SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Rizqi Amelia P.        833 511 8330
                                                         Ruth Citra P.          833 511 8318
                                                         Syifa aulia            833 511 8326

         Analisis Masalah Perparkiran dalam
                       Kehidupan Mahasiswa
Indonesia adalah negara hukum. Tentu semua hal yang ada di dalamnya pun harus selalu
berkaitan dengan hukum. Hukum sendiri menurut Apeldoorn adalah kekuasaan yang mengatur
dan memaksa. Dan diharapkan dengan adanya hukum, maka keteraturan pun bisa tercapai.

Semua aspek kehidupan di Indonesia (negara hukum) tentu memiliki aturan hukum, termasuk
juga dalam aspek bisnis. Dunia bisnis memerlukan pangaturan yang memiliki kekuatan tinggi
untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan di dalamnya. Dan untuk itu lah hukum bisnis
tercipta. Namun sebelum masuk pada hukum bisnis secara luas, ada baiknya memahami
terlebih dahulu lingkup hukum bisnis dalam konteks yang lebih kecil. Sebagai awalan, dalam
pembahasan kali ini akan dijabarkan analisis mengenai Hukum perparkiran.

Parkir berdasarkan tempat nya dibagi menjadi 2, yaitu parkir on street ( pada bahu jalan ) dan
parkir off street ( di luar bahu jalan ). Kedua nya memiliki aturan hukum perparkiran yang sama.
Dan keduanya juga sama-sama melibatkan pemilik kendaraan dan pengelola parkir. Ada pun
hubungan yang terjadi antara pemilik kendaraan dan pengelola parkir dibagi menjadi tiga, yaitu
:
        1. Hubungan penitipan barang

Perjanjian penitipan terjadi, apabila seorang menerima sesuatu barang dari seorang lain,
dengan syarat bahwa ia akan menimpannya dan mengembalikannya dalam wujud asalnya. Bila
tidak berlangsung demikian maka akan berlaku sanksi sesuai peradilan hukum yang berlaku.

       2. Hubungan sewa menyewa

Sewa menyewa ialah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
memberikan pihak yang lainnya kenikmatan dari suatu barang, selama suatu waktu tertentu
dan dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi
pembayarannya. Dalam perparkiran sewa menyewa biasanya baru timbul apabila ada
perjanjian pokok, yaitu perjanjian sewa menyewa ruangan gedung dan dalam perjanjian sewa
menyewa parkir ini adalah perjanjian assesoir yang tunduk dan mengikuti perjanjian pokoknya.
Selanjutnya akan dibahas analisis mengenai salah satu kasus perparkiran yang ada di Indonesia
terutama yang sering dialami oleh mahasiswa. Berikut pemaparannya :

Dewasa ini, dimanapun kita berada, masyarakat kota akan selalu dihantui oleh petugas/juru
parkir atau yang dikenal juga dengan sebutan tukang parkir yang berada dimanapun kita akan
berhenti untuk memarkirkan kendaraan kita. Setiap kali kita berhenti, kita akan memberikan
uang Rp.1000,- (untuk motor) kepada tukang parkir tersebut karena mereka sudah tidak mau
apabila diberi uang hanya Rp. 500,-. Hal ini mungkin tidak masalah bagi golongan orang
menengah ke atas. Namun bagi mahasiswa golongan menengah ke bawah termasuk
didalamnya mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri, tentunya hal ini sangat
memberatkan.

