SlideShare a Scribd company logo
Sumber : pixabay.com/Manseok
PETA KONSEP
 Benda-benda disekitar kita dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat menghasilkan cahaya sendiri
Benda gelap adalah benda yang tidak data menghasilkan cahaya sendiri
Benda tembus cahaya adalah benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya
Benda tidak tembus cahaya adalah benda yang tidak dapat meneruskan cahaya
Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan hampr seluruh cahaya yang
mengenainya
Benda gelap dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Hukum Snellius mengenai
pemantulan cahaya:
 Sinar datang, sinar pantul dan
garis normal terletak pada satu
bidang datar
 Sudut datang dan sudut pantul
cahaya sama besar
Pemantulan cahaya ada dua
macam, yaitu:
 Pemantulan teratur
terjadi pada permukaan
rata
 Pemantulan baur terjadi
pada permukaan tidak
rata
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
 Cermin Cekung
 Sifat: bila berkas cahaya sejajar jatuh pada cermin dipantulkan
pada satu titik yaitu titik focus.
 Jarak focus (f) dan jari-jari kelengkungan ( = 2f) cermin bernilai
positif.
 Sifat pantulan:
 Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan
melalui titik focus
 Sinar datang melalui titik focus dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung:
(1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F)
(2) Sinar datang yang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama
(3) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan kembali ke titik pusat
kelengkungan itu.
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
 Cermin Cekung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Sumber: Dokumen penerbit
Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung
1. Benda berada diantara titik fokus dan
pusat cermin (s < f) atau di ruang I
Sifat-sifat bayangan yang terjadi:
 Bersifat maya (tidak dapat ditangkap
oleh layar)
 Bayangan tegak
 Diperbesar
 Di ruang IV (belakang cermin)
 Cermin Cekung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
2. Benda berada di antara titik fokus dan pusat
kelengkungan cermin (f < s < 2f) atau di
ruang II
Sifat bayangan yang terbentuk:
 Nyata (dapat ditangkap oleh layar)
 Terbalik terhadap bendanya
 Diperbesar
 Di ruang III
Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung
 Cermin Cekung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
3. Benda berada pada jarak lebih besar
daripada jari-jari cermin (s > R atau s > 2f)
atau di ruang III
Sifat bayangan benda:
 Nyata (dapat ditangkap oleh layar)
 Terbalik terhadap bendanya
 Diperkecil
 Di ruang II
Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung
 Cermin Cekung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
 Sifat: sinar-sinar sejajar yang jatuh pada
cermin cembung dipantulkan seolah-
olah berasal dari titik focus
 Jarak focus (f) dan jari-jari
kelengkungan ( = 2f) cermin bernilai
negative
 Sifat pemantulan:
 Sinar datag sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah-olah berasal
dari titik focus
 Sinar datang menuju titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama
 Cermin Cembung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung:
(1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah dari titik fokus
(2) Sinar datang yang menuju titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama
(3) Sinar datang yang menuju pusat
kelengkungan dipantulkan seolah dari titik
