Dokumen tersebut membahas tentang perubahan perilaku kesehatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, seperti pengetahuan, sikap, dan lingkungan sosial. Dokumen juga menjelaskan beberapa teori yang mendasari perubahan perilaku, seperti teori stimulus-respons dan teori disonansi kognitif. Selain itu, dibahas pula berbagai upaya
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
Dokumen tersebut membahas konsep pasien terminal dan menjelang ajal. Ia menjelaskan pengertian kondisi terminal, tanda-tanda klinis menjelang kematian, serta tahapan yang dijalani pasien dalam menerima kenyataan menjelang kematian seperti penyangkalan, marah, depresi, hingga penerimaan."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfpromkesseyegan
Dokumen tersebut membahas etika dalam promosi kesehatan. Ia menjelaskan perbedaan antara etika biomedis dan etika dalam promosi kesehatan, serta tantangan khusus dalam promosi kesehatan seperti lingkup yang lebih luas pada tingkat populasi. Dokumen tersebut juga menganalisis permasalahan etika dalam promosi kesehatan dan mencontohkan penerapan prinsip-prinsip etika dalam program berhenti merokok di Indonesia.
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanHarfah Masady
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen asuhan keperawatan sebagai pemimpin, penerapan kepemimpinan dan manajemen di rumah sakit, puskesmas, keluarga dan masyarakat, metode penugasan di rumah sakit dan puskesmas, peran dan tugas perawat dalam manajemen asuhan keperawatan, serta upaya peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen.
Teks tersebut membahas tentang teori sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan keberhasilannya bergantung pada kerja sama antar tenaga kesehatan beserta faktor lingkungan.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
Dokumen tersebut membahas konsep pasien terminal dan menjelang ajal. Ia menjelaskan pengertian kondisi terminal, tanda-tanda klinis menjelang kematian, serta tahapan yang dijalani pasien dalam menerima kenyataan menjelang kematian seperti penyangkalan, marah, depresi, hingga penerimaan."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfpromkesseyegan
Dokumen tersebut membahas etika dalam promosi kesehatan. Ia menjelaskan perbedaan antara etika biomedis dan etika dalam promosi kesehatan, serta tantangan khusus dalam promosi kesehatan seperti lingkup yang lebih luas pada tingkat populasi. Dokumen tersebut juga menganalisis permasalahan etika dalam promosi kesehatan dan mencontohkan penerapan prinsip-prinsip etika dalam program berhenti merokok di Indonesia.
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanHarfah Masady
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen asuhan keperawatan sebagai pemimpin, penerapan kepemimpinan dan manajemen di rumah sakit, puskesmas, keluarga dan masyarakat, metode penugasan di rumah sakit dan puskesmas, peran dan tugas perawat dalam manajemen asuhan keperawatan, serta upaya peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen.
Teks tersebut membahas tentang teori sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan keberhasilannya bergantung pada kerja sama antar tenaga kesehatan beserta faktor lingkungan.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Manajemen konflik melibatkan identifikasi penyebab dan jenis konflik serta upaya penanganannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dalam penyelesaian perbedaan. Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara seperti musyawarah, konfrontasi, atau bekerjasama untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat dengan mempengaruhi faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat melalui berbagai sarana seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, yang didefinisikan sebagai ide, pemikiran, dan kepercayaan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri terbentuk melalui pengalaman dan interaksi sosial, dan memiliki komponen seperti gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri dan gangguan yang dapat timbul j
Dokumen tersebut membahas pengkajian bio-psiko-sosio-spiritual dan budaya yang dilakukan oleh perawat. Pengkajian spiritual menggunakan pendekatan FICA, INVITE, dan HOPE untuk menilai kebutuhan spiritual pasien. Pengkajian budaya menilai aspek-aspek seperti teknologi, agama, sosial, nilai budaya, politik, ekonomi, dan pendidikan dengan menggunakan model Sunrise. Dokumen ini memberikan panduan bagi perawat
Dokumen tersebut membahas pedoman sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, mencakup jenis informasi yang dibutuhkan pada tahap pra, saat dan pascabencana, sumber informasi, alur penyampaian informasi, dan pengelolaan data terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang determinan status kesehatan seseorang yang meliputi faktor sosial ekonomi, gaya hidup, dan gender. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan berpengaruh terhadap kesehatan secara individual maupun masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetik. Perilaku memiliki pengaruh besar terhadap status kesehatan individu dan kelompok. Pendidikan kesehatan penting untuk merubah perilaku, meskipun perubahan perilaku dipengaruhi faktor-faktor lain."
