Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat dan agama serta persamaan dan perbedaan antara keduanya.
2) Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mencari kebenaran secara mendalam dan sistematis tanpa terikat pada agama, sedangkan agama adalah sistem kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
3) Terdapat persamaan antara filsafat dan agama yaitu sama-sama
Dokumen tersebut membahas perbedaan pandangan filsafat Barat dan Timur mengenai hakikat manusia. Paradigma Barat menekankan kebebasan manusia tanpa aturan agama, sedangkan paradigma Timur melihat manusia harus taat pada aturan agama dan moral. Dokumen ini juga membandingkan pandangan kedua paradigma terhadap pendidikan, kefitrahan manusia, sumber ilmu pengetahuan, dan otoritas keilmuan.
Dokumen tersebut membahas delapan pendekatan yang digunakan dalam studi Islam, yaitu teologis normatif, antropologis, sosiologis, filosofis, historis, fenomenologis, kebudayaan, dan psikologis.
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan dalam Islam, meliputi pengertian pendidikan menurut Islam, konsep pendidikan dalam Al-Quran dan Sunnah, sejarah perkembangan pendidikan Islam, kepentingan pendidikan, dan perbandingan pendidikan Islam dengan pendidikan Barat.
[Ringkasan]
1. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama memiliki persamaan dalam berusaha menemukan kebenaran secara sistematis dan berdasarkan akal budi;
2. Mereka juga memiliki perbedaan dalam obyek kajian, metode pencapaian kebenaran, dan sumber kekuatan akal yang digunakan;
3. Perpaduan ilmu pengetahuan dan agama dikonsepkan oleh Al Ghazali sebagai al ma’rifah untuk mengenal Tuhan melalui
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiArief S
Disini saya akan mempresentasikan hasil tugas filsafat saya tentang Ontologi dengan ilmu Metafisika. Untuk kurang lebihnya mohon maaf, dan mohon masukannya.
Ibnu Thufail adalah filsuf dan dokter abad ke-12 asal Spanyol yang terkenal dengan karyanya Hayy Ibn Yaqzan, yang menceritakan perjalanan spiritual seorang anak yatim piatu yang tumbuh di pulau terpencil untuk menemukan kebenaran tentang Tuhan melalui pengalaman mistik. Karyanya memiliki pengaruh besar dalam perkembangan filsafat di dunia Barat.
Studi kawasan Islam melibatkan analisis situasi saat ini dengan fokus pada berbagai aspek kawasan dunia Islam seperti pertumbuhan, perkembangan, dan ciri sosial budaya. Hal ini mencakup faktor-faktor yang mendukung munculnya ciri dan karakter serta perkembangan budaya di setiap kawasan Islam.
Teks tersebut membahas tentang epistemologi sains modern dengan menjelaskan beberapa hal:
1) Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber, struktur, dan kebenaran pengetahuan.
2) Sumber pengetahuan sains meliputi alam, rasio, hati, sejarah, pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, dan wahyu.
3) Epistemologi sains berfokus pada cara memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir ilmiah, yang didefinisikan sebagai berpikir yang logis dan empiris berdasarkan fakta. Dibahas pula ciri-ciri berpikir ilmiah seperti harus obyektif, rasional, terbuka, dan berorientasi pada kebenaran. Sarana berpikir ilmiah seperti bahasa, logika, dan matematika diperlukan untuk melakukan kegiatan ilmiah dengan baik.
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai DarussalamSmywlndr wlndr
Islam berkembang pesat di Brunei sejak abad ke-15. Sultan Syarif Ali memperkenalkan Islam sebagai agama resmi. Perkembangan Islam terus berlanjut di bawah pemerintahan Sultan-sultan selanjutnya dengan didirikannya lembaga-lembaga agama. Brunei merdeka dari Britania pada 1984 sebagai negara Islam di bawah Sultan Hassanal Bolkiah.
Teologi Islam membahas tentang keyakinan kebenaran terhadap pengakuan eksistensi Tuhan beserta sifat-sifatNya, termasuk hubungan Tuhan dengan alam semesta dan manusia serta hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah SWT dan sumber-sumber kebenaran agama.