pusat kelengkungan itu.
 Cermin Cembung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung
Benda berada di depam cermin atau di ruang IV
Sifat bayangan yang terbentuk:
 Maya (tidak dapat ditangkap oleh layar)
 Tegak terhadap bendanya
 Diperkecil
 Di ruang I
 Cermin Cembung
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
 Rumus Umum Cermin
𝟏
𝒔
+
𝟏
ś
=
𝟏
𝒇
→ 𝒇 =
𝟏
𝟐
𝑹
M =
ℎ́
ℎ
=
ś
𝒔
s = hubungan antara jarak benda
ś = jarak bayangan
f = jarak fokus
Pada cermin cekung, f dan R bersifat positif,
sementara pada cermin cembung bersifat negatif.
 Perbesaran Bayangan
Perbesaran bayangan adalah perbandingan
antara tinggi bayangan dan tinggi bendanya
PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
Hukum Snellius mengenai pembiasan cahaya:
 Sinar datang, sinar bias dan garis normal
terletak pada satu bidang datar
 Sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat dibiaskan mendekati
garis normal, begitupun sebaliknya. Sinar
yang datang tegak lurus bidang batas akan
diteruskan tanpa dibelokkan
 Perbandingan proyeksi sinar datang dan
sinar bias selalu tetap
Indeks bias medium:
𝐧𝟐
𝐧𝟏
=
𝐜𝟏
𝐜𝟐
𝐧 =
𝛌𝟏
𝛌𝟐
Cahaya dari medium rapat ke kurang
rapat dan (b) cahaya dating dari
medium kurang rapat ke rapat
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
 PRISMA
Sudut deviasi (D) adalah sudut yang
dibentuk oleh perpanjangan sinar datang
dan sinar bias yang keluar dari prisma.
Cahaya putih yang mengenai sisi prisma
juga diuraikan menjadi berbagai macam
warna cahaya, disebut peristiwa
dispersi. Pembiasan cahaya pada prisma
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
 Ciri fisik: ketebalan lensa paling besar
berada dipusatnya
 Bersifat konvergen yaitu mengumpulkan
berkas sinar kemudian difokuskan ke satu
titik
 Arah pembiasan sinar-sinar utama:
 Sinar dating sejajar sumbu utama
lensa akan dibiaskan melalui titik
focus disebrang lensa
 Sinar yang dating melalui titik focus
pertama dibiaskan sejajar sumbu
utama
 Sinar dating melalui pusat lensa tidak
dibiaskan tetapi diteruskan
Bentuk-bentuk lensa cembung (a)
bikonveks (b) plan konveks (c) konkaf
konveks
Berkas cahaya yang keluar dari lensa
cembung
 LENSA CEMBUNG
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
1) Sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan melalui titik focus F1
2) Sinar datang melalui titik focus F2
dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama
3) Sinar datang melalui titik pusat
optik akan diteruskan
 LENSA CEMBUNG
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
 Semakin besar daya lensa maka makin dekat juga posisi bayangan ke
lensa yang berasal dari benda yang sangat jauh.
 Besar daya lensa berbanding terbalik dengan panjang fokusnya.
Secara matematis dituliskan:
dengan f = panjang fokus lensa (m) dan P = daya lensa (dioptri,
disingkat D).
𝑷 =
𝟏
𝒇
 DAYA LENSA
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
CONTOH SOAL
Sebuah lensa cembung memiliki panjang fokus 5 cm.
Berapakah daya lensa tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: f = 5 cm = 0,05 m
Daya lensa:
P =
1
f
=
1
0,05
= 20 D
Bagian-bagian mata
1. kornea mata
2. 2. otot bersilia
3. 3. iris atau selaput pelangi
4. 4. pupil
5. 5. lensa mata
6. 6. retina
MATA
MATA NORMAL
 Daya akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembung atau memipihkan lensa
sesuai jarak benda.
 Mampu memandang atau melihat benda dengan jelas mulai jarak 25 cm – tak berhingga.
