Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan internal ikatan dan kader Muhammadiyah yang lahir dari proses dialektika diri, ikatan, agama, dan realitas sosial untuk mencapai tujuan pembentukan akademisi Islam yang berakhlak mulia. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya transformasi kesadaran dari mitos ke ilmu demi mewujudkan masyarakat keadilan, ilmu, dan lingkungan yang indah sebagaimana ajaran Islam.
2. Manusia yang berakal
Kebutuhan Internal Ikatan & Kader yang lahir
dari dalam melalui; dialektika diri, ikatan,
agama dan realitas sosial
3. No
Eksistensi
manusia
Esensi Kesadaran Fitrah
(Basic Human Drives)
Basic Human
Values
(Basic Islamic
Values)
Kebutuhan
Dasar (Basic
Human Needs)
1 Al Insan Rasa ingin tahu Intelektual Intelektual
2 Al Basyar Rasa lapar, haus, dingin Biologis Biologis
3 Abdullah
Sarat ingin berterima kasih
dan bersyukur kepada Tuhan
Spiritual Spiritual
4 An-Nas
Rasa tahan sendiri dan
menderita dalam kesepian
Sosial Sosial
5 Khalifah fil ardhi
Butuh keamanan, ketertiban,
kedamaian, kemakmuran,
keadilan dan keindahan
lingkungan
Estetika Estetika
4. Manusia berkesadaran kenabian yang berupaya
melakukan transformasi sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing
kader. Manusia ini mengaktualkan potensi yang
ada agar berubah menjadi eksistensi sehingga
terlaksananya kedudukan manusia sebagai
khalifah yang bertugas memak-murkan bumi
dalam rangka meningkatkan ibadah padaTuhan.
6. “Terbentuknya akademisi Islam yang beraklak
mulia demi mencapai tujuan Muhammadiyah”
Makna;
Rasional
Ilmiah
Akhlak yang baik
Masyakat Ilmu
7. “Anggun dalam moral dan unggul dalam
intelektual”
Menjadi;
“Unggul dalam Intelektual, Anggun dalam
Moral dan Radikal dalam Gerakan”
8. Kemahasiswaan menjadi Intelektualitas
Keagamaan menjadi Religiusitas,
Transendental
Kemasyarakatan menjadi Humanisasi dan
Liberasi
9. sebagai hadiah malaikat menanyakan,
apakah aku ingin berjalan di atas mega, dan
aku menolaknya karena kakiku masih di
bumi, sampai kejahatan terakhir
dimusnahkan, sampai dhuafa dan
mustad’afin diangkap Tuhan dari penderitaan
(Kuntowijoyo, Ma’rifat Daun Daun Ma’rifat)
10. Roger Garaudy “Filsafat Kenabian”
Muhammad Iqbal “Kesadaran Mistik dan
Kesadaran Kenabian”
RobertW. Feredrichs “Sosiologi profetis dan
sosiologi imam.”
Kontowijoyo “Integrasi; ta’muruna bil ma’ruf,
tanhauna ‘anil munkar dan wa tu’minuna
billah”
11. Menolak Islamisasi Ilmu: Karena Islamisasi ilmu (Islamization
of Knowledge) lebih merupakan eklektisisme antara Sains
dan Nilai-nilai Islam yang ditempelkan seperti kosmetik pada
wajah Sains Barat.
Objektifikasi: internalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai Islam
Transformasi kesadaran: dari mitos (barakah, karamah) dan
ideologi (malakah) ke ilmu (hikmah)
SpektrumWacana dan Gerakan Khayr Ummah:
Humanisasi (al-amr bi al-ma`ruf): pemanusiaan manusia,
mengembalikan posisi manusia pada fitrahnya.
Liberasi (al-nahy `an al-munkar): pembebasan dalam bidang
ekonomi, sosial- budaya, politik, dan ilmu pengetahuan.
Transendensi (al-iman bi Allah): ruh humanisasi dan liberasi
Disampaikan Mas Zaki pada saat DAP di Jakarta
12. Diaspora Gerakan
Inspirasi;
• Surat Jum’at; 10 “apabila telah ditunaikan shalat,
maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung”
• Kiai Ahmad Dahlan