Makalah ini membahas tentang tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain) dengan menjelaskan taksonominya, morfologi, syarat tumbuh, teknik budidaya, hama dan penyakit, serta keunggulannya. Lidah mertua merupakan tanaman hias yang tahan suhu ekstrem, kekeringan, dan mampu hidup di berbagai kondisi.
Unsur hara esensial diperlukan tanaman dalam jumlah besar (makro) dan kecil (mikro). Makro terdiri atas C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S yang berperan dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Mikro seperti Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan hara dapat menyebabkan tanaman kerdil dan berwarna hijau pucat.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
1. Serangga dapat menjadi vektor penyakit tanaman melalui penularan patogen seperti jamur.
2. Jenis serangga vektor penyakit antara lain nyamuk dan lalat. Serangga ini dapat menularkan penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit lainnya.
3. Jamur dapat hidup sebagai parasit atau saprofit pada tanaman atau hewan lain, dan berperan sebagai patogen penyakit.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Makalah ini membahas tentang tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain) dengan menjelaskan taksonominya, morfologi, syarat tumbuh, teknik budidaya, hama dan penyakit, serta keunggulannya. Lidah mertua merupakan tanaman hias yang tahan suhu ekstrem, kekeringan, dan mampu hidup di berbagai kondisi.
Unsur hara esensial diperlukan tanaman dalam jumlah besar (makro) dan kecil (mikro). Makro terdiri atas C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S yang berperan dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Mikro seperti Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan hara dapat menyebabkan tanaman kerdil dan berwarna hijau pucat.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
1. Serangga dapat menjadi vektor penyakit tanaman melalui penularan patogen seperti jamur.
2. Jenis serangga vektor penyakit antara lain nyamuk dan lalat. Serangga ini dapat menularkan penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit lainnya.
3. Jamur dapat hidup sebagai parasit atau saprofit pada tanaman atau hewan lain, dan berperan sebagai patogen penyakit.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Respirasi pada tumbuhan adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi melalui reaksi redoks, dimana oksigen digunakan untuk mengoksidasi substrat menjadi karbon dioksida dan air serta menghasilkan energi. Proses ini terjadi di sel-sel tumbuhan yang sedang tumbuh melalui dua tahapan utama yaitu glikolisis dan siklus Krebs.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kultur teknis sebagai cara perlindungan tanaman dengan memanfaatkan kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh tanaman tetapi tidak oleh pengganggu. Diberikan contoh kultur teknis seperti penggunaan mulsa jerami dan sistem tanam serempak. Tujuan kultur teknis adalah menemukan kelemahan siklus musiman hama. Dokumen ini juga menjelaskan sasaran dan mekanisme kultur te
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian penting pada bunga tumbuhan, meliputi benang sari, tangkai sari, kepala sari, putik, bakal buah, tangkai kepala putik, dan kepala putik. Bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan letak, jumlah, dan ciri-cirinya masing-masing.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Pedoman ini berisi informasi tentang data hama penyakit, musuh alami, dan tanaman refugia pada tanaman padi serta konsep pengendalian hama terpadu meliputi budidaya tanaman sehat, persiapan lahan, sistem tanam, pemupukan, pengaturan air, pengamatan hama, dan tata cara panen di Kecamatan Sungai Kunyit. Pedoman ini diharapkan dapat membantu petani dalam mengelola hama secara terpadu dan ramah lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang hama jahe dan strategi pengendaliannya. Dua hama utama jahe adalah lalat rimpang Mimegralla coeruleifrons dan kutu perisai Aspidiella hartii. Lalat rimpang menyerang rimpang jahe dan dapat menularkan penyakit, sementara kutu perisai menyerang berbagai bagian tanaman dengan mengisap nutrisi. Strategi pengendaliannya meliputi sanitasi, pemilihan varietas tahan hama dan penyakit
