Hadis tersebut membahas tentang anjuran menuntut ilmu, manfaat menuntut ilmu, keutamaan menuntut ilmu, kandungan hadis tentang menghargai waktu, dan penerapan kandungan hadis tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
assalamualaikumm..
saya disini akan melampirkan tugas kelompok Bahasa Indonesia judul Resensi.
muamalah E
nama kelompok:
1. Novan Setiawan 1621030161
2. Octa Yuanita 1621030242
3. Siti Nur Azizah 1621030240
Materi Presentasi Biologi tentang Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan untuk siswa SMP Kelas IX kurikulum 2013. Berupa materi PRESENTASI POWERPOINT yang sudah saya susun sedemikian detail, menarik dan urut sehingga memudahkan untuk dipelajari sendiri. Semoga bermamfaat untuk kalian. Selalu semangat untuk belajar!
assalamualaikumm..
saya disini akan melampirkan tugas kelompok Bahasa Indonesia judul Resensi.
muamalah E
nama kelompok:
1. Novan Setiawan 1621030161
2. Octa Yuanita 1621030242
3. Siti Nur Azizah 1621030240
Materi Presentasi Biologi tentang Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan untuk siswa SMP Kelas IX kurikulum 2013. Berupa materi PRESENTASI POWERPOINT yang sudah saya susun sedemikian detail, menarik dan urut sehingga memudahkan untuk dipelajari sendiri. Semoga bermamfaat untuk kalian. Selalu semangat untuk belajar!
Report engine work Engine bench engineering
Production Process Laboratory
Describes the work system and parts of the correction section for performance failure as well as system performance
Report engine work Engine bench engineering
Production Process Laboratory
Describes the work system and parts of the correction section for performance failure as well as system performance
Dalam surah Ad Dukhan ayat 40 bahwasanya penciptaan langit dan bumi pasti ada manfaat dan
tujuannya, bukan untuk main-main. Hal berikutnya disampaikan tafsir dari ayat tersebut dari
Kitab Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an oleh Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I:
Dan tidaklah kami menciptakan langit demikian luas dan bertingkat-tingkat dan
bumi yang kokoh dan terhampar luas dengan segala isinya serta aturannya yang
tertata dan harmonis serta apa yang ada di antara keduanya, yakni antara langit
dan bumi yang dapat kamu saksikan, dengan bermain-main. 39. Tidaklah kami
ciptakan keduanya, yakni langit dan bumi itu, melainkan dengan haq atau benar
sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan kami untuk kesempurnaan kehidupan
manusia di dunia ini, tetapi kebanyakan mereka, kaum musyrik mekah atau
manusia tidak mengetahui.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
1. MAKALAH
MENGHARGAI WAKTU
DENGAN MENUNTUT ILMU
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadist
Guru Mata Pelajaran : Ahmad Ramdani, S.Pd.I.
DISUSUN OLEH:
NAMA : MILA NURLAILA
NISN : 0037185269
KELAS : IX
MTs. AL BAROKAH
Jl. Cikopo Pameungpeuk - Garut
Tahun Pelajaran 2017-2018
2. i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang
telah member petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-
Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang
membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik .
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
anugrah,kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan
makalah ini . semua ini di rangkup dalam makalah ini , agar pemahaman terhadap
permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat .
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi
atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut .Selanjutnya , membaca
akan masuk pada inti pembahasaan dan di akhiri dengan kesimpulan , saran dan
makalah ini.
Akhirnya, kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaaat bagi anda semua.
Penulis,
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
i
ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Rumusan .....................................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
1
1
3
3
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
A. Anjuran Menuntut Ilmu ..............................................................
B. Manfaat Menuntut Ilmu ...............................................................
C. Keutamaan Menuntut Ilmu ..........................................................
D. Hadits Tentang Menghargai Waktu .............................................
E. Penerapan Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu dan
Menghargai Waktu Dalam Kehidupan Sehari-hari ......................
4
4
7
9
9
14
BAB III PENUTUP ......................................................................................
Simpulan .........................................................................................
