SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
UJIAN PERTENGAHAN SEMERTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 202I/2022
Mata Kuliah/sks : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL
_____________________________________________________________________________
1. Jelaskan dalam sengketa bagaimana persoalan pendahuluan digunakan.!
2. Jelaskan penentuan penyesuaian dalam kasus HPI.!
3. Jelaskan cara menentukan status personal.!
4. Jelaskan tentang penentuan teori kualifikasi lex Fori dan Lex Cause dalam HPI
5. Berikan pendapat saudara tentang argumentasi hakim dalam menggunakan renvoi.!
6. Jelaskan asas-asas yang dikenal dalam HPI.!
7. Kasus posisi:
a. Tuan Jonh Bernasd seorang pengusaha berkewarganegaraan Australia membuka usaha di
Indonesia pada tahun 2016 dalam bidang onderdil mobil, bekerjasama dengan pengusaha
Indonesia bernama tuan Abdullah Ahmad;
b. Pada tahun 2021 kerjasama tersebut dengan PT. Kuratale berkedudukan di Medan.
Karena butuh pengembangan usaha, maka PT.Kuratale mengajukan kredit modal usaha
ke bank Danamon sebesar1,5 Milyar selama 5 tahun;
c. Dalam perjalanan usahanya PT.Kuratale, gagal mengelola managemen perusahaan
sehingga menghadapi masalah keuangan yang sangat berat dan berakibat tidak dapat
melakukan kewajibannya di bank Danamon;
d. PT.Kuratale digugat telah melakukan wanprestasi pada bank Danamon. Gugatan tersebut
diajukan ke Pengadilan Negeri Medan.
Selesaikan kasus tersebut di atas dengan tahapan berikutnya ini:
a. Tentukan kualifikasi fakta dan kualifikasi hukum.!
b. Tentukan kedua titik taut yang ada dalam kasus tersebut.!
c. Tentukan teori kualifikasi apa dalam penyelesaian kasus tersebut digunakan oleh
hakim.!
d. Penentuan hukum oleh hakim.!
Jawaban:
1. Persoalan pendahuluan merupakan suatu problema hukum HPI dalam sebuah perkara yang
harus dipecahkan dan/atau ditetapkan terlebih dahulu sebelum putusan terhadap masalah
HPI yang menjadi pokok perkara dapat ditetapkan oleh hakim. Persoalan pendahuluan perlu
untuk diperhatikan karena merupakan suatu tatanan hukum perdata internasional yang paling
tidak memungkinkan penyelesaian oleh hakim dalam masalah pokok, maupun
pendahuluannya. Persoalan yang harus dipecahkan lebih dahulu ini tampil ke muka jika
dalam suatu persoalan pokok yang diajukan di hadapan hakim telah menjadi pasti hukum
manakah yang harus dipergunakan dalam menyelesaikan persoalan pokok ini. Hukum yang
dipastikan ini bukan merupakan hukum sang hakim sendiri, melainkan hukum asing
2. Dalam teori HPI ada 3 (tiga) pandangan tentang cara
penyelesaian Persoalan Pendahuluan ini, yaitu:
a. Setelah Lex Causae untuk penyelesaian masalah pokok
ditetapkan berdasarkan kaidah HPI Lex Fori (Lex Causae
adalah Hukum Yunani), maka masalah pendahuluannya
(Vorfrage nya ) harus ditentukan berdasarkan Lex Causae itu
(berdasarkan Hukum Yunani). Cara penyelesaian ini disebut
dengan sebutan cara penyelesaian berdasarkan Lex Causae
atau disebut juga dengan istilah Absorption. Kaidah hukum apa
yang harus digunakan untuk menetapkan Vorfrage tergantung
pada Lex Causae yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan
Hauptfrage nya (Afhankelijke aanknoping).
b. Dengan mengabaikan sistem hukum apa yang merupakan Lex
Causae untuk menyelesaikan masalah pokok, Hakim Indonesia
akan menggunakan kaidah-kaidah HPI Lex Fori untuk mencari
dan menetapkan lex causae untuk menjawab Incidental
Question kemudian memutuskan validitas perkawinan A dan B
(vorfrage). Cara ini disebut juga cara penyelesaian
berdasarkan Lex Fori atau disebut juga dengan istilah
Repartition dan tidak memperhatikan system hukum yang
akan menjadi Lex Causae untuk menyelesaikan Hauptfrage-
nya (zelfstandige aanknoping).
c. Ada pula yang berpendapat bahwa penetapan hukum yang
seharusnya berlaku untuk menyelesaikan “incidental question”
atau “Vorfrage” nya harus ditetapkan secara kasuistis (case by
case), dengan memperhatikan hakekat perkara atau
