SlideShare a Scribd company logo
INDOKTRINASI
ADINA WIDI ASTUTI (0403519003)
DURROTUN NAFISAH (0403519012)
Apakah indoktrinasi akrab dengan gambar-
gambar di bawah ini?
Apa yang Anda pikirkan setelah
melihat gambar-gambar ini?
Indoktrinasi yaitu pemberian ajaran secara
mendalam (tanpa kritik) atau penggemblengan
mengenai suatu paham atau doktrin tertentu
dengan melihat suatu kebenaran dari arah tertentu
saja.
PENGERTIAN INDOKTRINASI
Doktrin adalah sebuah ajaran/keyakinan
Harus diterima apa adanya tanpa dipertanyakan
Dalam militer:
Bunuh / kamu akan dibunuh
Dalam agama:
Surga, neraka, hari akhir,
hari pembalasan, takdir, dsb.
C
o
n
t
o
h
Perbedaan antara “Mengajak Berpikir” dengan “Mendoktrin”
Psikologis
Adanya peralatan berpikir
Argumentatif
Kepentingan
Aspek Mengajak Berpikir Mendoktrin
Psikologi Tidak bersifat memaksa dan pihak yang
mengajak berpikir akan menerima kalau yg
diajak berpikir memilih berseberangan
sikap/pandangan dengannya.
Bersifat memaksa karena pendoktrin
memiliki misi menyeragamkan pandangan.
Pada kasus ekstrim yg berbeda pandangan
akan dibinasakan secara karakter/ pun fisik.
Adanya
peralatan
berpikir
Berharap, memperjuangkan agar yang
diajak berpikir mau menggunakan semua
peralatan berpikirnya.
Upaya menghalangi manusia agar tidak
memfungsikan semua peralatan berpikirnya.
Argumentatif Menantang manusia agar menemukan
argumentasi ilmiah yang bisa meruntuhkan
suatu kebenaran tertentu.
Takut terhadap orang berakal cerdas,
berpikir mendalam, tersruktur lalu
mengungkap kritik tajam terhadap yg
diindoktrinkan.
Kepentingan Tidak memiliki kepentingan manusiawi,
karna yang dikejar hanyalah kebenaran.
Memiliki kepentingan manusiawi, misal demi
tegaknya suatu kekuasaan/hegemoni.
Nurani
sebagai
katalisator
Ketersesuaiannya dengan akal serta
nurani sebagai peralatan penangkap
kebenaran.
Banyak indoktrinasi yang berbenturan
dengan akal serta nurani karena tujuannya
bukan menegakkan kebenaran.
Aspek peninjau indoktrinasi sedang terjadi :
KONTEN
KOMITMEN TAK
TERGOYAHKAN
METODE
NIAT
Perbedaan antara proposisi apakah mereka
sebenarnya benar atau tidak. Tidak ada
perbedaan pendapat mengenai semacam
bukti untuk menunjukkan apakah mereka
benar atau salah (proposisi dapat dibuktikan)
dan proposisi dalam kaitannya dengan yang
setuju atau tidak setuju.
Orang yang diindoktrinasi
berpikiran tertutup, hanya
memiliki sudut pandang
tertentu. Indoktrinator harus
membuat seseorang memiliki
keyakinan tak tergoyahkan
pada apa yang ada, meskipun
sebenarnya proporsisi tidak
dapat dibuktikan.
Aspek peninjau indoktrinasi sedang terjadi :
KONTEN
KOMITMEN TAK
TERGOYAHKAN
METODE
NIAT
Suatu cara menanamkan
kepercayaan/ suatu bentuk persuai
non-rasional yang dirancang untuk
menghasilkan keyakinan yang tak
tergoyahkan
Niat nyata yang mungkin/ tidak
mungkin, bertepatan dengan niat
yang diakui. Jika kebetulan ada niat
maka tidak menimbulkan masalah,
tetapi jika kebetulan tidak berniat
melakukannya, namun ada
berdasarkan bukti kontekstual umum,
lebih membahayakan daripada niat
diakui.
Indoktrinasi dan situasi pengajaran
Sifat kegiatan ilmiah menghalangi kemungkinan indoktrinasi dalam
ilmu. Secara garis besar, metode ilmiah terdiri dari sebuah hipotesis
yang dirancang untuk menjelaskan beberapa fenomena atau hal
lainnya dan diujikan (experiment) untuk melihat apakah hipotesis yang
dibuat terbukti benar atau salah. Jika bukti berdasar fakta yang
ditunjukkan tidak benar maka hipotesis awal ditolak. Kemudian dapat
dimodifikasi atau ditinggalkan sama sekali dan proses pengujian akan
diulang dengan hipotesis baru.
Aspek pengajaran sastra, sejarah, kewarganegaraan, pendidikan moral
atau pendidikan agama, semua tampaknya harus dilakukan dengan
materi pelajaran dasarnya perdebatan. Oleh karena itu, guru harus
waspada jika mereka tidak ingin digolongkan sebagai INDOC-trinators.
Pada usia anak-anak bisa dibilang agama mungkin mendoktrin, hal ini
wajar sebab saat usia tersebut belum mampu berpikir mendalam. Tapi
setelah dewasa manusia bahkan diwajibkan memikirkan dengan
menggunakan semua peralatan berpikir yang dimilikinya.
Apa yang salah dengan indoktrinasi?
Mengarah ke pikiran tertutup
yang menyebabkan fanatisme
Memperlakukan audiens sebagai
sarana penggunaan sewenang-
wenang oleh suatu hal.
Menyajikan doktrin untuk diadakan
tanpa dapat ditarik kembali
Harus mengesampingkan
rasionalitas individu (memaksa)
Pertanyaan-pertanyaan
1. Akankah ada kemungkinkah indoktrinasi dapat
dimanfaatkan ke dalam dunia pendidikan dengan
tujuan untuk menghasilkan manusia yang mulia?
2. Jika indoktrinasi bisa dimanfaatkan dalam dunia
kependidikan, sebutkan 3 contoh indoktrinasi dalam
kegiatan kependidikan!
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Akidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak..Suatu Analisa Kritis
Akidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak..Suatu Analisa KritisAkidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak..Suatu Analisa Kritis
Akidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak..Suatu Analisa KritisBudak Baik
 
Hubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsanHubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsan
Yanuar Hadi Saputro
 
Sejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesiaSejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesia
MAN Sumpiuh
 
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
Syarifatul Marwiyah
 
Akhlak, Etika dan Moral
Akhlak, Etika dan MoralAkhlak, Etika dan Moral
Akhlak, Etika dan Moral
Zezen Wahyudin
 
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt  akhlak & kepribadian seorang muslimPpt  akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
Kalisthiana Yi Ku
 
Ibnu khaldun
Ibnu khaldunIbnu khaldun
Ibnu khaldunMera Myra
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
dayat7
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
Moh Hari Rusli
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
Nanda Safitri
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Via Dewi Syahara
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Muhsin Hariyanto
 
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MIPEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
Nur Komalasari
 
Ta'lim Mutaalim - Bab 1 - Hakikat Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya - Bagian 1
Ta'lim Mutaalim - Bab 1 - Hakikat Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya - Bagian 1Ta'lim Mutaalim - Bab 1 - Hakikat Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya - Bagian 1
Ta'lim Mutaalim - Bab 1 - Hakikat Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya - Bagian 1
Fatkul Amri
 
Ulum al quran
Ulum  al quranUlum  al quran
Ulum al quran
Kamarudin Jaafar
 
Pendidikan Islam dalam Pandangan Ibn Khaldun
Pendidikan Islam dalam Pandangan Ibn KhaldunPendidikan Islam dalam Pandangan Ibn Khaldun
Pendidikan Islam dalam Pandangan Ibn Khaldun
Ali Murfi
 
iman, islam, ihsan
iman, islam, ihsaniman, islam, ihsan
iman, islam, ihsan
vigaoliv
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Yusuf Darismah
 

What's hot (20)

Akidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak..Suatu Analisa Kritis
Akidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak..Suatu Analisa KritisAkidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak..Suatu Analisa Kritis
Akidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak..Suatu Analisa Kritis
 
Hubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsanHubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsan
 
Sejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesiaSejarah pendidikan islam di indonesia
Sejarah pendidikan islam di indonesia
 
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
 
Akhlak, Etika dan Moral
Akhlak, Etika dan MoralAkhlak, Etika dan Moral
Akhlak, Etika dan Moral
 
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt  akhlak & kepribadian seorang muslimPpt  akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
 
Ibnu khaldun
Ibnu khaldunIbnu khaldun
Ibnu khaldun
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
 
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MIPEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
 
Ta'lim Mutaalim - Bab 1 - Hakikat Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya - Bagian 1
Ta'lim Mutaalim - Bab 1 - Hakikat Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya - Bagian 1Ta'lim Mutaalim - Bab 1 - Hakikat Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya - Bagian 1
Ta'lim Mutaalim - Bab 1 - Hakikat Ilmu, Fiqih dan Keutamaannya - Bagian 1
 
