SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
LIA KUSUMANINGRUM, S.HUT, M.SC
PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP IDONESIA
1.
•Terus menurunnya kondisi hutan di Indonesia.
2.
•Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
3.
•Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak.
4.
•Citra pertambangan yang merusak lingkungan.
5.
•Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity).
6.
•Pencemaran air semakin meningkat.
7.
•Kualitas udara, khususnya di kota-kota besar, semakin menurun.
8.
•Sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan belum optimal dilaksanakan
9.
•Pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan belum jelas
10
•Lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu
PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP IDONESIA
11. •Rendahnya kapasitas pengelola kehutanan.
12. •Belum berkembangnya pemanfaatan hasil hutan non-kayu dan jasa-jasa lingkungan
13. •Belum terselesaikannya batas wilayah laut dengan negara tetangga.
14. •Potensi kelautan belum didayagunakan secara optimal..
15. •Merebaknya pencurian ikan dan pola penangkapan ikan yang merusak.
16. •Pengelolaan pulau-pulau kecil belum optimal.
17. •Sistem mitigasi bencana alam belum dikembangkan
18.
•Ketidakpastian hukum di bidang pertambangan
19.
•Tingginya tingkat pencemaran dan belum dilaksanakannya pengelolaan limbah secara terpadu dan sistematis.
20 •Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.
Kebijakan Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup
di Indonesia
Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari sasaran dan arah
pembangunan Lingkungan Hidup yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJP) dalam 20 tahun ke depan 2005 -2025 sesuai Undang-Undang No. 27 tahun 2007
tentang RPJP telah ditetapkan oleh pemerintah yakni :
a) Sasaran RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup
1. Membaiknya pengelolaan dan penggunaan SDA dan pelestarian fungsi LH yan g
dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi daya dukung dan kemampuan pemulihannya
dalam mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang dan
lestari.
2. Terpeliharanya kekayaan keragaman jenis dan kekhasan SDA untuk me wujudkan nilai
tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan.
3. Meningkatnya kesadaran, sikap mental dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan SDA
dan pelestarian fungsi LH untuk menjaga kenyamanan dan kualitas kehidupan.”
Kebijakan Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup
di Indonesia
b) Arah RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup
1. Mendayagunakan SDA yang terbarukan. SDA terbarukan dimanfaatkan secara rasional,
optimal, efisien dan bertanggung jawab dengan menggunakan seluruh fungsi dan manfaat
secara seimbang.
2. Mengelola SDA yang tidak terbarukan. Pengelolaan SDA tak terbarukan, seperti bahan tambang,
mineral, dan sumber energi diarahkan untuk tidak dikonsumsi secara lang sung, melainkan
diperlakukan sebagai masukan, baik bahan baku maupun bahan bakar, untuk proses produksi
yang dapat menghasilkan nilai tambah optimal di dalam negeri.
3. Menjaga keamanan ketersediaan energi. Menjaga keamanan ketersediaan energi diara hkan untuk
menyediakan energi dalam waktu yang terukur antara tingkat ketersediaan sumber -sumber
energi dan tingkat kebutuhan masyarakat.
4. Menjaga dan melestarikan sumber daya air. Pengelolaan diarahkan menjamin keberlanjutan
daya dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air dan keberadaan air
tanah.
5. Mengembangkan sumber daya kelautan. Pembangunan ke depan perlu memperhatikan
pendayagunaan dan pengawasan wilayah laut yang sangat luas. Pemanfaatan sumber daya tersebut
melalui pendekatan multisektor, integratif dan komprehensif untuk meminimalkan konflik dan tetap
menjaga kelestariannya.
b) Arah RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup
6. Meningkatkan nilai tambah atas pemanfaatan SDA tropis yang unik dan khas. Deversifikasi
produk dan inovasi pengolahan hasil SDA terus dikembangkan agar mampu menghasilkan
barang dan jasa yang memiliki nilai tambah tinggi.
7. Memperhatikan dan mengelola keragaman jenis SDA yang ada di setiap wilayah. Pengelolaan
SDA untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, mengembangkan wilayah strategis
dan cepat tumbuh serta memperkuat daerah dalam mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.
8. Mitigasi bencana alam sesuai dengan kondisi geologi Indonesia. Mengembangkan kemampuan
sistem deteksi dini, sosialisasi dan desiminasi informasi terhadap ancaman kerawanan bencana
alam kepada masyarakat.
9. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pembangunan ekonomi diarahkan pada
pemanfaatan jasa lingkungan yang ramah lingkungan. Pemulihan kondisi lingkungan untuk
meningkatkan daya dukung lingkungan.
10. Meningkatkan kapasitas pengelolaan SDA dan LH. Meliputi: peningkatan kelembagaan,
penegakan hukum, SDM yang berkualitas, penerapan etika lingkungan, internalisasi etika
lingkungan dalam kegiatan produksi, konsumsi, pendidikan formal dan kehidupan sehari -hari.
11. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan.