Buku ini berisi informasi tentang 59 jenis tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Setiap tanaman dijelaskan dengan gambar, bagian yang digunakan, kandungan kimia, cara kerja, dan penggunaannya untuk mengendalikan hama. Buku ini bertujuan membantu memanfaatkan pestisida ramah lingkungan dari sumber daya alam setempat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang identifikasi musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman perkebunan. Termasuk penjelasan mengenai kategori, morfologi, dan klasifikasi beberapa musuh alami seperti serangga predator, parasitoid, jamur entomopatogenik, dan semut.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan strategi pengendalian hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Pengendalian hayati bergantung pada predasi, parasitisme, dan mekanisme alam lainnya untuk membatasi populasi organisme pengganggu tanaman. Strateginya meliputi konservasi, introduksi, inokulasi, integrasi, dan augmentasi dari musuh alami hama dan penyakit tanaman.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang kuliah lapangan budidaya tanaman obat yang dilakukan di Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gede Pangrango. Tujuannya adalah untuk mengenal berbagai tanaman obat asli Indonesia dan manfaat medisinalnya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan dengan panduan tour guide.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian gulma secara preventif, meliputi upaya-upaya seperti menggunakan biji tanaman yang bersih, mencegah masuknya gulma asing, membersihkan lahan dari biji gulma, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah terbentuknya biji gulma baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan bebas pada remaja Indonesia. Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melewati batas norma ketimuran dan disebabkan oleh sikap mental tidak sehat, kegagalan menyerap norma, dan rasa ingin mencoba. Pergaulan bebas berujung pada penggunaan narkoba dan seks bebas yang dapat menyebabkan HIV/AIDS. Solusinya adalah menanamkan nilai ketimuran, sosialisasi bahaya
Respirasi pada tumbuhan adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi melalui reaksi redoks, dimana oksigen digunakan untuk mengoksidasi substrat menjadi karbon dioksida dan air serta menghasilkan energi. Proses ini terjadi di sel-sel tumbuhan yang sedang tumbuh melalui dua tahapan utama yaitu glikolisis dan siklus Krebs.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kultur teknis sebagai cara perlindungan tanaman dengan memanfaatkan kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh tanaman tetapi tidak oleh pengganggu. Diberikan contoh kultur teknis seperti penggunaan mulsa jerami dan sistem tanam serempak. Tujuan kultur teknis adalah menemukan kelemahan siklus musiman hama. Dokumen ini juga menjelaskan sasaran dan mekanisme kultur te
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian penting pada bunga tumbuhan, meliputi benang sari, tangkai sari, kepala sari, putik, bakal buah, tangkai kepala putik, dan kepala putik. Bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan letak, jumlah, dan ciri-cirinya masing-masing.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Pedoman ini berisi informasi tentang data hama penyakit, musuh alami, dan tanaman refugia pada tanaman padi serta konsep pengendalian hama terpadu meliputi budidaya tanaman sehat, persiapan lahan, sistem tanam, pemupukan, pengaturan air, pengamatan hama, dan tata cara panen di Kecamatan Sungai Kunyit. Pedoman ini diharapkan dapat membantu petani dalam mengelola hama secara terpadu dan ramah lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang hama jahe dan strategi pengendaliannya. Dua hama utama jahe adalah lalat rimpang Mimegralla coeruleifrons dan kutu perisai Aspidiella hartii. Lalat rimpang menyerang rimpang jahe dan dapat menularkan penyakit, sementara kutu perisai menyerang berbagai bagian tanaman dengan mengisap nutrisi. Strategi pengendaliannya meliputi sanitasi, pemilihan varietas tahan hama dan penyakit
Buku ini berisi informasi tentang 59 jenis tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Setiap tanaman dijelaskan dengan gambar, bagian yang digunakan, kandungan kimia, cara kerja, dan penggunaannya untuk mengendalikan hama. Buku ini bertujuan membantu memanfaatkan pestisida ramah lingkungan dari sumber daya alam setempat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang identifikasi musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman perkebunan. Termasuk penjelasan mengenai kategori, morfologi, dan klasifikasi beberapa musuh alami seperti serangga predator, parasitoid, jamur entomopatogenik, dan semut.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan strategi pengendalian hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Pengendalian hayati bergantung pada predasi, parasitisme, dan mekanisme alam lainnya untuk membatasi populasi organisme pengganggu tanaman. Strateginya meliputi konservasi, introduksi, inokulasi, integrasi, dan augmentasi dari musuh alami hama dan penyakit tanaman.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang kuliah lapangan budidaya tanaman obat yang dilakukan di Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gede Pangrango. Tujuannya adalah untuk mengenal berbagai tanaman obat asli Indonesia dan manfaat medisinalnya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan dengan panduan tour guide.