Hal yang pernah saya alami sendiri ketika saya bersama teman saya pergi ke sebuah ATM
dengan sepeda motor dan pada saat itu teman saya yg mengambil uang sedangkan saya hanya
menunggu dan tetap duduk di sepeda motor hanya sekitar 3 menit, namun kami harus tetap
membayar 1000 rupiah sebagai ongkos parkir. Menurut saya 3 menit dengan membayar 1000
rupiah cukup lumayan, sedangkan tukang parkir di tempat itu tidak memakirkan kendaraan
kami ketika kami datang namun hanya meminta bayaran parkir ketika kami pergi dari tempat
tersebut. Bayangkan saja, apabila kita pergi ke ATM, belanja di tempat perbelanjaan, makan di
rumah makan, membeli pulsa maupun keperluan lain, sudah berapa uang yang kita keluarkan
dalam satu harinya hanya untuk parkir?. Terkadangpun kita dibuat kesal dalam perparkiran.
Misalkan kita ke ATM yang hanya membutuhkan waktu kurang dari dua menit, motorpun
dalam pengawasan kita atau bahkan terkadang berada disamping kita. Akan tetapi ketika kita
hendak meninggalkan ATM tersebut, tiba-tiba muncul tukang parkir yang langsung menagih
uang kepada kita. Cara penagihannya pun terkadang dilakukan dengan paksaan tanpa ada
sopan santun sehingga membuat kita menjadi tidak simpatik atau ikhlas menyerahkan uang
tersebut. Melihat hal yang demikian, ada baiknya kita melakukan sedikit penelitian sosial untuk
memahami permasalahan tersebut.

Pertama-tama kita memahami terlebih dahulu Peraturan Daerah Kota yang mengatur
mengenai masalah perparkiran tersebut.

Perda nomor 18 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran :

Pasal 1

 13. Petugas Parkir adalah orang yang dipekerjakan oleh Penyelenggara Tempat Parkir sebagai
tukang parkir pada Tempat Khusus Parkir.

14. Juru Parkir adalah orang yang ditugaskan pada tempat parkir di tepi jalan umum
berdasarkan surat tugas.
Berdasarkan pasal 1 angka 13 dan 14 tersebut kita dapat mengetahui bahwa dibedakan antara
petugas parkir dan juru parkir yang merupakan istilah resmi.

Pasal 5

Juru Parkir wajib:

a. menggunakan pakaian seragam, tanda pengenal serta perlengkapan lainnya yang ditetapkan
oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk; (hal ini juga berlaku bagi petugas parkir dan juru
parkir tempat parkir tidak tetap).

 d. menyerahkan karcis parkir sebagai tanda bukti untuk setiap kali parkir pada saat memasuki
lokasi parkir dan memungut retribusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

 e. menggunakan karcis parkir resmi yang diterbitkan Pemerintah kota yang disediakan untuk
satu kali parkir dan tidak boleh digunakan lebih dari satu kali; (untuk petugas parkir karcis yang
diserahkan bukan karcis resmi).

Dalam realita yang dapat kita temukan sehari-hari, ketentuan pasal 5 ini yang paling sering
dilanggar. Dalam pasal 5 huruf a, cukup banyak ditemui juru parkir maupun petugas parkir yang
menggunakan atribut yang diwajibkan kepadanya. Demikian juga dengan pasal 5 huruf d,
sangat jarang kita diberikan karcis apabila kita memarkirkan kendaraan kita. Kita hanya diminta
untuk membayar namun tidak diberikan tanda bukti pembayaran. Setali tiga uang demikian
juga dengan pasal 5 huruf e. meskipun pada saat kita memarkirkan kendaraan kita diberikan
karcis parkir resmi oleh juru parkir, namun pada saat kita hendak mengambil kembali
kendaraan kita, kita diminta untuk menyerahkan kembali karcis tersebut dengan alasan sebagai
tanda bukti kepemilikan kendaraan. Apabila diperhatikan karcis yang kita dapatkan bukanlah
karcis baru melainkan karcis yang telah digunakan. Apabila lebih jauh lagi diperhatikan, karcis
yang telah diserahkan kembali itu tidak dirobek atau dimusnahkan oleh juru parkir tersebut.

Sebagaimana diatur dalam Perda nomor 19 tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di
Tepi Jalan Umum, telah ditentukan besarnya tarif parkir yang dibagi menjadi dua kawasan,
yaitu kawasan I dan kawasan II. Hal inipun terkadang disimpangi dimana seharusnya suatu
kendaraan berada di kawasan II, akan tetapi oleh tukang parkir tersebut dikenakan tarif parkir
kawasan I yang nominalnya lebih besar dibandingkan kawasan II. Alasan perbuatan tukang
parkir tersebut tentunya dapat dipahami dengan melihat berbagai faktor. Diantaranya
ekonomi, pendidikan dan kebiasaan. Tentunya hal ini tidak dapat dikatakan sebagai adat
istiadat karena bukan merupakan perbuatan yang baik.