Lanjutan…
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kebijakan yang perlu diambil dan sudah dilaksanakan pemerintah
Indonesia dalam kaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan agar fungsinya tetap lestari dan berkelanjutan adalah sebagai
berikut:
a) Memperbaiki hak penguasaan sumberdaya alam dan lingkungan
(property right) dari “common property” menjadi “private property”.
Dengan adanya private property, maka barang publik dapat diubah
sifatnya menjadi barang pribadi sehingga akan cenderung dipelihara
dengan lebih baik.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
b) Memperbaiki manajemen sumberdaya alam dan lingkungan.
Hal ini dilakukan agar biaya eksternal dapat diinternalkan dengan cara
menerapkan “command and control system” dan atau dengan “economic
incentive system” termasuk “polluter pays principle”. Untuk itu perlu
disiapkan instrumen pengendalian kualitas lingkungan seperti AMDAL,
RKL dan RPL untuk setiap proyek.
c) Menggunakan tekanan sosial untuk mengurangi pencemaran.
Seperti dengan sistem “Ecolabelling”. Dalam hal ini pemerintah menggunakan
kekuatan para konsumen untuk menekan produsen agar mau berproduksi dan
bersahabat dengan lingkungan, sejak dari tahap awal pengambilan atau
masukan (input) untuk produksi sampai dengan konsumsi akhir (from gravel
to grave).
KEBIJAKAN PEMERINTAH
d) Semua perusahaan atau industri dihimbau untuk melaksanakan audit lingkungan.
Hal ini dilaksanakan secara sukarela oleh pemrakarsa kegiatan dan merupakan alat
pengelolaan serta pemantauan lingkungan yang sifatnya internal. Audit lingkungan ini
akan mempunyai manfaat, diantaranya:
(a) untuk mengidentifikasi resiko lingkungan
(b) sebagai dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan atau upaya
penyempurnaan rencana yang ada
(c) meningkatkan kepedulian pimpinan lembaga atau kegiatan tentang pelaksanaan
kebijakan dan tanggung jawab lingkungan.
Audit lingkungan adalah suatu alat manajemen yang meliputi: evaluasi secara
sistematik, terdokumentasi, periodik, dan objektif tentang bagai-mana kinerja
suatu organisasi, sistem manajemen, dan peralatan, memfasilitasi kontrol
manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan
dan pengkajian pentaatan kebijakan suatu kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan hidup.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
e) Memberikan “insentif” untuk pengelolaan lingkungan yang baik melalui sistem
penghargaan atau perlombaan.
Seperti program Kalpataru, Adipura dan sebagainya. Adipura adalah salah satu bentuk
penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden kepada Kota atau Kabupaten beserta
masyarakatnya yang berhasil mengelola kebersihan lingkungan kota sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan pemerintah pusat cq. Depdagri dan Bapedal. Tujuan Adipura adalah
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan sebagai upaya
mebudayakan sikap hidup bersih dan sehat.
Manfaat langsung yang dirasakan Kota/Kabupaten yang berpartisipasi langsung dalam
program Adipura
(a)memacu upaya pengendalian pencemaran (sampah) di daerah perkotaan, (b) peren-
canaan pembangunan di daerah perkotaan lebih terpadu, (c) terwujudnya pemukiman
bersih dan sehat karena peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap
pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta (d) peningkatan kepekaan tentang
dampak pembangunan pada aspek sosial-ekonomi dan lingkungan serta keselamatan
masyarakat.
Kebijakan: Perencanaan
• Identifikasi manfaat & biaya secara cermat, tidak hanya
memperhitungkan nilai guna lahan saja, tetapi juga nilai-nilai lain
• Rasionalisasi dalam membuat keputusan pemanfaatan: manfaat harus lebih besar
korbanan (biaya)
• Valuasi ekonomi (monetizing) dampak penting dalam AMDAL yang masih bersifat
kualitatif: upaya untuk menginternalisasi biaya eksternal
• Valuasi ekonomi stock SDA & Lingkungan sebelum pemanfaatan
sebagai patokan dalam evaluasi pembangunan ekonomi: upaya menuju PDRB Hijau
Kebijakan: Pengelolaan
• Perhitungan nilai ekonomi total (TEV) SDA untuk menentukan tingkat kepentingan
(kontribusi) suatu SDA pada keseluruhan proses pembangunan ekonomi
• Alokasi dana pengelolaan yang memadai pada sektor non-produksi, tetapi memberi
kontribusi nyata bagi penyangga kehidupan dan pendukung pembangunan ekonomi
(produksi)
• Valuasi ekonomi kegiatan RKL & RPL untuk mengetahui apakah pengelolaan &
pemantauan lingkungan menghasilkan manfaat yang lebih besar dari biaya/korbanan
lingkungan
• Penguatan kelembagaan pusat/daerah, terutama dalam analisis daya dukung, valuasi
ekonomi SDA & Lingkungan, Neraca SDA dan penilaian resiko ekologis.
Kebijakan: Evaluasi
• Perhitungan PDRB konvensional (brown PDRB) perlu disesuaikan menjadi PDRB
Hijau= PDRB – deplesi – degradasi
• Menjadikan PDRB Hijau sebagai salah satu alat evaluasi keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dalam pembangunan ekonomi (misal: LPJ
Gubernur/Bupati)
• Memberi akses kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam monitoring &
evaluasi pengelolaan SDA & Lingkungan dengan biaya transaksi yang murah
.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx

SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
YeSi YeStri CatMafis
 
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Armadira Enno
 
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptxPembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
FajarSKMMKes
 
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptxPenerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
sri1726492
 
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.pptPPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
nizamburhanudin
 
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya AlamKebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
AbdulHalimSolkan
 
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docxAhmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
zakyMuttaqien
 
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptxPengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
AsriSiregar1
 
iczm in existing plans central java bahasa
iczm in existing plans central java bahasaiczm in existing plans central java bahasa
iczm in existing plans central java bahasa
ImaPuspitaSari2
 
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptxKULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
HanifNoerFachri
 
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Lia Kristiana
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
muktiimam
 
Ekowisata dalam pariwisata berkelanjutan .pptx
Ekowisata dalam pariwisata berkelanjutan .pptxEkowisata dalam pariwisata berkelanjutan .pptx
Ekowisata dalam pariwisata berkelanjutan .pptx
oceupiupiedu
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Evi Damayanti
 
Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutanPembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan
Intan Jannatul Ma'wa
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
Acha Cuah
 
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Zainal Suarja
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
Asep Humaedi Aasseepp
 
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutanKriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Fonita Andastry
 

Similar to Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx (20)

SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptxPembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
 
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptxPenerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
 
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.pptPPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
 
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya AlamKebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docxAhmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
 
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptxPengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
 
iczm in existing plans central java bahasa
iczm in existing plans central java bahasaiczm in existing plans central java bahasa
iczm in existing plans central java bahasa
 
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptxKULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
KULIAH 9-10 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pptx
 
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Ekowisata dalam pariwisata berkelanjutan .pptx
Ekowisata dalam pariwisata berkelanjutan .pptxEkowisata dalam pariwisata berkelanjutan .pptx
Ekowisata dalam pariwisata berkelanjutan .pptx
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutanPembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
 
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutanKriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
 

Recently uploaded

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (18)

