SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat perkembangannya,
hingga sangat sulit untuk mengerem kemunculannya. Kemunculan berbagai
macam produk-produk teknologi, membuat orang-orang yang hidup dizaman
sekarang ini merasa sangat memerlukan teknologi sebagai penunjang
percepatan, apakah dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dll.
Proses belajar mengajar (pembelajaran) jika belum mampu
menyandingkan teknologi sebagai sarana pendamping mengajar maka dapat
kita artikan proses belajar mengajar ini sebagai pembelajaran klasik.
Sedangkan yang telah mampu memanfaatkan teknologi dalam proses belajar
mengajar adalah pembelajaran modern.
Sebagai ummat islam, Al-Quran merupakan pedoman awal atau
pegangan hidup yang paling utama, atas dasar ini maka ummat islam harus
mampu memahami pesan-pesan yang terkandung didalam Al-Quran. Baik itu
pesan-pesan yang sifatnya tersurat maupun pesan-pesan yang sifatnya tersirat.
Salah satu yang dapat kita kaji adalah kajian membahas teknologi. Hal ini
juga dikemukakan Lilis Fauziah RA, M.Ag bahwa selain Al-Quran menjadi
bacaan ummat islam, ia juga merupakan petunjuk bagi seluruh ummat
manusia, termasuk petunjuk dan pedoman dalam pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi1
.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar bnelakang di atas, maka dapat kita tarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Pengertian konsep dan teknologi.
2. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang
menggunakan term sakhkhara.
1
Fauziah lilies RA. 2007. Kebenaran Al-Quran dan Hadis. Malang: Tiga Serangkai
2
3. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang
menggunakan term qaddamat.
4. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang
menggunakan term istamaa.
C. Fokus Kajian


Terjemah : Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan
(menjadi tinta), di-tambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya,
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah.**
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
**Ilmu-Nya dan hikmah-Nya, artinya semua itu tidak cukup untuk menuliskan
kalimat Allah.
Atas dasar ayat ini, maka kami hanya akan membahas beberapa bagia
saja dari Al-Quran yang menggunakan term sakhkharah, qaddamat dan
istamaa’. Diantaranya:
1. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S Ibrahim (14): 33, Q.S
al-Anbiya’ (21): 79, Q.S Shad (38): 36 dan Q.S al-Jatsiyah (45): 12 yang
menggunakan term sakhkhara.
2. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-Anfal (8): 5, Q.S
ar-Rum (30): 36 dan Q.S al-Hasyr (59): 18 yang menggunakan qaddamat.
3. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-A’raaf (7): 204 yang
menggunakan term istamaa.
D. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin disampaikan dalam makalah ini adalah, agar
kiranya sebagai ummat islam dapaat mampu memahaami pesan-pesan tersirat
dalam Al-quran terkait tentang teknologi. Menghayati, memahami makna
yang terkandung didalamnya serta berkonsentrasi dan khusyu. Imam ali k.w
pernah berkata “kebaikan membaca (mempelajari) Al-Quran tidak akan
diperoleh tanpa merenungkan makna-maknanya”2
.
2
Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa
Meningkat.Jakarta: Hikmah
3
E. Manfaat
Setelah kita mempelajari isi makalah ini, Insya Allah manfaat yang akan
dicapai berupa kepuasan jiwa, bertambah kuatnya iman, makin tawadhu,
diteguhkan hati kita untuk meyakini kebenaran Al-Quran, menjaga
kelestariannya, menjaga diri dengan petunjuknya, dan mengamalkan isi
kandungannya3
3
Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa
Meningkat.Jakarta: Hikmah
4
BAB II Pembahasan
A. Pengertian
1. Konsep
Elektronik kamus besar bahasa Indonesia mengartikan kata konsep
adalah ide atau pengertian yang diabstarkkan dari peristiwa konkret,
gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang
digunakan oleh akan budi untuk memahami hal-hal lain4
. Dengan kata lain
konsep adalah apa yang disimpulkan baik dalam bentuk teks (tulisan) atau
lisan (diucapkan)
2. Teknologi
Elektronik kamus besar bahasa Indonesia mengartikan kata teknologi
sebagai 1 metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan
terapan. 2 keseluruhan sarana untuk menyediakaan barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia5
.
Dari pengertian diatas, dapat kami simpulkan bahwa, teknologi adalah
sesuatu apapun yang dapat mempermudah aktifitas makhluk.
B. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S Ibrahim (14): 33, Q.S
al-Anbiya’ (21): 79, Q.S Shad (38): 36 dan Q.S al-Jatsiyah (45): 12 yang
menggunakan term sakhkhara
1. Ayat terjemah
a. Quran surat Ibrahim ayat 33 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)

Terjemah: Dan Dia telah Menundukkan matahari dan bulan bagimu
yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan
malam dan siang bagimu.
4
Elektronik KBBI
5
Elektronik KBBI
5
b. Q.S Shaad ayat 36 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)

Terjemah : Kemudian Kami Tundukkan kepadanya angin yang
berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang
dikehendakinya,
c. QS. Al-Jatsyiah ayat 12 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)

Terjemah : Allah-lah yang Menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal
dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu dapat
mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.
2. Tafsir ayat
Quran surat Ibrahim ayat 33
Tafsir: Dan Dia telah Menundukkan bagi kalian matahari dan bulan
terus-menerus beredar (pada orbitnya), dan juga telah Menundukkan bagi
kalian malam dan siang.
Wa sakh-khara lakumusy syamsa wal qamara dā-ibaini (dan Dia telah
Menundukkan bagi kalian matahari dan bulan terus-menerus beredar
[pada orbitnya]) sampai hari kiamat.
Wa sakh-khara lakumul laila wan nahār (dan juga telah Menundukkan
bagi kalian malam dan siang), yakni datang dan pergi silih berganti6
.
Q.S Shaad ayat 36
Tafsir : Kemudian Kami Menundukkan untuknya angin yang berhembus
sepoi-sepoi menurut Perintah-Nya ke mana saja yang dikehendakinya.
Fa sakhkharnā lahur rīhā (kemudian Kami Menundukkan untuknya
angin) sesudah itu.
Tajrī bi amrihī (yang berhembus menurut Perintah-Nya), yakni menurut
Perintah Allah Ta„ala. Ada yang berpendapat, menurut perintah Sulaiman
a.s..
Rukhā-an (sepoi-sepoi), yakni lembut.
Haitsu ashāb (ke mana saja yang dikehendakinya), yakni yang dia
inginkan7
.
6
Elektronik Quran “Al-Kalam”
7
Elektronik Quran “Al-Kalam”
6
QS. Al-Jatsyiah ayat 12
Tafsir: Allah-lah yang telah Menundukkan lautan untuk kalian supaya
bahtera dapat melaju padanya dengan Perintah-Nya, dan supaya kalian
dapat mencari sebagian Karunia-Nya, dan supaya kalian bersyukur.
Allāhul ladzī sakhkhara (Allah-lah yang telah Menundukkan), yakni
yang telah menaklukkan.
Lakumul bahra li tajriyal fulku (lautan untuk kalian supaya bahtera dapat
melaju), yakni supaya kapal-kapal dapat melaju.
Fīhi bi amrihī (padanya dengan Perintah-Nya), yakni dengan Izin-Nya.
Wa li tabtaghū miη fadllihī (dan supaya kalian dapat mencari sebagian
Karunia-Nya), yakni sebagian Rezeki-Nya.
Wa la‘allakum tasykurūn (dan supaya kalian bersyukur), yakni supaya
kalian bersyukur akan Nikmat-Nya.
3. Analisa teori-teori studi tafsir
Kandungan yang terdapat dalam beberapa ayat yang telah dibahas
diatas, kesemuanya membahas tentang ditundukkannya alam raya untuk
manusia. Dalam kitab al-maraghi menjelaskan surah Ibrahim ayat 33
bahwa disediakannya benda-benda dilangit dan dibumi, yaitu matahari,
bulan, laut dan gunung-gunung supaya kamu mengambil manfaat darinya
untuk hal-hal yang berguna untuk urusan-urusan penghidupanmu8
.
Dijelaskan pula dalam tafsirnya, bahwa sesungguhnya Pencipta Yang
Maha Esa itu, yang dalil-dalilnya telah ditegakkan padamu atas
keberadaan-Nya, adalah yang telah memudahkan bagimu, sehingga kamu
dapat menggunakan laut itu mudah dilayari oleh kapal-kapal dengan izil
dan kekuasaan-Nya. Yaitu kapal-kapal yang mengangkut makanan dan
daganganmu, agar segala urusan penghidupanmudapat terlaksana, dan
supaya kamu dapat mencari rezki dari Tuhanmu dari laut itu9
.
Kata Sakhkhara digunakan dalam arti menundukkan sesuatu agar
mudah digunakan oleh pihak lain. Sesuatu yang ditundukkan Allah tidak
lagi memiliki pilihan , dan dengan demikian manusia yang mempelajari
dan mengetahui sifat-sifat sesuatu itu akan tenang menghadapinya karena
yang ditundukkan tidak akan membangkang10
.
8
Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
9
Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
10
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati.
7
4. Analisa kosa kata
Tema: َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬11
Ibrahim ayat ke 33

Kajian kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َٚ pada surat Ibrahim ayat ke 33
Bacaan dalam tulisan
arab latin
wasakhkhara
Jenis kata kata kerja aktif bentuk lampau
Arti kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َٚ dan (ia) telah benar-benar memperjalankan
Jumlah pemakaian kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ dalam AlQuran dipakai sebanyak 11 kali
Kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ tersusun dari
kata dasar dengan suku
kata
‫ر‬ ‫خ‬ ‫س‬
huruf pertama k1= ‫ط‬, huruf kedua k2=‫ش‬, dan huruf
ketiga k3=‫س‬
Jumlah pemakaian pola
dasar ‫س‬ ‫ش‬ ‫ط‬dalam
AlQuran
42 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda
sebanyak 8 kali, dipakai kata kerja sebanyak 34
kali
Kajian kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ
ditinjau dari aspek
makna :
kata َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬َ‫و‬ ini masuk dalam pola kata ke :1
adapun untuk pola kata pertama seperti ini memiliki
makna:
.melakukan yaitu me –, me – kan, atau me – i.
bentuk ini merupakan bentuk dari kata dasar yang
dipakai dalam bahasa arab. serta yang dijadikan
rujukan dalam penyusunan urutan kata yang dipakai
pada kamus bahasa arab.
Kajian kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ
ditinjau dari aspek
tatabahasa :
1. kata kerja : kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ merupakan bentuk kata
kerja.
dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk
lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan
bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan
formatnya tergantung dari waktu kejadiannya.
selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk
dan formatnya tergantung juga pada pelakunya
2. imbuan : kata kerja َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ ini memiliki imbuan
wa ( َٚ) yang berarti dan. imbuan wa ( َٚ) ini
menyatakan tambahan kesetaraan dengan kata atau
frase sebelumnya.
11
http://quran.bblm.go.id
8
3. kata kerja bentuk lampau : kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ
merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan
pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan
pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak
dilakukan lagi.
4. kata kerja aktif : kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ ini tergolong kata
kerja aktif, artinya subyeknya melakukan pekerjaan
5. subyek pelaku : kata kerja َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ ini subyeknya
adalah orang ketiga laki-laki tunggal (dia).
Padanan kata yang sama seperti kata Rabba (mengatur). kata “Rabbil ’Alamin”
dalam surah Al-fatihah ayat 2

Terjemah : Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Tafsir: Al-hamdu lillāhi (segala puji bagi Allah), yakni segala syukur
Kepunyaan Allah swt. dan Dia-lah Pemberi balasan kepada makhluk
yang memuji-Nya. Pendapat lain mengatakan, al-hamdu lillāhi berarti
segala syukur Kepunyaan Allah swt. atas Nikmat-nikmat-Nya yang
sempurna, yang telah Dia Berikan kepada Hamba-hamba-Nya yang Dia
Tunjukkan pada keimanan. Dan ada pula yang berpendapat, al-hamdu
lillāhi adalah segala syukur, keesaan, dan keilahan adalah Kepunyaan
Allah yang tidak beranak, tidak bersekutu, serta tidak memiliki penolong
dan pembantu.
Rabbil ‘ālamīn (Rabb semesta alam), yakni Rabb semua yang bernyawa,
yang melata di muka bumi, dan Rabb segenap penghuni langit. Pendapat
lain mengatakan, rabbil `ālamīn adalah Tuhan segenap jin dan manusia.
Dan ada pula yang berpendapat, rabbil `ālamīn adalah Pencipta, Pemberi
rezeki, dan yang Mengubah-ubah seluruh makhluk dari suatu keadaan ke
keadaan yang lain.
Ayat ke 2 dari surah alfatihah ini menjelaskan tentang kekuasaan
Allah terhadap segala sesuatu. Seperti yang dituliskan H. Bey Arifin
dalam bukunya (Samudra Alfatihah), ia mengartikan (Rabbil „Alamin)
sebagai berikut:
Rabbil „Alamin berarti pencipta segala,
Rabbil „Alamin berarti pengatur segala,
Rabbil „Alamin berarti pemelihara segala,
Rabbil „Alamin berarti pengawas segala,
Rabbil „Alamin berarti pengembang-biak segala yang berkembang biak,
9
Rabbil „Alamin berarti pemberi hidup segala yang hidup,
Rabbil „Alamin berarti pusat kesadaran bagi segala makhluk yang
berakal,
Rabbil „Alamin berarti pemberi ilham dan wahyu bagi segala Nabi, Rasul
dan penemu-penemu pendapat baru
Rabbil „Alamin berarti Penggerak hati (muqallibul-qulub) bagi yang
segala bergerak hatinya untuk melakukan berbagai kebajikan dalam
hidup,
Rabbil „Alamin berarti Sumber segala kekuatan dan daya, serta yang
lain-lain lagi12
.
Pengertian-pengertian diatas menerangkan bahwa Allah-lah segala
pengatur, termasuk mengatur kehidupan dimuka bumi ini. Kaitannya
dengan kata Sakhkharah, bahwa telah ditundukkannya alam ini untuk
manusia karena memang Allah penguasa segala-galanya. Oleh sebab itu,
kiranya sebagai manusia mampu memanfaatkan segala ciptahan Allah
dalam segala bidang.
5. Intisari dan manfaat yang diperoleh
Dari uraian diatas, maka diperolelah beberapa intisari serta
manfaatnya, bahwa Allah telah menundukkan alam raya ini untuk
dipergunakan manusia, disegala bidang. Baik dalam bidang teknologi,
pendidikan, ekonomi, kesehatan dll.
Pengolahan isi alam raya ini menghasilkan berbagai macam bentuk
teknologi mulai dari “tusuk gigi” sampai pada “pesawat terbang” yang
telah diolah sehingga mudah dipergunakan . Sebagai makhluk yang telah
Allah tundukkan alam semesta untuknya, maka kita sebagai makhluk
ciptaan Allah kiranya mampu memanfaatkan hasil olahan isi alam
semesta ini untuk dipergunakan dalam berbagai bidang termasuk bidang
pendidikan. Selain itu, Allah juga menerangkan ayat-ayat yang terdapat
dalam jagad raya yang mewajibkan kita mensyukuri nikmat Allah dan
tetap mentaatinya13
.
Allahu a’lam
12
Arifin Bey H. 1976. Samudra Al-Fatihah. Surabaya: PT Bina Ilmu.
13
Muhammad Hasbi Teungku Ash-Shiddieeqy.2000. Tafsir Al-Quranul Majid An-Nuur.
Semarang: Pustaka Riski Putra.
10
C. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalamQ.S al-Anfal (8): 51, Q.S
ar-Rum (30): 36 dan Q.S al-Hasyr (59): 18 yang menggunakan term
qaddamat
1. Ayat terjemah
a. Quran surat Ar-Ruum ayat ke 36 (tidak ditemukan Asbanun-
Nuzulnya)

Terjemah: Dan apabila Kami Berikan sesuatu rahmat kepada manusia,
niscaya mereka gembira dengan (rahmat) itu. Tetapi apabila mereka
ditimpa sesuatu musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri,
seketika itu mereka berputus asa.
b. Quran surat Al-Anfal 51 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)

Terjemah : Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.
Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya,
c. Quran Surat Al-Hasyr ayat 18 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)


Terjemah : Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
2. Tafsir Ayat
Quran surat Ar-Ruum ayat ke 36
Tafsir : Dan apabila Kami Merasakan suatu rahmat kepada manusia,
niscaya mereka bersukacita karenanya. Namun, apabila mereka ditimpa
suatu keburukan apa yang telah diperbuat tangan-tangan mereka sendiri,
11
tiba-tiba mereka pun berputus asa.
Wa idzā adzaqnan nāsa (dan apabila Kami Merasakan kepada manusia),
yakni apabila Kami Melimpahkan kepada orang-orang kafir Mekah.
Rahmatan (suatu rahmat), yakni suatu kenikmatan.
Farihū bihā (niscaya mereka bersukacita karenanya), yakni mereka
merasa bangga dengan kenikmatan itu tanpa mensyukurinya.
Wa iη tushibhum sayyi-atun (namun, apabila mereka ditimpa suatu
keburukan), yakni kesulitan, kesempitan, kekeringan, dan penyakit.
Bimā qaddamat (disebabkan apa yang telah diperbuat), yakni disebabkan
ulah.
Aidīhim (tangan-tangan mereka sendiri) dalam kemusyrikan.
Idzā hum yaqnathūn (tiba-tiba mereka pun berputus asa) dari Rahmat
Allah Ta„ala tanpa bersabar dalam menghadapinya14
.
Quran surat Al-Anfal 51
Tafsir : Yang demikian itu disebabkan oleh apa yang telah didatangkan
oleh tangan-tangan kalian sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak
akan Menzalimi Hamba-hamba-Nya.
Dzālika (yang demikian itu), yakni azab itu.
Bimā qaddamat (disebabkan oleh apa yang telah didatangkan), yakni
yang telah diperbuat.
Aidīkum (oleh tangan-tangan kalian sendiri) bertalian dengan masalah
kemusyrikan.
Wa annallāha laisa bi zhallāmil lil ‘abīd (dan sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan Menzalimi Hamba-hamba-Nya), yakni tidak akan
menghukum mereka tanpa suatu dosa15
.
Quran Surat Al-Hasyr ayat 18
Tafsir : Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada
Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk esok. Dan bertakwalah kalian kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat.
Yā ayyuhal ladzīna āmanū (wahai orang-orang yang beriman) kepada
Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.
Ittaqullāha (bertakwalah kalian kepada Allah), yakni hendaklah kalian
takut kepada Allah Ta„ala.
Waltaηzhur nafsun (dan hendaklah setiap diri memperhatikan), yakni
setiap diri, baik yang taat maupun yang durhaka.
Mā qaddamat li ghadin (apa yang telah diperbuatnya untuk esok), yakni
apa yang telah dilakukannya untuk hari kiamat. Sebab, pada hari kiamat
ia hanya akan mendapatkan apa yang telah ia perbuat di dunia. Jika
perbuatannya baik, maka balasannya baik pula, dan jika perbuatannya
buruk, maka balasannya pun buruk pula.
Wattaqullāh (dan bertakwalah kalian kepada Allah), yakni hendaklah
kalian takut kepada Allah Ta„ala berkenaan dengan apa yang akan kalian
14
Elektronik Quran “Al-Kalam”
15
Elektronik Quran “Al-Kalam”
12
perbuat.
Innallāha khabīrum bimā ta‘malūn (sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kalian perbuat), yakni kebaikan dan keburukan
yang kalian perbuat16
.
3. Analisa teori-teori studi tafsir
Al-Munawwir dalam kamus Arab-Indonesia mengartikan Qaddama
dengan arti mengedepankan17
. Kata taqaddimu/ dikedepankan digunakan
dalam arti amal-amal yang dilakukan untuk meraih manfaat dimasa
datang. Ini seperti hal-hal yang dikakukan terlebih dahulu guna
menyambut tamu sebelum kedatangannya18
.
Perintah memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok,
dipahami oleh Thabathabai sebagai perintah untuk melakukan evaluasi
terhadap amal-amal yang telah dilakukan19
. Dijelaskan juga dalam tafsir
Al-Maraghi yang dikarang oleh Ahmad Mustafa Al-Maraghi “kerjakanlah
apa yang diperintahkan-Nya, dan tinggalkan apa yang dilarang-Nya dan
yang dicegah-Nya (yaa ayyuhalladdzina aamanutaqullaha). Perhatikanlah
apa yang kamu kerjakan untuk akhiratmu dan bermanfaat bagimu pada
hari perhitungan dan pembalasan. Pada hari itu, setiap yang menyusui
meninggalkan susuannya, dan engkau melihat manusia mabuk padahal
sebenarnya meraka tidak mabuk, namun karena bingung terjadinya azab
Allah (waltandhur nafsummaaqaddamat ligadin)20
.
Penjelasan dari pakar tafsir diatas menjelaskan bahwa kita sebagai
hamba agar kiranya selalu waspada, menyiapkan masa depan agar
tantangan masa depan mampu kita hadapi.
16
Elektronik Quran “Al-Kalam”
17
Elektronik Quran “Al-Kalam”
18
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati.
19
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati.
20
Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
13
4. Analisa kosa kata
Tema = ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬21
Ar-Ruum ayat ke 36


Kajian kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ pada surat Ar-Ruum ayat ke 36
Bacaan dalam tulisan
arab latin
qaddamat
Jenis kata kata kerja aktif bentuk lampau
Arti kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ (ia) telah benar-benar menyediakan/meneguhkan
Jumlah pemakaian kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ dalam AlQuran dipakai sebanyak 14 kali
Kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ tersusun dari
kata dasar dengan suku
kata
‫م‬ ‫د‬ ‫ق‬
huruf pertama k1= ‫ق‬, huruf kedua k2=‫د‬, dan huruf
ketiga k3=َ
Jumlah pemakaian pola
dasar َ ‫د‬ ‫ق‬dalam
AlQuran
48 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda
sebanyak 12 kali, dipakai kata kerja sebanyak 36
kali
Kajian kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬
ditinjau dari aspek
makna :
kata ‫ت‬َ‫م‬َّ‫ذ‬َ‫ق‬ ini masuk dalam pola kata ke :2
adapun makna dari polakata kedua ini adalah
1. sangat,
2. menghabisi,
3. menyelesaikan secara tuntas terhadap suatu
pekerjaan
4 menjadi kata kausatif (menyebabkan melakukan),
contoh arti tahu berubah menjadi tahu. membawa
berubah menjadi membebani
5 kata kerja instranmsitif berubah menjadi transitif
contoh gembira menjadi mengembirakan
6 arti instensif, memecah menjadi memecahkan
sampai berkeping-keping
Kajian kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬
ditinjau dari aspek
tatabahasa :
1. kata kerja : kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ merupakan bentuk kata
kerja.
dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk
lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan
bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan
21
http://quran.bblm.go.id
14
formatnya tergantung dari waktu kejadiannya.
selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk
dan formatnya tergantung juga pada pelakunya
2. kata kerja bentuk lampau : kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬
merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan
pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan
pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak
dilakukan lagi.
3. kata kerja aktif : kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ ini tergolong kata
kerja aktif, artinya subyeknya melakukan pekerjaan
4. subyek pelaku : kata kerja ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ ini subyek
pelakunya adalah seorang perempuan.
Padanan kata yang sama seperti kata Hadzaru (bersiap-siap). Kata
“Hidzrakum” dalam surah An-Nisa ayat 71

Terjemah : Wahai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kalian,
dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau
majulah bersama-sama.
Tafsir: Yā ayyuhal ladzīna āmanū (wahai orang-orang yang beriman)
kepada Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.
Khudzū hidzrakum (bersiap siagalah kalian) menghadapi musuh kalian,
dan janganlah kalian berangkat dalam keadaan tercerai-berai.
Faη firū (dan majulah [ke medan pertempuran]), yakni berangkatlah
kalian.
Tsubātin (berkelompok-kelompok), yakni berkelompok-kelompok,
pasukan demi pasukan.
Awiηfirū jamī‘ā (atau majulah bersama-sama), yakni berangkatlah kalian
semua bersama nabi kalian.
Kata Hizdrakum dalam surah An-Nisa ayat 71 memberitahukan pada
orang-orang yang beriman agar kitranya selalu siap dalam menghadapi
perang, namun jika kita tarik dalam kondisi sekarang ini dan dikaitkan
dengan teknologi dan pendidikan, potongan ayat diatas dapat kita pahami
tentang mempersiapkan segala sesuatunya dalam menmghadapi tantangan
yang akan dihadapi kedepan oleh seorang pendidik.
Sebagai pendidik, hendaknya mempersiaapkan bekal dalam peroses
pembelajaran. Utamanya, dalam menghadapi era yang semakin canggih
dengan memanfaatkan teknologi-teknologi hasil olahan dari alam raya
ini.
15
5. Intisari dan manfaat yang diperoleh
Setelah menganalisa tafsir ayat diatas hingga pada analisa kata,
intisari yang dapat kisimpulkan bahwa, sebagai makhluk Tuhan agar
kiranya selalu mempersiapkan bekal, baik untuk hari esok didunia,
maupun nanti di akhirat kelak.
Adapun manfaatnya setelah kita mengkaji beberapa potongan ayat
adalah jika kita mampu memanage hari esok, maka kemudahanlah yang
akan kita raih dan bahkan tidak akan mendapat kendala. Kaitannya
terhadap teknologi pendidikan, bahwasanya sebagai seorang pendidik
haruslah selalu mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi
anak didiknya dihari-hari kedepan. Boleh jadi yang dimaksud adalah
mempersiapkan RPP, persentasi, dll, mempersiapkan ini pastilah
memerlukan suatu alat bantu untuk menyimpan pesiapan, apakah itu
kertas atau notebook yang tidak lain adalah merupakan produk-produk
teknologi.
Allahu a’lam
D. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-a’raf (7): 204 yang
menggunakan term istamaa
1. Ayat terjemah
a. Quran Surat Al-a‟ raf ayat 204 (Asbabun-Nuzulnya: Abu
huraira ra. menjelaskan bahwa pada suatu-waktu, orang-orang
yang melakukan shalat di belakang Rasulullah saw. Terbiasa
membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dengan suara keras dan nyaring.
Maka ayat ini diturunkan sebagai perintah agar selalu mendengarkan
dan memerhatikan bacaan imam saat sedang shalat berjamaah. Bagi
ma‟mum, diperintahkan membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dengan suara
volume yang pelan dan tidak nyaring. (HR.Ibnu Abi Hatim. Lihat
Ibnu Katsir: 2/371-372) 22
.