Manajemen konflik melibatkan identifikasi penyebab dan jenis konflik serta upaya penanganannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dalam penyelesaian perbedaan. Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara seperti musyawarah, konfrontasi, atau bekerjasama untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat dengan mempengaruhi faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat melalui berbagai sarana seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, yang didefinisikan sebagai ide, pemikiran, dan kepercayaan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri terbentuk melalui pengalaman dan interaksi sosial, dan memiliki komponen seperti gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri dan gangguan yang dapat timbul j
Dokumen tersebut membahas pengkajian bio-psiko-sosio-spiritual dan budaya yang dilakukan oleh perawat. Pengkajian spiritual menggunakan pendekatan FICA, INVITE, dan HOPE untuk menilai kebutuhan spiritual pasien. Pengkajian budaya menilai aspek-aspek seperti teknologi, agama, sosial, nilai budaya, politik, ekonomi, dan pendidikan dengan menggunakan model Sunrise. Dokumen ini memberikan panduan bagi perawat
Dokumen tersebut membahas pedoman sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, mencakup jenis informasi yang dibutuhkan pada tahap pra, saat dan pascabencana, sumber informasi, alur penyampaian informasi, dan pengelolaan data terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang determinan status kesehatan seseorang yang meliputi faktor sosial ekonomi, gaya hidup, dan gender. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan berpengaruh terhadap kesehatan secara individual maupun masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetik. Perilaku memiliki pengaruh besar terhadap status kesehatan individu dan kelompok. Pendidikan kesehatan penting untuk merubah perilaku, meskipun perubahan perilaku dipengaruhi faktor-faktor lain."
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetik. Perilaku memiliki pengaruh besar terhadap status kesehatan individu dan kelompok. Pendidikan kesehatan penting untuk merubah perilaku, meskipun faktor lain juga berperan dalam perubahan perilaku."
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan yang merupakan respons seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan lingkungan. Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi, memungkinkan, dan penguat yang meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, fasilitas, serta sikap petugas kesehatan. Perubahan perilaku kesehatan dapat dicapai mel
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan dan perilaku sakit, termasuk definisi, faktor yang mempengaruhinya, domain perilaku, dan konsep kesehatan dan penyakit.
Dokumen tersebut membahas konsep perilaku kesehatan dan sakit dari berbagai perspektif. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seperti faktor psikososial, budaya, ekonomi, serta model-model yang menganalisis perilaku kesehatan seperti model Anderson dan model Kassl-Cobb. Juga dibahas mengenai konsep sehat dan sakit, tanda-tanda sakit, serta perilaku ketika sehat dan
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep terkait studi kesehatan seperti konsep sehat, sakit, perilaku kesehatan dan sakit, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta model-model analisis perilaku kesehatan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa konsep kesehatan dan sakit dipengaruhi oleh faktor fisik, mental, sosial dan budaya. Perilaku kesehatan dan sakit dipengaruhi oleh
Teori dan bentuk perubahan perilaku dibahas dalam dokumen tersebut. Beberapa teori yang dijelaskan antara lain teori stimulus organisme, teori kognitif, teori fungsi, teori Lewin, teori kognisi sosial, teori ABC, teori reasoned action, teori planned behavior, dan health belief model. Ada juga pembahasan mengenai bentuk perubahan perilaku seperti perubahan alamiah, perubahan terencana, dan kesediaan untuk berubah.
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
Model dan Nilai Promosi Kesehatan
Beberapa model yang dijelaskan dalam dokumen ini meliputi Model Kepercayaan Kesehatan, Model Transteoritik, Teori Aksi Beralasan, dan Stres dan Koping. Model-model ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang seperti persepsi, tahap perubahan perilaku, sikap, dan pengelolaan stres.
PMK no. 7 Tahun 2019_Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah SakitUFDK
Peraturan ini mengatur tentang kesehatan lingkungan rumah sakit di Indonesia. Tujuannya adalah mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat di rumah sakit dan melindungi petugas kesehatan, pasien, dan masyarakat dari berbagai penyakit akibat faktor lingkungan. Peraturan ini menetapkan standar mutu lingkungan dan persyaratan kesehatan rumah sakit serta mengatur penyelenggaraan kesehatan lingkungan melalui penyehat
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorUFDK
Peraturan ini menetapkan standar mutu lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit serta pengendaliannya. Penyelenggara wajib memenuhi standar dan persyaratan tersebut, melakukan pengawasan bioekologi vektor dan pengendalian secara terpadu dengan metode fisik, biologi, kimia, dan pengelolaan lingkungan. Pengendalian dilakukan berdasarkan prinsip keamanan, rasionalitas,
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularUFDK
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang penanggulangan penyakit menular di Indonesia. Dokumen ini membahas tentang kelompok dan jenis penyakit menular, penyelenggaraan program penanggulangan melalui upaya kesehatan masyarakat dan perorangan, serta kegiatan yang meliputi pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit menular.