kebijaksanaan dan atau kepentingan forum yang mengadili
perkara
3. Dalam hukum perdata internasional terdapat yang namanya status personal, yaitu
penyelesaian suatu kasus HPI dengan menganut prinsip kewarganegaraan. Status personal
adalah kondisi atau keadaan suatu pribadi dalam hukum yang diberikan/ diakui oleh negara
untuk mengamankan dan melindungi hak-haknya. Untuk menentukan status personal
seseorang, negara- negara di dunia menganut dua prinsip. Pertama, Prinsip
kewarganegaraan. Yaitu status personil orang (baik warganegara maupun asing) ditentukan
oleh hukum nasional mereka. Kedua, Prinsip domisili. Yaitu status personil seseorang
ditentukan oleh hukum yang berlaku di domisilinya.
4. Pada dasarnya kualifikasi lex causae merupakan lex fori yang
diperluas. Dikatakan lex fori yang diperluas karena di dalamnya
menggali kaedah-kaedah yang lebih relevan dengan kasus/ perkara
berdasarkan sistem hukum tertentu. Urgensi lex fori yang diperluas yaitu
dalam hal ini lex causae sebab suatu alasan bahwa sistem hukum
tertentu belum lengkap atau bahkan tidak ada klasifikasi sistem yang
tepat untuk menyelesaikan perkara dalam sistem hukum intern. Oleh
karena itu kualifikasi lex causae menjadi pilihan yang tepat sebagai
sistem yang dipilih/ ditunjuk karena dianggap masih lebih bisa
mengakomodir fakta-fakta hukum suatu perkara. Argumen selanjutnya
adalah bahwa ketika terjadi suatu kekosongan hukum maka hakim tidak
dapat terikat secara kaku pada konsep lex fori saja, sebab harus dilihat
pula cakupan peristiwa/ hubungan hukum yang sejenis dari suatu sistem
hukum lain.
5. Konsepsi renvoi sesungguhnya merupakan penyimpangan terhadap suatu alur
pikir dalam HPI yang selalu diarahkan untuk menetapkan sistem hukum yang
diberlakukan (Lex Causae). Pada prakteknya, pengadilan dapat memutuskan perkara
HPI dengan berdasarkan kaidah-kaidah hukum intern lex fori atau sistem hukum lain
selain lex causae apabila diyakini mampu memberikan putusan yang lebih baik dan adil.
Secara umum renvoi adalah penunjukan kembali atau penunjukan lebih lanjut oleh
kaidah-kaidah HPI dari suatu sistem hukum asing yang ditunjuk oleh kaidah HPI Lex
Fori
6. Di dalam HPI berkembang beberapa asas untuk menentukan hukum yang
berlaku dalam persoalan pewarisan, diantaranya adalah:
1. Umumnya diterima asas bahwa dalam hal benda menjadi objek pewarisan
adalah benda tetap, pewarisan diatur berdasarkan hukum tempat
terletaknya benda tetap tsb. (lex rei sitae);
2. Bila benda tersebut benda bergerak, proses pewarisan diatur berdasarkan
kaidah-kaidah hukum waris dari tempat si pewaris menjadi warga negara
(lex patriae).
Menyangkut kecakapan hukum dari si pewaris, terdapat beberapa asas yang
dapat memecahkan masalah dengan menunjuk kearah:
1. hukum dari tempat pewaris berdomisili atau menjadi warga negara pada
saat testamen dibuat;
2. hukum dari tempat pewaris berdomisili atau warga negara pada saat ia
meninggal dunia;
7. a. Tentukan kualifikasi fakta dan kualifikasi hukum.!
Kualifikasi fakta sebagai berikut: seorang pengusaha berkewarganegaraan Australia
membuka usaha di Indonesia pada tahun 2016 dalam bidang onderdil mobil, bekerjasama dengan
pengusaha indonesia; selanjutnya dibentuk PT. Kuratale yang berkedudukan di Medan. Karena
butuh pengembangan usaha, maka PT.Kuratale mengajukan kredit modal usaha ke bank
Danamon sebesar1,5 Milyar selama 5 tahun.
Kualifikasi Hukumnya: PT. Kuratale telah wanprestasi terhadap Bank Danamon karena
gagal memenuhi kewajibannya sehingga PT. Kuratale di gugat melalui Pengadilan Negeri
medan.
b. Tentukan kedua titik taut yang ada dalam kasus tersebut.!
Titik Tautnya 1) kewarganegaraan: pendiri PT. Kuratale berkewarganegaraan Australia, dan ber
domisili di Indonesia, dan 3) tempat kedudukan badan hukum PT. Kuratale berada di Indonesia
c. Tentukan teori kualifikasi apa dalam penyelesaian kasus tersebut digunakan oleh hakim.!
Kualifikasi yang digunakan adala kualifikasi bertahap

