SlideShare a Scribd company logo
Tim Dosen Farmasetika Dasar
ُ‫ه‬َ‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ض‬ ِ
‫ر‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
ِ‫ين‬ِ‫ف‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫و‬
Dan apabila aku sakit, Dialah Yang
menyembuhkan aku
Sediaan cair
larutan emulsi suspensi
pemakaian
dalam atau
luar
Ditujukan
Diteteskan
menggunakan penetes yg
menghasilkan tetesan setara
dgn penetes baku FI
Guttae
/drop
Tetes mata
Tetes hidung
Tetes telinga
SYARAT PENETES BAKU
: Penampang : 3 mm penampang luar
& 0,6 mm penampang lubang
1 gram air suling = 1 mL = 20 tetes
(suhu 20ºC)
penetes menentukan ketepatan dosis
Sangat baik digunakan untuk pemberian
dosis kecil
Memudahkan dalam pemberian,
khususnya bagi usia bayi dan balita yang
belum dapat menelan obat dengan baik
Obat lebih mudah diabsorbsi
Dosis, rasa, warna dan bau dapat
disesuaikan dengan kebutuhan
Stabilitas bentuk larutan biasanya kurang
baik.
Diperlukan ketepatan dosis
Kesulitan dalam masalah formulasi untuk
menutupi rasa zat aktif yang pahit dan
tidak menyenangkan
Guttae / Drop
• Tanpa dinyatakan lain, yang dimaksudkan adalah
obat tetes untuk obat dalam
• merupakan sediaan cair yang mengandung bahan
obat dan bahan pembawa, dimana dosis zat aktif
yang digunakan dalam jumlah kecil
• Menggunakan penetes setara dengan penetes
baku
Guttae Oris (tetes mulut)
• obat tetes yang diperuntukkan untuk kumur-
kumur, sebelum digunakan diencerkan lebih dulu
dengan air dan tidak untuk ditelan
Guttae auricullaris (tetes telinga)
• Digunakan dengan meneteskan ke dalam
telinga
• Cairan pembawa bukan air; dapat dengan
gliserol, etanol, minyak nabati, dll
• pH tanpa dinyatakan lain 5,0 - 6,0
• Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat
• Dapat berupa larutan atau suspensi
• Tujuan pengobatan:
 mengobati infeksi ringan
 membersihkan setelah infeksi
 mengeringkan permukaan yang basah dg
astringen
 antiseptik dan anestetik
Cuci tangan
Bersihkan
telinga
Kocok
Pastikan ujung
penetes tidak
rusak
Miringkan
kepala
sehingga
telinga yang
akan
diberikan obat
menghadap ke
atas.
• Dewasa : Tarik daun telinga ke
atas & ke belakang
• Untuk anak <3 tahun: tarik
daun telinga ke bawah dan ke
belakang
Teteskan
sesuai takaran
Pertahankan
posisi kepala
2-3 menit
Tutup kembali
Cuci tangan
R/ Kloramfenikol 1
Propilenglikol ad 10
m.f guttae auric
S b dd gtt II a.d
Pro : Rahmat (15 thn)
R/ ProcainHCl 1%
Antipyrine 5%
Glycerin ad 10
m.f. guttae aur
S. 3 dd gtt II a.l
Pro : Ny. sinta
Penimbangan
• Kloramfenikol 1 g
• Propilen glikol10 g – 1 g = 9 g
Pembuatan
• Siapkan alat & bahan
• Timbang kloramfenikol dan propilen glikol
• Larutkan kloramfenikol ke dalam propilengglikol di
dalam beacker glass
• Masukkan ke dalam botol tetes
• Beri etiket APOTEK UHAMKA
Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur
Telp. 021-88603233
Apoteker : Pramulani M Lestari
SIPA : 065/15/2020
No. 1 21 Des 2021
RAHMAT
2 kali sehari, 2 tetes telinga kanan
 Penimbangan
• Procain HCl 1% (1/100) x 10 = 0,1 g
• Antipyrin 5% (5/100) x 10 = 0,5 g
• Glicerin ad 10 10 – (0,1+0,5) = 9,4 g
 Pembuatan
• Siapkan alat & bahan
• Timbang procain, antipirin dan gliserin
• Larutkan prokain dan antipirin ke dalam gliserin di
dalam beacker glass
• Masukkan ke dalam botol tetes
• Beri etiket APOTEK UHAMKA
Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur
Telp. 021-88603233
Apoteker : Pramulani M Lestari
SIPA : 065/15/2020
No. 1 21 Des 2021
Ny. Sinta
3 kali sehari, 2 tetes telinga kiri
 Guttae Nasales (tetes hidung)
• Merupakan sediaan cairan farmasi yang digunakan
untuk rongga hidung
• Pembawa umumnya berupa air, tidak boleh
menggunakan minyak mineral atau minyak lemak
• pH cairan pembawa sedapat mungkin 5,5 – 7,5
