SlideShare a Scribd company logo
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG FLU BURUNG
             DENGAN SIKAP MASYARAKAT YANG MEMELIHARA
                         UNGGAS DI WILAYAH MOJOGEDANG

                                        Arsyad Miftahudin A *
                                                Kartinah**
Abstract
Background : Avian influenza (AI) the thing which know be familier the community like avian influenza is
respiration acces-duct dease couse by foult one influenza virus A. the community reluctant for report dead
bird in a sadden manner because take care of bird is economics well, with community submissive where
must report and beable help until belated give treatment. If made one scale knowledge and attitude about
avian influenza that is between 1 to 10, the community awareness will avian influenza this level 3 scale. The
community meaning regard as avian influenza virus not costitude important problem. Knowledge and attitude
concerning health will influential about health behaviour included this avian influenza case.
Aim. This research aim to knowing relation between knowledge this influenza with attitude the community of
avian farm.
Method of research. Method of this correlation Descriptive method with cross sectional approach. Data
Intake use primary data in kuesioner form. This research is executed in June 2007 until March 2008 in farm
Mojogedang district. The research sample is taken with Proporsionalrandom sampling technich and got 36
sample fulfilling Inklusi, data anlised by correlasi product moment from pearson test.
Result. Result of research showing : (1). Level knowledge respondent of about avian influenza indicate that
most respondent in this have good knowledge. (2). Attitude respondent of about avian influenza indicate that
most respondent they have positif attitude serious for avian influenza. (3). Knowledge of about avian
influenza have relation the thing which signifikate with attitude the community avian farm.

Keyword : Avian influenza, Knowledge , The community attitude


*   Arsyad Miftahudin A, Mahasiswa S-1 Keperawatan Transfer FIK UMS.
    Jln. A Yani Tromol Post 1 Kartasura.

** Kartinah, Dosen Keperawatan FIK UMS.
   Jln. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Kartasura.



PENDAHULUAN                                                      Indonesia menjadi negara yang memiliki
                                                         kasus flu burung tertinggi pada tahun 2006 dengan
         Avian influenza (AI) yang dikenal               55 kasus dan 45 orang meninggal dunia (Tempo,
masyarakat sebagai flu burung adalah penyakit            2007).
saluran pernapasan yang disebabkan oleh salah                    Virus influenza yang menginfeksi manusia
satu sub tipe dari virus influenza A. Tahun 1918 –       adalah terutama influenza tipe A dengan subtipe
1919 terdapat 500.000 orang meninggal di                 H5N1. Kegagalan pengawasan terhadap wabah AI
Amerika Serikat dan 20 – 50 juta orang meninggal         pada unggas akan meningkatkan kemungkinan
di seluruh dunia karena Spanish flu (H1N1). Tahun        infeksi virus H5N1 dari unggas ke manusia,
1957 – 1958 flu burung teridentifikasi pertama kali      (WHO, 2005), sedang menurut Yuen and Wong
di China dan 70.000 orang meninggal dunia di             (2005) Infeksi virus H5N1 yang menular diantara
Amerika Serikat karena Asian flu (H2N2), serta           manusia belum dapat dibuktikan. Perubahan
tahun 1968 -1969 pertama kali terdeteksi di              genetik pada virus H5N1 mungkin terjadinya saat
Hongkong dan menyebabkan 34.000 orang                    manusia tersebut menginfeksi antar manusia,
meninggal di Amerika Serikat karena Hongkong             dengan akibat memunculkan pandemi influenza
flu (H3N2), (WHO, 2005).                                 pada masa mendatang .

