Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sim, ika kartika, hapzi ali, impelementasi sistem informasi pada jalan tol, universitas mercubuana, 2017
1. BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi di dunia sudah semakin cepat dan mulai menjadi kebutuhan
bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berbagai macam jenis
teknologi baru telah dibuat oleh tangan-tangan manusia dengan tujuan untuk membantu
pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan efisien. Salah satu contoh perkembangan
teknologi yang sudah diterapkan di negara kita, diantaranya adalah e-Toll. Enam tahun
yang lalu ketika akan memasuki jalan tol di ibukota, kita harus membayar sekian rupiah
kepada penjaga pintu tol. Akan tetapi saat ini mulai disosialisasikan penggunaan e-
Toll Card sebagai media pembayaran jasa jalan tol.
E-Toll Card merupakan kartu prabayar contactless smartcard yang sudah bekerja
sama dengan beberapa operator jalan tol dan bank. Kartu ini dapat membantu para
pengguna jalan tol untuk semakin mempermudah ketika melewati loket pembayaran tol.
Membayar tol menjadi lebih mudah dan praktis, karena tanpa uang receh ataupun uang
kembalian. Sehingga transaksi di pintu loket pembayaran tol dapat lebih efektif dan
efisien dalam menghemat waktu. Tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi ini
akan terus berkembang dan dapat diterapkan pada industri mobile, sehingga melahirkan
aplikasi-aplikasi pada smartphone atau tablet pc. Kita dapat melihat betapa canggihnya
perkembangan teknologi dimasa mendatang, karena manusia terus produktif dengan
menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif.
Disamping itu, saat ini dapat kita rasakan betapa teknologi kian marak di dunia
dan mulai menjadi suatu kebutuhan. Beragam aplikasi mobile yang diciptakan, mulai
dari aplikasi yang dibuat oleh negara-negara lain, sampai aplikasi lokal yang dihasilkan
oleh anak bangsa dapat bersaing didunia teknologi mobile. Mungkin beberapa paparan
tersebut merupakan sebagian kecil dari perkembangan teknologi yang bisa menjadi
landasan untuk memprediksi seperti apa perkembangan teknologi di kemudian hari.
Tentunya teknologi akan terus berkembang, dan diharapkan dapat mengatasi problem-
problem dalam kehidupan terkait dengan masalah teknologi. Untuk itu, kami
mengangkat “e-Toll” sebagai bahan kajian dari studi kasus penerapan Teknologi
Informasi pada bidang bisnis.
Penerapan teknologi sangat tergantung kepada pemahaman Sumber Daya
Manusia-nya, seberapa mereka mampu mengelola dan mengkoordinasikan hasil
teknologi yang dibuat. Karena tidak semua masyarakat mengerti manfaat dan
kemudahan penggunaan e-Toll Card. Berikut akan kami paparkan lebih dalam
mengenai “e-Toll” sebagai teknologi yang mulai diterapkan di Indonesia, meskipun
belum semua jalan tol menerapkannya.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan E-Toll Card ?
2. Sistem apa saja yang telah diciptakan untuk mempercepat arus transaksi di jalan
Tol dengan adanya kemajuan tekhnologi ?
3. Syarat dan ketentuan penggunaan E-toll
4. Cara pengisian pada E-toll Card
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
2. Mengetahui kegunaan E-toll (kelebihan dan kekurangan)
3. Mengetahui kemajuan dalam sistem pembayaran jalan tol
3. BAB II
Pembahasan
A. Pengertian jalan tol
Jalan tol (di Indonesia disebut juga sebagai jalan bebas hambatan) adalah suatu jalan
yang dikhususkan untuk kendaraan bersumbu lebih dari dua (mobil, bus, truk) dan
bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain.
Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang
berlaku. Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau fasilitas di
mana tol dikumpulkan dapat disebut pintu tol, rumah tol, plaza tol atau di Indonesia
lebih dikenal sebagai gerbang tol. Bangunan ini biasanya ditemukan di dekat pintu
keluar, di awal atau akhir jembatan (misal: Jembatan Suramadu), dan ketika Anda
memasuki suatu jalan layang.
Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan, meskipun
hal ini sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua jalan bebas
hambatan memerlukan bayaran. Jalan bebas hambatan seperti ini dinamakan freeway
atau expressway (free berarti "gratis", dibedakan dari jalan-jalan bebas hambatan yang
memerlukan bayaran yang dinamakan tollway atau tollroad (kata toll berarti "biaya").