 Faktor pendidikan menimbulkan kaedah sopan santun dilanggar atau diabaikan terkadang
kitapun tidak berani melawan sehingga yang dapat dilakukan adalah pasrah yang menimbulkan
celaan, umpatan dan cemoohan hanya didalam hati saja. Sanksi ini tidak terlalu dirasakan
sehingga dikhawatirkan tukang parkir tersebut akan mengulangi perbuatannya lagi karena
sanksinya dirasakan terlalu ringan.

Faktor kebiasaan menimbulkan tukang parkir menganggap benar perbuatan yang dilakukannya.
Padahal perlu diingat bahwa beberapa kewajiban tidak dapat dituntut pemenuhannya menurut
hukum secara paksa. Misalnya kewajiban yang berhubungan dengan apa yang dinamakan
perikatan alamiah (obligation naturalis/natuurlijke verbintenis), yaitu suatu perikatan yang
tidak ada akibat hukumnya. Maksudnya adalah hubungan hukum dalam harta kekayaan yang
menimbulkan hak bagi pihak yang satu atas suatu prestasi dari pihak yang lain, sedang pihak
yang lain wajib melakukan prestasi untuk pihak satunya. Jadi perikatan alamiah adalah
perikatan yang boleh dikatakan tidak sempurna, yang tidak dapat dipaksakan pelaksanaannya
menurut hukum.

        Guru Besar FH UGM, Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH dalam bukunya mengenal
hukum mengatakan “Karena kaedah hukum itu melindungi kepentingan manusia maka harus
ditaati, dilaksanakan, dipertahankan dan bukan dilanggar.” Akan tetapi untuk melaksanakan
kaedah hukum tersebut harus ada kemauan dari penguasa karena yang dapat memberi atau
memaksakan sanksi terhadap pelanggaran kaedah hukum adalah penguasa, karena penegakan
hukum dalam hal ada pelanggaran adalah monopoli penguasa. Penguasa mempunyai
kekuasaan untuk memaksakan sanksi terhadap pelanggaran kaedah hukum. Hakikat kekuasaan
tidak lain adalah kemampuan seseorang untuk memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
Akan tetapi sebagaimana yang kita lihat realitanya pengawasan yang dilakukan oleh penguasa,
dalam hal ini Pemerintah Kota kurang dirasakan. Padahal hal ini sudah diatur di dalam Perda
yang telah mereka buat dan terapkan demikian pula dengan sanksinya.

       Kasus tersebut memang sangatlah nyata. Seluruh anggota kelompok kami pun
mengalaminya dalam rutinitas sehari-hari. Dimana terdapat banyak aktivitas perparkiran yang
tidak sesuai dengan aturan. Misalnya saat berbelanja ke alfamart atau indomart seringkali
dimintai uang parkir yang seharus tidak perlu, tukang parkir nya pun bukan lah rujukan
pemerintah daerah. Jadi jelas bahwa uang hasil retribusi parkir akan menjadi milik pribadi
tukang parkir dan bukan untuk pemerintah daerah. Dan itu semua seharusnya bisa dikurangi
dengan penerapan hukum parkir yang baik.