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Flu Burung … (Arsyad Miftahudin dan Kartinah)                  157
Berdasarkan dari observasi dan survey             Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
pendahuluan di peternakan Mojogedang terlihat             a. Pekerja peternakan yang sudah bekerja
masih banyak terdapat kandang peternakan yang                 lebih dari 3 bulan
letaknya berdekatan dengan perumahan penduduk             b. Pekerja peternakan yang bersedia untuk
yang hanya berjarak sekitar 10 meter. Meskipun                diteliti
pemerintah telah menegaskan sedini mungkin                c. Pekerja peternakan yang bisa membaca
untuk mencegah penularan flu burung dari                      dan menulis
berbagai media namun kurangnya kesadaran
masyarakat untuk memelihara unggas secara benar           Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
(membuat kandang, membersihkan dan mengubur               a. Pekerja peternakan yang tidak mau
kotoran, memakai pakaian yang aman “topi,                     menjadi responden
sepatu, dan sarung tangan”). Sedangkan melalui            b. Pekerja peternakan yang bekerja belum 3
wawancara dengan para                                         bulan
        Berdasarkan latar belakang di atas, maka
peneliti merumuskan masalah : “Apakah ada
hubungan pengetahuan tentang flu burung terhadap      HASIL PENELITIAN
sikap masyarakat yang memelihara unggas di
wilayah Mojogedang Karanganyar ?”. Penelitian                 Berdasarkan hasil pengumpulan data
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan               berikut dipaparkan beberapa hasil yang ditemukan
pengetahuan tentang flu burung dengan sikap           oleh peneliti
masyarakat yang memelihara unggas.
                                                                             Tabel 1.
                                                                    Deskripsi Umur Responden
METODE PENELITIAN
                                                        No        Umur           Frekuensi    Persentase
        Jenis penelitian yang digunakan adalah                  Responden
deskriptif      korelatif     yaitu     penelitian       1.       15-25             17            47,2
menghubungkan antara variabel satu dengan                2.       26-35             14            38,9
variabel yang lain, dengan pendekatan cross              3.       36-41             5             13,9
sectional yang ditujukan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan tentang flu burung dengan                      Jumlah          36            100
sikap masyarakat yang memelihara unggas.
Analisa korelasi yang digunakan untuk mengetahui
Hubungan pengetahuan tentang flu burung dengan                Tabel 1 menunjukkan responden terbanyak
sikap masyarakat yang memelihara unggas di            berumur 15-25 tahun yaitu 17 responden atau
wilayah Mojogedang menggunakan korelasi               47,2%, kemudian respopnden berumur 26-35 tahun
product moment.                                       sebanyak 14 atau 38,9%, dan berumur 36-41
        Penelitian     dilakukan    di     wilayah    sebanyak 5 responden atau 13,9%. Jadi sebagian
Mojogedang, Karanganyar.Penelitian dilaksanakan       besar jumlah responden dalam penelitian ini adalah
pada bulan Februari sampai Maret 2008. Populasi       responden dengan umur 15-25 tahun.
hádala      keseluruhan       objek     penelitian
(Notoadmodjo, 2002), yang akan dilakukan di                                    Tebel 2.
wilayah mojogedang. Populasi        penelitian ini                      Deskripsi Jenis Kelamin
adalah para pekerja peternakan di wilayah
mojogedang, sebanyak 128 orang.                                          Jenis        Frekuensi Persentase
       Sampel penelitian (responden) adalah                   No.      kelamin
masyarakat yang memelihara unggas di wilayah                   1       Laki-laki         36              100
Mojogedang yang ada saat penelitian. Adapun                    2      Perempuan           0               0
metode yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah proporsional random sampling                              Jumlah           36              100
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diatas.
Dengan penghitungan tersebut maka dapat sampel                 Dari tabel 2 menunjukkan responden
35,95 atau dibulatkan menjadi 36 .                    dalam penelitian ini semunya berjenis kelamin
                                                      laki-laki, jadi dari 36 responden adalah ber jenis
                                                      kelamin laki-laki.

158                   Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1. No.4, Desember 2008 157-162
Tabel 3                       dan 3 responden atau 8,3% mempunyai sikap
      Deskripsi Cara Responden Mendapatkan          negatif.
         Pengetahuan Tentang Flu Burung
                                                                      Tabel 6.
   No        Cara          Frekuensi     Persen     Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Masyarakat
          mendapatkan                     tase                Yang Memelihara Unggas
   1.     Penyuluhan            7         19,4
   2.        Radio              3         8,2                                        Sikap
   3.       Televisi           13          36        Penge Nega        %      Posi       %     Jml   %
   4.    Koran/Majalah          7         19,4       tahuan tif                tif
   5.       Lainnya             6          17        Kurang      1     2,8    0           0    1       2
            Jumlah             36         100        Sedang      2     5,5    16         44    18     50
                                                     Baik        0      0     17         47    17     47
Pada tabel 3,gambaran responden dalam                 Jumlah     3     8,3    33        91,7   36    100
mendapatkan pengetahuan tentang flu burung dari     rtabel 0,329      rhitung 0.419        ρ 0,011
36 responden menunjukkan 7 responden atau           Ho Ditolak
19,4% mendapatkan dari penyuluhan, 3 responden      correlation is significant at the 0,05
atau 8,2% mendapatkan dari radio, 13 responden
atau 36% mendapatkanya dari televisi, 7 responden            Pada tabel 6 diketahui jumlah responden
atau 19,4% mendapatkannya dari koran/majalah,       yang mempunyai pengetahuan kurang dan bersikap
dan 6 responden atau 17% mendapatkannya dari        negatif ada 1 orang (2,8%), responden yang
lainnya. Jadi sebagian besar responden dalam        mempunyai pengetahuan sedang dan bersikap
penelitian ini mendapatkan pengetahuan tentang      negatif ada 2 orang (5,6%), responden yang
flu burung dari televisi.                           memiliki tingkat pengetahuan sedang dan bersikap
                                                    positif ada 16 orang (44,4%), responden yang
                    Tabel 4.                        mempunyai pengetahuan baik dan bersikap negatif
        Deskripsi Pengetahuan Responden             tidak ada dan yang bersikap positif ada 17 orang
                                                    (47,2%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
 No      Pengetahuan     Frekuensi     Persentase   semakin baik pengetahuan responden, maka sikap
 1.        Kurang            1             2,8      respondenpun akan semakin baik pula (positif).
 2.        Sedang           18             50       Jadi hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa
 3.         Baik            17            47,2      “Ada hubungan antara pengetahuan tentang flu
           Jumlah           36            100       burung dengan sikap masyarakat yang memelihara
                                                    unggas.”, terbukti kebenarannya.
Pada tabel 4 menunjukkan responden yang                      Hasil analisis dengan program SPSS 10.0
memiliki pengetahuan baik tentang flu burung        diperoleh rhitung sebesar 0,419 dengan probabilitas
adalah 17 atau 47,2%, responden yang memiliki       sebesar 0,011. Hasil perbandingan antara nilai
penetahuan sedang ada 18 responden atau 50%,        r hitung dengan rtabel pada N = 36 (0,329)
dan 1 responden atau 2,8% memilki pengetahuan       menunjukkan bahwa nilai rhitung lebih besar dari
kurang. Jadi sebagian besar responden dalam         rtabel (0,419 > 0,329) atau dilihat dari nilai
penelitian ini mempunyai pengetahuan sedang         probabilitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas
sampai pengetahuan baik.                            (0,011) lebih kecil dari level of significant 5 % (ρ
                                                    < 0,05), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka
                                                    dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang flu
                    Tabel 5.
           Deskripsi Sikap Responden                burung mempunyai hubungan yang signifikan
                                                    dengan sikap masyarakat yang memelihara unggas.
 No         Sikap        Frekuensi     Persentase
 1.        Negatif           3             8,3
                                                    PEMBAHASAN
 2.        Positif          33            91,7
           Jumlah           36            100
                                                            Hasil penelitian sebagian besar responden
                                                    dalam penelitian ini berumur antara 15-25 tahun.
                                                    Hal ini dimungkinkan karena pada umur tersebut
       Pada tabel 5, menunjukkan bahwa 33           merupakan masa produktif seseorang dalam
responden atau 91,7% mempunyai sikap positif


   Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Flu Burung … (Arsyad Miftahudin dan Kartinah)                159
bekerja dan dalam memenuhi kebutuhan hidup             penularan cara pencegahan dan penatalaksanaan
(Cosmas, 2003).                                        penyakit flu burung.
         Semua responden dalam penelitian ini                   Dari sikap responden dalam penelitian ini
adalah laki-laki. Dikarenakan orang yang bekerja       sebagian besar responden bersikap positif, sesuai
di peternakan akan membutuhkan waktu yang              dengan pendapat Allport cit Notoatmojo (1997)
lebih karena dalam memberikan makan pada               penentuan sikap dipengaruhi oleh pengetahuan,
ternak ada yang dilakukan pada waktu malam hari        berfikir, keyakinan dan emosi Pengetahuan akan
atau tengah malam, ada juga pekerja peternakan         merangsang seseorang atau individu untuk berfikir
yang diharuskan tidur di lingkungan peternakan         dan berusaha supaya tercipta keseimbangan. Sikap
untuk menjaga keamanan peternakan. Dengan              kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon
alasan tersebut sehingga laki-laki lebih lazim         seseorang (organisme) terhadap stimulus yang
bekerja di peternakan.                                 berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
         Dari hasil penelitian sebagian besar          pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan.
responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang         Sikap terbentuk melalui proses tertentu dan
dan baik, hal ini didukung oleh teori bahwa            berlangsung dalam interaksi manusia dan
pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pengalaman.         lingkungannya.
Sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan                  Hasil penelitian berdasarkan pengolahan
peneliti terhadap sampel dan bahwa sampel yang         data diperoleh responden menunjukan mempunyai
diambil harus mempunyai kriteria lama bekerja          pengetahuan baik dan memiliki sikap positif
minimal 3 bulan. Pengalaman merupakan sumber           terhadap flu burung. Jadi hasil penelitian ini
pengetahuan. Pengalaman pribadi dapat digunakan        sebagian besar responden mempunyai pengetahuan
sebagai upaya memperoleh pengetahuan dan               dan sikap positif. Hasil tabulasi silang juga
dilakukan dengan cara mengulang kembali                menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan             semakin baik sikap responden tentang flu burung.
masalah yang di hadapi (Notoatmojo, 2002). Selain      Hasil ini mendukung pendapat Notoatmojo (2003)
pendidikan, pengalaman dan faktor budaya dapat         yang menyatakan pengetahuan dan sikap mengenai
mempengaruhi pengetahuan tentang flu burung,           kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku
ada faktor lain yang terkait erat. Faktor tersebut     sebagai hasil jangka panjang dari pendidikan
adalah penyuluhan kesehatan oleh lembaga-              kesehatan. Lebih lanjut Notoatmojo menyatakan
lembaga yang terkait (Departemen Peternakan dan        pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
Departemen Kesehatan).                                 sangat penting untuk terbentuknya tindakan
         Meliono       dan    Irmawati       (2007),   seseorang dari pengalaman dan penelitian, ternyata
mengemukakan bahwa pengetahuan adalah                  perilaku yang didasari pengetahuan akan langgeng
informasi atau maklumat yang diketahui atau            dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan.
disadari oleh seseorang. Pengetahuan tidak dibatasi    Terbukti kebenarannya sesuai apa yang di
pada deskripsi, hipotesis, konsep teori, prinsip dan   ungkapkan oleh Wibowo, (2005), dalam
prosedur yang secara propabilitasnya adalah benar      penelitiannya berjudul Hubungan pengetahuan dan
atau berguna. Pengetahuan dibagi menjadi dua           sikap tentang HIV pada remaja di Bibis Luhur,
kategori yakni : 1) Pengetahuan yang lebih             Surakarta mempunyai pengetahuan dan sikap
menekankan pengamatan dan pengalaman                   positif 37 atau 61,7% dan 23 atau 38,3%
inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau      mempunyai pengetahuan dan sikap negatif.
pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa                   Seseorang     yang telah      mempunyai
didapat dengan pengamatan dan observasi yang           pengetahuan yang baik sebelumnya cenderung
dilakukan secara empiris dan rasional. 2)              lebih     memahami      tentang   manfaat     dari
Pengetahuan yang didapat melalui akal budi yang        penatalaksanaan yang dilaksanakan, sehingga
kemudian       dikenal     dengan     rasionalisme.    mereka cenderung memiliki sikap yang lebih baik
Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang         (Barelso, 1964 yang dikutip Notoatmojo, 2001).
bersifat apriori; tidak menekankan pada                Pada orang yang tidak tidak memiliki pengalaman
pengalaman.                                            sebelumnya, meski memiliki pengetahuan tentang
         Pengetahuan tentang flu burung diperoleh      flu burung yang baik, namun tentunya masih ada
melalui informasi dan pengalaman. Informasi dan        keraguan tentang manfaat pencegahan yang
pengalaman yang baik memudahkan seseorang              mereka berikan dan lakukan, sehingga mereka
untuk memahami penyakit flu burung yaitu               cenderung berprilaku defensif atau banyak
pengertian, tanda dan gejala, penyebab, sumber         bertanya tentang pencegahan tersebut, sehingga hal