Jalan Tol Manual
Jalan tol, di Indonesia sering disebut sebagai jalan bebas hambatan. Jalan tol adalah
suatu jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, jalan ini digunakan untuk
dapat lebih mempersingkat jarak dan waktu dari satu tempat ke tempat lain. Untuk dapat
menikmati fasilitas jalan bebas hambatan ini, para pengguna jalan tol harus membayar
sesuai dengan nominal uang pada tarif yang berlaku. Penetapan tarif jalan tol ditetapkan
berdasarkan pada tipe golongan kendaraan yang melewati jalan tersebut, setiap
golongan memiliki tarif yang berbeda. Fasilitas dimana tol dikumpulkan dan
dipertemukan dari berbagai jalur disebut sebagai pintu tol, rumah tol, plaza tol,
sedangkan di Indonesia lebih dikenal sebagai gerbang tol.
Jalan tol dihubungkan dengan satu loket pembayaran, dimana para pengguna harus
membayarkan sejumlah biaya untuk dapat menikmati jalur tol lainnya. Jalan tol hanya
diperuntukan bagi kendaraan roda empat (4) atau lebih, sehingga pada jalur ini kita
tidak akan menemui sepeda motor. Maka dapat dipastikan, para penggunanya
mengendarai dengan kecepatan lebih dibanding pada jalan raya biasa. Jalan tol manual
tidak memerluhkan infrastruktur yang canggih atau khusus, melainkan cukup
menempatakan manusia sebagai operator pembayarannya.
Mekanisme Proses Bisnis Jalan Tol Manual
Mekanisme proses bisnis pada pembayaran Jalan Tol Manual adalah :
Pengguna memasuki jalan tol dari jalur khusus yang diperuntukkan bagi pengendara
yang ingin menggunakan jalan tol.
Tahap pertama yang harus dilakukan pengguna adalah mengambil kartu khusus sebagai
identifikasi awal dari mana pengendara mengambil jalur tolnya. Kartu ini tersedia pada
setiap gerbang tol, petugas telah menyediakan kartu untuk diberikan kepada setiap
kendaraan yang melewati gardu tersebut.
Berikutnya adalah pengguna mengambil jalur tol yang disediakan, ketika sampai pada
loket pembayaran maka pengguna jalan harus membayarkan sejumlah nominal sesuai
tarifnya. Di dalam loket pembayaran yang telah siap dengan seorang petugas untuk
melayani dan menerima pembayaran.
Setelah terjadi transaksi, petugas keuangan akan menyerahkan hasil pembayaran jasa tol
kepada pihak keuangan dari operator penyedia jalan tol. Pihak keuangan yang telah
menerima uang dari petugas loket pembayaran akan mengalokasikan pendapatannnya
untuk dikelola kembali.
4. Jalan tol saat ini telah berkembang dengan berbagai fitur teknologi yang semakin
canggih dan digital. Dahulu kita megenal jalan tol hanya satu yaitu Jalan Tol Manual,
tetapi saat ini jalan tol telah berinovasi dengan teknologi menjadi e-Toll. Pihak operator
jalan tol bekerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk menyediakan fasilitas e-
Toll yang lebih modern.
B. Pengertian E-Toll
E-Toll adalah kartu elektronik yang digunkan untuk membayar biaya masuk jalan tol
di sebagian daerah Indonesia. Pengguna e-toll hanya perlu menempelkan kartu untuk
membayar uang tol dalam waktu 4 detik, lebih cepat dibandingkan bila membayar
secara tunai yang membutuhkan waktu 7 detik. Penggunaan e-toll juga mengurangi
biaya operasional karena hanya diperlukan biaya untuk mengumpulkan, menyetor, dan
memindahkan uang tunai dari dan ke bank. Selain menjadi langkah awal dalam
modernisasi pengumpulan uang, penggunaan e-toll juga dimaksudkan untuk
mengurangi pelanggaran (moral hazard) karena petugas tol tidak menerima pembayaran
secara langsung.
1. e-Toll Card
Penerbitan kartu ini adalah hasil kerja sama Bank Mandiri dan pengelola jalan tol. Ada
beberapa pengelola yang ikut kerja sama, seperti Jasa Marga, Cipta Marga Nusaphala
Persada, Marga Mandala Sakti, dan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta.
Kartu ini bisa dibeli di Bank Mandiri dan outlet Indomaret di wilayah Jabodetabek.
Jelang 31 Oktober 2017, kartu ini juga makin gencar dijual di gerbang tol. Minimal
saldo di kartu ini Rp 10 ribu, maksimal Rp 1 juta.
Selain e-Toll, Bank Mandiri mengeluarkan e-Money, Indomaret Card, dan Gaz Card.
