Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran luas bidang datar dan jenis-jenis segi banyak serta rumus-rumus untuk menghitung luas berbagai bangun datar seperti persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, dan lainnya.
Menentukan kedudukan titik, garis & bidang dalam ruang dimensi 3
Menentukan jarak dari titik ke garis & dari titik ke bidang dalam ruang dimensi 3
Menentukan besar sudut antara garis & bidang & antara 2 bidang dalam ruang dimensi tiga
Euclid menggunakan pendekatan geometri berdasarkan aksioma dan teorema untuk membahas konsep-konsep seperti kesejajaran, kongruensi, sudut, luas, dan volume. Pendekatan ini melibatkan konstruksi geometri dan logika untuk membuktikan proposisi geometri.
Pendekatan geometri Euclid membahas aksioma-aksioma geometri seperti kesejajaran, kongruensi, jumlah sudut segitiga, dan luas bangun datar seperti segitiga dan jajar genjang. Metode utama yang digunakan adalah membuktikan teorema-teorema melalui penggunaan aksioma, konstruksi geometri, dan logika.
Euclid menggunakan pendekatan geometri berdasarkan aksioma dan teorema untuk membahas konsep-konsep seperti kesejajaran, kongruensi, sudut, luas, dan volume. Pendekatan ini melibatkan konstruksi geometri dan logika untuk membuktikan proposisi geometri.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran luas bidang datar dan jenis-jenis segi banyak serta rumus-rumus untuk menghitung luas berbagai bangun datar seperti persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, dan lainnya.
Menentukan kedudukan titik, garis & bidang dalam ruang dimensi 3
Menentukan jarak dari titik ke garis & dari titik ke bidang dalam ruang dimensi 3
Menentukan besar sudut antara garis & bidang & antara 2 bidang dalam ruang dimensi tiga
Euclid menggunakan pendekatan geometri berdasarkan aksioma dan teorema untuk membahas konsep-konsep seperti kesejajaran, kongruensi, sudut, luas, dan volume. Pendekatan ini melibatkan konstruksi geometri dan logika untuk membuktikan proposisi geometri.
Pendekatan geometri Euclid membahas aksioma-aksioma geometri seperti kesejajaran, kongruensi, jumlah sudut segitiga, dan luas bangun datar seperti segitiga dan jajar genjang. Metode utama yang digunakan adalah membuktikan teorema-teorema melalui penggunaan aksioma, konstruksi geometri, dan logika.
Euclid menggunakan pendekatan geometri berdasarkan aksioma dan teorema untuk membahas konsep-konsep seperti kesejajaran, kongruensi, sudut, luas, dan volume. Pendekatan ini melibatkan konstruksi geometri dan logika untuk membuktikan proposisi geometri.
Gambar Stereometris B1 Geometri Ruang 2016 Unnes Rombel 2Puji Lestari
Dokumen ini memberikan langkah-langkah untuk melukis gambar stereometris berupa kubus dengan ketentuan bidang frontal tertentu, garis horisontal, sudut surut 30 derajat, dan perbandingan ortogonal 1:3. Langkah-langkah tersebut meliputi melukis bidang-bidang dan garis-garis tertentu untuk membentuk kubus sesuai ketentuan soal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang materi garis dan sudut untuk siswa SMP kelas VII. Materi ini mencakup hubungan antara garis dan garis, garis dan sudut, serta sudut dan sudut. Konsep-konsep yang diajarkan antara lain sudut sehadap, sudut dalam dan luar bersebrangan, serta sudut dalam dan luar sepihak. Diberikan juga soal latihan dan penjelasan jawabannya.
GAMBAR STEREOMETRIS-A2 GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2Pujjii AStoperd
Dokumen ini memberikan instruksi untuk menggambar kubus ABCD.EFGH dengan sudut surut 60 derajat dan perbandingan ortogonal 1/2. Terdapat 8 langkah untuk menentukan titik-titik dan menggambar kubus tersebut dengan menggunakan teorema Pythagoras dan sifat-sifat geometri lainnya.
Modul ini membahas konsep-konsep geometri ruang seperti titik, garis, bidang, jarak, sudut, dan volume dalam ruang tiga dimensi. Tujuannya adalah agar siswa dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut dan menyelesaikan masalah matematika yang menggunakan geometri ruang.