22
Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul
& Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
16
Terjemah : Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah dan
diamlah, agar kamu mendapat rahmat.**
**Jika dibacakan al-Quran kita diwajibkan mendengar dan
memperhatikan sambil berdiam diri, baik di dalam shalat maupun di luar
shalat, kecuali dalam shalat berjamaah, makmum boleh membaca surat
al-Fatihah sendiri atau mendengarkan saja ketika imam membaca
ayat-ayat al-Quran.
2. Tafsir ayat
Quran Surat Al-a‟ raf ayat 204
Tafsir : Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah dengan baik
dan perhatikanlah dengan tenang supaya kalian mendapat rahmat.
Wa idzā quri-al qur-ānu (dan apabila dibacakan al-Quran) pada shalat
wajib.
Fastami‘ū lahū (maka dengarkanlah dengan baik), yakni dengarkanlah
bacaannya.
Wa aηshitū (dan perhatikanlah dengan tenang) bacaannya.
La‘allakum turhamūn (supaya kalian mendapat rahmat), yakni supaya
kalian mendapat rahmat dan tidak ditimpa azab23
.
3. Analisa teori-teori studi tafsir
M. Quraish Syihab dalam tafsir Al-misbah menafsirkan surah
Al-A‟raf ayat 204
“ ayat ini termasuk bagian yang diperintahkan kepada Nabi saw.
Untuk beliau sampaikan karena itu ia dimulai dangan kata dan,
yakni dan sampaikan juga apabila dibacakan Al-Quran maka
dengarkanlah ia dengan tekun… dapat juga dikatakan bahwa ayat
yang lalu berbicara tentang fungsi dan keistimewaan Al-Quran
serta rahmat yang dikandungnya. Karena itu sangat wajar jika
ayat ini memerintahkan agar percaya dan mengagungkan wahyu
ilahi dank arena itu apabila dibacakan Al-Quran oleh siapapun,
maka bersopan santunlah terhadapnya karena ia merupakan
firman-firman Allah serta petunjuk untuk kamu semua dan karena
itu pula dengarkanlah ia dengan tekun lagi bersungguh-sungguh,
dan perhatikanlah dengan tenang tuntunan-tuntunannya agar
kamu mendapat rahmat24
.
Demikian yang telah tafsirkan oleh M. Quraish Shihab tentang
surah Ar-A‟raf, jika kembali kita telaah, maka kesimpulan bahwasanya
23
Elektronik Quran “Al-Kalam”
24
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati.
17
jika kita sebagai makhluk mendengarkan Alquran, maka dengarkanlah,
tidak dijelaskan bahwa jika yang membacanya hanya sosok manusia,
namun jika kita mendengarkannya dari alat apapun (teknologi).
Apakah berupa rekaman kaset yang diputar di mesjid, yang
didengarkan lewat radio, atau yang didengarkan lewat ponsel..
4. Analisa kosa kata
Tema = ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬25
Al-A'raaf ayat ke 204

Kajian kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ pada surat Al-A'raaf ayat ke 204
Bacaan dalam tulisan arab
latin
fa(i)stami'û
Jenis kata kata perintah atau kata seru
Arti kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ maka dengarkanlah
Jumlah pemakaian
kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ dalam AlQuran dipakai sebanyak 2
kali
Kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ tersusun dari
kata dasar dengan suku kata
‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬
huruf pertama k1= ‫ط‬, huruf kedua k2=َ, dan huruf
ketiga k3=‫ع‬
Jumlah pemakaian pola
dasar ‫ع‬ َ ‫ط‬dalam AlQuran
184 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda
sebanyak 77 kali, dipakai kata kerja sebanyak
107 kali
Kajian kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬
ditinjau dari aspek makna :
kata ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫م‬َ‫ت‬‫اس‬َ‫ف‬ ini masuk dalam pola kata ke :8
adapun makna dari pola kata kedelapan adalah :
1. sungguh-sungguh,
2. menjadi
Kajian kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬
ditinjau dari aspek
tatabahasa :
1. kata seru atau kata perintah : kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬
ini tergolong kata seru atau kata perintah.
adapun yang dimaksud kata seru adalah kata
anjuran, sedangkan yang dimaksud dengan kata
perintah yaitu kata yang digunakan untuk
25
http://quran.bblm.go.id
18
meminta melakukan sesuatu atau menyuruh
untuk melakukan sesuatu (kata perintah).
2. imbuan : kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ini memiliki imbuan fa (
َ‫ف‬), imbuan fa ( َ‫ف‬) ini memberikan makna maka
atau lalu.
3. kata seru / perintah : kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ini
merupakan bentuk dari kata seru atau kata
perintah. kata ini selain digunakan sebagai kata
seru, kata ini juga sering digunakan sebagai kata
anjuran.
4. pelaku yang diperintah : kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ini
masuk dalam kelompok kata perintah yang
digunakan untuk menerangkan perintah atau
kata seru yang ditujukan kepada orang kedua
jamak (kalian)
Padanan kata yang sama seperti Undzhuru (perhatikanlah) seperti
yang terdapat pada surah Al-An‟am ayat 11.

