1. Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus dan gerak dua dimensi serta beberapa konsep fisika terkait seperti perpindahan, kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, dan gerak melingkar.
2. Dijelaskan definisi gerak, kinematika, dan jenis-jenis gerak seperti gerak lurus satu dimensi, gerak vertikal, serta rumus-rumus yang terkait.
3. Konsep gerak parabola dan gerak melingkar
KINEMATIKA GERAK LURUS ( GLB DAN GLBB ) FISIKA SMA KELAS 10aayadistiu
MEMBAHAS TENTANG FISIKA SMA KELAS 10 BAB GERAK LURUS ( BESARAN GERAK , GERAK LURUS BERATURAN , GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN , GERAK JATUH BEBAS, GERAK VERTIKAL KE ATAS , DAN GERAK VERTIKAL KE BAWAH ) JUGA DILENGKAPI CONTOH SOAL DAN GRAFIK .
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS X PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
KINEMATIKA GERAK LURUS ( GLB DAN GLBB ) FISIKA SMA KELAS 10aayadistiu
MEMBAHAS TENTANG FISIKA SMA KELAS 10 BAB GERAK LURUS ( BESARAN GERAK , GERAK LURUS BERATURAN , GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN , GERAK JATUH BEBAS, GERAK VERTIKAL KE ATAS , DAN GERAK VERTIKAL KE BAWAH ) JUGA DILENGKAPI CONTOH SOAL DAN GRAFIK .
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS X PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS X PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Kelompok 7
• FAJAR ALFIAN SYAH
• FRANSISCUS JULIO LUMBANTOBING
• WREDHANI CAESARIA
3. Suatu benda dikatakan bergerak bila
kedudukannya selalu berubah terhadap suatu
acuan
Ilmu yang mempelajari gerak tanpa
mempersoalkan penyebabnya disebut
Kinematika
Gerak lurus disebut juga sebagai gerak satu
dimensi
4. Perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu (tergantung sistem
koordinat).
Catatan:
Jarak Skalar
Panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh benda
o BA
perpindahan
X1
X2
X = X2 – X1
A B5 m
5 m
Contoh :
Benda bergerak dari A ke B (5 m) dan
kembali lagi ke A
Perpindahan (X) = 0
Jarak = 5 m + 5 m = 10 m
PERPINDAHAN, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
1. Perpindahan Vektor
5. Bila benda memerlukan waktu t untuk mengalami perpindahan X, maka :
t
x
t1 t2
∆x
x1
x2 Lintasan
∆t
Vrata-rata = kemiringan garis yang menghubungkan X1 dan X2
Kecepatan Rata-rata =
Perpindahan
Waktu yang diperlukan
2. Kecepatan Vektor
Kecepatan Rata-rata
t
X
tt
XX
V ratarata
=
-
-
=-
12
12
v v
x1 ; t1
x2 ; t2
v
6. 3.5
Catatan :
Kelajuan Skalar
Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak X maka :
Percepatan Rata-rata
Perubahan kecepatan per satuan waktu.
Kelajuan Rata-rata =
Jarak total yang ditempuh
Waktu yang diperlukan
3. Percepatan
t
V
tt
VV
a ratarata
=
-
-
=-
12
12
t
X
V =
7. v v
x = s
x = vx t
v =
t =
s
t
s
v
t
v
t
Luas = jarak(s)
PERSAMAAN GLB
8. GLBB (Gerak Lurus
Berubah Beraturan)
GERAK SUATU BENDA PADA LINTASAN LURUS TERHADAP TITIK ACUAN
TERTENTU DENGAN PERCEPATAN (A) TETAP/ KONSTAN.