160                    Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1. No.4, Desember 2008 157-162
ini dirasakan sebagai sikap yang kurang baik            1. Tingkat pengetahuan responden tentang flu
dalam pencegahan penyakit flu burung.                      burung    menunjukkan       sebagian    besar
         Kejadian kasus flu burung sangat terkait          responden memiliki tingkat pengetahuan baik.
dengan faktor perilaku dan lingkungan. Faktor           2. Sikap responden terhadap flu burung
lingkungan, sanitasi dan higiene terutama sangat           menunjukkan bahwa sebagian besar mereka
terkait dengan kebaradaan kuman penyakit, dan              mempunyai sikap yang positif dalam
proses penularannya. Sedangkan faktor perilaku             menyikapi flu burung.
dan sikap sangat berpengaruh pada kesembuhan            3. Pengetahuan tentang flu burung mempunyai
dan bagaimana pencegahannya. Dimulai dengan                hubungan yang signifikan dengan sikap
pola hidup sehat.                                          masyarakat yang memelihara unggas.
         Apabila penerimaan perilaku baru atau          4. Semakin baik pengetahuan dari masyarakat
adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana         maka mempunyai sikap positif.
didasari pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
positif maka perilaku tersebut akan bersifat
langgeng (long lasting), sebaliknya apabila             Saran
perilaku itu didasari dengan pengetahuan dan            1. Bagi instansi terkait, (Dinas Peternakan), agar
kesadaran yang rendah dengan sikap yang negatif            lebih memfasilitasi di adakannya penyuluhan,
akan tidak berlangsung lama. Salah satu upaya              pelatihan     ataupun      workshop      untuk
untuk meningkatkan pengetahuan pada masyarakat             meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
yaitu melalui penyuluhan dan pelatihan tentang flu         flu burung.
burung. Contohnya dengan menyebarkan leaflet,           2. Bagi masyarakat yang memelihara unggas
memasang spanduk, poster, dan workshop.                    khususnya di wilayah Mojogedang, agar
         Nilai positif pada koefisien korelasi             menambah pengetahuan tentang flu burung
menunjukkan bahwa pengetahuan mempunyai                    dengan harapan sikap mereka akan menjadi
pengaruh positif terhadap sikap masyarakat yang            lebih baik.
memelihara unggas. Semakin tinggi tingkat               3. Bagi praktisi keperawatan agar lebih
pengetahuan responden maka akan semakin baik               menambah wawasan dengan mengikuti
responden dalam bersikap terutama dalam                    pelatihan atau workshop tentang penanganan
pencegahan penyakit flu burung di sekitar                  penyakit menular terutama flu burung sehingga
lingkungannya.                                             dapat memberikan asuhan keperawatan secara
                                                           paripurna.

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

     Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan pada bab sebelumnya, hasil penelitian
ini dapat disimpulkan:


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S, 2004, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Ed Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta.

Cucunawangsih, 2006, Flu Burung : Cara Mengatasi dan Mencegahnya, Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

Depkes RI, 2004, Pedoman Tentang Flu Burung.
_________, 2006, Kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Flu Burung.

Notoatmodjo, S, 1997, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Andi Offset, Yogyakarta.




   Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Flu Burung … (Arsyad Miftahudin dan Kartinah)                    161
Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis
       dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta

Plerz, F, 2007, Kesadaran Masyarakat Terhadap Flu Burung Masih Rendah. http://www.fluburung.com
        (Diakses 1 Maret 2007)

Prastito, A, 2004, Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12,
         Exel Media Komputerindo, Jakarta.

Sugiyono, 2003, Statistik untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

World Health Organization (WHO) Report, 2005, Avian Flu Meeting, Philipine (Mey,2005).
      http://www.who.int/csr/disease/avian_influenza/avian_faqs/en/index.html (Diakses 17 April 2007)




162                   Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1. No.4, Desember 2008 157-162

More Related Content

What's hot

Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013humasditjenppdanpl
 
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Ditjen P2P Kemenkes
 
Pokok Bahasan 3 upaya pengendalian
Pokok Bahasan 3 upaya pengendalianPokok Bahasan 3 upaya pengendalian
Pokok Bahasan 3 upaya pengendalian
rickygunawan84
 
116785964 laporan-case-study
116785964 laporan-case-study116785964 laporan-case-study
116785964 laporan-case-study
homeworkping9
 
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerja
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerjaFrekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerja
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerja
pjj_kemenkes
 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Adddnn
AdddnnAdddnn
Adddnn
Warnet Raha
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
Yusuf Budiman
 
Sampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_samplingSampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_sampling
Riswan
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananHayar Laode
 
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...Operator Warnet Vast Raha
 
415 1924-1-pb.pdf
415 1924-1-pb.pdf415 1924-1-pb.pdf
415 1924-1-pb.pdf
Yus Ani
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
Nurul Atika
 
