SlideShare a Scribd company logo
SEMANGGI 
1 
ABIYU MUHAMMAD AKMAL 
11-13 FARHA NOVEMBER 
FAHIRA 
HIBAR SYAHRUL GHOFFUR 
1998 
NABILA PUTRI REIYAN 
ZAIZA SALSA K
TRAGEDI SEMANGGI 1 
Tragedi Semanggi menunjuk 
kepada dua kejadian protes 
masyarakat terhadap 
pelaksanaan dan agenda Sidang 
Istimewa yang mengakibatkan 
tewasnya warga sipil. 
Kejadian pertama dikenal 
denganTragedi Semanggi I 
terjadi pada 11-13 November 
1998, masa pemerintah 
transisi Indonesia, yang 
menyebabkan tewasnya 17 
warga sipil. 
KORBAN TRAGEDI SEMANGGI 1
a. Sidang Istimewa (SI) MPR 1998 
merupakan sarana konstitusional 
untuk menetapkan berbagai 
perubahan dalam rangka reformasi. 
Untuk itu SI MPR 1998 tidak boleh 
gagal. 
b. Sebagian mesyarakat menentang 
SI MPR 1998 karena dianggap 
sebagai upaya mempertahankan 
status qou. 
c. Menhankam/Pangab 
memerintahkan ABRI untuk 
melaksanakan pengamanan SI MPR 
1998 secara optimal.
KRONOLOGIS 
e. Semakin lama insiden semakin meningkat keras, bahkan massa kerap kali 
melempari petugas dengan batu, botol dan bom molotov yang dapat 
mengancam jiwa pasukan PHH. Kejadian terus berlangsung hingga pukul 
24.00 WIB dan menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak. 
f. Menhankam/Pangab sangat menyesalkan terjadinya bentrokan ini dan 
selanjutnya memerintahkan Komandan Puspom untuk melakukan pengusutan 
terhadap beberapa prajurit ABRI yang diduga terlibat dalam bentrok kekerasan 
dengan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Semanggi. 
g. Akibat kerusuhan telah menimbulkan korban meninggal dunia 5 orang 
mahasiswa dan 3 orang warga masyarakat serta 226 orang luka-luka.
DESKRIPSI 
Jumlah masyarakat dan mahasiswa yang bergabung diperkirakan 
puluhan ribu orang dan sekitar jam 3 sore kendaraan lapis baja bergerak 
untuk membubarkan massa membuat masyarakat melarikan diri, 
sementara mahasiswa mencoba bertahan namun saat itu juga terjadilah 
penembakan membabibuta oleh aparat ketika ribuan mahasiswa sedang 
duduk di jalan. Saat itu juga beberapa mahasiswa tertembak dan 
meninggal seketika di jalan. Salah satunya adalah Teddy Wardhani 
Kusuma, mahasiswa Institut Teknologi Indonesia yang merupakan 
korban meninggal pertama di hari itu. 
Mahasiswa terpaksa lari ke kampus Universitas Atma Jaya untuk 
berlindung dan merawat kawan-kawan sekaligus masyarakat yang 
terluka. Korban kedua penembakan oleh aparat adalah Wawan, yang 
nama lengkapnya adalah Bernardus Realino Norma Irmawan, 
mahasiswa Fakultas Ekonomi Atma Jaya, Jakarta, tertembak di dadanya 
dari arah depan saat ingin menolong rekannya yang terluka di pelataran 
parkir kampus Universitas Atma Jaya, Jakarta.
penembakan terhadap mahasiswa di kawasan Semanggi dan penembakan ke 
dalam kampus Atma Jaya. Semakin banyak korban berjatuhan baik yang 
meninggal tertembak maupun terluka. Gelombang mahasiswa dan masyarakat 