9. Percepatan ada dua macam yaitu
Percepatan bila a positif (a>0)
Perlambatan bila a negatif (a<0)
twaktuperubahan
vkecepatanperubahanbesar
aPercepatanBesar
=
t
vv
tt
vv
t
v
a 0t
0t
0t -
=
-
-
=
=
tavv 0t =-
tavv 0t =
10. Grafik GLBB
Ketentuan a = konstan a
a (m/s2)
t0 t3t2t1
t (s)
Grafik a-t
v0
t0 t3t2t1
t (s)
v1
v2
v (m/s)
Grafik v-t
S0
t0 t2t1
S1
S2
t (s)
S (m)
Grafik S-t
11. Dari grafik v-t
t ta
2
1
+tv½.2=
t
2
1
.ta+v2=
t
2
1
.ta+v+v=
0
0
00
v0
t0 t3t2t1
t (s)
v1
v2
v (m/s)
Grafik v-t
t-grafik vtrapesiumluas=S
t-grafik vluas=S
sejajargarisjumlah=S tinggi
2
1
x
t
2
1
.v+v=S t0
Jarak yang ditempuh benda (S)
2
0
ta
2
1
+tv=S
13. Persamaan
GLBB tavv 0t =
2
0 ta
2
1
+tv=S
Sa2vv
2
0
2
t =
Dimana:
vt = kecepatan akhir benda (m/s)
vo = kecepatan awal benda (m/s)
a = percepatan benda (m/s2)
S = perpindahan benda (m)
t = waktu (s)
14. 1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 27 km/jam, kemudian mobil
dipercepat
dengan percepatan 2 m/s2.
Hitunglah kecepatan mobil dan jarak yang ditempuhnya selama 5 detik
setelah percepatan tersebut.
Contoh Soal
15. Jawab :
Vo = 27 km/jam = 27000 m /3600s = 7,5 m/s
Xo = 0, a = 2 m/s2, t = 5 s
- Kecepatan mobil
V = Vo +at
= 7,5 + 2,5
= 17,5 m/s
- Jarak yang ditempuh mobil
X = Xo + Vo.t + 1/2a.t 2
= 62,5 m
V = 17,5 m/s
Xo = 0 X = 62,5 m
Vo = 7,5 m/s
3.9
16. GERAK VERTIKAL
GERAK PADA ARAH SUMBU VERTIKAL, TERMASUK GLBB
Gerak Jatuh
Bebas (GJB)
Gerak Vertikal
ke Bawah
(GVB)
Gerak
Vertikal ke
Atas (GVA)
Gerak Vertikal
Arah ke BAWAH Arah ke ATAS
17. Gerak Jatuh Bebas (GJB)
gerak suatu benda ke bawah karena gaya gravitasi dan tanpa
kecepatan awal
Ciri GJB : 00 =v ga =, hs =,
hg
ghv
hgv
tgh
tgv
t
t
t
2
atau2
2
1
2
2
=
=
=
=Rumus GJB :
18. v0
Gerak Vertikal ke Bawah
(GVB)
gerak suatu benda ke bawah dengan
kecepatan awal
Ciri GVB : 00 v ga =, hs =,
hg
hgvv
tgtvh
tgvv
t
t
2
2
1
2
0
2
2
0
0
=
=
=Rumus GVB :
19. -g
v0
Gerak Vertikal ke Atas (GVA)
gerak suatu benda dilemparkan (dengan sengaja) ke atas dengan
kecepatan awal dan geraknya diperlambat
Ciri GVA : 00 v ga -=, hs =,
h
g
hgvv
tgtvh
tgvv
t
t
2
2
1
2
0
2
2
0
0
=
=
-=
Rumus GVA :
20. v0 vt
v0=0vt=0
-g
Hal-hal Penting dalam GVA
hmakshmaks
Benda Naik
g
Benda Turun
Kecepatan benda saat
hmaks
0=tv
maks
makst
hgv
hgvv
20
2
2
22
0
0
-=
-=
g
v
hmaks
2
2
0
=
21. v saat naik
(prinsip GVA)
v
tgv
tgv
tgvvt
=
-=
-=
0
0
0
0
tgv
tgv
tgvv
t
t
t
=
=
=
0
0
tvv =0
Kecepatan benda saat dilepas dan kemudian
diterima kembali pada posisi yang sama
v saat turun
(prinsip GJB)
Sifat simetris
gerak vertikal
22. Lama benda di udara (ttotal)
g
v
t
tgv
tgvv
naik
naik
naikt
0
0
0
0
=
-=
-=
g
v
t
tgv
tgvv
turun
turun
turunt
0
0
0
0
=
=
=
g
v
g
v
ttt turunnaiktotal
00 =
=
g
v
ttotal
02
=
turunnaik tt =
Sifat simetris
gerak vertikal
23. Gerak Parabola
Lintasan gerak perpaduan antara gerak lurus
beraturan dalam arah horisontal (sumbu x)