Terjemah : Katakanlah, “Berjalanlah kalian di muka bumi, kemudian
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”
Tafsir: Qul (katakanlah), hai Muhammad kepada penduduk Mekah.
Sīrū (“Berjalanlah kalian), yakni bepergianlah kalian.
Fil ardli tsummaηzhurū (di muka bumi, kemudian perhatikanlah), yakni
renungkanlah.
Kaifa kāna ‘āqibatul mukadz-dzibīn (bagaimana kesudahan orang-orang
yang mendustakan itu”), yakni bagaimana jadinya akhir perkara
orang-orang yang mendustakan Allah Ta„ala dan Rasul-Nya.
Kata Undzhuru yang diartikan “memperhatikan” (melihat/
memandang) dalam ayat diatas, ibnu Abbas memaparkan tentang
asbanunnuzul ayat ini turun yang dimulai dari ayat 4 sampai ayat 11
menjelaskan tentang bahwa, ayat ini turun sehubungan dengan kebiasaan
orang-orang musyrik yang terbiasa mengingkari ajaran Rasulullah saw.
Juga sebagai penegas tentang masalah yang menyebabkan mereka
19
melakukan kekafiran dan ancaman terhadap mereka (HR. Ibnu Abi
Hatim)26
.
Undzhuru kaitannya dengan kata Istami’u sama-sama memberikan
penegasan. Yang satu menegaskan tentang dengarkan apa yang
dibacakan, yang satunya lagi menegaskan tentang perhatikan apa yang
diperbuat. Kata Undzhuru disini, jika diaartikan dengan kata
“perhatikan”, maka kaitannya dengan pendidikan kita adalah lihatlah apa
yang telah dahulu yang terjadi sehingga dapat menjadi pembelajartan
atau bahan koreksi untuk hari-hari kedepan.
Allahu a’lam
5. Intisari dan manfaat yang diperoleh
Setelah mencoba menganalisis tafsir yang dikemukakan oleh M.
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, intisari yang dapat diperoleh
adalah berupa pengetahuan bahwasanya jika kita mendengarkan
Al-Quran dari alat elektronik apapun, maka kita sebagai orang mu‟min
haruslah mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan tekun.
Selanjutnya pada padanan kata yang mempunyai kekuatan yang
sama yakni Undzhuru bahwa agar kiranya memperhatikan sejarah atau
apa yang dapat dipetik dari kejadian sebelumnya. Dalam peroses
pembelajaran, agar maksimal pembelajaran kedepan, dapat
memperhatikan atau mengambil pelajaran dari kekeliruan-kekeliruan
atau hal-hal yang sifatnya kurang baik sebelumnya untuk diperbaiki.
26
Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul
& Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan singkat makalah ini, bahwa Allah telah menjelaskan
dalam Al-Quran tentang ditundukkannya alam semesta dan tidak akan berani
untuk membangkang pada Allah, agar dapat dimanfaatkan manusia dan
digunakan dijalan yang benar sehingga manfaatnya sampai juga di akhirat.
Dalam dunia pendidikan, agar kiranya mampu menggunakan alam semesta
(yang telah diolah “teknologi”) sebagai sarana prasarana penunjang
percepatan proses belajar. Juga Al-Quran memberitahukan pada manusia agar
selalu siap menghadapi tantangan kedepan, mampu berinovasi, kratif
sehingga pada akhirnya tidak takut menghadapi zaman yang akan datang.
Maka ditarik beberapa kesimpulan tentang teknologi dalam Al-quran sebagai
berikut:
1. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan
term Sakhkharah, memberitahukan manusia agar menggunakan
fasilitas-fasilitas yang telah Allah tundukkan sehingga dapat kita
gunakan sebagai sarana dan prasarana penunjang percepatan
pembelajaran
2. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan
term Qaddamat, memberitahukan manusia agar mempersiapkan
bekal, apakah bekal dalam bidang pendidikan atau yang lainnya.
Sehingga dalam menghadapi tantangan kedepan, manusia siap
menghadapi tantangan, karena telah membekali dirinya dengan
persiapan-persiapan yang matang.
3. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan
term Istamaa, memberitahukan manusia agar tidak terkungkung
dalam melakukan peroses pentransferan pengetahuan, sehingga dapat
menggunakan media-media sebagai partner dalam peroses
pembelajaran.
21
4. Manusia harus selalu mensyukuri nikmat Allah dan tetap
mentaati-Nya atas apa yang telah dianugrahkan-Nya.
B. Saran
1. Sebagai pendidik, agar kiranya selalu menemukan cara atau jalan
keluar dari permasalahan yang ditemukan dengan memanfaatkan
fasilitas yang telah Allah sediakan
2. Selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah
22
Daftar pustaka
Al-Quran dan Terjemahannya
Arifin Bey H. 1976. Samudra Al-Fatihah. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Bisri Adib KH., Munawir A. Fatah KH. 1999. Kamus Indonesia-Arab
Arab-Indonesia Al-Bisri. Surabaya: Pustaka Progresif.
Elektronik KBBI
Elektronik Quran “Al-Kalam”
Fauziah lilies RA. 2007. Kebenaran Al-Quran dan Hadis. Malang: Tiga Serangkai
Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun
Nuzul & Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
http://quran.bblm.go.id
Muhammad Hasbi Teungku Ash-Shiddieeqy.2000. Tafsir Al-Quranul Majid
An-Nuur. Semarang: Pustaka Riski Putra
Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa
Meningkat.Jakarta: Hikmah
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian
Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati.
23
Biodata penulis
Nama:
Drs. Andi Syamsul
Abul Khaer, S.Pd
Ahmad Safaat, S.Ag
24
LAMPIRAN
25
Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar ‫ر‬ ‫خ‬ ‫س‬ )
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ َٚ‫ا‬ َْٚ‫أ‬ َ‫س‬‫خ‬َ٠‫آ‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫ْخ‬‫غ‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Ash-Shaafaat 14 ُْٚ‫ش‬ ِ‫ْخ‬‫غ‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠
‫ب‬َُّٙ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬‫ٛا‬َُِٕ‫آ‬َ‫ل‬ْ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ََٛ‫ل‬َِِّٓ َْٛ‫ل‬ Al-Hujuraat 11 ْ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠
َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ َََِِٚٓٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬َُِٕٛ‫آ‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ َْٚ‫ا‬َٛ‫م‬َّ‫ر‬‫ا‬ Al-Baqarah 212 َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ َٚ
ًَْ‫ث‬َ‫ْذ‬‫ج‬ ِ‫د‬َ‫ػ‬َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ َٚ Ash-Shaafaat 12
‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫غ‬ََِ‫د‬ٚ ُٚ‫ا‬َ‫د‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫ج‬ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬َْٓ‫س‬ِّ‫ج‬َ‫غ‬ُ٠َ‫ْش‬١َّ‫ط‬ٌ‫ا‬ َٚ‫ب‬َُّٕ‫و‬ ََٚٓ١ٍِِ‫ػ‬‫ب‬َ‫ف‬ Al-Anbiyaa' 79 ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َٚ
َُُّ‫ث‬ٜ ََٛ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ٍََٝ‫ػ‬ِ‫ػ‬ ْ‫ش‬َ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ Arraad 2 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َٚ
َ‫ج‬َ‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬ِِٗ‫ث‬َِِِٓ‫د‬‫ا‬ َ‫ش‬ََّّ‫ث‬ٌ‫ا‬‫ب‬‫ل‬ ْ‫ص‬ ِ‫س‬ُ‫ى‬ٌََُّْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫ه‬ٍُْ‫ف‬ٌْ‫ا‬ Ibrahim 32
َٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ‫ز‬ٌِِٟ‫ف‬ِ‫ش‬ْ‫س‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫بس‬ََْٙٔ‫أل‬‫ا‬ Ibrahim 32
َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ٌَْ١ٌٍَّ‫ا‬ًََ‫بس‬ٌََّٕٙ‫ا‬ َٚ Ibrahim 33
‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ََٚٓ١َ‫ج‬ِ‫ئ‬‫آ‬َ‫د‬ Ibrahim 33
َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ًٌََْ١ٌٍَّ‫ا‬َ‫بس‬ٌََّْٕٙ‫ا‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ ََٚ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ََُُٚٛ‫د‬ٌُّْٕ‫ا‬ َٚ‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِ
ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬ An-Nahl 12
ِٓ‫ئ‬ٌَ ََُُٚٙ‫ز‬ٌَْ‫ؤ‬َ‫ع‬ََِّْٓ‫ك‬ٍََ‫خ‬ِ‫د‬‫ا‬ َٚ‫ب‬ََّّ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫ض‬ ْ‫س‬َ ْ‫األ‬ ََٚ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬
َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ َٚ Al-Ankabuut 61
ُ‫ح‬ٌُِٛ٠ ََٚ‫بس‬ٌََّٕٙ‫ا‬ِٟ‫ف‬ًِْ١ٌٍَّ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ َٚ Luqman 29
َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ًَُٚ‫و‬ٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ٠ًَ‫خ‬َ ِ‫أل‬ًَّّٝ‫غ‬ُِّ Faathir 13
َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ًَُٚ‫و‬ٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ٠ًَ‫خ‬َ ِ‫أل‬ًَّّٝ‫غ‬ُِ Az-Zumar 5
َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُٚ‫ى‬ٌَ‫ب‬َِِّٟ‫ف‬ِ‫د‬‫ا‬ َٚ‫ب‬ََّّ‫غ‬ٌ‫ا‬‫ب‬َِ َِٟٚ‫ف‬ِ‫ض‬ ْ‫س‬َ‫أل‬‫ا‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫خ‬ُِِّْٕٗ Al-Jaatsiyah 13
‫ب‬َِّٔ‫ب‬َ‫ف‬ُ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َُُْٔ‫ى‬ِِٕ‫ب‬ََّ‫و‬َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ Huud 38 َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬
ْ‫ا‬ُٚ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬َُِِْٕٗ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ِْ‫ا‬ْ‫ا‬ُٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬‫ب‬َِِّٕ Huud 38 ْ‫ا‬ُٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬
‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫ف‬ َ‫س‬ ََُُْٚٙ‫ع‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬َ‫ق‬ َْٛ‫ف‬‫ط‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬‫بد‬َ‫خ‬َ‫س‬َ‫د‬َ‫ز‬ ِ‫خ‬َّ‫ز‬َ١ٌُُُِٙ‫ع‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬‫ب‬‫ع‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬
‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ُ‫ع‬ Az-Zukhruf 32 ‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ُ‫ع‬
ُُُ‫ر‬ْ‫ز‬َ‫خ‬َّ‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ِ‫ع‬َّٝ‫ز‬َ‫ز‬ُُْ‫و‬ َْٛ‫غ‬َٔ‫أ‬ٞ ِ‫ش‬ْ‫و‬ِ‫ر‬
Al-Mu'minuun
110 ‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ِ‫ع‬
ُٖ‫َب‬ْٔ‫ز‬َ‫خ‬َّ‫ر‬َ‫أ‬‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ِ‫ع‬ََْ‫أ‬ْ‫َذ‬‫غ‬‫ا‬ َ‫ص‬َُُُْٕٙ‫ػ‬ُ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ Shaad 63
َ‫ِه‬ٌَ‫ز‬َ‫و‬َ٘‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬‫ب‬ُُْ‫ى‬ٌَُُْ‫ى‬ٍََّ‫ؼ‬ٌََُْٚ‫ش‬ُ‫ى‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ Al-Hajj 36 ‫َب‬٘‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬
‫ب‬َِّٔ‫ا‬‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫ج‬ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬َُٗ‫ؼ‬ََِْٓ‫س‬ِّ‫ج‬َ‫غ‬ُ٠ِِّٟ‫ش‬َ‫ؼ‬ٌْ‫ب‬ِ‫ث‬ِ‫ق‬‫ا‬ َ‫ش‬ْ‫ش‬ِ ْ‫اْل‬ َٚ Shaad 18 ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬
ِٓ‫ى‬ٌَ ٌَُُٚٗ‫َب‬َٕ٠ٜ َْٛ‫م‬َّ‫ز‬ٌ‫ا‬ُُْ‫ى‬َِِٕ‫ِه‬ٌَ‫ز‬َ‫و‬‫َب‬َ٘‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ُُْ‫ى‬ٌَ Al-Hajj 37 ‫َب‬َ٘‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬
‫َب‬َ٘‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ُِْْٙ١ٍََ‫ػ‬َ‫غ‬ْ‫ج‬َ‫ع‬‫بي‬َ١ٌََ‫خ‬َ١ِٔ‫ب‬ََّ‫ث‬ ََٚ‫َّب‬٠َ‫أ‬‫ب‬ُِٛ‫غ‬ُ‫ز‬ Al-Haaqqah 7
َُٛ٘ َِٚٞ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َ‫ش‬ْ‫س‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬ْ‫ا‬ٍُُٛ‫و‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ٌُِِِْٕٗ‫ب‬ّْ‫س‬ٌَ‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬َ‫غ‬ An-Nahl 14 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬
ٌََُْ‫أ‬َ‫َش‬‫ر‬ََّْ‫أ‬َ َّ‫اّلل‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ُُ‫ى‬ٌَ‫ب‬َِِّٟ‫ف‬ِ‫ض‬ ْ‫س‬َ‫أل‬‫ا‬ Al-Hajj 65
ٌََُْ‫أ‬‫ا‬ َْٚ‫َش‬‫ر‬ََّْ‫أ‬َ َّ‫اّلل‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ُُ‫ى‬ٌَ Luqman 20
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْ‫ز‬ْ٠ ََٛ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ِْٗ١ٍََ‫ػ‬‫ٛا‬ٌُُٛ‫م‬َ‫ر‬ ََْٚ‫ْسب‬‫ج‬ُ‫ع‬ِٞ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬‫َب‬ٌَٕ Az-Zukhruf 13
ُ َّ‫اّلل‬ِٞ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬‫ع‬ُُُ‫ى‬ٌََ‫ش‬ْ‫س‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬َٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ‫ز‬ٌُِ‫ه‬ٍُْ‫ف‬ٌْ‫ا‬ِٗ١ِ‫ف‬ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬ Al-Jaatsiyah 12
َ‫بق‬َ‫س‬َ‫ف‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ب‬ِ‫ث‬ْ‫ا‬ُٚ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ُُِِْٕٙ‫ب‬َُِّٛٔ‫َب‬‫و‬ْ‫ا‬ِِٗ‫ث‬ُْٚ‫إ‬ ِ‫ض‬َْٙ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Al-An'aam 10 ْ‫ا‬ُٚ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬
ْ‫ا‬ُٚ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬َُِِْٕٗ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ِْ‫ا‬ْ‫ا‬ُٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬‫ب‬َِِّٕ Huud 38
َ‫بق‬َ‫س‬َ‫ف‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ب‬ِ‫ث‬‫ٚا‬ُ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ُُِِْٕٙ‫ب‬َِّ‫ٛا‬ُٔ‫َب‬‫و‬ِِٗ‫ث‬ُْٚ‫إ‬ ِ‫ض‬َْٙ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Al-Anbiyaa' 41
26
َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ١َ‫ف‬َُُِِْْٕٙ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ُ ّ‫اّلل‬ُُِِْْٕٙ At-Taubah 79
‫ب‬َِّٔ‫ب‬َ‫ف‬ُ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َُُْٔ‫ى‬ِِٕ‫ب‬ََّ‫و‬ُ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬َْٚ Huud 38 ُ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َٔ
َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ًٌََْ١ٌٍَّ‫ا‬َ‫بس‬ٌََّْٕٙ‫ا‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ ََٚ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ََُُٚٛ‫د‬ٌُّْٕ‫ا‬ َٚ‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِ
ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬ An-Nahl 12 َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِ‫اد‬ َ‫ش‬
َ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ ََٚ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ َََُٚٛ‫د‬ٌُّٕ‫ا‬ َٚ‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬ Al-A'raaf 54 ‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِ
ٌََُْ‫أ‬ْ‫ا‬ َْٚ‫ش‬َ٠ٌَِٝ‫ا‬ِ‫ْش‬١َّ‫ط‬ٌ‫ا‬‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِِٟ‫ف‬َِّٛ‫خ‬‫بء‬ََّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ An-Nahl 79
َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ١َ‫ف‬َُُِِْْٕٙ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ُ ّ‫اّلل‬ُُِِْْٕٙ At-Taubah 79 َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ١َ‫ف‬
‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬َ‫ف‬ٌََُٗ‫ر‬٠ ِّ‫اٌش‬ٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ‫ر‬ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬‫َبء‬‫خ‬ُ‫س‬ُ‫ْث‬١َ‫ز‬َ‫بة‬َ‫ص‬َ‫أ‬ Shaad 36 ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬َ‫ف‬
ِْ‫ا‬ َُٚ‫ٕذ‬ُ‫و‬ٌَََِّٓٓ٠ ِ‫ش‬ ِ‫َّبخ‬‫غ‬ٌ‫ا‬ Az-Zumar 56 َٓ٠ ِ‫ش‬ ِ‫َّبخ‬‫غ‬ٌ‫ا‬
ِ‫٠ف‬ ِ‫ش‬ْ‫ص‬َ‫ر‬ َِٚ‫بذ‬َ٠ ِّ‫اٌش‬ِ‫ة‬‫ب‬َ‫س‬َّ‫غ‬ٌ‫ا‬ َِٚ‫ش‬ ِّ‫خ‬َ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬َْٓ١َ‫ث‬‫بء‬ََّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ِ‫ض‬ ْ‫س‬َ‫أل‬‫ا‬ َٚ Al-Baqarah 164 ِ‫ش‬ ِّ‫خ‬َ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬
27
Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar ‫م‬ ‫د‬ ‫ق‬ )
ٌََِّٓ‫ء‬‫َب‬‫ش‬ُُْ‫ى‬َِِْٕ‫أ‬َََّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ز‬َ٠َْٚ‫أ‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ؤ‬َ‫ز‬َ٠ Al-Muddaththir 37 َََّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ز‬َ٠
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ء‬‫ب‬َ‫خ‬ٍَُُُْٙ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ل‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُِِْٚٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Al-A'raaf 34 ُِِْٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬َ‫ء‬‫ب‬َ‫خ‬ٍَُُُْٙ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ف‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُِِْٚٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Yunus 49
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ء‬‫ب‬َ‫خ‬ٍَُُُْٙ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ل‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُِِْٚٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ An-Nahl 61
َُُ‫ذ‬ْ‫م‬َ٠َُِٗ َْٛ‫ل‬ََ َْٛ٠ِ‫خ‬َِ‫ب‬َ١ِ‫م‬ٌْ‫ا‬ Huud 98 َُُ‫ذ‬ْ‫م‬َ٠
‫َب‬ِِْٕ‫ذ‬َ‫ل‬ ٌََِٚٝ‫ا‬‫ب‬َِ‫ٛا‬ٍَُِّ‫ػ‬ًََِِّْٓ‫ػ‬ Al-Furqon 23 ‫َب‬ِِْٕ‫ذ‬َ‫ل‬ َٚ
ََّٝٔ‫أ‬ُُْ‫ز‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ْ‫ا‬ُِِّٛ‫ذ‬َ‫ل‬ َُُْٚ‫ى‬ِ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫أل‬ Al-Baqarah 223 ْ‫ا‬ُِِّٛ‫ذ‬َ‫ل‬ َٚ
ُ‫ف‬ َ‫ش‬ْ‫ؼ‬ُ٠َُِْٛ ِ‫ش‬ْ‫د‬ٌُّْ‫ا‬ُُْ٘‫ب‬َّ١ِ‫غ‬ِ‫ث‬ُ‫ز‬َ‫خ‬ْ‫ُئ‬١َ‫ف‬ٟ ِ‫اص‬ ٌََّٕٛ‫ب‬ِ‫ث‬َِ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ ْ‫األ‬ َٚ Ar-Rahman 41 َِ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ ْ‫األ‬ َٚ
‫ب‬َِ َْٚ‫ا‬ُِِّٛ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬ُُ‫ى‬ِ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫أل‬ِِّْٓ‫ْش‬١َ‫خ‬ Al-Baqarah 110 ْ‫ا‬ُِِّٛ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬
‫ب‬َُّٙ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬‫ٛا‬َُِٕ‫آ‬َ‫ل‬‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬َْٓ١َ‫ث‬َِٞ‫ذ‬َ٠ِ َّ‫اّلل‬ٌُِِٗٛ‫ع‬َ‫س‬ َٚ Al-Hujuraat 1
ْ‫م‬َ‫ف‬ْ‫ش‬َ‫أ‬َ‫أ‬ُُْ‫ز‬َْ‫أ‬‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬َْٓ١َ‫ث‬َْٞ‫ذ‬َ٠ُُْ‫و‬‫ا‬ َْٛ‫َد‬ٔ‫بد‬َ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ص‬ Al-Mujaadilah 13
‫ب‬َِ َٚ‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬ُُ‫ى‬ِ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ ِ‫أل‬ِِّْٓ‫ْش‬١َ‫خ‬ُُٖٚ‫ذ‬ ِ‫َد‬‫ر‬َ‫ذ‬ِٕ‫ػ‬ِ َّ‫اّلل‬ Al-Muzzammil 20
َ َْٛ٠َّ‫ل‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬َُْٕٗ‫ػ‬‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُِِْٚٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ Saba' 30 ُِِْٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬
َ‫ش‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ١ٌَِ‫ه‬ٌَُ َّ‫اّلل‬‫ب‬ََََِّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ر‬َِِٓ‫ه‬ِ‫ج‬َٔ‫ر‬‫ب‬َِ ََٚ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ؤ‬َ‫ر‬ Al-Fath 2 َََّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ر‬
ْ‫ر‬ِ‫ا‬ ٌََُْٚ‫ُٚا‬‫ذ‬َ‫ز‬َْٙ٠ِِٗ‫ث‬ٌَُُْٛٛ‫م‬َ١َ‫غ‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ز‬َ٘‫ه‬ْ‫ف‬ِ‫ا‬ُ٠ِ‫ذ‬َ‫ل‬ Al-Ahqaaf 11 ُ٠ِ‫ذ‬َ‫ل‬
ُ‫ت‬ُ‫ز‬ْ‫ى‬َٔ َٚ‫ب‬َِ‫ٛا‬َُِّ‫ذ‬َ‫ل‬َُُْ٘‫بس‬َ‫ث‬‫آ‬ ًََُّٚ‫و‬ َٚ‫ء‬َْٟ‫ش‬ YaaSiin 12 ‫ٛا‬َُِّ‫ذ‬َ‫ل‬
ُُْ‫ز‬َٔ‫أ‬ُُُّٖٛ‫ز‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬‫َب‬ٌََٕ‫ظ‬ْ‫ئ‬ِ‫ج‬َ‫ف‬ُ‫اس‬ َ‫ش‬َ‫م‬ٌْ‫ا‬ Shaad 60 ُُُّٖٛ‫ز‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬
ٍَُْٓ‫و‬ْ‫ؤ‬َ٠‫ب‬َُُِْ‫ز‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ٌَََُّّٓٙ‫ل‬ِ‫ا‬‫١ل‬ٍَِ‫ل‬‫ب‬َُِِّّّ‫ر‬َُْٕٛ ِ‫ص‬ْ‫س‬ Yusuf 48 ُُْ‫ز‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬
ْ‫ذ‬َ‫ل‬ َُٚ‫ذ‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ُُ‫ى‬ْ١ٌَِ‫ا‬ِ‫ذ‬١ِ‫ػ‬ ٌَْٛ‫ب‬ِ‫ث‬ Qaaf 28 ُ‫ذ‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬
ُ‫ي‬ُٛ‫م‬َ٠َِٟٕ‫ز‬ْ١ٌَ‫ب‬َ٠ُ‫ذ‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ِٟ‫ر‬‫ب‬َ١َ‫س‬ٌِ Al-Fajr 24
‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Al-Baqarah 95 ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬
َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُُْ‫ى‬٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Ali-Imran 182
َ‫ْف‬١َ‫ى‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْٙ‫ز‬َ‫ث‬‫ب‬َ‫ص‬َ‫أ‬‫خ‬َ‫ج‬١ ِ‫ص‬ُِّ‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ An-Nisa 62
َ‫ظ‬ْ‫ئ‬ِ‫ج‬ٌَ‫ب‬َِْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ٌَُُُُُْْٙٙ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫أ‬ Al-Maidah 80
َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُُْ‫ى‬٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Al-Anfaal 51
َ‫ض‬ َ‫ْش‬‫ػ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬‫ب‬ََْٕٙ‫ػ‬َِٟ‫غ‬َٔ َٚ‫ب‬َِْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُٖ‫ا‬َ‫ذ‬َ٠ Al-Kahfi 57
َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬َ‫َان‬‫ذ‬َ٠ Al-Hajj 10
َ‫ل‬ ٌَْٛ ََْٚ‫أ‬َُُٙ‫ج‬١ ِ‫ص‬ُ‫ر‬‫خ‬َ‫ج‬١ ِ‫ص‬ُِّ‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Al-Qashash 47
ِْ‫ا‬ َُُْْٚٙ‫ج‬ ِ‫ص‬ُ‫ر‬‫َخ‬‫ئ‬ِّ١َ‫ع‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬َُُُْْ٘ٛ‫ط‬َْٕ‫م‬َ٠ Ar-Ruum 36
ِْ‫ا‬ َُُْْٚٙ‫ج‬ ِ‫ص‬ُ‫ر‬‫َخ‬‫ئ‬ِّ١َ‫ع‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬َِّْ‫ب‬َ‫ف‬َْ‫ب‬َ‫غ‬ِٔ ْ‫اْل‬‫ٛس‬ُ‫ف‬َ‫و‬ Asy-Syuura 48
ْ‫ش‬ُ‫ظ‬َٕ‫ز‬ٌْ َٚ‫ظ‬ْ‫ف‬َٔ‫ب‬َِّْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬‫َذ‬‫غ‬ٌِ Al-Hasyr 18
َ‫ل‬ ََٚٗٔ َََّّْٕٛ‫ز‬َ٠‫ا‬‫ذ‬َ‫ث‬َ‫أ‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Al-Jumu'ah 7
ُ‫ش‬ُ‫ظ‬َٕ٠ْ‫ش‬ٌَّْ‫ا‬ُ‫ء‬‫ب‬َِْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُٖ‫ا‬َ‫ذ‬َ٠ An-Naba 40
ْ‫ذ‬ٍََِّ‫ػ‬‫ظ‬ْ‫ف‬َٔ‫ب‬َِّْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ْ‫د‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫أ‬ َٚ Al-Infitaar 5
‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬َّٕ‫ث‬َ‫س‬ََََِّٓ‫ذ‬َ‫ل‬‫َب‬ٌَٕ Shaad 61 َََّ‫ذ‬َ‫ل‬
ُ‫َّؤ‬‫ج‬َُٕ٠ُْ‫ب‬َ‫غ‬ِٔ ْ‫اْل‬‫ز‬ِ‫ئ‬َِ َْٛ٠‫ب‬َِّ‫ث‬َََّ‫ذ‬َ‫ل‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫أ‬ َٚ Al-Qiyaamah 13
28
َ‫ل‬ َْٚ‫ا‬ُٚ‫ز‬ ِ‫خ‬َّ‫ز‬َ‫ر‬ُُْ‫ى‬َٔ‫ب‬َّْ٠َ‫أ‬‫َل‬‫خ‬َ‫د‬ُُْ‫ى‬َْٕ١َ‫ث‬َّ‫ي‬ ِ‫َض‬‫ز‬َ‫ف‬َ‫ذ‬َ‫ل‬ََ‫ذ‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬‫ب‬َِٙ‫ر‬ُٛ‫ج‬ُ‫ث‬ An-Nahl 94 ََ‫ذ‬َ‫ل‬
ََّْ‫أ‬ٌََََُُْٙ‫ذ‬َ‫ل‬‫ْق‬‫ذ‬ ِ‫ص‬َ‫ذ‬ِٕ‫ػ‬ُِِّْٙ‫ث‬َ‫س‬ Yunus 2 َََ‫ذ‬َ‫ل‬
‫ب‬َُّٙ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬‫ٛا‬َُِٕ‫آ‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُ‫ز‬ْ١َ‫خ‬‫َب‬َُُٔ‫ي‬ُٛ‫ع‬َّ‫اٌش‬‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ف‬َْٓ١َ‫ث‬َْٞ‫ذ‬َ٠ Al-Mujaadilah 12 ‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ف‬
َِِِّٓٓ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬ِ‫ٔظ‬ِ ْ‫اْل‬ َٚ‫ب‬ٍََُّْٙ‫ؼ‬ْ‫َد‬َٔ‫ذ‬ْ‫س‬َ‫ر‬‫َب‬ِِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬‫َب‬ُٔٛ‫ى‬َ١ٌََِِِٓٓ١ٍَِ‫ف‬ْ‫ع‬َ ْ‫األ‬ Fush-Shilat 29 ‫َب‬ِِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬
ْ‫ذ‬ِّ‫ج‬َ‫ث‬ َٚ‫َب‬َِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬‫َب‬ٔ ْ‫ش‬ُ‫ص‬ٔ‫ا‬ ٍَََٚٝ‫ػ‬َِ َْٛ‫م‬ٌْ‫ا‬َٓ٠ ِ‫ش‬ِ‫ف‬‫َب‬‫ى‬ٌْ‫ا‬ Al-Baqarah 250 ‫َب‬َِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬
ْ‫ذ‬ِّ‫ج‬َ‫ث‬ َٚ‫َب‬َِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬‫َب‬ٔ ْ‫ش‬ُ‫ص‬ٔ‫ٚا‬ٍََٝ‫ػ‬َِ َْٛ‫م‬ٌْ‫ا‬٠ ِ‫ش‬ِ‫ف‬‫َب‬‫ى‬ٌْ‫ا‬َٓ Ali-Imran 147
‫ب‬َُّٙ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬‫ٛا‬َُِٕ‫آ‬ِْ‫ا‬‫ٚا‬ُ‫ش‬ُ‫ص‬َٕ‫ر‬َ َّ‫اّلل‬ُُْ‫و‬ ْ‫ش‬ُ‫ص‬َٕ٠ْ‫ذ‬ِّ‫ج‬َ‫ث‬ُ٠ َُُْٚ‫ى‬َِ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ Muhammad 7 ُُْ‫ى‬َِ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬
ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ر‬ِ ّ‫بّلل‬َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬ِٟ‫ف‬ٌََ‫ِه‬ٌَ‫ل‬َ‫ظ‬ُِ٠ِ‫ذ‬َ‫م‬ٌْ‫ا‬ Yusuf 95 ُِ٠ِ‫ذ‬َ‫م‬ٌْ‫ا‬
َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ َُٖٚ‫َب‬ٔ ْ‫َّس‬‫ذ‬َ‫ل‬َ‫ي‬ ِ‫َبص‬ََِّٕٝ‫ز‬َ‫ز‬َ‫د‬‫ب‬َ‫ػ‬ُِْٛ‫خ‬ ْ‫ش‬ُ‫ؼ‬ٌْ‫َب‬‫و‬ُِ٠ِ‫ذ‬َ‫م‬ٌْ‫ا‬ YaaSiin 39
ْ‫ذ‬َ‫م‬ٌَ َٚ‫َب‬ٍَِّْٕ‫ػ‬َِ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬ُُْ‫ى‬ِِْٕ‫ذ‬َ‫م‬ٌَ َٚ‫َب‬ٍَِّْٕ‫ػ‬‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬ Al-Hijr 24 َِ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬
َ‫ذ‬ِّ‫ج‬َ‫ث‬ُ٠ َِِٚٗ‫ث‬ََ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أل‬‫ا‬ Al-Anfaal 11 ََ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أل‬‫ا‬
ُُْ‫ز‬َٔ‫أ‬ُُُ‫و‬ُ‫إ‬‫ب‬َ‫ث‬‫آ‬ َََُِْٚٛ‫ذ‬ْ‫ل‬َ ْ‫األ‬ Asy-Syu'araa' 76 ََُِْٛ‫ذ‬ْ‫ل‬َ ْ‫األ‬
29
Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ )
َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ٠َُِٓ‫ء‬‫َب‬‫ش‬َ٠ Faathir 22 ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ٠
ُُِِْٕٙ َََُِّْٚٓٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬َ‫ٔذ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬ Yunus 42 َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠
ُْٓ‫س‬ََّٔ‫أ‬ٍَُُْ‫ػ‬‫ب‬َِّ‫ث‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ِِٗ‫ث‬ Al-Isra 47
ْ‫ر‬ِ‫ا‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬ْ‫ر‬ِ‫ا‬ َُُْٜٚ٘ َْٛ‫َد‬ٔ Al-Isra 47
َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ي‬ َْٛ‫م‬ٌْ‫ا‬َ‫ف‬َُْٛ‫ؼ‬ِ‫ج‬َّ‫ز‬َ١ََُٕٗ‫غ‬ْ‫ز‬َ‫أ‬ Az-Zumar 18
ْ‫ر‬ِ‫ا‬ َٚ‫َب‬ْٕ‫ف‬ َ‫ش‬َ‫ص‬َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬‫ا‬‫ش‬َ‫ف‬ََِِِّّٔٓٓ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َْ‫آ‬ ْ‫ش‬ُ‫م‬ٌْ‫ا‬ Al-Ahqaaf 29
ََْ‫أ‬ٌٍََُُُُّْٙ‫ع‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ِٗ١ِ‫ف‬ِ‫د‬ْ‫ؤ‬َ١ٍَْ‫ف‬ُُُٙ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِْ‫ب‬َ‫ط‬ٍُْ‫غ‬ِ‫ث‬ٓ١ِ‫ج‬ُِّ Ath-Thuur 38
ُُِِْٕٙ ََُِّٚٓ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬ Al-An'aam 25 َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ُ‫غ‬
ُُِِْٕٙ ََُِّٚٓ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬َّٝ‫ز‬َ‫ز‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬‫ٛا‬ُ‫خ‬َ‫َش‬‫خ‬َِِْٓ‫ِن‬‫ذ‬ِٕ‫ػ‬ Muhammad 16
ََّٓ‫ف‬ِ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َْ ْ٢‫ا‬ْ‫ذ‬ ِ‫د‬َ٠ٌَُٗ‫ب‬‫بث‬َِٙ‫ش‬‫ا‬‫ذ‬َ‫ص‬ َّ‫س‬ Al-Jinn 9 ِ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠
َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬ََّّّ‫غ‬َ٠ٌَِٝ‫ا‬ِ َ‫ل‬ٌَّْ‫ا‬ٍَْٝ‫ػ‬َ ْ‫األ‬َُْٛ‫ف‬َ‫ز‬ْ‫م‬ُ٠ ًَُِِِّٚٓ‫و‬‫ت‬ِٔ‫ب‬َ‫خ‬ Ash-Shaafaat 8 َُْٛ‫ؼ‬ََّّّ‫غ‬َ٠
َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ًَُُْ٘‫ى‬َُٔٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ْ‫ر‬ِ‫ا‬َُْٛ‫ػ‬ْ‫ذ‬َ‫ر‬ Asy-Syu'araa' 72 ُُ‫ى‬َُٔٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠
ْ‫ذ‬َ‫ل‬ ََْٚ‫ب‬َ‫و‬‫٠ك‬ ِ‫ش‬َ‫ف‬َُُُِِّْْْٕٙٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠َََ‫ل‬َ‫و‬ِ ّ‫اّلل‬ Al-Baqarah 75 َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠
‫ب‬ََِّّٔ‫ا‬ُ‫١ت‬ ِ‫َد‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-An'aam 36
ُ‫غ‬َ‫ج‬ْ‫َط‬ٔ ٍَََٚٝ‫ػ‬ُِِْٙ‫ث‬ٍُُٛ‫ل‬َُُْٙ‫ف‬َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-A'raaf 100
ٌَُُْٙ َْٚ‫ا‬َ‫ر‬‫آ‬َّ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬ Al-A'raaf 179
ََْ‫أ‬ٌَُُْْٙ‫ا‬َ‫ر‬‫آ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬ Al-A'raaf 195
َ‫ل‬ َْٚ‫ا‬ُُٛٔٛ‫ى‬َ‫ر‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫َب‬‫و‬‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ُُْ٘ ََٚ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-Anfaal 21
َ‫بس‬ٌََّٕٙ‫ا‬ َٚ‫ا‬‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ج‬َُِِّْ‫ا‬ِٟ‫ف‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫بد‬َ٠٢َ َْٛ‫م‬ٌَُِّْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Yunus 67
َِّْ‫ا‬ِٟ‫ف‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫خ‬َ٠٢َ َْٛ‫م‬ٌَُِّْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ An-Nahl 65
َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫ا‬ْٛ‫غ‬ٌََّ‫ل‬ِ‫ا‬‫ب‬ِ َ‫ل‬َ‫ع‬ Maryam 62
ٌَُُْٙ‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫١ش‬ِ‫ف‬ َ‫ص‬ُُْ٘ َٚ‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-Anbiyaa' 100
َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬ََٙ‫غ‬١ِ‫غ‬َ‫ز‬ُُْ٘ َِٟٚ‫ف‬‫ب‬َِْ‫ذ‬ََٙ‫ز‬ْ‫ش‬‫ا‬ُُُْٙ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫أ‬َُْٚ‫ذ‬ٌِ‫َب‬‫خ‬ Al-Anbiyaa' 102
ٍَُِْٛ‫م‬ْ‫ؼ‬َ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬َْٚ‫أ‬ْ‫ا‬َ‫ر‬‫آ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬‫ب‬ََِّٙٔ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ل‬َّْٝ‫ؼ‬َ‫ر‬ُ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ Al-Hajj 46
ََْ‫أ‬ُ‫ت‬َ‫غ‬ْ‫س‬َ‫ر‬ََّْ‫أ‬َُُْ٘‫ش‬َ‫ث‬ْ‫و‬َ‫أ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠َْٚ‫أ‬ٍَُِْٛ‫م‬ْ‫ؼ‬َ٠ Al-Furqon 44
َِّْ‫ا‬ِٟ‫ف‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫بد‬َ٠ َ٢َ َْٛ‫م‬ٌَُِّْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Ar-Ruum 23
َِّْ‫ا‬ِٟ‫ف‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫بد‬َ٠ َ٢َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫أ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ As-Sajdah 26
‫ا‬‫ِ١ش‬‫ش‬َ‫ث‬‫ا‬‫ِ٠ش‬‫ز‬َٔ ََٚ‫ض‬ َ‫ْش‬‫ػ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬ُُُْ٘‫ش‬َ‫ث‬ْ‫و‬َ‫أ‬َُُْٙ‫ف‬َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Fush-Shilat 4
ََ َْٛ٠َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠َ‫خ‬َ‫س‬ْ١َّ‫ص‬ٌ‫ا‬ِّ‫ك‬َ‫س‬ٌْ‫ب‬ِ‫ث‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬َُ َْٛ٠ِ‫ٚج‬ُ‫ش‬ُ‫خ‬ٌْ‫ا‬ Qaaf 42
َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫ا‬ْٛ‫غ‬ٌََ‫ل‬ َٚ‫ب‬ّ١ِ‫ث‬ْ‫َؤ‬‫ر‬ Al-Waqii'a 25
َّ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫ا‬ْٛ‫غ‬ٌََ‫ل‬ َٚ‫ب‬‫اث‬َّ‫ز‬ِ‫و‬ An-Naba 35
ِْ‫ا‬ َُُُْٚ٘ٛ‫ػ‬ْ‫ذ‬َ‫ر‬ٌَِٝ‫ا‬َٜ‫ذ‬ٌُْٙ‫ا‬َ‫ل‬ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-A'raaf 198 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠
ِْ‫ا‬ُُُْ٘ٛ‫ػ‬ْ‫ذ‬َ‫ر‬َ‫ل‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ُُْ‫و‬‫بء‬َ‫ػ‬ُ‫د‬ Faathir 14
‫ب‬َِّ‫ث‬َ‫ل‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠َّ‫ل‬ِ‫ا‬‫بء‬َ‫ػ‬ُ‫د‬‫اء‬َ‫ذ‬ِٔ َٚ Al-Baqarah 171 ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠
َ‫ل‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠َ‫ل‬ َُٚ‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ج‬ُ٠َ‫ل‬ َِْٟٕٚ‫غ‬ُ٠َ‫ٕه‬َ‫ػ‬‫ب‬‫ْئ‬١َ‫ش‬ Maryam 42
َ‫ل‬ َُٚ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠ُُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬َ‫ء‬‫ب‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬‫ب‬ََُِْٚ‫س‬َ‫ز‬ُٕ٠ Al-Anbiyaa' 45
ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠ِ‫د‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ َّ‫اّلل‬ٍَْٝ‫ز‬ُ‫ر‬ِْٗ١ٍََ‫ػ‬ Al-Jaatsiyah 8
ِٟ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ ٌََِٚٝ‫ا‬ِ َّ‫اّلل‬ُ َّ‫اّلل‬ َُٚ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َُّ‫و‬َ‫س‬ ُٚ‫ب‬َ‫س‬َ‫ر‬ Al-Mujaadilah 1
30
َْ‫ؤ‬َ‫و‬ٌَُّْ‫ب‬َْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ََّْ‫ؤ‬َ‫و‬ِٟ‫ف‬ِْٗ١َُٔ‫ر‬ُ‫أ‬‫ا‬‫ش‬ْ‫ل‬ َٚ Luqman 7 ‫ب‬َْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠
َُُّ‫ث‬ُّ‫ش‬ ِ‫ُص‬٠‫ا‬‫ش‬ِ‫ج‬ْ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َُِْ‫ؤ‬َ‫و‬ٌَُّْ‫ب‬َْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ُٖ ْ‫ِش‬ّ‫ش‬َ‫ج‬َ‫ف‬‫اة‬َ‫ز‬َ‫ؼ‬ِ‫ث‬ُ١ٌَِ‫أ‬ Al-Jaatsiyah 8
َّٝ‫ز‬َ‫ز‬َ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠َََ‫ل‬َ‫و‬ِ ّ‫اّلل‬ At-Taubah 6 َ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠
َ‫ِه‬‫ئ‬‫ـ‬ٌَُٚ‫أ‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫غ‬َ‫ج‬َ‫غ‬ُ ّ‫اّلل‬ٍََٝ‫ػ‬ُِِْٙ‫ث‬ٍُُٛ‫ل‬ُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َُِٚ٘ ِ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َٚ An-Nahl 108 ُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َٚ
‫َب‬َّٕ‫ث‬َ‫س‬‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬ ِ‫خ‬ ْ‫بس‬َ‫ف‬ًَّْْ‫ؼ‬َٔ‫ب‬‫س‬ٌِ‫ب‬َ‫ص‬‫ب‬َِّٔ‫ا‬َُِْٕٛ‫ل‬ُِٛ As-Sajdah 12 ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ َٚ
ُّٓ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ز‬ٌَ َََِِٚٓٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬ُٛ‫ر‬ُٚ‫أ‬َ‫َبة‬‫ز‬ِ‫ى‬ٌْ‫ا‬ُُِِْٓ‫ى‬ٍِْ‫ج‬َ‫ل‬ Ali-Imran 186 ُّٓ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ز‬ٌَََ
ْ‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ث‬َ‫أ‬ِِٗ‫ث‬ْ‫غ‬ِّْ‫ع‬َ‫أ‬ َٚ‫ب‬ٌََُُُِِِِِّٙٓٗٔٚ‫د‬ٌِِِّٟٓ َٚ Al-Kahfi 26 ْ‫غ‬ِّْ‫ع‬َ‫أ‬ َٚ
ْ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ َََٚ َْٛ٠ِ‫د‬‫َب‬ُٕ٠ِ‫د‬‫َب‬ٌُّْٕ‫ا‬ِِْٓ‫َب‬‫ى‬َِّ‫٠ت‬ ِ‫ش‬َ‫ل‬ Qaaf 41 ْ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ َٚ
ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َْٚ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َٚ Al-Baqarah 93 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ
‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ ََٚٓ٠ ِ‫ش‬ِ‫ف‬‫َب‬‫ى‬ٌٍِْ َٚ‫اة‬َ‫ز‬َ‫ػ‬ُ١ٌَِ‫أ‬ Al-Baqarah 104
‫ٛا‬ُ‫م‬َّ‫ر‬‫ا‬ ََٚ ّ‫اّلل‬ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َُٚ ّ‫اّلل‬ ََٚ‫ل‬ِٞ‫ذ‬َْٙ٠ََ َْٛ‫م‬ٌْ‫ا‬َٓ١ِ‫م‬ِ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ٌْ‫ا‬ Al-Maidah 108
‫ٛا‬ُ‫م‬َّ‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬َ َّ‫اّلل‬‫ب‬َُُِْ‫ز‬ْ‫ؼ‬َ‫ط‬َ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬١ِ‫غ‬َ‫أ‬ َٚ‫ٛا‬ُ‫م‬ِ‫ف‬َٔ‫أ‬ َٚ‫ا‬‫ْش‬١َ‫خ‬
ُُْ‫ى‬ِ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ ِّ‫أل‬ At-Taghaabun 16 ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ
ْ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬ُ‫ظ‬ٔ‫ا‬ ََْٚ‫ب‬َ‫ى‬ٌَ‫ا‬‫ْش‬١َ‫خ‬ٌَََُُّْٙ َْٛ‫ل‬َ‫أ‬ َٚ An-Nisa 46 ْ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ
ٌَُُْٛٛ‫م‬َ٠ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َْٚ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ ََٚ‫ْش‬١َ‫غ‬‫غ‬َّْ‫غ‬ُِ An-Nisa 46
ًَُ‫ث‬َِِْٓ١َ‫م‬٠ ِ‫ش‬َ‫ف‬ٌْ‫ا‬َّْٝ‫ػ‬َ‫أل‬‫َب‬‫و‬َُِّ‫ص‬َ‫أل‬‫ا‬ َِٚ‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬ َِٚ‫١غ‬َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ َٚ Huud 24 ِ‫١غ‬َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ َٚ
ُُِِْٕٙ َََُِّْٚٓٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬َ‫ٔذ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬ Yunus 42 ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬
َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬َ‫ل‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َٝ‫ر‬ ٌَّْْٛ‫ا‬ An-Naml 80
َ‫ل‬ َُٚ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬‫بء‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬‫ا‬ ٌَّْٛ ََٚٓ٠ ِ‫ش‬ِ‫ث‬ْ‫ذ‬ُِ An-Naml 80
ِْ‫ا‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َّ‫ل‬ِ‫ا‬َُِِِْٓٓ‫ُئ‬٠‫َب‬ِٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ‫ث‬َُُٙ‫ف‬ٍَُِّْْٛ‫غ‬ُِّ An-Naml 81
َ‫ل‬ َُٚ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬‫بء‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬‫ا‬ ٌَّْٛ ََٚٓ٠ ِ‫ش‬ِ‫ث‬ْ‫ذ‬ُِ Ar-Ruum 52
َ‫ه‬َِّٔ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ل‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َٝ‫ر‬ ٌَّْْٛ‫ا‬ Ar-Ruum 52
ِْ‫ا‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َّ‫ل‬ِ‫ا‬َُِِِْٓٓ‫ُئ‬٠‫َب‬ِٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ‫ث‬َُُٙ‫ف‬ٍَُِّْْٛ‫غ‬ُِّ Ar-Ruum 53
َ‫ٔذ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬َْٚ‫أ‬ِٞ‫ذ‬َْٙ‫ر‬َُّْٟ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Az-Zukhruf 40
َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ٌٌََُِّْٓٗ َْٛ‫ز‬َ‫ل‬َ‫أ‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ Asy-Syu'araa' 25 َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬
َ‫ل‬ َٚ‫ا‬ ٌَّْٛ ََٛ‫ر‬َُْٕٗ‫ػ‬ُُْ‫ز‬َٔ‫أ‬ ََُْٚٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ Al-Anfaal 20 َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬
ٌََِِْٓٗ‫ا‬ُ‫ْش‬١َ‫غ‬ِ َّ‫اّلل‬ُُ‫ى‬١ِ‫ر‬ْ‫ؤ‬َ٠‫بء‬َ١ ِ‫ع‬ِ‫ث‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫أ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ Al-Qashash 71
َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ ََٚٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ف‬َ‫و‬‫ٚا‬ُ‫ش‬َ‫ل‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ز‬ٌَِِْٙ‫آ‬ ْ‫ش‬ُ‫م‬ٌْ‫ا‬ Fush-Shilat 26 ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬
ًَُّْ٘‫ظ‬ ِ‫س‬ُ‫ر‬ُُِِِِّْْٕٙٓ‫ذ‬َ‫ز‬َ‫أ‬َْٚ‫أ‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ٌَُُْٙ‫ا‬‫ض‬ْ‫و‬ ِ‫س‬ Maryam 98 َّْ‫غ‬َ‫ر‬ُ‫غ‬
ِ‫ذ‬َ‫ؼ‬َ‫ش‬َ‫خ‬ َُٚ‫اد‬ َْٛ‫ص‬َ ْ‫األ‬َِّْٓ‫ز‬َّ‫ٍش‬ٌَِ‫ل‬َ‫ف‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬َّ‫ل‬ِ‫ا‬‫ب‬‫غ‬َّْ٘ Thaahaa 108
َّ‫ل‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫خ‬َ١ِ‫غ‬ َ‫ل‬ Al-Ghaashiyah 11
ِْ‫ا‬ َٚ‫ٛا‬ٌُُٛ‫م‬َ٠ْ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ٌُِِْٙ َْٛ‫م‬ٌََُُِّْٙٔ‫ؤ‬َ‫و‬‫ت‬ُ‫ش‬ُ‫خ‬‫ح‬َ‫ذ‬ََّٕ‫غ‬ُِّ Al-Munaafiquun 4 ْ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬
َِّْ‫ا‬َ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 181 ‫١غ‬َِّ‫ع‬
ُ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 224
َِّْ‫ب‬َ‫ف‬َ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 227
ْ‫ا‬ٍَُّْٛ‫ػ‬‫ا‬ َََّْٚ‫أ‬َ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 244
َ‫ل‬ََ‫ب‬َ‫ص‬ِ‫ف‬ٔ‫ا‬‫ب‬ٌََُٙ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 256
ُ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Ali-Imran 34
ُ‫ء‬َِّٜٛ‫ج‬ُ‫ر‬َٓ١ِِِْٕ‫ئ‬ٌُّْ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ػ‬‫ب‬َ‫م‬َِِ‫ي‬‫َب‬‫ز‬ِ‫م‬ٌٍُِْ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Ali-Imran 121
ْ‫ز‬ِ‫ؼ‬َ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ِ ّ‫بّلل‬ِ‫ث‬َُِّٗٔ‫ا‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-A'raaf 200
31
َِّْ‫ا‬َ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Anfaal 17
ََّْ‫أ‬ ََٚ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Anfaal 53
ُ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ At-Taubah 98
ُ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ At-Taubah 103
ََّْ‫أ‬ ََٚ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ Al-Hajj 61
َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ Al-Hajj 75
َِّٓ‫ى‬ٌَ ََٚ َّ‫اّلل‬ِّٟ‫و‬َ‫ُض‬٠َُِٓ‫ء‬‫َب‬‫ش‬َ٠ُ َّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ An-Nuur 21
َ‫أ‬ ََْْٚٓ‫ف‬ِ‫ف‬ْ‫ؼ‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫ْش‬١َ‫خ‬ٌََُُّّٓٙ َّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ An-Nuur 60
َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ Luqman 28
َُِّٗٔ‫ا‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫٠ت‬ ِ‫ش‬َ‫ل‬ Saba' 50
‫ٛا‬ُ‫م‬َّ‫ر‬‫ا‬ ََٚ َّ‫اّلل‬َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Hujuraat 1
َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ Al-Mujaadilah 1
َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬ُ‫غ‬١َِّ‫ع‬‫بء‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬ Ali-Imran 38 ُ‫غ‬١َِّ‫ع‬
َِّْ‫ا‬َ ّ‫اّلل‬َْ‫ب‬َ‫و‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ An-Nisa 58 ‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬
َْ‫ب‬َ‫و‬ َُٚ ّ‫اّلل‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ An-Nisa 134
َّ‫ل‬ِ‫ا‬ٍََُُِِٓ‫ظ‬َْ‫ب‬َ‫و‬ َُٚ ّ‫اّلل‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬ّ١ٍَِ‫ػ‬ An-Nisa 148
ِٗ١ٍَِ‫ز‬ْ‫ج‬َُّٖٔ‫َب‬ٍَْٕ‫ؼ‬َ‫د‬َ‫ف‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬َ‫ث‬‫ا‬‫١ش‬ ِ‫ص‬ Al-Insaan 2
‫ٛا‬ُٔ‫َب‬‫و‬ ََٚ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬١ِ‫َط‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫ب‬‫ؼ‬َّْ‫ع‬ Al-Kahfi 101 ‫ب‬‫ؼ‬َّْ‫ع‬
ُُْ‫ى‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬َ‫ل‬ َُُْٚ‫و‬ُ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬َ‫ل‬ َُُْٚ‫و‬ُ‫د‬ٍُُٛ‫خ‬ Fush-Shilat 22 ُُْ‫ى‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬
ُُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ُُُ٘‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َُُُْٚ٘‫د‬ٍُُٛ‫خ‬ َٚ‫ب‬َِّ‫ث‬‫ٛا‬ُٔ‫َب‬‫و‬ٍََُّْْٛ‫ؼ‬َ٠ Fush-Shilat 20 ُُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬
‫ب‬ََّ‫ف‬َْٕٝ‫غ‬َ‫أ‬َُُْْٕٙ‫ػ‬ُُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬َ‫ل‬ َُُُْٚ٘‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ Al-Ahqaaf 26
ٍََٝ‫ػ‬ َُِِْٚٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ٍََٝ‫ػ‬ َُِْٚ٘ ِ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬‫ح‬ َٚ‫َب‬‫ش‬ِ‫غ‬ Al-Baqarah 7 ُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬
ََُ‫ز‬َ‫خ‬ ٍَََٚٝ‫ػ‬ِِٗ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ِِٗ‫ج‬ٍَْ‫ل‬ ًََََٚٚ‫ؼ‬َ‫خ‬ٍََٝ‫ػ‬ِٖ ِ‫ش‬َ‫ص‬َ‫ث‬‫ح‬ َٚ‫َب‬‫ش‬ِ‫غ‬ Al-Jaatsiyah 23 ِِٗ‫ؼ‬َّْ‫ع‬
‫َب‬ٍَْٕ‫ؼ‬َ‫خ‬ ٌََُُْٚٙ‫ب‬‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َٚ‫ح‬َ‫ذ‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ َٚ Al-Ahqaaf 26 ‫ب‬‫ؼ‬َّْ‫ع‬
ًُْ‫ل‬َ‫أ‬ َ‫س‬َ‫أ‬ُُْ‫ز‬ْ٠ِْْ‫ا‬َ‫ز‬َ‫خ‬َ‫أ‬ُ ّ‫اّلل‬ُُْ‫ى‬َ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ُُ‫و‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َٚ Al-An'aam 46 ُُْ‫ى‬َ‫ؼ‬َّْ‫ع‬
َِِٓ ََٚٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬ُٚ‫د‬‫ِب‬َُْ٘ٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ِ‫ة‬ِ‫ز‬َ‫ى‬ٌٍَُِْْٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬َ َْٛ‫م‬ٌَِٓ٠ ِ‫َش‬‫خ‬‫آ‬ Al-Maidah 41 َُْٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬
َِِٓ ََٚٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬ُٚ‫د‬‫ِب‬َُْ٘ٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ِ‫ة‬ِ‫ز‬َ‫ى‬ٌٍَُِْْٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬َ َْٛ‫م‬ٌَِٓ٠ ِ‫َش‬‫خ‬‫آ‬ Al-Maidah 41
َُْٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ِ‫ة‬ِ‫ز‬َ‫ى‬ٌٌٍَُِْْٛ‫ب‬َّ‫و‬َ‫أ‬ِ‫ذ‬ْ‫ُّس‬‫غ‬ٌٍِِْ‫ب‬َ‫ف‬َ‫آإُٚن‬َ‫خ‬ُُ‫ى‬ْ‫بز‬َ‫ف‬َُُْٕٙ١َ‫ث‬ Al-Maidah 42
ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َ‫ظ‬ َْٚ‫أل‬ُُْٚ‫ى‬ٌََ‫ل‬ ِ‫خ‬ُُُ‫ى‬َُٔٛ‫غ‬ْ‫ج‬َ٠َ‫خ‬َْٕ‫ز‬ِ‫ف‬ٌْ‫ا‬ُُْ‫ى‬١ِ‫ف‬ ََُْٚٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ٌَُُْٙ At-Taubah 47
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ َْٚ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬َُِ‫أ‬َ‫ي‬ ِ‫ٔض‬ٌَِٝ‫ا‬ِ‫ي‬ُٛ‫ع‬َّ‫اٌش‬ Al-Maidah 83 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ع‬
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْٙ‫ر‬َ‫أ‬ َ‫س‬ِِّْٓ‫َب‬‫ى‬َِّ‫١ذ‬ِ‫ؼ‬َ‫ث‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬ٌََٙ‫ب‬‫ُّظ‬١َ‫غ‬َ‫ر‬‫ا‬‫١ش‬ِ‫ف‬ َ‫ص‬ َٚ Al-Furqon 12
َ‫ر‬ِ‫ا‬ َٚ‫ا‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ع‬َْٛ‫غ‬ٌٍَّ‫ا‬‫ُٛا‬‫ظ‬ َ‫ْش‬‫ػ‬َ‫أ‬َُْٕٗ‫ػ‬ Al-Qashash 55
ٌَْٛ َٚ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬َِ‫ُٛا‬‫ث‬‫ب‬َ‫د‬َ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ُُْ‫ى‬ٌَ Faathir 14
‫ب‬ٌََّّ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ع‬َ‫ش‬ْ‫و‬ِّ‫ز‬ٌ‫ا‬ٌُُٛ‫م‬َ٠ َََُِّْٚٛٗٔ‫ا‬ُْْٕٛ‫د‬ٌََّ Al-Qalam 51
َ‫ل‬ ٌَْْٛ‫ر‬ِ‫ا‬ُُُّٖٛ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ََّٓ‫ظ‬َُِِْْٕٛ‫ئ‬ٌُّْ‫ا‬ِ‫د‬‫َب‬ِِْٕ‫ئ‬ٌُّْ‫ا‬ َُِِْٚٙ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫ؤ‬ِ‫ث‬‫ا‬‫ْش‬١َ‫خ‬ An-Nuur 12 ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ُُُّٖٛ‫ز‬
َ‫ل‬ ٌَْٛ َْٚ‫ر‬ِ‫ا‬ُُُّٖٛ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ُُ‫ز‬ٍُْ‫ل‬‫ب‬َُُِّْٛ‫ى‬َ٠‫َب‬ٌَٕ An-Nuur 16 ُُُّٖٛ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬
َْْ‫أ‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ِ‫د‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ ّ‫اّلل‬ُ‫ش‬َ‫ف‬َ‫ى‬ُ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬ُ‫أ‬ َ‫ض‬َْٙ‫ز‬ْ‫غ‬ُ٠ َٚ‫ب‬َِٙ‫ث‬ An-Nisa 140 ُُْ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬
ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َْٚ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َٚ Al-Baqarah 93 ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬
ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫غ‬َ‫أ‬ ََٚ‫َه‬ٔ‫ا‬ َ‫ش‬ْ‫ف‬ُ‫غ‬ Al-Baqarah 285
32
‫َب‬َّٕ‫ث‬َّ‫س‬‫َب‬َِّٕٔ‫ا‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬٠ِ‫د‬‫َب‬ُِِٕٞ‫د‬‫َب‬ُٕ٠ِْ‫ب‬َّ٠ِ‫ل‬ٌِ Ali-Imran 193
ٌَُُْٛٛ‫م‬َ٠ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َْٚ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ ََٚ‫ْش‬١َ‫غ‬‫غ‬َّْ‫غ‬ُِ An-Nisa 46
ٌَْٛ َََُُّْٚٙٔ‫أ‬ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫غ‬َ‫أ‬ َٚ An-Nisa 46
ْ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْ‫ز‬ٍُْ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫غ‬َ‫أ‬ َْٚ‫ا‬ُٛ‫م‬َّ‫ر‬‫ا‬ ََٚ ّ‫اّلل‬ Al-Maidah 7
َ‫ل‬ َْٚ‫ا‬ُُٛٔٛ‫ى‬َ‫ر‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫َب‬‫و‬‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ُُْ٘ ََٚ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-Anfaal 21
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ ٍََْٚٝ‫ز‬ُ‫ر‬ُِْْٙ١ٍََ‫ػ‬‫َب‬ُٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬ْ‫ذ‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ Al-Anfaal 31
‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ٝ‫ز‬َ‫ف‬ُُُْ٘‫ش‬ُ‫و‬ْ‫ز‬َ٠ُ‫ي‬‫ب‬َ‫م‬ُ٠ٌَُُُٗ١ِ٘‫ا‬ َ‫ْش‬‫ث‬ِ‫ا‬ Al-Anbiyaa' 60
‫ب‬َِّ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬َ‫ز‬َِٙ‫ث‬ِٟ‫ف‬‫َب‬ِٕ‫ئ‬‫ب‬َ‫ث‬‫آ‬َٓ١ٌِ ََّٚ ْ‫األ‬ Al-Mu'minuun 24
َُُ‫ى‬ْ‫س‬َ١ٌَُُِْْٕٙ١َ‫ث‬َْ‫أ‬‫ٛا‬ٌُُٛ‫م‬َ٠‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫غ‬َ‫أ‬ ََٚ‫ِه‬‫ئ‬ٌَ ُْٚ‫أ‬ ََُُُُْٚ٘ٛ‫س‬ٍِْ‫ف‬ٌُّْ‫ا‬ An-Nuur 51
‫ب‬َِ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬َ‫ز‬َِٙ‫ث‬ِٟ‫ف‬‫َب‬ِٕ‫ئ‬‫ب‬َ‫ث‬‫آ‬ٌِ ََّٚ ْ‫األ‬َٓ١ Al-Qashash 36
‫ب‬َِ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬َ‫ز‬َِٙ‫ث‬ِٟ‫ف‬ Shaad 7
‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬َِٕ َْٛ‫ل‬‫ب‬َ٠‫ب‬َِّٔ‫ا‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬‫َبث‬‫ز‬ِ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ٔض‬ُ‫أ‬ِِِٓ‫ذ‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬َٝ‫ع‬ُِٛ Al-Ahqaaf 30
‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫م‬َ‫ف‬‫ب‬َِّٔ‫ا‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬ٔ‫آ‬ ْ‫ش‬ُ‫ل‬‫ب‬‫ج‬َ‫د‬َ‫ػ‬ Al-Jinn 1
‫ب‬ََّٔ‫أ‬ َٚ‫ب‬ٌََّّ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬َٜ‫ذ‬ٌُْٙ‫ا‬‫ب‬ََِّٕ‫آ‬ِِٗ‫ث‬ََّٓ‫ف‬ Al-Jinn 13
‫ب‬ٍَََّّ‫ف‬ْ‫ذ‬َ‫ؼ‬َِّ‫ع‬َِّٓ٘ ِ‫ش‬ْ‫ى‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ٍََ‫ع‬ ْ‫س‬َ‫أ‬َِّْٓٙ١ٌَِ‫ا‬ْ‫د‬َ‫ذ‬َ‫ز‬ْ‫ػ‬َ‫أ‬ ٌَََُّٚٓٙ‫َؤ‬‫ى‬َّ‫ز‬ُِ Yusuf 31 ْ‫ذ‬َ‫ؼ‬َِّ‫ع‬
ََّٓ‫ف‬ٌََُّٗ‫ذ‬َ‫ث‬‫ذ‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬‫ب‬ََََُِٗ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ Al-Baqarah 181 َُٗ‫ؼ‬َِّ‫ع‬
ْ‫ذ‬َ‫م‬ٌََّ‫غ‬َِّ‫ع‬ُ ّ‫اّلل‬َ‫ي‬ َْٛ‫ل‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬ Ali-Imran 181 َ‫غ‬َِّ‫ع‬
ْ‫ذ‬َ‫ل‬َ‫غ‬َِّ‫ع‬ُ َّ‫اّلل‬َ‫ي‬ َْٛ‫ل‬ِٟ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ه‬ٌُِ‫د‬‫ب‬َ‫د‬ُ‫ر‬ِٟ‫ف‬‫ب‬َٙ ِ‫خ‬ َْٚ‫ص‬ Al-Mujaadilah 1
ََْ‫أ‬َُْٛ‫ج‬َ‫غ‬ْ‫س‬َ٠‫ب‬ََّٔ‫أ‬َ‫ل‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬ََُُّْٔ٘‫ش‬ِ‫ع‬ُُ٘‫ا‬ َْٛ‫َد‬ٔ َٚ Az-Zukhruf 80 ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َٔ
‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬ ٌََْٚٛ‫ب‬َُّٕ‫و‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬ََْٔٚ‫أ‬ًُِ‫م‬ْ‫ؼ‬َٔ Al-Mulk 10
َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬َّ‫َل‬‫و‬‫ب‬َ‫ج‬َْ٘‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬‫َب‬ِٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ‫ث‬‫ب‬َِّٔ‫ا‬ُُ‫ى‬َ‫ؼ‬ََُِْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِّ Asy-Syu'araa' 15 َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِّ
ََْ‫أ‬ٌٍََُُُُّْٙ‫ع‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠١ِ‫ف‬ِِٗ‫د‬ْ‫ؤ‬َ١ٍَْ‫ف‬ُُُٙ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِْ‫ب‬َ‫ط‬ٍُْ‫غ‬ِ‫ث‬ٓ١ِ‫ج‬ُِّ Ath-Thuur 38 ُُُٙ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِ
ٌَُُْٛٛ‫م‬َ٠ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َْٚ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ ََٚ‫ْش‬١َ‫غ‬‫غ‬َّْ‫غ‬ُِ An-Nisa 46 ‫غ‬َّْ‫غ‬ُِ
‫ب‬ََّٔ‫أ‬ َٚ‫ب‬َُّٕ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫ؼ‬ْ‫م‬َٔ‫ب‬ََِِْٕٙ‫ذ‬ِ‫ػ‬‫ب‬َ‫م‬َِِ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌٍِ Al-Jinn 9 ِ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌٍِ
َِّْ‫ا‬ ََٚ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫غ‬ٌَُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Anfaal 42 ‫١غ‬َِّ‫غ‬ٌَ
َِّْ‫ا‬ِّٟ‫ث‬َ‫س‬ُ‫غ‬١َِّ‫غ‬ٌَ‫بء‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬ Ibrahim 39 ُ‫غ‬١َِّ‫غ‬ٌَ
ٌَْٛ ٍَََُِٚ‫ػ‬ُ ّ‫اّلل‬ُِْٙ١ِ‫ف‬‫ا‬‫ْش‬١َ‫خ‬َُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َّ‫أل‬ Al-Anfaal 23 َُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َّ‫أل‬
َّ‫ل‬ِ‫ا‬‫ا‬ُُٖٛ‫ؼ‬ََّ‫ز‬ْ‫ع‬ُُْ٘ ََُْٚٛ‫ج‬َ‫ؼ‬ٍَْ٠ Al-Anbiyaa' 2 ُُٖٛ‫ؼ‬ََّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬
ًُْ‫ل‬َٟ ِ‫ٚز‬ُ‫أ‬ٌََِّٟ‫ا‬ََُّٗٔ‫أ‬َ‫غ‬ََّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬‫ش‬َ‫ف‬ََِِِّّٔٓٓ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬ Al-Jinn 1 َ‫غ‬ََّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬
ِِّٔ‫ا‬ُٟ‫ٕذ‬َِ‫آ‬ُُْ‫ى‬ِّ‫ث‬ َ‫ش‬ِ‫ث‬ُِْٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ YaaSiin 25 ُِْٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ ََٚ‫ء‬ٜ ِ‫ش‬ُ‫ل‬ُْ‫آ‬ ْ‫ش‬ُ‫م‬ٌْ‫ا‬ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ٌَُٗ Al-A'raaf 204 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬
ُّ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠‫ب‬َُٙ‫بط‬ٌَّٕ‫ا‬َ‫ة‬ ِ‫ُش‬‫ظ‬ًَ‫ث‬َِ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ٌَُٗ Al-Hajj 73
‫َب‬َٔ‫أ‬ ََٚ‫ه‬ُ‫ر‬ ْ‫َش‬‫ز‬ْ‫اخ‬ْ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬‫ب‬ٌََِّٝ‫ز‬ُٛ٠ Thaahaa 13 ْ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬
ٌَْٛ ََٚ‫ء‬‫َب‬‫ش‬ُ ّ‫اّلل‬َ‫َت‬َ٘‫ز‬ٌَُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬ِ‫ث‬ُِ٘ ِ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َٚ Al-Baqarah 20 ُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬ِ‫ث‬
‫ب‬َِ ََٚ‫ٔذ‬َ‫أ‬‫غ‬ِّْ‫غ‬ُِّ‫ث‬َِِّٟٓ‫ف‬ِ‫ُٛس‬‫ج‬ُ‫م‬ٌْ‫ا‬ Faathir 22 ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُِّ‫ث‬
ْ‫غ‬ِّْ‫ع‬َ‫أ‬ُِِْٙ‫ث‬ْ‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ث‬َ‫أ‬ َََٚ َْٛ٠‫َب‬َُٕٔٛ‫ر‬ْ‫ؤ‬َ٠ Maryam 38 ْ‫غ‬ِّْ‫ع‬َ‫أ‬
َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬َ‫ل‬‫ب‬َ‫ف‬‫َب‬‫خ‬َ‫ر‬َِِّٟٕٔ‫ا‬‫ب‬َُّ‫ى‬َ‫ؼ‬َُِ‫غ‬َّْ‫ع‬َ‫أ‬ٜ َ‫س‬َ‫أ‬ َٚ Thaahaa 46 ُ‫غ‬َّْ‫ع‬َ‫أ‬
ٌَْٛ َْٚ‫ع‬َ‫أ‬َُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ا‬ٌَّٛ ََٛ‫ز‬ٌَُُ٘ ََُّْٚٛ‫ظ‬ ِ‫ش‬ْ‫ؼ‬ُِّ Al-Anfaal 23 َُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬َ‫أ‬
َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬َ‫ٔذ‬َ‫أ‬ُ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Baqarah 127 ُ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬
33
َ‫ى‬١ِ‫ف‬ْ‫ى‬َ١َ‫غ‬َ‫ف‬ُُُُٙ ّ‫اّلل‬َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Baqarah 137
َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬َ‫ٔذ‬َ‫أ‬ُ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Ali-Imran 35
َ‫ل‬ َٚ‫ب‬‫ؼ‬ْ‫ف‬َُٔ ّ‫اّلل‬ َََُّٚٛ٘‫غ‬ٌ‫ا‬ُ‫غ‬١ُُِّ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Maidah 76
ٌَُٗ َٚ‫ب‬َََِٓ‫ى‬َ‫ع‬ِٟ‫ف‬ًِْ١ٌٍَّ‫ا‬ِ‫بس‬ٌََّٕٙ‫ا‬ ََُٚٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-An'aam 13
َّ‫ل‬ِ‫ي‬ِّ‫ذ‬َ‫ج‬ٍََُِِّ‫ى‬ٌِِِٗ‫ر‬‫ب‬َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-An'aam 115
ًَّْ‫و‬ ََٛ‫ر‬ ٍَََٚٝ‫ػ‬ِ ّ‫اّلل‬َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Anfaal 61
َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ Yunus 65
َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Yusuf 34
َُٗ٠ ِ‫ش‬ٌُِِِْٕٓ‫َب‬ِٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُ‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ج‬ٌ‫ا‬ Al-Isra 1
َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Anbiyaa' 4
َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Asy-Syu'araa' 220
َِّْ‫ب‬َ‫ف‬ًََ‫خ‬َ‫أ‬ِ َّ‫اّلل‬‫د‬ َ٢َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Ankabuut 5
‫ب‬َُٙ‫ل‬ُ‫ص‬ ْ‫ش‬َ٠ُُْ‫و‬‫َّب‬٠ِ‫ا‬ ََُٚٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Ankabuut 60
ْ‫ز‬ِ‫ؼ‬َ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ِ َّ‫بّلل‬ِ‫ث‬َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Fush-Shilat 36
َ‫ْظ‬١ٌٍَِِْٗ‫ث‬َِّ‫و‬‫ء‬َْٟ‫ش‬َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُ‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ج‬ٌ‫ا‬ Asy-Syuura 11
‫خ‬َّْ‫ز‬َ‫س‬َِِّٓ‫ه‬ِّ‫ث‬َّ‫س‬َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Ad-Dukhaan 6
َُُِّْٙٔ‫ا‬َِٓ‫ػ‬ِ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬ٌَُُْٛٚ‫ض‬ْ‫ؼ‬ٌََّ Asy-Syu'araa' 212 ِ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬
ََِّٓ‫أ‬ُ‫ه‬ٍَِّْ٠َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أل‬‫ٚا‬َِٓ َُٚ‫ج‬ ِ‫ش‬ْ‫ُخ‬٠ََّٟ‫س‬ٌْ‫ا‬َِِِٓ‫ذ‬ِّ١ٌَّْ‫ا‬ Yunus 31 َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬
‫ب‬َِْ‫ا‬ُٛٔ‫َب‬‫و‬َُْٛ‫ؼ‬١ِ‫َط‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬‫ب‬َِ َْٚ‫ا‬ُٛٔ‫َب‬‫و‬َُْٚ‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ج‬ُ٠ Huud 20
َّ‫ل‬ِ‫ا‬ََِِٓ‫ق‬َ‫َش‬‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َُٗ‫ؼ‬َ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬‫بة‬َِٙ‫ش‬ٓ١ِ‫ج‬ُِّ Al-Hijr 18
ًََ‫ؼ‬َ‫خ‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌْ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أل‬‫ا‬ ََٚ‫ح‬َ‫ذ‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ‫أل‬‫ا‬ َُُْٚ‫ى‬ٍََّ‫ؼ‬ٌََُْٚ‫ش‬ُ‫ى‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ An-Nahl 78
َِّْ‫ا‬َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬َ‫ص‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬ ََٚ‫د‬‫ا‬َ‫ئ‬ُ‫ف‬ٌْ‫ا‬ ًَُُّٚ‫و‬َ‫ِه‬‫ئ‬‫ٌٚـ‬ُ‫أ‬َْ‫ب‬َ‫و‬َُْٕٗ‫ػ‬‫ْئُٚل‬‫غ‬َِ Al-Isra 36
َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ َِٚ‫ئ‬ْ‫ف‬َ ْ‫األ‬ َٚ‫ح‬َ‫ذ‬‫١ل‬ٍَِ‫ل‬‫ب‬ََُِّْٚ‫ش‬ُ‫ى‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ Al-Mu'minuun 78
َُْٛ‫م‬ٍُْ٠َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُُْ٘‫ش‬َ‫ث‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ََُْٚٛ‫ث‬ِ‫ر‬‫َب‬‫و‬ Asy-Syu'araa' 223
ًََ‫ؼ‬َ‫خ‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ َٚ‫ح‬َ‫ذ‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ ْ‫األ‬ َٚ‫١ل‬ٍَِ‫ل‬‫ب‬ََُِّْٚ‫ش‬ُ‫ى‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ As-Sajdah 9
َْٚ‫أ‬َٝ‫م‬ٌَْ‫أ‬َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َُٛ٘ َٚ‫١ذ‬َِٙ‫ش‬ Qaaf 37
ًُْ‫ل‬َُِٛ٘ٞ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ؤ‬َ‫ش‬َٔ‫أ‬ُُْ‫و‬ًََ‫ؼ‬َ‫خ‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ َٚ‫ح‬َ‫ذ‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ ْ‫األ‬ َٚ Al-Mulk 23