Peraturan ini mengatur tentang persyaratan higiene sanitasi bagi jasaboga (usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha) di Indonesia. Jasaboga dikelompokkan berdasarkan luas wilayah yang dilayani, dan harus memiliki izin usaha serta sertifikat laik higiene sanitasi yang diterbitkan oleh dinas kesehatan setempat. Peraturan ini menetapkan persyaratan administratif dan teknis yang harus dipenuhi jasaboga unt
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas, yang meliputi konseling, inspeksi, dan intervensi kesehatan lingkungan. Puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan ini untuk mencegah penyakit akibat faktor lingkungan, dengan sumber daya seperti tenaga kesehatan lingkungan dan sarana laboratorium. Kepala puskesmas bertanggung jawab meningkatkan mutu pelayanan ini melalui
Per menkes 416 th 1990_ Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas AirUFDK
Peraturan ini menetapkan syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian umum di Indonesia. Kualitas air harus memenuhi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif. Pengawasan kualitas air dilakukan oleh dinas kesehatan daerah untuk mencegah penurunan kualitas air dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Masalah Keputihan dan Solusinya. Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita yang disebabkan oleh infeksi. Penyuluhan memberikan penjelasan tentang definisi, gejala, penyebab, pencegahan dan penanganan keputihan.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian. Populasi merupakan seluruh subjek penelitian dengan karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Ada beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan sampel daripada seluruh populasi, seperti biaya, waktu, dan akurasi hasil penelitian. Ada dua jenis teknik pengambil
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. PROMOSI KESEHATAN Upaya memasarkan, meny
ebarluaskan, mengenalkan kesehatan (upaya-upaya k
esehatan) sehingga masyarakat menerima atau me
ngenal upaya-upaya kesehatan tersebut sehingga mas
yarakat mau berperilaku hidup sehat
LATAR BELAKANG
3. Perilaku kegiatan atau aktivitas organisme atau
makhluk hidup yang bersangkutan.
Perilaku perilaku merupakan respon atau
reaksi seseorang terhadap rangsangan dari luar
(stimulus).
Aktivitas manusia sebagai makhluk hidup
(aktivitas yang dapat dilihat orang lain dan
aktivitas yang tidak dapat dilihat orang lain
PERILAKU
4. PERILAKU
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manus
ia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sa
ngat luas antara lain : berjalan, berbicara, menang
is, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, da
n sebagainya.
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau akti
vitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (
5. Perilaku tertutup (covert behaviour)
perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus
tersebut masih belum bisa diamati orang lain (dari luar)
secara jelas.
Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk
perhatian, perasaan, persepsi, dan sikap terhadap
stimulus yang bersangkutan.
Bentuk “unobservabel behavior´atau “covert behavior”
apabila respons tersebut terjadi dalam diri sendiri, dan
PERILAKU
6. Perilaku Terbuka (Overt behaviour),
Apabila respons tersebut dalam bentuk tindakan yang
dapat diamati dari luar (orang lain)
Disebut praktek (practice) yang diamati orang lain dari luar
atau “observabel behavior”.
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindak
an nyata atau terbuka.
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bent
uk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diam
PERILAKU
7. Perilaku kesehatan adalah tindakan yang dilakukan
individu untuk meningkatkan atau mempertahankan
kondisi kesehatan mereka
Perilaku kesehatan adalah respon seseorang
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan sehat-sakit, penyakit dan faktor-faktor
yang mempengaruhi sehat sakit (kesehatan)
seperti lingkungan, makanan, minuman, dan
pelayanan kesehatan
PERILAKU KESEHATAN
8. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit
yaitu bagaimana manusia merespon baik secara pasif
maupun aktif sehubungan dengan sakit dan penyakit.
Perilaku ini dengan sendirinya berhubungan dengan
tingkat pencegahan penyakit
Perilaku seseorang terhadap sakit dan p
enyakit
9. 1. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan misalnya makan makanan bergizi,
2. Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu
untuk mencegah malaria, pemberian imunisasi. Termasuk juga
perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain.
3. Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan misalnya
usaha mengobati penyakitnya sendiri, pengobatan di fasilitas
kesehatan atau pengobatan ke fasilitas kesehatan tradisional.
4. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah
sembuh dari penyakit misalnya melakukan diet, melakukan
anjuran dokter selama masa pemulihan.
Perilaku seseorang terhadap sakit dan p
enyakit
10. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini
mencakup respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan,
petugas kesehatan dan obat – obat.
Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup
pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan
serta unsur – unsur yang terkandung di dalamnya., pengelolaan
makanan dan lain sebagainya sehubungan dengan tubuh kita.
Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang
terhadap lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan
manusia. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan
lingkungan.itu sendiri.
PERILAKU KESEHATAN
11. Perilaku sehat (healthy behavior)
Perilaku sakit (Illness behavior)
Perilaku peran orang sakit (the sick role behavior)
PERILAKU KESEHATAN
12. Perilaku sehat (healthy behavior)
Perilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
Ex.
1. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet)
2. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup.
3. Tidak merokok serta meminum minuman keras serta
menggunakan narkoba.
4. Istirahat yang cukup
5. Perilaku atau gaya hidup positif
PERILAKU KESEHATAN
13. Perilaku sakit (Illness behavior)
Perilaku sakit adalah tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit
atau terkena masalah kesehatan pada dirinya atau keluarganya,
untuk mencari penyembuhan, atau untuk mengatasi masalah
kesehatan yang lainnya.
Tindakan yang muncul pada orang sakit atau anaknya sakit adalah:
1. Didiamkan saja, dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.
2. Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri
(self treatment) melalui cara tradisional atau cara moden.
3. Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yakni ke fasilitas
PERILAKU KESEHATAN
14. Perilaku peran orang sakit (the sick role behavior)
Hak dan kewajiban orang yang sedang sakit adalah merupakan
perilaku peran orang sakit (the sick role behavior).
1. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.
2. Tindakan untuk mengenal atau mengetahui fasilitas
kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan.
3. Melakukan kewajibannya sebagai pasien
4. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses
pnyembuhannya.
5. Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya,
PERILAKU KESEHATAN
15. FAKTOR PENENTU
(DETERMINAN) PERILAKUFaktor pembawa ( predisposing factor)
didalamnya termasuk pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai – nilai dan lain
sebagainya
Faktor pendukung ( enabling factor ) yang
terwujut dalam lingkungan fisik, sumber daya,
tersedia atau tidak tersedianya fasilitas dan
sarana kesehatan.
Faktor pendorong ( reinforcing factor )
yang terwujud di dalam sikap dan perilaku
16. FAKTOR PENENTU
(DETERMINAN) PERILAKUCONTOH
Seseorang yang tidak mau mengimunisasikan
anaknya , dapat disebabkan karena dia memang
belum tahu manfaat imunisasi (predisposing
factor) atau karena jarak posyandu dan
puskesmas yang jauh dari rumahnya (enabling
factor) sebab lain bisa jadi karena tokoh
masyarakat di wilayahnya tidak mau
mengimunisasikan anaknya (reinforcing factor)
18. PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah hasil penginderaan
manusia. Terdapat intensitas yang berbeda-beda
pada setiap pengetahuan sesorang terhadap
objek. Tingkatan pengetahuan
1. Tahu recall memori yg ada sebelumnya
2. Memahami Memahami sesuatu objek &
dapat menginterpretasikan secara benar
tentang objek yang diketahui tersebut
3. Aplikasi telah memahami objek yang
dimaksudkan dapat menggunakan atau
19. PENGETAHUAN
4. Analisis kemampuan seseorang untuk
menjabarkan dan memisahkan, kemudian
mencari hubungan antara
komponenkompenen yang terdapat dalam
sebuah masalah atau objek yang
5. Sintesis kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu
hubungan yang logis dari beberapa
komponen
6. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan
20. SIKAP
Sikap melibatkan pikiran perasaan, perhatian
dan gejala kejiwaan yang lain. 3 komponen
utama :
1. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan
konsep terhadap objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi orang
terhadap objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak.
22. TINDAKAN ATAU PRAKTIK
1. Praktik terpimpin (guide response) Subjek
telah melakukan sesuatu tetapi masih
bergantung pada tuntunan atau
menggunakan panduan.
2. Praktik secara mekanisme (mechanism)
Subjek telah melakukan sesuatu hal secara
otomatis tanpa perlu kepada panduan.