Ulum al quran
Ulum  al quranUlum  al quran
Ulum al quran
 
Worldview Slide Lengkap
Worldview Slide LengkapWorldview Slide Lengkap
Worldview Slide Lengkap
 
Adab terhadap guru beserta dalil
Adab terhadap guru beserta dalilAdab terhadap guru beserta dalil
Adab terhadap guru beserta dalil
 
Pendidikan Islam dalam Pandangan Ibn Khaldun
Pendidikan Islam dalam Pandangan Ibn KhaldunPendidikan Islam dalam Pandangan Ibn Khaldun
Pendidikan Islam dalam Pandangan Ibn Khaldun
 
iman, islam, ihsan
iman, islam, ihsaniman, islam, ihsan
iman, islam, ihsan
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
 

Similar to Indoktrinasi

KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx
KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptxKUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx
KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx
DeviRomadhonita
 
Tugas bi 2 bersikap ilmiah
Tugas bi 2   bersikap ilmiahTugas bi 2   bersikap ilmiah
Tugas bi 2 bersikap ilmiah
Melly Gunawan
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
febrisukma
 
Etika dan Filsafat
Etika dan FilsafatEtika dan Filsafat
Etika dan Filsafat
Faishal Nur'alim
 
Etika dan Filsafat
Etika dan FilsafatEtika dan Filsafat
Etika dan Filsafat
Faishal Nur'alim
 
Open Mindedness.pptx
Open Mindedness.pptxOpen Mindedness.pptx
Open Mindedness.pptx
ReadkRobbani
 
Metode Ilmiah dan Langkah - Langkah Operasionalnya
Metode Ilmiah dan Langkah - Langkah OperasionalnyaMetode Ilmiah dan Langkah - Langkah Operasionalnya
Metode Ilmiah dan Langkah - Langkah Operasionalnya
Yesica Adicondro
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
hidayahperlis
 
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas VTugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
ViaWahyuningtyas1
 
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptxKEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
ssuserc12fc21
 
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptxMateri 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
FandiAlHafizh1
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
ElizaNovi
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
oktavianidiann
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianSigit Kindarto
 
B. indo sikap ilmiah (azizah)
B. indo sikap ilmiah (azizah)B. indo sikap ilmiah (azizah)
B. indo sikap ilmiah (azizah)
Aziza Zea
 
PPT MATERI SOSIOLOGI PEMINATAN DARING
PPT MATERI SOSIOLOGI PEMINATAN DARING PPT MATERI SOSIOLOGI PEMINATAN DARING
PPT MATERI SOSIOLOGI PEMINATAN DARING
MadnurMadnur1
 
Pertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmu
Pertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmuPertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmu
Pertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmu
RioPrasetio4
 
(FKI) 2205056056 M. Fiki Mizolla.docx
(FKI) 2205056056 M. Fiki Mizolla.docx(FKI) 2205056056 M. Fiki Mizolla.docx
(FKI) 2205056056 M. Fiki Mizolla.docx
MuhammadFikiMizollaA
 

Similar to Indoktrinasi (20)

KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx
KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptxKUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx
KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas bi 2 bersikap ilmiah
Tugas bi 2   bersikap ilmiahTugas bi 2   bersikap ilmiah
Tugas bi 2 bersikap ilmiah
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
 
Etika dan Filsafat
Etika dan FilsafatEtika dan Filsafat
Etika dan Filsafat
 
Etika dan Filsafat
Etika dan FilsafatEtika dan Filsafat
Etika dan Filsafat
 
Open Mindedness.pptx
Open Mindedness.pptxOpen Mindedness.pptx
Open Mindedness.pptx
 
Metode Ilmiah dan Langkah - Langkah Operasionalnya
Metode Ilmiah dan Langkah - Langkah OperasionalnyaMetode Ilmiah dan Langkah - Langkah Operasionalnya
Metode Ilmiah dan Langkah - Langkah Operasionalnya
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas VTugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
 
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptxKEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
KEL.6 Implikasi Filsafat Ilmu.pptx
 
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptxMateri 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
B. indo sikap ilmiah (azizah)
B. indo sikap ilmiah (azizah)B. indo sikap ilmiah (azizah)
B. indo sikap ilmiah (azizah)
 
PPT MATERI SOSIOLOGI PEMINATAN DARING
PPT MATERI SOSIOLOGI PEMINATAN DARING PPT MATERI SOSIOLOGI PEMINATAN DARING
PPT MATERI SOSIOLOGI PEMINATAN DARING
 
Pertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmu
Pertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmuPertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmu
Pertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmu
 