More Related Content

What's hot

Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
juniska efendi
 
Pertemuan 2 [compatibility mode]
Pertemuan 2 [compatibility mode]Pertemuan 2 [compatibility mode]
Pertemuan 2 [compatibility mode]
Bina Sarana Informatika
 
Terjemah, tafsir dan ta'wil
Terjemah, tafsir dan ta'wilTerjemah, tafsir dan ta'wil
Terjemah, tafsir dan ta'wilMohamad Bastomii
 
makalah-Ta'wil dan nasakh
makalah-Ta'wil dan nasakhmakalah-Ta'wil dan nasakh
makalah-Ta'wil dan nasakh
Hafidzotul Millah
 
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genapMakalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Risna Nilam Lutfia
 
4.3 bhgn2 alam
4.3 bhgn2 alam4.3 bhgn2 alam
4.3 bhgn2 alam
wk_aiman
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Khusnul Kotimah
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
Farahin Fuad
 
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
jiran muhammad
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
juniska efendi
 
GIS 3173 ILMU-ILMU AL-QURAN (PENDAHULUAN)
GIS 3173 ILMU-ILMU AL-QURAN (PENDAHULUAN)GIS 3173 ILMU-ILMU AL-QURAN (PENDAHULUAN)
GIS 3173 ILMU-ILMU AL-QURAN (PENDAHULUAN)
Zulkifli Mohd
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
Muhammad Khairun Nurasyid
 
Makalah studi islam 4 ayat ayat sains al qur an
Makalah studi islam 4 ayat ayat sains al qur anMakalah studi islam 4 ayat ayat sains al qur an
Makalah studi islam 4 ayat ayat sains al qur an
Reny Isro'is Wulandari
 
Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3
mohamadirwan7
 
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidupAquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
Namaku Merah
 
BAB 1 QURDITS
BAB 1 QURDITSBAB 1 QURDITS
BAB 1 QURDITS
RifkamaliaS
 
Bab 1 qh semester 1
Bab 1 qh semester 1Bab 1 qh semester 1
Bab 1 qh semester 1
RifkamaliaS
 
Tafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wilTafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wil
Didik Rasa Jatim
 

What's hot (19)

Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 
Pertemuan 2 [compatibility mode]
Pertemuan 2 [compatibility mode]Pertemuan 2 [compatibility mode]
Pertemuan 2 [compatibility mode]
 
Terjemah, tafsir dan ta'wil
Terjemah, tafsir dan ta'wilTerjemah, tafsir dan ta'wil
Terjemah, tafsir dan ta'wil
 
makalah-Ta'wil dan nasakh
makalah-Ta'wil dan nasakhmakalah-Ta'wil dan nasakh
makalah-Ta'wil dan nasakh
 
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genapMakalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
 
4.3 bhgn2 alam
4.3 bhgn2 alam4.3 bhgn2 alam
4.3 bhgn2 alam
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
 
GIS 3173 ILMU-ILMU AL-QURAN (PENDAHULUAN)
GIS 3173 ILMU-ILMU AL-QURAN (PENDAHULUAN)GIS 3173 ILMU-ILMU AL-QURAN (PENDAHULUAN)
GIS 3173 ILMU-ILMU AL-QURAN (PENDAHULUAN)
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
 
Makalah studi islam 4 ayat ayat sains al qur an
Makalah studi islam 4 ayat ayat sains al qur anMakalah studi islam 4 ayat ayat sains al qur an
Makalah studi islam 4 ayat ayat sains al qur an
 
Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3
 
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidupAquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
 
BAB 1 QURDITS
BAB 1 QURDITSBAB 1 QURDITS
BAB 1 QURDITS
 
Bab 1 qh semester 1
Bab 1 qh semester 1Bab 1 qh semester 1
Bab 1 qh semester 1
 
Makalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlihMakalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlih
 
Tafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wilTafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wil
 

Viewers also liked

Ruqyah
RuqyahRuqyah
Ruqyah
basri hasim
 
Nota KHAS Surah Al-Mulk
Nota KHAS Surah Al-MulkNota KHAS Surah Al-Mulk
Nota KHAS Surah Al-Mulk
Paradigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
Sura Mulk
Sura MulkSura Mulk
Sura Mulk
Manzur Ashraf
 
IBRAH SURAH AL-MULK
IBRAH SURAH AL-MULK IBRAH SURAH AL-MULK
IBRAH SURAH AL-MULK
Paradigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Elvia Malbeni HarLen
 
ilmu ketamadunan (TITAS)
ilmu ketamadunan (TITAS)ilmu ketamadunan (TITAS)
ilmu ketamadunan (TITAS)
Haslinda Jamaluddin
 
Budaya dan tamadun
Budaya dan tamadunBudaya dan tamadun
Budaya dan tamadun
Rohana Badri
 

Viewers also liked (7)

Ruqyah
RuqyahRuqyah
Ruqyah
 
Nota KHAS Surah Al-Mulk
Nota KHAS Surah Al-MulkNota KHAS Surah Al-Mulk
Nota KHAS Surah Al-Mulk
 
Sura Mulk
Sura MulkSura Mulk
Sura Mulk
 
IBRAH SURAH AL-MULK
IBRAH SURAH AL-MULK IBRAH SURAH AL-MULK
IBRAH SURAH AL-MULK
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
 
ilmu ketamadunan (TITAS)
ilmu ketamadunan (TITAS)ilmu ketamadunan (TITAS)
ilmu ketamadunan (TITAS)
 
Budaya dan tamadun
Budaya dan tamadunBudaya dan tamadun
Budaya dan tamadun
 

Similar to Isi makalah kelompok 3 konsep dasar pemanfaatan teknologi pada bidang pendidikan dalam wawasan al Quran

Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptxIlmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx
Yusril62
 
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanWahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Normurni Mohamad
 
bab 3.pptx
bab 3.pptxbab 3.pptx
UICI 2022 - Bab 04 teknologi dalam islam (nota)
UICI 2022 - Bab 04 teknologi dalam islam (nota)UICI 2022 - Bab 04 teknologi dalam islam (nota)
UICI 2022 - Bab 04 teknologi dalam islam (nota)
Abdul Khaliq
 
