Untuk mengetahui pengertian dari irisan dan juga sumbu afinitas, terdapat langkah-langkah untuk mencari irisan bangun ruang menggunakan Sumbu Afinitas, Perpotongan Bidang diagonal, dan Perpanjangan bidang sisi . Selain materi juga terdapat contoh soal beserta pembahasan
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah untuk menggambar beberapa bangun ruang geometri seperti kubus, segi enam sama sisi, dan limas dengan menggunakan titik-titik dan bidang yang ditentukan. Langkah-langkah tersebut meliputi penentuan titik-titik pusat, penjangkaan panjang garis, dan penggambaran lingkaran untuk membentuk bangun ruang yang diminta.
Untuk mengetahui pengertian dari irisan dan juga sumbu afinitas, terdapat langkah-langkah untuk mencari irisan bangun ruang menggunakan Sumbu Afinitas, Perpotongan Bidang diagonal, dan Perpanjangan bidang sisi . Selain materi juga terdapat contoh soal beserta pembahasan
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah untuk menggambar beberapa bangun ruang geometri seperti kubus, segi enam sama sisi, dan limas dengan menggunakan titik-titik dan bidang yang ditentukan. Langkah-langkah tersebut meliputi penentuan titik-titik pusat, penjangkaan panjang garis, dan penggambaran lingkaran untuk membentuk bangun ruang yang diminta.
Ryanti Astri M (1100050) ppt media pembelajaran Kedudukan titik, garis, bidan...Ryanti Ryazuka
Profil Ryanti Astri Mustikawati (NIM 1100050) yang memiliki kompetensi dasar tentang jarak dan sudut antara titik, garis, dan bidang pada materi matematika. Dokumen ini menjelaskan kedudukan titik, garis, dan bidang terhadap yang lainnya seperti terletak pada, sejajar, berpotongan, bersilangan, dan lainnya beserta contoh soalnya.
Dokumen ini memberikan instruksi untuk melukis penampang bidang α yang melalui 3 titik (P, Q, R) terhadap kubus. Langkah-langkahnya adalah menggambar garis QR dan PR sejajar dengan bidang α, hubungkan titik P dan T untuk memotong garis BC pada titik S, hubungkan titik persilangan P, S, Q, R, lalu arsir bidang yang dibentuk.
Presentasi Bab Geometri Kelas X SMA IT AssalamArikha Nida
Dokumen tersebut membahas beberapa konsep geometri bidang datar seperti sejajar, potongan, dan luas bidang. Terdapat beberapa pernyataan yang harus dipilih kebenarannya seputar hubungan antara bidang dan garis yang saling sejajar, memotong, atau tegak lurus. Soal terakhir membahas luas suatu daerah yang diarsir.
Dokumen menjelaskan tentang sisi-sisi bangun datar seperti persegi panjang, segitiga, persegi, trapesium, lingkaran, layang-layang, belah ketupat dan jajargenjang. Sisi-sisi suatu bangun datar adalah ruas-ruas garis yang membatasi bangun datar tersebut.
Dokumen menjelaskan tentang konsep-konsep geometri dasar seperti titik, garis, dan bidang beserta hubungan-hubungannya. Di antaranya adalah definisi titik, garis, dan bidang; cara menamai dan melambangkan ketiganya; serta hubungan antara titik dengan garis dan bidang, antar garis, dan antara bidang. [/ringkuman]
Irisan B1 Geometri Ruang 2016 Unnes Rombel 2Puji Lestari
Anggota kelompok terdiri dari 3 orang yaitu Pujilestari, Ratnariandhini, dan Sheilarosita. Soalnya meminta untuk melukis irisan bidang yang melalui titik P, Q, R pada kubus ABCD.EFGH. Penyelesaiannya melibatkan penarikan garis-garis dan pencarian titik-titik afinitas untuk membentuk bidang irisan PQURSX.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah demi langkah untuk melukis penampang irisan bidang PQR dengan kubus ABCD.EFGH, mulai dari menentukan titik-titik potong hingga membentuk segitiga-segitiga yang membentuk penampang irisan tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan jarak antara dua garis yang sejajar dengan menggunakan konsep proyeksi. Langkah-langkahnya adalah mengambil titik sembarang pada garis pertama, kemudian proyeksikan titik tersebut ke garis kedua untuk mendapatkan titik proyeksinya, dan jarak antara dua garis tersebut adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut. Dokumen
Irisan bidang α yang melalui titik P dan tegak lurus terhadap garis DF pada kubus ABCD.EFGH dapat ditentukan dengan langkah-langkah berikut: (1) tentukan garis IB yang melalui titik I (perpotongan garis HF dan EG) dan B, (2) garis IB tegak lurus dengan garis DF, (3) gunakan bidang BGE untuk menentukan bidang yang melalui titik P.