dengan kapasitas dapar sedang, isotonis, atau hampir
isotonis
• komponen :
 pensuspensi; sorbiton, polisorbat atau surfaktan lain
yg cocok , kadar ≤ 0,01%
 Pendapar : dapar fosfat pH 6,5
 Pengisotonis : NaCl
 Pengawet : benzalkoniumklorida 0,01%-0,1%,
klorbutanol 0,5% – 0,7%
R/Epinephrin Bitartras 182 mg
Chlorbutanol 50 mg
Propilen glikol 500 mg
Aqua dest ad 10 mL
m.f. guttae nasal
S 3 dd gtt II
Pro : lili
16
R/ Epedrin HCl 0,8%
Antazolin HCl 0,5%
m.f. guttae nasal 10
S.3 dd gtt I
Pro : umar
 Penimbangan
• Epinefrin bitatras182 mg
• Chlorbutanol 50 mg
• Propilen glikol 500 mg
• Aqua dest 10 – (0,182 + 0.05 + 0,5) = 9,268 mL
 Pembuatan
• Siapkan alat & bahan
• Timbang semua bahan
• Larutkan epinefrin bitatras ke dalam aquadest, larutkan
klorbutanol dalam aquadest dan larutkan propilenglikol ke
dalam aquadest. Campurkan semua larutan tersebut
• Masukkan ke dalam botol tetes
• Beri etiket
APOTEK UHAMKA
Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur
Telp. 021-88603233
Apoteker : Pramulani M Lestari
SIPA : 065/15/2020
No. 1 21 Des 2021
Lili
3 kali sehari, 2 tetes
 Penimbangan
• Efedrin HCl 0,8% (0,8/100) x 10 = 0,08 g = 80 mg
• Antazolin HCl 0,5% (0,5/100) x 10 = 0,05 g = 50 mg
• Aqua dest 10 – (0,08 + 0.05) = 9,87 mL
 Pembuatan
• Siapkan alat & bahan
• Timbang semua bahan
• Larutkan Efedrin HCl ke dalam aquadest, larutkan
antazolin HCl dalam aquadest, kemudian campurkan
semua larutan tersebut
• Masukkan ke dalam botol tetes
• Beri etiket APOTEK UHAMKA
Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur
Telp. 021-88603233
Apoteker : Pramulani M Lestari
SIPA : 065/15/2020
No. 1 21 Des 2021
Umar
3 kali sehari, 2 tetes
Guttae ophthalmicae
• Sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang
digunakan dengan meneteskan pada selaput
lendir mata
• Steril, bebas partikel melayang dan benang &
serat
• Sedapat mungkin isotonis
• Sedapat mungkin isohidris
• Formula :
 Zat aktif
 pengisotonis (NaCl, asam borat, glukosa)
 pendapar (pH 7,2 – 7,4)
 pengawet (Benzalkonium klorid, klorbutanol,dll)
 pengsuspensi/pengental (PVP, HPMC, metil selulosa)
 pembawa (air, asam borat, fosfat isotonis)
Tetes mata harus memiliki pH 7,4 sesuai
dengan pH fisiologis mata tujuannya :
• Mengurangi rasa sakit
• Menjaga stabilitas obat dalam larutan
Penambahan pengawet pada sediaan
tetes mata untuk tujuan :
1. Bersifat bakteriostatik dan fungisida
2. Tidak mengiritasi jaringan
3. Tidak menimbulkan alergi
4. Harus kompatibel dengan kebanyakan obat
5. Dapat mempertahankan aktivitasnya dalam
kondisi normal
larutan yang biasanya mengandung bahan
penyegar nafas, astringen, demulsen, atau
surfaktan, atau antibakteri untuk
menyegarkan dan membersihkan yang
pemakaiannya dengan berkumur tidak
untuk ditelan
Obat kumur sudah digunakan sejak dahulu
dengan tujuan untuk mengurangi mikroba
dalam rongga mulut
 Menghilangkan bau mulut
• karena bahan anti bakteri pada obat kumur akan melawan
bakteri yang menyebabkan bau mulut
• Contoh : cetylpyridinium, chloride, kayu manis,dan peppermint
 Mencegah karies gigi & gigi berlubang
• fluoride pada obat kumur akan membantu mencegah kerusakan
gigi dengan memperkuat permukaan gigi melindungi gigi dari
kerusakan
 Mengatasi peradangan pada mulut
 Obat kumur dapat menjadi alternatif untuk
membersihkan gigi & mulut bagi penderita radang
gusi atau pasien yang baru mengalami tindakan
pada area mulut (cabut, bedah) untuk mencegah
memperburuknya luka pada mulut
Membuat mulut kering
Memperparah peradangan pada mulut
Dapat menimbulkan reaksi alergi
 Zat aktif
• Fluoride : dapat mencegah kerusakan gigi dengan cara
meningkatkan kekerasan lapisan luar email gigi & mahkota gigi
• Antiplak : dapat melepaskan plak dari permukaan gigi
• Antibakteri : membantu mengurangi jumlah bakteri yang berada