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Abdul Ghufron
 
KELOMPOK V.pptx
KELOMPOK V.pptxKELOMPOK V.pptx
KELOMPOK V.pptx
NrFdhila
 
Presentasi makalah
Presentasi makalahPresentasi makalah
Presentasi makalah
Ardy Elqincy
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quran
Muhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranMuhsin Hariyanto
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
iwan Alit
 
W4D1-KETAQWAAN DAN IPTEK
W4D1-KETAQWAAN DAN IPTEKW4D1-KETAQWAAN DAN IPTEK
W4D1-KETAQWAAN DAN IPTEK
latifstpp
 
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptxPERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
SenjaMahesa
 
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdfQV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QIROATI
 
Obsesi 15 TEKNOLOGI DAN ISLAM MASALALAU DAN MASA DEPAN
Obsesi 15 TEKNOLOGI DAN ISLAM MASALALAU DAN MASA DEPANObsesi 15 TEKNOLOGI DAN ISLAM MASALALAU DAN MASA DEPAN
Obsesi 15 TEKNOLOGI DAN ISLAM MASALALAU DAN MASA DEPAN
AMIR HAMZAH
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
nina_indah_l
 
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MIPEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
Nur Komalasari
 
Alquran sumber sains modern sebenarnya
Alquran sumber sains modern sebenarnyaAlquran sumber sains modern sebenarnya
Alquran sumber sains modern sebenarnya
Syamima Dini
 
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptxPENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
Jimatul Arrobi
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
Emha_ainun_nadjib
 
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docxMAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
RismanGinanjar1
 

Similar to Isi makalah kelompok 3 konsep dasar pemanfaatan teknologi pada bidang pendidikan dalam wawasan al Quran (20)

Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptxIlmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx
 
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanWahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
 
bab 3.pptx
bab 3.pptxbab 3.pptx
bab 3.pptx
 
UICI 2022 - Bab 04 teknologi dalam islam (nota)
UICI 2022 - Bab 04 teknologi dalam islam (nota)UICI 2022 - Bab 04 teknologi dalam islam (nota)
UICI 2022 - Bab 04 teknologi dalam islam (nota)
 
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
 
KELOMPOK V.pptx
KELOMPOK V.pptxKELOMPOK V.pptx
KELOMPOK V.pptx
 
Presentasi makalah
Presentasi makalahPresentasi makalah
Presentasi makalah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quran
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quran
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
W4D1-KETAQWAAN DAN IPTEK
W4D1-KETAQWAAN DAN IPTEKW4D1-KETAQWAAN DAN IPTEK
W4D1-KETAQWAAN DAN IPTEK
 
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptxPERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
 
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdfQV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
 
Obsesi 15 TEKNOLOGI DAN ISLAM MASALALAU DAN MASA DEPAN
Obsesi 15 TEKNOLOGI DAN ISLAM MASALALAU DAN MASA DEPANObsesi 15 TEKNOLOGI DAN ISLAM MASALALAU DAN MASA DEPAN
Obsesi 15 TEKNOLOGI DAN ISLAM MASALALAU DAN MASA DEPAN
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MIPEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
 
Alquran sumber sains modern sebenarnya
Alquran sumber sains modern sebenarnyaAlquran sumber sains modern sebenarnya
Alquran sumber sains modern sebenarnya
 
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptxPENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docxMAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
 

Isi makalah kelompok 3 konsep dasar pemanfaatan teknologi pada bidang pendidikan dalam wawasan al Quran