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian gulma secara preventif, meliputi upaya-upaya seperti menggunakan biji tanaman yang bersih, mencegah masuknya gulma asing, membersihkan lahan dari biji gulma, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah terbentuknya biji gulma baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan bebas pada remaja Indonesia. Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melewati batas norma ketimuran dan disebabkan oleh sikap mental tidak sehat, kegagalan menyerap norma, dan rasa ingin mencoba. Pergaulan bebas berujung pada penggunaan narkoba dan seks bebas yang dapat menyebabkan HIV/AIDS. Solusinya adalah menanamkan nilai ketimuran, sosialisasi bahaya
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan bebas, yang didefinisikan sebagai perilaku yang melanggar norma agama atau sosial. Dokumen tersebut menjelaskan faktor-faktor penyebab pergaulan bebas seperti rendahnya pendidikan keluarga dan lingkungan yang kurang baik, serta akibat-akibat negatif pergaulan bebas seperti menurunnya prestasi belajar dan meningkatnya kriminalitas. Dokumen tersebut juga member
This project presentation summarizes the proposed total watershed management of Madgyal Village in collaboration with IIT Bombay. It provides background on the location, population, and water scarcity issues of Madgyal Village. The objectives are to analyze water resources, understand socio-economic conditions, assess water demand and supply, and suggest watershed management techniques. Components of the design include GIS analysis to delineate the watershed boundary and drainage patterns. The methodology discusses data collection, feasibility analysis of alternatives like contour bunding and check dams, and recommendations for future implementation and monitoring.
REMOTE SENSING & GIS APPLICATIONS IN WATERSHED MANAGEMENT Sumant Diwakar
This document discusses remote sensing and GIS applications for watershed management. It describes how remote sensing can be used to characterize watersheds by mapping attributes like size, shape, drainage patterns, geology, soil, land use, and groundwater potential. Remote sensing data can be integrated with socioeconomic data and used to delineate watershed boundaries, prioritize watersheds for development, and generate action plans. The document also outlines steps for watershed demarcation, characterization using tools like GEOMORIS, and prioritization using methods such as the sediment yield index.
Dokumen tersebut membahas dampak negatif penggunaan media sosial, termasuk menimbulkan depresi, ketergantungan, tidak bisa mengontrol diri, menyita waktu secara berlebihan, meningkatkan penipuan dan kejahatan, serta mengganggu konsentrasi dan produktivitas khususnya pada remaja.
Ada beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman alpukat, diantaranya ulat kupu-kupu gajah, tungau merah, ulat kipat, kutu daun, kumbang bubuk cabang dan belalang daun. Hama-hama ini dapat dikenali dari gejala kerusakan pada daun, buah, dan ranting tanaman. Sedangkan penyakitnya meliputi busuk buah, antraknosa, dan busuk akar yang disebabkan jamur
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya cabai mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, panen hingga pascapanen. Terdapat berbagai masalah seperti hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai beserta cara penanggulangannya seperti penyemprotan pestisida nabati.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang teknis budidaya tanaman terong mulai dari persyaratan tumbuh, pembibitan, persiapan lahan, penanaman, perawatan, panen, hingga pengendalian hama dan penyakit. Teknik budidaya yang disarankan adalah pemilihan varietas unggul, pengaturan waktu tanam, dan pengendalian secara alami dan kimiawi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Mahkota dewa adalah tumbuhan perdu yang dapat tumbuh hingga 5 meter dan hidup puluhan tahun. Bagian-bagiannya seperti daun, batang, bunga, buah, dan biji memiliki kandungan kimia yang bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit seperti disentri, psoriasis, eksim, dan tumor. Buah mahkota dewa khususnya mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid yang berfungsi sebagai antihistamin
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahsujononasa
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis budidaya cabai merah, mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, panen hingga pasca panen. Termasuk di dalamnya adalah cara mengatasi hama dan penyakit seperti ulat grayak, kutu daun, penyakit layu dan antraknosa.