yang ingin bergabung terus berdatangan dan disambut dengan peluru dan gas 
airmata. Sangat dahsyatnya peristiwa itu sehingga jumlah korban yang 
meninggal mencapai 17 orang. Korban lain yang meninggal dunia adalah: 
Sigit Prasetyo (YAI), Heru Sudibyo (Universitas Terbuka), Engkus Kusnadi 
(Universitas Jakarta), Muzammil Joko (Universitas Indonesia), Uga Usmana, 
Abdullah/Donit, Agus Setiana, Budiono, Doni Effendi, Rinanto, Sidik, Kristian 
Nikijulong, Sidik, Hadi. 
Jumlah korban yang didata oleh Tim Relawan untuk Kemanusiaan berjumlah 17 
orang korban, yang terdiri dari 6 orang mahasiswa dari berbagai Perguruan 
Tinggi di Jakarta, 2 orang pelajar SMA, 2 orang anggota aparat keamanan 
dari POLRI, seorang anggota Satpam Hero Swalayan, 4 orang anggota Pam 
Swakarsa dan 3 orang warga masyarakat. Sementara 456 korban mengalami 
luka-luka, sebagian besar akibat tembakan senjata api dan pukulan benda 
keras, tajam/tumpul. Mereka ini terdiri dari mahasiswa, pelajar, wartawan, aparat 
keamanan dan anggota masyarakat lainnya dari berbagai latar belakang dan 
usia, termasuk Ayu Ratna Sari, seorang anak kecil berusia 6 tahun, terkena 
peluru nyasar di kepala.
KORRBAN 
MAHASISWA
PENJELASAN KASUS SEMANGGI 
OLEH PEMERINTAH TERKAIT 
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam pertemuannya 
dengan Presiden Habibie saat itu meminta pemerintah untuk memberi 
penjelasan tentang sebab dan akibat serta pertanggungjawaban mengenai 
peristiwa tanggal 13 November itu secara terbuka pada masyarakat luas 
karena berbagai keterangan yang diberikan ternyata berbeda dengan 
kenyataan di lapangan. (Kompas, 16 November 1998). 
Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto, 
dalam jumpa pers di Hankam mengakui 
ada sejumlah prajurit yang terlalu 
defensif dan menyimpang dari 
prosedur, menembaki dan memukuli 
mahasiswa. Namun, Wiranto menuduh 
ada kelompok radikal tertentu yang 
memancing bentrokan mahasiswa 
dengan aparat, dengan tujuan 
menggagalkan Sidang Istimewa. 
(Kompas, 23 November 1998). WIRANTO
KESIMPULAN 
a. Peristiwa ini berawal dari upaya mahasiswa dan massa untuk 
menerobos aparat keamanan menuju gedung DPR/MPR guna 
menggagalkan SI MPR 1998. Dilain pihak aparat keamanan 
berkewajiban mengamankan pelaksanaan SI MPR 1998 yang 
mempunyai arti sangat penting dan strategis bagi kelangsungan 
hidup bangsa dan negara. 
b. Pemeriksaan uji balistik terus dilakukan untuk membuktikan 
pelaku penembakan, walaupun dalam situasi yang sulit 
menemukan bukti dan saksi. 
c. TNI dan Polri menghargai dan mengharapkan bantuan 
masyarakat dalam upaya penyelesaian tuntas peristiwa ini.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan api
Bagus Aji
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara riProses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
泥棒 すべて泥棒
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
SEJARAH UNY
 
