SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
INSTRUMENTASI
Kelompok 6 :
- Muhammad Agung N
- -Wijayanti Ratnasari
- -Yunita Amanah Dwi R
“Nama,Fungsi dan Cara
Kerja Instrumentasi
dalam Penyehatan Tanah
dan Pengelolaan Sampah
“
Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan tipis kulit bumi dan
terletak paling luar. Tanah merupakan
hasil pelapukan atau erosi batuan induk
(anorganik) yang bercampur dengan bahan
organik. Tanah mengandung partikel
batuan atau mineral, bahan organik (
senyawa organik dan organisme ) air dan
udara. Mineral merupakan unsur utama
tanah. Pada umumnya mineral terbentuk
dari padatan anorganik dan mempunyai
komposisi homogen.
Peraturan dan parameter tanah
Pengertian sampah
Sampah adalah semua benda yang
terbuang dari sisa rumah
tangga,proses produksi dan industri
besar. Semua manusia dan hewan
menghasilkan limbah hasil buangan
daribiologis tubuh ataupun kegiatan
sehari-hari
Peraturan dan parameter
sampah
Instrumentasi untuk penyehatan
tanah dan pengelolaan sampah
1. Soil pH Tester
-Fungsi :mengukur pH dan kelembaban
tanah.
-Cara Kerja : pH diukur dengan
menancapkan alat ke tanah, dilihat angka
pada bagian atas (merah). Sedangkan
kelembaban di ukur dengan menancapkan
alat ke tanah, kemudian menekan tombol
putih, dan besarnya kelembaban di
tunjukkan oleh angka bawah (hijau).
Kelembaban memiliki satuan dalam
prosentase.
2. K, Na Flame Photometer
-fungsi : Alat mengukur Kadar K, Na pada
Tanah
-cara kerja : a. Menyalakan alat flame
photometer. Menunggu hingga pada layar
muncul tulisan “FLM”.
b. Membersihkan selang kecil yang ada pada alat
dan melakukan kalibrasi dengan menggunakan
larutan aki hingga angka 100 pada layar.
c. Mengganti larutan aki dengan blanko (Na dan
K) dengan konsentrasi yang berbeda-beda (10-50
ppm). Mencatat nilai absorbansi yang muncul.
d. Mengganti blanko dengan sampel dan mencatat
absorbansi yang muncul.
e. Setiap penggantian blanko atau sampel dengan
konsentrasi yang berbeda, selang harus
dibersihkan dan dikalibrasi terlebih dahulu
3. Soil Contain Tester
-fungsi :Untuk Tes N, P, K, pH, Salinity
-cara kerja :
4. Egman grab
-fungsi : Alat ini digunakan untuk mengetahui
komposisi penyusun tanah yang terletak di dasar
air.
-cara kerja : Alat ini seperti jangkar yang
memiliki tali untuk menurunkan alat ini, ketika
sudah mencapai dasar maka tali di tarik sedikit
maka alat akan menutup dan mengambil tanah
atau benda-benda di dasar air.
5. Termometer tanah
-fungsi :Termometer tanah adalah sebuah
termometer yang khusus dirancang untuk
mengukur suhu tanah.
-cara kerja : Termometer tanah untuk
kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya
berbeda dengan kedalaman lain. Termometer
berada dalam tabung gelas yang berisi parapin,
kemudian tabung diikat dengan rantai lalu
diturunkan dalam selongsong tabung logam ke
dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100
cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat
termometer dari dalam tabung logam, kemudian
dibaca.
6.Penetrometer
-fungsi : Untuk mengetahui
kekerasan tanah
-cara kerja : a. Mengkalibrasi penetrometer
b. Tekan penetrometer ke dalam tanah sampai
mencapai kedalaman maximum 30 cm secara
perlahan biasanya ditandai dengan bunyi pada
penetrometer
c. Sesegera mungkin mengganti tombol Data/Run
ke Data
d. Untuk menyimpan file ganti FILE NO menjadi 1
dan tekan tombol start dan simpan data yang tertera
e. Ulangi step ke tiga untuk kedalaman-kedalam
tertentu seperti yang tertera pada tabel
f. Ubah data menjadi kpa
7. Permeameter Infiltration
-fungsi : Mengukur infiltration pada tanah
dengan kedalaman tertentu
-cara kerja : a. ambil contoh tanah dengan ring
sample.
b. ring sample yang berisi tanah tsb dijenuhkan
di wadah yang berisi air.
c. setelah jenuh tambahkan air ke dalam ring
