2. bagaimana caranya orang memelihara
hygiene dan melindungi kesehatan.
(Menurut Brownell)
suatu usaha pencegahan penyakit yang
menitik beratkan pada usaha
kesehatan perseorangan atau manusia
beserta lingkungan tempat orang
tersebut berada (Widyati, 2002).
ilmu yang berkaitan dengan
pencegahan penyakit dan
pemeliharaan kesehatan.
3. UU No. 2 Tahun 1996 tentang
Hygiene
UU No.11 Tahun 1962 Tentang
Hygiene dan
Hygiene untuk usaha-usaha bagi
undan-undang umum
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009.
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
1096/Menkes/Per/Vi/2011
Tentang Higiene Sanitasi
Jasaboga
4. Hygiene
Peternakan
Sektor peternakan yang
Makanan yang dikonsumsi
mencakup kawasan yang
luas dari hulu hingga hilir hendaknya memenuhi
menuntut adanya hygienitas kriteria bahwa makanan
karena prospek akhir yang tersebut layak untuk
dituju dari peternakan dimakan dan tidak
adalah konsumsi manusia. menimbulkan penyakit
5. Kriteria makan yang dapat di konsumsi dan tidak menyebabkan
penyakit
• Bebas dari pencemaran di setiap tahap
produksi dan penanganan selanjutnya.
• Bebas dari mikroorganisme dan parasit
yang menimbulkan penyakit yang
dihantarkan oleh makanan (food borne
illness)
• Bebas dari perubahan fisik, kimia yang
tidak dikehendaki, sebagai akibat dari
pengaruh enzym, aktifitas
mikroba, hewan
pengerat, serangga, parasit dan
kerusakan-kerusakan karena
tekanan, pemasakan dan pengeringan.
6. Hubungan Sanitasi dan Higiene
Sanitasi dan Higiene mempunyai tujuan
yang sama yaitu mengusahakan cara
hidup sehat, sehinggat terhindar dari
penyakit tetapi dalam penerapannya
memiliki arti yang berbeda dimana
usaha sanitasi lebh menitik beratkan
pada faktor-faktor lingkungan hidup
manusia sedangkan hygiene lebih
menitikberatkan usaha-usahanya
kepada kebersihan individu
7. Keuntungan
hygiena
Keuntungan Hygiene tidak hanya disisi
peternak, tetapi juga di sisi konsumen.
Diantaranya terbebas dari penyakit
menular dan taraf hidup meningkat.