Dokumen tersebut membahas tentang hirarki kebutuhan Maslow dan kebutuhan aktualisasi diri pada tingkat tertinggi menurut teori tersebut. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan puncak perkembangan seseorang untuk memaksimalkan seluruh potensi dan kemampuannya. Dokumen tersebut juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri baik secara internal maupun
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
makalah konsep diri. diri kita memiliki konsep dalam setiap prilaku kehidupan. seperti gambaran diri bagaimana pandangan kita terhadap diri kita sendiri
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Anggota :
1. Anggi Noviyanti
2. Fadlilah Sandi
3. Khoirul Umam
4. Nalendra Yudistira
5. Novia Tsabita
6. Salma Laila Farikha
HIRARKI KEBUTUHAN MOSLOW
KELOMPOK
5
2. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)
1. Definisi
Perkembangan yang paling tinggi dari semua bakat, pemenuhan
semua kualitas dan kapasitas. Aktualisasi juga memudahkan dan
meningkatkan pematangan serta pertumbuhan. Ketika individu
makin bertambah besar, maka "diri" mulai berkembang. Pada saat itu
juga, tekanan aktualisasi beralih dari segi fisiologis ke segi
psikologis. Bentuk tubuh dan fungsinya telah mencapai tingkat
perkembangan dewasa, sehingga perkembangan selanjutnya
berpusat pada kepribadian. Menurut Abraham Maslow, kepribadian
bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer
ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan dengan
aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor
potensialnya secara sempurna.
3. Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan
diri terdiri dari:
• Kebenaran dan kebaikan
• Keindahan atau kecantikan
• Keseluruhan (kesatuan)
• Dikotomi-transedensi
• Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)
• Keunikan dan Kesempurnaan
• Keniscayaan dan Penyelesaian
4. • Keadilan dan Keteraturan.
• Kesederhanaan.
• Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi,
semua sama penting).
• Tanpa susah payah (santai, tidak tegang).
• Bermain (fun, rekreasi, humor).
• Mencukupi diri sendiri.
5. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan
terjadi meta patologi seperti:
• Apatisme
• Kebosanan
• Putus asa
• Tidak punya rasa humor lagi
• Keterasingan
• Mementingkan diri sendiri
• Kehilangan selera dan sebagainya
6. 2. Karakteristik aktualisasi diri
a. Mampu melihat realitas secara lebih efisien.
b. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya.
c. Spontanitas, kesederhaan dan kewajaran.
d. Terpusat pada persoalan.
e. Membutuhkan kesendirian.
f. Otonomi (kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan).
g. Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan.
7. h. Kesadaran sosial.
i. Hubungan interpersonal.
j. Demokratis.
k. Rasa humor yang bermakna dan etis.
l. Kreativitas.
m. Independensi.
n. Pengalaman puncak (peak experiance).
o. Berorientasi secara Realistik.
p. Hubungan antarpribadi yang kuat.
8. q. Memiliki kebutuhan akan privasi dan independensi.
r. Memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri sendiri.
s. Berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan
fisik.
t. Apresiasi yang senantiasa segar.
u. Menentang konformitas terhadap kebudayaan.
v. Mampu mengintegrasikan sarana dan tujuan.
w. Struktur watak demokratis.
x. Hubungan antarpribadi yang kuat.
9. 3. Faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri.
Orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya sangat memahami
bahwa ada eksistensi atau hambatan lain tinggal (indwelling) didalam
(internal) atau di luar (eksternal) keberadaannya sendiri yang
mengendalikan perilaku dan tindakannya untuk melakukan sesuatu.
a. Faktor internal
◦ Ketidaktahuan akan potensi diri.
◦ Perasaan ragu dan takut mengungkapkan potensi diri, sehingga
potensinya tidak dapat terus berkembang.
b. Faktor eksternal
◦ Budaya masyarakat yang tidak mendukung upaya aktualisasi potensi diri
seseorang karena perbedaan karakter. Pada kenyataannya lingkungan
masyarakat tidak sepenuhnya menunjang upaya aktualisasi diri
warganya.
◦ Faktor lingkungan.
◦ Pola asuh.