Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sistem Aplikasi Pelaporan Keluhansafiravanillia
Â
Merupakan Evalusi Tengah Semster berupa KAK dengan studi kasus pelaoran keluhan
Oleh : Safira Vanillia Putri (05111640000001) kelas MPPL D
Referensi :
http://fajarbaskoro.blogspot.com/2019/04/mppl-evaluasi-tengah-semester-1-9-april.html
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsisafiravanillia
Â
Merupakan KAK Sistem Informasi Skripsi
Oleh : Safira Vanillia Putri (05111640000001) kelas MPPL D
Referensi :
http://fajarbaskoro.blogspot.com/2019/02/pbkk-3-aplikasi-pengajuan-skripsi.html
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sistem Aplikasi Pelaporan Keluhansafiravanillia
Â
Merupakan Evalusi Tengah Semster berupa KAK dengan studi kasus pelaoran keluhan
Oleh : Safira Vanillia Putri (05111640000001) kelas MPPL D
Referensi :
http://fajarbaskoro.blogspot.com/2019/04/mppl-evaluasi-tengah-semester-1-9-april.html
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsisafiravanillia
Â
Merupakan KAK Sistem Informasi Skripsi
Oleh : Safira Vanillia Putri (05111640000001) kelas MPPL D
Referensi :
http://fajarbaskoro.blogspot.com/2019/02/pbkk-3-aplikasi-pengajuan-skripsi.html
Berikut merupakan contoh Proposal Penawaran dari aplikasi salah satu perusahaan dibidang jasa pengiriman barang guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek Perangkat Lunak kelas E oleh 05111640000015 NAVINDA MEUTIA - 05111640000025 SARI WAHYUNINGSIH - 05111640000076 RIFQI MUKTI WICAKSANA
Berikut merupakan contoh Proposal Penawaran dari aplikasi salah satu perusahaan dibidang jasa pengiriman barang guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek Perangkat Lunak kelas E oleh 05111640000015 NAVINDA MEUTIA - 05111640000025 SARI WAHYUNINGSIH - 05111640000076 RIFQI MUKTI WICAKSANA
Kerangka Acuan Kerja Pengembangan Aplikasi Perekaman Kendala
1. Kerangka Acuan Kerja
Pengembangan Aplikasi Perekaman Kendala
disusun oleh:
Putri Nurul Aprilliandini // 05111640000090
Departemen Infomatika
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya
2018
2. 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Inspektorat adalah lembaga negara yang diamanatkan oleh undang-undang 1945
dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Dalam
menjalankan tugas dan kewenangannya, para auditor melakukan kegiatan
pekerjaan dengan menggunakan bantuan perangkat teknologi informasi.
Perangkat teknologi informasi yang digunakan terdiri dari laptop dan personal
computer. Jumlah perangkat teknologi informasi yang digunakan oleh auditor
mencapai ribuan. Banyak kendala yang dijumpai terkait dengan perangkat teknologi
informasi. Keluhan dan kendala yang terjadi antara lain adalah kerusakan operating
system, kerusakan hardware, ataupun keluhan terkait jaringan. Keluhan dan
kendala terkait perangkat teknologi informasi tersebut ditangani oleh satuan kerja
Biro Teknologi Informasi. Jumlah keluhan dan kendala terkait dengan perangkat
teknologi informasi sangat banyak, sedangkan personel yang menangani kendala
mempunyai keterbatasan dan dengan keterbatasan tersebut, kendala dan gangguan
yang muncul terkadang tidak dicatat dan direkam dengan baik sehingga akan
menyebabkan waktu penyelesaian menjadi lama. Keterlambatan proses
penyelesaian akan berdampak bagi kinerja sebuah organisasi.