3. Adapsi (adoption) Tindakan yang sudah
berkembang yaitu tindakan tersebut tidak
sekadar rutinitas tetapi sudah merupakan
23. TEORI PERUBAHAN PERILAKU
•Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa terjadinya perubahan
perilaku bergantung pada tingkat kualitas rangsangan (stimulus),
yg berkomunikasi dengan organisme > sumber informasi
Teori Stimulus
Organisme
•Ketidakseimbangan elemen (pengetahuan, pendapat & keyakinan) dalam
diri seorang akan menyebabkan perubahan perilaku (pengetahuan,
pendapat, dan keyakinan)
Teori Festinger
(dissonance theory)
•Perilaku Manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan
pendorong dengan kekuatan penahan. Perubahan perilaku terjadi
apabila ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut.
Teori Kurt Lewin
24. Menurut Katz dilandasi oleh adanya kebutu
han individu yang bersangkutan.
Perilaku sebagai fungsi instrumental ( pelayanan ) untuk memenuhi
kebutuhan
Perilaku sebagai fungsi pertahanan diri dalam menghadapi
lingkungan
Perilaku sebagai fungsi penerima objek/ menyesuaikan diri terhadap
apa yang terjadi
Perilaku sebagai fungsi nilai ekspresi diri
25. BENTUK-BENTUK
PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan alamiah (natural change):
Perubahan perilaku karena terjadi
perubahan alam (lingkungan) secara
alamiah
Perubahan terencana (planned change):
Perubahan perilaku karena memang
direncanakan oleh yang bersangkutan
Kesiapan berubah (Readiness to change):
Perubahan perilaku karena terjadinya
26. PRINSIP PERUBAHAN
PERILAKU
1. Karena terpaksa cenderung tidak baik
dan perubahan perilaku cenderung
bersifat tidak tahan lama
2. Karena meniru Perubahan perilaku
dengan cara meniru merupakan suatu
cara perubahan perilaku yang paling
banyak terjadi. Seseorang cenderung
meniru tindakan orang lain atau bahkan
meniru apa yang dia lihat
27. UPAYA PERUBAHAN
PERILAKUMenggunakan kekuatan / kekuasaan atau
dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan
kepada sasaran sehingga ia mau melakukan
perilaku yang diharapkan.
Misalnya dengan peraturan – peraturan /
undang – undang yang harus dipatuhi oleh
masyarakat.
Cara ini menyebabkan perubahan yang cepat
akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama
28. UPAYA PERUBAHAN
PERILAKUPemberian Informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai
hidup sehat, pemeliharaan kesehatan , cara
menghindari penyakit dan sebagainya akan
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan
kesadaran masyarakat yang pada akhirnya
akan menyebabkan orang berperilaku sesuai
pengetahuan yang dimilikinya.
Perubahan semacam ini akan memakan
29. UPAYA PERUBAHAN
PERILAKUDiskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara
kedua dimana penyampaian informasi
kesehatan bukan hanya searah tetapi
dilakukan secara partisipatif.
Masyarakat bukan hanya penerima yang pasif
tapi juga ikut aktif berpartisipasi di dalam
diskusi tentang informasi yang diterimanya.
Cara ini memakan waktu yang lebih lama
dibanding cara kedua ataupun pertama akan
31. Prekontemplasi
Pada tahap ini klien belum menyadari
adanya permasalahan ataupun kebutuhan
untuk melakukan perubahan.
Memerlukan informasi dan umpan balik
untuk menimbulkan kesadaran akan
adanya masalah dan kemungkinan untuk
berubah.
Nasehat mengenai sesuatu hal/informasi
tidak akan berhasil bila dilakukan pada
32. Kontemplasi
Sudah timbul kesadaran akan adanya
masalah.
Masih dalam tahap keraguraguan.
Menimbang-nimbang antara alasan untuk
berubah ataupun tidak.
Konselor mendiskusikan keuntungan dan
kerugian apabila menerapkan informasi
yang diberikan.
33. TAHAPAN PERUBAHAN
PERILAKU3. Preparasi (jendela kesempatan untuk
melangkah maju atau kembali ke tahap
kontemplasi)
4. Aksi Klien mulai melakukan perubahan.
Goalnya adalah dihasilkannya perubahan
perilaku sesuai masalah.
5. Pemeliharaan Pemeliharaan perubahan
perilaku yang telah dicapai perlu dilakukan
untuk terjadinya pencegahan kekambuhan.
6. Relaps Saat terjadi kekambuhan, proses