dengan alat permeameter.
amati laju penurunan air pada alat tersebut.
d. hitung penurunannya dengan stopwatch
hingga batas yang telah ditentukan.
8. Piknometer
-fungsi : Untuk mengukur berat jenis tanah
-cara kerja : pertama-tama dengan piknometer
kosong bersumbat ditimbang ( misal a gram ).
Kemudian diisi dengan tanah + ½ volume.
Kemudian disumbat dan ditimbang kembali ( misal
b gram ). Air aquades ditambahkan sampai ⅔
volume lalu diaduk dengan kawat pengaduk untuk
menghilangkan udara yang tersekap. Didiamkan
selama 1 jam. Suhu suspensi diukur ( misal t1°C )
dan membaca BJ suspensi pada tabel BJ ( misal
BJ1 ). Diaduk-aduk lagi, kawat pengaduk dicuci
dengan botol pancar, kemudian ditambahkan air
secara perlahan-lahan sampai ⅔ leher pikno (
jangan sampai mengaduk tanah )
Kemudian piknometer tersebut disumbat hingga
aquades dapat mengisi pipa kapiler sampai
penuh. Dinding pikno dikeringkan dengan tissue
dari air yang menempel, lalu ditimbang ( misal c
gram ). Isi pikno dibuang dan dibersihkan.
Kemudian diisi dengan air aquades sampai penuh
dan disumbat. Diamati, air harus mengisi pipa
kapiler sumbat. Permukaan luar pikno dikeringkan
dengan tissue dan ditimbang pikno berisi air (
misal d gram ). Suhunya diukur (misal t2°C)
dan dilihat BJ aquadesnya ( misal BJ ) pada
suhu tersebut di dalam tabel BJ. Piknometer
dibersihkan dan dikeringkan.
9. Reaktor Pirolisis
-fungsi :: Mengubah sampah plastik jenis
PP (polipropilene), PE (polietilene) dan
PS (polistirene) menjadi bahan bakar cair
yang dapat diaplikasikan sebagai bahan
bakar boiler, insinerator, mesin diesel dan
generator. Kategori sampah yang termasuk
PP antara lain tong sampah, bungkus
snack, kotak DVD, dll. Sampah plastik yang
termasuk kategori PE, misalkan kantong
plastik biasa, tutup botol plastik, dll.
Sedangkan PS meliputi sampah seperti
sterofom, dll.
-cara kerja :Proses pirolisis dilakukan pada suhu
400 – 450 derajat Celcius tanpa menggunakan
katalis. Hasil pirolisis dari campuran PE dan PP
akan menghasilkan bahan bakar cair yang setara
dengan bensin, kerosene, solar dan heavy oil,
dimana persentase keempatnya tergantung dari
persentase campuran PE dan PP yang diinputkan
ke dalam reaktor
10. Komposter Ayun
-fungsi : Komposter ayun ini merupakan
komposter yang tidak ditanam mengolah
sampah organik rumah tangga yang berupa
sisa-sisa makanan melalui pengomposan dengan
memanfaatkan tong bekas dengan
pengoperasian secara diayun. Kapasitas: 30
liter untuk 2- 3 bulan dan 60 liter untuk 4-6
bulan.
-cara kerja : a.Masukkan kompos atau serbuk
gergaji sebagai starter
b. Masukkan sampah dapur ke dalam komposter
putar dan ditutup
c. Putar kompster diputar 5-10 kali untuk
pencampuran dengan mikroorganisme
d. Lakukan tiap hari sampai komposter penuh
e. Air sampah yang tertampung dapat digunakan
sebagai pupuk tanaman
f. Diamkan kompos putar yang sudah penuh
selama 1 bulan
g. Keluarkan kompos dan diangin-anginkan
h. Kompos dapat digunakan
11. Komposter Tanam
-fungsi : prasarana yang digunakan untuk
mengolah sampah dapur menjadi kompos dan
kompos yang dihasilkan dapat menggemburkan
tanah.
-cara kerja : a. Penyiapan lahan dan 2 buah
komposter
b. Tanah digali dengan diameter bawah 90
cm dan diameter atas 140 cm
c. Komposter diletakkan di tengah galian,
Di dasar galian, di pinggir dan di dalam
komposter diisi dengan kerikil ukuran 1-2
cm setinggi 10 cm
d. Selimuti pipa gas dengan kerikil setebal
5 cm baru ditimbun dengan tanah asal.
Timbun komposter dengan tanah setebal 5
cm di bawah lubang pemasukan sampah
e. Siapkan sampah organik/
sampah basah yang sudah dipilah
dalam wadah sampah organik
atau pada kantong plastik yang
telah dilubangi kedua ujungnya di
dalam ember, tiriskan air yang
terkandung pada sampah.
INSTRUMENTASI PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH

