APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
Pengertian epistemologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti kajian. Epistemologi adalah pembicaraan tentang”ke-cara-an” dan “ke-bagaimana-an”. Jadi epistemologi adalah kajian tentang pengetahuan
Pengertian epistemologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti kajian. Epistemologi adalah pembicaraan tentang”ke-cara-an” dan “ke-bagaimana-an”. Jadi epistemologi adalah kajian tentang pengetahuan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Pengertian Pokok Tentang Filsafat
Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik
serta lengkap tentang seluruh realitas.
Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta
nyata.
Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan
pengetahuan: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya, dan
nilainya.
Penyelidikan kritis atas pengandaianpengandaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang
pengetahuan.
Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu Anda melihat apa
yang Anda katakan dan untuk mengatakan apa yang Anda lihat.
3. Pythagoras (572-497 SM)
Manusia dapat dibagi ke dalam tiga tipe:
mereka yang mencintai kesenangan
mereka yang mencintai kegiatan, dan
mereka yang mencintai kebijaksanaan
Tujuan kebijaksanaan dalam pandangannya
menyangkut kemajuan menuju keselamatan
dalam hal keagamaan
4. Kebijaksanaan (keutamaan mental)
1. Kerajinan
2. Kebenaran pertama
3. Pengetahuan yang luas
4. Kebajikan intelektual
5. Pertimbangan yang sehat
6. Kecerdikan dalam memutuskan hal-hal praktis
5. Plato (427-347 SM)
Objek filsafat adalah penemuan kenyataan
atau kebenaran absolut (keduanya sama
dalam pandangannya) lewat dialektika
6. Aristoteles (384-332 SM)
tokoh utama filosof klasik
Filsafat menyelidiki sebab dan asas segala terdalam
dari wujud
Ia menamakan filsafat dengan "teologi" atau "filsafat
pertama“
Setiap gerak di alam ini digerakkan oleh yang lain
Karena itu, perlu menetapkan satu penggerak pertama
yang menyebabkan gerak itu, sedangkan dirinya sendiri
tidak bergerak
7. Immanuel Kant (1724-1804 M)
Filsafat itu ilmu dasar segala pengetahuan, yang
mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
1. Apakah yang dapat kita ketahui? (metafisika)
2. Apakah yang boleh kita kerjakan? (etika/norma)
3. Sampai di manakah pengharapan kita? (agama)
4. Apakah yang dinamakan manusia? (antropolog)
8. Sidi Gazalba
Memperlihatkan adanya tiga ciri pokok dalam
filsafat
1. Adanya unsur berpikir yang dalam hal ini
menggunakan akal.
2. Adanya unsur tujuan yang ingin dicapai melalui
berpikir tersebut.
3. Adanya unsur ciri yang terdapat dalam pikiran
tersebut, yaitu mendalam
9. Ilmu dan Hikmah
1. Ilmu, mempelajari segala sesuatu yang ada
menurut kadar kemampuan manusia
2. Hikmah, mencari kesempurnaan diri
manusia dengan menggambarkan segala
urusan dan membenarkan segala hakikat
baik yang bersifat teori maupun praktik
menurut kadar kemampuan manusia
10. Pengetahuan Objek Paradigma Metode Kriteria
Sains Empiris Sains Metode
Ilmiah
Rasional
Empiris
Filsafat Abstrak
Rasional
Rasional Metode
Rasional
Rasional
Mistis Abstrak
Suprarasiona
l
Mistis Latihan
Percaya
Rasa, Iman,
Logis, Kadang
Empiris
Pengetahuan Manusia
12. Ontologi
(Hakekat Ilmu)
Objek apa yang ditelaah?
Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut?
Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya
tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan
mengindera) yang menghasilkan ilmu?
Dari landasan ontologis ini adalah dasar untuk
mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-
bidang ilmu
13. Epistimologi
(Cara Mendapatkan Pengetahuan)
Bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan
tidak teratur itu menjadi ilmu?
Bagaimana prosedur dan mekanismenya?
Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan
pengetahuan yang benar?
Apa yang disebut kebenaran itu sendiri?
Apakah kriterianya?
Cara/ teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan
pengetahuan yang berupa ilmu?
14. Aksiologi
(Guna Pengetahuan)
Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu
dipergunakan?
Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut
dengan kaidahkaidah moral?
Bagaimana penentuan objek dan metode yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral?
Bagaimana korelasi antara teknik prosedural yang
merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan
norma-norma moral?
15. Sumber-Sumber Pengetahuan
Rasionalisme:
Mendasarkan diri dengan rasio
Mendasarkan diri dengan pengalaman
Di samping rasionalisme dan pengalaman masih ada cara lain:
Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui
proses penalaran, bersifat personal dan tak bisa diramalkan
Sedangkan wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan
oleh Tuhan kepada manusia
16. TIPE MANUSIA
Berdasarkan Pengetahuaannya
Ada orang yang tahu di tahunya
Ada orang yang tahu di tidak tahunya
Ada orang yang tidak tahu di tahunya
Ada orang yang tidak tahu di tidak tahunya
18. Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu
Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu
Filsafat dimulai dengan kedua-duanya
Jadi berfilsafat didorong untuk mengetahui apa
yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu
19. Memulai Penelitian Ilmiah
Penelitian adalah upaya (kegiatan) membangun
ilmu
Dilakukan tidak semena-mena Melalui prosedur-
prosedur dan menggunakan metode-metode
tertentu
Dilakukan secara sistematis
Prosedur-prosedur sistematis itu menunjuk pada
filsafat ilmu, sedangkan metode-metode tertentu
yang sistematis menunjuk kepada metodologi
20. Pengertian Ilmu dan Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah pembentukan
pemikiran yang menghubungkan atau menjalin sebuah
pikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain
berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa
pemahaman mengenai sebab-akibat (kausalitas) yang
hakiki dan universal
Ilmu (science) adalah akumulasi pengetahuan yang
menjelaskan hubungan sebab akibat (kausalitas) yang
dan universal, dari suatu objek menurut etode-metode
tertentu yang merupakan satu kesatuan sistematis.
21. FENOMENA
KONSEP
VARIABEL
PROPOSISI
FAKTA
TOERI
Adalah kejadian atau gejala-gejala yang ditangkap oleh indera manusia dan
dijadikan masalah karena belum diketahui (apa, mengapa, bagaimana) adanya.
Adalah istilah atau simbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena,
atau abstraksi dari fenomena.
Adalah variable sifat, jumlah atau besaran yang mempunyai nilai kategori
(bertingkat) baik kualitatif maupun kuntitatif, sebagai hasil penelaahan mendasar
dari konsep.
Adalah kalimat ungkapan yang terdiri dua variable atau lebih, yang menyatakan
hubungan sebab akibat (kausalitas).
Adalah proposisi yang telah teruji secara empiris (hubungan yang ditunjang oleh
data empiris).
Adalah jalinan fakta menurut kerangka bermakna (meaningful contruct).
KOMPONEN ILMU