 Titik dekat mata normal adalah 25 cm.
 Titik jauh mata normal adalah tak berhingga.
KELAINAN PADA MATA
Kelainan pada mata terjadi jika bayangan yang dibentuk oleh lensa mata
jatuh tidak tepat pada retina. Hal ini disebabkan karena titik dekat dan titik
jauh mata berubah. Ada tiga jenis kelainan mata yaitu: rabun jauh (miopi),
rabun dekat (hipermetropi), dan mata tua (presbiopi).
MATA
 HIPERMETROPIA (RABUN DEKAT)
 Penderita tidak bisa melihat benda dekat dengan jelas.
 Titik dekat mata > 25 cm.
 Lensa mata tidak dapat menebal dengan sempurna  bayangan
jatuh di belakang retina.
 Dibantu dengan kacamata berlensa positif (cembung).
Diagram pembentukan bayangan pada penderita hipermetropia
(a) sebelum (b) sesudah menggunakan kacamata berlensa cembung
CACAT MATA
 Tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.
 Lensa mata tidak dapat menipis dengan sempurna, akibatnya
benda yang sangat jauh, bayangannya jatuh di depan retina.
 Titik jauh penderita < tak berhingga.
 Dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Diagram pembentukan bayangan pada penderita miopia (a) sebelum (b) sesudah
menggunakan kacamata berlensa cekung
 MIOPIA (RABUN JAUH)
CACAT MATA
 Penderita tidak bisa melihat benda dekat dan benda jauh dengan jelas
(gabungan miopi dan hipermetropi).
 Titik dekat > 25 cm dan titik jauhnya < tak berhingga.
 Lensa mata tidak dapat menipis dan menebal dengan sempurna.
 Dibantu dengan kacamata berlensa rangkap (cekung dan cembung).
Penderita presbiopia (a) titik dekat mata telah bergeser menjauh dan (b) titik jauh
mata bergeser mendekat
 PRESBIOPIA (MATA TUA)
CACAT MATA
Burung-burung tertentu, seperti elang
memiliki penglihatan yang sangat tajam
dan fokus dengan bidang pandang lebih
luas dibandingkan manusia dan hewan
lainnya.
Bidang pandang mata burung
lebih luas
Diagram pembentukan bayangan
pada mata elang
MATA BURUNG
 KAMERA
Mata Kamera Fungsi
Lensa mata Lensa kamera Mengatur pembiasan cahaya
Pupil Aperture + diafragma Mengatur intensitas cahaya yang masuk
Retina Film Tempat terbentuknya bayangan
Kamera dan bagian-bagiannya
Sumber: dokumen penerbit
ALAT OPTIK
Lup digunakan untuk mengamati benda-
benda berukuran kecil sehingga tampak
lebih besar. Lup terbuat dari lensa cembung
dengan jarak fokus tertentu.
Sumber : pixabay.com/Coyot
Pengamatan benda menggunakan lup
saaat mata tidak berakomodasi
Pengamatan benda menggunakan lup
saat mata berakomodasi maksimum
 LUP (KACA PEMBESAR)
ALAT OPTIK
 Digunakan untuk membentuk bayangan
yang besar dari benda-benda renik yang
tidak dapat dilihat oleh mata.
 Terdiri atas 2 buah lensa cembung yaitu
lensa objektif (dekat dengan objek) dan
lensa okuler (dekat dengan mata).
Sumber : pixabay.com/PublicDomainPictures
Pembentukan bayangan
pada mikroskop
 MIKROSKOP
ALAT OPTIK
 Digunakan untuk mengamati benda
yang jaraknya sangat jauh sehingga
tampak lebih dekat dan lebih jelas,
misalkan: planet, bintang, dll.
 Terdiri atas dua buah lensa cembung
sebagai lensa objektif dan lensa okuler.
Panjang lensa objektif < panjang fokus
lensa okuler.
Sumber : pixabay.com/Pexels
 TELESKOP
ALAT OPTIK
Periskop digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan
laut, misal digunakan oleh kapal selam.
 ALAT OPTIK LAINNYA
 Episkop memperoyeksikan gambar tidak tembus cahaya
 Diaskop memproyeksikan gambar diapositif
 Overhead projector memperoyeksikan gambar tembus cahaya atau transparan
 Proyektor film bioskop
 PERISKOP
ALAT OPTIK