More Related Content

Viewers also liked

Publicaciones en línea.pptm
Publicaciones en línea.pptmPublicaciones en línea.pptm
Publicaciones en línea.pptmfanny leon
 
Mechanics
MechanicsMechanics
MechanicsPhysEM
 
ATATURK`UN TABUTUNUN ACILDIGI GUN
ATATURK`UN TABUTUNUN ACILDIGI GUNATATURK`UN TABUTUNUN ACILDIGI GUN
ATATURK`UN TABUTUNUN ACILDIGI GUNguest375c73
 
第13章
第13章第13章
第13章paoapao
 
Eoisehaljfhjkfdg
EoisehaljfhjkfdgEoisehaljfhjkfdg
Eoisehaljfhjkfdgtuy
 
数学建模竞赛新手教程
数学建模竞赛新手教程数学建模竞赛新手教程
数学建模竞赛新手教程Xu jiakon
 
Rabota_uchenika_1
Rabota_uchenika_1Rabota_uchenika_1
Rabota_uchenika_1Irina29i
 
Talento Humano 5
Talento Humano 5Talento Humano 5
Talento Humano 5nirvana23
 
Din Toata Inima Ptr Ioana
Din Toata Inima Ptr IoanaDin Toata Inima Ptr Ioana
Din Toata Inima Ptr Ioanailuzia tacere
 
Urare Superba Prieteeni Dragiiii
Urare Superba Prieteeni DragiiiiUrare Superba Prieteeni Dragiiii
Urare Superba Prieteeni Dragiiiiiluzia tacere
 
請問您這兒有上帝賣嗎
請問您這兒有上帝賣嗎請問您這兒有上帝賣嗎
請問您這兒有上帝賣嗎shyu
 
Santa Clara Crime Laboratory Photos
Santa Clara Crime Laboratory PhotosSanta Clara Crime Laboratory Photos
Santa Clara Crime Laboratory PhotosSimi Harmon
 
christmas
christmaschristmas
christmasjudyli
 

Viewers also liked (20)

Publicaciones en línea.pptm
Publicaciones en línea.pptmPublicaciones en línea.pptm
Publicaciones en línea.pptm
 
Mechanics
MechanicsMechanics
Mechanics
 
ATATURK`UN TABUTUNUN ACILDIGI GUN
ATATURK`UN TABUTUNUN ACILDIGI GUNATATURK`UN TABUTUNUN ACILDIGI GUN
ATATURK`UN TABUTUNUN ACILDIGI GUN
 
第3章
第3章第3章
第3章
 
第13章
第13章第13章
第13章
 
Eoisehaljfhjkfdg
EoisehaljfhjkfdgEoisehaljfhjkfdg
Eoisehaljfhjkfdg
 
BMI 07: Vývoj knihy
BMI 07: Vývoj knihyBMI 07: Vývoj knihy
BMI 07: Vývoj knihy
 
Vb
VbVb
Vb
 
Biologia 201101 240
Biologia 201101 240Biologia 201101 240
Biologia 201101 240
 
数学建模竞赛新手教程
数学建模竞赛新手教程数学建模竞赛新手教程
数学建模竞赛新手教程
 
Rabota_uchenika_1
Rabota_uchenika_1Rabota_uchenika_1
Rabota_uchenika_1
 
Talento Humano 5
Talento Humano 5Talento Humano 5
Talento Humano 5
 
Graficas eval cep 2011
Graficas eval cep 2011Graficas eval cep 2011
Graficas eval cep 2011
 
Brownbear
BrownbearBrownbear
Brownbear
 
Flower
FlowerFlower
Flower
 
Din Toata Inima Ptr Ioana
Din Toata Inima Ptr IoanaDin Toata Inima Ptr Ioana
Din Toata Inima Ptr Ioana
 
Urare Superba Prieteeni Dragiiii
Urare Superba Prieteeni DragiiiiUrare Superba Prieteeni Dragiiii
Urare Superba Prieteeni Dragiiii
 
請問您這兒有上帝賣嗎
請問您這兒有上帝賣嗎請問您這兒有上帝賣嗎
請問您這兒有上帝賣嗎
 
Santa Clara Crime Laboratory Photos
Santa Clara Crime Laboratory PhotosSanta Clara Crime Laboratory Photos
Santa Clara Crime Laboratory Photos
 
christmas
christmaschristmas
christmas
 

Similar to Hb analisis masalah perparkiran dalam kehidupan mahasiswa

Larangan berhenti yang tak ditaati
Larangan berhenti yang tak ditaatiLarangan berhenti yang tak ditaati
Larangan berhenti yang tak ditaatideby_chintia
 
