Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas beberapa konsep hukum ijtihadi seperti istihsab, 'urf, syar'u man qablana, madzhab sahabi, dan sad al-dzari'ah beserta pengertian dan kedudukannya dalam hukum Islam.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-B
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-B
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Salsabila Rahmadani (2201010106)
2. Dewi Makhhsunatul Farikah (22010023)
HUKUM IJTIHADI:
Istihsab,'Urf, Syar'u Man
Qoblana,Madzhab
Shahabi,Sad Dzari'ah
2. Pengertian
istishab
Al-Istishab berasal dari kata al-shuhbah (bersahabat);
artinya secara bahasa meminta bersahabat,
membandingkan sesuatu dan mendekatkannya.
Ibn hazm al-zhahiri menjelaskan bahwa arti al-istishab
secara terminologi berlakunya hukum asal yang
ditetepkan berdasarkan nashsh (Al-Qur'an dan hadist)
sampai (terbukti)adanya dalil lain yang menunjukkan
perubahan tersebut.
Istishab bukan untuk menetapkan suatu hukum yang baru
tetapi melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan
bukan untuk menetapkan yang belum ada. Ulama Hanafi
menetapkan bahwa istishab itu dapat menjadi hujjah untuk
menolak akibat-akibat hukum yang timbul dari penetapan
hukum yang berbeda atau kebalikannya,Dengan demikian
istishab merupakan rujukan terakhir bagi para ulama ketika
berijtihad, yaitu memberlakukan hukum yang lama selama
belum ada ketentuan hukum baru yang mengaturnya.
Kehujjahan Istishab
3. Urf
‘Urf menurut bahasa berarti mengetahui, kemudian
dipakai dalam arti sesuatu yang yang diketahui,
dikenal, diangap baik dan diterima oleh pikiran
yang sehat. Sedangkan menurut ulama ushul fiqh,
‘urf adalah sesuatu yang yang telah dibiasakan
oleh manusia, secara terus menerus dikerjakan
dalam jangka waktu yang lama,atau ada perkataan
atau istilah yang disepakati memiliki pengertian
khusus dan tidak terdengar asing bagi mereka.
4. SYAR'U MAN QOBLANA
Para ulama menjelaskan bahwa syariat sebelum kita
atau syar‘u man qablanâ ialah hukum-hukum yang
telah disyari‘atkan untuk umat sebelum Islam yang
dibawa oleh para nabi dan Rasul terdahulu dan
menjadi beban hukum untuk diikuti oleh umat
sebelum adanya syariat Nabi Muhammad.
KEDUDUKAN URF
Ulama Malikiyah menjadikan ‘urf atau tradisi yang hidup di kalangan ahli
Madinah sebagai dasar dalam menetapkan hukum dan mendahulukan nya
dari hadis ahad.Bila hukum telah ditetapkan berdasarkan kepada ‘urf,
maka kekuatan nya menyamai hukum yang ditetapkan berdasarkan
nash.Para ulama yang mengamalkan ‘urf itu dalam memahami dan
mengistinbathkan hukum, menetapkan beberapa persyaratan untuk
menerima ‘urf tersebut.
5. Kedudukan syar'u
m a n q o b l a n a
Pada prinsipnya, syariat yang diperuntukkan
Allah bagi umat terdahulu mempunyai asas
yang sama dengan syariat yang dibawa Nabi
Muhammad.Diantara asas yang sama itu
adalah yang berhubungan dengan konsepsi
ketuhanan, tentang akhirat, tentang janji, dan
ancaman Allah.
Mazhab sahabi ialah pendapat
sahabat Rasulullah saw. tentang
suatu kasus di mana hukumnya tidak
dijelaskan secara tegas dalam al-
Qur‘an dan Sunnah Rasulullah.Secara
sederhana dimaksud dengan
madzhab shahabi adalah fatwa atau
pendapat sahabat secara pribadi.
Pengertian Madzhab
Shahabi
6. Kehujjahan
Madzhab Shahabi
pendapat para sahabat dianggap
sebagai hujjah bagi umat Islam,
terutama dalam hal-hal yang tidak bisa
dijangkau oleh akal. Karena pendapat
mereka bersumber langsung dari
Rasulullah SAW
Saddudz Al- Dzari'ah
Saddudz dzari’ah ( الذريعة
سد ) terdiri dari dua
kata yaitu saddu dan dzari’ah Saddu ()سد
bermakna penghalang atau sumbatan.
Sementara dzari’ah ()الذريعة maknanya
alasan, permohonan, berpura-pura, dan
mengantarkan, sarana,wasilah. Sehingga
sad al-dari’ahmaksudnya menghambat
atau menyumbat atau menghalangi
semua jalan yang menuju kerusakan atau
7. Kedudukan Sad Al-
Dzari'ah
Ditempatkannya al-dzarî‘ah sebagai
salah satu dalil dalam menetapkan
hukum meskipun diperselisihkan
penggunaannya, mengandung arti
bahwa meskipun syara’ tidak
menetapkan secara jelas mengenai
hukum suatu perbuatan, namun karena
perbuatan itu ditetapkan sebagai
washilah bagi suatu perbuatan yang
dilarang secara jelas, maka hal ini
menjadi petunjuk atau dalil bahwa
hukum washilah itu adalah
sebagaimana hukum yang ditetapkan