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
Makalah ini membahas tentang aliran-aliran pendidikan klasik dan dua aliran pokok pendidikan di Indonesia. Beberapa aliran klasik yang dijelaskan antara lain aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Dua aliran pendidikan utama di Indonesia adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa yang didirikan Ki Hadjar Dewantara dan Pendidikan Islam.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat dan agama serta persamaan dan perbedaan antara keduanya.
2) Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mencari kebenaran secara mendalam dan sistematis tanpa terikat pada agama, sedangkan agama adalah sistem kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
3) Terdapat persamaan antara filsafat dan agama yaitu sama-sama
Dokumen tersebut membahas perbedaan pandangan filsafat Barat dan Timur mengenai hakikat manusia. Paradigma Barat menekankan kebebasan manusia tanpa aturan agama, sedangkan paradigma Timur melihat manusia harus taat pada aturan agama dan moral. Dokumen ini juga membandingkan pandangan kedua paradigma terhadap pendidikan, kefitrahan manusia, sumber ilmu pengetahuan, dan otoritas keilmuan.
Dokumen tersebut membahas delapan pendekatan yang digunakan dalam studi Islam, yaitu teologis normatif, antropologis, sosiologis, filosofis, historis, fenomenologis, kebudayaan, dan psikologis.
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan dalam Islam, meliputi pengertian pendidikan menurut Islam, konsep pendidikan dalam Al-Quran dan Sunnah, sejarah perkembangan pendidikan Islam, kepentingan pendidikan, dan perbandingan pendidikan Islam dengan pendidikan Barat.
[Ringkasan]
1. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama memiliki persamaan dalam berusaha menemukan kebenaran secara sistematis dan berdasarkan akal budi;
2. Mereka juga memiliki perbedaan dalam obyek kajian, metode pencapaian kebenaran, dan sumber kekuatan akal yang digunakan;
3. Perpaduan ilmu pengetahuan dan agama dikonsepkan oleh Al Ghazali sebagai al ma’rifah untuk mengenal Tuhan melalui
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiArief S
Disini saya akan mempresentasikan hasil tugas filsafat saya tentang Ontologi dengan ilmu Metafisika. Untuk kurang lebihnya mohon maaf, dan mohon masukannya.
Ibnu Thufail adalah filsuf dan dokter abad ke-12 asal Spanyol yang terkenal dengan karyanya Hayy Ibn Yaqzan, yang menceritakan perjalanan spiritual seorang anak yatim piatu yang tumbuh di pulau terpencil untuk menemukan kebenaran tentang Tuhan melalui pengalaman mistik. Karyanya memiliki pengaruh besar dalam perkembangan filsafat di dunia Barat.
Studi kawasan Islam melibatkan analisis situasi saat ini dengan fokus pada berbagai aspek kawasan dunia Islam seperti pertumbuhan, perkembangan, dan ciri sosial budaya. Hal ini mencakup faktor-faktor yang mendukung munculnya ciri dan karakter serta perkembangan budaya di setiap kawasan Islam.
Teks tersebut membahas tentang epistemologi sains modern dengan menjelaskan beberapa hal:
1) Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber, struktur, dan kebenaran pengetahuan.
2) Sumber pengetahuan sains meliputi alam, rasio, hati, sejarah, pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, dan wahyu.
3) Epistemologi sains berfokus pada cara memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir ilmiah, yang didefinisikan sebagai berpikir yang logis dan empiris berdasarkan fakta. Dibahas pula ciri-ciri berpikir ilmiah seperti harus obyektif, rasional, terbuka, dan berorientasi pada kebenaran. Sarana berpikir ilmiah seperti bahasa, logika, dan matematika diperlukan untuk melakukan kegiatan ilmiah dengan baik.
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai DarussalamSmywlndr wlndr
Islam berkembang pesat di Brunei sejak abad ke-15. Sultan Syarif Ali memperkenalkan Islam sebagai agama resmi. Perkembangan Islam terus berlanjut di bawah pemerintahan Sultan-sultan selanjutnya dengan didirikannya lembaga-lembaga agama. Brunei merdeka dari Britania pada 1984 sebagai negara Islam di bawah Sultan Hassanal Bolkiah.
