Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"wisnuwms
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"wisnuwms
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
Inilah Rpp ips kelas 7 kurikulum 2013 edisi revisimiftah1984
Inilah Inilah Rpp ips kelas 7 kurikulum 2013 edisi revisi. Jika butuh versi lengkapnya silakan kunjungi http://pusatrpp.com. Jika butuh versi lengkapnya silakan kunjungi http://pusatrpp.com
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulullah SAW di SDIT Khalifah Serang.
Di susun Oleh; Siti Sischa Lusiana, Nina Agustina, Ani Nurfitriyani dan Fajria
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Qur’an dan hadits merupakan pedoman kehidupan bagi setiap
umat Islam. Apabila manusia tidak mempunyai pendoman dalam
hidupnya, dia tidak akan pernah tau arah yang dituju. Dengan
berpedoman pada keduanya maka kehidupan manusia akan selalu lurus
dalam bimbingan Allah Subhanahu wata’ala, karena sebagaimana kita
ketahui bahwasannya al-Qur’an merupakan kalam Allah Swt yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril dan
hadis merupakan segala ucapan, perbuatan, dan takrir nabi Muhammad
saw.
Sebagai umat Islam, kita harus mencintai al-Qur’an. Oleh karena
itu, kita harus rajin belajar al-Qur’an baik disekolah maupun dirumah.
Mencintai berarti merasa senang yang dicintai. Rasa senang itu tentunya
akan terwujud dalam perbuatan yang nyata. Al-Qur’an dan Hadis
merupakan wasiat yang ditinggalkan Rasulullah saw. kepada umat Islam
yang paling berharga. Dengan keduanya, umat Islam dapat berbahagia
didunia dan akhirat
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatasmaka rumusan masalah makalahini
yaitu
1. Bagaimana memahami al-Qur’an dan al-Hadissebagai pedoman
hidup?
2. Bagaimana mencintai al-Qur’an dan al-Hadis
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk
mengetahui cara memahami serta mencintai al-Qur’an dan al-Hadis
sebagai pedoman hidup
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Memahami Al- Qur’an dan Al-Hadis sebagai Pedoman Hidup
1. Pengertian Al-Qur’an dan Al-Hadis
a. Pengertian Al-Qur’an
Kata Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti bacaan. Hasbi
Ash-shiddieqy mengatakan al-Qur’an menurut bahasa adalah bacaan
atau yang dibaca. Menurut istilah, Al-Qur’an adalah kalam Allah Swt.
Yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril
dengan lafal dan maknanya. Pengertian ini berdasarkan Q.S as-
syu’ara/26: 192-193.
Artinya:
Dan sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
seluruh alam, yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (jibril). (Q.S. asy-
Syu’ara/26:192-193).
Artinya: Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah, sungguh, engkau
(Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) diatas
jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) yang
Maha Perkasa, Maha Penyayang. (Q.S. Yasin/36: 2-5).
b. Pengertian Hadis
Kata hadis berasal dari bahasa Arab yakni al-hadis, jamaknya al-
ahaadits, al-hidsan dan al-hudsan. Dari segi bahasa, kata ini memiliki
banyak arti, diantaranya: (1) al-jadid (yang baru), lawan dari al-qadim
(yang lama), (2) al-khabar (kabar atau berita).
Hadis dengan pengertian khabar seperti tersebut diatas dapat dilihat
dalam Q.S. Ad-Dhuha ayat 11.
3. 3
“ Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.
Adapun menurut T. Ibrahim dan Darsono Kata Hadis berasal dari
bahasa Arab yang berarti baru, muda,cerita, berita, dan riwayat dari
Nabi Muhammad saw.
Menurut istilah, hadis didefinisikan sebagai berikut:
a. Segala ucapan, perbuatan, dan keadaan nabi Muhammad saw.
b. Segala berita yang bersumber dari nabi Muhammad saw, baik
berupa ucapan, perbuatan,takrir (ketepatan), maupun deskripsi
sifat-sifat beliau.
c. Segala perkataan, perbuatan, dan takrir nabi Muhammad saw.
berkaitan dengan hukum.
Dari ketiga definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa hadis adalah
segala ucapan, perbuatan, dan takrir nabi Muhammad saw.