  • 1. 1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat perkembangannya, hingga sangat sulit untuk mengerem kemunculannya. Kemunculan berbagai macam produk-produk teknologi, membuat orang-orang yang hidup dizaman sekarang ini merasa sangat memerlukan teknologi sebagai penunjang percepatan, apakah dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dll. Proses belajar mengajar (pembelajaran) jika belum mampu menyandingkan teknologi sebagai sarana pendamping mengajar maka dapat kita artikan proses belajar mengajar ini sebagai pembelajaran klasik. Sedangkan yang telah mampu memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar adalah pembelajaran modern. Sebagai ummat islam, Al-Quran merupakan pedoman awal atau pegangan hidup yang paling utama, atas dasar ini maka ummat islam harus mampu memahami pesan-pesan yang terkandung didalam Al-Quran. Baik itu pesan-pesan yang sifatnya tersurat maupun pesan-pesan yang sifatnya tersirat. Salah satu yang dapat kita kaji adalah kajian membahas teknologi. Hal ini juga dikemukakan Lilis Fauziah RA, M.Ag bahwa selain Al-Quran menjadi bacaan ummat islam, ia juga merupakan petunjuk bagi seluruh ummat manusia, termasuk petunjuk dan pedoman dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi1 . B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar bnelakang di atas, maka dapat kita tarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Pengertian konsep dan teknologi. 2. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang menggunakan term sakhkhara. 1 Fauziah lilies RA. 2007. Kebenaran Al-Quran dan Hadis. Malang: Tiga Serangkai
  • 2. 2 3. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang menggunakan term qaddamat. 4. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang menggunakan term istamaa. C. Fokus Kajian   Terjemah : Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), di-tambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah.** Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. **Ilmu-Nya dan hikmah-Nya, artinya semua itu tidak cukup untuk menuliskan kalimat Allah. Atas dasar ayat ini, maka kami hanya akan membahas beberapa bagia saja dari Al-Quran yang menggunakan term sakhkharah, qaddamat dan istamaa’. Diantaranya: 1. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S Ibrahim (14): 33, Q.S al-Anbiya’ (21): 79, Q.S Shad (38): 36 dan Q.S al-Jatsiyah (45): 12 yang menggunakan term sakhkhara. 2. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-Anfal (8): 5, Q.S ar-Rum (30): 36 dan Q.S al-Hasyr (59): 18 yang menggunakan qaddamat. 3. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-A’raaf (7): 204 yang menggunakan term istamaa. D. Tujuan Adapun tujuan yang ingin disampaikan dalam makalah ini adalah, agar kiranya sebagai ummat islam dapaat mampu memahaami pesan-pesan tersirat dalam Al-quran terkait tentang teknologi. Menghayati, memahami makna yang terkandung didalamnya serta berkonsentrasi dan khusyu. Imam ali k.w pernah berkata “kebaikan membaca (mempelajari) Al-Quran tidak akan diperoleh tanpa merenungkan makna-maknanya”2 . 2 Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa Meningkat.Jakarta: Hikmah
  • 3. 3 E. Manfaat Setelah kita mempelajari isi makalah ini, Insya Allah manfaat yang akan dicapai berupa kepuasan jiwa, bertambah kuatnya iman, makin tawadhu, diteguhkan hati kita untuk meyakini kebenaran Al-Quran, menjaga kelestariannya, menjaga diri dengan petunjuknya, dan mengamalkan isi kandungannya3 3 Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa Meningkat.Jakarta: Hikmah
  • 4. 4 BAB II Pembahasan A. Pengertian 1. Konsep Elektronik kamus besar bahasa Indonesia mengartikan kata konsep adalah ide atau pengertian yang diabstarkkan dari peristiwa konkret, gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akan budi untuk memahami hal-hal lain4 . Dengan kata lain konsep adalah apa yang disimpulkan baik dalam bentuk teks (tulisan) atau lisan (diucapkan) 2. Teknologi Elektronik kamus besar bahasa Indonesia mengartikan kata teknologi sebagai 1 metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan. 2 keseluruhan sarana untuk menyediakaan barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia5 . Dari pengertian diatas, dapat kami simpulkan bahwa, teknologi adalah sesuatu apapun yang dapat mempermudah aktifitas makhluk. B. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S Ibrahim (14): 33, Q.S al-Anbiya’ (21): 79, Q.S Shad (38): 36 dan Q.S al-Jatsiyah (45): 12 yang menggunakan term sakhkhara 1. Ayat terjemah a. Quran surat Ibrahim ayat 33 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)  Terjemah: Dan Dia telah Menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan malam dan siang bagimu. 4 Elektronik KBBI 5 Elektronik KBBI
  • 5. 5 b. Q.S Shaad ayat 36 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)  Terjemah : Kemudian Kami Tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya, c. QS. Al-Jatsyiah ayat 12 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)  Terjemah : Allah-lah yang Menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur. 2. Tafsir ayat Quran surat Ibrahim ayat 33 Tafsir: Dan Dia telah Menundukkan bagi kalian matahari dan bulan terus-menerus beredar (pada orbitnya), dan juga telah Menundukkan bagi kalian malam dan siang. Wa sakh-khara lakumusy syamsa wal qamara dā-ibaini (dan Dia telah Menundukkan bagi kalian matahari dan bulan terus-menerus beredar [pada orbitnya]) sampai hari kiamat. Wa sakh-khara lakumul laila wan nahār (dan juga telah Menundukkan bagi kalian malam dan siang), yakni datang dan pergi silih berganti6 . Q.S Shaad ayat 36 Tafsir : Kemudian Kami Menundukkan untuknya angin yang berhembus sepoi-sepoi menurut Perintah-Nya ke mana saja yang dikehendakinya. Fa sakhkharnā lahur rīhā (kemudian Kami Menundukkan untuknya angin) sesudah itu. Tajrī bi amrihī (yang berhembus menurut Perintah-Nya), yakni menurut Perintah Allah Ta„ala. Ada yang berpendapat, menurut perintah Sulaiman a.s.. Rukhā-an (sepoi-sepoi), yakni lembut. Haitsu ashāb (ke mana saja yang dikehendakinya), yakni yang dia inginkan7 . 6 Elektronik Quran “Al-Kalam” 7 Elektronik Quran “Al-Kalam”
  • 6. 6 QS. Al-Jatsyiah ayat 12 Tafsir: Allah-lah yang telah Menundukkan lautan untuk kalian supaya bahtera dapat melaju padanya dengan Perintah-Nya, dan supaya kalian dapat mencari sebagian Karunia-Nya, dan supaya kalian bersyukur. Allāhul ladzī sakhkhara (Allah-lah yang telah Menundukkan), yakni yang telah menaklukkan. Lakumul bahra li tajriyal fulku (lautan untuk kalian supaya bahtera dapat melaju), yakni supaya kapal-kapal dapat melaju. Fīhi bi amrihī (padanya dengan Perintah-Nya), yakni dengan Izin-Nya. Wa li tabtaghū miη fadllihī (dan supaya kalian dapat mencari sebagian Karunia-Nya), yakni sebagian Rezeki-Nya. Wa la‘allakum tasykurūn (dan supaya kalian bersyukur), yakni supaya kalian bersyukur akan Nikmat-Nya. 3. Analisa teori-teori studi tafsir Kandungan yang terdapat dalam beberapa ayat yang telah dibahas diatas, kesemuanya membahas tentang ditundukkannya alam raya untuk manusia. Dalam kitab al-maraghi menjelaskan surah Ibrahim ayat 33 bahwa disediakannya benda-benda dilangit dan dibumi, yaitu matahari, bulan, laut dan gunung-gunung supaya kamu mengambil manfaat darinya untuk hal-hal yang berguna untuk urusan-urusan penghidupanmu8 . Dijelaskan pula dalam tafsirnya, bahwa sesungguhnya Pencipta Yang Maha Esa itu, yang dalil-dalilnya telah ditegakkan padamu atas keberadaan-Nya, adalah yang telah memudahkan bagimu, sehingga kamu dapat menggunakan laut itu mudah dilayari oleh kapal-kapal dengan izil dan kekuasaan-Nya. Yaitu kapal-kapal yang mengangkut makanan dan daganganmu, agar segala urusan penghidupanmudapat terlaksana, dan supaya kamu dapat mencari rezki dari Tuhanmu dari laut itu9 . Kata Sakhkhara digunakan dalam arti menundukkan sesuatu agar mudah digunakan oleh pihak lain. Sesuatu yang ditundukkan Allah tidak lagi memiliki pilihan , dan dengan demikian manusia yang mempelajari dan mengetahui sifat-sifat sesuatu itu akan tenang menghadapinya karena yang ditundukkan tidak akan membangkang10 . 8 Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra 9 Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra 10 Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati.
  • 7. 7 4. Analisa kosa kata Tema: َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬11 Ibrahim ayat ke 33  Kajian kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َٚ pada surat Ibrahim ayat ke 33 Bacaan dalam tulisan arab latin wasakhkhara Jenis kata kata kerja aktif bentuk lampau Arti kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َٚ dan (ia) telah benar-benar memperjalankan Jumlah pemakaian kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ dalam AlQuran dipakai sebanyak 11 kali Kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ tersusun dari kata dasar dengan suku kata ‫ر‬ ‫خ‬ ‫س‬ huruf pertama k1= ‫ط‬, huruf kedua k2=‫ش‬, dan huruf ketiga k3=‫س‬ Jumlah pemakaian pola dasar ‫س‬ ‫ش‬ ‫ط‬dalam AlQuran 42 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda sebanyak 8 kali, dipakai kata kerja sebanyak 34 kali Kajian kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ ditinjau dari aspek makna : kata َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬َ‫و‬ ini masuk dalam pola kata ke :1 adapun untuk pola kata pertama seperti ini memiliki makna: .melakukan yaitu me –, me – kan, atau me – i. bentuk ini merupakan bentuk dari kata dasar yang dipakai dalam bahasa arab. serta yang dijadikan rujukan dalam penyusunan urutan kata yang dipakai pada kamus bahasa arab. Kajian kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ ditinjau dari aspek tatabahasa : 1. kata kerja : kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ merupakan bentuk kata kerja. dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung dari waktu kejadiannya. selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung juga pada pelakunya 2. imbuan : kata kerja َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ ini memiliki imbuan wa ( َٚ) yang berarti dan. imbuan wa ( َٚ) ini menyatakan tambahan kesetaraan dengan kata atau frase sebelumnya. 11 http://quran.bblm.go.id
  • 8. 8 3. kata kerja bentuk lampau : kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak dilakukan lagi. 4. kata kerja aktif : kata َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ ini tergolong kata kerja aktif, artinya subyeknya melakukan pekerjaan 5. subyek pelaku : kata kerja َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َٚ ini subyeknya adalah orang ketiga laki-laki tunggal (dia). Padanan kata yang sama seperti kata Rabba (mengatur). kata “Rabbil ’Alamin” dalam surah Al-fatihah ayat 2  Terjemah : Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Tafsir: Al-hamdu lillāhi (segala puji bagi Allah), yakni segala syukur Kepunyaan Allah swt. dan Dia-lah Pemberi balasan kepada makhluk yang memuji-Nya. Pendapat lain mengatakan, al-hamdu lillāhi berarti segala syukur Kepunyaan Allah swt. atas Nikmat-nikmat-Nya yang sempurna, yang telah Dia Berikan kepada Hamba-hamba-Nya yang Dia Tunjukkan pada keimanan. Dan ada pula yang berpendapat, al-hamdu lillāhi adalah segala syukur, keesaan, dan keilahan adalah Kepunyaan Allah yang tidak beranak, tidak bersekutu, serta tidak memiliki penolong dan pembantu. Rabbil ‘ālamīn (Rabb semesta alam), yakni Rabb semua yang bernyawa, yang melata di muka bumi, dan Rabb segenap penghuni langit. Pendapat lain mengatakan, rabbil `ālamīn adalah Tuhan segenap jin dan manusia. Dan ada pula yang berpendapat, rabbil `ālamīn adalah Pencipta, Pemberi rezeki, dan yang Mengubah-ubah seluruh makhluk dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Ayat ke 2 dari surah alfatihah ini menjelaskan tentang kekuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Seperti yang dituliskan H. Bey Arifin dalam bukunya (Samudra Alfatihah), ia mengartikan (Rabbil „Alamin) sebagai berikut: Rabbil „Alamin berarti pencipta segala, Rabbil „Alamin berarti pengatur segala, Rabbil „Alamin berarti pemelihara segala, Rabbil „Alamin berarti pengawas segala, Rabbil „Alamin berarti pengembang-biak segala yang berkembang biak,
  • 9. 9 Rabbil „Alamin berarti pemberi hidup segala yang hidup, Rabbil „Alamin berarti pusat kesadaran bagi segala makhluk yang berakal, Rabbil „Alamin berarti pemberi ilham dan wahyu bagi segala Nabi, Rasul dan penemu-penemu pendapat baru Rabbil „Alamin berarti Penggerak hati (muqallibul-qulub) bagi yang segala bergerak hatinya untuk melakukan berbagai kebajikan dalam hidup, Rabbil „Alamin berarti Sumber segala kekuatan dan daya, serta yang lain-lain lagi12 . Pengertian-pengertian diatas menerangkan bahwa Allah-lah segala pengatur, termasuk mengatur kehidupan dimuka bumi ini. Kaitannya dengan kata Sakhkharah, bahwa telah ditundukkannya alam ini untuk manusia karena memang Allah penguasa segala-galanya. Oleh sebab itu, kiranya sebagai manusia mampu memanfaatkan segala ciptahan Allah dalam segala bidang. 5. Intisari dan manfaat yang diperoleh Dari uraian diatas, maka diperolelah beberapa intisari serta manfaatnya, bahwa Allah telah menundukkan alam raya ini untuk dipergunakan manusia, disegala bidang. Baik dalam bidang teknologi, pendidikan, ekonomi, kesehatan dll. Pengolahan isi alam raya ini menghasilkan berbagai macam bentuk teknologi mulai dari “tusuk gigi” sampai pada “pesawat terbang” yang telah diolah sehingga mudah dipergunakan . Sebagai makhluk yang telah Allah tundukkan alam semesta untuknya, maka kita sebagai makhluk ciptaan Allah kiranya mampu memanfaatkan hasil olahan isi alam semesta ini untuk dipergunakan dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Selain itu, Allah juga menerangkan ayat-ayat yang terdapat dalam jagad raya yang mewajibkan kita mensyukuri nikmat Allah dan tetap mentaatinya13 . Allahu a’lam 12 Arifin Bey H. 1976. Samudra Al-Fatihah. Surabaya: PT Bina Ilmu. 13 Muhammad Hasbi Teungku Ash-Shiddieeqy.2000. Tafsir Al-Quranul Majid An-Nuur. Semarang: Pustaka Riski Putra.
  • 10. 10 C. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalamQ.S al-Anfal (8): 51, Q.S ar-Rum (30): 36 dan Q.S al-Hasyr (59): 18 yang menggunakan term qaddamat 1. Ayat terjemah a. Quran surat Ar-Ruum ayat ke 36 (tidak ditemukan Asbanun- Nuzulnya)  Terjemah: Dan apabila Kami Berikan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan (rahmat) itu. Tetapi apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa. b. Quran surat Al-Anfal 51 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)  Terjemah : Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya, c. Quran Surat Al-Hasyr ayat 18 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)   Terjemah : Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. 2. Tafsir Ayat Quran surat Ar-Ruum ayat ke 36 Tafsir : Dan apabila Kami Merasakan suatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka bersukacita karenanya. Namun, apabila mereka ditimpa suatu keburukan apa yang telah diperbuat tangan-tangan mereka sendiri,
  • 11. 11 tiba-tiba mereka pun berputus asa. Wa idzā adzaqnan nāsa (dan apabila Kami Merasakan kepada manusia), yakni apabila Kami Melimpahkan kepada orang-orang kafir Mekah. Rahmatan (suatu rahmat), yakni suatu kenikmatan. Farihū bihā (niscaya mereka bersukacita karenanya), yakni mereka merasa bangga dengan kenikmatan itu tanpa mensyukurinya. Wa iη tushibhum sayyi-atun (namun, apabila mereka ditimpa suatu keburukan), yakni kesulitan, kesempitan, kekeringan, dan penyakit. Bimā qaddamat (disebabkan apa yang telah diperbuat), yakni disebabkan ulah. Aidīhim (tangan-tangan mereka sendiri) dalam kemusyrikan. Idzā hum yaqnathūn (tiba-tiba mereka pun berputus asa) dari Rahmat Allah Ta„ala tanpa bersabar dalam menghadapinya14 . Quran surat Al-Anfal 51 Tafsir : Yang demikian itu disebabkan oleh apa yang telah didatangkan oleh tangan-tangan kalian sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan Menzalimi Hamba-hamba-Nya. Dzālika (yang demikian itu), yakni azab itu. Bimā qaddamat (disebabkan oleh apa yang telah didatangkan), yakni yang telah diperbuat. Aidīkum (oleh tangan-tangan kalian sendiri) bertalian dengan masalah kemusyrikan. Wa annallāha laisa bi zhallāmil lil ‘abīd (dan sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan Menzalimi Hamba-hamba-Nya), yakni tidak akan menghukum mereka tanpa suatu dosa15 . Quran Surat Al-Hasyr ayat 18 Tafsir : Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk esok. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat. Yā ayyuhal ladzīna āmanū (wahai orang-orang yang beriman) kepada Nabi Muhammad saw. dan al-Quran. Ittaqullāha (bertakwalah kalian kepada Allah), yakni hendaklah kalian takut kepada Allah Ta„ala. Waltaηzhur nafsun (dan hendaklah setiap diri memperhatikan), yakni setiap diri, baik yang taat maupun yang durhaka. Mā qaddamat li ghadin (apa yang telah diperbuatnya untuk esok), yakni apa yang telah dilakukannya untuk hari kiamat. Sebab, pada hari kiamat ia hanya akan mendapatkan apa yang telah ia perbuat di dunia. Jika perbuatannya baik, maka balasannya baik pula, dan jika perbuatannya buruk, maka balasannya pun buruk pula. Wattaqullāh (dan bertakwalah kalian kepada Allah), yakni hendaklah kalian takut kepada Allah Ta„ala berkenaan dengan apa yang akan kalian 14 Elektronik Quran “Al-Kalam” 15 Elektronik Quran “Al-Kalam”
  • 12. 12 perbuat. Innallāha khabīrum bimā ta‘malūn (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat), yakni kebaikan dan keburukan yang kalian perbuat16 . 3. Analisa teori-teori studi tafsir Al-Munawwir dalam kamus Arab-Indonesia mengartikan Qaddama dengan arti mengedepankan17 . Kata taqaddimu/ dikedepankan digunakan dalam arti amal-amal yang dilakukan untuk meraih manfaat dimasa datang. Ini seperti hal-hal yang dikakukan terlebih dahulu guna menyambut tamu sebelum kedatangannya18 . Perintah memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok, dipahami oleh Thabathabai sebagai perintah untuk melakukan evaluasi terhadap amal-amal yang telah dilakukan19 . Dijelaskan juga dalam tafsir Al-Maraghi yang dikarang oleh Ahmad Mustafa Al-Maraghi “kerjakanlah apa yang diperintahkan-Nya, dan tinggalkan apa yang dilarang-Nya dan yang dicegah-Nya (yaa ayyuhalladdzina aamanutaqullaha). Perhatikanlah apa yang kamu kerjakan untuk akhiratmu dan bermanfaat bagimu pada hari perhitungan dan pembalasan. Pada hari itu, setiap yang menyusui meninggalkan susuannya, dan engkau melihat manusia mabuk padahal sebenarnya meraka tidak mabuk, namun karena bingung terjadinya azab Allah (waltandhur nafsummaaqaddamat ligadin)20 . Penjelasan dari pakar tafsir diatas menjelaskan bahwa kita sebagai hamba agar kiranya selalu waspada, menyiapkan masa depan agar tantangan masa depan mampu kita hadapi. 16 Elektronik Quran “Al-Kalam” 17 Elektronik Quran “Al-Kalam” 18 Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati. 19 Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati. 20 Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
  • 13. 13 4. Analisa kosa kata Tema = ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬21 Ar-Ruum ayat ke 36   Kajian kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ pada surat Ar-Ruum ayat ke 36 Bacaan dalam tulisan arab latin qaddamat Jenis kata kata kerja aktif bentuk lampau Arti kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ (ia) telah benar-benar menyediakan/meneguhkan Jumlah pemakaian kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ dalam AlQuran dipakai sebanyak 14 kali Kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ tersusun dari kata dasar dengan suku kata ‫م‬ ‫د‬ ‫ق‬ huruf pertama k1= ‫ق‬, huruf kedua k2=‫د‬, dan huruf ketiga k3=َ Jumlah pemakaian pola dasar َ ‫د‬ ‫ق‬dalam AlQuran 48 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda sebanyak 12 kali, dipakai kata kerja sebanyak 36 kali Kajian kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ ditinjau dari aspek makna : kata ‫ت‬َ‫م‬َّ‫ذ‬َ‫ق‬ ini masuk dalam pola kata ke :2 adapun makna dari polakata kedua ini adalah 1. sangat, 2. menghabisi, 3. menyelesaikan secara tuntas terhadap suatu pekerjaan 4 menjadi kata kausatif (menyebabkan melakukan), contoh arti tahu berubah menjadi tahu. membawa berubah menjadi membebani 5 kata kerja instranmsitif berubah menjadi transitif contoh gembira menjadi mengembirakan 6 arti instensif, memecah menjadi memecahkan sampai berkeping-keping Kajian kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ ditinjau dari aspek tatabahasa : 1. kata kerja : kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ merupakan bentuk kata kerja. dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan 21 http://quran.bblm.go.id
  • 14. 14 formatnya tergantung dari waktu kejadiannya. selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung juga pada pelakunya 2. kata kerja bentuk lampau : kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak dilakukan lagi. 3. kata kerja aktif : kata ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ ini tergolong kata kerja aktif, artinya subyeknya melakukan pekerjaan 4. subyek pelaku : kata kerja ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ ini subyek pelakunya adalah seorang perempuan. Padanan kata yang sama seperti kata Hadzaru (bersiap-siap). Kata “Hidzrakum” dalam surah An-Nisa ayat 71  Terjemah : Wahai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kalian, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama. Tafsir: Yā ayyuhal ladzīna āmanū (wahai orang-orang yang beriman) kepada Nabi Muhammad saw. dan al-Quran. Khudzū hidzrakum (bersiap siagalah kalian) menghadapi musuh kalian, dan janganlah kalian berangkat dalam keadaan tercerai-berai. Faη firū (dan majulah [ke medan pertempuran]), yakni berangkatlah kalian. Tsubātin (berkelompok-kelompok), yakni berkelompok-kelompok, pasukan demi pasukan. Awiηfirū jamī‘ā (atau majulah bersama-sama), yakni berangkatlah kalian semua bersama nabi kalian. Kata Hizdrakum dalam surah An-Nisa ayat 71 memberitahukan pada orang-orang yang beriman agar kitranya selalu siap dalam menghadapi perang, namun jika kita tarik dalam kondisi sekarang ini dan dikaitkan dengan teknologi dan pendidikan, potongan ayat diatas dapat kita pahami tentang mempersiapkan segala sesuatunya dalam menmghadapi tantangan yang akan dihadapi kedepan oleh seorang pendidik. Sebagai pendidik, hendaknya mempersiaapkan bekal dalam peroses pembelajaran. Utamanya, dalam menghadapi era yang semakin canggih dengan memanfaatkan teknologi-teknologi hasil olahan dari alam raya ini.
  • 15. 15 5. Intisari dan manfaat yang diperoleh Setelah menganalisa tafsir ayat diatas hingga pada analisa kata, intisari yang dapat kisimpulkan bahwa, sebagai makhluk Tuhan agar kiranya selalu mempersiapkan bekal, baik untuk hari esok didunia, maupun nanti di akhirat kelak. Adapun manfaatnya setelah kita mengkaji beberapa potongan ayat adalah jika kita mampu memanage hari esok, maka kemudahanlah yang akan kita raih dan bahkan tidak akan mendapat kendala. Kaitannya terhadap teknologi pendidikan, bahwasanya sebagai seorang pendidik haruslah selalu mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi anak didiknya dihari-hari kedepan. Boleh jadi yang dimaksud adalah mempersiapkan RPP, persentasi, dll, mempersiapkan ini pastilah memerlukan suatu alat bantu untuk menyimpan pesiapan, apakah itu kertas atau notebook yang tidak lain adalah merupakan produk-produk teknologi. Allahu a’lam D. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-a’raf (7): 204 yang menggunakan term istamaa 1. Ayat terjemah a. Quran Surat Al-a‟ raf ayat 204 (Asbabun-Nuzulnya: Abu huraira ra. menjelaskan bahwa pada suatu-waktu, orang-orang yang melakukan shalat di belakang Rasulullah saw. Terbiasa membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dengan suara keras dan nyaring. Maka ayat ini diturunkan sebagai perintah agar selalu mendengarkan dan memerhatikan bacaan imam saat sedang shalat berjamaah. Bagi ma‟mum, diperintahkan membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dengan suara volume yang pelan dan tidak nyaring. (HR.Ibnu Abi Hatim. Lihat Ibnu Katsir: 2/371-372) 22 .  22 Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
  • 16. 16 Terjemah : Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.** **Jika dibacakan al-Quran kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik di dalam shalat maupun di luar shalat, kecuali dalam shalat berjamaah, makmum boleh membaca surat al-Fatihah sendiri atau mendengarkan saja ketika imam membaca ayat-ayat al-Quran. 2. Tafsir ayat Quran Surat Al-a‟ raf ayat 204 Tafsir : Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang supaya kalian mendapat rahmat. Wa idzā quri-al qur-ānu (dan apabila dibacakan al-Quran) pada shalat wajib. Fastami‘ū lahū (maka dengarkanlah dengan baik), yakni dengarkanlah bacaannya. Wa aηshitū (dan perhatikanlah dengan tenang) bacaannya. La‘allakum turhamūn (supaya kalian mendapat rahmat), yakni supaya kalian mendapat rahmat dan tidak ditimpa azab23 . 3. Analisa teori-teori studi tafsir M. Quraish Syihab dalam tafsir Al-misbah menafsirkan surah Al-A‟raf ayat 204 “ ayat ini termasuk bagian yang diperintahkan kepada Nabi saw. Untuk beliau sampaikan karena itu ia dimulai dangan kata dan, yakni dan sampaikan juga apabila dibacakan Al-Quran maka dengarkanlah ia dengan tekun… dapat juga dikatakan bahwa ayat yang lalu berbicara tentang fungsi dan keistimewaan Al-Quran serta rahmat yang dikandungnya. Karena itu sangat wajar jika ayat ini memerintahkan agar percaya dan mengagungkan wahyu ilahi dank arena itu apabila dibacakan Al-Quran oleh siapapun, maka bersopan santunlah terhadapnya karena ia merupakan firman-firman Allah serta petunjuk untuk kamu semua dan karena itu pula dengarkanlah ia dengan tekun lagi bersungguh-sungguh, dan perhatikanlah dengan tenang tuntunan-tuntunannya agar kamu mendapat rahmat24 . Demikian yang telah tafsirkan oleh M. Quraish Shihab tentang surah Ar-A‟raf, jika kembali kita telaah, maka kesimpulan bahwasanya 23 Elektronik Quran “Al-Kalam” 24 Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati.