dengan gerak lurus berubah beraturan dalam
arah vertikal (sumbu y) berbentuk parabola
A
B
C
D
E
vx=vo cos
vy=vosin
24. Sebuah benda yang dilempar dengan kecepatan awal vo dan
sudut kecondongan (sudut elevasi) sebesar α sehingga benda
melakukan gerak parabola
Jika kecepatan awal vo diuraikan pada sumbu x dan
sumbu y di dapat vox dan voy dimana:
vox : vo cos α
voy : vo sin α
25. Gerak pada Sumbu x (Gerak Lurus
Beraturan)
Kecepatan awal adalah vox = vo cos α
Karena gerak pada sumbu x adalah gerak lurus
beraturan, maka kecepatan setelah t adalah:
Perpindahan yang ditempuh setelah t adalah:
26. Gerak pada Sumbu y (Gerak
Lurus Berubah Beraturan)
Gerak pada sumbu y selalu mendapatkan
percepatan αy = -g dimana g adalah
percepatan gravitasi.
Kecepatan setelah t adalah Vty = Voy – gt
Perpindahan yang ditempuh setelah t adalah
27. Kecepatan benda setiap saat merupakan resultan
dari kecepatan benda pada arah sumbu x dan
kecepatan benda pada arah sumbu y, sehingga
kecepatan benda setiap saat:
Jika arah kecepatan benda setiap saat dinyatakan
dengan β, maka:
Kecepatan dan Arah
Kecepatan Setiap Saat
28. Pada saat benda berada di tempat
tertinggi (di titik A) arah kecepatan
mendatar sehingga :
Kedudukan Benda
di Tempat Tertinggi
30. Dengan demikian, waktu yang diperlukan untuk
mencapai tempat tertinggi:
Pada saat benda mencapai tempat tertinggi, maka
jarak mendatar yang ditempuh:
31. Pada saat benda di tempat terjauh (di titik B) maka
Yt = 0
Waktu yang diperlukan oleh sebuah benda untuk
mencapai tempat terjauh:
Kedudukan Benda di Tempat
Terjauh
32. Nilai tersebut dua kali dari nilai waktu yang
diperlukan benda untuk mencapai tempat
tertinggi. Jarak mendatar yang ditempuh
pada saat mencapai tempat terjauh :
36. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut rata-rata didefinisikan
sebagai perubahan posisi sudut dibagi
selang waktu
dt
d
tt
=
=
0
lim
Kecepatan sudut sesaat ditentukan
melalui metode diferensial sebagai
berikut :
12
12
ttt -
-
=
=
37. Penentuan Posisi Sudut dari Fungsi
Kecepatan Sudut
Untuk menentukan posisi sudut dari
fungsi kecepatan sudut dapat dicari
dengan menggunakan persamaan berikut
Jika konstan maka :
tt = 0
=
t
dtd
t
00
GMB
38. Percepatan Sudut
• Percepatan sudut rata-rata didefinisikan
sebagai perubahan kecepatan sudut dibagi
selang waktu
• Percepatan sudut sesaat ditentukan dengan
persamaan berikut
2
2
dt
d
dt
d
dt
d
=
=
12
12
ttt -
-
=
=
39. Penentuan Kecepatan Sudut dari
Fungsi Percepatan Sudut
Untuk menentukan kecepatan sudut dari fungsi
percepatan sudut dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut
Jika konstan maka :
=
t
dtd
t
00
GMBB
43. Hubungan roda-roda
Kecepatan Sudut Roda A = Kecepatan Sudut Roda
B
ωA= ωB
Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier
Roda B
Va = Vb
Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda
B
Va = Vb
Arah berbeda