2. Fungsi Al-Qur’an dan Hadis
a. Fungsi Al-Qur’an
Menurut Abuddin Nata Al-Qur’an antara lain berfungsi sebagai dalil
atau petunjuk atas kerasaulan Muhammad saw, pedoman hidup bagi
umat manusia, menjadi ibadah bagi yang membacanya, serta pedoman
dan sumber petunjuk dalam kehidupan.
Secara umum, fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan manusia, antara
lain:
1) Sebagai petunjuk bagi manusia agar hidupnya berada dijalan
Allah Swt.
2) Merupakan nikmat bagi orang-orang yang beriman.
3) Sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman karena
Allah Swt menjanjikan balasan keimanan dengan nikmat di surga.
4) Sebagai pendidikan moral yang sempurna karena di dalamnya
terdapat kisah-kisah umat terdahulu yang dapat dijadikan
pelajaran dalam memilih jalan kehidupan.
4. 4
b. Fungsi Hadits
Hadits berasal dari Nabi Muhammad Saw, sedangkan kehidupan
beliau selalu dituntun dengan wahyu Allah Swt. Oleh karena itu,
ucapan, perbuatan dan takriri beliau tentu sangat penting bagi
kehidupan manusia. Diantara fungsi hadits adalah sebagai berikut:
1) Mengukuhkan hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-
Qur’an.
2) Menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mujmal (global).
3) Membatasi keumuman Al-Qur’an.
4) Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Qur’an.[
3. Cara-cara Memfungsikan Al-Qur’an dan Hadis dalam Kehidupan
a) Menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam
kehidupan pribadi.
b) Menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam
kehidupan keluarga/rumah tangga.
c) Menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat.
4. Menerapkan Al-Qur’an dan Hadis sebagai Pedoman Hidup Umat
Islam
Iman kepada al-Qur’an dan hadis (Rosul) harus dapat dibuktikan
dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan tersebut tidak berarti tanpa
adanya pembuktian dalam sikap hidup sehari-hari. Berikut ini beberapa
penerapan ajaran al-Qur’an dan Hadis dalam sehari-hari.
a) Dalam kehidupan pribadi
Sebagai seorang pelajar muslim, penerapan ajaran al-Qur’an dan
hadis dalam kehidupan, antara lain:
1) Meningkatkanketekunan dalam mempelajari al-Qur’an dan hadis
2) Mempelajari ayat-ayat kauniyah (alam semesta) dalam rangka
meningkatkan keimanan.
3) Memanfaatkan waktu luang untuk menguasai suatu bidang
keterampilan untuk bekal menghadapi masa yang akan dating.
4) Memiliki semangat keilmuan yang tinggi untuk kepentingan dunia
dan akhirat
5) Memperbanyak bergaul dengan teman-teman yang soleh.
5. 5
b) Dalam kehidupan keluarga
1. Sebagai seorang ayah, penerapan ajaran al-Qur’an dan hadis
dalam kehidupan, antara lain:
a. Berusaha mengarahkan diri dan seluruh anggota keluarga
agar ucapan, perbuatan, dan sikap hidupnya sesuai denganal-
Qur’an dan hadis
b. Berusaha memperoleh nafkah yang halal dalam mencukupi
kebutuhan keluarga
c. Memberi contoh perilaku yang sesuai dengan al-Qur’an dan
hadis
d. Memupuk semangat dan ketekunan kepada seluruh anggota
keluarga dalam menjalankan syariat Islam
e. Membiasakan bermusyawarah dalam keluarga untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
2. Sebagai seorang ibu, penerapkan ajaran al-Qur’an dan hadis
dalam kehidupan, antara lain:
a. Senantiasa menaati perintah dan saran-saran suami sebagai
pemimpin rumah tangga selama dalam kebenaran.
b. Member dukungan kepada suami dalam upaya membentuk
keluarga yang Islami.
c. Mendidik anak-anak sesuai dengan al-Qur’an dan hadis.
d. Menjaga harta suami dengan membelanjakannya sesuai
keperluan dan tidakberlebih-lebihan.
e. Menjaga kehormatan suami, baik ketika suami ada di rumah
maupun tidak.
3. Sebagai seorang anak, penerapan ajaran al-Qur’an dan hadis
dalam kehidupan, antara lain:
a. Menaati anjura dan bimbingan dari kedua orang tuanya.
b. Menjaga amanah yang diberikan oleh kedua orang tuanya.
c. Menjaga nama baik kedua orang tuanya dengan membiasakan
berperilaku terpuji.
d. Mendoakan kedua orang tua agar senantiasa diberi
perlindungan oleh Allah Swt.
e. Mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh.
