Dokumen tersebut membahas tentang Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang meliputi deskripsi umum, sistem distribusi, standar, dan konstruksi dari jaringan tegangan rendah baik saluran udara maupun kabel tanah serta gangguan yang sering terjadi."
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para konsumen atau pelanggan dengan tegangan 380 V / 220 V
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau biasa disingkat JTR adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat/pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melaui jaringan distribusi ini disalurkan tenga listrik kepada para pelanggan listrik. Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi kekonsumen tegangan rendah. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/380 volt
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi. dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya :
Saluram Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluram Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM)
saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah (SKTM)
Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para konsumen atau pelanggan dengan tegangan 380 V / 220 V
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau biasa disingkat JTR adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat/pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melaui jaringan distribusi ini disalurkan tenga listrik kepada para pelanggan listrik. Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi kekonsumen tegangan rendah. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/380 volt
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi. dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya :
Saluram Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluram Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM)
saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah (SKTM)
Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan Rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi.Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar.Pada pendistribusian tenaga listrik ke pengguna tenaga listrik di suatu kawasan, penggunaan sistem Tegangan Menengah sebagai jaringan utama adalah upaya utama menghindarkan rugi-rugi penyaluran (losses) dengan kualitas persyaratan tegangan yang harus dipenuhi oleh PT PLN Persero selaku pemegang Kuasa Usaha Utama sebagaimana diatur dalam UU ketenagalistrikan No 30 tahun 2009. Dengan ditetapkannya standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik, maksud proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya :
Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Jaringan Tegangan Menengah atau Jaringan distribusi Primer adalah bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi yang umumnya terdiri dari jaringan tiga-fasa dengan tiga atau empat kawat penghantar serta dengan tegangan sebesar 20 kV (untuk di Indonesia)
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan.
Gardu Induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari rel daya, peralatan bagi trafo, reactor, peralaatan ukur dan pengaman yang merupakan bagian dari suatu sistem tenagha listrik. Sebenarnya suatu gardu induk adalah suatu pusat dengan beban pada suatu daerah tertentu. Dari gardu induk inilah disambung beban konsumen yang disambung melalui saluran atau jaringan distribusi.
gardu induk berfungsi untuk mengatur pola pembangkitan tenaga listrik yaitu tentang pengaturan jumlah tenaga yang harus dibangkitkan pada suatu pusat listrik sumber energi, dan fungsi yang lain dari Gardu Induk adalah menurunkan tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan menengah dengan peralatan utamanya adalah step down transformer atau sebaliknya disebut step up transformer .
Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh.
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan Rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi.Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar.Pada pendistribusian tenaga listrik ke pengguna tenaga listrik di suatu kawasan, penggunaan sistem Tegangan Menengah sebagai jaringan utama adalah upaya utama menghindarkan rugi-rugi penyaluran (losses) dengan kualitas persyaratan tegangan yang harus dipenuhi oleh PT PLN Persero selaku pemegang Kuasa Usaha Utama sebagaimana diatur dalam UU ketenagalistrikan No 30 tahun 2009. Dengan ditetapkannya standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik, maksud proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya :
Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Jaringan Tegangan Menengah atau Jaringan distribusi Primer adalah bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi yang umumnya terdiri dari jaringan tiga-fasa dengan tiga atau empat kawat penghantar serta dengan tegangan sebesar 20 kV (untuk di Indonesia)
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan.
Gardu Induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari rel daya, peralatan bagi trafo, reactor, peralaatan ukur dan pengaman yang merupakan bagian dari suatu sistem tenagha listrik. Sebenarnya suatu gardu induk adalah suatu pusat dengan beban pada suatu daerah tertentu. Dari gardu induk inilah disambung beban konsumen yang disambung melalui saluran atau jaringan distribusi.
gardu induk berfungsi untuk mengatur pola pembangkitan tenaga listrik yaitu tentang pengaturan jumlah tenaga yang harus dibangkitkan pada suatu pusat listrik sumber energi, dan fungsi yang lain dari Gardu Induk adalah menurunkan tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan menengah dengan peralatan utamanya adalah step down transformer atau sebaliknya disebut step up transformer .
Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh.
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Gardu Induk SF6 atau GIS merupakan Gardu Induk yang menggunakan media isolasi elektrik berupa Gas SF6 pada semua peralatan utama di Switchgear. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan gas SF6 yaitu tekanan pada gas harus sesuai dengan standarnya. GIS 150Kv. Pelabuhan Ratu merupakan salah satu Gardu Induk yang menggunakan gas SF6 sebagai media isolasi
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk : 1) Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya atau tegangan menengah. 2) Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik.
