1. Adaptation to Climate Change
in the Context of Sustainable
Development and Equity
Oleh:
Alisha Safira
Alvira Oktariani
Deyana Lutfita Kanos
Nadhifa Varania
Startian Bonata
Apa itu perubahan iklim?
Pengertian untuk Iklim sendiri adalah rata-rata peristiwa cuaca di suatu daerah tertentu,
termasuk perubahan ekstrem musiman dan variasinya dalam waktu yang relatif lama, baik secara
lokal, regional atau meliputi seluruh bumi kita. Iklim dipengaruhi perubahan-perubahan yang
cukup lama dari aspek-aspek seperti orbit bumi, perubahan samudera, atau keluaran energi dari
matahari. Perubahan iklim merupakan sesuatu yang alami dan terjadi secara pelan. Contoh:
musim (dingin, panas, semi, gugur, hujan dan kemarau) dan gejala alam khusus (seperti tornado
dan banjir).
Kenapa perlu melakukan adaptasi perubahan iklim?
Adaptasi perubahan iklim bertujuan untuk penyesuaian terhadap sistem alam atau
manusia dalam menanggapi kondisi iklim dan cara mengatasi atau perencanaannya terhadap efek
atau dampak-yang mungkin bermanfaat atau merugikan
Adaptasi perubahan iklim memiliki potensi untuk secara substansial mengurangi banyak
dampak negatif perubahan iklim dan meningkatkan dampak positif.
Siapa yang paling rentan terhadap perubahan iklim?
Kelompok dan daerah dengan kapasitas adaptasi yang terbatas lebih rentan terhadap
dampak perubahan iklim yakni negara-negara dengan sumber ekonomi terbatas, rendahnya
2. tingkat teknologi, informasi, keterampilan, infrastruktur yang buruk, lembaga pemerintahan yang
tidak stabil dan akses ke sumber daya memiliki kapasitas rendah untuk beradaptasi
Konsep vulnerability (kerentanan)?
Konsep vulnerabilitas termasuk kedalam konsep generik seperti sensitivitas, kerentanan,
kapasitas adaptasi, stabilitas, ketahanan dan fleksibilitas yang digunakan untuk membedakan
sistem menurut kemungkinan, kebutuhan, atau kemampuan untuk adaptasi.
Kerentanan digambarkan sebagai "kapasitas untuk terluka" (Kates et al., 1985). Aktivitas
manusia dan kelompok yang dianggap sensitif terhadap iklim dapat dipengaruhi oleh kerentanan.
Karena kerentanan sebagai penyebab dan yang memainkan peran penting dalam menentukan
dampak, pemahaman kerentanan sama pentingnya dengan pemahaman iklim itu sendiri
(Liverman, 1990; Handmer et al., 1999).
Konsep adaptasi
Pada dasarnya Adaptasi merupakan pengaturan terhadap berbagai sistem, sebagai contoh
adalah sistem ekologi, sistem sosial, dan sistem ekonomi untuk memperkirakan perubahan iklim
dan juga akibat dari perubahan iklim tersebut. Hal ini terkait dengan proses adaptasi dan hal apa
yang sedang di adaptasikan. Jika membahas mengenai adaptasi dalam perubahan iklim, bahasan
tidak lepas dari bahaya perubahan iklim dan juga pengaruhnya terhadap kehidupan disekitarnya.
Terdapat konsep adaptasi dalam kaitannya dengan perubahan iklim dengan beberapa
tahapan atau proses. Hal yang menjadi tahapan pertama setelah terjadinya perubahan iklim
adalah menentukan pengertian terlebih dahulu seperti perubahan iklim yang seperti apa yang
terjadi. Kemudian diperikrakan dampak awal atau dampak yang pertama muncul dari perubahan
iklim tersebut. Setelah diketahui dampak awal dari perubahan iklim tersebut, perlu dilakukannya
adaptasi dari individu. Pada tahapan ini akan diketahui lagi apakah perubahan iklim masih
menimbulkan efek buruk atau tidak. Setelah dilaksanakan dan masih menimbulkan efek buruk
maka perlu diadakannya kebijakan tambahan mengenai mitigasi oleh Climate Change via GHG
Sources and Sinks dan akan menghasilkan perencanaan adaptasi yang bagaimana yang dilakukan
oleh manusia untuk dampak dan kerentanan dari perubahan iklim.