More Related Content

Similar to Ujian Pertengahan Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022

Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1villa kuta indah
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukummudanp.com
 
Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009Aulia Rachmi
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalDenaAgustina
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukumperdatainternasional1 130417174828-phpapp01
Hukumperdatainternasional1 130417174828-phpapp01Hukumperdatainternasional1 130417174828-phpapp01
Hukumperdatainternasional1 130417174828-phpapp01ahmad akhyar
 
Sample 102 Hukum Asuransi - September 2017
Sample 102  Hukum Asuransi - September 2017Sample 102  Hukum Asuransi - September 2017
Sample 102 Hukum Asuransi - September 2017Afrianto Budi
 
LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, Edisi Maret 2017
LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, Edisi Maret 2017LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, Edisi Maret 2017
LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, Edisi Maret 2017Afrianto Budi
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxhikpknlgto
 
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganPengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganImbang Jaya Trenggana
 
RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012Beryl Syamwil
 
VI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxVI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxdonihasmanto
 

Similar to Ujian Pertengahan Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022 (20)

4 - Sumber-sumber hukum.ppt
4 - Sumber-sumber hukum.ppt4 - Sumber-sumber hukum.ppt
4 - Sumber-sumber hukum.ppt
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum
 
Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata Internasional
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridisKetidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
 
Hukumperdatainternasional1 130417174828-phpapp01
Hukumperdatainternasional1 130417174828-phpapp01Hukumperdatainternasional1 130417174828-phpapp01
Hukumperdatainternasional1 130417174828-phpapp01
 
Sample 102 Hukum Asuransi - September 2017
Sample 102  Hukum Asuransi - September 2017Sample 102  Hukum Asuransi - September 2017
Sample 102 Hukum Asuransi - September 2017
 
LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, Edisi Maret 2017
LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, Edisi Maret 2017LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, Edisi Maret 2017
LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, Edisi Maret 2017
 
A
AA
A
 
Pengantar Hukum Indonesia.pptx
Pengantar Hukum Indonesia.pptxPengantar Hukum Indonesia.pptx
Pengantar Hukum Indonesia.pptx
 
Hukum acara konstitusai
Hukum acara konstitusaiHukum acara konstitusai
Hukum acara konstitusai
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganPengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
 
RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012
 
VI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxVI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptx
 
Pertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.pptPertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.ppt
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Ujian Pertengahan Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022