More Related Content

What's hot

Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyansonPengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyansonArdi Yanson
 
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPATeknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPAOswar Mungkasa
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampahSiti Aisyah
 
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Joy Irman
 
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...helmut simamora
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalinfosanitasi
 
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifPengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifHasib Habibie
 
Definisi dan Istilah dalam Penanganan Sampah
Definisi dan Istilah dalam Penanganan SampahDefinisi dan Istilah dalam Penanganan Sampah
Definisi dan Istilah dalam Penanganan SampahJoy Irman
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah TanggaKebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah TanggaJoy Irman
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitAmako Rezeki Utama
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Joy Irman
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Arfanhandrah
 

What's hot (20)

Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyansonPengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
 
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPATeknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPA
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
 
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3
 
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifPengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
 
Definisi dan Istilah dalam Penanganan Sampah
Definisi dan Istilah dalam Penanganan SampahDefinisi dan Istilah dalam Penanganan Sampah
Definisi dan Istilah dalam Penanganan Sampah
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah TanggaKebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Komposting
KompostingKomposting
Komposting
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
 
Timbulan lindi
Timbulan lindiTimbulan lindi
Timbulan lindi
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Instrumen ppt
Instrumen pptInstrumen ppt
Instrumen ppt
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Linux
LinuxLinux
Linux
 
Securing The Neighbourhood
Securing The NeighbourhoodSecuring The Neighbourhood
Securing The Neighbourhood
 
Coaching and Development-Alicia Lewis
Coaching and Development-Alicia LewisCoaching and Development-Alicia Lewis
Coaching and Development-Alicia Lewis
 
Man in the Binder
Man in the BinderMan in the Binder
Man in the Binder
 
Kursus bahasa jerman
Kursus bahasa jerman Kursus bahasa jerman
Kursus bahasa jerman
 
What to do with Demolition Waste
What to do with Demolition WasteWhat to do with Demolition Waste
What to do with Demolition Waste
 

Similar to INSTRUMENTASI PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH

Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMPertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMArlinaphelia
 
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)Novita Anggraini
 
Ptpsp kelompok 1
Ptpsp kelompok 1Ptpsp kelompok 1
Ptpsp kelompok 1arimchas
 
Penetapan kadar air tanah menurut kurva p f
Penetapan kadar air tanah menurut kurva p fPenetapan kadar air tanah menurut kurva p f
Penetapan kadar air tanah menurut kurva p fDicky Pulungan
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan komposdhanitriono
 
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptxPaparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptxwahyudispt
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
pembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompospembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk komposErma Yafi
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahGisheilla Putri
 
Proses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposProses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposJuleha Usmad
 
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptAlat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptfadillahdila7
 
Jurnal percobaan i penentuan berat molekul
Jurnal percobaan i penentuan berat molekulJurnal percobaan i penentuan berat molekul
Jurnal percobaan i penentuan berat molekulDwi Karyani
 
FUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANFUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANEDIS BLOG
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATmahviro vivi
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...Repository Ipb
 
Tingkatan 1 Pertanian Kompos
Tingkatan 1  Pertanian  KomposTingkatan 1  Pertanian  Kompos
Tingkatan 1 Pertanian Komposmnorzainiz
 

Similar to INSTRUMENTASI PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH (20)

Laporan dit
Laporan ditLaporan dit
Laporan dit
 
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMPertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
 
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
Laporan Praktikum PTPSP (Kompos, Biogas, Briket & Kepadatan Lalat)
 
Ptpsp kelompok 1
Ptpsp kelompok 1Ptpsp kelompok 1
Ptpsp kelompok 1
 
Penetapan kadar air tanah menurut kurva p f
Penetapan kadar air tanah menurut kurva p fPenetapan kadar air tanah menurut kurva p f
Penetapan kadar air tanah menurut kurva p f
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos
 
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptxPaparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
pembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompospembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompos
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampah
 
Proses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposProses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi kompos
 
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptAlat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
 
Jurnal percobaan i penentuan berat molekul
Jurnal percobaan i penentuan berat molekulJurnal percobaan i penentuan berat molekul
Jurnal percobaan i penentuan berat molekul
 
FUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANFUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTAN
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Pembuatan konpos
Pembuatan konposPembuatan konpos
Pembuatan konpos
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
 
IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
 
Tingkatan 1 Pertanian Kompos
Tingkatan 1  Pertanian  KomposTingkatan 1  Pertanian  Kompos
Tingkatan 1 Pertanian Kompos
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

INSTRUMENTASI PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH

  • 1. INSTRUMENTASI Kelompok 6 : - Muhammad Agung N - -Wijayanti Ratnasari - -Yunita Amanah Dwi R
  • 2. “Nama,Fungsi dan Cara Kerja Instrumentasi dalam Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah “
  • 3. Pengertian Tanah Tanah adalah lapisan tipis kulit bumi dan terletak paling luar. Tanah merupakan hasil pelapukan atau erosi batuan induk (anorganik) yang bercampur dengan bahan organik. Tanah mengandung partikel batuan atau mineral, bahan organik ( senyawa organik dan organisme ) air dan udara. Mineral merupakan unsur utama tanah. Pada umumnya mineral terbentuk dari padatan anorganik dan mempunyai komposisi homogen.
  • 5. Pengertian sampah Sampah adalah semua benda yang terbuang dari sisa rumah tangga,proses produksi dan industri besar. Semua manusia dan hewan menghasilkan limbah hasil buangan daribiologis tubuh ataupun kegiatan sehari-hari
  • 7. Instrumentasi untuk penyehatan tanah dan pengelolaan sampah 1. Soil pH Tester
  • 8. -Fungsi :mengukur pH dan kelembaban tanah. -Cara Kerja : pH diukur dengan menancapkan alat ke tanah, dilihat angka pada bagian atas (merah). Sedangkan kelembaban di ukur dengan menancapkan alat ke tanah, kemudian menekan tombol putih, dan besarnya kelembaban di tunjukkan oleh angka bawah (hijau). Kelembaban memiliki satuan dalam prosentase.
  • 9. 2. K, Na Flame Photometer -fungsi : Alat mengukur Kadar K, Na pada Tanah -cara kerja : a. Menyalakan alat flame photometer. Menunggu hingga pada layar muncul tulisan “FLM”.
  • 10. b. Membersihkan selang kecil yang ada pada alat dan melakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan aki hingga angka 100 pada layar. c. Mengganti larutan aki dengan blanko (Na dan K) dengan konsentrasi yang berbeda-beda (10-50 ppm). Mencatat nilai absorbansi yang muncul. d. Mengganti blanko dengan sampel dan mencatat absorbansi yang muncul. e. Setiap penggantian blanko atau sampel dengan konsentrasi yang berbeda, selang harus dibersihkan dan dikalibrasi terlebih dahulu
  • 11. 3. Soil Contain Tester -fungsi :Untuk Tes N, P, K, pH, Salinity -cara kerja :
  • 12. 4. Egman grab -fungsi : Alat ini digunakan untuk mengetahui komposisi penyusun tanah yang terletak di dasar air. -cara kerja : Alat ini seperti jangkar yang memiliki tali untuk menurunkan alat ini, ketika sudah mencapai dasar maka tali di tarik sedikit maka alat akan menutup dan mengambil tanah atau benda-benda di dasar air.
  • 13. 5. Termometer tanah -fungsi :Termometer tanah adalah sebuah termometer yang khusus dirancang untuk mengukur suhu tanah. -cara kerja : Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parapin, kemudian tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca.
  • 14. 6.Penetrometer -fungsi : Untuk mengetahui kekerasan tanah
  • 15. -cara kerja : a. Mengkalibrasi penetrometer b. Tekan penetrometer ke dalam tanah sampai mencapai kedalaman maximum 30 cm secara perlahan biasanya ditandai dengan bunyi pada penetrometer c. Sesegera mungkin mengganti tombol Data/Run ke Data d. Untuk menyimpan file ganti FILE NO menjadi 1 dan tekan tombol start dan simpan data yang tertera e. Ulangi step ke tiga untuk kedalaman-kedalam tertentu seperti yang tertera pada tabel f. Ubah data menjadi kpa