didalam rongga mulut
• Deodorizing dan oxidizing : menutupi dan menetralkan bau mulut
• Astringents ,bahan ini memberikan rasa yang enak dan
mengerutkan jaringan rongga mulut
• Anti nyeri : dapat menghilangkan rasa nyeri
 Pelarut
 Pengawet
 Corigensia (bau, rasa & warna)
 Kosmetik
• hanya membersihkan, menyegarkan, dan/atau
penghilang bau mulut
• terdiri dari air dan biasanya alkohol, flavor, dan zat
pewarna & juga mengandung surfaktan dengan tujuan
membersihkan
 Terapeutik
• untuk perawatan penyakit pada mukosa atau ginggiva,
pencegahan karies gigi atau pengobatan infeksi, atau
untuk meringankan beberapa kondisi patologis pada
mulut, gigi, atau tenggorokan
R/ Phenazolum 3 g
Na. Biboras 10 g
Gliserin 30 g
m.f. Garg 300 ml
S. Gargle
Pro : Yuli
R/ Gargarisma Zinci Clorida
m.f. Garg 100 ml
S. Gargle
Pro : Nunik Gargarisma Zinci Clorida
Tiap 300 ml mengandung :
• ZnCl2 1 g
• As. Salisilat 0.3 g
• Tawas 1 g
• Aquadest ad 300 ml
 Penimbangan
• ZnCl2 1 g (1 g / 300 mL) x 100 ml = 0,3 g
• As. Salisilat 0,3 g (0,3 g / 300 mL) x 100 mL = 0,1 g
• Tawas 1 g (1 g / 300 mL) x 100 ml = 0,3 g
• Aqua dest 100 – (0,3 + 0.1 + 0,3) = 99,3 mL
 Pembuatan
• Siapkan alat & bahan
• Timbang semua bahan
• Larutkan ZnCl2 ke dalam aquadest, larutkan As. Salisilat
dalam aqua fervida, larutkan tawas dalam aqua fervida.
Campurkan semua larutan tersebut
• Masukkan ke dalam wadah botol
• Beri etiket APOTEK UHAMKA
Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur
Telp. 021-88603233
Apoteker : Pramulani M Lestari
SIPA : 065/15/2020
No. 1 21 Des 2021
Nunik
Obat kumur, tidak untuk di telan
 Penimbangan
• Phenazolum 3 g
• Na. Biboras 10 g
• Gliserin 30 g
• Aqua dest 300 – (3 + 10 + 30) = 57 mL
 Pembuatan
• Siapkan alat & bahan
• Timbang semua bahan
• Larutkan phenozoulum ke dalam aquadest, larutkan Na.
biboras ke dalam aquadest. Campurkan semua larutan
tersebut, tambahkan gliserin dan cukupkan volume sampai
dengan 300 mL
• Masukkan ke dalam wadah botol
• Beri etiket APOTEK UHAMKA
Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur
Telp. 021-88603233
Apoteker : Pramulani M Lestari
SIPA : 065/15/2020
No. 1 21 Des 2021
Yuli
Obat kumur, tidak untuk di telan
 Gloria Murtini. 2016. Farmestika Dasar. PUSDIK SDM Kementerian Kesehatan RI
 A.V. Loyd, P. G. Nicolas, A.C.Howard. 2013. Bentuk Sediaan Farmasetis & system
Penghantaran Obat, ed 9, Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta.
 Anonim. 2014. Farmakope Indonesia edisi V. Kemenkes RI. Jakarta
 Howard CA. (2010). Pharmaceutical Calculation (13th ed.). London: Wolters Kluwer Health,
Lippincott Williams & Wilkins.
 Marriott, J.F. Wilson, K. A. Langley, C. A. dan Belcher, D. (2010). Pharmaceutical
Compounding and Dispensing (2nd ed.). London: Pharmaceutical Press.
 Permenkes No. 73 tahun 2016 ttg Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
 Permenkes No. 74 tahun 2016 ttg Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
 Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009
 Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi (Edisi revisi dan Perluasan).
Bandung. Penerbit ITB.
 Langley, Chris dan Dawn Belcher. 2008. Fastrack Pharmaceutical Compounding and
Dispensing. USA. PP.
 Syamsuni. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta. EGC.
 Zaman, Nanizar dan Joenoes. 2008. Ars Prescribendi Resep yang Rasional. Edisi 1, 2,
dan 3. Surabaya. Airlangga University Press.
 Anonim. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI. Jakarta.
 Anif. Moh, 2000. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik.Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
 Anonim. 1958. Nederlandche Pharmacopee, zesde uitgave, De Minister van Sociale Zaken
en Volksgezondheid, s’Gravenhage