  • 1. UJIAN PERTENGAHAN SEMERTER GENAP TAHUN AKADEMIK 202I/2022 Mata Kuliah/sks : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL _____________________________________________________________________________ 1. Jelaskan dalam sengketa bagaimana persoalan pendahuluan digunakan.! 2. Jelaskan penentuan penyesuaian dalam kasus HPI.! 3. Jelaskan cara menentukan status personal.! 4. Jelaskan tentang penentuan teori kualifikasi lex Fori dan Lex Cause dalam HPI 5. Berikan pendapat saudara tentang argumentasi hakim dalam menggunakan renvoi.! 6. Jelaskan asas-asas yang dikenal dalam HPI.! 7. Kasus posisi: a. Tuan Jonh Bernasd seorang pengusaha berkewarganegaraan Australia membuka usaha di Indonesia pada tahun 2016 dalam bidang onderdil mobil, bekerjasama dengan pengusaha Indonesia bernama tuan Abdullah Ahmad; b. Pada tahun 2021 kerjasama tersebut dengan PT. Kuratale berkedudukan di Medan. Karena butuh pengembangan usaha, maka PT.Kuratale mengajukan kredit modal usaha ke bank Danamon sebesar1,5 Milyar selama 5 tahun; c. Dalam perjalanan usahanya PT.Kuratale, gagal mengelola managemen perusahaan sehingga menghadapi masalah keuangan yang sangat berat dan berakibat tidak dapat melakukan kewajibannya di bank Danamon; d. PT.Kuratale digugat telah melakukan wanprestasi pada bank Danamon. Gugatan tersebut diajukan ke Pengadilan Negeri Medan. Selesaikan kasus tersebut di atas dengan tahapan berikutnya ini: a. Tentukan kualifikasi fakta dan kualifikasi hukum.! b. Tentukan kedua titik taut yang ada dalam kasus tersebut.! c. Tentukan teori kualifikasi apa dalam penyelesaian kasus tersebut digunakan oleh hakim.! d. Penentuan hukum oleh hakim.!
  • 2. Jawaban: 1. Persoalan pendahuluan merupakan suatu problema hukum HPI dalam sebuah perkara yang harus dipecahkan dan/atau ditetapkan terlebih dahulu sebelum putusan terhadap masalah HPI yang menjadi pokok perkara dapat ditetapkan oleh hakim. Persoalan pendahuluan perlu untuk diperhatikan karena merupakan suatu tatanan hukum perdata internasional yang paling tidak memungkinkan penyelesaian oleh hakim dalam masalah pokok, maupun pendahuluannya. Persoalan yang harus dipecahkan lebih dahulu ini tampil ke muka jika dalam suatu persoalan pokok yang diajukan di hadapan hakim telah menjadi pasti hukum manakah yang harus dipergunakan dalam menyelesaikan persoalan pokok ini. Hukum yang dipastikan ini bukan merupakan hukum sang hakim sendiri, melainkan hukum asing 2. Dalam teori HPI ada 3 (tiga) pandangan tentang cara penyelesaian Persoalan Pendahuluan ini, yaitu: a. Setelah Lex Causae untuk penyelesaian masalah pokok ditetapkan berdasarkan kaidah HPI Lex Fori (Lex Causae adalah Hukum Yunani), maka masalah pendahuluannya (Vorfrage nya ) harus ditentukan berdasarkan Lex Causae itu (berdasarkan Hukum Yunani). Cara penyelesaian ini disebut dengan sebutan cara penyelesaian berdasarkan Lex Causae atau disebut juga dengan istilah Absorption. Kaidah hukum apa yang harus digunakan untuk menetapkan Vorfrage tergantung pada Lex Causae yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan Hauptfrage nya (Afhankelijke aanknoping). b. Dengan mengabaikan sistem hukum apa yang merupakan Lex Causae untuk menyelesaikan masalah pokok, Hakim Indonesia akan menggunakan kaidah-kaidah HPI Lex Fori untuk mencari dan menetapkan lex causae untuk menjawab Incidental Question kemudian memutuskan validitas perkawinan A dan B (vorfrage). Cara ini disebut juga cara penyelesaian berdasarkan Lex Fori atau disebut juga dengan istilah Repartition dan tidak memperhatikan system hukum yang