16
16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karena ilmu merupakan jalan menuju surga, maka ilmu mempunyai
kedudukan yang tinggi di dalam Islam. Karena itu orang-orang yang berilmu
menempati kedudukan yang tinggi disisi Allah swt, bahkan mendekati
kedudukan para Nabi. Semua muslim diwajibkan menuntut ilmu agar
aqidahnya tidak tersesat, ibadahnya benar, dan perilakunya sesuai syari’at.
Menuntut ilmu adalah salah satu kewajiban bagi setiap orang Islam
selama hayat masih dikandung badan. Untuk menunjukkan kesungguhan
dalam memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu. Sikap disiplin mutlak
diperlukan dalam meraih cita-cita.
Dalam kehidupan seororang muslim, waktu merupakan karunia yang
tidak bisa terbelih dibandingkan harta dan yang lainnya. Mengoptimalkan
waktu untuk ketaatan kepada Allah swt, merupakan modal kemanfa’atan
kehidupan dunia dan akhirat sehingga mewujudkan keselamatan bagi dirinya.
Menyia-nyiakan waktu dengan membiarkannya berlalau tanpa makna, berarti
kesengsaraan dan kebinasaan bagi dirinya. Kita harus berusaha untuk
memenafaatkan waktu sebaik-baiknya.
Banyak orang yang merasa pekerjaannya terlalu banyak sementara
waktu yang diberikan sedikit. Tak heran kerap terdengar keluhan tentang
kurang waktu. Bukan waktunya yang kurang, tapi jangan-jangan memang
5. 2
Anda yang tidak bisa mengelola dengan baik. Keseharian kita menuntut lebih
banyak waktu bekerja yang kadang membuat kita merasa tidak cukup waktu
atau kecolongan waktu. Hilangkan kebiasaan mengeluh itu, bisa jadi karena
memang Anda yang salah mengatur waktu.Waktu bagaikan pedang, pepatah
yang sudah sering Anda dengar itu memang benar tapi mungkin sering
dilupakan. Akibatnya, kita sering beralasan kurangnya waktu untuk
mengerjakan tugas.
Pertanyaan di atas sebenarnya tidak akan terjawab jika Anda selalu
melakukan kebiasaan yang salah dalam mengatur waktu. Kegiatan yang Anda
lakukan pun akan sama-sama saja bahkan bisa jadi lebih banyak waktu yang
akan Anda sia-siakan.
Pada umumnya kita semua diseluruh tanah air sebagian besar telah
mengenal danmendengar pepatah yang menyatakan bahwa, waktu adalah uang
dan ada pepatah lainmenyebutkan bahwa waktu adalah pedang. Sebagai
generasi penerus kehidupan di muka bumi, semestinya kita harus mengetahui
bahwa waktu itu begitu penting buat kita. Denganmenggunakan waktu dengan
hal yang tak berguna sama saja kita menyianyiakan umur hidupkita selama
sehari. Serta bagaimana cara kita untuk melaksanakan kewajiban kita
sebagaiseorang siswa agar tidak bentrok dengan kegiatan lainnya, dan cara
mengatur kegiatan lainagar tidak menghabiskan waktu efektif untuk kita
belajar. Jadi, langkah awal yang perlu kitalakukan jika kita ingin mengetahui
cara menggunakan waktu yang baik adalah denganmempelajari cara mengatur
waktu yang baik.
6. 3
B. Rumusan
Dari penyebab masalah di atas, maka penulis menentukan fokus
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kandungan hadist tentang menuntut ilmu?
2. Bagaimana kandungan hadist tentang menghargai waktu?
3. Bagaimana penerapan kandungan hadist tentang menuntut ilmu dan
menghargai waktu dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran yang peneliti lakukan
adalah:
1. Untuk mengetahui kandungan hadist tentang menuntut ilmu.
2. Untuk mengetahui kandungan hadist tentang menghargai waktu.
3. Untuk mengetahui penerapan kandungan hadist tentang menuntut ilmu
dan menghargai waktu dalam kehidupan sehari-hari.
7. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anjuran Menuntut Ilmu
Dari Mu’awiyah Bin Abu Sufyan, dia berkata : Rasulullah SAW
berkata, “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya niscaya
Allah pahamkan dia dalam agamanya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Yufaqqihhu : artinya memahamkannya. Al-Fiqh asalnya adalah
pemahaman. Dikatakan faqiha ar-rajulu dengan mengksrah artinya paham dan
mengetahui. Dan faquha yafquhu dengan mendhomah jika menjadi seorang
yang faqih dan alim. Menurut urf (kebiasaan) ialah khusus berkenaan dengan
ilmu syari’at dan dikhususkan dengan ilmu cabang darinya.