Dokumen menjelaskan tentang konsep-konsep geometri dasar seperti titik, garis, dan bidang beserta hubungan-hubungannya. Di antaranya adalah definisi titik, garis, dan bidang; cara menamai dan melambangkan ketiganya; serta hubungan antara titik dengan garis dan bidang, antar garis, dan antara bidang. [/ringkuman]
Dokumen tersebut membahas tentang garis dan sudut dalam geometri. Garis didefinisikan sebagai deretan titik yang memanjang ke dua arah, sedangkan sudut didefinisikan sebagai daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua garis. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sifat dan kedudukan garis serta satuan dan operasi dasar pada sudut.
Dokumen ini membahas tentang garis-garis sejajar dan hubungannya dengan sudut. Definisi garis-garis sejajar adalah dua garis yang tidak memiliki titik potong dan jaraknya selalu sama. Jika dua garis sejajar dipotong garis lain, akan terbentuk beberapa jenis sudut seperti sudut sehadap, dalam berseberangan, dan lainnya yang memiliki hubungan besar sudut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang tiga dimensi, termasuk definisi, contoh soal dan penyelesaiannya. Terdapat indikator kompetensi seperti menentukan kedudukan antara dua bidang dan garis-garis yang sejajar atau berpotongan. Materi ini berkaitan dengan standar kompetensi menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut dalam ruang tiga dimensi
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep sudut dalam geometri, termasuk definisi sudut, jenis-jenisnya (lancip, siku-siku, tumpul, berat ke dalam, berat ke luar), aksioma-aksiomanya (sudut-sudut berpelurus dan bertolak belakang), dan cara membandingkan besar sudut.
Dokumen tersebut membahas tentang jarak dalam dimensi tiga, termasuk mendefinisikan unsur-unsur bangun ruang seperti titik, garis dan bidang, menjelaskan jarak antara berbagai unsur tersebut, serta contoh penyelesaian masalah jarak dalam ruang.
Presentasi ini membahas tentang materi geometri ruang yang meliputi unsur-unsur dimensi tiga seperti kubus, balok, prisma, dan limas. Juga membahas tentang kedudukan titik, garis, dan bidang serta jarak dalam ruang. Diakhir presentasi dijelaskan beberapa miskonsepsi siswa terkait materi geometri ruang.
Gambar Stereometris B1 Geometri Ruang 2016 Unnes Rombel 2Puji Lestari
Dokumen ini memberikan langkah-langkah untuk melukis gambar stereometris berupa kubus dengan ketentuan bidang frontal tertentu, garis horisontal, sudut surut 30 derajat, dan perbandingan ortogonal 1:3. Langkah-langkah tersebut meliputi melukis bidang-bidang dan garis-garis tertentu untuk membentuk kubus sesuai ketentuan soal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang materi garis dan sudut untuk siswa SMP kelas VII. Materi ini mencakup hubungan antara garis dan garis, garis dan sudut, serta sudut dan sudut. Konsep-konsep yang diajarkan antara lain sudut sehadap, sudut dalam dan luar bersebrangan, serta sudut dalam dan luar sepihak. Diberikan juga soal latihan dan penjelasan jawabannya.
GAMBAR STEREOMETRIS-A2 GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2Pujjii AStoperd
Dokumen ini memberikan instruksi untuk menggambar kubus ABCD.EFGH dengan sudut surut 60 derajat dan perbandingan ortogonal 1/2. Terdapat 8 langkah untuk menentukan titik-titik dan menggambar kubus tersebut dengan menggunakan teorema Pythagoras dan sifat-sifat geometri lainnya.
Modul ini membahas konsep-konsep geometri ruang seperti titik, garis, bidang, jarak, sudut, dan volume dalam ruang tiga dimensi. Tujuannya adalah agar siswa dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut dan menyelesaikan masalah matematika yang menggunakan geometri ruang.
Dokumen menjelaskan tentang konsep-konsep geometri dasar seperti titik, garis, dan bidang beserta hubungan-hubungannya. Di antaranya adalah definisi titik, garis, dan bidang; cara menamai dan melambangkan ketiganya; serta hubungan antara titik dengan garis dan bidang, antar garis, dan antara bidang. [/ringkuman]
Dokumen tersebut membahas tentang garis dan sudut dalam geometri. Garis didefinisikan sebagai deretan titik yang memanjang ke dua arah, sedangkan sudut didefinisikan sebagai daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua garis. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sifat dan kedudukan garis serta satuan dan operasi dasar pada sudut.