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman keci beling, termasuk botani, habitat, syarat tumbuh, cara budidaya, kandungan kimia, dan manfaatnya untuk berbagai penyakit. Tanaman ini mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, dan terpenoid yang bermanfaat sebagai obat, seperti menurunkan kolesterol dan mengobati batu ginjal.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman anggur, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengelolaan hama dan penyakit, sampai panen. Teknik budidaya yang disarankan adalah pembuatan rambatan, pemangkasan dan pembentukan pohon, serta pengelolaan bunga dan buah untuk memaksimalkan hasil panen anggur.
Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya kentang mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hama penyakit dan panen. Kentang dapat dibudidayakan pada ketinggian 1.000-3.000 m dpl dengan curah hujan 1500 mm/tahun menggunakan umbi bibit berat 30-50 gram dan varietas unggul. Teknik budidaya mencakup pemupukan, penanaman jarak 80x40 cm, pemeliharaan
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis budidaya mangga mulai dari agroekologi, varietas yang dianjurkan, persiapan lahan dan penanaman, pemupukan, pangkasan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen dan pasca panen. Metode budidaya yang disarankan adalah penerapan teknologi yang sesuai dengan karakteristik tanaman mangga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah, teknik budidaya seperti pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi yang paling cocok adalah tanah bertekstur ringan dan sedang. Teknik budidayanya meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyak
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani
Tempuyung adalah tanaman obat yang berasal dari Asia dan Eropa. Tanaman ini memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti mengobati infeksi saluran kemih, kencing batu, bisul, darah tinggi, dan mastitis. Tempuyung memiliki daun, batang dan buah yang dapat digunakan sebagai obat herbal. Tanaman ini mudah dibudidayakan dari biji dan tumbuh liar di lahan-lahan basah.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
Hama dan penyakit tanaman alpukat
1. Hama dan Penyakit Tanaman Alpukat
Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura I
Kelas B
Ketua : Anggi Setiawan
Anggota : Yanda Khalisa Lubis
Willian Sasma
2. HAMA PADA DAUN ALPUKAT
1. Ulat Kipat (Criculatris fenestrate Helf)
Pengendalian : yang dianjurkan secara nabati menggunakan ekstrak daun Pepaya. Menggunakan
insektisida yang mengandung bahan aktif monokrotofos atau Sipermetein, misal Cymbush 50 EC
dengan dosis 1-3 cc/liter atau Azodrin 15 WSC dengan dosis 2-3 cc/liter
Cara pembuatannya : yaitu rendam 50 gram irisan daun pepaya dalam 100 ml air, aduk rata supaya
tercampur dan rendam selama 24 jam. Kemudian diperas dan disaring.Tambahkan larutan
tersebut dengan 2-3 liter air aduk rata dan segera semprotkan keseluruh bagian tanaman yang
terserang
Ciri: Panjang tubuh 6 cm, berwarna hitam bercak-bercak putih dan dipenuhi rambut putih. Kepala dan
ekor berwarna merah menyala.
Gejala: Daun-daun tidak utuh dan terdapat bekas gigitan. Pada serangan yang hebat, daun habis
sama sekali tetapi tanaman tidak akan mati, dan terlihat kepompong bergelantungan.