More Related Content

What's hot

Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
Akfar ikifa
 
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Gilang Rizki Al Farizi
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Kezia Hani Novita
 
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
arymita
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
Luluh Armaningtyas
 
Gel
GelGel
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
Dokter Tekno
 
Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )
Tazkiyatan Isria
 
formulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanformulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutan
apri cwothy
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
AhmadPurnawarmanFais
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
Ranny Rolinda R
 
Ppt emulsi
Ppt emulsiPpt emulsi
Ppt emulsi
Kalisthiana Yi Ku
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
Eva Apriliyana Rizki
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
Apriska Noviarni
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
Cholid Maradanger
 
TABLET EFFERVESCENT.pptx
TABLET EFFERVESCENT.pptxTABLET EFFERVESCENT.pptx
TABLET EFFERVESCENT.pptx
RikaMurharyanti1
 

What's hot (20)

Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
Gel
GelGel
Gel
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )
 
formulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanformulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutan
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Ppt emulsi
Ppt emulsiPpt emulsi
Ppt emulsi
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
TABLET EFFERVESCENT.pptx
TABLET EFFERVESCENT.pptxTABLET EFFERVESCENT.pptx
TABLET EFFERVESCENT.pptx
 

Similar to guttaegargarisma.pptx

PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes Hidung
Tia Widianti
 
YANG BARU STERIL.pptx
YANG BARU STERIL.pptxYANG BARU STERIL.pptx
YANG BARU STERIL.pptx
SintiyaBasiru
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
Presentasi DAGUSIBU.ppt
Presentasi DAGUSIBU.pptPresentasi DAGUSIBU.ppt
Presentasi DAGUSIBU.ppt
niken98155
 
Presentasi DAGUSIBU.ppt
Presentasi DAGUSIBU.pptPresentasi DAGUSIBU.ppt
Presentasi DAGUSIBU.ppt
SilvercinciUtami
 
Presentasi_DAGUSIBU jaya jaya jaya jaya.ppt
Presentasi_DAGUSIBU jaya jaya jaya jaya.pptPresentasi_DAGUSIBU jaya jaya jaya jaya.ppt
Presentasi_DAGUSIBU jaya jaya jaya jaya.ppt
KariEmuLLah
 