Oleh karena itu, guna meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam menangani
keluhan dan kendala, maka diperlukan sebuah sistem layanan teknologi informasi
yang dapat membantu dalam proses perekaman keluhan dan kendala. Pembuatan
sistem layanan teknologi informasi memerlukan rancangan desain dan tata kelola
teknis yang baik sehingga sistem yang dibuat dapat merekam data keluhan sampai
permasalahan terselesaikan. Sistem yang akan dibuat membutuhkan suatu
manajemen proyek sehingga tata kelola proses pembuatan sistem manajemen
layanan teknologi informasi lebih terstruktur dan dapat berjalan dengan baik.
1.2 Maksud dan Sasaran
Maksud dari Pengembangan Aplikasi Perekaman Kendala adalah untuk
mengembangkan sebuah aplikasi yang mendukung perekaman keluhan dan kendala
yang terkait dengan perangkat teknologi informasi hingga permasalahan tersebut
terselesaikan.
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Pengembangan Aplikasi Perekaman
Kendala adalah tersedianya Aplikasi Perekaman Kendala sehingga dapat mendukung
proses penyelesaian masalah teknologi informasi yang terjadi pada Inspektorat.
1.3 Hasil Akhir yang Diharapkan
Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan Pengembangan Aplikasi Perekaman
Kendala adalah dimudahkannya proses penyelesaian permasalahan teknologi
informasi di Inspektorat berkat adanya perekaman kendala dan gangguan yang baik.
3. 1.4 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Secara keseluruhan, kurun waktu yang tersedia untuk melaksanakan dan
menyelesaikan kegiatan Pengembangan Aplikasi Perekaman Kendala adalah selama
60 hari.
2. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup kegiatan Pengembangan Aplikasi Perekaman Kendala yang harus
dilaksanakan oleh tim pengembang terdiri atas tahapan-tahapan berikut:
1. Perancangan dan persiapan pelaksanaan pekerjaan.
2. Perancangan sistem.
3. Pembangunan sistem.
4. Uji coba operasional.
5. Pelatihan bagi para calon pengguna sistem.
6. Penyusunan laporan dan dokumentasi sistem.
2.1 Perancangan dan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Pengembangan Aplikasi Perekaman Kendala diawali dengan
diadakannya survei untuk personel Biro Teknologi Informasi guna mencari tahu
kebutuhan-kebutuhan yang perlu diimplimentasikan pada sistem. Setelah itu,
dilakukan penyusunan rencana pelaksanaan pekerjaan yang mencakup deliverables
yang harus dihasilkan, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, personil yang akan
ditugaskan di setiap kegiatan, perangkat-perangkat yang digunakan dalam
menunjang pelaksanaan setiap kegiatan, dan waktu pelaksanaan kegiatan.
2.2 Perancangan Sistem
Dalam tahap perancangan sistem, dilakukan analisis kebutuhan untuk
mendefinisikan rancangan sistem mulai dari alur, arsitektur sistem, tampilan, dan
struktur data Aplikasi Perekaman Kendala. Pendefinisian rancangan tampilan atau
mockup dilakukan untuk menghasilkan desain tampilan fitur yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna melalui perencanaan konten dan tata letak tampilan.
Sedangkan rancangan struktur data dilakukan untuk membuat desain database
terkait rancangan tabel dan relasi antar tabel untuk memudahkan pengolahan data
Aplikasi Perekaman.
Adapun rancangan sistem yang dimaksud mencakup aspek-aspek berikut:
1. Deskripsi Sistem
Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melakukan perekaman keluhan
dan kendala yang terjadi pada perangkat teknologi informasi. Aplikasi ini merupakan
aplikasi desktop dan akan digunakan oleh personil biro Teknologi Informasi pada
komputer.
2. Pertimbangan-Pertimbangan Desain
a. Asumsi: aplikasi akan digunakan oleh personel Biro Teknologi Informasi di
Inspektorat.
