SlideShare a Scribd company logo
Imunitas : Daya tahan tubuh untuk melawan penyakit 
melawan infeksi.
Semua sel dan molekul yang terlibat dalam imunitas
tubuh, merupakan suatu kesatuan fungsional disebut :
sistem imun.
Tanggap (respon) terhadap substansi asing yang masuk
ke dalam tubuh, secara kolektif disebut respon imun .
Definisi spesifik :
Imunitas adalah reaksi untuk melawan substansi asing
yang masuk ke dalam tubuh seperti mikroorganisme
(bakteri, virus, parasit) & molekul besar (protein,
polisakharida). Reaksi yang terjadi meliputi reaksi
seluler dan molekul.
Manfaat imunologi untuk kesehatan / kedokteran
1. Sistem imun dapat dimanipulasi agar fungsi sistem
imun dapat dikontrol untuk melawan penyakit.
Manipulasi sistem imun dapat dilakukan dengan:
- memanipulasi antigen asing yang masuk – vaksinasi
- memanipulasi pertemuan substansi asing dengan
sel/molekul sistem imun – imunoterapi.
Contoh : vaksinasi terhadap smallpox oleh Edward
Jenners (1758).
Observasi Jenners  pemerah susu yang menderita
smallpox setelah sembuh jarang/tidak pernah terkena
smallpox untuk kedua kalinya.
- Suntikkan cairan dari lesi cowpox ke anak umur 8 th
beberapa minggu.
- Setelah selesai, anak tersebut diinfeksi virus smallpox
→ tidak sakit (kebal terhadap smallpox).
Metoda Jenners disebut vaksinasi (vaccine – dari sapi)
→ metoda vaksinasi dipakai secara luas untuk mengin-
duksi imunitas terhadap bermacam-macam penyakit.
2. Reaksi imun in vitro dan in vivo dapat dimanfaatkan
untuk : diagnosis & terapi penyakit infeksi dan/atau
terpapar toksin.
Contoh : antibodi terhadap virus/bakteri dalam darah
dipakai sebagai indikator perkembangan
penyakit.
Antibodi terhadap toksin/bisa digunakan untuk
mengobati penderita terpapar toksin/bisa i.e
pasien digigit ular, dsb.
Komponen imunitas tubuh :
1. Innate/natural immunity
- imunitas yang sudah ada sejak fetus/dilahirkan.
- bersifat nonspesifik → imunitas nonspesifik
- berperan sebagai garis pertahanan pertama
terhadap invasi substansi asing ke dalam tubuh.
2. Acquired/adaptive immunity
- imunitas yang didapat
- bersifat spesifik → imunitas spesifik
- berkembang karena diinduksi/distimulasi oleh
intervensi substansi asing yang masuk ke dalam
tubuh.
- substansi asing yg menginduksi imunitas spesifik
disebut antigen.
Elemen/struktur yang mendukung imunitas tubuh.
Innate / natural
immunity
Adaptive/acquired
immunity
Resistensi Resistensi tidak
berubah pada infeksi
berikutnya
Resistensi menjadi
lebih baik pada infeksi
berikutnya
Soluble
factors
Lisozim, komplemen,
interferon
Antibodi
Cells Epitel permukaan &
mukosa, fagosit, sel
NK
Limfosit T
Sistem Imun
Organ limfatik
primer
Sumsum tulang belakang
Kelenjar timus
Organ limfatik
sekunder
Limpa
Nodus limfa
Tonsil
SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA
Fungsi Sistem Imun
• penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh;
• untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang
telah tua;
• sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta
menghancurkannya.
Respon
imun
Non-spesifik
Fagositosis
Spesifik
Inflamasi
Imunitas
humoral
(antibodi)
Imunitas
diperantai sel
(sel-sel)
Patogen dalam
tubuh
Pembekuan
darah
Dalam tubuh
Luar tubuh
Penghalang
misalnya kulit
Luka
Patogen misalnya
bakteri
Lisozim
dalam
keringat
Pertahanan Tubuh Alami
• Neutrofil, eusinofil, basofil, monosit, limfosit
Silia
Pertahan mekanik
berupasel-sel
bersilia dalam
saluran
pernapasan
Pertahanan Tubuh oleh Sel Darah Putih
• Pertahanan fisik: kulit
• Pertahanan Mekanik: rambut hidung, silia
• Pertahanan Kimia: air mata, mukus, saliva
•Pertahanan Biologis: bakteri alami
Pertahanan Tubuh Alami
Asam lemak dan
bakteri alami
Lisozim pada mukus dalam hidung
Lisozim pada ludah
Mukus dan silia pada
saluran udara
Lisozim pada air mata
Asam pada lambung
Lisozim pada usus
halus
Bakteri pada usus
besar
Lisozim pada urin
Bakteri alami pada
vagina
Tahapan aktivitas
sel PertahananTubuh dlm menghadapi
zat asing
1. Pengenalan antigen
2. Komunikasi antar sel
3. Mengalahkan penyerang
1. Pengenalan antigen
Sel-sel darah putih akan mengenali
antigen / zat asing
kemudian menandai bentuk
molekul protein dan molekul lain
pada permukaan sel
dapat dibedakan antara
sel diri sendiri dan bukan diri sendiri
(sel asing)
2. Komunikasi antar sel
Leukosit yang sudah mengenali molekul asing
(misalnya berupa bakteri maupun
mikroorganisme lain)
selanjutnya menginformasikan kepada sel-sel