Konsep adaptasi dapat dilihat pada bagan berikut.
3. Kapasitasi adaptasi apa
Adaptasi sangat tergantung pada kapasitas adaptasi atau adaptasi dari sistem yang
terkena, daerah, atau masyarakat untuk mengatasi dampak dan risiko perubahan iklim.
Kapasitas adaptasi masyarakat ditentukan oleh karakteristik sosial ekonomi mereka.
Peningkatan kapasitas adaptasi merupakan cara praktis mengatasi perubahan dan ketidakpastian
di iklim, termasuk variabilitas dan ekstrem. Dalam hal ini, peningkatan kapasitas adaptasi
mengurangi kerentanan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
Siapa / kondisi apakah yang dapat menciptakan peningkatan kapasitas adaptasi
Kapasitas adaptif adalah potensi atau kemampuan sistem, wilayah, atau masyarakat untuk
beradaptasi dengan efek atau dampak dari iklim perubahan. Peningkatan kapasitas adaptif
merupakan praktis berarti mengatasi perubahan dan ketidakpastian iklim, termasuk variabilitas
dan ekstrem. Dengan cara ini, peningkatan kapasitas adaptasi mengurangi kerentanan dan
mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Faktor penentu dari kapasitas adaptasi
berhubungan dengan ekonomi, sosial, kelembagaan, dan kondisi teknologi yang memfasilitasi
atau menghambat pengembangan dan penyebaran tindakan adaptasi.
Kondisi yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas adaptasi pada dasarnya dengan
mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Adaptasi dan ekuitas tujuan iklim dapat bersama-
sama dikejar oleh inisiatif yang mempromosikan kesejahteraan anggota termiskin masyarakat-
misalnya, dengan meningkatkan ketahanan pangan, memfasilitasi akses ke air bersih dan
pelayanan kesehatan, dan menyediakan tempat tinggal dan akses ke sumber daya lainnya.
4. Keputusan pembangunan, kegiatan, dan program memainkan peran penting dalam memodifikasi
adaptasi kapasitas masyarakat dan daerah, namun mereka tidak cenderung untuk mengambil
risiko terhadap yang berhubungan dengan variabilitas iklim dan perubahan.
Hal-hal yang mempengaruhi adaptasi?
Batas kemampuan individu tersebut dalam beradaptasi. Pada dasarnya setiap individu
memberikan respon baik positif maupun negatif
Kemampuan tersebut berbeda antara individu satu dengan lainnya.
Tingkat shock yang dialami individu
Usia.
Orang yang sudah dewasa memiliki kemampuan dalam menerima dan menyesuaikan
yang lebih baik dibandingkan orang dengan usiamuda. Mereka juga memiliki cara
tersendiri untuk bisa survive dari shock yang dialami
Kapasitas adaptif seseorang
Apakah resiliensi?
Resiliensi adalah suatu kondisi dimana seseorang melakukan adaptasi setelah ia
mengalami suatu kejadian atau masa sulit di hidupnya yang memberikan tekanan tertentu bagi
dirinya.
Bagaimana kondisi resiliensi tercipta?
Seseorang mengalami suatu kejadian buruk yang dapat membawanya ke sebuah titik
rendah dalam hidupnya yang dapat menimbulkan sebuah tekanan pada dirinya sendiri. Orang
tersebut memiliki nilai kognitif dalam dirinya, yakni dengan tidak melakukan hal yang sama agar
tidak mengalami kejadian yang serupa di kemudian harinya dan mengambil pelajaran dari
kejadian buruk yang telah dialaminya. Didorong dengan berbagai faktor internal dan eksternal,
orang tersebut mencoba untuk melakukan perubahan atau beradaptasi setelah kejadian buruk
tersebut di masa lalu. Proses inilah yang dinamakan resiliensi, dimana adaptasi yang ia lakukan
dan kondisi dirinya meningkat pasca kejadian buruk tersebut.