Hadits Riwayat Ibnu Abdil Bar
Artinya :
Dari Anas ra. bahwasanya Nabi saw. bersabda : “Tuntutlah ilmu
walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi
setiap Muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka
kepada para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut.” (H.R.
Ibnu Abdil Bar)
Hadits di atas menunjukkan bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi siapa
saja sekalipun di tempat yang jauh, dan malaikat turut senang dan hormat
8. 5
kepada mereka.
Islam sangat memperhatikan dan ilmu pengetahuan karena dengan ilmu
pengetahuan manusia bisa berkarya, berprestasi dan mampu tampil sebagai
kholifah yaitu memakmurkan bumi. Dengan ilmu, manusia mampu beribadah
dengan sempurna. Contoh orang Islam diwajibkan shalat, maka ia harus
mengetahui ilmu-ilmu yang berhubungan dengan shalat, begitu juga dengan
puasa, zakat dan haji, sehingga apa yang dilakukannya mempunyai dasar. Ilmu
itu dibutuhkan dalam segala hal.
Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “barang
siapa yang menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan
memudhka baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim)
Abu Darda tinggal di Damaskus, lalu datang kepadanya seorang lelaki
dari Madinah. Abu Darda berkata kepadanya, “apakah gerangan yang
menyebabkan engkau datang kemari?” lelaki itu menjawab,” tiadalah aku
datang kemari melainkan karena suatu hadis yang pernah kudengar
darimu.“selanjutnya Abu darda menceritakan hadis ini. Para malaikat yang
dimaksud di dalam hadis ini adalah yang telah disebutkan dalam hadis
sebelumnya. Mereka berhenti dan mengelilingi orang-orang yang sedang
menuntut ilmu untuk memperoleh bagian dari rahmat Allah yang diturunkan
kepada mereka dan cahayanya.
Demikian itu mereka lakukan mereka rida terhadap perbuatan orang-
orang yang sedang menuntut ilmu dan sebagi penghormatan buatannya. Yang
dimaksud dengan penuntut ilmu ialah penuntut ilmu yang mengamalkan
9. 6
ilmunya. Makhluk yang dilangit, maksudnya ialah para malaikat yang ada
dilangit, mereka membaca tasbih seraya memuji Rabb mereka dan memintakan
ampunan buat orang-orang yang dibumi. Makhluk yang dibumi, maksudnya
manusia, jin dan hewan. Al-Hiitaan, ikan-ikan; permohonan ampun oleh semua
makhluk yang telah disebutkan buat orang yang alim, maksudnya mereka
mendoakannya. Demikian itu karena orang yang alim dengan bimbingan
dengan petunjuknya kepada manusia menyebabkan ia disukai Allah SWT.
Apabila Allah menyukainya, maka turut mencintainya pula semua
malaikat dan makhluknya dan apabila mereka mencintainya maka mereka pasti
mendoakannya. Hal ini ingsaAllah akan kami sebutkan dalam bab akhlak.
Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “jika
seorang anak adam meninggal dunia, maka amal perbuatannya terputus
kecuali tiga hal; sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat,atau anak shalih
yang mendo’akannya.” (HR. Muslim, Ibnu Majahdan dari Ibnu khuzaimah dari
sanad yang lain)
Anjuran untuk mempersiapkan bekal sebelum mati dengan amal-amal
shalih. Amal-amal shalih yang manfaatnya tetap berlanjut setelah orangnya
meninggal dunia, maka pahalanya tetap mengalir kepadanya. Anjuran agar
melaksanakan amal kebaikan dengan cara wakaf, seperti membangun masjid,
madrasah, membuat sumur, Hatau menanam pohon. Semuanya itu merupakan
sedekah jariyah. Disunahkan mengajarkan ilmu dan menyusun kitab-kitab
yang bermanfaat. Itulah diantara ilmu nafi’ (yang bermanfaat) yang pahalanya
tetap berlangsung sepanjang zaman. Anjuran untuk mendidik anak dan
10. 7
mengajari mereka perkara yang fardhu dan sunnah, serta adab sopan santun
agar mereka menjadi orang-orang shalih.