pertahanan tubuh lain bahwa antigen telah
datang
Komunikasi antar sel tersebut diperantarai oleh
sitokin (suatu protein yang disekresi oleh sel
bernukleus)
3. Mengalahkan penyerang.
Sel penyerang / antigen akan
dilemahkan dengan protein spesifik yang
diproduksi oleh sel pertahanan tubuh yang
disebut antibodi
Antibodi akan mengikat antigen sehingga
mudah dihancurkan oleh leukosit
Perbedaan respons nonspesifik dengan respons spesifik
Respons nonspesifik Respons spesifik
Bereaksi sama terhadap
semua agen infeksi
Memiliki reaksi berbeda untuk
agen infeksi yang berbeda
Tidak memiliki memori
terhadap infeksi sebelumnya
Memiliki memori terhadap
infeksi sebelumnya
Tingkat reaksi sama pada tiap
agen infeksi yang berusaha
menyerang
Tingkat reaksi akan lebih besar
terhadap agen infeksi yang
pernah menyerang sebelumnya
Respons nonspesifik
• Pertahanan lapis pertama
• Pertahanan lapis kedua
Pertahanan lapis pertama
• Kulit (menyekresi asam lemak dan keringat yang
mengandung garam sehingga menghambat laju bakteri)
• Membran mukosa (saluran pernapasan yang
menyekresi lendir akan memerangkap bakteri)
• Sekresi alami (Liur dan air mata mengandung lisozim.
Asam di lambung dapat membunuh bakteri yang masuk
lewat makanan. ASI (air susu ibu) mengandung
laktoperoksidase. Cairan sperma mengandung
spermin.)
• Bakteri alami (Secara normal pada kulit, saluran
pencernaan, dan saluran kelamin terdapat beberapa
jenis bakteri alami yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri patogen)
Pertahanan lapis kedua
• Fagosit dan sel pembunuh alami (sdm yg mampu
menghancurkan materi asing, ex. neutrofil & monosit)
• Protein komplemen (ketika antibodi terbentuk, prot
komplementer akan menempel pd mikrob)
• Interferon (bbrp sel menyekresi interferon utk membuat sel
kebal terhadap partikel virus)
• Sitokin (pembawa pesan antarsel utk kekebalan,
bkrjasama dgn SSP & sist jaringan lain. Sel dpt merespons
pesan jika sitokin punya reseptor yg cocok)
• Inflamasi (reaksi akibat timbulnya infeksi dan terbukanya
arteriol di sekitar daerah yang terluka sehingga suplai
darah ke daerah yang terluka meningkat. Dikontrol oleh
enzim dan beberapa komponen lainnya, seperti serotonin,
platelet, dan basofil)
Respons spesifik
• Pertahanan lapis ketiga
melibatkan limfosit B dan limfosit T
Sel limfosit B
Sel B
plasma
Sel B
memori
Sel limfosit T
Sel T
pembantu
Sel T
pembunuh
Sel T
supresor
Sel B
pembelah
Primary .vs. Secondary Immune Response
Sumsum tulang
Sel stem
Limfosit berasal dari sel-sel stem
di dalam tulang
Limfosit
Sel B matang di limfa nodusSel T matang di kelenjar timus
Sel T
Sel T pembunuh Sel T pembantu
Sel B
Mengaktivasi
Reseptor permukaan spesifik
untuk anitgen “asing”
Sel B merespon terhadap antigen. Sel
B menggandakan diri, membentuk
klon-klon sel plasma yang
mensekresikan antibodi
Imunitas humoralImunitas yang disebabkan sel
Antigen pada permukaan organisme
penginfeksi
Sel T pembunuh
Memori
Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel
memori. Infeksi kedua oleh antigen yang sama
akan menghasilkan respon sekunder yang
lebih cepat
Antibodi berikatan dengan
mikroorganisme untuk
membunuhnya. Sel B tidak
terlibat secara langsung.
Respon Imun
Spesifik
•Antibody-Mediated
Immunity
•Cell-Mediated Immunity
Cara sel B dan sel T mengenali materi asing
• Protein pada membran sel ditentukan oleh suatu gen yang
disebut MHC (Major Histocompatibility Complex). Protein
yang dihasilkan oleh gen disebut protein marka atau protein
penanda.
• 2 macam penanda: Penanda kelas 1  di seluruh sel
kecuali sel darah merah. Penanda kelas 2  pada sel T,
sel B, dan beberapa makrofaga.
• Penanda MHC yang dimiliki seorang individu disebut
identitas dan penanda MHC yang tidak dimiliki seorang
individu disebut nonidentitas atau materi asing.
• Sel B dan sel T akan mengenali dan mengabaikan sel yang
memiliki penanda MHC sebagai materi yang tidak
berbahaya, dan mengenali agen infeksi berupa bakteri atau
virus sebagai materi asing atau nonidentitas, kemudian
memicu sel B dan sel T untuk bereaksi.
Sel B
• Memiliki imunoglobin pada permukaannya. Imunoglobin
adalah protein yang dapat mengidentifikasi antigen.
• Imunoglobin setiap jenis sel B memiliki struktur yang
spesifik dan hanya mengenali satu jenis antigen.
• Jadi, ketika sel B telah mengidentifikasi antigen, maka sel B
bereplikasi dengan cepat menghasilkan sel khusus yang
disebut sel plasma, untuk menghasilkan antibodi yang akan