(FKI) 2205056056 M. Fiki Mizolla.docx
(FKI) 2205056056 M. Fiki Mizolla.docx(FKI) 2205056056 M. Fiki Mizolla.docx
(FKI) 2205056056 M. Fiki Mizolla.docx
 

More from Adina Widi Astuti

R & D (Research and Development)
R & D (Research and Development)R & D (Research and Development)
R & D (Research and Development)
Adina Widi Astuti
 
Detection of the Invisible
Detection of the InvisibleDetection of the Invisible
Detection of the Invisible
Adina Widi Astuti
 
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
Adina Widi Astuti
 
Logic and Reasoning
Logic and ReasoningLogic and Reasoning
Logic and Reasoning
Adina Widi Astuti
 
Supervisi Klinis
Supervisi KlinisSupervisi Klinis
Supervisi Klinis
Adina Widi Astuti
 
Pembelajaran Berbasis Elektronik
Pembelajaran Berbasis ElektronikPembelajaran Berbasis Elektronik
Pembelajaran Berbasis Elektronik
Adina Widi Astuti
 
Proses Keputusan Inovasi
Proses Keputusan InovasiProses Keputusan Inovasi
Proses Keputusan Inovasi
Adina Widi Astuti
 
Long-Term Memory
Long-Term MemoryLong-Term Memory
Long-Term Memory
Adina Widi Astuti
 
What is it to be Human
What is it to be HumanWhat is it to be Human
What is it to be Human
Adina Widi Astuti
 
Pengetahuan dan Kurikulum
Pengetahuan dan KurikulumPengetahuan dan Kurikulum
Pengetahuan dan Kurikulum
Adina Widi Astuti
 
Curiculum Theory
Curiculum TheoryCuriculum Theory
Curiculum Theory
Adina Widi Astuti
 
Concept of Education
Concept of EducationConcept of Education
Concept of Education
Adina Widi Astuti
 
Thinking about Education
Thinking about EducationThinking about Education
Thinking about Education
Adina Widi Astuti
 

More from Adina Widi Astuti (13)

R & D (Research and Development)
R & D (Research and Development)R & D (Research and Development)
R & D (Research and Development)
 
Detection of the Invisible
Detection of the InvisibleDetection of the Invisible
Detection of the Invisible
 
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
 
Logic and Reasoning
Logic and ReasoningLogic and Reasoning
Logic and Reasoning
 
Supervisi Klinis
Supervisi KlinisSupervisi Klinis
Supervisi Klinis
 
Pembelajaran Berbasis Elektronik
Pembelajaran Berbasis ElektronikPembelajaran Berbasis Elektronik
Pembelajaran Berbasis Elektronik
 
Proses Keputusan Inovasi
Proses Keputusan InovasiProses Keputusan Inovasi
Proses Keputusan Inovasi
 
Long-Term Memory
Long-Term MemoryLong-Term Memory
Long-Term Memory
 
What is it to be Human
What is it to be HumanWhat is it to be Human
What is it to be Human
 
Pengetahuan dan Kurikulum
Pengetahuan dan KurikulumPengetahuan dan Kurikulum
Pengetahuan dan Kurikulum
 
Curiculum Theory
Curiculum TheoryCuriculum Theory
Curiculum Theory
 
Concept of Education
Concept of EducationConcept of Education
Concept of Education
 
Thinking about Education
Thinking about EducationThinking about Education
Thinking about Education
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 