Semuanya bisa dipakai buat bayar tol. Tapi ada perbedaan satu sama lain sesuai dengan
fungsi masing-masing.
2. BNI Tap Cash
BNI punya kartu Tap Cash untuk pembayaran tol di sejumlah ruas di Jabodetabek, di
antaranya tol dalam kota, Jakarta-Tangerang, dan JORR. Di luar Jabodetabek juga bisa,
seperti di tol Cipali dan Semarang.
Kartu ini bisa didapatkan di kantor cabang BNI dan outlet tertentu. Maksimum saldo
pada BNI Tap Cash sebesar Rp 1 juta.
3. Flazz BCA
Dari BCA, ada kartu Flazz. Dulu memang gak semua gerbang tol bisa “ditembus” pakai
kartu Flazz. Hampir semuanya bahkan.
5. Namun mulai Oktober nanti, BCA sudah bekerja sama dengan semua pengelola tol.
Artinya, bakal bisa transaksi di semua gerbang tol. Kartu ini bisa didapatkan di BCA
atau Alfamart. Saldo maksimal Rp 1 juta dengan minimal top up Rp 20 ribu.
4. Brizzi BRI
Bank milik negara yang juga punya kartu untuk e-toll adalah BRI. Brizzi memang
pemain baru di sektor pembayaran non-tunai.
Gerbang yang melayani transaksi pakai Brizzi pun belum banyak. Tapi seiring dengan
penerapan kewajiban transaksi non-tunai di gerbang tol, Brizzi juga bakal bisa
digunakan di semua gerbang.
5. Blink BTN
BTN yang lebih lekat citranya dengan kredit pemilikan rumah (KPR) gak mau kalah
ikut menyediakan kartu e-toll. Blink bisa digunakan di mesin EDC yang dimiliki bank
pemerintah lainnya, termasuk BRI, Mandiri, dan BNI.
Di satu sisi, penerapan kewajiban bayar tol mesti pakai e-toll mulai 31 Oktober bisa
mendukung program gerakan non-tunai pemerintah. Tapi di sisi lain masih banyak
warga yang belum familier dengan sistem ini, terutama yang sudah sepuh alias lanjut
usia ya.
C. Cara memperoleh E-toll Card
Kartu ini bisa dibeli di Bank Mandiri dan outlet Indomaret di wilayah Jabodetabek.
Jelang 31 Oktober 2017, kartu ini juga makin gencar dijual di gerbang tol. Minimal
saldo di kartu ini Rp 10 ribu, maksimal Rp 1 juta.
Cara isi ulang E-toll Card
Nasabah dapat melakukan transaksi isi ulang (top up) e- Toll Card di EDC mandiri
prabayar, e-Banking (mandiri Internet, mandiri SMS, mandiri ATM) atau
secara tunai di Cabang Bank Mandiri dan seluruh outlet Indomaret.
Khusus untuk transaksi isi ulang (top up) melalui mandiri e-Banking, Pemegang Kartu
harus melakukan proses Update Saldo di EDC mandiri prabayar, kecuali
di ATM Non-Tunai yang telah dilengkapi reader dapat langsung meng-
update saldo kartu ( isi kartu langsung bertambah).
Pemegang Kartu dapat melakukan isi ulang e-Toll Card di :
* Seluruh Cabang Bank Mandiri di Jabodetabek dan cabang Bank Mandiri tertentu
di
luar Jabodetabek
* Seluruh outlet Indomaret
* Self Service Terminal (SST) mandiri prabayar isi ulang
6. * Kantor Gerbang Operator Tol yaitu:
* Kantor gerbang Cililitan (Jasa Marga)
* Kantor gerbang Halim (Jasa Marga)
* Kantor gerbang Kapuk (Jasa Marga)
* Kantor gerbang Cengkareng (Jasa Marga)
* Kantor gerbang Sunter (CMNP)
* Kantor gerbang Serang Timur (MMS)
* Kantor gerbang Merak (MMS)
* Kantor gerbang Cilegon Timur (MMS)
* Kantor gerbang Cilegon Barat (MMS)
Pemegang Kartu dapat melakukan isi ulang/menambah jumlah saldo dengan pilihan
nominal antara lain Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 200.000, Rp 300.000, Rp 500.000 atau
nominal lainnya sesuai keinginan. Isi ulang dapat dilakukan dengan kartu mandiri debit,
mandiri sms, mandiri internet.