dilepas ke cairan tubuh.
How an antibody operates/works?
Deactivation of a bacterium by an antibody.
Activates B- Cell
Activates Cytotoxic
T- Cell
Memory B-Cell
Memory T-Cell
Kills Infected Cells
Antibodies
Antibodi MonoklonalAntibodi Monoklonal
Different Immunoglobulins
Macam antibodi/ imunoglobin
Tipe Fungsi Tipe Fungsi
IgG Mengaktifkan protein komplemen dan
makrofaga, memelihara janin (fetus)
dari serangan penyakit.
IgD Mengaktifka
n sel B.
IgM Aglutinasi, mengaktifkan protein
komplemen, merangsang fagositosis
mikrob oleh makrofaga.
IgA Mengikat mikrob (pada daerah
permukaan saluran pernapasan dan
saluran makanan), mencegah mikrob
masuk ke tubuh, mengeluarkan
mikrob dari dalam tubuh bersama
nukleus dan sekresi lainnya.
IgE Proteksi terhadap serangan parasit
dan bersama IgG mengikat serta
mengusir antigen alergi.
Struktur & cara kerja antibodi
• Produksi antibodi pada infeksi pertama kali
disebut respons antibodi primer.
• Pada infeksi kedua, sistem imun merespons
lebih cepat. Ini disebut respons antibodi
sekunder. Konsentrasi antibodi meningkat lebih
banyak dan lebih cepat daripada saat respons
primer.
• Jumlah sel memori menurun setelah infeksi
pertama, tetapi sel B memori dapat dihasilkan
dengan lebih cepat pada saat infeksi kedua.
Antibodies
• Y-shaped protein
molecule.
• Made up of variable and
constant regions.
• Made up of Heavy and
Light chains.
• Produced by B-
Lymphocytes
• Function: Recognize
antigens, bind to and
deactivate them.
– Note: Variable region
recognizes the anitgens.
How an antibody operates/works?
Deactivation of a bacterium by an antibody.
Sel T
• Setelah menemukan antigen yang cocok, sel T
bereplikasi dengan cepat dan membentuk memori.
• Sel T tidak membentuk antibodi. Sel T bekerja sama
dalam sistem imun. Imunitas yang melibatkan sel T
dan fagosit disebut imunitas tingkat sel.
• Sel T penolong (helper T cells: Th) membawa
protein penanda kelas 2 akan mengenali fagosit
tersebut dan merangsang sel B untuk bereplikasi.
• Sel T sitotoksik (cytotoxic T cells: Tc) yang bertugas
membunuh sel tubuh yang terkena infeksi, dgn cara
menyekresikan suatu protein yg dpt melubangi
membran sel.
Sumsum tulang
Sel stem
Limfosit berasal dari sel-sel stem
di dalam tulang
Limfosit
Sel B matang di limfa nodusSel T matang di kelenjar timus
Sel T
Sel T pembunuh Sel T pembantu
Sel B
Mengaktivasi
Reseptor permukaan spesifik
untuk anitgen “asing”
Sel B merespon terhadap antigen. Sel
B menggandakan diri, membentuk
klon-klon sel plasma yang
mensekresikan antibodi
Imunitas humoralImunitas yang disebabkan sel
Antigen pada permukaan organisme
penginfeksi
Sel T pembunuh
Memori
Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel
memori. Infeksi kedua oleh antigen yang sama
akan menghasilkan respon sekunder yang
lebih cepat
Antibodi berikatan dengan
mikroorganisme untuk
membunuhnya. Sel B tidak
terlibat secara langsung.
Respon Imun
Spesifik
•Antibody-Mediated
Immunity
•Cell-Mediated Immunity
Sebaran sel B dan sel T di dlm
tubuh
• Sel B dan sel T dibentuk pada jaringan
limfoid primer, yaitu sumsum tulang dan
timus. Sel B dan sel T mengikuti aliran
darah ke seluruh tubuh.
Pencegahan Penyakit
• Kekebalan tubuh
• aktif  alami (aktivasi karena infeksi patogen), buatan (injeksi
antigen ke dalam tubuh atau vaksinasi)
• pasif  alami (antibodi yang diberikan dari Ibu ke bayinya), buatan
(antibodi diekstrak dari individu lain kemudian disuntikkan ke tubuh
orang lainnya atau serum)
Pengobatan Penyakit dengan Antibiotik
Antibiotik merupakan senyawa kimia untuk melawan bakteri penyebab
penyakit. Konsumsi antibiotik kepada suatu individu secara terus menerus
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan antibiotik dalam melawan
penyakit, disebabkan meningkatnya jumlah baketri yang resisten terhadap
antibiotik tersebut.
Imunitas
Aktif Pasif
Alami Induksi
Alami Induksi
Antibodi
diproduksi
setelah
terpapar
Antibodi
diproduksi setelah
diimunisasi
toksoid atau agen
infeksi yang sudah
dibunuh atau
sudah diberi
perlakuan
Antibodi
diperoleh
oleh bayi
melalui
plasenta
dan ASI
Antibodi
diperoleh
melalui
injeksi
imunoglobin
Tidak ada sel
memori
Sel B memori dan
sel T memori
Kapsul dimusnahkan
Bakteri masih memiliki kapsul yg
dapat menyebabkan penyakit
Tanpa kapsul, bakteri tidak
lagi menyebabkan penyakit,
tetapi tetap bereaksi seperti
antigen
Membuat Vaksin
Sistem imun akper
Sistem imun akper
Sistem imun akper
Sistem imun akper