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx

  • 1. KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN LIA KUSUMANINGRUM, S.HUT, M.SC
  • 2. PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP IDONESIA 1. •Terus menurunnya kondisi hutan di Indonesia. 2. •Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS). 3. •Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak. 4. •Citra pertambangan yang merusak lingkungan. 5. •Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity). 6. •Pencemaran air semakin meningkat. 7. •Kualitas udara, khususnya di kota-kota besar, semakin menurun. 8. •Sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan belum optimal dilaksanakan 9. •Pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan belum jelas 10 •Lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu
  • 3. PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP IDONESIA 11. •Rendahnya kapasitas pengelola kehutanan. 12. •Belum berkembangnya pemanfaatan hasil hutan non-kayu dan jasa-jasa lingkungan 13. •Belum terselesaikannya batas wilayah laut dengan negara tetangga. 14. •Potensi kelautan belum didayagunakan secara optimal.. 15. •Merebaknya pencurian ikan dan pola penangkapan ikan yang merusak. 16. •Pengelolaan pulau-pulau kecil belum optimal. 17. •Sistem mitigasi bencana alam belum dikembangkan 18. •Ketidakpastian hukum di bidang pertambangan 19. •Tingginya tingkat pencemaran dan belum dilaksanakannya pengelolaan limbah secara terpadu dan sistematis. 20 •Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.
  • 4. Kebijakan Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari sasaran dan arah pembangunan Lingkungan Hidup yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) dalam 20 tahun ke depan 2005 -2025 sesuai Undang-Undang No. 27 tahun 2007 tentang RPJP telah ditetapkan oleh pemerintah yakni : a) Sasaran RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup 1. Membaiknya pengelolaan dan penggunaan SDA dan pelestarian fungsi LH yan g dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi daya dukung dan kemampuan pemulihannya dalam mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang dan lestari. 2. Terpeliharanya kekayaan keragaman jenis dan kekhasan SDA untuk me wujudkan nilai tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan. 3. Meningkatnya kesadaran, sikap mental dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan SDA dan pelestarian fungsi LH untuk menjaga kenyamanan dan kualitas kehidupan.”
  • 5. Kebijakan Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia b) Arah RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup 1. Mendayagunakan SDA yang terbarukan. SDA terbarukan dimanfaatkan secara rasional, optimal, efisien dan bertanggung jawab dengan menggunakan seluruh fungsi dan manfaat secara seimbang. 2. Mengelola SDA yang tidak terbarukan. Pengelolaan SDA tak terbarukan, seperti bahan tambang, mineral, dan sumber energi diarahkan untuk tidak dikonsumsi secara lang sung, melainkan diperlakukan sebagai masukan, baik bahan baku maupun bahan bakar, untuk proses produksi yang dapat menghasilkan nilai tambah optimal di dalam negeri. 3. Menjaga keamanan ketersediaan energi. Menjaga keamanan ketersediaan energi diara hkan untuk menyediakan energi dalam waktu yang terukur antara tingkat ketersediaan sumber -sumber energi dan tingkat kebutuhan masyarakat. 4. Menjaga dan melestarikan sumber daya air. Pengelolaan diarahkan menjamin keberlanjutan daya dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air dan keberadaan air tanah. 5. Mengembangkan sumber daya kelautan. Pembangunan ke depan perlu memperhatikan pendayagunaan dan pengawasan wilayah laut yang sangat luas. Pemanfaatan sumber daya tersebut melalui pendekatan multisektor, integratif dan komprehensif untuk meminimalkan konflik dan tetap menjaga kelestariannya.
  • 6. b) Arah RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup 6. Meningkatkan nilai tambah atas pemanfaatan SDA tropis yang unik dan khas. Deversifikasi produk dan inovasi pengolahan hasil SDA terus dikembangkan agar mampu menghasilkan barang dan jasa yang memiliki nilai tambah tinggi. 7. Memperhatikan dan mengelola keragaman jenis SDA yang ada di setiap wilayah. Pengelolaan SDA untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, mengembangkan wilayah strategis dan cepat tumbuh serta memperkuat daerah dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. 8. Mitigasi bencana alam sesuai dengan kondisi geologi Indonesia. Mengembangkan kemampuan sistem deteksi dini, sosialisasi dan desiminasi informasi terhadap ancaman kerawanan bencana alam kepada masyarakat. 9. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pembangunan ekonomi diarahkan pada pemanfaatan jasa lingkungan yang ramah lingkungan. Pemulihan kondisi lingkungan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. 10. Meningkatkan kapasitas pengelolaan SDA dan LH. Meliputi: peningkatan kelembagaan, penegakan hukum, SDM yang berkualitas, penerapan etika lingkungan, internalisasi etika lingkungan dalam kegiatan produksi, konsumsi, pendidikan formal dan kehidupan sehari -hari. 11. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan. Lanjutan…
