3. HPK Kebijakan
18 hak, 4 kewajiban
Pedoman/ panduan
Edukasi
Nilai kepercayaan,
bimbingan ruhani
Privasi pasien
General Consent
Perlindungan harta
benda pasien
Perlindungan kekerasan
fisik dan verbal
Inform consent
SecondOpinion
DNR
4. KIE (edukasi), berisi :
RS berupaya mengurangi hambatan fisik, Bahasa, budaya dan hambatan lainnya dalam mengakses dan
memberikan layanan serta memberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga dengan
Bahasa yang mudah dipahami.
6. • Informasi hak dan tanggungjawab pasien terpampang diarea RS
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
10. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas prilaku Rumah Sakit terhadap dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Memberikan informasi yang lengkap dan
jujur tentang masalah kesehatannya.
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
umum, dokter spesialis dan dokter gigi.
Mematuhi ketentuan yang berlaku di
sarana pelayanan kesehatan.
Memberi imbalan jasa atas pelayanan
yang diterima.
8. NILAI
KEPERCAYAAN
RS memberikan pelayanan pelayanan yang
menghargai martabat pasien, menghormati
nilai dan kepercayaan pribadi pasien serta
menanggapi permintaan terkait dengan
keyakinan agama dan spiritual.
a. Staf memberikan perawatan yg penuh
penghargaan dengan memperhatikan
harkat dan martabat pasien.
b. RS menghormati keyakinan spiritual dan
budaya pasien serta nilai-nilai yang dianut
pasien.
c. RS memenuhi kebutuhan pasien terhadap
bimbingan rohani
9.
10. PRIVASI
PASIEN
RS menjaga privasi pasien dan kerahasiaan
informasi dalam perawtan, serta memberikan
hak kepada pasien untuk memperoleh akses
dalam informasi kesehatan mereka sesuai
perundang – undangan yang berlaku.
Staf harus menanyakan tentang kebutuhan
privasi pasien dan harapan terkait dengan
pelayanan yang dimaksudkan.
Informasi medis serta informasi kesehatan
pasien yang didokumentasikan harus dijaga
kerahasiaannya.
11.
12. PERLINDUNGAN
HARTA BENDA
PASIEN
RS melindungi harta benda pasien dari pencurian atau kehilangan
Terdapat proses untuk mencatat dan membuat daftar harta benda
yang dibawa pasien dan memastikan agar harta benda tersebut
tidak dicuri atau hilang.
13.
14. PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK DANVERBAL
RS melindungi pasien dari serangan fisik dan verbal dan populasi yang beresiko diidentifikasi
serta dilindungi kerentanannya.
dengan cara :
1. Pembatasan jumlah penunggu
2. Pemberlakukan jam kunjung keluarga
3. Memantau area fasilitas yang terisolasi dan terpencil dengan adanya CCTV yang beroperasi
24 jam
15. INFORM
CONSENT
(persetujuan
tindakan)
Pasien dan keluarga ikut berperan serta dalam
proses asuhan dengan membuat keputusan
mengenai perawtan.
Dalam proses asuhan, pasien memiliki hak
untuk diberitahu mengenai kondisi medis, hasil
pemeriksaan, diagnosis, rencana pengobatan
dan rencana tindakan serta perawatan, dan
alternative tindakan bilamana ada.
Yang berhak memberikan persetujuan
tindakan terhadap pasien adalah : pasien
sendiri, keluarga kandung, keluarga inti, wali
16.
17. SECOND
OPINION
(Pendapat
Kedua)
Ketika pasien meminta pendapat kedua, Rs
tidak boleh menghambat, mencegah ataupun
menghalangi upaya pasien yang mencari
pendapat kedua.
RS harus memfasilitasi permintaan pendapat
kedua tersebut, dan membantu menyediakan
informasi hasil pemeriksaan, diagnosis,
rekomendasi terapi dsb.
18. DNR
RS menerapkan proses mengenai pemberian
pelayanan resusitasi dan penghentian terapi
penunjang kehidupan untuk pasien.
RS memberi informasi kepada pasien dan
keluarga mengenai hak mereka untuk menolak
atau menghentikan terapi, konsekuensi dari
keputusan yang dibuat serta terapi dan
alternative lain yang dapat dijadikan pilihan