4. b. Constraints: aplikasi hanya akan digunakan oleh personel Biro Teknologi
Informasi di Inspektorat dan hanya akan bekerja pada komputerdi Biro Teknologi
Informasi.
c. Lingkungan Sistem: aplikasi akan beroperasi di Biro Teknologi Informasi di
Inspektorat.
d. Metodologi Desain: metodologi yang akan digunakan dalam pembuatan sistem
ini adalah metodologi yang mampu mendukung pengembangan berskala cepat
(fast development) serta prototype berskala cepat (fast prototyping) yang sesuai
dengan standardisasi dalam System Development Life Cycle (SDLC).
3. Arsitektur Sistem
4. High Level Design
Memodelkan kelompok-kelompok elemen sistem dari berbagai view yang
berbeda. Tim pengembang dapat menggunakan satu atau lebih view berikut:
a. Conceptual/logical view: memperlihatkan elemen fungsional lojik dari sistem.
b. Process view: runtime view dari sistem.
c. Physical view: untuk distributed systems.
d. Module view: untuk project management dan code organization.
e. Security view: terfokus pada komponen-komponen yang bekerja sama untuk
menyediakan fitur-fitur pengaman sistem.
5. Low Level Design
Desain level bawah yang secara langsung mendukung konstruksi modul-modul
sistem.
6. User Interface Design
Aplikasi akan mengunakan desain material sebagai antarmuka agar antarmuka
terlihat lebih rapi, sederhana, dan user-friendly.
2.3 Pembangunan Sistem
Pembangunan sistem berdasarkan rancangan sistem yang telah dihasilkan pada
tahap sebelumnya.
5. 2.4 Uji Coba Operasional
Untuk menjamin beroperasinya sistem agar sesuai dengan yang diharapkan, maka
uji coba operasional mutlak harus dilaksanakan. Uji coba operasionalakan dilakukan
dengan personel Biro Teknologi Informasi Inspektorat dalam satu periode waktu
yang mencerminkan siklus hidup sistem sehari-harinya.
2.5 Pelatihan bagi Para Calon Pengguna Sistem
Untuk menjamin kelangsungan operasi sistem, maka selama pekerjaan
berlangsung harus terjadi alih teknologi dari pihak tim pengembang kepada pihak
calon pengguna sistem. Namun demikian, tetap diperlukan periode waktu yang
bersifat khusus guna merealisasikan alih teknologi secara efektif. Oleh karena itu,
menjelang akhir pekerjaan, tim pengembang harus memberikan pelatihan pada
calon pengguna sistem.
2.6 Metodologi
Metodologi yang akan digunakan untuk mengembangkan Aplikasi Perekaman
Kendala adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan
pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari
tahap-tahap sebagai berikut:
Input Proses Output
Permasalahan Identifikasi Masalah Solusi Permasalahan
Solusi Permasalahan Penggalian Kebutuhan Daftar Kebutuhan
Sistem
Daftar Kebutuhan
Sistem
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Data dari pencatatan
administrasi
Data dari pencatatan
administrasi
Perancangan Sistem Rancangan Sistem
Rancangan Sistem Prototyping Prototipe Sistem
Prototipe Sistem Development Aplikasi Perekaman
Kendala
Aplikasi Perekaman
Kendala
Testing dan
Maintenance
Aplikasi Perekaman
Kendala
6. 3. Kualifikasi
Berikut adalah kualifikasi yang harus dimiliki penyedia jasa:
a. Bersedia merahasiakan data.
b. Menggunakan metode yang baik.
c. Sanggup memberi garansi.
d. Memiliki komitmen kerjasama dengan pihak pemberi kerja.
e. Memiliki komitmen terhadap pekerjaan.
4. Tenaga Ahli
4.1 Kebutuhan Tenaga Ahli
Berdasarkan lingkup pekerjaan yang ada, maka dibutuhkan tenaga-tenaga ahli
dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Ahli Pengembangan Sistem Informasi, memiliki pengalaman kerja minimal 3
tahun di bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
2. Ahli Database Programmer, memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
3. Ahli Perancangan Sistem Aplikasi, memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun
di bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
4. Ahli Jaringan Komputer, memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
5. Ahli Pemrograman Komputer, memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun di
bidangnya dan berpendidikan minimal S1.