  • 16. 7. Permeameter Infiltration -fungsi : Mengukur infiltration pada tanah dengan kedalaman tertentu -cara kerja : a. ambil contoh tanah dengan ring sample. b. ring sample yang berisi tanah tsb dijenuhkan di wadah yang berisi air. c. setelah jenuh tambahkan air ke dalam ring dengan alat permeameter. amati laju penurunan air pada alat tersebut. d. hitung penurunannya dengan stopwatch hingga batas yang telah ditentukan.
  • 17. 8. Piknometer -fungsi : Untuk mengukur berat jenis tanah
  • 18. -cara kerja : pertama-tama dengan piknometer kosong bersumbat ditimbang ( misal a gram ). Kemudian diisi dengan tanah + ½ volume. Kemudian disumbat dan ditimbang kembali ( misal b gram ). Air aquades ditambahkan sampai ⅔ volume lalu diaduk dengan kawat pengaduk untuk menghilangkan udara yang tersekap. Didiamkan selama 1 jam. Suhu suspensi diukur ( misal t1°C ) dan membaca BJ suspensi pada tabel BJ ( misal BJ1 ). Diaduk-aduk lagi, kawat pengaduk dicuci dengan botol pancar, kemudian ditambahkan air secara perlahan-lahan sampai ⅔ leher pikno ( jangan sampai mengaduk tanah )
  • 19. Kemudian piknometer tersebut disumbat hingga aquades dapat mengisi pipa kapiler sampai penuh. Dinding pikno dikeringkan dengan tissue dari air yang menempel, lalu ditimbang ( misal c gram ). Isi pikno dibuang dan dibersihkan. Kemudian diisi dengan air aquades sampai penuh dan disumbat. Diamati, air harus mengisi pipa kapiler sumbat. Permukaan luar pikno dikeringkan dengan tissue dan ditimbang pikno berisi air ( misal d gram ). Suhunya diukur (misal t2°C) dan dilihat BJ aquadesnya ( misal BJ ) pada suhu tersebut di dalam tabel BJ. Piknometer dibersihkan dan dikeringkan.
  • 20. 9. Reaktor Pirolisis -fungsi :: Mengubah sampah plastik jenis PP (polipropilene), PE (polietilene) dan PS (polistirene) menjadi bahan bakar cair yang dapat diaplikasikan sebagai bahan bakar boiler, insinerator, mesin diesel dan generator. Kategori sampah yang termasuk PP antara lain tong sampah, bungkus snack, kotak DVD, dll. Sampah plastik yang termasuk kategori PE, misalkan kantong plastik biasa, tutup botol plastik, dll. Sedangkan PS meliputi sampah seperti sterofom, dll.
  • 21. -cara kerja :Proses pirolisis dilakukan pada suhu 400 – 450 derajat Celcius tanpa menggunakan katalis. Hasil pirolisis dari campuran PE dan PP akan menghasilkan bahan bakar cair yang setara dengan bensin, kerosene, solar dan heavy oil, dimana persentase keempatnya tergantung dari persentase campuran PE dan PP yang diinputkan ke dalam reaktor
  • 22. 10. Komposter Ayun -fungsi : Komposter ayun ini merupakan komposter yang tidak ditanam mengolah sampah organik rumah tangga yang berupa sisa-sisa makanan melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas dengan pengoperasian secara diayun. Kapasitas: 30 liter untuk 2- 3 bulan dan 60 liter untuk 4-6 bulan.
  • 23. -cara kerja : a.Masukkan kompos atau serbuk gergaji sebagai starter b. Masukkan sampah dapur ke dalam komposter putar dan ditutup c. Putar kompster diputar 5-10 kali untuk pencampuran dengan mikroorganisme d. Lakukan tiap hari sampai komposter penuh e. Air sampah yang tertampung dapat digunakan sebagai pupuk tanaman f. Diamkan kompos putar yang sudah penuh selama 1 bulan g. Keluarkan kompos dan diangin-anginkan h. Kompos dapat digunakan
  • 24. 11. Komposter Tanam -fungsi : prasarana yang digunakan untuk mengolah sampah dapur menjadi kompos dan kompos yang dihasilkan dapat menggemburkan tanah.
  • 25. -cara kerja : a. Penyiapan lahan dan 2 buah komposter b. Tanah digali dengan diameter bawah 90 cm dan diameter atas 140 cm c. Komposter diletakkan di tengah galian, Di dasar galian, di pinggir dan di dalam komposter diisi dengan kerikil ukuran 1-2 cm setinggi 10 cm d. Selimuti pipa gas dengan kerikil setebal 5 cm baru ditimbun dengan tanah asal. Timbun komposter dengan tanah setebal 5 cm di bawah lubang pemasukan sampah
  • 26. e. Siapkan sampah organik/ sampah basah yang sudah dipilah dalam wadah sampah organik atau pada kantong plastik yang telah dilubangi kedua ujungnya di dalam ember, tiriskan air yang terkandung pada sampah.