  • 17. 17 jika kita sebagai makhluk mendengarkan Alquran, maka dengarkanlah, tidak dijelaskan bahwa jika yang membacanya hanya sosok manusia, namun jika kita mendengarkannya dari alat apapun (teknologi). Apakah berupa rekaman kaset yang diputar di mesjid, yang didengarkan lewat radio, atau yang didengarkan lewat ponsel.. 4. Analisa kosa kata Tema = ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬25 Al-A'raaf ayat ke 204  Kajian kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ pada surat Al-A'raaf ayat ke 204 Bacaan dalam tulisan arab latin fa(i)stami'û Jenis kata kata perintah atau kata seru Arti kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ maka dengarkanlah Jumlah pemakaian kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ dalam AlQuran dipakai sebanyak 2 kali Kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ tersusun dari kata dasar dengan suku kata ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ huruf pertama k1= ‫ط‬, huruf kedua k2=َ, dan huruf ketiga k3=‫ع‬ Jumlah pemakaian pola dasar ‫ع‬ َ ‫ط‬dalam AlQuran 184 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda sebanyak 77 kali, dipakai kata kerja sebanyak 107 kali Kajian kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ditinjau dari aspek makna : kata ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫م‬َ‫ت‬‫اس‬َ‫ف‬ ini masuk dalam pola kata ke :8 adapun makna dari pola kata kedelapan adalah : 1. sungguh-sungguh, 2. menjadi Kajian kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ditinjau dari aspek tatabahasa : 1. kata seru atau kata perintah : kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ini tergolong kata seru atau kata perintah. adapun yang dimaksud kata seru adalah kata anjuran, sedangkan yang dimaksud dengan kata perintah yaitu kata yang digunakan untuk 25 http://quran.bblm.go.id
  • 18. 18 meminta melakukan sesuatu atau menyuruh untuk melakukan sesuatu (kata perintah). 2. imbuan : kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ini memiliki imbuan fa ( َ‫ف‬), imbuan fa ( َ‫ف‬) ini memberikan makna maka atau lalu. 3. kata seru / perintah : kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ini merupakan bentuk dari kata seru atau kata perintah. kata ini selain digunakan sebagai kata seru, kata ini juga sering digunakan sebagai kata anjuran. 4. pelaku yang diperintah : kata ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ini masuk dalam kelompok kata perintah yang digunakan untuk menerangkan perintah atau kata seru yang ditujukan kepada orang kedua jamak (kalian) Padanan kata yang sama seperti Undzhuru (perhatikanlah) seperti yang terdapat pada surah Al-An‟am ayat 11.  Terjemah : Katakanlah, “Berjalanlah kalian di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” Tafsir: Qul (katakanlah), hai Muhammad kepada penduduk Mekah. Sīrū (“Berjalanlah kalian), yakni bepergianlah kalian. Fil ardli tsummaηzhurū (di muka bumi, kemudian perhatikanlah), yakni renungkanlah. Kaifa kāna ‘āqibatul mukadz-dzibīn (bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu”), yakni bagaimana jadinya akhir perkara orang-orang yang mendustakan Allah Ta„ala dan Rasul-Nya. Kata Undzhuru yang diartikan “memperhatikan” (melihat/ memandang) dalam ayat diatas, ibnu Abbas memaparkan tentang asbanunnuzul ayat ini turun yang dimulai dari ayat 4 sampai ayat 11 menjelaskan tentang bahwa, ayat ini turun sehubungan dengan kebiasaan orang-orang musyrik yang terbiasa mengingkari ajaran Rasulullah saw. Juga sebagai penegas tentang masalah yang menyebabkan mereka
  • 19. 19 melakukan kekafiran dan ancaman terhadap mereka (HR. Ibnu Abi Hatim)26 . Undzhuru kaitannya dengan kata Istami’u sama-sama memberikan penegasan. Yang satu menegaskan tentang dengarkan apa yang dibacakan, yang satunya lagi menegaskan tentang perhatikan apa yang diperbuat. Kata Undzhuru disini, jika diaartikan dengan kata “perhatikan”, maka kaitannya dengan pendidikan kita adalah lihatlah apa yang telah dahulu yang terjadi sehingga dapat menjadi pembelajartan atau bahan koreksi untuk hari-hari kedepan. Allahu a’lam 5. Intisari dan manfaat yang diperoleh Setelah mencoba menganalisis tafsir yang dikemukakan oleh M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, intisari yang dapat diperoleh adalah berupa pengetahuan bahwasanya jika kita mendengarkan Al-Quran dari alat elektronik apapun, maka kita sebagai orang mu‟min haruslah mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan tekun. Selanjutnya pada padanan kata yang mempunyai kekuatan yang sama yakni Undzhuru bahwa agar kiranya memperhatikan sejarah atau apa yang dapat dipetik dari kejadian sebelumnya. Dalam peroses pembelajaran, agar maksimal pembelajaran kedepan, dapat memperhatikan atau mengambil pelajaran dari kekeliruan-kekeliruan atau hal-hal yang sifatnya kurang baik sebelumnya untuk diperbaiki. 26 Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
  • 20. 20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan singkat makalah ini, bahwa Allah telah menjelaskan dalam Al-Quran tentang ditundukkannya alam semesta dan tidak akan berani untuk membangkang pada Allah, agar dapat dimanfaatkan manusia dan digunakan dijalan yang benar sehingga manfaatnya sampai juga di akhirat. Dalam dunia pendidikan, agar kiranya mampu menggunakan alam semesta (yang telah diolah “teknologi”) sebagai sarana prasarana penunjang percepatan proses belajar. Juga Al-Quran memberitahukan pada manusia agar selalu siap menghadapi tantangan kedepan, mampu berinovasi, kratif sehingga pada akhirnya tidak takut menghadapi zaman yang akan datang. Maka ditarik beberapa kesimpulan tentang teknologi dalam Al-quran sebagai berikut: 1. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan term Sakhkharah, memberitahukan manusia agar menggunakan fasilitas-fasilitas yang telah Allah tundukkan sehingga dapat kita gunakan sebagai sarana dan prasarana penunjang percepatan pembelajaran 2. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan term Qaddamat, memberitahukan manusia agar mempersiapkan bekal, apakah bekal dalam bidang pendidikan atau yang lainnya. Sehingga dalam menghadapi tantangan kedepan, manusia siap menghadapi tantangan, karena telah membekali dirinya dengan persiapan-persiapan yang matang. 3. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan term Istamaa, memberitahukan manusia agar tidak terkungkung dalam melakukan peroses pentransferan pengetahuan, sehingga dapat menggunakan media-media sebagai partner dalam peroses pembelajaran.
  • 21. 21 4. Manusia harus selalu mensyukuri nikmat Allah dan tetap mentaati-Nya atas apa yang telah dianugrahkan-Nya. B. Saran 1. Sebagai pendidik, agar kiranya selalu menemukan cara atau jalan keluar dari permasalahan yang ditemukan dengan memanfaatkan fasilitas yang telah Allah sediakan 2. Selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah
  • 22. 22 Daftar pustaka Al-Quran dan Terjemahannya Arifin Bey H. 1976. Samudra Al-Fatihah. Surabaya: PT Bina Ilmu. Bisri Adib KH., Munawir A. Fatah KH. 1999. Kamus Indonesia-Arab Arab-Indonesia Al-Bisri. Surabaya: Pustaka Progresif. Elektronik KBBI Elektronik Quran “Al-Kalam” Fauziah lilies RA. 2007. Kebenaran Al-Quran dan Hadis. Malang: Tiga Serangkai Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka. http://quran.bblm.go.id Muhammad Hasbi Teungku Ash-Shiddieeqy.2000. Tafsir Al-Quranul Majid An-Nuur. Semarang: Pustaka Riski Putra Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa Meningkat.Jakarta: Hikmah Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati.
  • 23. 23 Biodata penulis Nama: Drs. Andi Syamsul Abul Khaer, S.Pd Ahmad Safaat, S.Ag
  • 25. 25 Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar ‫ر‬ ‫خ‬ ‫س‬ ) ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ َٚ‫ا‬ َْٚ‫أ‬ َ‫س‬‫خ‬َ٠‫آ‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫ْخ‬‫غ‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Ash-Shaafaat 14 ُْٚ‫ش‬ ِ‫ْخ‬‫غ‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ ‫ب‬َُّٙ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬‫ٛا‬َُِٕ‫آ‬َ‫ل‬ْ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ََٛ‫ل‬َِِّٓ َْٛ‫ل‬ Al-Hujuraat 11 ْ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ َََِِٚٓٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬َُِٕٛ‫آ‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ َْٚ‫ا‬َٛ‫م‬َّ‫ر‬‫ا‬ Al-Baqarah 212 َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ َٚ ًَْ‫ث‬َ‫ْذ‬‫ج‬ ِ‫د‬َ‫ػ‬َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ٠ َٚ Ash-Shaafaat 12 ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫غ‬ََِ‫د‬ٚ ُٚ‫ا‬َ‫د‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫ج‬ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬َْٓ‫س‬ِّ‫ج‬َ‫غ‬ُ٠َ‫ْش‬١َّ‫ط‬ٌ‫ا‬ َٚ‫ب‬َُّٕ‫و‬ ََٚٓ١ٍِِ‫ػ‬‫ب‬َ‫ف‬ Al-Anbiyaa' 79 ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َٚ َُُّ‫ث‬ٜ ََٛ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ٍََٝ‫ػ‬ِ‫ػ‬ ْ‫ش‬َ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ Arraad 2 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َٚ َ‫ج‬َ‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬ِِٗ‫ث‬َِِِٓ‫د‬‫ا‬ َ‫ش‬ََّّ‫ث‬ٌ‫ا‬‫ب‬‫ل‬ ْ‫ص‬ ِ‫س‬ُ‫ى‬ٌََُّْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫ه‬ٍُْ‫ف‬ٌْ‫ا‬ Ibrahim 32 َٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ‫ز‬ٌِِٟ‫ف‬ِ‫ش‬ْ‫س‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫بس‬ََْٙٔ‫أل‬‫ا‬ Ibrahim 32 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ٌَْ١ٌٍَّ‫ا‬ًََ‫بس‬ٌََّٕٙ‫ا‬ َٚ Ibrahim 33 ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ََٚٓ١َ‫ج‬ِ‫ئ‬‫آ‬َ‫د‬ Ibrahim 33 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ًٌََْ١ٌٍَّ‫ا‬َ‫بس‬ٌََّْٕٙ‫ا‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ ََٚ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ََُُٚٛ‫د‬ٌُّْٕ‫ا‬ َٚ‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِ ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬ An-Nahl 12 ِٓ‫ئ‬ٌَ ََُُٚٙ‫ز‬ٌَْ‫ؤ‬َ‫ع‬ََِّْٓ‫ك‬ٍََ‫خ‬ِ‫د‬‫ا‬ َٚ‫ب‬ََّّ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫ض‬ ْ‫س‬َ ْ‫األ‬ ََٚ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ َٚ Al-Ankabuut 61 ُ‫ح‬ٌُِٛ٠ ََٚ‫بس‬ٌََّٕٙ‫ا‬ِٟ‫ف‬ًِْ١ٌٍَّ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ َٚ Luqman 29 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ًَُٚ‫و‬ٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ٠ًَ‫خ‬َ ِ‫أل‬ًَّّٝ‫غ‬ُِّ Faathir 13 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ًَُٚ‫و‬ٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ٠ًَ‫خ‬َ ِ‫أل‬ًَّّٝ‫غ‬ُِ Az-Zumar 5 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُٚ‫ى‬ٌَ‫ب‬َِِّٟ‫ف‬ِ‫د‬‫ا‬ َٚ‫ب‬ََّّ‫غ‬ٌ‫ا‬‫ب‬َِ َِٟٚ‫ف‬ِ‫ض‬ ْ‫س‬َ‫أل‬‫ا‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫خ‬ُِِّْٕٗ Al-Jaatsiyah 13 ‫ب‬َِّٔ‫ب‬َ‫ف‬ُ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َُُْٔ‫ى‬ِِٕ‫ب‬ََّ‫و‬َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ Huud 38 َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ ْ‫ا‬ُٚ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬َُِِْٕٗ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ِْ‫ا‬ْ‫ا‬ُٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬‫ب‬َِِّٕ Huud 38 ْ‫ا‬ُٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫ف‬ َ‫س‬ ََُُْٚٙ‫ع‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬َ‫ق‬ َْٛ‫ف‬‫ط‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬‫بد‬َ‫خ‬َ‫س‬َ‫د‬َ‫ز‬ ِ‫خ‬َّ‫ز‬َ١ٌُُُِٙ‫ع‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬‫ب‬‫ع‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬ ‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ُ‫ع‬ Az-Zukhruf 32 ‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ُ‫ع‬ ُُُ‫ر‬ْ‫ز‬َ‫خ‬َّ‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ِ‫ع‬َّٝ‫ز‬َ‫ز‬ُُْ‫و‬ َْٛ‫غ‬َٔ‫أ‬ٞ ِ‫ش‬ْ‫و‬ِ‫ر‬ Al-Mu'minuun 110 ‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ِ‫ع‬ ُٖ‫َب‬ْٔ‫ز‬َ‫خ‬َّ‫ر‬َ‫أ‬‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬ْ‫خ‬ِ‫ع‬ََْ‫أ‬ْ‫َذ‬‫غ‬‫ا‬ َ‫ص‬َُُُْٕٙ‫ػ‬ُ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ Shaad 63 َ‫ِه‬ٌَ‫ز‬َ‫و‬َ٘‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬‫ب‬ُُْ‫ى‬ٌَُُْ‫ى‬ٍََّ‫ؼ‬ٌََُْٚ‫ش‬ُ‫ى‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ Al-Hajj 36 ‫َب‬٘‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ‫ب‬َِّٔ‫ا‬‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫ج‬ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬َُٗ‫ؼ‬ََِْٓ‫س‬ِّ‫ج‬َ‫غ‬ُ٠ِِّٟ‫ش‬َ‫ؼ‬ٌْ‫ب‬ِ‫ث‬ِ‫ق‬‫ا‬ َ‫ش‬ْ‫ش‬ِ ْ‫اْل‬ َٚ Shaad 18 ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ِٓ‫ى‬ٌَ ٌَُُٚٗ‫َب‬َٕ٠ٜ َْٛ‫م‬َّ‫ز‬ٌ‫ا‬ُُْ‫ى‬َِِٕ‫ِه‬ٌَ‫ز‬َ‫و‬‫َب‬َ٘‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ُُْ‫ى‬ٌَ Al-Hajj 37 ‫َب‬َ٘‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ‫َب‬َ٘‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ُِْْٙ١ٍََ‫ػ‬َ‫غ‬ْ‫ج‬َ‫ع‬‫بي‬َ١ٌََ‫خ‬َ١ِٔ‫ب‬ََّ‫ث‬ ََٚ‫َّب‬٠َ‫أ‬‫ب‬ُِٛ‫غ‬ُ‫ز‬ Al-Haaqqah 7 َُٛ٘ َِٚٞ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬َ‫ش‬ْ‫س‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬ْ‫ا‬ٍُُٛ‫و‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ٌُِِِْٕٗ‫ب‬ّْ‫س‬ٌَ‫ًّب‬٠ ِ‫ش‬َ‫غ‬ An-Nahl 14 َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ ٌََُْ‫أ‬َ‫َش‬‫ر‬ََّْ‫أ‬َ َّ‫اّلل‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ُُ‫ى‬ٌَ‫ب‬َِِّٟ‫ف‬ِ‫ض‬ ْ‫س‬َ‫أل‬‫ا‬ Al-Hajj 65 ٌََُْ‫أ‬‫ا‬ َْٚ‫َش‬‫ر‬ََّْ‫أ‬َ َّ‫اّلل‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ُُ‫ى‬ٌَ Luqman 20 ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْ‫ز‬ْ٠ ََٛ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ِْٗ١ٍََ‫ػ‬‫ٛا‬ٌُُٛ‫م‬َ‫ر‬ ََْٚ‫ْسب‬‫ج‬ُ‫ع‬ِٞ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬‫َب‬ٌَٕ Az-Zukhruf 13 ُ َّ‫اّلل‬ِٞ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ش‬َّ‫خ‬‫ع‬ُُُ‫ى‬ٌََ‫ش‬ْ‫س‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬َٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ‫ز‬ٌُِ‫ه‬ٍُْ‫ف‬ٌْ‫ا‬ِٗ١ِ‫ف‬ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬ Al-Jaatsiyah 12 َ‫بق‬َ‫س‬َ‫ف‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ب‬ِ‫ث‬ْ‫ا‬ُٚ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ُُِِْٕٙ‫ب‬َُِّٛٔ‫َب‬‫و‬ْ‫ا‬ِِٗ‫ث‬ُْٚ‫إ‬ ِ‫ض‬َْٙ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Al-An'aam 10 ْ‫ا‬ُٚ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ ْ‫ا‬ُٚ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬َُِِْٕٗ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ِْ‫ا‬ْ‫ا‬ُٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬‫ب‬َِِّٕ Huud 38 َ‫بق‬َ‫س‬َ‫ف‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ب‬ِ‫ث‬‫ٚا‬ُ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ُُِِْٕٙ‫ب‬َِّ‫ٛا‬ُٔ‫َب‬‫و‬ِِٗ‫ث‬ُْٚ‫إ‬ ِ‫ض‬َْٙ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Al-Anbiyaa' 41
  • 26. 26 َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ١َ‫ف‬َُُِِْْٕٙ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ُ ّ‫اّلل‬ُُِِْْٕٙ At-Taubah 79 ‫ب‬َِّٔ‫ب‬َ‫ف‬ُ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َُُْٔ‫ى‬ِِٕ‫ب‬ََّ‫و‬ُ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ‫ر‬َْٚ Huud 38 ُ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َٔ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ع‬ َُُُٚ‫ى‬ًٌََْ١ٌٍَّ‫ا‬َ‫بس‬ٌََّْٕٙ‫ا‬ ََٚ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ ََٚ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ ََُُٚٛ‫د‬ٌُّْٕ‫ا‬ َٚ‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِ ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬ An-Nahl 12 َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِ‫اد‬ َ‫ش‬ َ‫ظ‬َّّْ‫ش‬ٌ‫ا‬ ََٚ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ َََُٚٛ‫د‬ٌُّٕ‫ا‬ َٚ‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬ Al-A'raaf 54 ‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِ ٌََُْ‫أ‬ْ‫ا‬ َْٚ‫ش‬َ٠ٌَِٝ‫ا‬ِ‫ْش‬١َّ‫ط‬ٌ‫ا‬‫اد‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬ُِِٟ‫ف‬َِّٛ‫خ‬‫بء‬ََّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ An-Nahl 79 َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ١َ‫ف‬َُُِِْْٕٙ‫ش‬ ِ‫خ‬َ‫ع‬ُ ّ‫اّلل‬ُُِِْْٕٙ At-Taubah 79 َُْٚ‫َش‬‫خ‬ْ‫غ‬َ١َ‫ف‬ ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬َ‫ف‬ٌََُٗ‫ر‬٠ ِّ‫اٌش‬ٞ ِ‫ش‬ْ‫د‬َ‫ر‬ِٖ ِ‫ش‬َِْ‫ؤ‬ِ‫ث‬‫َبء‬‫خ‬ُ‫س‬ُ‫ْث‬١َ‫ز‬َ‫بة‬َ‫ص‬َ‫أ‬ Shaad 36 ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫غ‬َ‫ف‬ ِْ‫ا‬ َُٚ‫ٕذ‬ُ‫و‬ٌَََِّٓٓ٠ ِ‫ش‬ ِ‫َّبخ‬‫غ‬ٌ‫ا‬ Az-Zumar 56 َٓ٠ ِ‫ش‬ ِ‫َّبخ‬‫غ‬ٌ‫ا‬ ِ‫٠ف‬ ِ‫ش‬ْ‫ص‬َ‫ر‬ َِٚ‫بذ‬َ٠ ِّ‫اٌش‬ِ‫ة‬‫ب‬َ‫س‬َّ‫غ‬ٌ‫ا‬ َِٚ‫ش‬ ِّ‫خ‬َ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬َْٓ١َ‫ث‬‫بء‬ََّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ِ‫ض‬ ْ‫س‬َ‫أل‬‫ا‬ َٚ Al-Baqarah 164 ِ‫ش‬ ِّ‫خ‬َ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬
  • 27. 27 Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar ‫م‬ ‫د‬ ‫ق‬ ) ٌََِّٓ‫ء‬‫َب‬‫ش‬ُُْ‫ى‬َِِْٕ‫أ‬َََّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ز‬َ٠َْٚ‫أ‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ؤ‬َ‫ز‬َ٠ Al-Muddaththir 37 َََّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ز‬َ٠ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ء‬‫ب‬َ‫خ‬ٍَُُُْٙ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ل‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُِِْٚٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Al-A'raaf 34 ُِِْٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬َ‫ء‬‫ب‬َ‫خ‬ٍَُُُْٙ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ف‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُِِْٚٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ Yunus 49 ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ء‬‫ب‬َ‫خ‬ٍَُُُْٙ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ل‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُِِْٚٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ An-Nahl 61 َُُ‫ذ‬ْ‫م‬َ٠َُِٗ َْٛ‫ل‬ََ َْٛ٠ِ‫خ‬َِ‫ب‬َ١ِ‫م‬ٌْ‫ا‬ Huud 98 َُُ‫ذ‬ْ‫م‬َ٠ ‫َب‬ِِْٕ‫ذ‬َ‫ل‬ ٌََِٚٝ‫ا‬‫ب‬َِ‫ٛا‬ٍَُِّ‫ػ‬ًََِِّْٓ‫ػ‬ Al-Furqon 23 ‫َب‬ِِْٕ‫ذ‬َ‫ل‬ َٚ ََّٝٔ‫أ‬ُُْ‫ز‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ْ‫ا‬ُِِّٛ‫ذ‬َ‫ل‬ َُُْٚ‫ى‬ِ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫أل‬ Al-Baqarah 223 ْ‫ا‬ُِِّٛ‫ذ‬َ‫ل‬ َٚ ُ‫ف‬ َ‫ش‬ْ‫ؼ‬ُ٠َُِْٛ ِ‫ش‬ْ‫د‬ٌُّْ‫ا‬ُُْ٘‫ب‬َّ١ِ‫غ‬ِ‫ث‬ُ‫ز‬َ‫خ‬ْ‫ُئ‬١َ‫ف‬ٟ ِ‫اص‬ ٌََّٕٛ‫ب‬ِ‫ث‬َِ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ ْ‫األ‬ َٚ Ar-Rahman 41 َِ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ ْ‫األ‬ َٚ ‫ب‬َِ َْٚ‫ا‬ُِِّٛ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬ُُ‫ى‬ِ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫أل‬ِِّْٓ‫ْش‬١َ‫خ‬ Al-Baqarah 110 ْ‫ا‬ُِِّٛ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬ ‫ب‬َُّٙ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬‫ٛا‬َُِٕ‫آ‬َ‫ل‬‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬َْٓ١َ‫ث‬َِٞ‫ذ‬َ٠ِ َّ‫اّلل‬ٌُِِٗٛ‫ع‬َ‫س‬ َٚ Al-Hujuraat 1 ْ‫م‬َ‫ف‬ْ‫ش‬َ‫أ‬َ‫أ‬ُُْ‫ز‬َْ‫أ‬‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬َْٓ١َ‫ث‬َْٞ‫ذ‬َ٠ُُْ‫و‬‫ا‬ َْٛ‫َد‬ٔ‫بد‬َ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ص‬ Al-Mujaadilah 13 ‫ب‬َِ َٚ‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬ُ‫ر‬ُُ‫ى‬ِ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ ِ‫أل‬ِِّْٓ‫ْش‬١َ‫خ‬ُُٖٚ‫ذ‬ ِ‫َد‬‫ر‬َ‫ذ‬ِٕ‫ػ‬ِ َّ‫اّلل‬ Al-Muzzammil 20 َ َْٛ٠َّ‫ل‬ُْٚ‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬َُْٕٗ‫ػ‬‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُِِْٚٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ Saba' 30 ُِِْٛ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ َ‫ش‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ١ٌَِ‫ه‬ٌَُ َّ‫اّلل‬‫ب‬ََََِّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ر‬َِِٓ‫ه‬ِ‫ج‬َٔ‫ر‬‫ب‬َِ ََٚ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫ؤ‬َ‫ر‬ Al-Fath 2 َََّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ر‬ ْ‫ر‬ِ‫ا‬ ٌََُْٚ‫ُٚا‬‫ذ‬َ‫ز‬َْٙ٠ِِٗ‫ث‬ٌَُُْٛٛ‫م‬َ١َ‫غ‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ز‬َ٘‫ه‬ْ‫ف‬ِ‫ا‬ُ٠ِ‫ذ‬َ‫ل‬ Al-Ahqaaf 11 ُ٠ِ‫ذ‬َ‫ل‬ ُ‫ت‬ُ‫ز‬ْ‫ى‬َٔ َٚ‫ب‬َِ‫ٛا‬َُِّ‫ذ‬َ‫ل‬َُُْ٘‫بس‬َ‫ث‬‫آ‬ ًََُّٚ‫و‬ َٚ‫ء‬َْٟ‫ش‬ YaaSiin 12 ‫ٛا‬َُِّ‫ذ‬َ‫ل‬ ُُْ‫ز‬َٔ‫أ‬ُُُّٖٛ‫ز‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬‫َب‬ٌََٕ‫ظ‬ْ‫ئ‬ِ‫ج‬َ‫ف‬ُ‫اس‬ َ‫ش‬َ‫م‬ٌْ‫ا‬ Shaad 60 ُُُّٖٛ‫ز‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ ٍَُْٓ‫و‬ْ‫ؤ‬َ٠‫ب‬َُُِْ‫ز‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ٌَََُّّٓٙ‫ل‬ِ‫ا‬‫١ل‬ٍَِ‫ل‬‫ب‬َُِِّّّ‫ر‬َُْٕٛ ِ‫ص‬ْ‫س‬ Yusuf 48 ُُْ‫ز‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ ْ‫ذ‬َ‫ل‬ َُٚ‫ذ‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ُُ‫ى‬ْ١ٌَِ‫ا‬ِ‫ذ‬١ِ‫ػ‬ ٌَْٛ‫ب‬ِ‫ث‬ Qaaf 28 ُ‫ذ‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ ُ‫ي‬ُٛ‫م‬َ٠َِٟٕ‫ز‬ْ١ٌَ‫ب‬َ٠ُ‫ذ‬َِّْ‫ذ‬َ‫ل‬ِٟ‫ر‬‫ب‬َ١َ‫س‬ٌِ Al-Fajr 24 ‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Al-Baqarah 95 ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُُْ‫ى‬٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Ali-Imran 182 َ‫ْف‬١َ‫ى‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْٙ‫ز‬َ‫ث‬‫ب‬َ‫ص‬َ‫أ‬‫خ‬َ‫ج‬١ ِ‫ص‬ُِّ‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ An-Nisa 62 َ‫ظ‬ْ‫ئ‬ِ‫ج‬ٌَ‫ب‬َِْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ٌَُُُُُْْٙٙ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫أ‬ Al-Maidah 80 َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُُْ‫ى‬٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Al-Anfaal 51 َ‫ض‬ َ‫ْش‬‫ػ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬‫ب‬ََْٕٙ‫ػ‬َِٟ‫غ‬َٔ َٚ‫ب‬َِْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُٖ‫ا‬َ‫ذ‬َ٠ Al-Kahfi 57 َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬َ‫َان‬‫ذ‬َ٠ Al-Hajj 10 َ‫ل‬ ٌَْٛ ََْٚ‫أ‬َُُٙ‫ج‬١ ِ‫ص‬ُ‫ر‬‫خ‬َ‫ج‬١ ِ‫ص‬ُِّ‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Al-Qashash 47 ِْ‫ا‬ َُُْْٚٙ‫ج‬ ِ‫ص‬ُ‫ر‬‫َخ‬‫ئ‬ِّ١َ‫ع‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬َُُُْْ٘ٛ‫ط‬َْٕ‫م‬َ٠ Ar-Ruum 36 ِْ‫ا‬ َُُْْٚٙ‫ج‬ ِ‫ص‬ُ‫ر‬‫َخ‬‫ئ‬ِّ١َ‫ع‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬َِّْ‫ب‬َ‫ف‬َْ‫ب‬َ‫غ‬ِٔ ْ‫اْل‬‫ٛس‬ُ‫ف‬َ‫و‬ Asy-Syuura 48 ْ‫ش‬ُ‫ظ‬َٕ‫ز‬ٌْ َٚ‫ظ‬ْ‫ف‬َٔ‫ب‬َِّْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬‫َذ‬‫غ‬ٌِ Al-Hasyr 18 َ‫ل‬ ََٚٗٔ َََّّْٕٛ‫ز‬َ٠‫ا‬‫ذ‬َ‫ث‬َ‫أ‬‫ب‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُِْٙ٠ِ‫ذ‬ْ٠َ‫أ‬ Al-Jumu'ah 7 ُ‫ش‬ُ‫ظ‬َٕ٠ْ‫ش‬ٌَّْ‫ا‬ُ‫ء‬‫ب‬َِْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ُٖ‫ا‬َ‫ذ‬َ٠ An-Naba 40 ْ‫ذ‬ٍََِّ‫ػ‬‫ظ‬ْ‫ف‬َٔ‫ب‬َِّْ‫ذ‬ََِّ‫ذ‬َ‫ل‬ْ‫د‬ َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫أ‬ َٚ Al-Infitaar 5 ‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬َّٕ‫ث‬َ‫س‬ََََِّٓ‫ذ‬َ‫ل‬‫َب‬ٌَٕ Shaad 61 َََّ‫ذ‬َ‫ل‬ ُ‫َّؤ‬‫ج‬َُٕ٠ُْ‫ب‬َ‫غ‬ِٔ ْ‫اْل‬‫ز‬ِ‫ئ‬َِ َْٛ٠‫ب‬َِّ‫ث‬َََّ‫ذ‬َ‫ل‬َ‫ش‬َّ‫خ‬َ‫أ‬ َٚ Al-Qiyaamah 13
  • 28. 28 َ‫ل‬ َْٚ‫ا‬ُٚ‫ز‬ ِ‫خ‬َّ‫ز‬َ‫ر‬ُُْ‫ى‬َٔ‫ب‬َّْ٠َ‫أ‬‫َل‬‫خ‬َ‫د‬ُُْ‫ى‬َْٕ١َ‫ث‬َّ‫ي‬ ِ‫َض‬‫ز‬َ‫ف‬َ‫ذ‬َ‫ل‬ََ‫ذ‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬‫ب‬َِٙ‫ر‬ُٛ‫ج‬ُ‫ث‬ An-Nahl 94 ََ‫ذ‬َ‫ل‬ ََّْ‫أ‬ٌََََُُْٙ‫ذ‬َ‫ل‬‫ْق‬‫ذ‬ ِ‫ص‬َ‫ذ‬ِٕ‫ػ‬ُِِّْٙ‫ث‬َ‫س‬ Yunus 2 َََ‫ذ‬َ‫ل‬ ‫ب‬َُّٙ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬‫ٛا‬َُِٕ‫آ‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُ‫ز‬ْ١َ‫خ‬‫َب‬َُُٔ‫ي‬ُٛ‫ع‬َّ‫اٌش‬‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ف‬َْٓ١َ‫ث‬َْٞ‫ذ‬َ٠ Al-Mujaadilah 12 ‫ٛا‬ُِِّ‫ذ‬َ‫م‬َ‫ف‬ َِِِّٓٓ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬ِ‫ٔظ‬ِ ْ‫اْل‬ َٚ‫ب‬ٍََُّْٙ‫ؼ‬ْ‫َد‬َٔ‫ذ‬ْ‫س‬َ‫ر‬‫َب‬ِِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬‫َب‬ُٔٛ‫ى‬َ١ٌََِِِٓٓ١ٍَِ‫ف‬ْ‫ع‬َ ْ‫األ‬ Fush-Shilat 29 ‫َب‬ِِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫ذ‬ِّ‫ج‬َ‫ث‬ َٚ‫َب‬َِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬‫َب‬ٔ ْ‫ش‬ُ‫ص‬ٔ‫ا‬ ٍَََٚٝ‫ػ‬َِ َْٛ‫م‬ٌْ‫ا‬َٓ٠ ِ‫ش‬ِ‫ف‬‫َب‬‫ى‬ٌْ‫ا‬ Al-Baqarah 250 ‫َب‬َِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫ذ‬ِّ‫ج‬َ‫ث‬ َٚ‫َب‬َِٕ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬‫َب‬ٔ ْ‫ش‬ُ‫ص‬ٔ‫ٚا‬ٍََٝ‫ػ‬َِ َْٛ‫م‬ٌْ‫ا‬٠ ِ‫ش‬ِ‫ف‬‫َب‬‫ى‬ٌْ‫ا‬َٓ Ali-Imran 147 ‫ب‬َُّٙ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬‫ٛا‬َُِٕ‫آ‬ِْ‫ا‬‫ٚا‬ُ‫ش‬ُ‫ص‬َٕ‫ر‬َ َّ‫اّلل‬ُُْ‫و‬ ْ‫ش‬ُ‫ص‬َٕ٠ْ‫ذ‬ِّ‫ج‬َ‫ث‬ُ٠ َُُْٚ‫ى‬َِ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ Muhammad 7 ُُْ‫ى‬َِ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ر‬ِ ّ‫بّلل‬َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬ِٟ‫ف‬ٌََ‫ِه‬ٌَ‫ل‬َ‫ظ‬ُِ٠ِ‫ذ‬َ‫م‬ٌْ‫ا‬ Yusuf 95 ُِ٠ِ‫ذ‬َ‫م‬ٌْ‫ا‬ َ‫ش‬ََّ‫م‬ٌْ‫ا‬ َُٖٚ‫َب‬ٔ ْ‫َّس‬‫ذ‬َ‫ل‬َ‫ي‬ ِ‫َبص‬ََِّٕٝ‫ز‬َ‫ز‬َ‫د‬‫ب‬َ‫ػ‬ُِْٛ‫خ‬ ْ‫ش‬ُ‫ؼ‬ٌْ‫َب‬‫و‬ُِ٠ِ‫ذ‬َ‫م‬ٌْ‫ا‬ YaaSiin 39 ْ‫ذ‬َ‫م‬ٌَ َٚ‫َب‬ٍَِّْٕ‫ػ‬َِ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬ُُْ‫ى‬ِِْٕ‫ذ‬َ‫م‬ٌَ َٚ‫َب‬ٍَِّْٕ‫ػ‬‫ش‬ ِ‫خ‬ْ‫َؤ‬‫ز‬ْ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬ Al-Hijr 24 َِ‫ذ‬ْ‫م‬َ‫ز‬ْ‫غ‬ٌُّْ‫ا‬ َ‫ذ‬ِّ‫ج‬َ‫ث‬ُ٠ َِِٚٗ‫ث‬ََ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أل‬‫ا‬ Al-Anfaal 11 ََ‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ل‬َ‫أل‬‫ا‬ ُُْ‫ز‬َٔ‫أ‬ُُُ‫و‬ُ‫إ‬‫ب‬َ‫ث‬‫آ‬ َََُِْٚٛ‫ذ‬ْ‫ل‬َ ْ‫األ‬ Asy-Syu'araa' 76 ََُِْٛ‫ذ‬ْ‫ل‬َ ْ‫األ‬
