Materi PPKN Kelas XI tingkat SMA/MA. Menjelaskan mengenai definisi atau makna Demokrasi, Bentuk-bentuk demokrasi yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia dan prinsip serta ciri negara penganut asas demokrasi.
Materi dari mata pelajaran PPKN tingkat SMA/SMK/MA mengenai Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila, berisi tentang penjelasan mengenai perubahan sistem demokrasi yang telah dan sedang diterapkan oleh negara Indonesia dari awal merdeka sampai sekarang.
power point ini mengenai demokrasi mulai dari pengertian, pilarnya, macam-macam kebebasannya, ciri-ciri pemerintahan yang demokratis, macam-macam dan perkembangan demokrasi, tantangan yang menjungkal demokrasi
Materi PPKN Kelas XI tingkat SMA/MA. Menjelaskan mengenai definisi atau makna Demokrasi, Bentuk-bentuk demokrasi yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia dan prinsip serta ciri negara penganut asas demokrasi.
Materi dari mata pelajaran PPKN tingkat SMA/SMK/MA mengenai Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila, berisi tentang penjelasan mengenai perubahan sistem demokrasi yang telah dan sedang diterapkan oleh negara Indonesia dari awal merdeka sampai sekarang.
power point ini mengenai demokrasi mulai dari pengertian, pilarnya, macam-macam kebebasannya, ciri-ciri pemerintahan yang demokratis, macam-macam dan perkembangan demokrasi, tantangan yang menjungkal demokrasi
Understanding democracy in general is a system of government by providing opportunities for all citizens in decision making. Where the decision will affect the lives of all people. Another meaning is that the people act as the supreme authority.
This system of government allows all citizens to actively participate. Such participation can be represented or directly in the formulation, development and enactment of laws. Every expert has his own interpretation of democracy. Although it boils down to the same goal.
Berdasarkan http://www.slideshare.net/audiniaudi/makalah-sistem-pemerintahan-indonesia-32882801
SEMESTER II
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2013/2014
Dibuat oleh kelompok 1 dengan berbagai sumber.
kelompok 2
Fredika aulia kimas
Axcellia theresa
Denia tamara v
Eka ananda laksana p
Nara safitri
Nathasya Kareen z
Sarah rahmadiani
Siti khalimatus s
Sekar anastry p
Winda
Neysha romantika
- 1 Juni 1945, dibentuk panitia kecil dari BPUPKI yang terdiri dari 9orang yaitu Panitia Sembilan guna mensistematikan gagasan dasar negara yang sebelumnya diproklamirkan
- Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila
- 22 juni 1945 Panitia 9 menghasilkan rumusan dasar Negara yang dikenal dengan nama “piagam Jakarta atau Jakarta Charter”
-tokoh panitia 9
Ir. Soekarno (ketua)
Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
Mr. Mohammad Yamin (anggota)
KH. Wahid Hasjim (anggota)
Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
H. Agus Salim (anggota)
Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
Hal yang dibahas dan diubah dalam sidang tanggal 18 Agustus 1945, salah satunya yaitu
PPKI mengesahkan Pancasila didalam badan UUD 1945 yang diambil dari piagam charter dengan perubahan pada bunyi sila pertama yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti menjadi "ketuhanan yang maha esa“.
KENAPA DIUBAH? Untuk menjaga persatuan dan kesatuan,
karena tentunya akan ada keberatan oleh pihak lain yang tidak beragama Islam.
Pancasila diambil dari alinea ke-4 piagam Jakarta yang diubah pada sila pertamanya,
Yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti menjadi "ketuhanan yang maha esa“.
Melalui tulisan ini, penulis berusaha mengkaji hubungan demokrasi dengan HAM melalui beberapa poin. Pertama, mengulas mengenai demokrasi, hakikat dan pemaknaannya. Kedua, hubungan antara konsep HAM dan demokrasi. Ketiga, perkembangan demokrasi dan HAM. Keempat, kewajiban perlindungan HAM. Kelima, prospek demokratisasi dan pengembangan HAM di Indonesia.
Understanding democracy in general is a system of government by providing opportunities for all citizens in decision making. Where the decision will affect the lives of all people. Another meaning is that the people act as the supreme authority.
This system of government allows all citizens to actively participate. Such participation can be represented or directly in the formulation, development and enactment of laws. Every expert has his own interpretation of democracy. Although it boils down to the same goal.
Berdasarkan http://www.slideshare.net/audiniaudi/makalah-sistem-pemerintahan-indonesia-32882801
SEMESTER II
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2013/2014
Dibuat oleh kelompok 1 dengan berbagai sumber.
kelompok 2
Fredika aulia kimas
Axcellia theresa
Denia tamara v
Eka ananda laksana p
Nara safitri
Nathasya Kareen z
Sarah rahmadiani
Siti khalimatus s
Sekar anastry p
Winda
Neysha romantika
- 1 Juni 1945, dibentuk panitia kecil dari BPUPKI yang terdiri dari 9orang yaitu Panitia Sembilan guna mensistematikan gagasan dasar negara yang sebelumnya diproklamirkan
- Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila
- 22 juni 1945 Panitia 9 menghasilkan rumusan dasar Negara yang dikenal dengan nama “piagam Jakarta atau Jakarta Charter”
-tokoh panitia 9
Ir. Soekarno (ketua)
Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
Mr. Mohammad Yamin (anggota)
KH. Wahid Hasjim (anggota)
Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
H. Agus Salim (anggota)
Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
Hal yang dibahas dan diubah dalam sidang tanggal 18 Agustus 1945, salah satunya yaitu
PPKI mengesahkan Pancasila didalam badan UUD 1945 yang diambil dari piagam charter dengan perubahan pada bunyi sila pertama yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti menjadi "ketuhanan yang maha esa“.