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Proteksi sistem tenaga listrik bertujuan utama untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi peralatan listrik maupun pengguna. Dengan adanya proteksi yang efektif, gangguan seperti hubung singkat dan arus lebih dapat dideteksi dan diatasi dengan cepat, sehingga mencegah terjadinya kebakaran, kerusakan peralatan, atau bahaya bagi pengguna.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
DISTRIBUSI Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan
GIS (Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saluran penghubung. Gas Insulated Switchgear (GIS) adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah tabung non ferro dan menggunakan bahan gas sulphur hexa fluorida (SF6) sebagai media isolasinya.
Sistem Tenaga Listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Energi listrik dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTP.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.
Gardu distribusi adalah suatu fasilitas dalam sistem kelistrikan yang berfungsi untuk mendistribusikan daya listrik dari gardu induk atau stasiun transformator ke pelanggan akhir seperti rumah, industri, dan bisnis. Gardu distribusi bertindak sebagai hub yang mengatur dan menyebarkan daya listrik pada tingkat tegangan yang lebih rendah, sesuai dengan kebutuhan pengguna di area tertentu.
Jaringan Tegangan Rendah ialah jaringan tenaga listrik dengan tegangan rendah yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya dari sumber penyaluran tegangan rendah tidak termasuk SLTR. Sedangkan sambungun tenaga listrik tegangan rendah (SLTR) ialah penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannnya mulaidari titik penyambungan pada JTR sampaidengan alat pembatas dan pengukur (APP)
Gardu Induk merupakan sub (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan penyaluran (transmisi). Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan(8 ).Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride (SF6). Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga bagian bertegangan terhadap lingkungan luar.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
2. PEMBANGKIT ENERGI 20
KELOMPOK 8
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
MUHAMMAD MAARIF MASYKUR
(44220019)
ANDI MUH. RAIHAN USMAN
(44220006)
3. TOPIK
01
02
03
04
Deskripsi Umum
Sistem Distribusi Jaringan Tegangan Rendah
Standar dari Jaringan Tegangan Rendah
05
Konstruksi dari Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Gangguan yang Terjadi pada Saluran Jaringan
Udara Tegangan Rendah
4. DESKRIPSI UMUM
Sistem distribusi jaringan tegangan rendah adalah bagian dari system tenaga listrik yang berada di
antara sumber daya listrik dan pemakai tenaga listrik(konsumen). Dengan pertambahan jumlah pe
nduduk memaksakan jaringan tegangan rendah yang semakin handal guna menyediakan sumber li
strik yang optimal.Salah satu caranya adalah dengan mengurangi angka losses daya pada distribus
i jaringan tegangan rendah.Tulisan ini mengusulkan optimalisasi serta kehandalan dalam peranca
ngan jaringan tegangan rendah dengan menggunakan kabel tanah berjenis NYFGbY serta mengap
likasikan system jaringan loop (melingkar). Hasil penelitian menunjukkan losses daya hanya sebe
sar 63,93 W dari kapasitas daya trafo sebesar 315 kVA. Hasil ini lebih baik jika dibandingkan den
gan sistem jaringan yang sudah ada sebelumnya.
“ “
Energi Listrik
Jaringan Tegangan Rendah
5. Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu siste
m tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kep
ada para pemanfaat / pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstru
ksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkunga
n daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualita
s teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pe
ngguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tega
ngan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
8. Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
Transmisi SUTR adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan dist
ribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan r
endah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini ada
lah 220/ 380 Volt, radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi
10. Tiang
Untuk konstruksi jaringan SUTR yang berdiri sendiri
dipakai tang beton atau tang besi dengan panjang 9
meter. Tiang beton yang dipakai dari berbagai jenis y
ang memilikikekuatan beban kerja (working load ) 20
0daN, 350daN dan 500daN (dengan angka faktor ke
amanan tang = 2 ) Pada titik yang memerlukan pem
bumian dipakai tiang beton yang dilengkapi dengan t
erminal pembumian.
11. Penghantar
Jenis penghantar yang dipergunakan adalah kab
el pilin udara (NFA2Y) alumunium twisted cable d
engan inti alumunium sebagai inti penghantar Fa
sa dan almelec/ alumunium alloy sebagai netral.
Penghantar Netral (N) dengan ukuran 3x35+N, 3
x50+N, 3x70+N berfungsi sebagai pemikul beban
mekanis kabel atau messenger. Untuk kepenting
an jaminan pelaksanaan handling transportasi, p
anjang penghantar tiap haspel kurang lebih 1000
m.
Here
12. Pole Bracket
Terdapat dua jenis komponen pole bracket
:
1) Tension bracket, dipergunakan pada tia
ng ujung dan tiang sudut, Breaking capacit
y 1000 daN terbuat dari Alumunium Alloy
2) Suspension bracket dipergunakan pada
tiang sudut dengan sudut lintasan sampai
dengan 300 . Breaking capacity 700 daN t
erbuat dari alumunium Alloy.