6. 6
c) Dalam kehidupan bermasyarakat
Sebagai anggota masyarakat, dalam menerapkan ajaranal-Qur’andan
hadis, antara lain:
1. Ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat selama tidak
melannggar norma-norma agama.
2. Menjaga diri dari perilaku yang dapat menimbulkan keresahan di
masyarakat,baik dari ucapan, perbuatan, maupun tingkah laku.
3. Menjaga kerukunan dan gemar menolong.
4. Rela berkorban demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang
harmonis.
5. Gemar bermusyawarahdalam menghadapi permasalahan dalam
masyarakat.
d) Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Sebagai warga negara yang baik, dalam menerapkan ajaran al-
Qur’an dan hadis antara lain:
1. Ikut berperan aktif dalam membangun bangsa dan Negara
menuju bangsa yang aman dan sejahtera dalam rido Allah Swt.
2. Mengutamakankepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
ataupun golongan.
3. Ikut berperan aktif dalam menjaga persatuan dan keutuhan
bangsa dan negara.
4. Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara seperti membayar
pajak.
5. Mendukung program-program pemerintahan selama tidak
bertentangan dengan al-Qur’an dan hadis.
6. Ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Negara.
B. Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadis
1. Pengertian Mencintai Al-Qur’an dan Hadis
Cinta berarti selalu mengingat dan memikirkan dalam hati,
kemudian terwujud dalam tindakan nyata. Orang yang mencintai
sesuatu, hatinya akan selalu mengingat dan memikirkannya. Dia akan
rela berkorban untuk sesuatu yang dicintainya. Al-Qur’an dan hadits
adalah dua sumber utama dalam hukum Islam. Seorang umat Islam
7. 7
harus mencintai keduanya karena dengan demikian dia akan selamat,
baik didunia maupun diakherat. Orang yang mencintai Al-Qur’an dan
hadits, dia akan selalu mengutamakan keduanya diatas yang lain.
KecintaanterhadapAl-Qur’an dan hadis akan membuatnya selalu ingin
mengetahui lebih dalam ajaran yang terdapat didalamnya.
2. Perintah Mencintai Al-Qur’an dan Hadis
Sebagai seorang muslim mencintai Al-Qur’an adalah suatu
kewajiban. Perintahmencintai Al-Qur’an dan hadits banyak kita jumpai,
baik didalam Al-Qur’an dan hadits. Berikut ini beberapa dalil yang
memerintahkan kita untuk mencintai Al-Qur’an dan hadits.
Katakanlah (Muhammad), “jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku,
niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S. Ali-‘Imran/3: 31)
Ayat tersebut menyebutkan bahwa orang yang mencintai Allah,
haruslah mengikuti Nabi Muhammad saw. Orang yang mencintai Allah,
berarti dia mencintai Al-Qur’an sebagai kalam-Nya. Dia pun harus
mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. sebagai penerima wahyu Al-
Qur’an. Mengikuti Nabi Muhammad saw. berarti menerima dan
mencintai hadits sebagai ajaran-ajaran beliau.
Rasulullah saw. pernah berpesan kepada umatnya agar senantiasa
berpegang pada Al-Qur’an dan hadits. Dengan perpeganng pada
keduanya, umat Islam tidak akan tersesat, baik didunia maupun
diakherat. Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut.
Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat selama
kamu berpegang pada keduanya, yaitu Kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunah
Nabi-Nya (hadits). (HR. Malik dari Umar bin Khattab No. 1395)
3. Bentuk-bentuk Mencintai Al-Qur’an dan Hadis
Mencintai Al-Qur’an dan hadits dapat diwujudkan dalm beberapa
bentuk, antara lain:
a. berusaha memilki kitab Al-Qur’an dan hadits meskipun harus
menyisihkan uang saku,
8. 8
b. memilki kemuauan untuk dapat membaca Al-Qur’n dan hadits
secara benar meskipun harus mengeluarkan biaya,
c. memilki kemauan yang sungguh-sungguh untuk dapat
memahami isi Al-Qur’an dan hadits secara benar,
d. rajin mendatangi majelis-majelis ilmu yang mempelajari Al-
Qur’an dan hadits,
e. tidak suka jika ada pihak lain yang merendahkan atau
menghina Al-Qur’an dan hadits,
f. berusaha menjaga kesucian Al-Qur’an dan hadits tanpa
memandang remeh, dan
g. memiliki kepedulian apabila melihat lembaran yag bertuliskan
Al-Qur’an atau hadits berceceran dengan mengumpulkan atau
membakarnya.