6. Ahli Software Tester, memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidangnya
dan berpendidikan minimal S1.
Setiap tenaga ahli yang ada berjumlah minimal satu orang kecuali untuk Team
Leader dengan didampingi oleh staf pendukung atau asisten untuk masing-masing
tenaga ahli yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4.2 Tugas Pokok Tenaga Ahli
Berikut adalah uraian ringkas mengenai tugas pokok dari tenaga ahli yang
dibutuhkan.
1. Team Leader
a. Menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan yang di dalamnya mencakup:
sasaran hasil kerja, kegiatan dilaksanakan, pelaksana kegiatan, perangkat
pendukung digunakan, dan waktu pelaksanaan.
b. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap sistem informasi berjalan.
c. Memilih dan menentukan solusi yang tepat guna memecahkan permasalahan
pendataan, pengolahan data, dan penyajian data/informasi, serta
merumuskannya dalam bentuk kebutuhan, baik kebutuhan pengguna maupun
sistem.
d. Menentukan ruang lingkup dan batasan serta menyusun konsep dasar sistem
yang akan dikembangkan.
e. Memimpin pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir dalam arti:
menugaskan, mengarahkan, mengoordinasikan, mengendalikan, serta
mengawasi pelaksanaan tugas setiap anggota tim.
7. 2. System Designer
a. Merancang sistem yang akan dikembangkan
b. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan uji coba operasional, penyusunan
dokumentasi sistem, dan pelatihan bagi para calon pengguna.
3. Database Designer
a. Merancang sistem basis data dari sistem yang akan dikembangkan.
b. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan referensi teknis,
dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai sistem basis data.
4. Application System Designer
a. Mengukur kemampuan, kebiasaan, perilaku, dan animo para calon pengguna
sistem.
b. Merancang sistem aplikasi: tampilan antarmuka, perilaku, dan arsitektur
aplikasi.
c. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan referensi teknis,
dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai sistem aplikasi.
5. Chief Programmer
a. Membangun program-program aplikasi utama, berdasarkan rancangan yang
telah ditetapkan oleh para designer.
b. Menugaskan, mengarahkan, mengoordinasikan, mengendalikan, serta
mengawasi pelaksanaan tugas setiap programmer.
c. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan, dan
pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai instalasi dan pemeliharaan
sistem aplikasi.
6. Programmer
a. Membangun program-program aplikasi, berdasarkan rancangan yang telah
ditetapkan oleh para designer.
b. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan, dan
pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai pengoperasian program-
program aplikasi.
7. Database Administrator
a. Membangun sistem basis data, berdasarkan rancangan yang telah ditetapkan
oleh data base system designer
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan,
dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai instalasi dan
pemeliharaan basis data.
5. Keluaran
Keluaran dari kegiatan Aplikasi Perekaman Kendala adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi Perekaman Kendala
2. Dokumentasi hasil analisis, desain, dan konfigurasi sistem dalam bentuk soft copy
dan hard copy
3. Program dengan source code
4. Manual teknis
5. SOP dan SMP
6. Instalasi aplikasi
8. 7. Migrasi data
8. Pelatihan, pendampingan, garansi, dan pemeliharaan
6. Pembiayaan Kegiatan
Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp. 50.000.000,- yang bersumber
dari institusi.
7. Pelaporan
Laporan kegiatan ini terdiri dari:
a. Laporan Pendahuluan
i. Rencana kerja menyeluruh
ii. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung
iii. Jadwal kegiatan
b. Laporan Interim
i. Hasil kegiatan yang sudah dicapai
ii. Masalah pelaksanaan dan rencana solusinya
iii. Rencana baru selanjutnya
c. Laporan Akhir
i. Laporan Pendahuluan
ii. Laporan Mingguan
iii. Keluaran Proyek
d. Laporan dua mingguan pada pertemuan rutin