Teologi Islam membahas tentang keyakinan kebenaran terhadap pengakuan eksistensi Tuhan beserta sifat-sifatNya, termasuk hubungan Tuhan dengan alam semesta dan manusia serta hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah SWT dan sumber-sumber kebenaran agama.
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
Makalah ini membahas tentang aliran-aliran pendidikan klasik dan dua aliran pokok pendidikan di Indonesia. Beberapa aliran klasik yang dijelaskan antara lain aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Dua aliran pendidikan utama di Indonesia adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa yang didirikan Ki Hadjar Dewantara dan Pendidikan Islam.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan psikologi, dimulai dari pandangan filsafat Yunani kuno tentang jiwa, psikologi sebagai bagian dari filsafat, hingga berkembang menjadi ilmu mandiri dengan pengembangan metode empiris. Dokumen ini juga membahas tokoh-tokoh penting dalam perkembangan awal psikologi.
Ibnu Rusyd adalah filsuf Islam terkenal abad ke-12 yang membagi ilmu pengetahuan menjadi dua kelompok utama yakni ilmu tentang Tuhan dan ilmu tentang perbuatan manusia. Ia membedakan ilmu-ilmu tersebut berdasarkan objek pengetahuan dan tujuan syariat.
Filsafat Yunani Kuno merupakan awal mula sejarah filsafat Barat. Pada masa itu, pemikiran tentang alam semesta dan manusia masih bersumber pada kepercayaan mitos. Tiga faktor memicu munculnya filsafat Yunani yaitu kekayaan mitos Yunani, perkembangan masyarakat kota-negara, dan karya-karya filsafat awal seperti Thales dan Parmenides. Filsuf-filsuf terkemuka zaman it
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptxMasterYayat
Dokumen tersebut membahas pemikiran pendidikan Islam Ibn Miskawaih. Ibn Miskawaih adalah seorang filsuf Muslim abad ke-10 yang mempelajari berbagai pemikiran dari peradaban sebelumnya. Ia memandang manusia memiliki tubuh dan jiwa yang terpisah, di mana jiwa memiliki potensi akal. Ibn Miskawaih juga menekankan pentingnya interaksi sosial untuk mencapai kebajikan.
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber pengetahuan menurut pandangan filosofi dari berbagai tradisi, yaitu tradisi Barat Kristen, Barat sekuler, Islam, India, dan kelemahan manusia dalam memperoleh pengetahuan."
Pemikiran terpenting yang dihasilkan Ibn Sina ialah falsafatnya tentang jiwa. Ia menganut teori emanasi dimana kecerdasan berasal dari Allah dan mengalir ke akal pertama hingga kesepuluh yang terhubung dengan jiwa manusia, memberikan kemampuan berpikir tentang alam semesta dan Tuhan. Ibn Sina membagi jiwa menjadi nabati, hewani, dan rasional dengan kemampuan praktis dan teoritis serta empat tingkat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang biografi dan filsafat Ibnu Tufail khususnya melalui kisah Hayy Ibn Yaqzhan.
2) Kisah Hayy Ibn Yaqzhan menceritakan tentang seorang manusia yang dibesarkan di pulau terpencil tanpa pengajaran dan mampu mengenal Tuhan hanya melalui akalnya.
3) Melalui kisah tersebut, Ibnu Tufail ingin
Makalah ini membahas tentang pemikiran filsafat Al-Kindi dengan menjelaskan biografi singkat, pandangannya tentang filsafat, filsafat pengetahuan, dan etika."
Tokoh-tokoh dalam bidang psikologi Islam telah memberikan sumbangan besar dalam pengembangan ilmu psikologi sejak abad ke-9 M, antara lain dengan mengembangkan ilmu psikosomatik, menerapkan psikoterapi, mengklasifikasikan gangguan jiwa, serta mendirikan rumah sakit jiwa pertama di dunia.