TB - MDR
TB - MDRTB - MDR
4. bab i epid
4. bab i epid4. bab i epid
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
Oktarina Permatasari
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatan
DinnurAulia
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
Syahrum Syuib
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
esyaayuning cipta
 

What's hot (20)

Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
 
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
 
Pokok Bahasan 3 upaya pengendalian
Pokok Bahasan 3 upaya pengendalianPokok Bahasan 3 upaya pengendalian
Pokok Bahasan 3 upaya pengendalian
 
116785964 laporan-case-study
116785964 laporan-case-study116785964 laporan-case-study
116785964 laporan-case-study
 
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerja
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerjaFrekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerja
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerja
 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
 
Adddnn
AdddnnAdddnn
Adddnn
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
 
Sampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_samplingSampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_sampling
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
 
415 1924-1-pb.pdf
415 1924-1-pb.pdf415 1924-1-pb.pdf
415 1924-1-pb.pdf
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
TB - MDR
TB - MDRTB - MDR
TB - MDR
 
4. bab i epid
4. bab i epid4. bab i epid
4. bab i epid
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatan
 
4225 31257-1-pb
4225 31257-1-pb4225 31257-1-pb
4225 31257-1-pb
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 

Similar to JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG FLU BURUNG DENGAN SIKAP MASYARAKAT YANG MEMELIHARA UNGGAS DI WILAYAH MOJOGEDANG

Frekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitmFrekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitms.warnock
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
Panca Titis
 
546-Article Text-1484-1-10-20180710.pdf
546-Article Text-1484-1-10-20180710.pdf546-Article Text-1484-1-10-20180710.pdf
546-Article Text-1484-1-10-20180710.pdf
ssusera56e0a1
 
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Junaidin Saputra
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
Iwan Hariyanto
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
Muhammad Nasrullah
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiNova Ci Necis
 
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
BidangTFBBPKCiloto
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
AnnisaIntanPratiwi
 
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
SkorGaruda
 
5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi
agustriyanah
 
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoliEdukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
NurMahdiyahMerly
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
zrago
 
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magisEpidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
AndreZeref
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
Qarin Erni
 
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdfTUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
rahmathidayat604069
 
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdfTUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
rahmathidayat604069
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
AuliaDwiJuanita
 

Similar to JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG FLU BURUNG DENGAN SIKAP MASYARAKAT YANG MEMELIHARA UNGGAS DI WILAYAH MOJOGEDANG (20)

Frekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitmFrekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitm
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
546-Article Text-1484-1-10-20180710.pdf
546-Article Text-1484-1-10-20180710.pdf546-Article Text-1484-1-10-20180710.pdf
546-Article Text-1484-1-10-20180710.pdf
 
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
 
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
 
Epidemiologi
Epidemiologi  Epidemiologi
Epidemiologi
 
5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi
 
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoliEdukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magisEpidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
 
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdfTUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
 
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdfTUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
TUGAS STATISTIK PENDIDIKAN.pdf
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
 

More from KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 

More from KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 

JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG FLU BURUNG DENGAN SIKAP MASYARAKAT YANG MEMELIHARA UNGGAS DI WILAYAH MOJOGEDANG