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Nesha Mutiara
 
Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1
Sheila Granger
 
FARMASETIKA_DASAR.ppt
FARMASETIKA_DASAR.pptFARMASETIKA_DASAR.ppt
FARMASETIKA_DASAR.ppt
gerald rundengan
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenKezia Hani Novita
 
Dagusibu iai
Dagusibu iaiDagusibu iai
Dagusibu iai
Tha Tha
 
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
RiduanSafeiSiregar
 
Rancangan formula-suppositoria-aminofilin
Rancangan formula-suppositoria-aminofilinRancangan formula-suppositoria-aminofilin
Rancangan formula-suppositoria-aminofilin
aufia w
 
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolidJurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
wendy wijaya
 
Presentasi DAGUSIBU.pdf
Presentasi DAGUSIBU.pdfPresentasi DAGUSIBU.pdf
Presentasi DAGUSIBU.pdf
TahoMartua
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Nesha Mutiara
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulutKel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
danyindriawaty
 
Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)
Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)
Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)
Mifta Finanti
 

Similar to guttaegargarisma.pptx (20)

PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes Hidung
 
Kdm obat tetes
Kdm  obat tetesKdm  obat tetes
Kdm obat tetes
 
YANG BARU STERIL.pptx
YANG BARU STERIL.pptxYANG BARU STERIL.pptx
YANG BARU STERIL.pptx
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Presentasi DAGUSIBU.ppt
Presentasi DAGUSIBU.pptPresentasi DAGUSIBU.ppt
Presentasi DAGUSIBU.ppt
 
Presentasi DAGUSIBU.ppt
Presentasi DAGUSIBU.pptPresentasi DAGUSIBU.ppt
Presentasi DAGUSIBU.ppt
 
Presentasi_DAGUSIBU jaya jaya jaya jaya.ppt
Presentasi_DAGUSIBU jaya jaya jaya jaya.pptPresentasi_DAGUSIBU jaya jaya jaya jaya.ppt
Presentasi_DAGUSIBU jaya jaya jaya jaya.ppt
 
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
 
Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1
 
FARMASETIKA_DASAR.ppt
FARMASETIKA_DASAR.pptFARMASETIKA_DASAR.ppt
FARMASETIKA_DASAR.ppt
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
 
Dagusibu iai
Dagusibu iaiDagusibu iai
Dagusibu iai
 
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
 
Rancangan formula-suppositoria-aminofilin
Rancangan formula-suppositoria-aminofilinRancangan formula-suppositoria-aminofilin
Rancangan formula-suppositoria-aminofilin
 
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolidJurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
Jurnal praktikum teknologi sediaan liquida semisolid
 
Presentasi DAGUSIBU.pdf
Presentasi DAGUSIBU.pdfPresentasi DAGUSIBU.pdf
Presentasi DAGUSIBU.pdf
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
 
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulutKel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
 
Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)
Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)
Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)
 

Recently uploaded

Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
AchmadArifudin3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 

Recently uploaded (20)

Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 

guttaegargarisma.pptx

  • 2. ُ‫ه‬َ‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ض‬ ِ ‫ر‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ين‬ِ‫ف‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫و‬ Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku
  • 3. Sediaan cair larutan emulsi suspensi pemakaian dalam atau luar Ditujukan Diteteskan menggunakan penetes yg menghasilkan tetesan setara dgn penetes baku FI Guttae /drop Tetes mata Tetes hidung Tetes telinga
  • 4. SYARAT PENETES BAKU : Penampang : 3 mm penampang luar & 0,6 mm penampang lubang 1 gram air suling = 1 mL = 20 tetes (suhu 20ºC) penetes menentukan ketepatan dosis
  • 5. Sangat baik digunakan untuk pemberian dosis kecil Memudahkan dalam pemberian, khususnya bagi usia bayi dan balita yang belum dapat menelan obat dengan baik Obat lebih mudah diabsorbsi Dosis, rasa, warna dan bau dapat disesuaikan dengan kebutuhan
  • 6. Stabilitas bentuk larutan biasanya kurang baik. Diperlukan ketepatan dosis Kesulitan dalam masalah formulasi untuk menutupi rasa zat aktif yang pahit dan tidak menyenangkan
  • 7. Guttae / Drop • Tanpa dinyatakan lain, yang dimaksudkan adalah obat tetes untuk obat dalam • merupakan sediaan cair yang mengandung bahan obat dan bahan pembawa, dimana dosis zat aktif yang digunakan dalam jumlah kecil • Menggunakan penetes setara dengan penetes baku
  • 8. Guttae Oris (tetes mulut) • obat tetes yang diperuntukkan untuk kumur- kumur, sebelum digunakan diencerkan lebih dulu dengan air dan tidak untuk ditelan
  • 9. Guttae auricullaris (tetes telinga) • Digunakan dengan meneteskan ke dalam telinga • Cairan pembawa bukan air; dapat dengan gliserol, etanol, minyak nabati, dll • pH tanpa dinyatakan lain 5,0 - 6,0 • Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat • Dapat berupa larutan atau suspensi • Tujuan pengobatan:  mengobati infeksi ringan  membersihkan setelah infeksi  mengeringkan permukaan yang basah dg astringen  antiseptik dan anestetik
  • 10. Cuci tangan Bersihkan telinga Kocok Pastikan ujung penetes tidak rusak Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberikan obat menghadap ke atas. • Dewasa : Tarik daun telinga ke atas & ke belakang • Untuk anak <3 tahun: tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang Teteskan sesuai takaran Pertahankan posisi kepala 2-3 menit Tutup kembali Cuci tangan
  • 11. R/ Kloramfenikol 1 Propilenglikol ad 10 m.f guttae auric S b dd gtt II a.d Pro : Rahmat (15 thn) R/ ProcainHCl 1% Antipyrine 5% Glycerin ad 10 m.f. guttae aur S. 3 dd gtt II a.l Pro : Ny. sinta
  • 12. Penimbangan • Kloramfenikol 1 g • Propilen glikol10 g – 1 g = 9 g Pembuatan • Siapkan alat & bahan • Timbang kloramfenikol dan propilen glikol • Larutkan kloramfenikol ke dalam propilengglikol di dalam beacker glass • Masukkan ke dalam botol tetes • Beri etiket APOTEK UHAMKA Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur Telp. 021-88603233 Apoteker : Pramulani M Lestari SIPA : 065/15/2020 No. 1 21 Des 2021 RAHMAT 2 kali sehari, 2 tetes telinga kanan
  • 13.  Penimbangan • Procain HCl 1% (1/100) x 10 = 0,1 g • Antipyrin 5% (5/100) x 10 = 0,5 g • Glicerin ad 10 10 – (0,1+0,5) = 9,4 g  Pembuatan • Siapkan alat & bahan • Timbang procain, antipirin dan gliserin • Larutkan prokain dan antipirin ke dalam gliserin di dalam beacker glass • Masukkan ke dalam botol tetes • Beri etiket APOTEK UHAMKA Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur Telp. 021-88603233 Apoteker : Pramulani M Lestari SIPA : 065/15/2020 No. 1 21 Des 2021 Ny. Sinta 3 kali sehari, 2 tetes telinga kiri
