Hadits mu'allaq adalah hadits yang pada bagian awal sanadnya terputus satu atau lebih rawi secara berturut-turut. Sedangkan hadits mu'dlal adalah hadits yang sanadnya terputus dua orang rawi atau lebih secara berturut-turut, baik antara sahabat dan tabi'in maupun sebelum sahabat dan tabi'in. Contoh hadits mu'allaq dan mu'dlal dijelaskan untuk memperjelas pengertian ked
1. A. Pengertian Hadits Mu’allaq dan Mu’dlal
Dr. Mahmud Thahan dalam Taysirul Mustholah al-Hadits mendevinisikan hadits
mu’allaq sebagai berikut 1
:
-اةً: لغاسم :مفعولمنبمعنى ""أعضله.أعياه2
-بح:اً: اصطلما :سقطمنإسنادهاثنانفأكثرعلىالتوالي
- Secara bahasa mu’allaq ()معلقmerupakan isim maf’ul dari kata ‘alaqa (,)علق yang berarti
menggantungkan, mengaitkan sesuatu atau menjadikan sesuatu tergantung. Sanadnya disebut
mu’allaq karena kesinambungannya hanya di bagian atas saja, sementara pada bagian bawahnya
terputus. Jadilah seperti sesuatu yang tergantung pada atapnya.
- Secara istilah adalah hadits yang pada bagian awal sanadnya dibuang, baik seorang rawi
atapun lebih secara berturut-turut; gugur di awal sanadnya.
Sedangkan Mu’dhal ()معضلsecara bahasa merupakan bentuk maf’ul dari kata a’dlalahu(
)اعضل , yang berarti tempat yang memberatkan.
Dan secara istilah adalah hadits yang sanadnya gugur dua orang rawi atau lebih secara
berturut-turut. 3
Baik sahabat bersama tabi’in, maupun dua orang sebelum sahabat dan tabi’in.4
B. Contoh Hadits Mu’allaq dan Mu’dlal
Sebagai contoh dari hadits mu’allaq kami paparkan hadits yang dikeluarkan oleh Bukhari
dalam bagian pendahuluan topik mengenai paha:
" مارواهالحاكمفي"معرفةعلومبسنده "الحديثإلىالقعنبيعنمالكأنهبلغهأنأباهريرةقال :قالرسولال
صلىالعليه"للمملوك :وسلمطعامهوكسوته،بالمعروفوليكلفمنالعملإلمايطيققال ."هذا :الحاكممعضلعن
،مالكأعضلههكذافيالموطأ "5
وو ىَ ى رَْو يييُرَ ىنِ ا عَ ىنِ ا بَْوا،سٍ، باَّاعَ ى،دٍ،هَ ى رَْو جَ ى وَ ىدِ امَّا حَ ى مُر وَ ىنِ ا بَْو،شٍ، حَْو جَ ىنِ ا عَ ىيِّ بِ انَّااللىَّاصَ ىلُر اهِ ا يَْولَ ىعَ ىذُرخِ ا فَ ى»ال :مَ ىلَّاسَ ى وَ ىلَ ى قاَ ىوَ ى « ةٌ« رَ ى وَْو عَ ىسُر نَ ىأَ ىنُر بَْورَ ى ييسَ ى حَ ى » :كٍ، لِ اامَ ى
يُّ بِ انَّااللىَّاصَ ىلُر اهِ ا يَْولَ ىعَ ىمَ ىلَّاسَ ى وَ ىنَْو عَ ىلَ ى قاَ ى « هِ اذِ اخِ ا فَ ىبوُرأَ ىدِ ابَْوعَ ىثُر ديِ احَ ى وَ ى » :لَّاِ ا اسٍ، نَ ىأَ ى،دُرنَ ىسَْو أَ ىثُر ديِ احَ ى وَ ىدٍ،ييهَ ى رَْو جَ ىطُر وَ ى ييحَْو أَ ىيىيتَّاحَ ىجَ ى رَ ى ييخَْو يُرنَ ى ييمِ ا« مَْو ييهِ ا فِ االَ ى تِ اخَْو ا
لَ ى قاَ ىوَ ىبوُرأَ ى» :سىَ ى موُرطىَّا غَ ىيُّ بِ انَّااللىَّاصَ ىلُر اهِ ا يَْولَ ىعَ ىمَ ىلَّاسَ ى وَ ىهِ ا يَْوتَ ىبَ ىكَْو رُرنَ ى حيِ الَ ى خَ ى دَ ىلَ ى قاَ ىوَ ى « نُر ماَ ى ثَْوعُردُريَْوزَ ىنُر بَْولَ ى زَ ى نَْوأَ ى» :تٍ، بِ اثاَ ىلَّاُر الىَ ىعَ ىهِ ا لِ اوسُر رَ ىلىَّايصيَ ى
لُر اهِ ا يَْولَ ىعَ ىمَ ىلَّاسَ ى وَ ىهُرذُرخِ ا فَ ىوَ ىلىَ ىعَ ى،ذ،يِ اخِ ا فَ ىتَْو لَ ىقُرثَ ىفَ ىيَّا لَ ىعَ ىتىَّاحَ ىتُر فَْوخِ انَْو أَ ىضَّا رُر تَ ى« ذ،يِ اخِ ا فَ ى6
Dan sebagai contoh hadits mu’dlal kami tawarkan hadits dari Malik dalam kitab ‘Subulus
Salam’, telah sampai kepadanya bahwa Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda :
1
Lihat buku Ilmu Hadis Praktis dengan judul asli Taisir Musthalah al-Hadits karangan Dr. Mahmud Thahan,
hal. 80.