  • 1. HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG FLU BURUNG DENGAN SIKAP MASYARAKAT YANG MEMELIHARA UNGGAS DI WILAYAH MOJOGEDANG Arsyad Miftahudin A * Kartinah** Abstract Background : Avian influenza (AI) the thing which know be familier the community like avian influenza is respiration acces-duct dease couse by foult one influenza virus A. the community reluctant for report dead bird in a sadden manner because take care of bird is economics well, with community submissive where must report and beable help until belated give treatment. If made one scale knowledge and attitude about avian influenza that is between 1 to 10, the community awareness will avian influenza this level 3 scale. The community meaning regard as avian influenza virus not costitude important problem. Knowledge and attitude concerning health will influential about health behaviour included this avian influenza case. Aim. This research aim to knowing relation between knowledge this influenza with attitude the community of avian farm. Method of research. Method of this correlation Descriptive method with cross sectional approach. Data Intake use primary data in kuesioner form. This research is executed in June 2007 until March 2008 in farm Mojogedang district. The research sample is taken with Proporsionalrandom sampling technich and got 36 sample fulfilling Inklusi, data anlised by correlasi product moment from pearson test. Result. Result of research showing : (1). Level knowledge respondent of about avian influenza indicate that most respondent in this have good knowledge. (2). Attitude respondent of about avian influenza indicate that most respondent they have positif attitude serious for avian influenza. (3). Knowledge of about avian influenza have relation the thing which signifikate with attitude the community avian farm. Keyword : Avian influenza, Knowledge , The community attitude * Arsyad Miftahudin A, Mahasiswa S-1 Keperawatan Transfer FIK UMS. Jln. A Yani Tromol Post 1 Kartasura. ** Kartinah, Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Kartasura. PENDAHULUAN Indonesia menjadi negara yang memiliki kasus flu burung tertinggi pada tahun 2006 dengan Avian influenza (AI) yang dikenal 55 kasus dan 45 orang meninggal dunia (Tempo, masyarakat sebagai flu burung adalah penyakit 2007). saluran pernapasan yang disebabkan oleh salah Virus influenza yang menginfeksi manusia satu sub tipe dari virus influenza A. Tahun 1918 – adalah terutama influenza tipe A dengan subtipe 1919 terdapat 500.000 orang meninggal di H5N1. Kegagalan pengawasan terhadap wabah AI Amerika Serikat dan 20 – 50 juta orang meninggal pada unggas akan meningkatkan kemungkinan di seluruh dunia karena Spanish flu (H1N1). Tahun infeksi virus H5N1 dari unggas ke manusia, 1957 – 1958 flu burung teridentifikasi pertama kali (WHO, 2005), sedang menurut Yuen and Wong di China dan 70.000 orang meninggal dunia di (2005) Infeksi virus H5N1 yang menular diantara Amerika Serikat karena Asian flu (H2N2), serta manusia belum dapat dibuktikan. Perubahan tahun 1968 -1969 pertama kali terdeteksi di genetik pada virus H5N1 mungkin terjadinya saat Hongkong dan menyebabkan 34.000 orang manusia tersebut menginfeksi antar manusia, meninggal di Amerika Serikat karena Hongkong dengan akibat memunculkan pandemi influenza flu (H3N2), (WHO, 2005). pada masa mendatang . Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Flu Burung … (Arsyad Miftahudin dan Kartinah) 157
  • 2. Berdasarkan dari observasi dan survey Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : pendahuluan di peternakan Mojogedang terlihat a. Pekerja peternakan yang sudah bekerja masih banyak terdapat kandang peternakan yang lebih dari 3 bulan letaknya berdekatan dengan perumahan penduduk b. Pekerja peternakan yang bersedia untuk yang hanya berjarak sekitar 10 meter. Meskipun diteliti pemerintah telah menegaskan sedini mungkin c. Pekerja peternakan yang bisa membaca untuk mencegah penularan flu burung dari dan menulis berbagai media namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara unggas secara benar Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: (membuat kandang, membersihkan dan mengubur a. Pekerja peternakan yang tidak mau kotoran, memakai pakaian yang aman “topi, menjadi responden sepatu, dan sarung tangan”). Sedangkan melalui b. Pekerja peternakan yang bekerja belum 3 wawancara dengan para bulan Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah : “Apakah ada hubungan pengetahuan tentang flu burung terhadap HASIL PENELITIAN sikap masyarakat yang memelihara unggas di wilayah Mojogedang Karanganyar ?”. Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berikut dipaparkan beberapa hasil yang ditemukan pengetahuan tentang flu burung dengan sikap oleh peneliti masyarakat yang memelihara unggas. Tabel 1. Deskripsi Umur Responden METODE PENELITIAN No Umur Frekuensi Persentase Jenis penelitian yang digunakan adalah Responden deskriptif korelatif yaitu penelitian 1. 15-25 17 47,2 menghubungkan antara variabel satu dengan 2. 26-35 14 38,9 variabel yang lain, dengan pendekatan cross 3. 36-41 5 13,9 sectional yang ditujukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang flu burung dengan Jumlah 36 100 sikap masyarakat yang memelihara unggas. Analisa korelasi yang digunakan untuk mengetahui Hubungan pengetahuan tentang flu burung dengan Tabel 1 menunjukkan responden terbanyak sikap masyarakat yang memelihara unggas di berumur 15-25 tahun yaitu 17 responden atau wilayah Mojogedang menggunakan korelasi 47,2%, kemudian respopnden berumur 26-35 tahun product moment. sebanyak 14 atau 38,9%, dan berumur 36-41 Penelitian dilakukan di wilayah sebanyak 5 responden atau 13,9%. Jadi sebagian Mojogedang, Karanganyar.Penelitian dilaksanakan besar jumlah responden dalam penelitian ini adalah pada bulan Februari sampai Maret 2008. Populasi responden dengan umur 15-25 tahun. hádala keseluruhan objek penelitian (Notoadmodjo, 2002), yang akan dilakukan di Tebel 2. wilayah mojogedang. Populasi penelitian ini Deskripsi Jenis Kelamin adalah para pekerja peternakan di wilayah mojogedang, sebanyak 128 orang. Jenis Frekuensi Persentase Sampel penelitian (responden) adalah No. kelamin masyarakat yang memelihara unggas di wilayah 1 Laki-laki 36 100 Mojogedang yang ada saat penelitian. Adapun 2 Perempuan 0 0 metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah proporsional random sampling Jumlah 36 100 berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diatas. Dengan penghitungan tersebut maka dapat sampel Dari tabel 2 menunjukkan responden 35,95 atau dibulatkan menjadi 36 . dalam penelitian ini semunya berjenis kelamin laki-laki, jadi dari 36 responden adalah ber jenis kelamin laki-laki. 158 Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1. No.4, Desember 2008 157-162