Makalah ini membahas penyelesaian sengketa pajak melalui Pengadilan Pajak. Sengketa pajak dapat diselesaikan melalui upaya hukum administrasi atau jalur pengadilan. Upaya hukum administrasi meliputi pembetulan dan keberatan, sedangkan jalur pengadilan meliputi banding, gugatan, dan peninjauan kembali. Makalah ini juga menjelaskan berbagai sanksi pajak yang dapat diberikan kepada waj
teori dan aplikasi akuntansinya. kami menyadur aplikasi akuntansinya dari buku pak Rizal. musyarakah belum diminati masyarakat. oleh karenanya, jumlah transaksi musyarakah di perbankan syariah masih nol.
semoga bermanfaat :)
Dokumen tersebut merangkum karakteristik filsafat dan manfaatnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Filsafat memiliki empat karakteristik yaitu menyeluruh, mendasar, spekulatif, dan multidimensi. Filsafat penting untuk menguji kebenaran pengetahuan, menemukan hakikat diri manusia, dan menjadi pondasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang seperti astronomi, geografi, dan il
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara uang emas dan uang kertas sebagai mata uang. Secara singkat, dokumen menyatakan bahwa sejak zaman Nabi Muhammad hingga dinasti Utsmaniyah hanya mengenal uang emas dan perak, namun saat ini uang kertas lebih dominan digunakan. Dokumen juga membahas pendapat ilmuwan Muslim terkemuka seperti Ibnu Khaldun dan Al-Ghazali yang mengesahkan penggunaan uang
Makalah ini membahas tentang pasar modal, Bursa Efek, dan saham. Pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Bursa Efek merupakan perantara yang menghubungkan antara emiten dan investor. Sedangkan saham adalah instrumen pasar modal utama yang mewakili kepemilikan perusahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang batas waktu hak guna usaha dan hak guna bangunan menurut undang-undang, pengertian perjanjian dan perikatan, syarat-syarat sah perjanjian dan unsur-unsur kesepakatan, sebab-sebab berakhirnya perikatan, asas-asas perjanjian, dan pengertian prestasi serta konsekuensi wanprestasi.
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia dan peran kewirausahaan dalam menguranginya. Pengangguran di Indonesia dipengaruhi oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi dan ketidaksesuaian antara jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja. Kewirausahaan dapat menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru melalui bisnis-bisnis kecil yang dijalankan oleh wirausaha.
Teks tersebut membahas mengenai perumusan sanksi pidana dalam hukum pidana umum dan administratif, penjelasan Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dan pembentukan peraturan perundang-undangan. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan perbedaan sanksi pidana dalam hukum pidana umum dan administratif serta tahapan pembentukan peraturan perundang-undangan menurut UU No
1) Leadership in Islam is considered a sacred position of trust that guides people to do good and obey Allah. It focuses on solving problems, protecting followers, and treating people justly.
2) Qualities of an Islamic leader according to the text include strong faith, knowledge, wisdom, and justice. They must rule according to Islamic law and seek the welfare of all.
3) The Prophet Muhammad is presented as the ideal example of an Islamic leader, who led through moral character and guidance rather than force or self-interest.
More from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (20)
1. Ibnu Bajjah dan Filsafat
Ibnu Bajjah (1095-1138) atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-
Shayigh at-Tujibi bin Bajjah (أبو بكر محمد بن يحيى بن )الصايغ adalah seorang astronom,
filsuf, musisi, dokter, fisikawan, psikolog, botanis, sastrawan, dan ilmuwan Muslim
Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di
Zaragoza, tempat yang kini bernama Spanyol, dan meninggal di Fez pada 1138.
Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Albertus Magnus.
Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap atau tidak sistematis dan kurang teratur
hal ini dikarenakan kematiannya yang cepat. umurnya hanya mencapai usia 42-43
tahun, padahal pada umur itulah, manusia kebanyakan menjadi produktif. Kematiannya
memang cepat, namun karyanya dan pengetahuannya tidak dapat dianggap remeh. Ia
memiliki pengetahuan yang luas pada bidang kedokteran, Matematika, dan Astronomi.
Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa.
bahkan selain Aviroes (Ibu Rushd) dan Albertus Magnus, ada lagi ilmuwan yang
terpengaruh oleh pemikiran Ibnu Bajjah yakni Ibnu Tufail dan Al-Bitruji hingga
Immanuel Kant.