Ikatan pole bracket pada tiang memakai st
ainless teel strip atau baut galvanized M30
pada posisi tidak melebihi 15 cm dari ujung
tiang.
13. Strain Clamp
Strain Clamp atau clamp tarik dipakai pada Pole Bracket
tipe Tension Bracket. Bagian penghantar yang dijepit adal
ah penghantar netral.
.
14. Suspension Clamp
Fungsi Suspension Clamp adalah menggantung
bagian penghantar netral pada tiang dengan sud
ut lintasan jaringan sampai dengan 30˚.
Here
15. Stainless Steel Strip
Pengikat Pole Bracket pada tiang yang diikat mati dengan
Stopping buckle. Dibutuhkan lebih kurang 120 cm untuk tia
p tiang.
16. Plastic Strip (plastic tie)
Plastic strap (cable ties) merupakan komponen jaringan te
gangan rendah yang digunakan untuk mengikat penghant
ar ketika digantung. Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat
gambar konstruksi JTR di bawah ini.
.
17. Bimetal Joint
Untuk tiang yang tidak dilengkapai fasilitas pembumian. P
enghantar yang diperlukan adalah Kawat Tembaga (BC).
Sambungan penghantar BC dengan penghantar netral jar
ingan tidak boleh langsung, tetapi harus menggunakan bi
metal joint. Sambungan ke penghantar netral yang mema
kai kabel alumunium, sambungan ke penghantar pembu
mian menggunakan Bimetal Joint Al-Cu.
18. Menentukan / Memilih Panjang Tiang
Pada jaringan tegangan rendah yang menggun
akan tiang bersama dengan jaringan teganga
n menengah maka jarak gawang (Span) harus
di jaga agar tidak lebihdari 60 meter. Di dalam
menentukan panjang tiang beberapa factor yan
g harus dipertimbangkan adalah;
1. Jarak aman antara saluran tegangan menen
gah dan tegangan rendah
2. Posisi trafo tiang
3. Tinggi rendahnya trafo dengan penyangga d
ua tiang
19. Bagian tiang yang harus ditanam di bawah
permukaan tanah adalah 1/6 dari panjang ti
ang. Jadi kedalaman lubang tergantung pa
njang/tinggi tiang yang akan dipasang. Pad
a tanah yang lembek bagian bawah tiang h
arus di pasang bantalan (beton blok) agar b
agian tiang yang tertanam dalam tanah teta
p 1/6 panjang tiang. Dari gambar 1 tampak
bahwa untuk panjang tiang 13 meter bagia
n yang berada diatas tanah adalah10,2 met
er, untuk panjang tiang 11 meter bagian ya
ng berada diatas tanah adalah 9,2meter, da
n untuk panjang tiang 9 meter bagian yang
berada diatas tanah adalah 7,5meter.
Mendirikan/Menanam Tiang
secara manual (konvensional)
secara otomatis (Mendirikan tiang
dengan alat pengangkat)
20. Konstruksi Tiang
Konstruksi Tiang Awal dan Ak
hir (TR1)
Konstruksi Tiang Penegang
(TR2)
Konstruksi Tiang Penyangga
sudut (TR3)
Konstruksi Tiang Penyangga
silang (TR4)
23. KOMPONEN UTAMA KONSTRUKSI SKTR
Penghantar (Kabel) Pelengkap Hubung Bagi Sepatu Kabel
Terminal Penghantar Pembumian Elektroda Pembumian
24. Ditinjau dari segi fungsi, transmisi SKTR memi
liki fungsi yang sama dengan transmisi SUTR.
Perbedaan mendasar adalah SKTR di tanam
didalam di dalam tanah. Jika menggunakan
SUTR sebenarnya dari segi jarak aman/ ruang
bebas (ROW) tidak ada masalah, karena
SUTR menggunakan penghantar berisolasi.
Jenis kabel yang dipakai adalah jenis kabel ba
wah tanah berpelindung mekanis NYFGbY de
ngan ukuran penampang dan KHA pada t=30°
C dan kedalaman penggelaran bawah tanah 7
0 cm sebagai berikut.
27. Pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi
(PHB-TR)
Konstruksi pada Dinding Bangunan
Konstruksi Kabel Duct
Jarak Aman (Safety Distance) dengan ins
talasi lain
Konstruksi Kabel tanah Tanam Langsung
Konstruksi Penyambungan Kabel
Persyaratan Konstruksi
28. Gangguan Pada SUTR (saluran udara tegangan rendah)
Gangguan Hilang Pembangkit
01
02 Gangguan Beban Lebih
03 Gangguan Hubung Singkat