4. Manfaat Mencintai Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur’an dan Hadits merupakan dua kitab pokok dalam memhami
ajaran Islam. Mencintai keduanya tentu banyak membawa manfaat.
Diantara manfaat mencintai Al-Qur’an dan hadits adalah sebagai
berikut:
a. Memperoleh nasihat,obat hati, petunjuk, dan rahmat dari Allah
SWT.
Allah SWT berfirman
Wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an)
dari Tuhnmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (QS. Yunus/10: 57)
b. Terhindar dari kesesatan dan kecelakan dunia dan akherat.
Allah Swt. berfirman
Jika datng kepadamu petunjuk dari-Ku maka (ketahuilah) barang siapa
mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS.
Taha/20: 123)
9. 9
c. Memperoleh kecintaan dan ampunan dari Allah Swt.
Allah Swt. berfirman
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Alah, ikutilah aku,
niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosam.” Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Ali ‘Imran/3: 31)
5. Perilaku Orang yang Mencintai Al-Qur’an dan Hadits
Setelah memperhatikan bentuk-bentuk mencintai Al-ur’an dan
hadits, perilaku keduanya dapat diwujudkan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. berupaya mewujudkan berdirinya taman pendidikan Al-Qur’an
(TPQ) di lingkungan masing-masing,
b. ikut serta secar aktif dalam upaya melancarkan jalnnya TPQ, baik
denngan pikiran, tenaga, mapun materi,
c. menyedikan waktu khusus untuk mempelajari Al-Qur’an dan
hadits untuk kemudian di ajrakan kepada orang lain,
d. mengajak orang-orang yang belum mau belajar Al-Qur’an dan
hadits, dan
e. selalu menjadikan Al-Qur’an dan hadits sebagai dasar dalam
segala tindakan dan cara berpikirnya.
10. 10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Al-Qur’an dan hadis merupakan dua peninggalan terbesar nabi
Muhammad saw. bagi umat islam. Jika mau berpegang pada keduanya,
kita tidak akan tersesat selama-lamanya. Al-qur’an dan hadis
merupakan dua hal yang diwariskan nabi Muhammad saw. kepada
umatnya. Tentu saja warisan itu mempunyai fungsi khusus bagi umat
islam dalam kehidupannya.Al-qur’an dan hadis harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, baik kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat,
maupun berbangsa dan bernegara sebagai bukti kecintaan kita sebagai
umat islam terhadap al-Qur’an.
B. Saran
Setiap muslim harus mencintai al-Qur’an dan al-hadis. Mencintai
keduanya bukan berarti harus memilikinya yang besar dan mahal untuk
dipajang dilemari. Akan tetapi, mencintai keduanya dapat diwujudkan
dengan selalu berusaha mempelajari dan mengamalkan isi ajaran yang
terkandung didalamnya dan orang-orang yang mencintai al-Qur’an dan
al-hadis akan menempatkan keduanya diatas segala-galanya.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
T. Ibrahim, Darsono, Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis untuk kelas VII
Madrasah Tsanawiyah, Solo: PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri, 2014.
Hlm. 4
Hasbi ash-Shiddieqy, T.M. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tafsir, Jakarta:
Bulan Bintang, 1972. Hlm. 16
Sohari, Sahrani, Ulumul hadits, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010.
Hlm 1
Mohamamad Zuhri, Terjemah Juz ‘Amma ( Juz XXX), Jakarta: Pustaka
Amani, 1994. Hlm 52
T. Ibrahim, Darsono, Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis untuk kelas VII
Madrasah Tsanawiyah, Solo: PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri, 2014.
Hlm. 5
Abbudin, Nata, Al-Qur’an dan Hadis, Jakarta: PT. Raja Grapindo
persada. 1996. Hlm 57
T. Ibrahim, Darsono, Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis untuk kelas VII
Madrasah Tsanawiyah, Solo: PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri, 2014.
Hlm. 8