SlideShare a Scribd company logo
ILMU UKUR TANAH
       MATERI
PENGUKURAN SIPAT DATAR
     MEMANJANG

        Oleh
   HUTAMI SHINTYA P
Pengukuran Sipat Datar

 Pengukuran Sipat Datar adalah menentukan beda
tinggi berdasarkan garis bidik yang telah mendatar
                dari alat ukur sipat datar.
    Dan garis bidik yang telah mendatar tersebut
  diarahkan ke rambu yang didirikan di suatu titik
  yang hendak ditentukan beda tingginya dengan
       titik lain dimana juga didirikan rambu.
 Dengan mengetahui perbedaan bacaan rambu di
  suatu titik dengan rambu di titik lain merupakan
     perbedaan tinggi kedua titik yang diukur.
Metoda Pengukuran Sipat Datar

Sipat Datar Memanjang (Differential
 Levelling)
Sipat Datar Profil (Profile Levelling)
Sipat Datar Luas (Spot Levelling)
Sipat Datar Penyebrangan (Reciprocal
 Levelling)
Sipat Datar Teliti (Precise Levelling)
Peralatan yang digunakan

Water pass
Statif
Roll meter
Rambu ukur
 Unting-unting
 Patok
Payung
Sipat datar memanjang dilakukan apabila
     jarak antara 2 buah titik yang akan
       ditentukan beda tingginya terlalu
 jauh, sehingga rambu tidak dapat langsung
 dibaca dengan jelas dan teliti atau keadaan
  lapangan sedemikian rupa sehingga garis
   bidik tidak dapat memotong garis skala
                 rambu ukur.
Syarat-Syarat Pengukuran
         Sipat Datar Memanjang
Banyaknya slag tiap seksi harus benar, slag
 adalah jarak antara 2 tempat dimana
 didirikan rambu ukur. Seksi adalah jarak
 antara 2 titik yang akan ditentukan beda
 tingginya.
Syarat-Syarat Pengukuran
         Sipat Datar Memanjang
Masing-masing       pengukuran     tiap  slag
 dilakukan”double stand” (diubah alatnya ke
 kiri ke kanan atau ke muka ke belakang).
Pengukuran satu seksi harus diselesaikan
 dalam satu hari.
Diusahakan tiap seksi memenuhi syarat
 jumlah jarak belakang sama dengan jumlah
 jarak muka.
Syarat-Syarat Pengukuran
        Sipat Datar Memanjang
Rambu harus diletakkan tegak lurus
 diatas titik atau pilar atau tatakan
 rambu ukur.
Pembacaan selalu dilakukan ke
 rambu belakang baru ke rambu
 muka, hal ini dimaksudkan untuk
 menghindari kekeliruan tanda beda
 tinggi (+) atau (-).
Syarat-Syarat Pengukuran
         Sipat Datar Memanjang
Setiap pindah slag rambu muka menjadi
 rambu belakang, sedang rambu belakang
 menjadi rambu muka slag berikutnya. Hal
 ini dimaksudkan untuk mengeliminasi
 pengaruh kesalahan sistematis dari rambu
 ukur.
Selisih stand 1 dan stand 2 tidak boleh lebih
 dari 2 mm atau masih dalam satuan mm.
Rumus Menghitung
       Jarak Optis dan Beda
              Tinggi
Jarak antara rambu dengan alat ukur
  dihitung secara optis, yaitu:
Jarak belakang: Db = 100 (BA.blk – BB.blk)
Jarak muka : Dm= 100 (BA.mk – BB.mk)

Beda tinggi dihitung dengan rumus :
          ∆H = BT.blk – BT.mk
Kesalahan-Kesalahan Pada
      Pengukuran Sipat Datar Memanjang
a. Kesalahan Petugas
   Disebabkan oleh surveyor
   Disebabkan oleh pemegang rambu
   Disebabkan oleh pencatat data
b. Kesalahan Alat
   Lensa yang sudah buram, nivo yang tidak
     stabil, dan lain-lain
Kesalahan-Kesalahan Pada
       Pengukuran Sipat Datar Memanjang
c. Kesalahan Alam
    Disebabkan pengaruh sinar matahari
     langsung.
    Pengaruh refraksi cahaya.
    Pengaruh lengkung bumi.
    Disebabkan pengaruh posisi instrument
     sifat datar dan rambu.
Ilmu Ukur Tanah