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota MalangAnalisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota MalangHarjo Mtall
 
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
TEKS PROSEDUR KOMPLEKSTEKS PROSEDUR KOMPLEKS
TEKS PROSEDUR KOMPLEKSYoga Romdoni
 
Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, u...
Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, u...Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, u...
Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, u...ika kartika
 

Similar to Hb analisis masalah perparkiran dalam kehidupan mahasiswa (8)

Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019
 
Tugas BK
Tugas BKTugas BK
Tugas BK
 
Larangan berhenti yang tak ditaati
Larangan berhenti yang tak ditaatiLarangan berhenti yang tak ditaati
Larangan berhenti yang tak ditaati
 
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota MalangAnalisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
TEKS PROSEDUR KOMPLEKSTEKS PROSEDUR KOMPLEKS
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
 
Kompem kelompok 3
Kompem kelompok 3Kompem kelompok 3
Kompem kelompok 3
 
Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, u...
Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, u...Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, u...
Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, u...
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Hb analisis masalah perparkiran dalam kehidupan mahasiswa

  • 1. Rizqi Amelia P. 833 511 8330 Ruth Citra P. 833 511 8318 Syifa aulia 833 511 8326 Analisis Masalah Perparkiran dalam Kehidupan Mahasiswa Indonesia adalah negara hukum. Tentu semua hal yang ada di dalamnya pun harus selalu berkaitan dengan hukum. Hukum sendiri menurut Apeldoorn adalah kekuasaan yang mengatur dan memaksa. Dan diharapkan dengan adanya hukum, maka keteraturan pun bisa tercapai. Semua aspek kehidupan di Indonesia (negara hukum) tentu memiliki aturan hukum, termasuk juga dalam aspek bisnis. Dunia bisnis memerlukan pangaturan yang memiliki kekuatan tinggi untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan di dalamnya. Dan untuk itu lah hukum bisnis tercipta. Namun sebelum masuk pada hukum bisnis secara luas, ada baiknya memahami terlebih dahulu lingkup hukum bisnis dalam konteks yang lebih kecil. Sebagai awalan, dalam pembahasan kali ini akan dijabarkan analisis mengenai Hukum perparkiran. Parkir berdasarkan tempat nya dibagi menjadi 2, yaitu parkir on street ( pada bahu jalan ) dan parkir off street ( di luar bahu jalan ). Kedua nya memiliki aturan hukum perparkiran yang sama. Dan keduanya juga sama-sama melibatkan pemilik kendaraan dan pengelola parkir. Ada pun hubungan yang terjadi antara pemilik kendaraan dan pengelola parkir dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Hubungan penitipan barang Perjanjian penitipan terjadi, apabila seorang menerima sesuatu barang dari seorang lain, dengan syarat bahwa ia akan menimpannya dan mengembalikannya dalam wujud asalnya. Bila tidak berlangsung demikian maka akan berlaku sanksi sesuai peradilan hukum yang berlaku. 2. Hubungan sewa menyewa Sewa menyewa ialah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan pihak yang lainnya kenikmatan dari suatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi pembayarannya. Dalam perparkiran sewa menyewa biasanya baru timbul apabila ada perjanjian pokok, yaitu perjanjian sewa menyewa ruangan gedung dan dalam perjanjian sewa menyewa parkir ini adalah perjanjian assesoir yang tunduk dan mengikuti perjanjian pokoknya.