3. HAMA PADA DAUN ALPUKAT
2. Ulat Kupu-kupu Gajah (Attacus atlas L.)
Ciri: Sayap kupu-kupu dapat mencapai ukuran 25 cm dengan warna coklat kemerahan dan segitiga
tansparan. Ulat berwarna hijau tertutup tepung putih, panjang 15 cm dan mempunyai duri yang
berdaging. Pupa terdapat di dalam kepompong yang berwarna coklat.
Gejala: Sama dengan gejala serangan ulat kipat, tetapi kepompong tidak bergelantungan melainkan
terdapat di antara daun
Pengendalian : hama ini bisa di kendalikan menggunakan bahan nabati seperti ekstrak bawang putih.
Cara Pembuatan :dengan cara menghancurkan bawang putih sebanyak 5 siung + 50 ml minyak sayur
(satusendokmakan) + detergen satu sendok makan. Semua bahan dicampur merata kemudian
ditambahkan air dan disimpan dalam botol paling lama 3 hari. Campurkan larutan tadi dengan air
untuk menyemprot.
4. HAMA PADA DAUN ALPUKAT
3. Aphis gossypii Glov/A. Cucumeris, A. cucurbitii
Ciri: Warna tubuh hijau tua sampai hitam atau kunig coklat. Hama ini mengeluarkan embun madu
yang biasanya ditumbuhi cendawan jelaga sehingga daun menjadi hitam dan semut
berdatangan.
Gejala: Pertumbuhan tanaman terganggu. Pada serangan yang hebat tanaman akan kerdil dan
terpilin.
Pengendalian : dilakukan yaitu dengan mengekstrak cabai merah, Disemprot dengan insektisida
berbahan aktif asefat/dimetoat, misalnya Orthene 75 SP dengan dosis 0,5-0,8 gram/liter atau
Roxion 2 cc/liter.
Cara Pembuatan : dengan komposisi 4 mangkuk cabai merah atau biji cabai merah ditambah 30
gram detergen. Cabai merah didihkan selama 20 menit kemudian ditambah 3 liter air dan
didinginkan. Setelah disaring, tambahkan detergen dan aduk hingga rata. Semprotkan pada
seluruh bagian tananaman yang terserang pada pagi atau sore hari.
5. HAMA PADA DAUN ALPUKAT
4. Kutu Dompolan Putih (Pseudococcus citri Risso)/Planococcus citri Risso)
Ciri: Bentuk tubuh elips, berwarna coklat kekuningan sampai merah oranye, tertutup tepung putih,
ukuran tubuh 3 mm, mempunyai tonjolan di tepi tubuh dengan jumlah 14-18 pasang dan yang
terpanjang di bagian pantatnya.
Gejala: Pertumbuhan tanaman terhambat dan kurus. Tunas muda, daun, batang, tangkai bunga,
tangkai buah, dan buah yang terserang akan terlihat pucat, tertutup massa berwarna putih, dan
lama kelamaan kering.
Pengendalian : dapat menggunakan bahan-bahan dapur seperti ekstrak jahe dan bawang putih,
Disemprot dengan insektisida yang mengandung bahan aktif formotion, monokrotofos, dimetoat,
atau karbaril. Misalnya anthion 30 EC dosis 1-1,5 liter/ha, Sevin 85 S dosis 0,2% dari konsentrasi
fomula.
Cara Pembuatan : menghancurkan jahe sampai halus, tambahkan air, dan detergen. Aduk hingga
rata dan dapat disemprotkan langsung ke tanaman.
6. HAMA PADA DAUN ALPUKAT
5. Tungau Merah (Tetranychus cinnabarinus Boisd)
Ciri: Tubuh tungau betina berwarna merah tua/merah kecoklatan, sedangkan tungau
jantan hijau kekuningan/kemerahan. Terdapat beberapa bercak hitam, kaki dan
bagian mulut putih, ukuran tubuh 0,5 mm.
Gejala: Permukaan daun berbintikbintik kuning yang kemudian akan berubah menjadi
merah tua seperti karat. Di bawah permukaan daun tampak anyaman benang yang
halus. Serangan yang hebat dapat menyebabkan daun menjadi layu dan rontok.