2
علومالحديثص59
3
Lihat buku Ilmu Hadis Praktis dengan judul asli Taisir Musthalah al-Hadits karangan Dr. Mahmud Thahan,
hal. 81.
4
Lihat di Hadis di Mata Orientalis buah karya Wahyudi Darmalaksana, hal. 45.
5
معرفةعلومالحديثص46
6
Lihat di Jami’ asSahih al-Mukhtashar min Umuri Rasulillah, karangan Muhammad bin Ism’ail bin ‘Abdillah
al-Bukhari al-Ja’fi.
2. نْ أ عَْن وَْنب يِ يأَْنةَْنرَْن يْ أرَْن هُ يَْن ضِ ي رَْن -للَّهُ اهُ نْ أعَْنلَْن قلاَْن : لَْن قلاَْن -لُ سلوُ رَْنللَّهِ ي الا ىَّهصَْن -للَّهُ اهِ ي يْ ألَْنعَْنمَْنلَّهسَْن وَْنكِ ي للوُمْ أ مَْن لْ ألِ ي» -ةِ ي كَْن للوُمْ أ مَْن لْ أاوَْنلا ىَْنعَْندِ ييِِّدسَّه ال
هُ مُ علاَْن طَْن، هُ تُلوَْن سْ أ كِ ي وَْنلَْن وَْنفُ لَّهكَْن يُنْ أ مِ يلِ ي مَْن عَْن لْ أالَّه إملاَْنطيقِ ي يُهُواَْن رَْن . «ُمٌ(لِ يسْ أ مُ )7
C. Hukum Hadits Mu’allaq dan Mu’dhal
Hukum hadits mu’allaq adalah mardud, artinya tertolak, karena terhalangnya salah satu
syarat diterimanya suatu hadits, yakni sanadnya ittishal al-sanad atau sambungnya sanad.
Dalam hadits mu’allaq seorang rawi--atau lebih—dibuang dari sanadnya.
Sama halnya dengan hadits mu’allaq, hadits mu’dlal yang merupakan hadits dlaif juga
berhukum mardud. Disamping keadaannya yang lebih buruk dibandingkan hadits mursal atau
pun hadits munqhati’ banyaknya rawi yang dibuang juga mengharuskan hadits ini dihukumi
dlaif oleh sepakat ulama.
D. Perbedaan Hadits Mu’allaq dan Hadits Mu’dlal
Diantara hadits mu’allaq dan hadits mu’dlal terdapat beberapa perbedaan, seperti :
1. Jika yang dibuang di tengah-tengah sanad itu sebanyak dua orang perawi secara
berurutan, maka dalam hal ini haditsnya mu’dlal bukan mu’allaq.
2. Jika yang dibuang hanya seorang perawi saja pada permulaan sanad, maka dalam hal
ini dinamakan hadits mu’allaq, bukan mu’dlal.
7
Lihat si kitab ‘Subulussalam’ karangan Muhammad bin Ismail bin Salah bin Muhammad al-Husni, al-
Kahlani, asShan’ani dan ‘Izzuddin.
3. DAFTAR PUSTAKA
Thahan, Dr. Mahmud. Ilmu Hadits Praktis. Pustaka Tariqul Izzah. Bogor:2005
Ibn ‘Abdillah al-Bukhari al-Ja’fi, Muhammad bin Ism’ail. Jami’ asSahih al-Mukhtashar
min Umuri Rasulillah. Cet. 1: 1422 H.
al-Husni, Muhammad bin Ismail bin Salah, al-Kahlani, asShan’ani dan ‘Izzuddin .
Subulussalam. Dar el-Hadits. Tt.
Darmalaksana, Wahyudin. Hadis di Mata Orientalis. Benang Merah Pers. Bandung.
Cet.1: 2004.