  • 3. Tabel 3 dan 3 responden atau 8,3% mempunyai sikap Deskripsi Cara Responden Mendapatkan negatif. Pengetahuan Tentang Flu Burung Tabel 6. No Cara Frekuensi Persen Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Masyarakat mendapatkan tase Yang Memelihara Unggas 1. Penyuluhan 7 19,4 2. Radio 3 8,2 Sikap 3. Televisi 13 36 Penge Nega % Posi % Jml % 4. Koran/Majalah 7 19,4 tahuan tif tif 5. Lainnya 6 17 Kurang 1 2,8 0 0 1 2 Jumlah 36 100 Sedang 2 5,5 16 44 18 50 Baik 0 0 17 47 17 47 Pada tabel 3,gambaran responden dalam Jumlah 3 8,3 33 91,7 36 100 mendapatkan pengetahuan tentang flu burung dari rtabel 0,329 rhitung 0.419 ρ 0,011 36 responden menunjukkan 7 responden atau Ho Ditolak 19,4% mendapatkan dari penyuluhan, 3 responden correlation is significant at the 0,05 atau 8,2% mendapatkan dari radio, 13 responden atau 36% mendapatkanya dari televisi, 7 responden Pada tabel 6 diketahui jumlah responden atau 19,4% mendapatkannya dari koran/majalah, yang mempunyai pengetahuan kurang dan bersikap dan 6 responden atau 17% mendapatkannya dari negatif ada 1 orang (2,8%), responden yang lainnya. Jadi sebagian besar responden dalam mempunyai pengetahuan sedang dan bersikap penelitian ini mendapatkan pengetahuan tentang negatif ada 2 orang (5,6%), responden yang flu burung dari televisi. memiliki tingkat pengetahuan sedang dan bersikap positif ada 16 orang (44,4%), responden yang Tabel 4. mempunyai pengetahuan baik dan bersikap negatif Deskripsi Pengetahuan Responden tidak ada dan yang bersikap positif ada 17 orang (47,2%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa No Pengetahuan Frekuensi Persentase semakin baik pengetahuan responden, maka sikap 1. Kurang 1 2,8 respondenpun akan semakin baik pula (positif). 2. Sedang 18 50 Jadi hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa 3. Baik 17 47,2 “Ada hubungan antara pengetahuan tentang flu Jumlah 36 100 burung dengan sikap masyarakat yang memelihara unggas.”, terbukti kebenarannya. Pada tabel 4 menunjukkan responden yang Hasil analisis dengan program SPSS 10.0 memiliki pengetahuan baik tentang flu burung diperoleh rhitung sebesar 0,419 dengan probabilitas adalah 17 atau 47,2%, responden yang memiliki sebesar 0,011. Hasil perbandingan antara nilai penetahuan sedang ada 18 responden atau 50%, r hitung dengan rtabel pada N = 36 (0,329) dan 1 responden atau 2,8% memilki pengetahuan menunjukkan bahwa nilai rhitung lebih besar dari kurang. Jadi sebagian besar responden dalam rtabel (0,419 > 0,329) atau dilihat dari nilai penelitian ini mempunyai pengetahuan sedang probabilitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas sampai pengetahuan baik. (0,011) lebih kecil dari level of significant 5 % (ρ < 0,05), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang flu Tabel 5. Deskripsi Sikap Responden burung mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap masyarakat yang memelihara unggas. No Sikap Frekuensi Persentase 1. Negatif 3 8,3 PEMBAHASAN 2. Positif 33 91,7 Jumlah 36 100 Hasil penelitian sebagian besar responden dalam penelitian ini berumur antara 15-25 tahun. Hal ini dimungkinkan karena pada umur tersebut Pada tabel 5, menunjukkan bahwa 33 merupakan masa produktif seseorang dalam responden atau 91,7% mempunyai sikap positif Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Flu Burung … (Arsyad Miftahudin dan Kartinah) 159
  • 4. bekerja dan dalam memenuhi kebutuhan hidup penularan cara pencegahan dan penatalaksanaan (Cosmas, 2003). penyakit flu burung. Semua responden dalam penelitian ini Dari sikap responden dalam penelitian ini adalah laki-laki. Dikarenakan orang yang bekerja sebagian besar responden bersikap positif, sesuai di peternakan akan membutuhkan waktu yang dengan pendapat Allport cit Notoatmojo (1997) lebih karena dalam memberikan makan pada penentuan sikap dipengaruhi oleh pengetahuan, ternak ada yang dilakukan pada waktu malam hari berfikir, keyakinan dan emosi Pengetahuan akan atau tengah malam, ada juga pekerja peternakan merangsang seseorang atau individu untuk berfikir yang diharuskan tidur di lingkungan peternakan dan berusaha supaya tercipta keseimbangan. Sikap untuk menjaga keamanan peternakan. Dengan kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon alasan tersebut sehingga laki-laki lebih lazim seseorang (organisme) terhadap stimulus yang bekerja di peternakan. berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem Dari hasil penelitian sebagian besar pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang Sikap terbentuk melalui proses tertentu dan dan baik, hal ini didukung oleh teori bahwa berlangsung dalam interaksi manusia dan pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pengalaman. lingkungannya. Sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan Hasil penelitian berdasarkan pengolahan peneliti terhadap sampel dan bahwa sampel yang data diperoleh responden menunjukan mempunyai diambil harus mempunyai kriteria lama bekerja pengetahuan baik dan memiliki sikap positif minimal 3 bulan. Pengalaman merupakan sumber terhadap flu burung. Jadi hasil penelitian ini pengetahuan. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan sebagai upaya memperoleh pengetahuan dan dan sikap positif. Hasil tabulasi silang juga dilakukan dengan cara mengulang kembali menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan semakin baik sikap responden tentang flu burung. masalah yang di hadapi (Notoatmojo, 2002). Selain Hasil ini mendukung pendapat Notoatmojo (2003) pendidikan, pengalaman dan faktor budaya dapat yang menyatakan pengetahuan dan sikap mengenai mempengaruhi pengetahuan tentang flu burung, kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku ada faktor lain yang terkait erat. Faktor tersebut sebagai hasil jangka panjang dari pendidikan adalah penyuluhan kesehatan oleh lembaga- kesehatan. Lebih lanjut Notoatmojo menyatakan lembaga yang terkait (Departemen Peternakan dan pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang Departemen Kesehatan). sangat penting untuk terbentuknya tindakan Meliono dan Irmawati (2007), seseorang dari pengalaman dan penelitian, ternyata mengemukakan bahwa pengetahuan adalah perilaku yang didasari pengetahuan akan langgeng informasi atau maklumat yang diketahui atau dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan. disadari oleh seseorang. Pengetahuan tidak dibatasi Terbukti kebenarannya sesuai apa yang di pada deskripsi, hipotesis, konsep teori, prinsip dan ungkapkan oleh Wibowo, (2005), dalam prosedur yang secara propabilitasnya adalah benar penelitiannya berjudul Hubungan pengetahuan dan atau berguna. Pengetahuan dibagi menjadi dua sikap tentang HIV pada remaja di Bibis Luhur, kategori yakni : 1) Pengetahuan yang lebih Surakarta mempunyai pengetahuan dan sikap menekankan pengamatan dan pengalaman positif 37 atau 61,7% dan 23 atau 38,3% inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau mempunyai pengetahuan dan sikap negatif. pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa Seseorang yang telah mempunyai didapat dengan pengamatan dan observasi yang pengetahuan yang baik sebelumnya cenderung dilakukan secara empiris dan rasional. 2) lebih memahami tentang manfaat dari Pengetahuan yang didapat melalui akal budi yang penatalaksanaan yang dilaksanakan, sehingga kemudian dikenal dengan rasionalisme. mereka cenderung memiliki sikap yang lebih baik Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang (Barelso, 1964 yang dikutip Notoatmojo, 2001). bersifat apriori; tidak menekankan pada Pada orang yang tidak tidak memiliki pengalaman pengalaman. sebelumnya, meski memiliki pengetahuan tentang Pengetahuan tentang flu burung diperoleh flu burung yang baik, namun tentunya masih ada melalui informasi dan pengalaman. Informasi dan keraguan tentang manfaat pencegahan yang pengalaman yang baik memudahkan seseorang mereka berikan dan lakukan, sehingga mereka untuk memahami penyakit flu burung yaitu cenderung berprilaku defensif atau banyak pengertian, tanda dan gejala, penyebab, sumber bertanya tentang pencegahan tersebut, sehingga hal 160 Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1. No.4, Desember 2008 157-162
  • 5. ini dirasakan sebagai sikap yang kurang baik 1. Tingkat pengetahuan responden tentang flu dalam pencegahan penyakit flu burung. burung menunjukkan sebagian besar Kejadian kasus flu burung sangat terkait responden memiliki tingkat pengetahuan baik. dengan faktor perilaku dan lingkungan. Faktor 2. Sikap responden terhadap flu burung lingkungan, sanitasi dan higiene terutama sangat menunjukkan bahwa sebagian besar mereka terkait dengan kebaradaan kuman penyakit, dan mempunyai sikap yang positif dalam proses penularannya. Sedangkan faktor perilaku menyikapi flu burung. dan sikap sangat berpengaruh pada kesembuhan 3. Pengetahuan tentang flu burung mempunyai dan bagaimana pencegahannya. Dimulai dengan hubungan yang signifikan dengan sikap pola hidup sehat. masyarakat yang memelihara unggas. Apabila penerimaan perilaku baru atau 4. Semakin baik pengetahuan dari masyarakat adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana maka mempunyai sikap positif. didasari pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting), sebaliknya apabila Saran perilaku itu didasari dengan pengetahuan dan 1. Bagi instansi terkait, (Dinas Peternakan), agar kesadaran yang rendah dengan sikap yang negatif lebih memfasilitasi di adakannya penyuluhan, akan tidak berlangsung lama. Salah satu upaya pelatihan ataupun workshop untuk untuk meningkatkan pengetahuan pada masyarakat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang yaitu melalui penyuluhan dan pelatihan tentang flu flu burung. burung. Contohnya dengan menyebarkan leaflet, 2. Bagi masyarakat yang memelihara unggas memasang spanduk, poster, dan workshop. khususnya di wilayah Mojogedang, agar Nilai positif pada koefisien korelasi menambah pengetahuan tentang flu burung menunjukkan bahwa pengetahuan mempunyai dengan harapan sikap mereka akan menjadi pengaruh positif terhadap sikap masyarakat yang lebih baik. memelihara unggas. Semakin tinggi tingkat 3. Bagi praktisi keperawatan agar lebih pengetahuan responden maka akan semakin baik menambah wawasan dengan mengikuti responden dalam bersikap terutama dalam pelatihan atau workshop tentang penanganan pencegahan penyakit flu burung di sekitar penyakit menular terutama flu burung sehingga lingkungannya. dapat memberikan asuhan keperawatan secara paripurna. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, hasil penelitian ini dapat disimpulkan: DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S, 2004, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Ed Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta. Cucunawangsih, 2006, Flu Burung : Cara Mengatasi dan Mencegahnya, Bhuana Ilmu Populer, Jakarta. Depkes RI, 2004, Pedoman Tentang Flu Burung. _________, 2006, Kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Flu Burung. Notoatmodjo, S, 1997, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Andi Offset, Yogyakarta. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Flu Burung … (Arsyad Miftahudin dan Kartinah) 161
  • 6. Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta Plerz, F, 2007, Kesadaran Masyarakat Terhadap Flu Burung Masih Rendah. http://www.fluburung.com (Diakses 1 Maret 2007) Prastito, A, 2004, Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12, Exel Media Komputerindo, Jakarta. Sugiyono, 2003, Statistik untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. World Health Organization (WHO) Report, 2005, Avian Flu Meeting, Philipine (Mey,2005). http://www.who.int/csr/disease/avian_influenza/avian_faqs/en/index.html (Diakses 17 April 2007) 162 Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1. No.4, Desember 2008 157-162