  • 14.  Guttae Nasales (tetes hidung) • Merupakan sediaan cairan farmasi yang digunakan untuk rongga hidung • Pembawa umumnya berupa air, tidak boleh menggunakan minyak mineral atau minyak lemak • pH cairan pembawa sedapat mungkin 5,5 – 7,5 dengan kapasitas dapar sedang, isotonis, atau hampir isotonis • komponen :  pensuspensi; sorbiton, polisorbat atau surfaktan lain yg cocok , kadar ≤ 0,01%  Pendapar : dapar fosfat pH 6,5  Pengisotonis : NaCl  Pengawet : benzalkoniumklorida 0,01%-0,1%, klorbutanol 0,5% – 0,7%
  • 15.
  • 16. R/Epinephrin Bitartras 182 mg Chlorbutanol 50 mg Propilen glikol 500 mg Aqua dest ad 10 mL m.f. guttae nasal S 3 dd gtt II Pro : lili 16 R/ Epedrin HCl 0,8% Antazolin HCl 0,5% m.f. guttae nasal 10 S.3 dd gtt I Pro : umar
  • 17.  Penimbangan • Epinefrin bitatras182 mg • Chlorbutanol 50 mg • Propilen glikol 500 mg • Aqua dest 10 – (0,182 + 0.05 + 0,5) = 9,268 mL  Pembuatan • Siapkan alat & bahan • Timbang semua bahan • Larutkan epinefrin bitatras ke dalam aquadest, larutkan klorbutanol dalam aquadest dan larutkan propilenglikol ke dalam aquadest. Campurkan semua larutan tersebut • Masukkan ke dalam botol tetes • Beri etiket APOTEK UHAMKA Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur Telp. 021-88603233 Apoteker : Pramulani M Lestari SIPA : 065/15/2020 No. 1 21 Des 2021 Lili 3 kali sehari, 2 tetes
  • 18.  Penimbangan • Efedrin HCl 0,8% (0,8/100) x 10 = 0,08 g = 80 mg • Antazolin HCl 0,5% (0,5/100) x 10 = 0,05 g = 50 mg • Aqua dest 10 – (0,08 + 0.05) = 9,87 mL  Pembuatan • Siapkan alat & bahan • Timbang semua bahan • Larutkan Efedrin HCl ke dalam aquadest, larutkan antazolin HCl dalam aquadest, kemudian campurkan semua larutan tersebut • Masukkan ke dalam botol tetes • Beri etiket APOTEK UHAMKA Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur Telp. 021-88603233 Apoteker : Pramulani M Lestari SIPA : 065/15/2020 No. 1 21 Des 2021 Umar 3 kali sehari, 2 tetes
  • 19. Guttae ophthalmicae • Sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan meneteskan pada selaput lendir mata • Steril, bebas partikel melayang dan benang & serat • Sedapat mungkin isotonis • Sedapat mungkin isohidris • Formula :  Zat aktif  pengisotonis (NaCl, asam borat, glukosa)  pendapar (pH 7,2 – 7,4)  pengawet (Benzalkonium klorid, klorbutanol,dll)  pengsuspensi/pengental (PVP, HPMC, metil selulosa)  pembawa (air, asam borat, fosfat isotonis)
  • 20. Tetes mata harus memiliki pH 7,4 sesuai dengan pH fisiologis mata tujuannya : • Mengurangi rasa sakit • Menjaga stabilitas obat dalam larutan Penambahan pengawet pada sediaan tetes mata untuk tujuan : 1. Bersifat bakteriostatik dan fungisida 2. Tidak mengiritasi jaringan 3. Tidak menimbulkan alergi 4. Harus kompatibel dengan kebanyakan obat 5. Dapat mempertahankan aktivitasnya dalam kondisi normal
  • 21.
  • 22. larutan yang biasanya mengandung bahan penyegar nafas, astringen, demulsen, atau surfaktan, atau antibakteri untuk menyegarkan dan membersihkan yang pemakaiannya dengan berkumur tidak untuk ditelan Obat kumur sudah digunakan sejak dahulu dengan tujuan untuk mengurangi mikroba dalam rongga mulut
  • 23.  Menghilangkan bau mulut • karena bahan anti bakteri pada obat kumur akan melawan bakteri yang menyebabkan bau mulut • Contoh : cetylpyridinium, chloride, kayu manis,dan peppermint  Mencegah karies gigi & gigi berlubang • fluoride pada obat kumur akan membantu mencegah kerusakan gigi dengan memperkuat permukaan gigi melindungi gigi dari kerusakan  Mengatasi peradangan pada mulut  Obat kumur dapat menjadi alternatif untuk membersihkan gigi & mulut bagi penderita radang gusi atau pasien yang baru mengalami tindakan pada area mulut (cabut, bedah) untuk mencegah memperburuknya luka pada mulut
  • 24. Membuat mulut kering Memperparah peradangan pada mulut Dapat menimbulkan reaksi alergi