More Related Content

What's hot

Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
Hendra Supriyanto
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupEqi Arzaqi
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
Dangzt Iman
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetrisKharistya Amaru
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonHendra Supriyanto
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
lalu hadi sadikin
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
yulika usman
 
Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1
Ahmad Bashir
 
Bab 6 menyipat datar
Bab 6 menyipat datarBab 6 menyipat datar
Bab 6 menyipat datar
Hendra Supriyanto
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
Tutus Kusuma
 
Polygon tertutup
Polygon tertutupPolygon tertutup
Polygon tertutup
Arif Anwar
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Anindya N. Rafitricia
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
lia anggraini
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
yulika usman
 
Double stand
Double standDouble stand
Double stand
Mega Yasma Adha
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Retno Pratiwi
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah
Laporan praktikum ilmu ukur tanahLaporan praktikum ilmu ukur tanah
Laporan praktikum ilmu ukur tanah
farlisazahra
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
didiek hermansyah
 
Pengukuran mendatar
Pengukuran mendatarPengukuran mendatar
Pengukuran mendatar
Kurniawan Akbar
 

What's hot (20)

Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetris
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1
 
Bab 6 menyipat datar
Bab 6 menyipat datarBab 6 menyipat datar
Bab 6 menyipat datar
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Polygon tertutup
Polygon tertutupPolygon tertutup
Polygon tertutup
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Double stand
Double standDouble stand
Double stand
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah
Laporan praktikum ilmu ukur tanahLaporan praktikum ilmu ukur tanah
Laporan praktikum ilmu ukur tanah
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
 
Pengukuran mendatar
Pengukuran mendatarPengukuran mendatar
Pengukuran mendatar
 

Similar to Ilmu Ukur Tanah

Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
ArvinThamsir1
 
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
ArvinThamsir1
 
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tolPaparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Erwangga1
 
Piyuut tralala www
Piyuut  tralala wwwPiyuut  tralala www
Piyuut tralala www
Rendi Myung
 
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
DhiyaNadhifAthaya
 
Kesalahan-kesalahan pada survei dan pemetaan.pptx
Kesalahan-kesalahan    pada survei dan pemetaan.pptxKesalahan-kesalahan    pada survei dan pemetaan.pptx
Kesalahan-kesalahan pada survei dan pemetaan.pptx
MuhammadAkbarFSeiei
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
yonolino
 
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
ALFIANSYAHYOGAREZASA
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
Kharistya Amaru
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
Subiarto Manangin
 
Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilan
aditya
 
Alat ukur tanah
Alat ukur tanahAlat ukur tanah
Alat ukur tanah
guestf85c19
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pasbond
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
Akmal_sidiq
 
Theory & practical theodolite traverse
Theory & practical theodolite traverseTheory & practical theodolite traverse
Theory & practical theodolite traverse
Mohd Firdaus Ismail
 
Perhitungan_KDV.pptx
Perhitungan_KDV.pptxPerhitungan_KDV.pptx
Perhitungan_KDV.pptx
NanaPkun
 
Laporan edit
Laporan editLaporan edit
Laporan edit
SILVIYAEKAS1
 
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docxTEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
DelvinaAudina
 

Similar to Ilmu Ukur Tanah (20)

Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
 
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
 
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tolPaparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
 
Pig
PigPig
Pig
 
Piyuut tralala www
Piyuut  tralala wwwPiyuut  tralala www
Piyuut tralala www
 
Bab 7 menyipat datar 2
Bab 7 menyipat datar 2Bab 7 menyipat datar 2
Bab 7 menyipat datar 2
 
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
 
Kesalahan-kesalahan pada survei dan pemetaan.pptx
Kesalahan-kesalahan    pada survei dan pemetaan.pptxKesalahan-kesalahan    pada survei dan pemetaan.pptx
Kesalahan-kesalahan pada survei dan pemetaan.pptx
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
 
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilan
 
Alat ukur tanah
Alat ukur tanahAlat ukur tanah
Alat ukur tanah
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
 
Theory & practical theodolite traverse
Theory & practical theodolite traverseTheory & practical theodolite traverse
Theory & practical theodolite traverse
 