Dokumen ini membahas tentang garis-garis sejajar dan hubungannya dengan sudut. Definisi garis-garis sejajar adalah dua garis yang tidak memiliki titik potong dan jaraknya selalu sama. Jika dua garis sejajar dipotong garis lain, akan terbentuk beberapa jenis sudut seperti sudut sehadap, dalam berseberangan, dan lainnya yang memiliki hubungan besar sudut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang tiga dimensi, termasuk definisi, contoh soal dan penyelesaiannya. Terdapat indikator kompetensi seperti menentukan kedudukan antara dua bidang dan garis-garis yang sejajar atau berpotongan. Materi ini berkaitan dengan standar kompetensi menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut dalam ruang tiga dimensi
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep sudut dalam geometri, termasuk definisi sudut, jenis-jenisnya (lancip, siku-siku, tumpul, berat ke dalam, berat ke luar), aksioma-aksiomanya (sudut-sudut berpelurus dan bertolak belakang), dan cara membandingkan besar sudut.
Dokumen tersebut membahas tentang jarak dalam dimensi tiga, termasuk mendefinisikan unsur-unsur bangun ruang seperti titik, garis dan bidang, menjelaskan jarak antara berbagai unsur tersebut, serta contoh penyelesaian masalah jarak dalam ruang.
Presentasi ini membahas tentang materi geometri ruang yang meliputi unsur-unsur dimensi tiga seperti kubus, balok, prisma, dan limas. Juga membahas tentang kedudukan titik, garis, dan bidang serta jarak dalam ruang. Diakhir presentasi dijelaskan beberapa miskonsepsi siswa terkait materi geometri ruang.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri dimensi tiga, yang mencakup penentuan posisi titik, garis, dan bidang dalam ruang tiga dimensi serta penentuan jarak antara titik-titik, titik ke garis, dan titik ke bidang. Dibahas pula konsep-konsep seperti kedudukan unsur-unsur geometri satu sama lain, jarak titik ke titik, titik ke garis, dan titik ke bidang baik dalam bidang datar maupun ruang.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep matematika dasar dimensi tiga seperti titik, garis, bidang, jarak, proyeksi, sudut, volume dan luas permukaan bangun ruang seperti kubus, balok, prisma tegak, limas, silinder, kerucut dan bola beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai penentuan besar sudut antara garis dan bidang dalam ruang tiga dimensi, termasuk tujuan pembelajaran dan contoh soalnya. Diberikan pula penjelasan tentang definisi sudut antara garis dan bidang, teorema proyeksi pada segitiga siku-siku, dan cara menghitung besar sudut antara garis dan bidang pada contoh limas segi empat.
Dokumen tersebut membahas tentang jarak, proyeksi, dan sudut dalam ruang tiga dimensi, termasuk definisi, contoh soal, dan penyelesaiannya. Secara khusus membahas jarak antara titik, garis, dan bidang serta sudut antara garis dan bidang.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar geometri bidang, termasuk titik, garis, sudut, bidang, dan jenis-jenis segitiga. Juga membahas dalil-dalil yang terkait dengan segmen-segmen garis pada segitiga seperti garis tinggi, garis berat, dan garis sumbu. Beberapa contoh soal juga diberikan beserta pembahasannya.
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap BidangNadia Hasan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anggota kelompok dan konsep-konsep geometri seperti jarak garis ke bidang, sudut antara garis dan bidang, serta cara melukis irisan bangun ruang.
Dokumen tersebut membahas tentang dimensi tiga pada materi geometri, meliputi definisi titik, garis, bidang datar, serta kedudukan dan jarak antara unsur-unsur tersebut pada bangun ruang kubus. Diberikan pula contoh-contoh perhitungan jarak dan sudut antara unsur-unsur tersebut pada kubus.
Dokumen tersebut membahas kelompok hewan berongga (Coelenterata) yang memiliki ciri-ciri seperti tubuh berbentuk simetri radial, tidak memiliki organ internal tetapi hanya jaringan, dan mampu bereproduksi secara aseksual dan seksual. Kelompok ini dibagi menjadi 4 kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Cubozoa, dan Anthozoa. Coelenterata memiliki peran penting sebagai pembentuk terumbu karang dan sumber makanan.