  • 29. 29 Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ ) َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ٠َُِٓ‫ء‬‫َب‬‫ش‬َ٠ Faathir 22 ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ٠ ُُِِْٕٙ َََُِّْٚٓٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬َ‫ٔذ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬ Yunus 42 َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ ُْٓ‫س‬ََّٔ‫أ‬ٍَُُْ‫ػ‬‫ب‬َِّ‫ث‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ِِٗ‫ث‬ Al-Isra 47 ْ‫ر‬ِ‫ا‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬ْ‫ر‬ِ‫ا‬ َُُْٜٚ٘ َْٛ‫َد‬ٔ Al-Isra 47 َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ي‬ َْٛ‫م‬ٌْ‫ا‬َ‫ف‬َُْٛ‫ؼ‬ِ‫ج‬َّ‫ز‬َ١ََُٕٗ‫غ‬ْ‫ز‬َ‫أ‬ Az-Zumar 18 ْ‫ر‬ِ‫ا‬ َٚ‫َب‬ْٕ‫ف‬ َ‫ش‬َ‫ص‬َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬‫ا‬‫ش‬َ‫ف‬ََِِِّّٔٓٓ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َْ‫آ‬ ْ‫ش‬ُ‫م‬ٌْ‫ا‬ Al-Ahqaaf 29 ََْ‫أ‬ٌٍََُُُُّْٙ‫ع‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ِٗ١ِ‫ف‬ِ‫د‬ْ‫ؤ‬َ١ٍَْ‫ف‬ُُُٙ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِْ‫ب‬َ‫ط‬ٍُْ‫غ‬ِ‫ث‬ٓ١ِ‫ج‬ُِّ Ath-Thuur 38 ُُِِْٕٙ ََُِّٚٓ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬ Al-An'aam 25 َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ُ‫غ‬ ُُِِْٕٙ ََُِّٚٓ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬َّٝ‫ز‬َ‫ز‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬‫ٛا‬ُ‫خ‬َ‫َش‬‫خ‬َِِْٓ‫ِن‬‫ذ‬ِٕ‫ػ‬ Muhammad 16 ََّٓ‫ف‬ِ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َْ ْ٢‫ا‬ْ‫ذ‬ ِ‫د‬َ٠ٌَُٗ‫ب‬‫بث‬َِٙ‫ش‬‫ا‬‫ذ‬َ‫ص‬ َّ‫س‬ Al-Jinn 9 ِ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠ َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬ََّّّ‫غ‬َ٠ٌَِٝ‫ا‬ِ َ‫ل‬ٌَّْ‫ا‬ٍَْٝ‫ػ‬َ ْ‫األ‬َُْٛ‫ف‬َ‫ز‬ْ‫م‬ُ٠ ًَُِِِّٚٓ‫و‬‫ت‬ِٔ‫ب‬َ‫خ‬ Ash-Shaafaat 8 َُْٛ‫ؼ‬ََّّّ‫غ‬َ٠ َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ًَُُْ٘‫ى‬َُٔٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ْ‫ر‬ِ‫ا‬َُْٛ‫ػ‬ْ‫ذ‬َ‫ر‬ Asy-Syu'araa' 72 ُُ‫ى‬َُٔٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ ْ‫ذ‬َ‫ل‬ ََْٚ‫ب‬َ‫و‬‫٠ك‬ ِ‫ش‬َ‫ف‬َُُُِِّْْْٕٙٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠َََ‫ل‬َ‫و‬ِ ّ‫اّلل‬ Al-Baqarah 75 َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ ‫ب‬ََِّّٔ‫ا‬ُ‫١ت‬ ِ‫َد‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-An'aam 36 ُ‫غ‬َ‫ج‬ْ‫َط‬ٔ ٍَََٚٝ‫ػ‬ُِِْٙ‫ث‬ٍُُٛ‫ل‬َُُْٙ‫ف‬َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-A'raaf 100 ٌَُُْٙ َْٚ‫ا‬َ‫ر‬‫آ‬َّ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬ Al-A'raaf 179 ََْ‫أ‬ٌَُُْْٙ‫ا‬َ‫ر‬‫آ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬ Al-A'raaf 195 َ‫ل‬ َْٚ‫ا‬ُُٛٔٛ‫ى‬َ‫ر‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫َب‬‫و‬‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ُُْ٘ ََٚ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-Anfaal 21 َ‫بس‬ٌََّٕٙ‫ا‬ َٚ‫ا‬‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ج‬َُِِّْ‫ا‬ِٟ‫ف‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫بد‬َ٠٢َ َْٛ‫م‬ٌَُِّْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Yunus 67 َِّْ‫ا‬ِٟ‫ف‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫خ‬َ٠٢َ َْٛ‫م‬ٌَُِّْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ An-Nahl 65 َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫ا‬ْٛ‫غ‬ٌََّ‫ل‬ِ‫ا‬‫ب‬ِ َ‫ل‬َ‫ع‬ Maryam 62 ٌَُُْٙ‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫١ش‬ِ‫ف‬ َ‫ص‬ُُْ٘ َٚ‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-Anbiyaa' 100 َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬ََٙ‫غ‬١ِ‫غ‬َ‫ز‬ُُْ٘ َِٟٚ‫ف‬‫ب‬َِْ‫ذ‬ََٙ‫ز‬ْ‫ش‬‫ا‬ُُُْٙ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫أ‬َُْٚ‫ذ‬ٌِ‫َب‬‫خ‬ Al-Anbiyaa' 102 ٍَُِْٛ‫م‬ْ‫ؼ‬َ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬َْٚ‫أ‬ْ‫ا‬َ‫ر‬‫آ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬‫ب‬ََِّٙٔ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ل‬َّْٝ‫ؼ‬َ‫ر‬ُ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ Al-Hajj 46 ََْ‫أ‬ُ‫ت‬َ‫غ‬ْ‫س‬َ‫ر‬ََّْ‫أ‬َُُْ٘‫ش‬َ‫ث‬ْ‫و‬َ‫أ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠َْٚ‫أ‬ٍَُِْٛ‫م‬ْ‫ؼ‬َ٠ Al-Furqon 44 َِّْ‫ا‬ِٟ‫ف‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫بد‬َ٠ َ٢َ َْٛ‫م‬ٌَُِّْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Ar-Ruum 23 َِّْ‫ا‬ِٟ‫ف‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬‫بد‬َ٠ َ٢َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫أ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ As-Sajdah 26 ‫ا‬‫ِ١ش‬‫ش‬َ‫ث‬‫ا‬‫ِ٠ش‬‫ز‬َٔ ََٚ‫ض‬ َ‫ْش‬‫ػ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬ُُُْ٘‫ش‬َ‫ث‬ْ‫و‬َ‫أ‬َُُْٙ‫ف‬َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Fush-Shilat 4 ََ َْٛ٠َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠َ‫خ‬َ‫س‬ْ١َّ‫ص‬ٌ‫ا‬ِّ‫ك‬َ‫س‬ٌْ‫ب‬ِ‫ث‬َ‫ِه‬ٌَ‫ر‬َُ َْٛ٠ِ‫ٚج‬ُ‫ش‬ُ‫خ‬ٌْ‫ا‬ Qaaf 42 َ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫ا‬ْٛ‫غ‬ٌََ‫ل‬ َٚ‫ب‬ّ١ِ‫ث‬ْ‫َؤ‬‫ر‬ Al-Waqii'a 25 َّ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫ا‬ْٛ‫غ‬ٌََ‫ل‬ َٚ‫ب‬‫اث‬َّ‫ز‬ِ‫و‬ An-Naba 35 ِْ‫ا‬ َُُُْٚ٘ٛ‫ػ‬ْ‫ذ‬َ‫ر‬ٌَِٝ‫ا‬َٜ‫ذ‬ٌُْٙ‫ا‬َ‫ل‬ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-A'raaf 198 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ ِْ‫ا‬ُُُْ٘ٛ‫ػ‬ْ‫ذ‬َ‫ر‬َ‫ل‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ُُْ‫و‬‫بء‬َ‫ػ‬ُ‫د‬ Faathir 14 ‫ب‬َِّ‫ث‬َ‫ل‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠َّ‫ل‬ِ‫ا‬‫بء‬َ‫ػ‬ُ‫د‬‫اء‬َ‫ذ‬ِٔ َٚ Al-Baqarah 171 ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠ َ‫ل‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠َ‫ل‬ َُٚ‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ج‬ُ٠َ‫ل‬ َِْٟٕٚ‫غ‬ُ٠َ‫ٕه‬َ‫ػ‬‫ب‬‫ْئ‬١َ‫ش‬ Maryam 42 َ‫ل‬ َُٚ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠ُُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬َ‫ء‬‫ب‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬‫ب‬ََُِْٚ‫س‬َ‫ز‬ُٕ٠ Al-Anbiyaa' 45 ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠ِ‫د‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ َّ‫اّلل‬ٍَْٝ‫ز‬ُ‫ر‬ِْٗ١ٍََ‫ػ‬ Al-Jaatsiyah 8 ِٟ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ ٌََِٚٝ‫ا‬ِ َّ‫اّلل‬ُ َّ‫اّلل‬ َُٚ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠‫ب‬َُّ‫و‬َ‫س‬ ُٚ‫ب‬َ‫س‬َ‫ر‬ Al-Mujaadilah 1
  • 30. 30 َْ‫ؤ‬َ‫و‬ٌَُّْ‫ب‬َْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ََّْ‫ؤ‬َ‫و‬ِٟ‫ف‬ِْٗ١َُٔ‫ر‬ُ‫أ‬‫ا‬‫ش‬ْ‫ل‬ َٚ Luqman 7 ‫ب‬َْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ َُُّ‫ث‬ُّ‫ش‬ ِ‫ُص‬٠‫ا‬‫ش‬ِ‫ج‬ْ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َُِْ‫ؤ‬َ‫و‬ٌَُّْ‫ب‬َْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ُٖ ْ‫ِش‬ّ‫ش‬َ‫ج‬َ‫ف‬‫اة‬َ‫ز‬َ‫ؼ‬ِ‫ث‬ُ١ٌَِ‫أ‬ Al-Jaatsiyah 8 َّٝ‫ز‬َ‫ز‬َ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠َََ‫ل‬َ‫و‬ِ ّ‫اّلل‬ At-Taubah 6 َ‫غ‬َّْ‫غ‬َ٠ َ‫ِه‬‫ئ‬‫ـ‬ٌَُٚ‫أ‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫غ‬َ‫ج‬َ‫غ‬ُ ّ‫اّلل‬ٍََٝ‫ػ‬ُِِْٙ‫ث‬ٍُُٛ‫ل‬ُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َُِٚ٘ ِ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َٚ An-Nahl 108 ُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َٚ ‫َب‬َّٕ‫ث‬َ‫س‬‫َب‬ٔ ْ‫ش‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬ ِ‫خ‬ ْ‫بس‬َ‫ف‬ًَّْْ‫ؼ‬َٔ‫ب‬‫س‬ٌِ‫ب‬َ‫ص‬‫ب‬َِّٔ‫ا‬َُِْٕٛ‫ل‬ُِٛ As-Sajdah 12 ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ َٚ ُّٓ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ز‬ٌَ َََِِٚٓٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬ُٛ‫ر‬ُٚ‫أ‬َ‫َبة‬‫ز‬ِ‫ى‬ٌْ‫ا‬ُُِِْٓ‫ى‬ٍِْ‫ج‬َ‫ل‬ Ali-Imran 186 ُّٓ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ز‬ٌَََ ْ‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ث‬َ‫أ‬ِِٗ‫ث‬ْ‫غ‬ِّْ‫ع‬َ‫أ‬ َٚ‫ب‬ٌََُُُِِِِِّٙٓٗٔٚ‫د‬ٌِِِّٟٓ َٚ Al-Kahfi 26 ْ‫غ‬ِّْ‫ع‬َ‫أ‬ َٚ ْ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ َََٚ َْٛ٠ِ‫د‬‫َب‬ُٕ٠ِ‫د‬‫َب‬ٌُّْٕ‫ا‬ِِْٓ‫َب‬‫ى‬َِّ‫٠ت‬ ِ‫ش‬َ‫ل‬ Qaaf 41 ْ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ َٚ ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َْٚ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َٚ Al-Baqarah 93 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ ََٚٓ٠ ِ‫ش‬ِ‫ف‬‫َب‬‫ى‬ٌٍِْ َٚ‫اة‬َ‫ز‬َ‫ػ‬ُ١ٌَِ‫أ‬ Al-Baqarah 104 ‫ٛا‬ُ‫م‬َّ‫ر‬‫ا‬ ََٚ ّ‫اّلل‬ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َُٚ ّ‫اّلل‬ ََٚ‫ل‬ِٞ‫ذ‬َْٙ٠ََ َْٛ‫م‬ٌْ‫ا‬َٓ١ِ‫م‬ِ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ٌْ‫ا‬ Al-Maidah 108 ‫ٛا‬ُ‫م‬َّ‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬َ َّ‫اّلل‬‫ب‬َُُِْ‫ز‬ْ‫ؼ‬َ‫ط‬َ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬١ِ‫غ‬َ‫أ‬ َٚ‫ٛا‬ُ‫م‬ِ‫ف‬َٔ‫أ‬ َٚ‫ا‬‫ْش‬١َ‫خ‬ ُُْ‫ى‬ِ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ ِّ‫أل‬ At-Taghaabun 16 ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ ْ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ‫َب‬ٔ ْ‫ش‬ُ‫ظ‬ٔ‫ا‬ ََْٚ‫ب‬َ‫ى‬ٌَ‫ا‬‫ْش‬١َ‫خ‬ٌَََُُّْٙ َْٛ‫ل‬َ‫أ‬ َٚ An-Nisa 46 ْ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َٚ ٌَُُْٛٛ‫م‬َ٠ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َْٚ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ ََٚ‫ْش‬١َ‫غ‬‫غ‬َّْ‫غ‬ُِ An-Nisa 46 ًَُ‫ث‬َِِْٓ١َ‫م‬٠ ِ‫ش‬َ‫ف‬ٌْ‫ا‬َّْٝ‫ػ‬َ‫أل‬‫َب‬‫و‬َُِّ‫ص‬َ‫أل‬‫ا‬ َِٚ‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬ َِٚ‫١غ‬َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ َٚ Huud 24 ِ‫١غ‬َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ َٚ ُُِِْٕٙ َََُِّْٚٓٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫ْه‬١ٌَِ‫ا‬َ‫ٔذ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬ Yunus 42 ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬ َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬َ‫ل‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َٝ‫ر‬ ٌَّْْٛ‫ا‬ An-Naml 80 َ‫ل‬ َُٚ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬‫بء‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬‫ا‬ ٌَّْٛ ََٚٓ٠ ِ‫ش‬ِ‫ث‬ْ‫ذ‬ُِ An-Naml 80 ِْ‫ا‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َّ‫ل‬ِ‫ا‬َُِِِْٓٓ‫ُئ‬٠‫َب‬ِٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ‫ث‬َُُٙ‫ف‬ٍَُِّْْٛ‫غ‬ُِّ An-Naml 81 َ‫ل‬ َُٚ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬‫بء‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬‫ا‬ ٌَّْٛ ََٚٓ٠ ِ‫ش‬ِ‫ث‬ْ‫ذ‬ُِ Ar-Ruum 52 َ‫ه‬َِّٔ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ل‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َٝ‫ر‬ ٌَّْْٛ‫ا‬ Ar-Ruum 52 ِْ‫ا‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َّ‫ل‬ِ‫ا‬َُِِِْٓٓ‫ُئ‬٠‫َب‬ِٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ‫ث‬َُُٙ‫ف‬ٍَُِّْْٛ‫غ‬ُِّ Ar-Ruum 53 َ‫ٔذ‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ُ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُ‫ر‬َُُّّ‫ص‬ٌ‫ا‬َْٚ‫أ‬ِٞ‫ذ‬َْٙ‫ر‬َُّْٟ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Az-Zukhruf 40 َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ٌٌََُِّْٓٗ َْٛ‫ز‬َ‫ل‬َ‫أ‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ Asy-Syu'araa' 25 َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ر‬ َ‫ل‬ َٚ‫ا‬ ٌَّْٛ ََٛ‫ر‬َُْٕٗ‫ػ‬ُُْ‫ز‬َٔ‫أ‬ ََُْٚٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ Al-Anfaal 20 َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ ٌََِِْٓٗ‫ا‬ُ‫ْش‬١َ‫غ‬ِ َّ‫اّلل‬ُُ‫ى‬١ِ‫ر‬ْ‫ؤ‬َ٠‫بء‬َ١ ِ‫ع‬ِ‫ث‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫أ‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ Al-Qashash 71 َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬ ََٚٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ف‬َ‫و‬‫ٚا‬ُ‫ش‬َ‫ل‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ز‬ٌَِِْٙ‫آ‬ ْ‫ش‬ُ‫م‬ٌْ‫ا‬ Fush-Shilat 26 ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ ًَُّْ٘‫ظ‬ ِ‫س‬ُ‫ر‬ُُِِِِّْْٕٙٓ‫ذ‬َ‫ز‬َ‫أ‬َْٚ‫أ‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ٌَُُْٙ‫ا‬‫ض‬ْ‫و‬ ِ‫س‬ Maryam 98 َّْ‫غ‬َ‫ر‬ُ‫غ‬ ِ‫ذ‬َ‫ؼ‬َ‫ش‬َ‫خ‬ َُٚ‫اد‬ َْٛ‫ص‬َ ْ‫األ‬َِّْٓ‫ز‬َّ‫ٍش‬ٌَِ‫ل‬َ‫ف‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬َّ‫ل‬ِ‫ا‬‫ب‬‫غ‬َّْ٘ Thaahaa 108 َّ‫ل‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬‫ب‬َٙ١ِ‫ف‬‫خ‬َ١ِ‫غ‬ َ‫ل‬ Al-Ghaashiyah 11 ِْ‫ا‬ َٚ‫ٛا‬ٌُُٛ‫م‬َ٠ْ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ٌُِِْٙ َْٛ‫م‬ٌََُُِّْٙٔ‫ؤ‬َ‫و‬‫ت‬ُ‫ش‬ُ‫خ‬‫ح‬َ‫ذ‬ََّٕ‫غ‬ُِّ Al-Munaafiquun 4 ْ‫غ‬َّْ‫غ‬َ‫ر‬ َِّْ‫ا‬َ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 181 ‫١غ‬َِّ‫ع‬ ُ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 224 َِّْ‫ب‬َ‫ف‬َ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 227 ْ‫ا‬ٍَُّْٛ‫ػ‬‫ا‬ َََّْٚ‫أ‬َ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 244 َ‫ل‬ََ‫ب‬َ‫ص‬ِ‫ف‬ٔ‫ا‬‫ب‬ٌََُٙ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Baqarah 256 ُ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Ali-Imran 34 ُ‫ء‬َِّٜٛ‫ج‬ُ‫ر‬َٓ١ِِِْٕ‫ئ‬ٌُّْ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ػ‬‫ب‬َ‫م‬َِِ‫ي‬‫َب‬‫ز‬ِ‫م‬ٌٍُِْ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Ali-Imran 121 ْ‫ز‬ِ‫ؼ‬َ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ِ ّ‫بّلل‬ِ‫ث‬َُِّٗٔ‫ا‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-A'raaf 200
  • 31. 31 َِّْ‫ا‬َ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Anfaal 17 ََّْ‫أ‬ ََٚ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Anfaal 53 ُ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ At-Taubah 98 ُ ّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ At-Taubah 103 ََّْ‫أ‬ ََٚ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ Al-Hajj 61 َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ Al-Hajj 75 َِّٓ‫ى‬ٌَ ََٚ َّ‫اّلل‬ِّٟ‫و‬َ‫ُض‬٠َُِٓ‫ء‬‫َب‬‫ش‬َ٠ُ َّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ An-Nuur 21 َ‫أ‬ ََْْٚٓ‫ف‬ِ‫ف‬ْ‫ؼ‬َ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫ْش‬١َ‫خ‬ٌََُُّّٓٙ َّ‫اّلل‬ َٚ‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ An-Nuur 60 َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ Luqman 28 َُِّٗٔ‫ا‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫٠ت‬ ِ‫ش‬َ‫ل‬ Saba' 50 ‫ٛا‬ُ‫م‬َّ‫ر‬‫ا‬ ََٚ َّ‫اّلل‬َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬ُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Hujuraat 1 َِّْ‫ا‬َ َّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫ع‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ Al-Mujaadilah 1 َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬ُ‫غ‬١َِّ‫ع‬‫بء‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬ Ali-Imran 38 ُ‫غ‬١َِّ‫ع‬ َِّْ‫ا‬َ ّ‫اّلل‬َْ‫ب‬َ‫و‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ An-Nisa 58 ‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬ َْ‫ب‬َ‫و‬ َُٚ ّ‫اّلل‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ث‬ An-Nisa 134 َّ‫ل‬ِ‫ا‬ٍََُُِِٓ‫ظ‬َْ‫ب‬َ‫و‬ َُٚ ّ‫اّلل‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬ّ١ٍَِ‫ػ‬ An-Nisa 148 ِٗ١ٍَِ‫ز‬ْ‫ج‬َُّٖٔ‫َب‬ٍَْٕ‫ؼ‬َ‫د‬َ‫ف‬‫ب‬‫١ؼ‬َِّ‫ع‬َ‫ث‬‫ا‬‫١ش‬ ِ‫ص‬ Al-Insaan 2 ‫ٛا‬ُٔ‫َب‬‫و‬ ََٚ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬١ِ‫َط‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠‫ب‬‫ؼ‬َّْ‫ع‬ Al-Kahfi 101 ‫ب‬‫ؼ‬َّْ‫ع‬ ُُْ‫ى‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬َ‫ل‬ َُُْٚ‫و‬ُ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬َ‫ل‬ َُُْٚ‫و‬ُ‫د‬ٍُُٛ‫خ‬ Fush-Shilat 22 ُُْ‫ى‬ُ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ ُُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ُُُ٘‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َُُُْٚ٘‫د‬ٍُُٛ‫خ‬ َٚ‫ب‬َِّ‫ث‬‫ٛا‬ُٔ‫َب‬‫و‬ٍََُّْْٛ‫ؼ‬َ٠ Fush-Shilat 20 ُُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ ‫ب‬ََّ‫ف‬َْٕٝ‫غ‬َ‫أ‬َُُْْٕٙ‫ػ‬ُُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬َ‫ل‬ َُُُْٚ٘‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ Al-Ahqaaf 26 ٍََٝ‫ػ‬ َُِِْٚٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ٍََٝ‫ػ‬ َُِْٚ٘ ِ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬‫ح‬ َٚ‫َب‬‫ش‬ِ‫غ‬ Al-Baqarah 7 ُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ ََُ‫ز‬َ‫خ‬ ٍَََٚٝ‫ػ‬ِِٗ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ِِٗ‫ج‬ٍَْ‫ل‬ ًََََٚٚ‫ؼ‬َ‫خ‬ٍََٝ‫ػ‬ِٖ ِ‫ش‬َ‫ص‬َ‫ث‬‫ح‬ َٚ‫َب‬‫ش‬ِ‫غ‬ Al-Jaatsiyah 23 ِِٗ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ ‫َب‬ٍَْٕ‫ؼ‬َ‫خ‬ ٌََُُْٚٙ‫ب‬‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َٚ‫ح‬َ‫ذ‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ َٚ Al-Ahqaaf 26 ‫ب‬‫ؼ‬َّْ‫ع‬ ًُْ‫ل‬َ‫أ‬ َ‫س‬َ‫أ‬ُُْ‫ز‬ْ٠ِْْ‫ا‬َ‫ز‬َ‫خ‬َ‫أ‬ُ ّ‫اّلل‬ُُْ‫ى‬َ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ُُ‫و‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َٚ Al-An'aam 46 ُُْ‫ى‬َ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َِِٓ ََٚٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬ُٚ‫د‬‫ِب‬َُْ٘ٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ِ‫ة‬ِ‫ز‬َ‫ى‬ٌٍَُِْْٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬َ َْٛ‫م‬ٌَِٓ٠ ِ‫َش‬‫خ‬‫آ‬ Al-Maidah 41 َُْٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ َِِٓ ََٚٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬ُٚ‫د‬‫ِب‬َُْ٘ٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ِ‫ة‬ِ‫ز‬َ‫ى‬ٌٍَُِْْٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬َ َْٛ‫م‬ٌَِٓ٠ ِ‫َش‬‫خ‬‫آ‬ Al-Maidah 41 َُْٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ِ‫ة‬ِ‫ز‬َ‫ى‬ٌٌٍَُِْْٛ‫ب‬َّ‫و‬َ‫أ‬ِ‫ذ‬ْ‫ُّس‬‫غ‬ٌٍِِْ‫ب‬َ‫ف‬َ‫آإُٚن‬َ‫خ‬ُُ‫ى‬ْ‫بز‬َ‫ف‬َُُْٕٙ١َ‫ث‬ Al-Maidah 42 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َ‫ظ‬ َْٚ‫أل‬ُُْٚ‫ى‬ٌََ‫ل‬ ِ‫خ‬ُُُ‫ى‬َُٔٛ‫غ‬ْ‫ج‬َ٠َ‫خ‬َْٕ‫ز‬ِ‫ف‬ٌْ‫ا‬ُُْ‫ى‬١ِ‫ف‬ ََُْٚٛ‫ػ‬‫ب‬ََّّ‫ع‬ٌَُُْٙ At-Taubah 47 ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ َْٚ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬َُِ‫أ‬َ‫ي‬ ِ‫ٔض‬ٌَِٝ‫ا‬ِ‫ي‬ُٛ‫ع‬َّ‫اٌش‬ Al-Maidah 83 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْٙ‫ر‬َ‫أ‬ َ‫س‬ِِّْٓ‫َب‬‫ى‬َِّ‫١ذ‬ِ‫ؼ‬َ‫ث‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬ٌََٙ‫ب‬‫ُّظ‬١َ‫غ‬َ‫ر‬‫ا‬‫١ش‬ِ‫ف‬ َ‫ص‬ َٚ Al-Furqon 12 َ‫ر‬ِ‫ا‬ َٚ‫ا‬‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ع‬َْٛ‫غ‬ٌٍَّ‫ا‬‫ُٛا‬‫ظ‬ َ‫ْش‬‫ػ‬َ‫أ‬َُْٕٗ‫ػ‬ Al-Qashash 55 ٌَْٛ َٚ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬َِ‫ُٛا‬‫ث‬‫ب‬َ‫د‬َ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ُُْ‫ى‬ٌَ Faathir 14 ‫ب‬ٌََّّ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ع‬َ‫ش‬ْ‫و‬ِّ‫ز‬ٌ‫ا‬ٌُُٛ‫م‬َ٠ َََُِّْٚٛٗٔ‫ا‬ُْْٕٛ‫د‬ٌََّ Al-Qalam 51 َ‫ل‬ ٌَْْٛ‫ر‬ِ‫ا‬ُُُّٖٛ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ََّٓ‫ظ‬َُِِْْٕٛ‫ئ‬ٌُّْ‫ا‬ِ‫د‬‫َب‬ِِْٕ‫ئ‬ٌُّْ‫ا‬ َُِِْٚٙ‫غ‬ُ‫ف‬َٔ‫ؤ‬ِ‫ث‬‫ا‬‫ْش‬١َ‫خ‬ An-Nuur 12 ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ُُُّٖٛ‫ز‬ َ‫ل‬ ٌَْٛ َْٚ‫ر‬ِ‫ا‬ُُُّٖٛ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ُُ‫ز‬ٍُْ‫ل‬‫ب‬َُُِّْٛ‫ى‬َ٠‫َب‬ٌَٕ An-Nuur 16 ُُُّٖٛ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ َْْ‫أ‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ِ‫د‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ ّ‫اّلل‬ُ‫ش‬َ‫ف‬َ‫ى‬ُ٠‫ب‬َِٙ‫ث‬ُ‫أ‬ َ‫ض‬َْٙ‫ز‬ْ‫غ‬ُ٠ َٚ‫ب‬َِٙ‫ث‬ An-Nisa 140 ُُْ‫ز‬ْ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ َْٚ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َٚ Al-Baqarah 93 ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫غ‬َ‫أ‬ ََٚ‫َه‬ٔ‫ا‬ َ‫ش‬ْ‫ف‬ُ‫غ‬ Al-Baqarah 285
  • 32. 32 ‫َب‬َّٕ‫ث‬َّ‫س‬‫َب‬َِّٕٔ‫ا‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬٠ِ‫د‬‫َب‬ُِِٕٞ‫د‬‫َب‬ُٕ٠ِْ‫ب‬َّ٠ِ‫ل‬ٌِ Ali-Imran 193 ٌَُُْٛٛ‫م‬َ٠ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َْٚ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ ََٚ‫ْش‬١َ‫غ‬‫غ‬َّْ‫غ‬ُِ An-Nisa 46 ٌَْٛ َََُُّْٚٙٔ‫أ‬ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫غ‬َ‫أ‬ َٚ An-Nisa 46 ْ‫ر‬ِ‫ا‬ُُْ‫ز‬ٍُْ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫غ‬َ‫أ‬ َْٚ‫ا‬ُٛ‫م‬َّ‫ر‬‫ا‬ ََٚ ّ‫اّلل‬ Al-Maidah 7 َ‫ل‬ َْٚ‫ا‬ُُٛٔٛ‫ى‬َ‫ر‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫َب‬‫و‬‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ُُْ٘ ََٚ‫ل‬َُْٛ‫ؼ‬َّْ‫غ‬َ٠ Al-Anfaal 21 ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ ٍََْٚٝ‫ز‬ُ‫ر‬ُِْْٙ١ٍََ‫ػ‬‫َب‬ُٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬ْ‫ذ‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ Al-Anfaal 31 ‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ٝ‫ز‬َ‫ف‬ُُُْ٘‫ش‬ُ‫و‬ْ‫ز‬َ٠ُ‫ي‬‫ب‬َ‫م‬ُ٠ٌَُُُٗ١ِ٘‫ا‬ َ‫ْش‬‫ث‬ِ‫ا‬ Al-Anbiyaa' 60 ‫ب‬َِّ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬َ‫ز‬َِٙ‫ث‬ِٟ‫ف‬‫َب‬ِٕ‫ئ‬‫ب‬َ‫ث‬‫آ‬َٓ١ٌِ ََّٚ ْ‫األ‬ Al-Mu'minuun 24 َُُ‫ى‬ْ‫س‬َ١ٌَُُِْْٕٙ١َ‫ث‬َْ‫أ‬‫ٛا‬ٌُُٛ‫م‬َ٠‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َ‫غ‬َ‫أ‬ ََٚ‫ِه‬‫ئ‬ٌَ ُْٚ‫أ‬ ََُُُُْٚ٘ٛ‫س‬ٍِْ‫ف‬ٌُّْ‫ا‬ An-Nuur 51 ‫ب‬َِ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬َ‫ز‬َِٙ‫ث‬ِٟ‫ف‬‫َب‬ِٕ‫ئ‬‫ب‬َ‫ث‬‫آ‬ٌِ ََّٚ ْ‫األ‬َٓ١ Al-Qashash 36 ‫ب‬َِ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ا‬َ‫ز‬َِٙ‫ث‬ِٟ‫ف‬ Shaad 7 ‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬‫َب‬َِٕ َْٛ‫ل‬‫ب‬َ٠‫ب‬َِّٔ‫ا‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬‫َبث‬‫ز‬ِ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ٔض‬ُ‫أ‬ِِِٓ‫ذ‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬َٝ‫ع‬ُِٛ Al-Ahqaaf 30 ‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫م‬َ‫ف‬‫ب‬َِّٔ‫ا‬‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫ب‬ٔ‫آ‬ ْ‫ش‬ُ‫ل‬‫ب‬‫ج‬َ‫د‬َ‫ػ‬ Al-Jinn 1 ‫ب‬ََّٔ‫أ‬ َٚ‫ب‬ٌََّّ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬َٜ‫ذ‬ٌُْٙ‫ا‬‫ب‬ََِّٕ‫آ‬ِِٗ‫ث‬ََّٓ‫ف‬ Al-Jinn 13 ‫ب‬ٍَََّّ‫ف‬ْ‫ذ‬َ‫ؼ‬َِّ‫ع‬َِّٓ٘ ِ‫ش‬ْ‫ى‬َِّ‫ث‬ْ‫ذ‬ٍََ‫ع‬ ْ‫س‬َ‫أ‬َِّْٓٙ١ٌَِ‫ا‬ْ‫د‬َ‫ذ‬َ‫ز‬ْ‫ػ‬َ‫أ‬ ٌَََُّٚٓٙ‫َؤ‬‫ى‬َّ‫ز‬ُِ Yusuf 31 ْ‫ذ‬َ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ ََّٓ‫ف‬ٌََُّٗ‫ذ‬َ‫ث‬‫ذ‬ْ‫ؼ‬َ‫ث‬‫ب‬ََََُِٗ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ Al-Baqarah 181 َُٗ‫ؼ‬َِّ‫ع‬ ْ‫ذ‬َ‫م‬ٌََّ‫غ‬َِّ‫ع‬ُ ّ‫اّلل‬َ‫ي‬ َْٛ‫ل‬َٓ٠ِ‫ز‬ٌَّ‫ا‬ْ‫ا‬ٌُٛ‫ب‬َ‫ل‬ Ali-Imran 181 َ‫غ‬َِّ‫ع‬ ْ‫ذ‬َ‫ل‬َ‫غ‬َِّ‫ع‬ُ َّ‫اّلل‬َ‫ي‬ َْٛ‫ل‬ِٟ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ه‬ٌُِ‫د‬‫ب‬َ‫د‬ُ‫ر‬ِٟ‫ف‬‫ب‬َٙ ِ‫خ‬ َْٚ‫ص‬ Al-Mujaadilah 1 ََْ‫أ‬َُْٛ‫ج‬َ‫غ‬ْ‫س‬َ٠‫ب‬ََّٔ‫أ‬َ‫ل‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬ََُُّْٔ٘‫ش‬ِ‫ع‬ُُ٘‫ا‬ َْٛ‫َد‬ٔ َٚ Az-Zukhruf 80 ُ‫غ‬َّْ‫غ‬َٔ ‫ٛا‬ٌُ‫ب‬َ‫ل‬ ٌََْٚٛ‫ب‬َُّٕ‫و‬ُ‫غ‬َّْ‫غ‬ََْٔٚ‫أ‬ًُِ‫م‬ْ‫ؼ‬َٔ Al-Mulk 10 َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬َّ‫َل‬‫و‬‫ب‬َ‫ج‬َْ٘‫ر‬‫ب‬َ‫ف‬‫َب‬ِٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬ِ‫ث‬‫ب‬َِّٔ‫ا‬ُُ‫ى‬َ‫ؼ‬ََُِْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِّ Asy-Syu'araa' 15 َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِّ ََْ‫أ‬ٌٍََُُُُّْٙ‫ع‬َُْٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬َ٠١ِ‫ف‬ِِٗ‫د‬ْ‫ؤ‬َ١ٍَْ‫ف‬ُُُٙ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِْ‫ب‬َ‫ط‬ٍُْ‫غ‬ِ‫ث‬ٓ١ِ‫ج‬ُِّ Ath-Thuur 38 ُُُٙ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫غ‬ُِ ٌَُُْٛٛ‫م‬َ٠ َٚ‫َب‬ْٕ‫ؼ‬َِّ‫ع‬‫َب‬ْٕ١َ‫ص‬َ‫ػ‬ َْٚ‫غ‬َّْ‫ع‬‫ا‬ ََٚ‫ْش‬١َ‫غ‬‫غ‬َّْ‫غ‬ُِ An-Nisa 46 ‫غ‬َّْ‫غ‬ُِ ‫ب‬ََّٔ‫أ‬ َٚ‫ب‬َُّٕ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫ؼ‬ْ‫م‬َٔ‫ب‬ََِِْٕٙ‫ذ‬ِ‫ػ‬‫ب‬َ‫م‬َِِ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌٍِ Al-Jinn 9 ِ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌٍِ َِّْ‫ا‬ ََٚ ّ‫اّلل‬‫١غ‬َِّ‫غ‬ٌَُ١ٍَِ‫ػ‬ Al-Anfaal 42 ‫١غ‬َِّ‫غ‬ٌَ َِّْ‫ا‬ِّٟ‫ث‬َ‫س‬ُ‫غ‬١َِّ‫غ‬ٌَ‫بء‬َ‫ػ‬ُّ‫ذ‬ٌ‫ا‬ Ibrahim 39 ُ‫غ‬١َِّ‫غ‬ٌَ ٌَْٛ ٍَََُِٚ‫ػ‬ُ ّ‫اّلل‬ُِْٙ١ِ‫ف‬‫ا‬‫ْش‬١َ‫خ‬َُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َّ‫أل‬ Al-Anfaal 23 َُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬ َّ‫أل‬ َّ‫ل‬ِ‫ا‬‫ا‬ُُٖٛ‫ؼ‬ََّ‫ز‬ْ‫ع‬ُُْ٘ ََُْٚٛ‫ج‬َ‫ؼ‬ٍَْ٠ Al-Anbiyaa' 2 ُُٖٛ‫ؼ‬ََّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ ًُْ‫ل‬َٟ ِ‫ٚز‬ُ‫أ‬ٌََِّٟ‫ا‬ََُّٗٔ‫أ‬َ‫غ‬ََّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬‫ش‬َ‫ف‬ََِِِّّٔٓٓ ِ‫د‬ٌْ‫ا‬ Al-Jinn 1 َ‫غ‬ََّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬ ِِّٔ‫ا‬ُٟ‫ٕذ‬َِ‫آ‬ُُْ‫ى‬ِّ‫ث‬ َ‫ش‬ِ‫ث‬ُِْٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ YaaSiin 25 ُِْٛ‫ؼ‬َّْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ا‬ ََٚ‫ء‬ٜ ِ‫ش‬ُ‫ل‬ُْ‫آ‬ ْ‫ش‬ُ‫م‬ٌْ‫ا‬ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ٌَُٗ Al-A'raaf 204 ْ‫ا‬ُٛ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ُّ٠َ‫أ‬‫ب‬َ٠‫ب‬َُٙ‫بط‬ٌَّٕ‫ا‬َ‫ة‬ ِ‫ُش‬‫ظ‬ًَ‫ث‬َِ‫ٛا‬ُ‫ؼ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ٌَُٗ Al-Hajj 73 ‫َب‬َٔ‫أ‬ ََٚ‫ه‬ُ‫ر‬ ْ‫َش‬‫ز‬ْ‫اخ‬ْ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬‫ب‬ٌََِّٝ‫ز‬ُٛ٠ Thaahaa 13 ْ‫غ‬َِّ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ ٌَْٛ ََٚ‫ء‬‫َب‬‫ش‬ُ ّ‫اّلل‬َ‫َت‬َ٘‫ز‬ٌَُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬ِ‫ث‬ُِ٘ ِ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أ‬ َٚ Al-Baqarah 20 ُِِْٙ‫ؼ‬َّْ‫غ‬ِ‫ث‬ ‫ب‬َِ ََٚ‫ٔذ‬َ‫أ‬‫غ‬ِّْ‫غ‬ُِّ‫ث‬َِِّٟٓ‫ف‬ِ‫ُٛس‬‫ج‬ُ‫م‬ٌْ‫ا‬ Faathir 22 ‫غ‬ِّْ‫غ‬ُِّ‫ث‬ ْ‫غ‬ِّْ‫ع‬َ‫أ‬ُِِْٙ‫ث‬ْ‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ث‬َ‫أ‬ َََٚ َْٛ٠‫َب‬َُٕٔٛ‫ر‬ْ‫ؤ‬َ٠ Maryam 38 ْ‫غ‬ِّْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ي‬‫ب‬َ‫ل‬َ‫ل‬‫ب‬َ‫ف‬‫َب‬‫خ‬َ‫ر‬َِِّٟٕٔ‫ا‬‫ب‬َُّ‫ى‬َ‫ؼ‬َُِ‫غ‬َّْ‫ع‬َ‫أ‬ٜ َ‫س‬َ‫أ‬ َٚ Thaahaa 46 ُ‫غ‬َّْ‫ع‬َ‫أ‬ ٌَْٛ َْٚ‫ع‬َ‫أ‬َُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ا‬ٌَّٛ ََٛ‫ز‬ٌَُُ٘ ََُّْٚٛ‫ظ‬ ِ‫ش‬ْ‫ؼ‬ُِّ Al-Anfaal 23 َُُْٙ‫ؼ‬َّْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬َ‫ٔذ‬َ‫أ‬ُ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Baqarah 127 ُ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬
  • 33. 33 َ‫ى‬١ِ‫ف‬ْ‫ى‬َ١َ‫غ‬َ‫ف‬ُُُُٙ ّ‫اّلل‬َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Baqarah 137 َ‫ه‬َِّٔ‫ا‬َ‫ٔذ‬َ‫أ‬ُ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Ali-Imran 35 َ‫ل‬ َٚ‫ب‬‫ؼ‬ْ‫ف‬َُٔ ّ‫اّلل‬ َََُّٚٛ٘‫غ‬ٌ‫ا‬ُ‫غ‬١ُُِّ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Maidah 76 ٌَُٗ َٚ‫ب‬َََِٓ‫ى‬َ‫ع‬ِٟ‫ف‬ًِْ١ٌٍَّ‫ا‬ِ‫بس‬ٌََّٕٙ‫ا‬ ََُٚٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-An'aam 13 َّ‫ل‬ِ‫ي‬ِّ‫ذ‬َ‫ج‬ٍََُِِّ‫ى‬ٌِِِٗ‫ر‬‫ب‬َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-An'aam 115 ًَّْ‫و‬ ََٛ‫ر‬ ٍَََٚٝ‫ػ‬ِ ّ‫اّلل‬َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Anfaal 61 َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ Yunus 65 َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Yusuf 34 َُٗ٠ ِ‫ش‬ٌُِِِْٕٓ‫َب‬ِٕ‫ر‬‫ب‬َ٠‫آ‬َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُ‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ج‬ٌ‫ا‬ Al-Isra 1 َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Anbiyaa' 4 َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Asy-Syu'araa' 220 َِّْ‫ب‬َ‫ف‬ًََ‫خ‬َ‫أ‬ِ َّ‫اّلل‬‫د‬ َ٢َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Ankabuut 5 ‫ب‬َُٙ‫ل‬ُ‫ص‬ ْ‫ش‬َ٠ُُْ‫و‬‫َّب‬٠ِ‫ا‬ ََُٚٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Al-Ankabuut 60 ْ‫ز‬ِ‫ؼ‬َ‫ز‬ْ‫ع‬‫ب‬َ‫ف‬ِ َّ‫بّلل‬ِ‫ث‬َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Fush-Shilat 36 َ‫ْظ‬١ٌٍَِِْٗ‫ث‬َِّ‫و‬‫ء‬َْٟ‫ش‬َُٛ٘ َُٚ‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُ‫١ش‬ ِ‫ص‬َ‫ج‬ٌ‫ا‬ Asy-Syuura 11 ‫خ‬َّْ‫ز‬َ‫س‬َِِّٓ‫ه‬ِّ‫ث‬َّ‫س‬َُِّٗٔ‫ا‬َُُٛ٘‫غ‬١َِّّ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُ١ٍَِ‫ؼ‬ٌْ‫ا‬ Ad-Dukhaan 6 َُُِّْٙٔ‫ا‬َِٓ‫ػ‬ِ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬ٌَُُْٛٚ‫ض‬ْ‫ؼ‬ٌََّ Asy-Syu'araa' 212 ِ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬ ََِّٓ‫أ‬ُ‫ه‬ٍَِّْ٠َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أل‬‫ٚا‬َِٓ َُٚ‫ج‬ ِ‫ش‬ْ‫ُخ‬٠ََّٟ‫س‬ٌْ‫ا‬َِِِٓ‫ذ‬ِّ١ٌَّْ‫ا‬ Yunus 31 َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬ ‫ب‬َِْ‫ا‬ُٛٔ‫َب‬‫و‬َُْٛ‫ؼ‬١ِ‫َط‬‫ز‬ْ‫غ‬َ٠َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬‫ب‬َِ َْٚ‫ا‬ُٛٔ‫َب‬‫و‬َُْٚ‫ش‬ ِ‫ْص‬‫ج‬ُ٠ Huud 20 َّ‫ل‬ِ‫ا‬ََِِٓ‫ق‬َ‫َش‬‫ز‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َُٗ‫ؼ‬َ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ؤ‬َ‫ف‬‫بة‬َِٙ‫ش‬ٓ١ِ‫ج‬ُِّ Al-Hijr 18 ًََ‫ؼ‬َ‫خ‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌْ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ‫أل‬‫ا‬ ََٚ‫ح‬َ‫ذ‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ‫أل‬‫ا‬ َُُْٚ‫ى‬ٍََّ‫ؼ‬ٌََُْٚ‫ش‬ُ‫ى‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ An-Nahl 78 َِّْ‫ا‬َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫ش‬َ‫ص‬َ‫ج‬ٌْ‫ا‬ ََٚ‫د‬‫ا‬َ‫ئ‬ُ‫ف‬ٌْ‫ا‬ ًَُُّٚ‫و‬َ‫ِه‬‫ئ‬‫ٌٚـ‬ُ‫أ‬َْ‫ب‬َ‫و‬َُْٕٗ‫ػ‬‫ْئُٚل‬‫غ‬َِ Al-Isra 36 َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ َِٚ‫ئ‬ْ‫ف‬َ ْ‫األ‬ َٚ‫ح‬َ‫ذ‬‫١ل‬ٍَِ‫ل‬‫ب‬ََُِّْٚ‫ش‬ُ‫ى‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ Al-Mu'minuun 78 َُْٛ‫م‬ٍُْ٠َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬ُُُْ٘‫ش‬َ‫ث‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ََُْٚٛ‫ث‬ِ‫ر‬‫َب‬‫و‬ Asy-Syu'araa' 223 ًََ‫ؼ‬َ‫خ‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ َٚ‫ح‬َ‫ذ‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ ْ‫األ‬ َٚ‫١ل‬ٍَِ‫ل‬‫ب‬ََُِّْٚ‫ش‬ُ‫ى‬ْ‫ش‬َ‫ر‬ As-Sajdah 9 َْٚ‫أ‬َٝ‫م‬ٌَْ‫أ‬َ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َُٛ٘ َٚ‫١ذ‬َِٙ‫ش‬ Qaaf 37 ًُْ‫ل‬َُِٛ٘ٞ‫ز‬ٌَّ‫ا‬َ‫ؤ‬َ‫ش‬َٔ‫أ‬ُُْ‫و‬ًََ‫ؼ‬َ‫خ‬ َُُُٚ‫ى‬ٌََ‫غ‬َّّْ‫غ‬ٌ‫ا‬َ‫بس‬َ‫ص‬ْ‫ث‬َ ْ‫األ‬ َٚ‫ح‬َ‫ذ‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ ْ‫األ‬ َٚ Al-Mulk 23