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
Warnet Raha
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
Fadila Maharani
 
Jepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan SekutuJepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan Sekutu
Mika29893
 

What's hot (20)

Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan api
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara riProses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 
Presentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiPresentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi Trisakti
 
Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawa
 
Sejarah BPUPKI
Sejarah BPUPKI Sejarah BPUPKI
Sejarah BPUPKI
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Sambutan di tingkat daerah
Sambutan di tingkat daerahSambutan di tingkat daerah
Sambutan di tingkat daerah
 
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
251485395 kliping-kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia
 
VIII: BPUPKI dan PPKI
VIII: BPUPKI dan PPKIVIII: BPUPKI dan PPKI
VIII: BPUPKI dan PPKI
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibie
 
Jepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan SekutuJepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan Sekutu
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 
Palagan ambarawa
Palagan ambarawaPalagan ambarawa
Palagan ambarawa
 
Sejarah reformasi
Sejarah reformasiSejarah reformasi
Sejarah reformasi
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)
Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)
Sejarah - Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Tingkat XI MA sederajat)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2
Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2
Presentation pkn kelompok 4 xii ips 2
 
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasional
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasionalKhilafah dan konstelasi pergaulan internasional
Khilafah dan konstelasi pergaulan internasional
 
Khilafah
KhilafahKhilafah
Khilafah
 
Politik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islamPolitik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islam
 
Tragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointTragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power point
 
Politik ekonomi islam
Politik ekonomi islamPolitik ekonomi islam
Politik ekonomi islam
 
Pembentukan partai politik ideologis
Pembentukan partai politik ideologisPembentukan partai politik ideologis
Pembentukan partai politik ideologis
 
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratis
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratisCara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratis
Cara buka akun di fbs dapat 5 dollar gratis
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 

Similar to Semanggi 1

Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
VJ Asenk
 
Tragedi jakarta 1998
Tragedi jakarta 1998Tragedi jakarta 1998
Tragedi jakarta 1998
Indah W
 

Similar to Semanggi 1 (20)

KELOMPOK 3 HAM.pptx
KELOMPOK 3 HAM.pptxKELOMPOK 3 HAM.pptx
KELOMPOK 3 HAM.pptx
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
 
Tragedi jakarta 1998
Tragedi jakarta 1998Tragedi jakarta 1998
Tragedi jakarta 1998
 
Kasus pelanggaran ham
Kasus pelanggaran hamKasus pelanggaran ham
Kasus pelanggaran ham
 
Smk negeri 4 kota bekasi
Smk negeri 4 kota bekasiSmk negeri 4 kota bekasi
Smk negeri 4 kota bekasi
 
Kasus Pelanggaran HAM
Kasus Pelanggaran HAMKasus Pelanggaran HAM
Kasus Pelanggaran HAM
 
Tugas PKN
Tugas PKNTugas PKN
Tugas PKN
 
pdf_20220803_175938_0000.pdf
pdf_20220803_175938_0000.pdfpdf_20220803_175938_0000.pdf
pdf_20220803_175938_0000.pdf
 
Tragedi Kelam Trisakti 1998.pptx
Tragedi Kelam Trisakti 1998.pptxTragedi Kelam Trisakti 1998.pptx
Tragedi Kelam Trisakti 1998.pptx
 
Kasus ham diindonesia
Kasus ham diindonesiaKasus ham diindonesia
Kasus ham diindonesia
 
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504
 
Sha
ShaSha
Sha
 
TRAGEDI SEMANGGI (11-13 NOVEMBER 1998)_XI DPIB 2.pptx
TRAGEDI SEMANGGI (11-13 NOVEMBER 1998)_XI DPIB 2.pptxTRAGEDI SEMANGGI (11-13 NOVEMBER 1998)_XI DPIB 2.pptx
TRAGEDI SEMANGGI (11-13 NOVEMBER 1998)_XI DPIB 2.pptx
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984
 
Pelanggaran HAM di indonesia
Pelanggaran HAM di indonesiaPelanggaran HAM di indonesia
Pelanggaran HAM di indonesia
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 

More from Abiyu Muhammad Akmal

More from Abiyu Muhammad Akmal (12)

Bab 8 - Animalia // SubBab - Coelenterata
Bab 8 - Animalia // SubBab - CoelenterataBab 8 - Animalia // SubBab - Coelenterata
Bab 8 - Animalia // SubBab - Coelenterata
 
Sejarah Indonesia - SMA Kelas 12 - Proyek Mercusuar
Sejarah Indonesia - SMA Kelas 12 - Proyek MercusuarSejarah Indonesia - SMA Kelas 12 - Proyek Mercusuar
Sejarah Indonesia - SMA Kelas 12 - Proyek Mercusuar
 