Isi ulang e-Toll Card dapat dilakukan dengan menggunakan kartu debit ATM Bersama
sesuai dengan kebutuhan sampai dengan maksimum saldo kartu Rp 1 juta dengan
langkah-langkah sbb :
" Masukkan kartu debit ATM Bersama
" Masukkan PIN kartu debit ATM Bersama
" Pilih Transaksi Lainnya
" Pilih Mandiri Prabayar
" Pilih nominal isi ulang yang tersedia pada tombol atau jumlah lainnya
" Konfirmasi jumlah nominal isi ulang, jika sudah sesuai tekan Ya
" Tempelkan kartu mandiri prabayar pada reader bertanda isi ulang mandiri prabayar
" Transaksi berhasil, simpan struk sebagai bukti
Isi ulang (top up) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Ketik SMS dengan format ISIprelist rekeningno kartu Mandiri Prabayarnominal isi
ulang
Contoh : Isi pre 1 6032982000123456 10000
SMS dikirimkan ke nomor 3355
" Anda akan menerima SMS PIN Challenge dari 3355
" Apabila transaksi berhasil, Anda akan mendapatkan notifikasi SMS transaksi
berhasil
" Setelah transaksi berhasil, pemegang kartu wajib melakukan update saldo di kartu
mesin EDC kartu prabayar yang tersedia di Merchant/Cabang
" Pengecekan perkiraan saldo mandiri prabayar, sedangkan untuk mendapat informasi
saldo terkini pemegdang kartu dapat melakukan pengecekan saldo di mesin EDC kartu
prabayar yang ada di cabang.
Cara melakukan proses pembayaran dengan mandiri internet:
" login ke mandiri internet
" pilih menu kartu mandiri prabayar
" pilih isi ulang kartu
" pilih rekening debit
" masukan nomor kartu e-Toll Card
7. " masukan nominal yang diinginkan
" pilih isi ulang kartu
" gunakan pin Token Mandiri untuk otorisasi transaksi
" lakukan update saldo kartu pada EDC mandiri prabayar
Cara melakukan pengisian uang di kartu melalui EDC Bank Mandiri:
" Tekan MENU
" Pilih PREPAID dengan menekan tanda panah kemudian tekan ENTER
" Pilih UPDATE SALDO dengan menekan tanda panah kemudian tekan ENTER
" Sentuhkan e-Toll Card pada reader contactless
" Transaksi berhasil, kertas struk tercetak saldo di e-Toll Card bertambah
Cek saldo dapat dilakukan di lokasi isi ulang di atas atau melalui layanan mandiri
internet dan mandiri sms. Cara cek saldo kartu melalui mandiri sms, ketik:
sal<spaci>pre<spaci>nomor kartu dan kirim ke 3355
Contoh: sal pre 6032989999999999
Saat ini cek saldo e-Toll Card sudah dapat dilakukan di lokasi-lokasi berikut:
* Seluruh kantor cabang Bank Mandiri di Jabodetabek dan cabang Bank Mandiri
tertentu di luar Jabodetabek
* Self Service Terminal (SST) mandiri prabayar isi ulang
* Seluruh outlet Indomaret
* Outlet Alfamidi/Alfaexpress di wilayah Jabodetabek
* SPBU Pertamina tertentu yang telah bekerja sama
* Kantor operator tol tertentu
E-Toll Card menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification) yang
memungkinkan transaksi dapat dilakukan dari jarak jauh (contactless). Dengan layanan
ini pelanggan tol untuk masuk tol cukup menempel kartu pada reader contactless yang
disediakan untuk melakukan transaksi. Dalam sistem tertutup pengemudi cukup
menempel tidak usah mengambil kartu, serta saat keluar kembali menempelkan kartu,
langsung saldo/nilai uang dalam kartu secara otomatis berkurang. Saldo tersimpan pada
chip kartu, sehingga pada saat transaksi e-Toll Card tidak dibutuhkan PIN atau tanda
tangan. Maksimal limit kartu adalah Rp. 1.000.000,- (sesuai ketentuan Bank Indonesia).
Pemegang kartu dapat melakukan isi ulang/menambah jumlah saldo dengan pilihan
nominal antara lain Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 200.000, Rp 300.000, Rp 500.000 atau
nominal lainnya sesuai keinginan. Isi ulang dapat dilakukan dengan kartu bank mandiri
debit.