Ibnu Bajjah dapat menyelesaikan dunia akademisinya di kota kelahirannya, Zaragoza. Ia
meneruskan studinya ke Granada, suatu tempat di Spanyol. Dan, ketika itupula ia telah
menjadi seorang sarjana bahasa dan sastra Arab serta dapat menguasai dua belas macam
ilmu pengetahuan di antaranya sastra, tata bahasa, dan filsafat kuno. Ia bahkan
disejajarkan dengan tokoh ilmuwan muslim yang disebut-sebut sebagai pangerannya
para cendekiawan yakni al-Syam al-Rais Ibnu Sina.
Selain sebagai ilmuwan jenius, Ibnu Bajjah juga memiliki kelihaian dalam berpolitik.
Selama hidupnya, ia menjabat sebagai pejabat negara, menteri negara dan kemudian
wazir. Di kota kelahirannya, ia berkarir di dunia perpolitikan hingga Abu Bakar Ibrahim
seorang Gubernur Zaragoza tertarik untuk mengangkatnya sebagai menteri negara.
Namun, ketika Spanyol jatuh ke tangan Alfonso I, Ibnu Bajjah melakukan rihlah ke
beberapa Dinasti termasuk juga ia pernah singgah di Dinasti Murabith Barbar, selama
rihlah itupula Ibnu Bajjah bekerja sebagai seorang dokter. Perjalanannya terhenti di
kota Fez, Maroko. Kota tempat ia menghembuskan nafas terakhirnya. Di kota itu, Ibnu
2. Bajjah berhasil menjabat sebagai wazir selama 20 tahun. Ia diangkat oleh Abu Bakar
Yahya ibnu Yusuf ibnu Tashfin.
Karya-karya Ibnu Bajjah:
1. Beberapa risalah dalam ilmu logika yang sampai sekarang masih tersimpan di
perpustakaan Spanyol, Escurial.
2. Risalah tentang jiwa
3. Risalah al-Ittisal
4. Risalah al-Wada’
5. Beberapa risalah tentang ilmu falak dan ketabiban
6. Risalah Tadbirul Mutawahhid (manusia penyendiri)
7. Beberapa ulasan terhadap buku-buku filsafat antara lain mengulas filsafatnya
Aristoteles, al-Farabi, dan Porphyrius.
Menurut Carra de Vaux, terdapat sekitar 24 karangan manuskrip (naskah tulisan tangan
yang menjadi kajian filologi) karya Ibnu Bajjah di perpustakaan Berlin.
Pemikiran Filsafat Ibnu Bajjah:
Ajaran-ajaran filsafat Ibnu Bajjah antara lain mengenai:
1. Materi dan bentuk (benda bergerak dan tidak bergerak)
2. Etika
3. Akal dan ilmu pengetahuan
4. Jiwa
5. Filsafat politik
6. Tasawuf
Materi dan Bentuk
Ibnu bajjah berangkat dari filsafat gerak aristoteles, namun ia tidak semata-mata
terpengaruh oleh filsafat geraknya Aristoteles tersebut. Ibnu Bajjah tetap
mengembalikan sistem filsafatnya kepada ajaran agama Islam. Hal itulah yang
mengistimewakan Ibnu Bajjah di antara filsuf yang lain. Dasar filsafat Aristoteles ialah
ilmu pengetahuan alam yang tidak mengakui adanya sesuatu di balik alam empiris ini.
3. Kendatipun penggerak pertama berbeda dengan materi, namun ia masih bersifat
empiris. Ibnu bajjah tampaknya berupaya mengislamkan argumen Aristoteles yang
berpegang teguh pada apa-apa yang empiris semata. Karena itu, menurutnya Allah tidak
hanya penggerak, tetapi Allah juga berperan sebagai pencipta dan pengatur alam.
Menurut Ibnu bajjah, segala yang ada (al-maujudat) yang dalam bahasa
Aristoteles disebut fisika/empiris, al-maujudat ini terbagi menjadi dua: yang bergerak
dan yang tidak bergerak. Yang bergerak adalah jisim (materi) yang sifatnya finite
(terbatas). Gerak benda yang sifatnnya material digerakan oleh perbuatan. Namun,
perbuatan tersebut tidak semata-mata mampu bergerak sendiri. Perbuatan digerakan
oleh sesuatu yang tidak berwujud. Karena, biar bagaimanapun penggerak dalam bentuk
materi (jisim) itu bersifat terbatas (finite), jadi tidak mungkin gerak jisim digerakan atau
berasal dari dzatnya itu sendiri, dimungkinkan ada penggerak yang infinite dan
mastermind. Dalam artian, penggerak itu ialah penggerak yang tidak berwujud yang
mengatur semua gerakan yang berwujud. Dalam hal ini Ibnu Bajjah menyebutnya
sebagai ‘aql.