B. Manfaat Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu diperintahkan dalam Islam. Hal ini membawa manfaat
bagi orang yang menuntutnya. Adapun manfaat menuntut ilmu antara lain
sebagai berikut:
a. Orang yang mencari ilmu mendapatkan pahala seperti orang yang berjihad
dijalan Allah hal ini berdasarkan hadis rasulullah:
Dari Anas r.a rasulullah SAW bersabda, ” orang yang keluar mencari
ilmu, maka ia berada dijalan Allah hingga ia kembali kerumahnya.” (HR.
Tirmidzi)
b. Orang yang menuntut ilmu akan mendapat kebaikan yang berlipat ganda.
Orang yang menuntut ilmu diumpamakan lebih baik derajatnya dari pada
orang yang melakukan sholat seratus rakaat. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasulullah saw berikut,
Dari abu Dzar, dai berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Wahai
Abu Dzar, kamu berangkat dipagi hari lalu mempelajari satu ayat dari
kitabullah, lebih baik bagimu dari pada kamu melakuka sholat seratus
roka’at dan kamu berakat dipagi hari, lalu mengajarkan salah sati bab dari
ilmu, baik diamalkan atau tidak, lebih baik darimu dari pada kamu
melakukan sholat seratus roka’at.” (HR. Ibnu Majah) dan sanadnya hasan.
Dari Ibnu Mas’ud r.a. aku mendengan Rasulullah SAW bersabda,
11. 8
“semoga Allah memberikankeindahan kepadaseseorang yang mendengar
sesuatu dari kami, lalu ia menyampaikanya sebagaimana yang ia dengar.
Berapa banya orag yag disampaikan lebih memahami dari yang
mendengar.” (HR. Abu Daud) serta dinilai Shahih oleh At-Tirmidzi dan
Ibnu Hibban dan lafadznya. “Semoga Allah merahmati.”
Dari Anas Bin Malik r.a. dia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
“menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan orang yang
memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yang
mengikatkan batu permata, mutiara dan emas pada babi.” (HR. Ibnu
Majah)
Dari Ibnu Abbas r.a. dia berkata: Rasulullah bersabda,”barang
siapa yang ajal datang menjemputnyasementara dia sedang menuntut
ilmu, makadia akanbertemu dengan Allah dan tidak ada di antaradirinya
dan para Nabi kecuali derajat kenabian.”(HR. Ath-Thabrani) didalam al-
ausath.
Dari Sahal Bin Mu’adz bin Anas dari bapaknya, bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “barang siapa yang engajarkansuatu ilmu, makabaginya
pahala orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi dari pahala
orang yang mengamalkannya sedikitpun.”(HR. Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah, dia berkata: aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Dunia adalah terlaknat dan terlaknat sesuatu yang ada
didalamnya, kecuali berdzikir kepadaAllah dan yang mengikutunya, serta
orang yag alim dan orang yang mau belajar.” (HR. At-Tirmidzi) dan dia
12. 9
menghasankan serta diriwayatkan ibnu majah.
C. Keutamaan Menuntut Ilmu
1. Ilmu didahulukan sebelum amal
2. Ditunjukkan dan dimudahkan untuk meniti jalan mehuju surga
3. Merupakan tanda bahwa seseorang dikehendaki atasnya kebaikan oleh
Allah
4. Malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena ridho kepada penuntut
ilmu
5. Dimintakan ampunan oleh seluruh penduduk langit dan bumi, bhakan
ikan-ikan dilautan
6. Ulama’ (orang-orang yang ber ilmu) adalah pewari para nabi
7. Para nabi hanya mewariskan ilmu tiada yang lain
8. Barang siapa yang mengambil ilmu berarti ia telah mengambil bagian
yang banyak.[6]
D. Hadits Tentang Menghargai Waktu
Dari ibnu Abas r.a. berkata rasulullah saw, bersabda: “memanfaatkan
lima keadaan sebelum datangnya lima; masa hidup sebelum datang matimu,
masa sehatmu sebelum sakitmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, masa
muda sebelum masa tuamu dan masa kayamu sebelum masa fakirmu”
Penjelasan Hadis:
Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu masa muda hendaklah
13. 10
dipergunakan sebaik-baiknya untuk mencapai kebaikan, kesuksesan, dan
keberhasilan, karena masa mudalah kita mempunyai ambisi, keinginan dan
cita-cita yang ingin kita raih, bukan berarti masa tua menghalangi kita untuk
tetap berusaha mencapai keinginan kita, tapi tentulah usaha masa tua akan
berbeda halnya dengan usaha saat kita masih muda. Maka dari itu masa muda
hendaklah diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat hingga tidak
menyesal di kemudian hari.
Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu. Disini kita
dianjurkan untuk menghargai waktu, agar bisa diisi dengan hal-hal yang
bermanfaaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Misalnya, menengok
saudara ketika ada kesempatan sebelum kesibukan menghampiri kita, hingga
tidak sempat lagi untuk sekedar mengunjungi kerabat, atau segera
menyelesaikan pekerjaan yang tertunda, sebelum datang pekerjaan yang lain,
agar tidak bertumpuk terus dan justru mebuat kita semakina malas.
Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Sehat
adalah sebuah Anugerah, lihatlah ke Rumah Sakit, berapa banyak orang harus
tertahan aktifitasnya karena sakit. Berapa banyak biaya yang harus di keluarkan
untuk mendapatkan kesembuhannya. Hal ini juga anjuran agar kita senantiasa
waspada pada segala kemungkinan yang sifatnya diluar prediksi manusia,
seperti halnya sakit. Sakit disini bukan sebatas sakit jasmani, tapi juga sakit
rohani. Maka ketika kita sehat jasmani-rohani, hendaknya kita senantiasa
mempergunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat tanpa mengulur-ngulur
waktu. Ingatlah bahwa sehat adalah modal yang paling berharga.
14. 11
Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu. Tidak
terlalu jauh berbeda dari penjelasan di atas, ketika kekayaan ada pada kita, baik
itu berupa materi atau lainnya, maka hendaknya kita memanfaatkannya sebaik-
baiknya, jangan menghambur-hamburkan. Pergunakan untuk kemaslahatan,
sodaqoh , zakat infaknya jangan ketinggalan. Dan Jadikan kekayaan kita
sebagai faktor pendorong sekaligus pelancar kita dalam beribadah kepada
Alloh.
Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu yang terakhir ini
merupakan cakupan dari empat hal diatas. Ketika kita diberi kehidupan maka
hidup yang diberikan pada kita itu sebenarnya merupakan kesempatan yang
tiada duanya. Karena kesempatan hidup tidak akan datang untuk kedua kalinya.
Kehidupan harus dijalani sesuai tuntutan kemaslahatannya. Lima hal itu
merupakan inti misi dan visi hidup manusia, karena kunci kesuksesan itu
terletak pada bagaimana kita “mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya”.
Pada akhir hadis itu dijelaskan, gunakanlah waktu sehatmu untuk
menghadapi waktu sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi waktu
kematian. Ketika sehat, kita mampu melakukan berbagai aktivitas. Kesehatan
harus kita manfaatkan. Jika sudah jatuh sakit, biasanya baru kita menyesalinya.
Ketika masih diberi hidup oleh Allah swt, mari kita gunakan untuk
memperbanyak ibadah. Apabila kematian sudah datang, tidak ada lagi yang
bisa kita lakukan.