Untuk mengembangkan fasilitas ini, maka diperlukan Interorganizational Information
System. Bentuk nyata dari Interorganizational Information System ini ialah dengan
adanya Electronic Data Interchange (EDI) dalam bentuk teknologi Radio Frequency
Identification (RFID), yaitu suatu teknologi yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama seperti kartu ATM, tetapi bedanya adalah kartu RFID tidak perlu digosok
(contactless) sehingga kartu RFID tidak perlu dikeluarkan dari dompet dalam proses
pembayaran, pengguna cukup mendekatkan dompetnya ke terminal pembayaran atau
disebut reader. Teknologi ini tentunya juga membutuhkan suatu komponen yang
8. mendukung, seperti perangkat keras komputer dan berbagai perangkat lunak lainnya
yang berfungsi untuk mendeteksi kartu E-Toll dan untuk peyimpanan data, serta dengan
adanya internet dan fasilitas jaringan komunikasi yang berfungsi untuk mengirim
data ke pihak bank sehingga dapat memotong jumlah saldo yang ada di kartu E-Toll
tersebut secara langsung. Dari hal diatas terlihat bahwa hubungan kerja antar perseroan
ini telah mencakup infrastruktur dari Interorganizational Information System yaitu EDI ,
XML, Extranet dan web service.
Manfaat dan kemudahaan menggunakan e-toll
Melalui katru ini, para pengguna jalan tol tidak perlu repot membayar dengan uang
tunai seperti yang biasa dilakukan, melainkan menggunakan sistem Touch&Pass dan
Hi-Pass. Dengan sistem Touch & Pass pemilik kartu hanya perlu menyentuhkan
kartunya pada tempat sensor kartu yang telah disediakan pada setiap gerbang tol. Hasil
sensor tersebut akan secara otomatis langsung memotong nilai debit pada rekening bank
e-Toll, pemilik kartu tidak perlu repot mengeluarkan uang tunai dan menunggu
kembalian pembayaran. Sedangkan Hi-Pass merupakan langkah yang lebih mudah,
pengguna jalan tol tidak perlu repot berhenti untuk membuka jendela atau men-tabkan
kartunya. Karena sistem ini menggunakan alat detektor yang sebelumnya telah dipasang
pada kendaraan, detektor ini akan langsung menunjukkan golongan kendaraan anda
kemudian camera akan merekam nomor kendaraan yang melewatinya. Upaya inisiatif
pemerintah dalam mendorong diberlakukannya e-Toll Card, merupakan suatu wujud
pengenalan teknologi kepada masyarakat luas. Kebijakan tersebut merupakan solusi
awal untuk menyelesaikan persoalan kemacetan yang sering terjadi di pintu jalan tol,
dan bukan menyelesaikan persoalan kemacetan sepenuhnya. Kesadaran masyarakat
untuk menggunakan kartu elektronik dapat membantu mengurangi waktu transaksi dan
menghindari atau mengendalikan kecurangan kasir dalam pelayanan publik dengan
transaksi tunai seperti jalan tol.
Kelebihan Sistem Manual
Dengan menggunakan sistem manual, sumber tenaga kerja manusia di Indonesia
menjadi terpakai sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran yang kian
meningkat setiap tahunnya. Operator penyedia jasa jalan tol dapat menghemat biaya
untuk pembelian infrastruktur dan teknologi pendukung modern, seperti gardu dengan
portal otomatis sesuai program. Pengelola cukup menempatkan petugas untuk melayani
para pengguna jalan tol, baik ketika membayar maupun memberikan kartu ketika
memasuki ruas jalan tol.
Kekuarangan Sistem Manual
Kesalahan dalam bertransaksi dapat terjadi karena kesalahan yang disebabkan
faktor manusia (Human Errors), hal ini akan menyebabkan antrian kendaraan lain yang
juga ingin membayar. Antrian ini akan menyebabkan kemacetan dan kurangnya
efisiensi waktu, karena akan memperlama waktu tempuh dari jalur tol asal menuju jalur
tol tujuan.
9. Kelebihan Sistem e-Toll
Layanan terhadap penggunaan e-toll melalui pengembangan layanan GTO (Gardu Tol
Otomatis) yang memberikan kecepatan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi
pembayaran. Waktu transaksi di gardu tol akan lebih cepat dan efisien tanpa harus
berinteraksi dengan petugas tol. Bahkan pengemudi tidak perlu menghentikan mobil
pada saat melakukan transaksi pembayaran tarif tol dengan e-Toll Card, melainkan
cukup memperlambat kecepatan mobilnya. Jika transaksi di gardu tol dengan sistem
terbuka pembayaran dengan uang tunai dibutuhkan waktu sekitar 7 (tujuh) detik, maka
dengan menggunakan e- Toll Card ini bisa kurang dari 4 (empat) detik. Dengan layanan
e-Toll Card ini diharap dapat mempercepat pembayaran dan mempersingkat waktu,
sehingga antrian panjang disekitar gerbang tol tidak terjadi lagi seperti biasanya.