  • 3. akan menjadi Lex Causae untuk menyelesaikan Hauptfrage- nya (zelfstandige aanknoping). c. Ada pula yang berpendapat bahwa penetapan hukum yang seharusnya berlaku untuk menyelesaikan “incidental question” atau “Vorfrage” nya harus ditetapkan secara kasuistis (case by case), dengan memperhatikan hakekat perkara atau kebijaksanaan dan atau kepentingan forum yang mengadili perkara 3. Dalam hukum perdata internasional terdapat yang namanya status personal, yaitu penyelesaian suatu kasus HPI dengan menganut prinsip kewarganegaraan. Status personal adalah kondisi atau keadaan suatu pribadi dalam hukum yang diberikan/ diakui oleh negara untuk mengamankan dan melindungi hak-haknya. Untuk menentukan status personal seseorang, negara- negara di dunia menganut dua prinsip. Pertama, Prinsip kewarganegaraan. Yaitu status personil orang (baik warganegara maupun asing) ditentukan oleh hukum nasional mereka. Kedua, Prinsip domisili. Yaitu status personil seseorang ditentukan oleh hukum yang berlaku di domisilinya. 4. Pada dasarnya kualifikasi lex causae merupakan lex fori yang diperluas. Dikatakan lex fori yang diperluas karena di dalamnya menggali kaedah-kaedah yang lebih relevan dengan kasus/ perkara berdasarkan sistem hukum tertentu. Urgensi lex fori yang diperluas yaitu dalam hal ini lex causae sebab suatu alasan bahwa sistem hukum tertentu belum lengkap atau bahkan tidak ada klasifikasi sistem yang tepat untuk menyelesaikan perkara dalam sistem hukum intern. Oleh karena itu kualifikasi lex causae menjadi pilihan yang tepat sebagai sistem yang dipilih/ ditunjuk karena dianggap masih lebih bisa mengakomodir fakta-fakta hukum suatu perkara. Argumen selanjutnya adalah bahwa ketika terjadi suatu kekosongan hukum maka hakim tidak dapat terikat secara kaku pada konsep lex fori saja, sebab harus dilihat pula cakupan peristiwa/ hubungan hukum yang sejenis dari suatu sistem hukum lain.
  • 4. 5. Konsepsi renvoi sesungguhnya merupakan penyimpangan terhadap suatu alur pikir dalam HPI yang selalu diarahkan untuk menetapkan sistem hukum yang diberlakukan (Lex Causae). Pada prakteknya, pengadilan dapat memutuskan perkara HPI dengan berdasarkan kaidah-kaidah hukum intern lex fori atau sistem hukum lain selain lex causae apabila diyakini mampu memberikan putusan yang lebih baik dan adil. Secara umum renvoi adalah penunjukan kembali atau penunjukan lebih lanjut oleh kaidah-kaidah HPI dari suatu sistem hukum asing yang ditunjuk oleh kaidah HPI Lex Fori 6. Di dalam HPI berkembang beberapa asas untuk menentukan hukum yang berlaku dalam persoalan pewarisan, diantaranya adalah: 1. Umumnya diterima asas bahwa dalam hal benda menjadi objek pewarisan adalah benda tetap, pewarisan diatur berdasarkan hukum tempat terletaknya benda tetap tsb. (lex rei sitae); 2. Bila benda tersebut benda bergerak, proses pewarisan diatur berdasarkan kaidah-kaidah hukum waris dari tempat si pewaris menjadi warga negara (lex patriae). Menyangkut kecakapan hukum dari si pewaris, terdapat beberapa asas yang dapat memecahkan masalah dengan menunjuk kearah: 1. hukum dari tempat pewaris berdomisili atau menjadi warga negara pada saat testamen dibuat; 2. hukum dari tempat pewaris berdomisili atau warga negara pada saat ia meninggal dunia; 7. a. Tentukan kualifikasi fakta dan kualifikasi hukum.! Kualifikasi fakta sebagai berikut: seorang pengusaha berkewarganegaraan Australia membuka usaha di Indonesia pada tahun 2016 dalam bidang onderdil mobil, bekerjasama dengan pengusaha indonesia; selanjutnya dibentuk PT. Kuratale yang berkedudukan di Medan. Karena butuh pengembangan usaha, maka PT.Kuratale mengajukan kredit modal usaha ke bank Danamon sebesar1,5 Milyar selama 5 tahun. Kualifikasi Hukumnya: PT. Kuratale telah wanprestasi terhadap Bank Danamon karena gagal memenuhi kewajibannya sehingga PT. Kuratale di gugat melalui Pengadilan Negeri medan.
  • 5. b. Tentukan kedua titik taut yang ada dalam kasus tersebut.! Titik Tautnya 1) kewarganegaraan: pendiri PT. Kuratale berkewarganegaraan Australia, dan ber domisili di Indonesia, dan 3) tempat kedudukan badan hukum PT. Kuratale berada di Indonesia c. Tentukan teori kualifikasi apa dalam penyelesaian kasus tersebut digunakan oleh hakim.! Kualifikasi yang digunakan adala kualifikasi bertahap