Pengendalian : secara nabati adalah dengan ekstrak ketumbar, Disemprot dengan
akarisida Kelthan MF yang mengandung bahan aktif dikofoldan, dengan dosis 0,6-1
liter/ha.
Cara pembuatan : hancurkan sebanyak 200 biji ketumbar. Didihkan dalam air selama 10
menit. Dinginkan dan saring. Tambahkan larutan dengan 2 liter air, lalu semprotkan
ke seluruh bagian tanaman terutama pada pagi hari.
7. HAMA PADA BUAH ALPUKAT
1. Lalat Buah Dacus (Dacusdorsalis Hend.)
Ciri: Ukuran tubuh 6 - 8 mm dengan bentangan sayap 5 - 7 mm. Bagian dada berwarna coklat tua
bercak kuning/putih dan bagian perut coklat muda dengan pita coklat tua. Stadium larva
berwarna putih pada saat masih muda dan kekuningan setelah dewasa, panjang tubuhnya 1 cm.
Gejala: Terlihat bintik hitam/bejolan pada permukaan buah, yang merupakan tusukan hama sekaligus
tempat untuk meletakkan telur. Bagian dalam buah berlubang dan busuk karena dimakan larva.
Pengendalian : Hama ini dapat dikurangi dengan ekstrak selasih, Dengan umpan minyak
citronella/umpan protein malation akan mematikan lalat yang memakannya. Penyemprotan
insektisida dapat dilakukan antara lain dengan Hostathion 40 EC yang berbahan aktif triazofos
dosis 2 cc/liter dan tindakan yang paling baik adalah memusnahkan semua buah yang terserang
atau membalik tanah agar larva terkena sinar matahari dan mati.
Cara pembuatan : Sediakan 50 gram daun selasih kemudian dirajang dan direndam selama 24 jam,
saring dan tambahkan deterjen, aduk hingga rata. Cairan tersebut dapat disemprotkan langsung
ke seluruh bagian tanaman pada pagi atau sore hari.
8. HAMA PADA BUAH ALPUKAT
2. Codot (Cynopterus sp.)
Gejala: Terdapat bagian buah yang berlubang bekas gigitan. Buah
yang terserang hanya yang telah tua, dan bagian yang dimakan
adalah daging buahnya saja.
Pengendalian : dengan menangkap codot menggunakan jala/menakut-
nakutinya menggunakan kincir angin yang diberi peluit sehingga
dapat menimbulkan suara.
9. HAMA PADA CABANG/RANTING POHON
ALPUKAT
1. Kumbang Bubuk Cabang (Xyleborus coffeae Wurth. / Xylosandrus morigerus Bldf.)
Gejala: Terdapat lubang yang menyerupai terowongan pada cabang atau ranting. Terowongan itu
dapat semakin besar sehingga makanan tidak dapat tersalurakan ke daun, kemudian daun
menjadi layu dan akhirnya cabang atau ranting tersebut mati.
Pengendalian : Cara pengendalian dengan menggunakan ekstrak daun selasih. Cabang/ranting yang
terserang dipangkas dan dibakar. Dapat juga disemprot insektisida berbahan aktif asefat atau
diazinon yang terkandung dalam Orthene 75 SP dengan dosis pemberian 0,5-0,8 gram/liter dan
Diazinon 60 EC dosis 1-2 cc/liter.
Cara pembuatan : Sediakan 50 gram daun selasih kemudian dirajang dan direndam selama 24 jam,
saring dan tambahkan detergen, aduk hingga rata. Cairan tersebut dapat disemprotkan langsung
ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama kumbang bubuk cabang pada pagi atau sore
hari.
10. PENYAKIT YANG DISEBABKAN JAMUR
1. Antraknosa
Penyebab: Jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) sacc. Yang mempunyai
miselium berwarna cokleat hijau sampai hitam kelabu dan sporanya berwarna jingga.