More Related Content

What's hot

ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
rizka_pratiwi
 
Materi Perubahan Wujud Zat
Materi Perubahan Wujud ZatMateri Perubahan Wujud Zat
Materi Perubahan Wujud Zat
Umandara Budiman
 
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfModul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Irman Ramly
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Irman Ramly
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
ZURISPINK
 
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
Faris Rusli
 

What's hot (20)

ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
 
Materi Perubahan Wujud Zat
Materi Perubahan Wujud ZatMateri Perubahan Wujud Zat
Materi Perubahan Wujud Zat
 
Presentasi Visi 1.3 Kel 1.pptx
Presentasi Visi 1.3 Kel 1.pptxPresentasi Visi 1.3 Kel 1.pptx
Presentasi Visi 1.3 Kel 1.pptx
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaran
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaranInstrumen pemantauan administrasi pembelajaran
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaran
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
 
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfModul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 
KELOMPOK 5 ( memiliki empati ).pdf
KELOMPOK 5 ( memiliki empati ).pdfKELOMPOK 5 ( memiliki empati ).pdf
KELOMPOK 5 ( memiliki empati ).pdf
 
AKSI NYATA KEYAKINAN KELAS
AKSI NYATA KEYAKINAN KELAS AKSI NYATA KEYAKINAN KELAS
AKSI NYATA KEYAKINAN KELAS
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
 
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptx
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptxPembekalan PPL Prajab 2022.pptx
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptx
 
Jawaban soal ipa kelas x essay halaman 40
Jawaban soal ipa kelas x essay halaman 40Jawaban soal ipa kelas x essay halaman 40
Jawaban soal ipa kelas x essay halaman 40
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
 
Kko ktsp lengkap
Kko ktsp lengkapKko ktsp lengkap
Kko ktsp lengkap
 
IPA MAGNET.pptx
IPA MAGNET.pptxIPA MAGNET.pptx
IPA MAGNET.pptx
 
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docxRPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
 
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
 
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptxtugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
 

Similar to IPA Kelas 8 BAB 12.pptx

BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdfBAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
sunaterra
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
DwiNanda14
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
Gita Puspita
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
Khy47
 
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
Younky Wira Putra
 
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Eko Supriyadi
 

Similar to IPA Kelas 8 BAB 12.pptx (20)

IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptxIPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
 
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdfBAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
 
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
 
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.pptCahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
 
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
 
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdfKajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
 
Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)
 
Cahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.pptCahaya dan sifatnya.ppt
Cahaya dan sifatnya.ppt
 
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
 
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometri
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 