Proyek Soekarno pada masa orde lama. Presentasi ini dibuat dengan sangat singkat padat dan jelas agar kalian dapat mengambil intisari dari pelajaran ini
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan tumbuhan dan hewan. Secara singkat, jaringan tumbuhan dibedakan menjadi jaringan meristem yang terus membelah dan jaringan permanen yang telah berdiferensiasi. Jaringan meristem terdiri atas meristem primer dan sekunder, sedangkan jaringan permanen meliputi epidermis, parenkim, penyokong, vaskuler dan sekretori.
1. Dokumen ini menggambarkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan asing seperti Belanda dan upaya diplomasi untuk mencapai pengakuan kedaulatan penuh.
Teks tersebut merupakan penjelasan tentang teks eksposisi, yang mencakup definisi, ciri-ciri, struktur, dan jenis-jenis teks eksposisi. Beberapa contoh paragraf untuk setiap jenis teks eksposisi juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang makna Al-Karim sebagai salah satu nama Allah. Al-Karim berarti Maha Pemurah dan memberi tanpa diminta. Allah memberi lebih baik dari apa yang diharapkan hamba-Nya dengan kebijaksanaan dan kebaikan. Contoh sikap bergantung kepada Al-Karim dapat dilihat dari Nabi Ibrahim yang menolak bantuan Jibril.
The narrator recalls riding their blue bike to the store as a child to buy carrots for their mother. On the way, they were chased by a barking dog. Two boys on a motorcycle laughed at the narrator for being chased. The narrator turned down a small alley and miraculously the dog stopped chasing them. The narrator arrived home shaken and told their mother about the frightening experience.
Zaman Paleolitikum ditandai oleh kehidupan berpindah-pindah, berburu, dan menangkap ikan. Manusia pada zaman ini membuat alat-alat sederhana dari batu, tulang, dan tanduk untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan kebutuhan lainnya. Dua kebudayaan utama pada zaman ini adalah Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. X MIA 4
CREATED BY :
Abiyu Muhammad Akmal
Heykal Aldaffa Azizie
Muhammad Dzakiya Muklish
Zufar Maulana
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
SMA NEGERI 1
BOGOR
2. TITIK
• Definisi:
Titik tidak dapat didefinisikan tetapi dapat dinyatakan dengan
tanda noktah (.). Nama sebuah titik biasanya menggunakan
huruf kapital.
• Contoh :
Ċ , Ė , ŀ
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
3. Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
AB ZQ PR
GARIS RUAS SINAR
• Panjangnya tak
terbatas
• Ruas memiliki
panjang yang
terbatas.
• Sinar adalah garis
yang berpangkal
namun tidak
berujung.
• Garis adalah kumpulan atau himpunan titik-titik yang membentuk kurva lurus.
• Berdimensi 1 (panjang saja)
A B Z Q P R
4. BIDANG
• Definisi Bidang Datar :
Bidang merupakan titik – titik yang
mempunyai ukuran luas.
Contoh bidang pada kubus ABCD.EFGH :
- Bidang ABCD
- Bidang DCGH
- Bidang BDG
- Dll.
A
H G
FE
D
C
B
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
5. KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG
Kedudukan Titik dengan Garis
Kedudukan Titik dengan Bidang
Kedudukan Garis dengan Garis
Kedudukan Garis dengan Bidang
Kedudukan Bidang dengan Bidang
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
6. titik dengan garis
• Titik Terletak pada Garis.
• Titik Tidak Terletak pada Garis
E
E
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
7. TITIK DENGAN BIDANG
• Titik Terletak Pada Bidang
• Titik Tidak Terletak pada Bidang
• Titik Di Dalam Bidang
A
D C
B
F
E
G
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
8. GARIS DENGAN GARIS
Saling Berimpit
Saling Sejajar
Saling Berpotongan
Saling Bersilangan
A
B
C
DGaris AB berhimpit dengan garis
CD.
A
A
B
B
CC
DGaris AB sejajar dengan garis CD.
Garis AB berpotongan dengan garis
BC.