Gejala: Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman, kecuali akar. Bagian yang
terinfeksi berwarna cokelat karat, kemudian daun, bunga, buah/cabang tanaman
yang terserang akan gugur.
Pengendalian : Pengendalian yang terbaik yaitu secara alami/nabati menggunakan
ekstrak bawang merah. Pemangkasan ranting dan cabang yang mati. Penelitian
buah dilakukan agak awal (sudah tua tapi belum matang). Dapat juga disemprot
dengan fungisida yang berbahan aktif maneb seperti pada Velimex 80 WP. Fungisida
ini diberikan 2 minggu sebelum pemetikan dengan dosis 2-2,5 gram/liter.
Cara pembuatan : Hancurkan bawang merah ditambah air, aduk hingga rata dan
disaring. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman.
11. PENYAKIT YANG DISEBABKAN JAMUR
2. Bercak Daun atau Bercak Cokelat
Penyebab: cercospora purpurea Cke./dikenal juga dengan Pseudocercospora purpurea
(Cke.) Derghton. Jamur ini berwarna gelap dan menyukai tempat lembab.
Gejala: bercak cokelat muda dengan tepi cokelat tua di permukaan daun atau buah. Bila
cuaca lembab, bercak cokelat berubah menjadi bintik-bintik kelabu. Bila dibiarkan,
lama-kelamaan akan menjadi lubang yang dapat dimasuki organisme lain.
Pengendalian : pengendalian penyakit ini bisa menggunakan ekstrak bawang
putih.Penyemprotan fungisida Masalgin 50 WP yang mengandung benomyl, dengan
dosis 1-2 gram/liter atau dapat juga dengan mengoleskan bubur Bordeaux.
Cara pembuatan : Dua suing bawang putih di hancurkan dan rendam dalam air selama
24 jam.Tambahkan 4 gelas air dan detergen. Tambahkan larutan dengan air, dengan
perbandingan 1 : 9. Diaduk sebelum digunakan lalu semprotkan ke tanaman yang
terserang.
12. PENYAKIT YANG DISEBABKAN JAMUR
3. Busuk Akar dan Kanker Batang
Penyebab: Jamur Phytophthora yang hidup saprofit di tanah yang mengandung
bahan organik, menyukai tanah basah dengan drainase jelek.
Gejala: Bila tanaman yang terserang akarnya maka pertumbuhannya menjadi
terganggu, tunas mudanya jarang tumbuh. Akibat yang paling fatal adalah
kematian pohon. Bila batang tanaman yang terserang maka akan tampak
perubahan warna kulit pada pangkal batang.
Pengendalian : Ekstrak daun sirih dapat mengendalikan penyakit ini. drainase
perlu diperbaiki, jangan sampai ada air yang menggenang/dengan
membongkar tanaman yang terserang kemudian diganti dengan tanaman
yang baru.
Cara pembuatan : yaitu dengan menghancurkan 300 lembardaun sirih (dengan
blender/ditumbuk) dan campur dengan 1 liter air. Semprotkan cairan ke
seluruh bagian tanaman.
13. PENYAKIT YANG DISEBABKAN JAMUR
4. Busuk Buah
Penyebab: Botryodiplodia theobromae pat. Jamur ini menyerang apabila ada
luka pada permukaan buah.
Gejala: Bagian yang pertama kali diserang adalah ujung tangkai buah dengan
tanda adanya bercak cokelat yang tidak teratur, yang kemudian menjalar ke
bagian buah. Pada kulit buah akan timbul tonjolan-tonjolan kecil.
Pengendalian : penyakit busuk buah dapat dikendalikan dengan pembuatan
ekstrak daun cengkeh. Oleskan bubur Bordeaux/ semprotkan fungisida
Velimex 80 WP yang berbahan aktif Zineb, dengan dosis 2-2,5 gram/liter.
Cara pembuatan : yaitu dengan menumbuk daun cengkeh kering sebanyak 50-
100 gram kemudian ditaburkan langsung ke tanaman yang terserang
dengan cara ditabur di atas permukaan tanah.