IPA Kelas 8 BAB 12.pptx

  • 3.  Benda-benda disekitar kita dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu: Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat menghasilkan cahaya sendiri Benda gelap adalah benda yang tidak data menghasilkan cahaya sendiri Benda tembus cahaya adalah benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya Benda tidak tembus cahaya adalah benda yang tidak dapat meneruskan cahaya Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan hampr seluruh cahaya yang mengenainya Benda gelap dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 4. Hukum Snellius mengenai pemantulan cahaya:  Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar  Sudut datang dan sudut pantul cahaya sama besar Pemantulan cahaya ada dua macam, yaitu:  Pemantulan teratur terjadi pada permukaan rata  Pemantulan baur terjadi pada permukaan tidak rata PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 5.  Cermin Cekung  Sifat: bila berkas cahaya sejajar jatuh pada cermin dipantulkan pada satu titik yaitu titik focus.  Jarak focus (f) dan jari-jari kelengkungan ( = 2f) cermin bernilai positif.  Sifat pantulan:  Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik focus  Sinar datang melalui titik focus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 6. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung: (1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F) (2) Sinar datang yang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama (3) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan kembali ke titik pusat kelengkungan itu. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung  Cermin Cekung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI) Sumber: Dokumen penerbit
  • 7. Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung 1. Benda berada diantara titik fokus dan pusat cermin (s < f) atau di ruang I Sifat-sifat bayangan yang terjadi:  Bersifat maya (tidak dapat ditangkap oleh layar)  Bayangan tegak  Diperbesar  Di ruang IV (belakang cermin)  Cermin Cekung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 8. 2. Benda berada di antara titik fokus dan pusat kelengkungan cermin (f < s < 2f) atau di ruang II Sifat bayangan yang terbentuk:  Nyata (dapat ditangkap oleh layar)  Terbalik terhadap bendanya  Diperbesar  Di ruang III Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung  Cermin Cekung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 9. 3. Benda berada pada jarak lebih besar daripada jari-jari cermin (s > R atau s > 2f) atau di ruang III Sifat bayangan benda:  Nyata (dapat ditangkap oleh layar)  Terbalik terhadap bendanya  Diperkecil  Di ruang II Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung  Cermin Cekung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 10.  Sifat: sinar-sinar sejajar yang jatuh pada cermin cembung dipantulkan seolah- olah berasal dari titik focus  Jarak focus (f) dan jari-jari kelengkungan ( = 2f) cermin bernilai negative  Sifat pemantulan:  Sinar datag sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik focus  Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama  Cermin Cembung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 11. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung: (1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah dari titik fokus (2) Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama (3) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan seolah dari titik pusat kelengkungan itu.  Cermin Cembung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 12. Efek posisi benda pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung Benda berada di depam cermin atau di ruang IV Sifat bayangan yang terbentuk:  Maya (tidak dapat ditangkap oleh layar)  Tegak terhadap bendanya  Diperkecil  Di ruang I  Cermin Cembung PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 13.  Rumus Umum Cermin 𝟏 𝒔 + 𝟏 ś = 𝟏 𝒇 → 𝒇 = 𝟏 𝟐 𝑹 M = ℎ́ ℎ = ś 𝒔 s = hubungan antara jarak benda ś = jarak bayangan f = jarak fokus Pada cermin cekung, f dan R bersifat positif, sementara pada cermin cembung bersifat negatif.  Perbesaran Bayangan Perbesaran bayangan adalah perbandingan antara tinggi bayangan dan tinggi bendanya PEMANTULAN CAHAYA (REFLEKSI)
  • 14. Hukum Snellius mengenai pembiasan cahaya:  Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar  Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal, begitupun sebaliknya. Sinar yang datang tegak lurus bidang batas akan diteruskan tanpa dibelokkan  Perbandingan proyeksi sinar datang dan sinar bias selalu tetap Indeks bias medium: 𝐧𝟐 𝐧𝟏 = 𝐜𝟏 𝐜𝟐 𝐧 = 𝛌𝟏 𝛌𝟐 Cahaya dari medium rapat ke kurang rapat dan (b) cahaya dating dari medium kurang rapat ke rapat PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 15.  PRISMA Sudut deviasi (D) adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang dan sinar bias yang keluar dari prisma. Cahaya putih yang mengenai sisi prisma juga diuraikan menjadi berbagai macam warna cahaya, disebut peristiwa dispersi. Pembiasan cahaya pada prisma PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 16.  