Garis EF bersilangan dengan
Garis AB
A B
CD
E
F
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
9. GARIS DENGAN BIDANG
• Garis Terletak pada Bidang
BC pada ABCD
AG pada ACGE
• Garis Sejajar Bidang
BC sejajar ADHE
EF sejajar DCGH
• Garis Memotong Bidang
AB memotong BCGF
CE memotong BDG
A
H G
FE
D
C
B
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
10. BIDANG dENGAN bIDANG
• Saling Berimpit
ABCD dan ABD
ABD dan BCD
• Saling Sejajar
BCGF dan ADHE
BDG dan AFH
• Saling Berpotongan
ABFE dan BCGF
ACGE dan BDG
A
H G
FE
D
C
B
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
11. • titik ke titik
• titik ke garis
• titik ke bidang
• garis ke garis (bersilangan)
• garis ke garis (sejajar)
• garis ke bidang
• bidang ke bidang
Jarak Pada Bangun Ruang
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
12. Gambar disamping, menunjukan
jarak titik A ke B.
Jarak dua titik adalah panjang ruas garis yang
menghubungkan titik A ke B.
A
B
Jarak titik ke titik
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
13. Jarak titik ke garis
A
g
Jarak titik A ke
garis g adalah
panjang ruas garis
yang ditarik dari
titik A dan tegak
lurus garis g
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
14. Jarak titik ke bidang
Gambar disamping,
menunjukan jarak
antara titik A
ke bidang V adalah
panjang ruas garis
yang tegak lurus dari
titik A ke bidang V.
A
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
15. Jarak garis ke garis (sejajar)
Gambar disamping,
menunjukan jarak
antara garis g ke
garis h adalah
panjang ruas garis
Yang menghubungkan
tegak lurus kedua
garis tersebut.
P
Q
g
h
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
16. Jarak garis ke garis
(bersilangan)
𝜶
𝑘
𝑘′
𝑙
Gambar disamping menunjukan jarak
antara garis 𝑙 yang melalui bidang 𝜶
dengan
garis 𝒌.
Garis 𝒌 diproyeksikan pada bidang 𝜶, agar
jarak garis 𝒌 ke garis 𝑙 = jarak garis 𝒌 ke 𝒌′
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
17. Jarak garis ke bidang
Gambar disamping,
menunjukan
Jarak antara
garis g ke bidang V adalah
panjang ruas garis
yang menghubungkan
tegak lurus garis dan bidang
g
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
18. V
W
Jarak Bidang dan Bidang
Pada peragaan disamping,
menunjukan jarak
antara bidang W
dengan bidang V
adalah panjang ruas garis
yang tegak lurus bidang W
dan tegak lurus bidang V
W
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
19. Sudut antara garis dan garis
Sudut antara garis dan bidang
Sudut antara bidang dan bidang
Sudut pada bangun ruang
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
20. Yang dimaksud dengan
besar sudut antara
dua garis adalah
besar sudut terkecil
yang dibentuk oleh
Kedua garis tersebut
k
m
Sudut antara garis dan garis
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
21. P
Q
𝛼
Sudut antara garis PQ
dan bidang 𝜶 adalah
sudut antara garis PQ
dan proyeksinya pada
bidang 𝜶.
Sudut antara garis PQ
dengan bidang 𝜶 = sudut
antara PQ dengan P’Q
= PQP’
P’
Sudut antara garis dan bidang
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
22. Sudut antara
bidang dan bidang
adalah sudut antara
garis g dan h, dimana
g (,) dan h (,).
(,) garis potong bidang
dan
(,)
g
h
Sudut antara Bidang dan Bidang
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
23. Diketahui kubus
ABCD.EFGH
Dengan panjang rusuk a
cm.
Tentukan jarak titik A ke C!
a cm
A B
CD
H
E F
G
a cm
a cm
CONTOH SOAL
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
24. A B
CD
H
E F
G
a cm
a cm
a cm
22
BCAB
22
aa
2
a2
2a
Perhatikan
segitiga ABC yang
siku-siku di B, maka AC
Pembahasan
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA
=
=
=
=
26. Pembahasan
Jarak titik A ke
bidang BDHF
diwakili oleh
panjang AP.(APBD)
AP = ½ AC (ACBD)
= ½.10√2
= 5√2
A B
CD
H
E F
G
10 cm
P
Jadi jarak A ke BDHF = 5√2 cm
Geometri (3D)Kurikulum 2013 MATEMATIKA