More Related Content

What's hot

Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasAbdul Hakim
 
Embriologi sistem integumen
Embriologi sistem integumenEmbriologi sistem integumen
Embriologi sistem integumenDhanie Pradoto
 
Sistim kardiovaskuler
Sistim kardiovaskulerSistim kardiovaskuler
Sistim kardiovaskulerfikri asyura
 
Imunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikImunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikLisa Andina
 
Immunoglobulin
ImmunoglobulinImmunoglobulin
ImmunoglobulinDedi Kun
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Nur Aini
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9tristyanto
 
Makalah konsep dasar pertahanan tubuh
Makalah konsep dasar pertahanan tubuhMakalah konsep dasar pertahanan tubuh
Makalah konsep dasar pertahanan tubuhRahmania Azwarini
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitSurya Seftiawan Pratama
 
Pertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalPertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalHeri Cahyono
 
Respon imun thdp kanker
Respon imun thdp kankerRespon imun thdp kanker
Respon imun thdp kankerROSFI HUZAIMA
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Welly Andrei
 
Respon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasitRespon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasitPratiwiRatih
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveSiti Avirda
 

What's hot (20)

Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
 
Embriologi sistem integumen
Embriologi sistem integumenEmbriologi sistem integumen
Embriologi sistem integumen
 
Sistim kardiovaskuler
Sistim kardiovaskulerSistim kardiovaskuler
Sistim kardiovaskuler
 
Imunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikImunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifik
 
Immunoglobulin
ImmunoglobulinImmunoglobulin
Immunoglobulin
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9
 
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan  BakteriPewarnaan  Bakteri
Pewarnaan Bakteri
 
Makalah konsep dasar pertahanan tubuh
Makalah konsep dasar pertahanan tubuhMakalah konsep dasar pertahanan tubuh
Makalah konsep dasar pertahanan tubuh
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Pertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalPertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awal
 