Kekuarangan Sistem e-Toll
Penggunaan e-Toll saat ini masih memiliki kelemahan yaitu hanya diterbitkan oleh
pihak bank dengan sistem prabayar, memiliki nilai minimum nominal dan hanya bisa
dipergunakan pada beberapa ruas jalan tol saja. Selain itu pihak operator penyedia jasa
jalan tol memerluhkan biaya yang tidak sedikit untuk memberikan infrastruktur yang
lebih baik seperti biaya untuk membeli peralatan, biaya perawatan peralatan, dan biaya -
biaya lain.
D. Syarat dan ketentuan penggunaan kartu e-toll
1. Fasilitas
" Dapat digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol dengan lebih mudah, nyaman dan
cepat.
" Dapat diisi ulang di kantor operator jalan tol, Cabang Bank Mandiri dan lokasi
lainnya yang akan dilakukan kemudian.
2. Penggunaan e-Toll Card
" e-Toll Card adalah milik Bank dan atas permintaan bank kepada pemegang kartu,
wajib segera mengembalikan e-Toll Card kepada bank tanpa syarat.
" Bank tidak berkewajiban untuk mengganti kerugian akibat kartu yang rusak karena
kelalaian pemegang kartu, hilang, dicuri atau digunakan oleh pihak yang tidak
berwenang dan bank tidak akan mengganti e-Toll Card yang hilang dengan e-Toll Card
yang baru.
" Pemegang kartu berhak menggunakan kartunya untuk bertransaksi di pintu tol
sebatas saldo yang tersimpan dalam e-Toll Card dan tidak akan menggunakan atau
mencoba menggunakan e-Toll Card untuk transaksi pintu tol melebihi saldo yang ada
dalam e-Toll Card.
" Pemegang kartu bertanggung jawab sepenuhnya atas penyimpanan, pengamanan dan
penggunaan e-Toll Card.
" Pemegang kartu harus mematuhi prosedur, instruksi, panduan dan/atau pedoman
yang ditetapkan oleh bank dari waktu ke waktu.
" Pemegang kartu tidak diperkenankan merusak, memanipulasi, mengcopy, dan/atau
mengubah e Toll Card baik fisik maupun isi dan/atau data kartu.
10. " Pemegang kartu bertanggung jawab dan wajib segera melaporkan kepada bank
apabila terjadi penggandaan (cloning) dan penggunaan oleh pihak yang tidak berwenang
untuk bertransaksi dan/atau mengubah (fisik dan/atau isi/data) e-Toll Card. Penggunaan
oleh pihak yang tidak berwenang dapat berupa penggunaan untuk bertransaksi atau
mengisi nominal pada pihak yang tidak ditunjuk secara tertulis oleh bank.
" Dalam hal kehilangan kartu, bank tidak melakukan pemblokiran, tidak mengganti
fisik kartu dan bank tidak mengembalikan saldo.
" Apabila e-Toll Card rusak, bank tidak melakukan pemblokiran, tidak mengganti
fisik kartu namun bank mengembalikan saldo setelah dikurangi biaya administrasi.
" Pencantuman nama pada e-Toll Card bukan merupakan keabsahan kepemilikan e-
Toll Card.
Bank berhak secara sepihak menghentikan atau menangguhkan pelayanan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemegang kartu apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut:
¢ Jika terjadi gangguan teknis pada jaringan (network).
¢ Jaringan (network) sedang dilakukan peningkatan, perubahan dan atau pemeliharaan
(being upgraded, modified and/or maintained).
3. Masa berlaku e-Toll Card
" Tidak memiliki batasan masa berlaku.
" Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun tidak terdapat transaksi isi ulang (top up)
atau belanja (purchase), maka e-Toll Card akan terblokir atau tidak dapat digunakan dan
e-Toll Card tersebut memasuki masa tenggang selama 1 (satu) bulan.
" Apabila setelah masa tenggang berakhir tidak terdapat transaksi isi ulang atau
belanja, maka dengan ini Pemegang Kartu dianggap menyetujui saldo dalam e-Toll
Card menjadi pendapatan Bank.
4. Penutupan e-Toll Card
Penutupan e-Toll Card dapat terjadi apabila berlaku hal-hal sebagai berikut:
" Penutupan oleh bank e-Toll Card akan ditutup oleh bank akibat terjadinya hal-hal
seperti tersebut di butir 2.k. syarat-syarat dan ketentuan umum ini.