11 MIPA 4 - Bab 2 - jaringan tumbuhan dan jaringan hewan
11 MIPA 4 -  Bab 2 - jaringan tumbuhan dan  jaringan hewan11 MIPA 4 -  Bab 2 - jaringan tumbuhan dan  jaringan hewan
11 MIPA 4 - Bab 2 - jaringan tumbuhan dan jaringan hewan
 
Bab 6 - Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017
Bab 6 -  Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017Bab 6 -  Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017
Bab 6 - Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017
 
Geomteri (3 d)
Geomteri (3 d)Geomteri (3 d)
Geomteri (3 d)
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaPerjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
 
Text Eksposisi (Definis, Ciri-Ciri, Jenis)
Text Eksposisi (Definis, Ciri-Ciri, Jenis)Text Eksposisi (Definis, Ciri-Ciri, Jenis)
Text Eksposisi (Definis, Ciri-Ciri, Jenis)
 
Al karim
Al karimAl karim
Al karim
 
Unfrogottable story
Unfrogottable storyUnfrogottable story
Unfrogottable story
 
Sketsa proposal
Sketsa proposalSketsa proposal
Sketsa proposal
 
Zaman Paleolitikum / Paleolitikum Era
Zaman Paleolitikum / Paleolitikum EraZaman Paleolitikum / Paleolitikum Era
Zaman Paleolitikum / Paleolitikum Era
 
Protista > Protozoa > Ciliata
Protista > Protozoa > CiliataProtista > Protozoa > Ciliata
Protista > Protozoa > Ciliata
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 