Ciri fisik: ketebalan lensa paling besar berada dipusatnya  Bersifat konvergen yaitu mengumpulkan berkas sinar kemudian difokuskan ke satu titik  Arah pembiasan sinar-sinar utama:  Sinar dating sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan melalui titik focus disebrang lensa  Sinar yang dating melalui titik focus pertama dibiaskan sejajar sumbu utama  Sinar dating melalui pusat lensa tidak dibiaskan tetapi diteruskan Bentuk-bentuk lensa cembung (a) bikonveks (b) plan konveks (c) konkaf konveks Berkas cahaya yang keluar dari lensa cembung  LENSA CEMBUNG PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 17. 1) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus F1 2) Sinar datang melalui titik focus F2 dibiaskan sejajar dengan sumbu utama 3) Sinar datang melalui titik pusat optik akan diteruskan  LENSA CEMBUNG PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 18.  Semakin besar daya lensa maka makin dekat juga posisi bayangan ke lensa yang berasal dari benda yang sangat jauh.  Besar daya lensa berbanding terbalik dengan panjang fokusnya. Secara matematis dituliskan: dengan f = panjang fokus lensa (m) dan P = daya lensa (dioptri, disingkat D). 𝑷 = 𝟏 𝒇  DAYA LENSA PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
  • 19. PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI) CONTOH SOAL Sebuah lensa cembung memiliki panjang fokus 5 cm. Berapakah daya lensa tersebut? Penyelesaian: Diketahui: f = 5 cm = 0,05 m Daya lensa: P = 1 f = 1 0,05 = 20 D
  • 20. Bagian-bagian mata 1. kornea mata 2. 2. otot bersilia 3. 3. iris atau selaput pelangi 4. 4. pupil 5. 5. lensa mata 6. 6. retina MATA
  • 21. MATA NORMAL  Daya akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembung atau memipihkan lensa sesuai jarak benda.  Mampu memandang atau melihat benda dengan jelas mulai jarak 25 cm – tak berhingga.  Titik dekat mata normal adalah 25 cm.  Titik jauh mata normal adalah tak berhingga. KELAINAN PADA MATA Kelainan pada mata terjadi jika bayangan yang dibentuk oleh lensa mata jatuh tidak tepat pada retina. Hal ini disebabkan karena titik dekat dan titik jauh mata berubah. Ada tiga jenis kelainan mata yaitu: rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), dan mata tua (presbiopi). MATA
  • 22.  HIPERMETROPIA (RABUN DEKAT)  Penderita tidak bisa melihat benda dekat dengan jelas.  Titik dekat mata > 25 cm.  Lensa mata tidak dapat menebal dengan sempurna  bayangan jatuh di belakang retina.  Dibantu dengan kacamata berlensa positif (cembung). Diagram pembentukan bayangan pada penderita hipermetropia (a) sebelum (b) sesudah menggunakan kacamata berlensa cembung CACAT MATA
  • 23.  Tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.  Lensa mata tidak dapat menipis dengan sempurna, akibatnya benda yang sangat jauh, bayangannya jatuh di depan retina.  Titik jauh penderita < tak berhingga.  Dibantu dengan kacamata berlensa cekung. Diagram pembentukan bayangan pada penderita miopia (a) sebelum (b) sesudah menggunakan kacamata berlensa cekung  MIOPIA (RABUN JAUH) CACAT MATA
  • 24.  Penderita tidak bisa melihat benda dekat dan benda jauh dengan jelas (gabungan miopi dan hipermetropi).  Titik dekat > 25 cm dan titik jauhnya < tak berhingga.  Lensa mata tidak dapat menipis dan menebal dengan sempurna.  Dibantu dengan kacamata berlensa rangkap (cekung dan cembung). Penderita presbiopia (a) titik dekat mata telah bergeser menjauh dan (b) titik jauh mata bergeser mendekat  PRESBIOPIA (MATA TUA) CACAT MATA
  • 25. Burung-burung tertentu, seperti elang memiliki penglihatan yang sangat tajam dan fokus dengan bidang pandang lebih luas dibandingkan manusia dan hewan lainnya. Bidang pandang mata burung lebih luas Diagram pembentukan bayangan pada mata elang MATA BURUNG
  • 26.  KAMERA Mata Kamera Fungsi Lensa mata Lensa kamera Mengatur pembiasan cahaya Pupil Aperture + diafragma Mengatur intensitas cahaya yang masuk Retina Film Tempat terbentuknya bayangan Kamera dan bagian-bagiannya Sumber: dokumen penerbit ALAT OPTIK
  • 27. Lup digunakan untuk mengamati benda- benda berukuran kecil sehingga tampak lebih besar. Lup terbuat dari lensa cembung dengan jarak fokus tertentu. Sumber : pixabay.com/Coyot Pengamatan benda menggunakan lup saaat mata tidak berakomodasi Pengamatan benda menggunakan lup saat mata berakomodasi maksimum  LUP (KACA PEMBESAR) ALAT OPTIK
  • 28.  Digunakan untuk membentuk bayangan yang besar dari benda-benda renik yang tidak dapat dilihat oleh mata.  Terdiri atas 2 buah lensa cembung yaitu lensa objektif (dekat dengan objek) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Sumber : pixabay.com/PublicDomainPictures Pembentukan bayangan pada mikroskop  MIKROSKOP ALAT OPTIK
  • 29.  Digunakan untuk mengamati benda yang jaraknya sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas, misalkan: planet, bintang, dll.  Terdiri atas dua buah lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Panjang lensa objektif < panjang fokus lensa okuler. Sumber : pixabay.com/Pexels  TELESKOP ALAT OPTIK
  • 30. Periskop digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut, misal digunakan oleh kapal selam.  ALAT OPTIK LAINNYA  Episkop memperoyeksikan gambar tidak tembus cahaya  Diaskop memproyeksikan gambar diapositif  Overhead projector memperoyeksikan gambar tembus cahaya atau transparan  Proyektor film bioskop  PERISKOP ALAT OPTIK