Perhitungan_KDV.pptx
Perhitungan_KDV.pptxPerhitungan_KDV.pptx
Perhitungan_KDV.pptx
 
Laporan edit
Laporan editLaporan edit
Laporan edit
 
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docxTEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
 

Recently uploaded

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 

Recently uploaded (20)

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 

Ilmu Ukur Tanah

  • 1. ILMU UKUR TANAH MATERI PENGUKURAN SIPAT DATAR MEMANJANG Oleh HUTAMI SHINTYA P
  • 2. Pengukuran Sipat Datar Pengukuran Sipat Datar adalah menentukan beda tinggi berdasarkan garis bidik yang telah mendatar dari alat ukur sipat datar. Dan garis bidik yang telah mendatar tersebut diarahkan ke rambu yang didirikan di suatu titik yang hendak ditentukan beda tingginya dengan titik lain dimana juga didirikan rambu. Dengan mengetahui perbedaan bacaan rambu di suatu titik dengan rambu di titik lain merupakan perbedaan tinggi kedua titik yang diukur.
  • 3. Metoda Pengukuran Sipat Datar Sipat Datar Memanjang (Differential Levelling) Sipat Datar Profil (Profile Levelling) Sipat Datar Luas (Spot Levelling) Sipat Datar Penyebrangan (Reciprocal Levelling) Sipat Datar Teliti (Precise Levelling)
  • 4. Peralatan yang digunakan Water pass Statif Roll meter Rambu ukur  Unting-unting  Patok Payung
  • 5. Sipat datar memanjang dilakukan apabila jarak antara 2 buah titik yang akan ditentukan beda tingginya terlalu jauh, sehingga rambu tidak dapat langsung dibaca dengan jelas dan teliti atau keadaan lapangan sedemikian rupa sehingga garis bidik tidak dapat memotong garis skala rambu ukur.
  • 6. Syarat-Syarat Pengukuran Sipat Datar Memanjang Banyaknya slag tiap seksi harus benar, slag adalah jarak antara 2 tempat dimana didirikan rambu ukur. Seksi adalah jarak antara 2 titik yang akan ditentukan beda tingginya.
  • 7. Syarat-Syarat Pengukuran Sipat Datar Memanjang Masing-masing pengukuran tiap slag dilakukan”double stand” (diubah alatnya ke kiri ke kanan atau ke muka ke belakang). Pengukuran satu seksi harus diselesaikan dalam satu hari. Diusahakan tiap seksi memenuhi syarat jumlah jarak belakang sama dengan jumlah jarak muka.
  • 8. Syarat-Syarat Pengukuran Sipat Datar Memanjang Rambu harus diletakkan tegak lurus diatas titik atau pilar atau tatakan rambu ukur. Pembacaan selalu dilakukan ke rambu belakang baru ke rambu muka, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kekeliruan tanda beda tinggi (+) atau (-).
  • 9. Syarat-Syarat Pengukuran Sipat Datar Memanjang Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang, sedang rambu belakang menjadi rambu muka slag berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi pengaruh kesalahan sistematis dari rambu ukur. Selisih stand 1 dan stand 2 tidak boleh lebih dari 2 mm atau masih dalam satuan mm.
  • 10. Rumus Menghitung Jarak Optis dan Beda Tinggi Jarak antara rambu dengan alat ukur dihitung secara optis, yaitu: Jarak belakang: Db = 100 (BA.blk – BB.blk) Jarak muka : Dm= 100 (BA.mk – BB.mk) Beda tinggi dihitung dengan rumus : ∆H = BT.blk – BT.mk
  • 11. Kesalahan-Kesalahan Pada Pengukuran Sipat Datar Memanjang a. Kesalahan Petugas Disebabkan oleh surveyor Disebabkan oleh pemegang rambu Disebabkan oleh pencatat data b. Kesalahan Alat Lensa yang sudah buram, nivo yang tidak stabil, dan lain-lain
  • 12. Kesalahan-Kesalahan Pada Pengukuran Sipat Datar Memanjang c. Kesalahan Alam  Disebabkan pengaruh sinar matahari langsung.  Pengaruh refraksi cahaya.  Pengaruh lengkung bumi.  Disebabkan pengaruh posisi instrument sifat datar dan rambu.