  • 25.  Zat aktif • Fluoride : dapat mencegah kerusakan gigi dengan cara meningkatkan kekerasan lapisan luar email gigi & mahkota gigi • Antiplak : dapat melepaskan plak dari permukaan gigi • Antibakteri : membantu mengurangi jumlah bakteri yang berada didalam rongga mulut • Deodorizing dan oxidizing : menutupi dan menetralkan bau mulut • Astringents ,bahan ini memberikan rasa yang enak dan mengerutkan jaringan rongga mulut • Anti nyeri : dapat menghilangkan rasa nyeri  Pelarut  Pengawet  Corigensia (bau, rasa & warna)
  • 26.  Kosmetik • hanya membersihkan, menyegarkan, dan/atau penghilang bau mulut • terdiri dari air dan biasanya alkohol, flavor, dan zat pewarna & juga mengandung surfaktan dengan tujuan membersihkan  Terapeutik • untuk perawatan penyakit pada mukosa atau ginggiva, pencegahan karies gigi atau pengobatan infeksi, atau untuk meringankan beberapa kondisi patologis pada mulut, gigi, atau tenggorokan
  • 27.
  • 28. R/ Phenazolum 3 g Na. Biboras 10 g Gliserin 30 g m.f. Garg 300 ml S. Gargle Pro : Yuli R/ Gargarisma Zinci Clorida m.f. Garg 100 ml S. Gargle Pro : Nunik Gargarisma Zinci Clorida Tiap 300 ml mengandung : • ZnCl2 1 g • As. Salisilat 0.3 g • Tawas 1 g • Aquadest ad 300 ml
  • 29.  Penimbangan • ZnCl2 1 g (1 g / 300 mL) x 100 ml = 0,3 g • As. Salisilat 0,3 g (0,3 g / 300 mL) x 100 mL = 0,1 g • Tawas 1 g (1 g / 300 mL) x 100 ml = 0,3 g • Aqua dest 100 – (0,3 + 0.1 + 0,3) = 99,3 mL  Pembuatan • Siapkan alat & bahan • Timbang semua bahan • Larutkan ZnCl2 ke dalam aquadest, larutkan As. Salisilat dalam aqua fervida, larutkan tawas dalam aqua fervida. Campurkan semua larutan tersebut • Masukkan ke dalam wadah botol • Beri etiket APOTEK UHAMKA Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur Telp. 021-88603233 Apoteker : Pramulani M Lestari SIPA : 065/15/2020 No. 1 21 Des 2021 Nunik Obat kumur, tidak untuk di telan
  • 30.  Penimbangan • Phenazolum 3 g • Na. Biboras 10 g • Gliserin 30 g • Aqua dest 300 – (3 + 10 + 30) = 57 mL  Pembuatan • Siapkan alat & bahan • Timbang semua bahan • Larutkan phenozoulum ke dalam aquadest, larutkan Na. biboras ke dalam aquadest. Campurkan semua larutan tersebut, tambahkan gliserin dan cukupkan volume sampai dengan 300 mL • Masukkan ke dalam wadah botol • Beri etiket APOTEK UHAMKA Jln. Delima II/IV No. 1 Jakarta Timur Telp. 021-88603233 Apoteker : Pramulani M Lestari SIPA : 065/15/2020 No. 1 21 Des 2021 Yuli Obat kumur, tidak untuk di telan
  • 31.  Gloria Murtini. 2016. Farmestika Dasar. PUSDIK SDM Kementerian Kesehatan RI  A.V. Loyd, P. G. Nicolas, A.C.Howard. 2013. Bentuk Sediaan Farmasetis & system Penghantaran Obat, ed 9, Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta.  Anonim. 2014. Farmakope Indonesia edisi V. Kemenkes RI. Jakarta  Howard CA. (2010). Pharmaceutical Calculation (13th ed.). London: Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins.  Marriott, J.F. Wilson, K. A. Langley, C. A. dan Belcher, D. (2010). Pharmaceutical Compounding and Dispensing (2nd ed.). London: Pharmaceutical Press.  Permenkes No. 73 tahun 2016 ttg Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek  Permenkes No. 74 tahun 2016 ttg Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas  Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009  Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi (Edisi revisi dan Perluasan). Bandung. Penerbit ITB.  Langley, Chris dan Dawn Belcher. 2008. Fastrack Pharmaceutical Compounding and Dispensing. USA. PP.  Syamsuni. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta. EGC.  Zaman, Nanizar dan Joenoes. 2008. Ars Prescribendi Resep yang Rasional. Edisi 1, 2, dan 3. Surabaya. Airlangga University Press.  Anonim. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI. Jakarta.  Anif. Moh, 2000. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.  Anonim. 1958. Nederlandche Pharmacopee, zesde uitgave, De Minister van Sociale Zaken en Volksgezondheid, s’Gravenhage