KENAPA DIUBAH? Untuk menjaga persatuan dan kesatuan,
karena tentunya akan ada keberatan oleh pihak lain yang tidak beragama Islam.
Pancasila diambil dari alinea ke-4 piagam Jakarta yang diubah pada sila pertamanya,
Yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti menjadi "ketuhanan yang maha esa“.
Melalui tulisan ini, penulis berusaha mengkaji hubungan demokrasi dengan HAM melalui beberapa poin. Pertama, mengulas mengenai demokrasi, hakikat dan pemaknaannya. Kedua, hubungan antara konsep HAM dan demokrasi. Ketiga, perkembangan demokrasi dan HAM. Keempat, kewajiban perlindungan HAM. Kelima, prospek demokratisasi dan pengembangan HAM di Indonesia.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. 1. Makna Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa
Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Kata ini
kemudian diserap menjadi salah satu kosakata dalam
bahasa Inggris yaitu democracy. Konsep demokrasi
menjadi sebuah kata kunci dalam bidang ilmu politik.
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-
sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu
negara.
3. Demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan.
Artinya, kebebasan yang dimiliki rakyat diatur
dan diarahkan oleh sebuah lembaga kekuasaan
yang sumber kekuasaannya berasal dari rakyat
dan dijalankan sendiri oleh rakyat, sehingga
kebebasan yang mereka miliki dapat
ilaksanakan secara bertanggung jawab dan tidak
melanggar kebebasan yang dimiliki orang lain.
4. 2. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Demokrasi sebagai sistem politik yang saat ini
dianut oleh sebagian besar negara di dunia
tentu saja memiliki prinsip-prinsip yang
berbeda dengan sistem yang lain. Henry B. Mayo
sebagaimana dikutip oleh Miriam Budiardjo
dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Ilmu
Politik” (2008:118-19) mengungkapkan prinsip
dari demokrasi yang akan mewujudkan suatu
sistem politik yang demokratis.
5. Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain
adalah :
a) Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga.
b) Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai
dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
c) Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
teratur.
d) Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
e) Mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman.
f) Menjamin tegaknya keadilan.
6. Kemudian, menurut menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri
Wuryan dan Syaifullah dalam bukunya yang berjudul lmu
Kewarganegaraan (2006:84), suatu negara dapat disebut berbudaya
demokrasi apabila memiliki soko guru demokrasi sebagai berikut:
a) Kedaulatan rakyat.
b) Pemerintahan berdasarkan
persetujuan dari yang
diperintah.
c) Kekuasaan mayoritas.
d) Hak-hak minoritas.
e) Jaminan hak-hak asasi
manusia.
f) Pemilihan yang bebas dan
jujur.
g) Persamaan di depan hukum.
h) Proses hukum yang wajar.
i) Pembatasan pemerintahan
secara konstitusional.
j) Pluralisme sosial, ekonomi,
dan politik.
k) Nilai-nilai toleransi,
pragmatisme, kerja sama dan
mufakat
7. Berikut ini dipaparkan karkateristik demokrasi Pancasila ala
Orde Baru yang berdasarkan pada indikator demokrasi yang
telah dikemukakan sebelumnya.
Pertama, rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak
pernah terjadi. Kecuali pada jajaran yang lebih rendah, seperti:
gubernur, bupati/walikota, camat, dan kepala desa.
Kedua, rekruitmen politik bersifat tertutup. Rekruitmen politik
merupakan proses pengisian jabatan politik di dalam
penyelenggaraan pemerintah negara baik itu untuk lembaga
eksekutif (pemerintah pusat maupun daerah), legislatif (MPR, DPR,
dan DPRD) maupun lembaga yudikatif (Mahkamah Agung).
Ketiga, Pemilihan Umum. Pada masa pemerintahan Orde Baru,
Pemilihan Umum telah dilangsungkan sebanyak tujuh kali dengan
frekuensi yang teratur setiap lima tahun sekali.
Keempat, pelaksanaan hak dasar warga negara. Sudah bukan
menjadi rahasia umum lagi, bahwa dunia internasional seringkali
menyoroti politik Indonesia berkaitan erat dengan perwujudan
jaminan hak asasi manusia.
8. e. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Periode 1998 - sekarang
Pada masa ini tepatnya pada 1998 terjadilah
reformasi.
Akhirnya pada hari Kamis tanggal 21 Mei 1998,
Presiden Soeharto bertempat di Istana Merdeka
Jakarta menyatakan berhenti sebagai Presiden dan
dengan menggunakan pasal 8 UUD 1945.
Pertama, diberikannya ruang kebebasan pers
sebagai ruang publik untuk berpartisipasi dalam
kebangsaan dan kenegaraan.
Kedua, diberlakukannya sistem multipartai dalam
pemilu tahun 1999.