Kesimpulanya, gerakan alam ini –jisim yang terbatas- digerakkan oleh ‘aql (bukan
berasal dari subtansi alam sendiri). Sedangkan yang tidak bergerak adalah ‘aql, ia
menggerakkan alam dan ia sendiri tidak bergerak. ‘aql inilah disebut dengan Allah
(‘aql, aqil, dan ma’qul) sebagaimana yang dikemukakan oleh al-farabi dan ibnu sina
sebelumnya.
Perlu diketahui bahwa para filosof muslim pada umumnya menyebut Allah itu
adalah ‘aql. Menurut mereka Allah adalah penggerak semesta, kesemuanya bergerak
sesuai dengan tuntutan atau aturan dari-Nya. Saking rapihnya pengaturan Allah ini,
banyak manusia yang tidak menyadari bahwa terdapat dzat yang luar biasa serta tidak
kasat mata yang mengatur semuanya. Mereka sangka bahwa semesta bergerak menurut
naturenya sendiri.
Sebab Allah ialah penggerak semesta ini maka mestinya Ia memiliki daya
berpikir. Oleh karenanya, dalam mentauhidkan Allah semutlak-mutlaknya, para filosof
muslim menyebut Allah adalah zat yang mempunyai daya berpikir (‘aql), juga berpikir
(‘aqil) dan objek pemikiranya sendiri (ma’qul). Keseluruhanya adalah dzat-Nya yang
Esa.
4. Kemudian, mengenai teori materi atau dalam kata lain “bentuk”, Ibnu Bajjah
membagi bentuk kejiwaan sebagai berikut:
1. Bentuk-bentuk tubuh sirkular hanya memiliki hubungan sirkular dengan materi,
sehingga bentuk-bentuk itu bisa membuat kejelasan materi dan menjadi
sempurna.
2. Kejelasan materi yang bereksistensi dalam materi.
3. Bentuk-bentuk yang bereksistensi dalam jiwa (akal sehat), indera khayali,
ingatan, dan sebagainya, dan yang berada di antara bentuk-bentuk kejiwaan dan
kejelasan materi.
Ibnu Bajjah menentang pemikiran al-Ghazali mengenai filsafat. Menurut al-Ghazali,
ilham merupakan sumber ilmu pengetahuan yang paling penting dan paling dapat
dipercaya. Namun Ibnu Bajjah berpendapat dalam antitesisnya terhadap pendapatnya al-
Ghazali bahwa manusia dapat meleburkan diri dari akal setelah ia mencapai pucak
ma’rifat. Kemudian, jika al-Ghazali di sisi lain percaya bahwa akal adalah sumber ilmu
pengetahuan yang dapat dipercaya dan penting maka di sisi lain pula ia berpendapat
bahwa akal ada di posisi yang lemah dan tidak dapat dipercaya. Menurutnya, dalam
mencapai kekuatan ialah melalui tasawuf (beribadah). Tasawuf ialah cara yang benar
dalam mencapai kema’rifatan (kebenaran).
Pendapat al-Ghazali di atas sepenuhnya ditentang oleh Ibnu Bajjah dalam
karyanya, Risalah al-Wada’. Di dalam karyanya itu, ia berpendapat bahwa al-Ghazali
dalam bukunya Munqidzu min ad-Dalal telah menempuh jalan khayali yang remeh,
dengan demikian ia telah sesat dan mneyesatkan orang dengan memasuki dunia
fatamorgana serta mengira bahwa dunia tasawuf telah membuka pikiran yang
memperlihatkan kebahagiaan-kebahagiaan ketika melihat alam langit.1
Etika
Etika atau perilaku manusia menurut Ibnu Bajjah dibagi menjadi dua yaitu
perilaku hewani dan manusiawi.