Respon imun thdp kanker
Respon imun thdp kankerRespon imun thdp kanker
Respon imun thdp kanker
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
 
Respon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasitRespon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasit
 
Rkk26
Rkk26Rkk26
Rkk26
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 

Viewers also liked

Viewers also liked (14)

Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSoal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh ManusiaSistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
 
Ppt sistem imun
Ppt sistem imunPpt sistem imun
Ppt sistem imun
 
Zimbabwe in Crisis
Zimbabwe in CrisisZimbabwe in Crisis
Zimbabwe in Crisis
 
Shift Happens
Shift HappensShift Happens
Shift Happens
 
Feels Bad On The Back
Feels Bad On The BackFeels Bad On The Back
Feels Bad On The Back
 
Sheltering Wings
Sheltering WingsSheltering Wings
Sheltering Wings
 
THIRST
THIRSTTHIRST
THIRST
 
Foot Notes
Foot NotesFoot Notes
Foot Notes
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
 
Social Media for Business
Social Media for BusinessSocial Media for Business
Social Media for Business
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins All
 
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedeeYou Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
 

Similar to Sistem imun akper

Similar to Sistem imun akper (20)

Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitas
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Sistem imun.ppt
Sistem imun.pptSistem imun.ppt
Sistem imun.ppt
 
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.pptkuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
 
Sistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.pptSistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.ppt
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Ilmu dasar keperawatan 1 imunologi
Ilmu dasar keperawatan 1 imunologiIlmu dasar keperawatan 1 imunologi
Ilmu dasar keperawatan 1 imunologi
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
 
SISTEM IMUN 1 .pptx
SISTEM IMUN 1 .pptxSISTEM IMUN 1 .pptx
SISTEM IMUN 1 .pptx
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)
 
Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 

More from materi-x2

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxmateri-x2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikalmateri-x2
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralmateri-x2
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)materi-x2
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarmateri-x2
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrinmateri-x2
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafanmateri-x2
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulermateri-x2
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetymateri-x2
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptifmateri-x2
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratmateri-x2
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapanmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumenmateri-x2
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi matamateri-x2
 

More from materi-x2 (20)

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
Bidai
Bidai Bidai
Bidai
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 

Recently uploaded

Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxNickyRhuum
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.Kdanangandi
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptagussudarmanto9
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasihanifatunfajria
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAWinda Qowiyatus
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaiskandar186656
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKpinkhocun
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxnadyahermawan
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptHamzahNasir2
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptxWirataShiju
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxrifdahatikah1
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahtien148950
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptxYernimaDaeli1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKAshriNurIstiqomah1
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxMuhammadMazlan12
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
 

Recently uploaded (19)

Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 

Sistem imun akper

  • 1.
  • 2. Imunitas : Daya tahan tubuh untuk melawan penyakit  melawan infeksi. Semua sel dan molekul yang terlibat dalam imunitas tubuh, merupakan suatu kesatuan fungsional disebut : sistem imun. Tanggap (respon) terhadap substansi asing yang masuk ke dalam tubuh, secara kolektif disebut respon imun . Definisi spesifik : Imunitas adalah reaksi untuk melawan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh seperti mikroorganisme (bakteri, virus, parasit) & molekul besar (protein, polisakharida). Reaksi yang terjadi meliputi reaksi seluler dan molekul.
  • 3. Manfaat imunologi untuk kesehatan / kedokteran 1. Sistem imun dapat dimanipulasi agar fungsi sistem imun dapat dikontrol untuk melawan penyakit. Manipulasi sistem imun dapat dilakukan dengan: - memanipulasi antigen asing yang masuk – vaksinasi - memanipulasi pertemuan substansi asing dengan sel/molekul sistem imun – imunoterapi. Contoh : vaksinasi terhadap smallpox oleh Edward Jenners (1758). Observasi Jenners  pemerah susu yang menderita smallpox setelah sembuh jarang/tidak pernah terkena smallpox untuk kedua kalinya.
  • 4. - Suntikkan cairan dari lesi cowpox ke anak umur 8 th beberapa minggu. - Setelah selesai, anak tersebut diinfeksi virus smallpox → tidak sakit (kebal terhadap smallpox). Metoda Jenners disebut vaksinasi (vaccine – dari sapi) → metoda vaksinasi dipakai secara luas untuk mengin- duksi imunitas terhadap bermacam-macam penyakit.
  • 5. 2. Reaksi imun in vitro dan in vivo dapat dimanfaatkan untuk : diagnosis & terapi penyakit infeksi dan/atau terpapar toksin. Contoh : antibodi terhadap virus/bakteri dalam darah dipakai sebagai indikator perkembangan penyakit. Antibodi terhadap toksin/bisa digunakan untuk mengobati penderita terpapar toksin/bisa i.e pasien digigit ular, dsb.
  • 6. Komponen imunitas tubuh : 1. Innate/natural immunity - imunitas yang sudah ada sejak fetus/dilahirkan. - bersifat nonspesifik → imunitas nonspesifik - berperan sebagai garis pertahanan pertama terhadap invasi substansi asing ke dalam tubuh. 2. Acquired/adaptive immunity - imunitas yang didapat - bersifat spesifik → imunitas spesifik - berkembang karena diinduksi/distimulasi oleh intervensi substansi asing yang masuk ke dalam tubuh. - substansi asing yg menginduksi imunitas spesifik disebut antigen.
  • 7. Elemen/struktur yang mendukung imunitas tubuh. Innate / natural immunity Adaptive/acquired immunity Resistensi Resistensi tidak berubah pada infeksi berikutnya Resistensi menjadi lebih baik pada infeksi berikutnya Soluble factors Lisozim, komplemen, interferon Antibodi Cells Epitel permukaan & mukosa, fagosit, sel NK Limfosit T
  • 8. Sistem Imun Organ limfatik primer Sumsum tulang belakang Kelenjar timus Organ limfatik sekunder Limpa Nodus limfa Tonsil
  • 10. Fungsi Sistem Imun • penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh; • untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tua; • sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkannya. Respon imun Non-spesifik Fagositosis Spesifik Inflamasi Imunitas humoral (antibodi) Imunitas diperantai sel (sel-sel) Patogen dalam tubuh Pembekuan darah Dalam tubuh Luar tubuh Penghalang misalnya kulit Luka Patogen misalnya bakteri Lisozim dalam keringat
  • 11. Pertahanan Tubuh Alami • Neutrofil, eusinofil, basofil, monosit, limfosit Silia Pertahan mekanik berupasel-sel bersilia dalam saluran pernapasan Pertahanan Tubuh oleh Sel Darah Putih • Pertahanan fisik: kulit • Pertahanan Mekanik: rambut hidung, silia • Pertahanan Kimia: air mata, mukus, saliva •Pertahanan Biologis: bakteri alami
  • 12. Pertahanan Tubuh Alami Asam lemak dan bakteri alami Lisozim pada mukus dalam hidung Lisozim pada ludah Mukus dan silia pada saluran udara Lisozim pada air mata Asam pada lambung Lisozim pada usus halus Bakteri pada usus besar Lisozim pada urin Bakteri alami pada vagina
  • 13. Tahapan aktivitas sel PertahananTubuh dlm menghadapi zat asing 1. Pengenalan antigen 2. Komunikasi antar sel 3. Mengalahkan penyerang
  • 14. 1. Pengenalan antigen Sel-sel darah putih akan mengenali antigen / zat asing kemudian menandai bentuk molekul protein dan molekul lain pada permukaan sel dapat dibedakan antara sel diri sendiri dan bukan diri sendiri (sel asing)