  • 2. Selanjutnya akan dibahas analisis mengenai salah satu kasus perparkiran yang ada di Indonesia terutama yang sering dialami oleh mahasiswa. Berikut pemaparannya : Dewasa ini, dimanapun kita berada, masyarakat kota akan selalu dihantui oleh petugas/juru parkir atau yang dikenal juga dengan sebutan tukang parkir yang berada dimanapun kita akan berhenti untuk memarkirkan kendaraan kita. Setiap kali kita berhenti, kita akan memberikan uang Rp.1000,- (untuk motor) kepada tukang parkir tersebut karena mereka sudah tidak mau apabila diberi uang hanya Rp. 500,-. Hal ini mungkin tidak masalah bagi golongan orang menengah ke atas. Namun bagi mahasiswa golongan menengah ke bawah termasuk didalamnya mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri, tentunya hal ini sangat memberatkan. Hal yang pernah saya alami sendiri ketika saya bersama teman saya pergi ke sebuah ATM dengan sepeda motor dan pada saat itu teman saya yg mengambil uang sedangkan saya hanya menunggu dan tetap duduk di sepeda motor hanya sekitar 3 menit, namun kami harus tetap membayar 1000 rupiah sebagai ongkos parkir. Menurut saya 3 menit dengan membayar 1000 rupiah cukup lumayan, sedangkan tukang parkir di tempat itu tidak memakirkan kendaraan kami ketika kami datang namun hanya meminta bayaran parkir ketika kami pergi dari tempat tersebut. Bayangkan saja, apabila kita pergi ke ATM, belanja di tempat perbelanjaan, makan di rumah makan, membeli pulsa maupun keperluan lain, sudah berapa uang yang kita keluarkan dalam satu harinya hanya untuk parkir?. Terkadangpun kita dibuat kesal dalam perparkiran. Misalkan kita ke ATM yang hanya membutuhkan waktu kurang dari dua menit, motorpun dalam pengawasan kita atau bahkan terkadang berada disamping kita. Akan tetapi ketika kita hendak meninggalkan ATM tersebut, tiba-tiba muncul tukang parkir yang langsung menagih uang kepada kita. Cara penagihannya pun terkadang dilakukan dengan paksaan tanpa ada sopan santun sehingga membuat kita menjadi tidak simpatik atau ikhlas menyerahkan uang tersebut. Melihat hal yang demikian, ada baiknya kita melakukan sedikit penelitian sosial untuk memahami permasalahan tersebut. Pertama-tama kita memahami terlebih dahulu Peraturan Daerah Kota yang mengatur mengenai masalah perparkiran tersebut. Perda nomor 18 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran : Pasal 1 13. Petugas Parkir adalah orang yang dipekerjakan oleh Penyelenggara Tempat Parkir sebagai tukang parkir pada Tempat Khusus Parkir. 14. Juru Parkir adalah orang yang ditugaskan pada tempat parkir di tepi jalan umum berdasarkan surat tugas.
  • 3. Berdasarkan pasal 1 angka 13 dan 14 tersebut kita dapat mengetahui bahwa dibedakan antara petugas parkir dan juru parkir yang merupakan istilah resmi. Pasal 5 Juru Parkir wajib: a. menggunakan pakaian seragam, tanda pengenal serta perlengkapan lainnya yang ditetapkan oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk; (hal ini juga berlaku bagi petugas parkir dan juru parkir tempat parkir tidak tetap). d. menyerahkan karcis parkir sebagai tanda bukti untuk setiap kali parkir pada saat memasuki lokasi parkir dan memungut retribusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e. menggunakan karcis parkir resmi yang diterbitkan Pemerintah kota yang disediakan untuk satu kali parkir dan tidak boleh digunakan lebih dari satu kali; (untuk petugas parkir karcis yang diserahkan bukan karcis resmi). Dalam realita yang dapat kita temukan sehari-hari, ketentuan pasal 5 ini yang paling sering dilanggar. Dalam pasal 5 huruf a, cukup banyak ditemui juru parkir maupun petugas parkir yang menggunakan atribut yang diwajibkan kepadanya. Demikian juga dengan pasal 5 huruf d, sangat jarang kita diberikan karcis apabila kita memarkirkan kendaraan kita. Kita hanya diminta untuk membayar namun tidak diberikan tanda bukti pembayaran. Setali tiga uang demikian juga dengan pasal 5 huruf e. meskipun pada saat kita memarkirkan kendaraan kita