15. 12
Dalam al qur’an juga disebutkan dalam Surah Al-Ashr
ِ
ر ۡصَعۡٱل َو
ِ
١
ِِ
َِّنإ
َِن ََٰسن ۡ
ٱۡل
ِ
ِ ٍ
ر ۡسُخِيفَل
٢
ِِ
ِ َّ
َّلإ
َِينذَّٱل
ِ
ِْاوُلمَع َِوْاوُنَماَء
ِ
ت ََٰحل ََّٰصٱل
ِ
ِ
ِبْا ۡ
وَصا ََوت َو
ِ
قَحۡٱل
ِ
ِ
ِبْا ۡ
وَصا ََوت َو
ِ
رۡبَّصٱل
ِ
٣
ِ
ِ
Artinya:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakanamal saleh dan
nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya
menetapi kesabaran.” ( QS Al Ashr :1)
Manusia dan keturunannya itu pasti merugi dalam amal perbuatan
mereka, kecuali orang-orang yang meyakini keberadaan Allah dan keesaan-
Nya secara benar. Mereka juga meyakini kitab-kitab yang Allah turunkan
kepada para Rasul mulia. Mereka kemudian melaksanakan amal saleh yang
diridhai Allah. Selain itu, diantara mereka saling berwasiat dengan kesabaran
untuk tidak bermaksiat (yang dirasa ringan oleh jiwa yang lemah) dan
kesabaran untuk melaksanakan ketaatan (yang dirasa berat dalam
melaksanakannya oleh jiwa yang kuat). Mereka itu adalah orang-orang yang
beruntung dan menang.
Al-Qur’an mengaitkan dengan sangat erat antara waktu dan kerja keras,
antara lai, melalui surah Al-“ashr. Disisi lain istilah-istilah yang digunakannya
untuk menunjuk waktu (masa) mengandung makna-makna yang sangat
mendalam dalam memantapkan budaya kerja yang didambakannya.
Paling tidak ada empat kata yang digunakannya untuk menunjuk pada
waktu. Pertama, “ashr. Kata ini biasa diartikan dengan “waktu menjelang
terbenamnya matahari”, dan diartkan pula sebagai “masa secara mutlak”. Kata
16. 13
‘ashr sendiri bermakna “perasaan”, seakan-akan masa harus digunakan untuk
memeras pikiran dan keringat, dan hal ini hendaknya dilakukan kapan saja dan
sepanjag masa.
Waqt (waktu), digunakan dalam arti “batas akhir kesempatan atau
peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa oleh karena itu, sering kali Al-
Qur’an menggunakannya dalam konteks kadar tertentu dari satu masa.
اَذإَف
ِ
ِ ُمُتۡيَضَق
ِ
َة َٰ
وَلَّصٱل
ِ
ِ
َف
ِ
ْاوُرُكۡٱذ
ِ
ِ
َ َّ
ٱّلل
ِ
ِاَذإَفِ ۡۚۡمُكوبُنُجِ َٰ
ىَلَع َِو اٗودُعُقَِو ا ٗ
مََٰيق
ِۡمُتَننۡأَمۡٱط
ِ
ِْاوُميقَأَف
ِ
َّصٱل
َِۡۚة َٰ
وَل
ِ
َِّنإ
ِ
َة َٰ
وَلَّصٱل
ِ
ِىَلَعِ ۡ
َتناَك
َِيننم ۡ
ؤُمۡٱل
ِ
َِّمِاٗبََٰتك
ِاٗتوُق ۡ
و
١٠٣
ِ
ِ
Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban atas orang-orang mukmin
yang tertentu waktu-waktunya (QS Al-Nisa’ 4 :103)
Kata ini memberi kesan keharusan adanya pembagian teknis tentang
masa yang dialami (seperti detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan
seterusnya), di samping keharusan adanya penyelesaian sesuatu dalam bagian-
bagian tersebut, dan tidak membiyarkannya berlalu hampa. “Rezeki yang tidak
diperoleh hari ini, masih dapat diharapkan perolehannya lebih banyak esok
hari, tetapi waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali esok.
Apabila ada dua alternative untuk melakukan satu diantara dua
perkerjaan yang sama dan memiliki nilai yang sama pula, maka hendaknya
dipilih pekerjaan yang memakan waktu lebih singkat. Ketika Nabi Sulaiman
a.s. bermaksud mendatangkan singgasana Ratu Bilqis dan menanyakan siapa
yang mampu untuk itu, seorang jin jenius berkata, “Aku mampu
mendatangkannya sebelum engkau beranjak dari tempat dudukmu, “dan
seorang manusia yang diberi ilmu oleh Allah swt. berkata, “Aku mampu
17. 14
menghadirkan singgasana itu sebelum tuan mengejapkan mata.” Tentu saja
tawaran terakhir inilah yang terpilih (QS. An-Naml 27: 38-40). Disisi lain,
apabila ada perkerjaan yang mengandung niali tambah dan dapat diselesaikan
dalam waktu yang sama tanpa nilai tambah, maka pilihlah pekerjaan yang
memiliki nilai tambah. Karena itu, sholat jama’ah jauh lebih dianjurkan dari
pada sholat sendirian, karena waktu yang digunakan untuk kedua sholat sama
atau tidak jauh berbeda, tetapi nilai tambah.