  • 15. 2. Komunikasi antar sel Leukosit yang sudah mengenali molekul asing (misalnya berupa bakteri maupun mikroorganisme lain) selanjutnya menginformasikan kepada sel-sel pertahanan tubuh lain bahwa antigen telah datang Komunikasi antar sel tersebut diperantarai oleh sitokin (suatu protein yang disekresi oleh sel bernukleus)
  • 16. 3. Mengalahkan penyerang. Sel penyerang / antigen akan dilemahkan dengan protein spesifik yang diproduksi oleh sel pertahanan tubuh yang disebut antibodi Antibodi akan mengikat antigen sehingga mudah dihancurkan oleh leukosit
  • 17. Perbedaan respons nonspesifik dengan respons spesifik Respons nonspesifik Respons spesifik Bereaksi sama terhadap semua agen infeksi Memiliki reaksi berbeda untuk agen infeksi yang berbeda Tidak memiliki memori terhadap infeksi sebelumnya Memiliki memori terhadap infeksi sebelumnya Tingkat reaksi sama pada tiap agen infeksi yang berusaha menyerang Tingkat reaksi akan lebih besar terhadap agen infeksi yang pernah menyerang sebelumnya
  • 18. Respons nonspesifik • Pertahanan lapis pertama • Pertahanan lapis kedua
  • 19. Pertahanan lapis pertama • Kulit (menyekresi asam lemak dan keringat yang mengandung garam sehingga menghambat laju bakteri) • Membran mukosa (saluran pernapasan yang menyekresi lendir akan memerangkap bakteri) • Sekresi alami (Liur dan air mata mengandung lisozim. Asam di lambung dapat membunuh bakteri yang masuk lewat makanan. ASI (air susu ibu) mengandung laktoperoksidase. Cairan sperma mengandung spermin.) • Bakteri alami (Secara normal pada kulit, saluran pencernaan, dan saluran kelamin terdapat beberapa jenis bakteri alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen)
  • 20. Pertahanan lapis kedua • Fagosit dan sel pembunuh alami (sdm yg mampu menghancurkan materi asing, ex. neutrofil & monosit) • Protein komplemen (ketika antibodi terbentuk, prot komplementer akan menempel pd mikrob) • Interferon (bbrp sel menyekresi interferon utk membuat sel kebal terhadap partikel virus) • Sitokin (pembawa pesan antarsel utk kekebalan, bkrjasama dgn SSP & sist jaringan lain. Sel dpt merespons pesan jika sitokin punya reseptor yg cocok) • Inflamasi (reaksi akibat timbulnya infeksi dan terbukanya arteriol di sekitar daerah yang terluka sehingga suplai darah ke daerah yang terluka meningkat. Dikontrol oleh enzim dan beberapa komponen lainnya, seperti serotonin, platelet, dan basofil)
  • 21.
  • 22. Respons spesifik • Pertahanan lapis ketiga melibatkan limfosit B dan limfosit T
  • 23. Sel limfosit B Sel B plasma Sel B memori Sel limfosit T Sel T pembantu Sel T pembunuh Sel T supresor Sel B pembelah
  • 24. Primary .vs. Secondary Immune Response
  • 25. Sumsum tulang Sel stem Limfosit berasal dari sel-sel stem di dalam tulang Limfosit Sel B matang di limfa nodusSel T matang di kelenjar timus Sel T Sel T pembunuh Sel T pembantu Sel B Mengaktivasi Reseptor permukaan spesifik untuk anitgen “asing” Sel B merespon terhadap antigen. Sel B menggandakan diri, membentuk klon-klon sel plasma yang mensekresikan antibodi Imunitas humoralImunitas yang disebabkan sel Antigen pada permukaan organisme penginfeksi Sel T pembunuh Memori Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel memori. Infeksi kedua oleh antigen yang sama akan menghasilkan respon sekunder yang lebih cepat Antibodi berikatan dengan mikroorganisme untuk membunuhnya. Sel B tidak terlibat secara langsung. Respon Imun Spesifik •Antibody-Mediated Immunity •Cell-Mediated Immunity
  • 26. Cara sel B dan sel T mengenali materi asing • Protein pada membran sel ditentukan oleh suatu gen yang disebut MHC (Major Histocompatibility Complex). Protein yang dihasilkan oleh gen disebut protein marka atau protein penanda. • 2 macam penanda: Penanda kelas 1  di seluruh sel kecuali sel darah merah. Penanda kelas 2  pada sel T, sel B, dan beberapa makrofaga. • Penanda MHC yang dimiliki seorang individu disebut identitas dan penanda MHC yang tidak dimiliki seorang individu disebut nonidentitas atau materi asing. • Sel B dan sel T akan mengenali dan mengabaikan sel yang memiliki penanda MHC sebagai materi yang tidak berbahaya, dan mengenali agen infeksi berupa bakteri atau virus sebagai materi asing atau nonidentitas, kemudian memicu sel B dan sel T untuk bereaksi.
  • 27. Sel B • Memiliki imunoglobin pada permukaannya. Imunoglobin adalah protein yang dapat mengidentifikasi antigen. • Imunoglobin setiap jenis sel B memiliki struktur yang spesifik dan hanya mengenali satu jenis antigen. • Jadi, ketika sel B telah mengidentifikasi antigen, maka sel B bereplikasi dengan cepat menghasilkan sel khusus yang disebut sel plasma, untuk menghasilkan antibodi yang akan dilepas ke cairan tubuh.