Dokumen tersebut menjelaskan cara membuat gambar stereometris kubus, irisan bidang terhadap kubus, dan irisan bidang terhadap limas. Langkah-langkahnya meliputi membuat garis dan titik acuan, menggambar bidang dan bangun ruang, serta menghubungkan titik-titik untuk membentuk irisan bidang.
Dokumen ini memberikan langkah-langkah untuk menggambar stereometri kubus dan irisannya. Langkah-langkah tersebut meliputi penentuan panjang sisi kubus, pelukisannya, dan pelukisann penampang irisan bidang terhadap kubus.
GAMBAR STEREOMETRIS-A3 GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2Pujjii AStoperd
Dokumen ini berisi tentang soal gambar stereometri kubus dengan beberapa kondisi seperti sudut surut 30 derajat dan perbandingan ortogonal 1/2. Diberikan pula petunjuk penyelesaian untuk mencari panjang sisi DF menggunakan teorema Phytagoras. Kemudian disertai gambar kubus dan gambar stereometrinya.
GAMBAR STEREOMETRIS-A2 GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2Pujjii AStoperd
Dokumen ini memberikan instruksi untuk menggambar kubus ABCD.EFGH dengan sudut surut 60 derajat dan perbandingan ortogonal 1/2. Terdapat 8 langkah untuk menentukan titik-titik dan menggambar kubus tersebut dengan menggunakan teorema Pythagoras dan sifat-sifat geometri lainnya.
Ryanti Astri M (1100050) ppt media pembelajaran Kedudukan titik, garis, bidan...Ryanti Ryazuka
Profil Ryanti Astri Mustikawati (NIM 1100050) yang memiliki kompetensi dasar tentang jarak dan sudut antara titik, garis, dan bidang pada materi matematika. Dokumen ini menjelaskan kedudukan titik, garis, dan bidang terhadap yang lainnya seperti terletak pada, sejajar, berpotongan, bersilangan, dan lainnya beserta contoh soalnya.
Dokumen ini memberikan instruksi untuk melukis penampang bidang α yang melalui 3 titik (P, Q, R) terhadap kubus. Langkah-langkahnya adalah menggambar garis QR dan PR sejajar dengan bidang α, hubungkan titik P dan T untuk memotong garis BC pada titik S, hubungkan titik persilangan P, S, Q, R, lalu arsir bidang yang dibentuk.
Presentasi Bab Geometri Kelas X SMA IT AssalamArikha Nida
Dokumen tersebut membahas beberapa konsep geometri bidang datar seperti sejajar, potongan, dan luas bidang. Terdapat beberapa pernyataan yang harus dipilih kebenarannya seputar hubungan antara bidang dan garis yang saling sejajar, memotong, atau tegak lurus. Soal terakhir membahas luas suatu daerah yang diarsir.
Dokumen menjelaskan tentang sisi-sisi bangun datar seperti persegi panjang, segitiga, persegi, trapesium, lingkaran, layang-layang, belah ketupat dan jajargenjang. Sisi-sisi suatu bangun datar adalah ruas-ruas garis yang membatasi bangun datar tersebut.
Dokumen menjelaskan tentang konsep-konsep geometri dasar seperti titik, garis, dan bidang beserta hubungan-hubungannya. Di antaranya adalah definisi titik, garis, dan bidang; cara menamai dan melambangkan ketiganya; serta hubungan antara titik dengan garis dan bidang, antar garis, dan antara bidang. [/ringkuman]
Irisan B1 Geometri Ruang 2016 Unnes Rombel 2Puji Lestari
Anggota kelompok terdiri dari 3 orang yaitu Pujilestari, Ratnariandhini, dan Sheilarosita. Soalnya meminta untuk melukis irisan bidang yang melalui titik P, Q, R pada kubus ABCD.EFGH. Penyelesaiannya melibatkan penarikan garis-garis dan pencarian titik-titik afinitas untuk membentuk bidang irisan PQURSX.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah demi langkah untuk melukis penampang irisan bidang PQR dengan kubus ABCD.EFGH, mulai dari menentukan titik-titik potong hingga membentuk segitiga-segitiga yang membentuk penampang irisan tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan jarak antara dua garis yang sejajar dengan menggunakan konsep proyeksi. Langkah-langkahnya adalah mengambil titik sembarang pada garis pertama, kemudian proyeksikan titik tersebut ke garis kedua untuk mendapatkan titik proyeksinya, dan jarak antara dua garis tersebut adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut. Dokumen
Irisan bidang α yang melalui titik P dan tegak lurus terhadap garis DF pada kubus ABCD.EFGH dapat ditentukan dengan langkah-langkah berikut: (1) tentukan garis IB yang melalui titik I (perpotongan garis HF dan EG) dan B, (2) garis IB tegak lurus dengan garis DF, (3) gunakan bidang BGE untuk menentukan bidang yang melalui titik P.