E. Penerapan Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu dan Menghargai
Waktu Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan kandungan hadis menuntut ilmu dan menghargai waktu
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Memanfaatkan masa muda untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya,
baik secara formal maupun non formal;
2. Menampakkan kesungguhan dalam belajar, baik ketika berada di dalam
maupun di luar sekolah
3. Lebih mengutamakan penguasaan ilmu daripada memikirkan harta
4. Rela mengeluarkan biaya demi tercapainya suatu ilmu
5. Rajin menghadiri majelis ilmu
6. Rajin memanfaatkan waktu-waktu longgarnya untuk membaca buku-buku
ilmu pengetahuan
7. Menyetujui dan mendukung setiap usaha untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan
18. 15
8. Gemar bergaul dengan orang-orang yang lebih pandai dan saleh serta
mengurangi bergaul dengan orang-orang yang tidak berilmu.
19. 16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil kajian yang telah dilaksanakan penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan mununtut ilmu kita dapat mengetahui mana yang benar dan mana
yang salah, mana yang haram dan mana yang halal, sehingga menjadi bekal
kita di akherat. Dunia bagaikan ladang. Yang hasilnya akan kita petik di
akherat kelak. disunahkan mengajarkan ilmu dan menyusun kitab-kitab
yang bermanfaat. Itulah diantara ilmu nafi’ (yang bermanfaat) yang
pahalanya tetap berlangsung sepanjang zaman. Anjuran untuk mendidik
anak dan mengajari mereka perkara yang fardhu dan sunnah, serta adab
sopan santun agar mereka menjadi orang-orang shalih.
2. Kita tidak boleh zhalim terhadap diri sendiri dengan menyia-nyiakan waktu,
usia dan kehidupan kita. Jangan sampai kita salah langkah dalam
menghabiskan usia. Jangan sampai kita lebih suka bersenang-senag dan
bermalas-malasan, melalaikan sesuatu yang lebih mulia dan berharga.
Setiap kali usaha bertambah, tanggung jawab setiap kita juga bertambah.
Hubungan dan relasi bertambah, waktu berkurang dan kekuatan melemah.
Waktu yang kita miliki di usia tua menjadi semakin sempit, tubuh melemah
dan kesehatan berkurang. Ketika kita mulai tidak berdaya kesibukan yang
dimiliki semakin bertambah.
20. 17
3. Dalam penerapan menuntut ilmu dan menghargai waktu itu saling berkaitan
seharusnya waktu luang digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat seperti
setiap waktu luang digunakan untuk mengkaji pengetahuan, digunakan
untuk berdzikir, dan melakukan hal-hal yang bermanfaat demi kepentingan
bersama. Dalam penerapan ilmu bila seseorang mempunyai ilmu maka
harus mengamalkan ilmunya kepada orang yang masih kurang
pengathuannya maka bila ilmu semakin sering di manfaatkan akan
bertambah pula pengetahuan yang di peroleh.
21. 18
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asqolani Ibnu Hajar, 2006, Ringkasan Targhib wa Tarhib. Jakarta: pustaka
Azam
Asy-Syuhud Syaikh Ali bin Nayif. 2009, Shahih Fadhilah Amal. Solo: PT Aqwam
Fatoni4ever.blogspot.com/2012/02/makalah-kandungan-hadis-tentang.html
http://ahan-kzk.blogspot.com201112materi-pendd-hadits.html
Muhaimin, Qur’an Hadist untuk Kls IX MTs, Bandung: Grafindo media pratama,
2008. Hal:66
Shihab M. Quraish. 2007, Secercah Cahaya Ilahi HIdup bersama Al-
Qur’an. Bandung : PT Mizan Putaka.
Wadud Abdul.,dkk. 2000. Qur’an Hadits Madrasah Tsanawiyah Kelas 3.
Semarang:PT.Karya Toha Putra. h. 27