1 Dr. Sudarsono S.H, hal. 77
5. Pertama, perilaku hewani ditimbulkan karena adanya motif naluri atau hal-hal lain
yang berhubungan dengannya2. Seperti misalnya naluri hewan yang secara alami akan
menghancurkan sesuatu yang mengganggunya. Manusia ketika disakiti oleh sesuatu
atau seseorang ia akan berbalik membalasnya. Begitupun naluri manusia untuk makan
dan tidur, layaknya makhluk hidup yang dinamai hewan tersebut. Naluriah hewan
mendorong manusia untuk berperilaku berdasarkan naluri itu. Karena menurut Ibnu
Bajjah, manusia memiliki naluri yang sama layaknya naluri yang dimiliki oleh hewan
pada umumnya.
Kedua, perilaku manusiawi ditimbulkan karena adanya pemikiran yang lurus dan
keamanan yang bersih dan tinggi3. Ketika manusia berperilaku demikian, maka
perbuatan yang ditimbulkannya disebut sebagai perbuatan-perbuatan manusia. Contoh
ketika manusia disakiti oleh seseorang atau sesuatu maka ia tidak serta merta akan
membalas perbuatan hewani yang ditimbulkan manusia lain tersebut, namun terlebih
dahulu ia akan berpikir panjang. Misalnya, ia akan berpikir dahulu mengenai dampak
yang ditimbulkan jika ia membalas perbuatan manusia yang sifatnya hewani itu.
Pangkal perbedaaan antara kedua bagian tersebut bagi Ibnu Bajjah bukan
perbuatan itu sendiri melainkan motifnya.
Setiap orang yang hendak menundukan sisi hewani pada dirinya, tidak lain hanya
harus mengutamakan sisi kemanusiaannya. Dalam keadaan demikian segi hewani pada
dirinya akan tunduk pada ketinggian segi kemanusiaan. Dan, seseorang akan menjadi
sempurna tanpa adanya kekurangan, sebab kekurangan itu ada karena ketundukannya
pada naluri, yang tidak lain ialah sisi hewani.
Akal dan Pengetahuan
Ibnu Bajjah berpendapat bahwa pengetahuan yang benar ialah pengetahuan yang
berasal dari akal. Hal ini didasari dari pemikirannya bahwa Tuhan memanifestasikan
pengetahuan dan perbuatan melalui akal manusia. Melalui akal, manusia dapat
mengetahui sesuatu yang disingkapkan oleh Tuhan kepadanya. Namun perlu diingat
2 Drs Purwanto, hal. 190
3 Ibid, hal 79
6. bahwa distribusi pengetahuan yang diberikan Tuhan akan berbeda untuk setiap manusia.
Hal ini bergantung pada tingkatan dan kedudukan akal yang dimiliki oleh setiap
manusia itu sendiri.
Pengetahuan yang paling tinggi yang diberikan Tuhan adalah pengetahuan yang
diberikan kepada akal yang telah mencapai tingkatan akal ruh, yang dalam hal ini ialah
para Nabi dan Rasul, kemudian para Wali dan Sahabat serta sebagian kecil orang yang
dikehendaki oleh Allah untuk menerimanya.
Jiwa
Menurut Ibnu Bajjah, jiwa bersifat nutritif (mengandung dzat-dzat untuk badan),
sensitif (kepekaan), dan imajinatif (rasional).
Nutritif memiliki dua tujuan yaitu pertumbuhan dan reproduksi. Sebagai manusia
yang fana, tentulah manusia membutuhkan sesuatu yang sifatnya dapat menumbuhkan,
menjaga, melestarikan, dan memberi manfaat bagi tubuhnya. Sehingga dengan ini,
manusia akan mampu mempertahankan eksistensinya sendiri. Ketika manusia dapat
memenuhi kebutuhannya untuk bertumbuh dan berkembang, maka pada saat itulah
manusia juga mampu untuk mengoptimalkan reproduksinya. Unsur reproduktif ini akan
musnah pada saat manusia telah mencapai usia lanjut.
Sensasi (sensitif) ialah persepsi psikis pada diri manusia. Sensasi ini mendahului
unsur imajinatif, atau dengan kata lain unsur imajinatif menerima suplai dari sensasi.