Dokumen tersebut menjelaskan cara membuat gambar stereometris kubus, irisan bidang terhadap kubus, dan irisan bidang terhadap limas. Langkah-langkahnya meliputi membuat garis dan titik acuan, menggambar bidang dan bangun ruang, serta menghubungkan titik-titik untuk membentuk irisan bidang.
Dokumen ini memberikan langkah-langkah untuk menggambar stereometri kubus dan irisannya. Langkah-langkah tersebut meliputi penentuan panjang sisi kubus, pelukisannya, dan pelukisann penampang irisan bidang terhadap kubus.
GAMBAR STEREOMETRIS-A3 GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2Pujjii AStoperd
Dokumen ini berisi tentang soal gambar stereometri kubus dengan beberapa kondisi seperti sudut surut 30 derajat dan perbandingan ortogonal 1/2. Diberikan pula petunjuk penyelesaian untuk mencari panjang sisi DF menggunakan teorema Phytagoras. Kemudian disertai gambar kubus dan gambar stereometrinya.
GAMBAR STEREOMETRIS-A2 GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2Pujjii AStoperd
Dokumen ini memberikan instruksi untuk menggambar kubus ABCD.EFGH dengan sudut surut 60 derajat dan perbandingan ortogonal 1/2. Terdapat 8 langkah untuk menentukan titik-titik dan menggambar kubus tersebut dengan menggunakan teorema Pythagoras dan sifat-sifat geometri lainnya.
BANGUN RUANG SISI DATAR-GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2Pujjii AStoperd
Dokumen tersebut memberikan definisi dan rumus-rumus geometri untuk 12 bangun ruang, yaitu balok, kubus, limas, prisma, limas terpancung, prisma terpancung, parallelepipedum, parallelepipedum tegak, parallelepipedum siku-siku, prismoida, dan rhomboeder. Diberikan pula bukti-bukti matematika untuk rumus-rumus tersebut.
Seorang ayah di Inggris menjual ketiga anak perempuannya ketika masih remaja dan menikahkan mereka di Yaman, termasuk Gaby yang kemudian melarikan diri setelah 20 tahun menderita kekerasan dari suaminya.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. IRISAN ANTARA BIDANG YANG
MELALUI DUA TITIK DAN
SEJAJAR GARIS PADA KUBUS
Kelompok A2 :
1. Yuli Istiqomah (4101415001)
2. Maitsaa Kaamiliaa (4101414011)
3. Yupita Sara Harnantya (4101414060)
4. Putri Ambar Nastiti (4101414073)
2. Tentukan penampang irisan antara bidang yang
melalui garis PQ dan sejajar garis HN dimana titik P
terletak pada garis EH dan titik Q terletak pada garis
GH dengan AB : BN = 2 : 1 pada kubus
ABCD.EFGH! Q
P
N
H
A
B
C
G
FE
D
3. A B
C
D
E F
GH
P
Q
N
U
K
L
T
R
J
O
Y
Z
I
LANGKAH-LANGKAH
1. Hubungkan titik P dan titik Q
2. Buat bidang yang memuat garis
HN yaitu bidang HDNU
3. Buat garis potong antara
bidang HDNU dan bidang
BCGF
- Garis DN dan garis BC
berpotongan di titik L
- Garis HU dan garis FG
berpotongan di titik K
- Hubungkan titik K dan titik L
- Garis KL merupakan garis
potong antara bidang HDNU
dan bidang BCGF
4. Tentukan titik tembus garis HN
pada bidang BCGF
Garis HN dan garis KL
berpotongan di titik T, jadi T
merupakan titik tembus garis
HN pada bidang BCGF
5. Buat garis sejajar garis HN dan
melalui garis PQ
Pilih satu titik pada garis PQ
dan buat garis sejajar garis HN
melalui satu titik tersebut
6. Garis yang sejajar dengan
garis HN berpotongan dengan
garis DH di titik R
9. Hubungkan titik R dan titik P
10. Garis RP berpotongan
dengan garis AE di titik O
7. Hubungkan titik R dan titik Q
8. Garis RQ berpotongan dengan
garis CG di titik J
11. Garis PQ dan garis EF
berpotongan di titik Y
12. Garis PQ dan garis FG
berpotongan di titik Z
14. Hubungkan titik Y dan titik O
sehingga berpotongan dengan
garis BF di titik I
13. Hubungkan titik Z dan titik J
sehingga berpotongan dengan
garis BF di titik I
15. Terbentuk bidang PQJIO
16. Bidang PQJIO merupakan
penampang irisan bidang
pada bidang yang melalui titik
P dan Q dan sejajar garis HN