Indoktrinasi

  • 1. INDOKTRINASI ADINA WIDI ASTUTI (0403519003) DURROTUN NAFISAH (0403519012)
  • 2. Apakah indoktrinasi akrab dengan gambar- gambar di bawah ini?
  • 3. Apa yang Anda pikirkan setelah melihat gambar-gambar ini?
  • 4. Indoktrinasi yaitu pemberian ajaran secara mendalam (tanpa kritik) atau penggemblengan mengenai suatu paham atau doktrin tertentu dengan melihat suatu kebenaran dari arah tertentu saja. PENGERTIAN INDOKTRINASI Doktrin adalah sebuah ajaran/keyakinan Harus diterima apa adanya tanpa dipertanyakan Dalam militer: Bunuh / kamu akan dibunuh Dalam agama: Surga, neraka, hari akhir, hari pembalasan, takdir, dsb. C o n t o h
  • 5. Perbedaan antara “Mengajak Berpikir” dengan “Mendoktrin” Psikologis Adanya peralatan berpikir Argumentatif Kepentingan Aspek Mengajak Berpikir Mendoktrin Psikologi Tidak bersifat memaksa dan pihak yang mengajak berpikir akan menerima kalau yg diajak berpikir memilih berseberangan sikap/pandangan dengannya. Bersifat memaksa karena pendoktrin memiliki misi menyeragamkan pandangan. Pada kasus ekstrim yg berbeda pandangan akan dibinasakan secara karakter/ pun fisik. Adanya peralatan berpikir Berharap, memperjuangkan agar yang diajak berpikir mau menggunakan semua peralatan berpikirnya. Upaya menghalangi manusia agar tidak memfungsikan semua peralatan berpikirnya. Argumentatif Menantang manusia agar menemukan argumentasi ilmiah yang bisa meruntuhkan suatu kebenaran tertentu. Takut terhadap orang berakal cerdas, berpikir mendalam, tersruktur lalu mengungkap kritik tajam terhadap yg diindoktrinkan. Kepentingan Tidak memiliki kepentingan manusiawi, karna yang dikejar hanyalah kebenaran. Memiliki kepentingan manusiawi, misal demi tegaknya suatu kekuasaan/hegemoni. Nurani sebagai katalisator Ketersesuaiannya dengan akal serta nurani sebagai peralatan penangkap kebenaran. Banyak indoktrinasi yang berbenturan dengan akal serta nurani karena tujuannya bukan menegakkan kebenaran.
  • 6. Aspek peninjau indoktrinasi sedang terjadi : KONTEN KOMITMEN TAK TERGOYAHKAN METODE NIAT Perbedaan antara proposisi apakah mereka sebenarnya benar atau tidak. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai semacam bukti untuk menunjukkan apakah mereka benar atau salah (proposisi dapat dibuktikan) dan proposisi dalam kaitannya dengan yang setuju atau tidak setuju. Orang yang diindoktrinasi berpikiran tertutup, hanya memiliki sudut pandang tertentu. Indoktrinator harus membuat seseorang memiliki keyakinan tak tergoyahkan pada apa yang ada, meskipun sebenarnya proporsisi tidak dapat dibuktikan.
  • 7. Aspek peninjau indoktrinasi sedang terjadi : KONTEN KOMITMEN TAK TERGOYAHKAN METODE NIAT Suatu cara menanamkan kepercayaan/ suatu bentuk persuai non-rasional yang dirancang untuk menghasilkan keyakinan yang tak tergoyahkan Niat nyata yang mungkin/ tidak mungkin, bertepatan dengan niat yang diakui. Jika kebetulan ada niat maka tidak menimbulkan masalah, tetapi jika kebetulan tidak berniat melakukannya, namun ada berdasarkan bukti kontekstual umum, lebih membahayakan daripada niat diakui.
  • 8. Indoktrinasi dan situasi pengajaran Sifat kegiatan ilmiah menghalangi kemungkinan indoktrinasi dalam ilmu. Secara garis besar, metode ilmiah terdiri dari sebuah hipotesis yang dirancang untuk menjelaskan beberapa fenomena atau hal lainnya dan diujikan (experiment) untuk melihat apakah hipotesis yang dibuat terbukti benar atau salah. Jika bukti berdasar fakta yang ditunjukkan tidak benar maka hipotesis awal ditolak. Kemudian dapat dimodifikasi atau ditinggalkan sama sekali dan proses pengujian akan diulang dengan hipotesis baru. Aspek pengajaran sastra, sejarah, kewarganegaraan, pendidikan moral atau pendidikan agama, semua tampaknya harus dilakukan dengan materi pelajaran dasarnya perdebatan. Oleh karena itu, guru harus waspada jika mereka tidak ingin digolongkan sebagai INDOC-trinators. Pada usia anak-anak bisa dibilang agama mungkin mendoktrin, hal ini wajar sebab saat usia tersebut belum mampu berpikir mendalam. Tapi setelah dewasa manusia bahkan diwajibkan memikirkan dengan menggunakan semua peralatan berpikir yang dimilikinya.
  • 9. Apa yang salah dengan indoktrinasi? Mengarah ke pikiran tertutup yang menyebabkan fanatisme Memperlakukan audiens sebagai sarana penggunaan sewenang- wenang oleh suatu hal. Menyajikan doktrin untuk diadakan tanpa dapat ditarik kembali Harus mengesampingkan rasionalitas individu (memaksa)
  • 10. Pertanyaan-pertanyaan 1. Akankah ada kemungkinkah indoktrinasi dapat dimanfaatkan ke dalam dunia pendidikan dengan tujuan untuk menghasilkan manusia yang mulia? 2. Jika indoktrinasi bisa dimanfaatkan dalam dunia kependidikan, sebutkan 3 contoh indoktrinasi dalam kegiatan kependidikan!