  • 28. How an antibody operates/works? Deactivation of a bacterium by an antibody.
  • 29. Activates B- Cell Activates Cytotoxic T- Cell Memory B-Cell Memory T-Cell Kills Infected Cells Antibodies
  • 30.
  • 34. Tipe Fungsi Tipe Fungsi IgG Mengaktifkan protein komplemen dan makrofaga, memelihara janin (fetus) dari serangan penyakit. IgD Mengaktifka n sel B. IgM Aglutinasi, mengaktifkan protein komplemen, merangsang fagositosis mikrob oleh makrofaga. IgA Mengikat mikrob (pada daerah permukaan saluran pernapasan dan saluran makanan), mencegah mikrob masuk ke tubuh, mengeluarkan mikrob dari dalam tubuh bersama nukleus dan sekresi lainnya. IgE Proteksi terhadap serangan parasit dan bersama IgG mengikat serta mengusir antigen alergi.
  • 35. Struktur & cara kerja antibodi • Produksi antibodi pada infeksi pertama kali disebut respons antibodi primer. • Pada infeksi kedua, sistem imun merespons lebih cepat. Ini disebut respons antibodi sekunder. Konsentrasi antibodi meningkat lebih banyak dan lebih cepat daripada saat respons primer. • Jumlah sel memori menurun setelah infeksi pertama, tetapi sel B memori dapat dihasilkan dengan lebih cepat pada saat infeksi kedua.
  • 36. Antibodies • Y-shaped protein molecule. • Made up of variable and constant regions. • Made up of Heavy and Light chains. • Produced by B- Lymphocytes • Function: Recognize antigens, bind to and deactivate them. – Note: Variable region recognizes the anitgens.
  • 37. How an antibody operates/works? Deactivation of a bacterium by an antibody.
  • 38. Sel T • Setelah menemukan antigen yang cocok, sel T bereplikasi dengan cepat dan membentuk memori. • Sel T tidak membentuk antibodi. Sel T bekerja sama dalam sistem imun. Imunitas yang melibatkan sel T dan fagosit disebut imunitas tingkat sel. • Sel T penolong (helper T cells: Th) membawa protein penanda kelas 2 akan mengenali fagosit tersebut dan merangsang sel B untuk bereplikasi. • Sel T sitotoksik (cytotoxic T cells: Tc) yang bertugas membunuh sel tubuh yang terkena infeksi, dgn cara menyekresikan suatu protein yg dpt melubangi membran sel.
  • 39. Sumsum tulang Sel stem Limfosit berasal dari sel-sel stem di dalam tulang Limfosit Sel B matang di limfa nodusSel T matang di kelenjar timus Sel T Sel T pembunuh Sel T pembantu Sel B Mengaktivasi Reseptor permukaan spesifik untuk anitgen “asing” Sel B merespon terhadap antigen. Sel B menggandakan diri, membentuk klon-klon sel plasma yang mensekresikan antibodi Imunitas humoralImunitas yang disebabkan sel Antigen pada permukaan organisme penginfeksi Sel T pembunuh Memori Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel memori. Infeksi kedua oleh antigen yang sama akan menghasilkan respon sekunder yang lebih cepat Antibodi berikatan dengan mikroorganisme untuk membunuhnya. Sel B tidak terlibat secara langsung. Respon Imun Spesifik •Antibody-Mediated Immunity •Cell-Mediated Immunity
  • 40. Sebaran sel B dan sel T di dlm tubuh • Sel B dan sel T dibentuk pada jaringan limfoid primer, yaitu sumsum tulang dan timus. Sel B dan sel T mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh.
  • 41. Pencegahan Penyakit • Kekebalan tubuh • aktif  alami (aktivasi karena infeksi patogen), buatan (injeksi antigen ke dalam tubuh atau vaksinasi) • pasif  alami (antibodi yang diberikan dari Ibu ke bayinya), buatan (antibodi diekstrak dari individu lain kemudian disuntikkan ke tubuh orang lainnya atau serum) Pengobatan Penyakit dengan Antibiotik Antibiotik merupakan senyawa kimia untuk melawan bakteri penyebab penyakit. Konsumsi antibiotik kepada suatu individu secara terus menerus dapat menyebabkan menurunnya kemampuan antibiotik dalam melawan penyakit, disebabkan meningkatnya jumlah baketri yang resisten terhadap antibiotik tersebut.
  • 42. Imunitas Aktif Pasif Alami Induksi Alami Induksi Antibodi diproduksi setelah terpapar Antibodi diproduksi setelah diimunisasi toksoid atau agen infeksi yang sudah dibunuh atau sudah diberi perlakuan Antibodi diperoleh oleh bayi melalui plasenta dan ASI Antibodi diperoleh melalui injeksi imunoglobin Tidak ada sel memori Sel B memori dan sel T memori
  • 43. Kapsul dimusnahkan Bakteri masih memiliki kapsul yg dapat menyebabkan penyakit Tanpa kapsul, bakteri tidak lagi menyebabkan penyakit, tetapi tetap bereaksi seperti antigen Membuat Vaksin