diberikan karcis parkir resmi oleh juru parkir, namun pada saat kita hendak mengambil kembali kendaraan kita, kita diminta untuk menyerahkan kembali karcis tersebut dengan alasan sebagai tanda bukti kepemilikan kendaraan. Apabila diperhatikan karcis yang kita dapatkan bukanlah karcis baru melainkan karcis yang telah digunakan. Apabila lebih jauh lagi diperhatikan, karcis yang telah diserahkan kembali itu tidak dirobek atau dimusnahkan oleh juru parkir tersebut. Sebagaimana diatur dalam Perda nomor 19 tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, telah ditentukan besarnya tarif parkir yang dibagi menjadi dua kawasan, yaitu kawasan I dan kawasan II. Hal inipun terkadang disimpangi dimana seharusnya suatu kendaraan berada di kawasan II, akan tetapi oleh tukang parkir tersebut dikenakan tarif parkir kawasan I yang nominalnya lebih besar dibandingkan kawasan II. Alasan perbuatan tukang parkir tersebut tentunya dapat dipahami dengan melihat berbagai faktor. Diantaranya ekonomi, pendidikan dan kebiasaan. Tentunya hal ini tidak dapat dikatakan sebagai adat istiadat karena bukan merupakan perbuatan yang baik. Faktor pendidikan menimbulkan kaedah sopan santun dilanggar atau diabaikan terkadang kitapun tidak berani melawan sehingga yang dapat dilakukan adalah pasrah yang menimbulkan
  • 4. celaan, umpatan dan cemoohan hanya didalam hati saja. Sanksi ini tidak terlalu dirasakan sehingga dikhawatirkan tukang parkir tersebut akan mengulangi perbuatannya lagi karena sanksinya dirasakan terlalu ringan. Faktor kebiasaan menimbulkan tukang parkir menganggap benar perbuatan yang dilakukannya. Padahal perlu diingat bahwa beberapa kewajiban tidak dapat dituntut pemenuhannya menurut hukum secara paksa. Misalnya kewajiban yang berhubungan dengan apa yang dinamakan perikatan alamiah (obligation naturalis/natuurlijke verbintenis), yaitu suatu perikatan yang tidak ada akibat hukumnya. Maksudnya adalah hubungan hukum dalam harta kekayaan yang menimbulkan hak bagi pihak yang satu atas suatu prestasi dari pihak yang lain, sedang pihak yang lain wajib melakukan prestasi untuk pihak satunya. Jadi perikatan alamiah adalah perikatan yang boleh dikatakan tidak sempurna, yang tidak dapat dipaksakan pelaksanaannya menurut hukum. Guru Besar FH UGM, Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH dalam bukunya mengenal hukum mengatakan “Karena kaedah hukum itu melindungi kepentingan manusia maka harus ditaati, dilaksanakan, dipertahankan dan bukan dilanggar.” Akan tetapi untuk melaksanakan kaedah hukum tersebut harus ada kemauan dari penguasa karena yang dapat memberi atau memaksakan sanksi terhadap pelanggaran kaedah hukum adalah penguasa, karena penegakan hukum dalam hal ada pelanggaran adalah monopoli penguasa. Penguasa mempunyai kekuasaan untuk memaksakan sanksi terhadap pelanggaran kaedah hukum. Hakikat kekuasaan tidak lain adalah kemampuan seseorang untuk memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Akan tetapi sebagaimana yang kita lihat realitanya pengawasan yang dilakukan oleh penguasa, dalam hal ini Pemerintah Kota kurang dirasakan. Padahal hal ini sudah diatur di dalam Perda yang telah mereka buat dan terapkan demikian pula dengan sanksinya. Kasus tersebut memang sangatlah nyata. Seluruh anggota kelompok kami pun mengalaminya dalam rutinitas sehari-hari. Dimana terdapat banyak aktivitas perparkiran yang tidak sesuai dengan aturan. Misalnya saat berbelanja ke alfamart atau indomart seringkali dimintai uang parkir yang seharus tidak perlu, tukang parkir nya pun bukan lah rujukan pemerintah daerah. Jadi jelas bahwa uang hasil retribusi parkir akan menjadi milik pribadi tukang parkir dan bukan untuk pemerintah daerah. Dan itu semua seharusnya bisa dikurangi dengan penerapan hukum parkir yang baik.