Sensasi ditimbulkan oleh gerak pancaindera manusia, kemudian gerak tersebut akan
menimbulkan rasa atau kesan pada diri manusia. Sedangkan unsur imajinatif yang
terhubung dengan unsur sensasi ini ialah unsur yang membuat manusia menerima
kesan-kesan dari benda-benda yang terasa (yang ditimbulkan oleh unsur sensasi) dan
menempatkan kesan-kesan itu ke dalam imajinasinya, setelah kesan-kesan itu hilang.
Unsur imajintif ini berpuncak pada unsur penalaran yang membuat orang mampu
mengungkapkan dirinya kepada orang lain serta mampu berbagi pengetahuan yang
didapat dari hasil sensasi-imajinasi tersebut kepada orang lain.
7. Filsafat Politik
Ibnu Bajjah menulis risalah kecil mengenai Pemerintahan Dewan Negara dan
Pemerintahan Negara Kota dalam Tadbir al-Mutawahid (rezim satu orang). Ibnu Bajjah
sependapat dengan al-Farabi dalam hal politiknya. Misalnya, ia sependapat dengan al-
Farabi tentang pembagian negara yang dibagi menjadi negara yang sempurna dan tidak
sempurna. Ia juga menyutujui al-Farabi yang berpendapat bahwa watak individu dari
tiap-tiap negara ialah berbeda. Sebagaian berwatak senang diperintah, dan sebagiannya
lagi berwatak ingin memerintah. Dalam persoalan konstitusi, secara tidak langsung Ibnu
Bajjah juga sependapat dengan al-Farabi yakni pendapat bahwa konstitusi haruslah
disusun oleh kepala negara. Al-Farabi sendiri menganalogikan kepala negara tersebut
dengan Rasulullah SAW.
Dalam Risalah al-Wada’, Ibnu Bajjah menuliskan bahwa negara memiliki dua fungsi
pokok:
1. Menilai perbuatan masyarakatnya agar negara dapat dengan mudah
membimbing mereka untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
2. Merancang cara-cara mencapai tujuan-tujuan tertentu layaknya seorang
penunggang kuda yang mahir ataupun seseorang yang menahkodai kapal.
Tasawuf
Jika sebelumnya Ibnu Bajjah banyak menentang al-Ghazali yang tidak lain ialah
seorang sufi kebesaran Islam. Namun sesunguhnya, Ibnu Bajjah tidak menolak ataupun
menetang tasawufnya itu sendiri. Bahkan menurut riwayat, Ibnu Bajjah ialah salah satu
pengagum al-Ghazali.
Ibnu Bajjah menjungjung tinggi para wali Allah dan menempatkan mereka di
bawah para Nabi. Menurutnya sebagian orang dikuasai oleh keinginan jasmaniyah
belaka, mereka berada di tingkat paling bawah, dan sebagian lagi dikuasai oleh
spiritualis. Kelompok spiritualis ialah kelompok yang langka dan termasuk ke dalam
kelompok ini ialah Uwais al-Qarni dan Ibrahim Ibnu Adham (Musthafa, Filsafat Islam,
2009: 270.)
8. Sebagaimana al-Ghazali yang hampir melepaskan diri dari Islam, Ibnu Bajjah pun
demikian. Ia hampir mengakui bahwa dirinya ialah seorang fatalis (orang yang percaya
atau menyerah begitu saja kepada nasib. Dalam Risalahnya, ia menyatakan bahwa
seandainya kita melepaskan diri dari Tuhan maka kita akan memperoleh kebahagiaan
dan kedamaian.
Penyebab Ibnu Bajjah hampir menjadi seorang fatalis ialah karena pengaruh dari
filsafat geraknya yang menyatakan bahwa Allah adalah penggerak, pencipta, dan
pengatur alam semesta. Namun kemudian ia merujuk pada pemikiran al-Ghazali yang
tertulis dalam karyanya Misykat al-Anwar yang menyatakan bahwa prinsip pertama
adalah menciptakan agen-agen dan objek-objek tindakan. Ia juga mengadopsi dari
pandangan al-Farabi dalam karyanya Ujun al-Masa’il yang menuliskan bahwa segala
sesuatu berkaitan dengan prinsip pertama yakni sebab yang pertama ialah pencipta
mereka.4
4 Musthafa,H.A, hal. 264