat TI.
Perangkat TI yang digunakan terdiri dari laptop dan personal pc. Jumlah
perangkat TI yang digunakan oleh auditor mencapai ribuan. Banyak kendala yang
dijumpai terkait dengan perangkat TI. Keluhan dan kendala yang terjadi antara lain
adalah kerusakan operating system, kerusakan hardware, ataupun keluhan terkait
jaringan. Keluhan dan kendala terkait perangkat TI tersebut ditangani oleh satuan kerja
Biro TI. Jumlah keluhan dan kendala terkait dengan perangkat TI sangat banyak
sedangkan personel yang menangani kendala mempunyai keterbatasan.
Dengan keterbatasan yang ada, kendala dan gangguan yang muncul terkadang
tidak dicatat dan direkam dengan baik sehingga akan menyebabkan waktu penyelesaian
menjadi lama. Keterlambatan proses penyelesaian akan berdampak bagi kinerja sebuah
organisasi. Untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam menangani keluhan dan
kendala, maka diperlukan sebuah sistem layanan TI yang dapat membantu dalam
proses perekaman keluhan dan kendala. Pembuatan sistem layanan TI memerlukan
rancangan desain dan tata kelola teknis yang baik sehingga sistem yang dibuat dapat
merekam data keluhan sampai permasalahan terselesaikan.
1.2. Maksud dan Sasaran
Maksud dari pembangunan sistem layanan TI ini adalah untuk mempermudah
pengguna dalam menangani keluhan dan kendala. Lingkup pekerjaan yang diharapkan
dapat ditangani oleh sistem ini adalah sebagai berikut:
● Pengguna dapat melaporkan keluhan dan kendala
● Pengguna dapat melihat daftar keluhan dan kendala
● Pengguna dapat melihat detil dan status laporan keluhan dan kendala
1.3. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Inspektorat
1.4. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
60 hari
3. 2. Ruang Lingkup Pekerjaan
2.1. Perencanaan Dan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Tahap perencanaan bertujuan sebagai sarana pengambilan data mengenai alur
kerja dari sistem rental online yang saat ini sedang dijalankan. Tahapannya adalah
sebagai berikut:
● Pertemuan antara pihak pengembang aplikasi dengan perwakilan dari
Inspektorat
● Pihak pengembang aplikasi memaparkan alur dengan pola aplikasi.
● Pihak perwakilan Inspektorat memberi tambahan akan fitur aplikasi.
● Hasil akhirnya adalah berupa kesepakatan sistem dari kedua belah pihak.
2.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah berupa prototype desain yang diajukan oleh
pengembang aplikasi yang nantinya akan dikoreksi kembali oleh perwakilan Inspektorat
jika masih ada yang kurang. Hasil akhirnya adalah desain yang disepakati oleh kedua
belah pihak.
2.3. Implementasi Sistem
Implementasi sistem akan dilakukan selama dari waktu awal mulai perjanjian
hingga 60 hari terhitung dari waktu awal.
2.4. Uji Coba Operasional
Uji coba akan dilakukan bisa di antara waktu implementasi dengan waktu yang
tidak ditentukan. Uji coba final akan dilakukan pada hari ke-60 terhitung dari waktu awal
mulai perjanjian.
2.5. Pelatihan Bagi Para Calon Pengguna Sistem
Akan ada pelatihan bagi admin/ personel Biro TI mengenai sistem ini agar
pengguna tidak kesulitan dalam melakukan proses perekaman data keluhan nantinya.
Pelatihan akan dilakukan ketika desain aplikasi sudah disetujui dan prototype sudah jadi
90%.
3. Serahan Pekerjaan
Pada proses pengembangan aplikasi selesai. Pihak pengembang memiliki kewajiban
untuk menyerahkan laporan yang berisi:
1. Laporan Pendahuluan Berisi data sistem yang disepakati pada alur perencanaan
dan persiapan pelaksanaan.
4. 2. Laporan Progres Awal Berisi data prototype yang disetujui oleh kedua belah
pihak
3. Laporan Progres Antara Berisi data kemajuan pengembangan aplikasi mulai dari
fitur yang telah jadi sampai saat ini dan rencana pengembangan kedepan.
4. Laporan Progres Akhir Berisi dokumentasi penggunaan aplikasi secara penuh
dan juga source code dari aplikasi yang dikembangkan.
4. Tenaga Ahli
4.1. Kebutuhan Tenaga Ahli
Berikut kualifikasi yang harus dipenuhi dalam pembuatan aplikasi ini:
● Bersedia merahasiakan data perusahaan
● Berpengalaman dalam bidang pembuatan aplikasi
● Menggunakan metode yang baik dan benar
● Bersedia memberikan garansi
● Komitmen terhadap pekerjaan yang dilakukan
4.2. Pembagian Tenaga Ahli
● Project Manager (1 Orang)
● Web Engineer (6 Orang)
● Infrastructure Engineer (2 Orang)
● Dokumentator (1 Orang)
5. Pembiayaan Kegiatan
Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp. 200.000.000,- yang
bersumber dari Uang Pembangunan