Penutupan e-Toll Card atas permintaan pemegang kartu dengan alasan:
" e-Toll Card rusak , atau
" Pemegang kartu mengajukan permohonan redemption untuk mengakhiri
penggunaan e-Toll Card. Apabila pemegang kartu bermaksud mengakhiri penggunaan
e-Toll Card, Pemegang kartu wajib memberitahukan secara tertulis dalam bentuk dan isi
yang dapat diterima bank dan pemegang kartu segera mengembalikan e-Toll Card
kepada bank. Selanjutnya bank akan menghentikan e-Toll Card atas dasar
pemberitahuan tertulis dimaksud.
Pemegang kartu dapat mengajukan permintaan penutupan e-Toll Card setiap saat
dengan mengisi formulir permintaan dan keluhan atau formulir lainnya yang ditetapkan
oleh bank dan menyerahkan kepada petugas cabang yang ditunjuk. Apabila dalam e-
Toll Card yang akan ditutup atas permintaan pemegang kartu masih terdapat saldo,
maka bank akan mengembalikan saldo e-Toll Card tersebut sesuai catatan bank setelah
11. dikurangi biaya administrasi.
Biaya administrasi penutupan kartu ini dikenakan untuk penutupan kartu oleh bank
maupun atas permintaan pemegang kartu, yang besarnya ditetapkan dalam ketentuan
tersendiri.
Pemegang kartu dengan ini memberikan kuasa kepada bank untuk melakukan
pendebetan saldo e-Toll Card untuk pembayaran biaya administrasi atas penutupan e-
Toll Card. Bank akan memproses penutupan e-Toll Card dan pengembalian saldo e-Toll
Card tersebut selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak dokumen
permintaan tertulis dari pemegang kartu diterima lengkap oleh bank.
Apabila permintaan pemegang kartu untuk penutupan dan pengembalian saldo e-Toll
Card disetujui bank, maka saldo setelah dikurangi biaya administrasi, atas permintaan
pemegang kartu akan dikreditkan ke rekening tabungan/giro pemegang kartu dan/atau
dibayar tunai.
5. Redemption
Pemegang Kartu dapat mengajukan redemption/pengembalian saldo e-Toll Card ke
cabang dengan dikenakan biaya administratif.
6. Penyelesaian Sengketa (Dispute) Transaksi e-Toll Card
" Dalam hal terdapat pertanyaan atau sengketa/dispute transaksi kartu maka pemegang
kartu dapat mengajukan keluhan baik secara tertulis dan/atau lisan ke mandiri call
14000 atau (021) 5299-7777 atau Cabang.
" Pemegang kartu mengajukan keluhan atas dispute transaksi maksimal 30 (tiga
puluh) hari kerja dari tanggal transaksi.
" Dalam hal pengajuan keluhan dilakukan secara tertulis, Pemegang kartu wajib
melampirkan copy bukti-bukti transaksi dan bukti lainnya untuk mendukung
pengaduan.
" Bank akan melakukan pemeriksaan/investigasi atas pengaduan pemegang kartu.
" Apabila dari hasil pengecekan bank telah sesuai dengan pengaduan pemegang kartu
maka akan dilakukan pengkreditan ke rekening tabungan/giro pemegang kartu dan/atau
dibayar tunai.
" Apabila dari hasil pengecekan bank tidak sesuai dengan pengaduan pemegang kartu,
akan diinformasikan ke pemegang kartu dengan cara penyampaian yang ditentukan oleh
bank.
7. Batas Pertanggung jawaban (Liability)
Bank dan seluruh pejabat, pegawai dan Mitra terkait tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban oleh pemegang kartu atau pihak manapun yang mengajukan
tuntutan atas hal-hal sebagai berikut:
" Kehilangan e-Toll Card oleh pemegang kartu.
" Kerusakan e-Toll Card akibat kecerobohan pemegang kartu dan/atau tidak
menggunakan dan menempatkan kartu sesuai petunjuk penggunaan.
" Kerugian sejumlah nilai uang dalam e-Toll Card akibat penggunaan transaksi
pembayaran yang tidak benar.
" e-Toll Card yang digunakan oleh pihak yang tidak berwenang dan/atau hasil
penggandaan (cloning).
" Dengan tidak membatasi hal-hal yang diatur dalam butir 7.a. di atas, bank berikut
pejabat, pegawai dan mitra tidak bertanggung jawab atas tuntutan/klaim mengenai:
12. " Segala kerugian atau kerusakan karena tidak beroperasinya system akibat bencana
alam, banjir, perang, pemberontakan, huru hara atau kerusuhan, pemogokan,
demonstrasi dan/atau akibat adanya peraturan dan/atau larangan pemerintah.