Semanggi 1

  • 1. SEMANGGI 1 ABIYU MUHAMMAD AKMAL 11-13 FARHA NOVEMBER FAHIRA HIBAR SYAHRUL GHOFFUR 1998 NABILA PUTRI REIYAN ZAIZA SALSA K
  • 2. TRAGEDI SEMANGGI 1 Tragedi Semanggi menunjuk kepada dua kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa yang mengakibatkan tewasnya warga sipil. Kejadian pertama dikenal denganTragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998, masa pemerintah transisi Indonesia, yang menyebabkan tewasnya 17 warga sipil. KORBAN TRAGEDI SEMANGGI 1
  • 3. a. Sidang Istimewa (SI) MPR 1998 merupakan sarana konstitusional untuk menetapkan berbagai perubahan dalam rangka reformasi. Untuk itu SI MPR 1998 tidak boleh gagal. b. Sebagian mesyarakat menentang SI MPR 1998 karena dianggap sebagai upaya mempertahankan status qou. c. Menhankam/Pangab memerintahkan ABRI untuk melaksanakan pengamanan SI MPR 1998 secara optimal.
  • 4. KRONOLOGIS e. Semakin lama insiden semakin meningkat keras, bahkan massa kerap kali melempari petugas dengan batu, botol dan bom molotov yang dapat mengancam jiwa pasukan PHH. Kejadian terus berlangsung hingga pukul 24.00 WIB dan menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak. f. Menhankam/Pangab sangat menyesalkan terjadinya bentrokan ini dan selanjutnya memerintahkan Komandan Puspom untuk melakukan pengusutan terhadap beberapa prajurit ABRI yang diduga terlibat dalam bentrok kekerasan dengan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Semanggi. g. Akibat kerusuhan telah menimbulkan korban meninggal dunia 5 orang mahasiswa dan 3 orang warga masyarakat serta 226 orang luka-luka.
  • 5. DESKRIPSI Jumlah masyarakat dan mahasiswa yang bergabung diperkirakan puluhan ribu orang dan sekitar jam 3 sore kendaraan lapis baja bergerak untuk membubarkan massa membuat masyarakat melarikan diri, sementara mahasiswa mencoba bertahan namun saat itu juga terjadilah penembakan membabibuta oleh aparat ketika ribuan mahasiswa sedang duduk di jalan. Saat itu juga beberapa mahasiswa tertembak dan meninggal seketika di jalan. Salah satunya adalah Teddy Wardhani Kusuma, mahasiswa Institut Teknologi Indonesia yang merupakan korban meninggal pertama di hari itu. Mahasiswa terpaksa lari ke kampus Universitas Atma Jaya untuk berlindung dan merawat kawan-kawan sekaligus masyarakat yang terluka. Korban kedua penembakan oleh aparat adalah Wawan, yang nama lengkapnya adalah Bernardus Realino Norma Irmawan, mahasiswa Fakultas Ekonomi Atma Jaya, Jakarta, tertembak di dadanya dari arah depan saat ingin menolong rekannya yang terluka di pelataran parkir kampus Universitas Atma Jaya, Jakarta.
  • 6. penembakan terhadap mahasiswa di kawasan Semanggi dan penembakan ke dalam kampus Atma Jaya. Semakin banyak korban berjatuhan baik yang meninggal tertembak maupun terluka. Gelombang mahasiswa dan masyarakat yang ingin bergabung terus berdatangan dan disambut dengan peluru dan gas airmata. Sangat dahsyatnya peristiwa itu sehingga jumlah korban yang meninggal mencapai 17 orang. Korban lain yang meninggal dunia adalah: Sigit Prasetyo (YAI), Heru Sudibyo (Universitas Terbuka), Engkus Kusnadi (Universitas Jakarta), Muzammil Joko (Universitas Indonesia), Uga Usmana, Abdullah/Donit, Agus Setiana, Budiono, Doni Effendi, Rinanto, Sidik, Kristian Nikijulong, Sidik, Hadi. Jumlah korban yang didata oleh Tim Relawan untuk Kemanusiaan berjumlah 17 orang korban, yang terdiri dari 6 orang mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta, 2 orang pelajar SMA, 2 orang anggota aparat keamanan dari POLRI, seorang anggota Satpam Hero Swalayan, 4 orang anggota Pam Swakarsa dan 3 orang warga masyarakat. Sementara 456 korban mengalami luka-luka, sebagian besar akibat tembakan senjata api dan pukulan benda keras, tajam/tumpul. Mereka ini terdiri dari mahasiswa, pelajar, wartawan, aparat keamanan dan anggota masyarakat lainnya dari berbagai latar belakang dan usia, termasuk Ayu Ratna Sari, seorang anak kecil berusia 6 tahun, terkena peluru nyasar di kepala.
  • 8. PENJELASAN KASUS SEMANGGI OLEH PEMERINTAH TERKAIT Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam pertemuannya dengan Presiden Habibie saat itu meminta pemerintah untuk memberi penjelasan tentang sebab dan akibat serta pertanggungjawaban mengenai peristiwa tanggal 13 November itu secara terbuka pada masyarakat luas karena berbagai keterangan yang diberikan ternyata berbeda dengan kenyataan di lapangan. (Kompas, 16 November 1998). Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto, dalam jumpa pers di Hankam mengakui ada sejumlah prajurit yang terlalu defensif dan menyimpang dari prosedur, menembaki dan memukuli mahasiswa. Namun, Wiranto menuduh ada kelompok radikal tertentu yang memancing bentrokan mahasiswa dengan aparat, dengan tujuan menggagalkan Sidang Istimewa. (Kompas, 23 November 1998). WIRANTO
  • 9. KESIMPULAN a. Peristiwa ini berawal dari upaya mahasiswa dan massa untuk menerobos aparat keamanan menuju gedung DPR/MPR guna menggagalkan SI MPR 1998. Dilain pihak aparat keamanan berkewajiban mengamankan pelaksanaan SI MPR 1998 yang mempunyai arti sangat penting dan strategis bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara. b. Pemeriksaan uji balistik terus dilakukan untuk membuktikan pelaku penembakan, walaupun dalam situasi yang sulit menemukan bukti dan saksi. c. TNI dan Polri menghargai dan mengharapkan bantuan masyarakat dalam upaya penyelesaian tuntas peristiwa ini.