" Segala kerugian atau kehilangan data karena penggunaan e-Toll Card oleh pihak
yang tidak berwenang.
8. Kerahasiaan Informasi Pemegang Kartu
Keamanan informasi pribadi pemegang kartu akan dilindungi oleh bank dengan cara
menjaga keamanan fisik, elektronik dan prosedur sesua ketentuan hukum yang berlaku.
Ketika bank menggunakan jasa perusahaan lain untuk menyediakan layanan bagi bank,
bank mewajibkan mereka untuk melindungi kerahasiaan informasi pemegang kartu.
9. Hukum yang Berlaku dan Domisili
" Syarat dan ketentuan mengenai penggunaan e-Toll Card ini tunduk pada hukum
yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
" Berkenaan dengan syarat dan Ketentuan mengenai penggunaan e-Toll Card dan
segala akibatnya, bank dan pemegang Kartu setuju untuk memilih tempat kediaman
hukum di tempat pemegang kartu membeli kartu perdana e-Toll Card.
" Dalam hal terjadi keselisihan maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya
secara musyawarah dan apabila tidak tercapai kesepakatan maka para pihak sepakat
untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri sesuai domisili tergugat.
10. Lain-Lain
" Syarat-syarat dan ketentuan umum e-Toll Card, termasuk jenis/bentuk layanan
setiap saat dapat diubah oleh bank tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
pemegang kartu.
" Atas perubahan, penambahan atau penggantian syarat dan ketentuan mengenai
penggunaan e-Toll Card tersebut tetap akan mengikat pemegang kartu.
Perubahan, penggantian dan/atau penambahan tersebut dilakukan melalui:
" Pemberitahuan yang ditempel pada Cabang Bank atau counter.
" Diumumkan melalui website bank
" Diumumkan melalui media cetak dan/atau elektronik.
" Media lain yang ditentukan kemudian.
" Seluruh jenis dan besarnya biaya dapat berubah sewaktu-waktu melalui
pemberitahuan atau pengumuman.
13. BAB III
Kesimpulan
Kesimpulan
Kemajuan dan penerapan penggunaan teknologi memiliki keuntungan dan
kerugiannya masing - masing, tergantung pada kita yang melihatnya dari sudut pandang
yang seperti apa dan kita sebagai apa (pengguna atau pengelola). Namun kemajuan
teknologi seperti penerapan e-Toll ini tentunya lebih mengarah pada keuntungan yang
akan kita rasakan bersama meskipun penerapannya masih belum maksimal. Di
Indonesia, penerapan sistem e-Toll masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan
negara - negara tetangga kita seperti Malaysia, Singapura bahkan negara berkembang
seperti India apalagi dengan negara - negara maju.
Masyarakat Indonesia perlu diberikan sosialisasi mengenai pentingnya
pengetahuan dan pemanfaatan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Karena saat ini
perkembangan teknologi kian pesat dan telah membawa perubahan pada arus
modernisasi, akan tetapi pada masyarakat Indonesia sendiri masih samar mengenai
teknologi. Kebanyakan dari mereka hanya mampu menggunakan sebisanya, tanpa
mengetahui tata cara dan manfaat dari suatu teknologi yang mereka miliki. Untuk e-Toll
sendiri, masyarakat awam mungkin tidak mengetahuinya karena mereka terbiasa dengan
pembayaran jasa tol secara manual. Hal ini akan menyebabkan e-Toll sendiri tidak akan
berfungsi dengan baik, karena masih terdapat masyarakat yang menggunakan cara
manual dan enggan menjadi member e-Toll.
14. BAB IV
PENUTUP
Saran
Pemerintah telah memberikan suatu kebijakan sebagai satu solusi, tinggal
bagaimana masyarakat menerima dan memelihara fasilitas yang telah ada. Operator
penyedia jasa jalan tol harus lebih mampu menjalankan sistem teknologi ini agar lebih
dikenal masyarakat dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Peningkatan
pelayanan sangat diperluhkan untuk mendukung penggunaan sarana e-Toll menjadi
lebih tersosialisasi, karena manfaat e-toll dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pemeliharaan sistem juga sangat diperlukan untuk pengawasan dan mengurangi risiko
kesalahan teknis yang mungkin dapat terjadi dalam penerapan sistem e-Toll.
Pemahaman masyarakat mengenai e-Toll sebagai alat keuntungan bisnis semata harus
diubah menjadi "e-Toll adalah teknologi yang bermanfaat bagi semua masyarakat,
bukan hanya pengusaha, BUMN, Bank, dan pihak-pihak terkait."