  • 7. KEBIJAKAN PEMERINTAH Kebijakan yang perlu diambil dan sudah dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam kaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan agar fungsinya tetap lestari dan berkelanjutan adalah sebagai berikut: a) Memperbaiki hak penguasaan sumberdaya alam dan lingkungan (property right) dari “common property” menjadi “private property”. Dengan adanya private property, maka barang publik dapat diubah sifatnya menjadi barang pribadi sehingga akan cenderung dipelihara dengan lebih baik.
  • 8. KEBIJAKAN PEMERINTAH b) Memperbaiki manajemen sumberdaya alam dan lingkungan. Hal ini dilakukan agar biaya eksternal dapat diinternalkan dengan cara menerapkan “command and control system” dan atau dengan “economic incentive system” termasuk “polluter pays principle”. Untuk itu perlu disiapkan instrumen pengendalian kualitas lingkungan seperti AMDAL, RKL dan RPL untuk setiap proyek. c) Menggunakan tekanan sosial untuk mengurangi pencemaran. Seperti dengan sistem “Ecolabelling”. Dalam hal ini pemerintah menggunakan kekuatan para konsumen untuk menekan produsen agar mau berproduksi dan bersahabat dengan lingkungan, sejak dari tahap awal pengambilan atau masukan (input) untuk produksi sampai dengan konsumsi akhir (from gravel to grave).
  • 9. KEBIJAKAN PEMERINTAH d) Semua perusahaan atau industri dihimbau untuk melaksanakan audit lingkungan. Hal ini dilaksanakan secara sukarela oleh pemrakarsa kegiatan dan merupakan alat pengelolaan serta pemantauan lingkungan yang sifatnya internal. Audit lingkungan ini akan mempunyai manfaat, diantaranya: (a) untuk mengidentifikasi resiko lingkungan (b) sebagai dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan atau upaya penyempurnaan rencana yang ada (c) meningkatkan kepedulian pimpinan lembaga atau kegiatan tentang pelaksanaan kebijakan dan tanggung jawab lingkungan. Audit lingkungan adalah suatu alat manajemen yang meliputi: evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik, dan objektif tentang bagai-mana kinerja suatu organisasi, sistem manajemen, dan peralatan, memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian pentaatan kebijakan suatu kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan hidup.
  • 10. KEBIJAKAN PEMERINTAH e) Memberikan “insentif” untuk pengelolaan lingkungan yang baik melalui sistem penghargaan atau perlombaan. Seperti program Kalpataru, Adipura dan sebagainya. Adipura adalah salah satu bentuk penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden kepada Kota atau Kabupaten beserta masyarakatnya yang berhasil mengelola kebersihan lingkungan kota sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah pusat cq. Depdagri dan Bapedal. Tujuan Adipura adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan sebagai upaya mebudayakan sikap hidup bersih dan sehat. Manfaat langsung yang dirasakan Kota/Kabupaten yang berpartisipasi langsung dalam program Adipura (a)memacu upaya pengendalian pencemaran (sampah) di daerah perkotaan, (b) peren- canaan pembangunan di daerah perkotaan lebih terpadu, (c) terwujudnya pemukiman bersih dan sehat karena peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta (d) peningkatan kepekaan tentang dampak pembangunan pada aspek sosial-ekonomi dan lingkungan serta keselamatan masyarakat.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Kebijakan: Perencanaan • Identifikasi manfaat & biaya secara cermat, tidak hanya memperhitungkan nilai guna lahan saja, tetapi juga nilai-nilai lain • Rasionalisasi dalam membuat keputusan pemanfaatan: manfaat harus lebih besar korbanan (biaya) • Valuasi ekonomi (monetizing) dampak penting dalam AMDAL yang masih bersifat kualitatif: upaya untuk menginternalisasi biaya eksternal • Valuasi ekonomi stock SDA & Lingkungan sebelum pemanfaatan sebagai patokan dalam evaluasi pembangunan ekonomi: upaya menuju PDRB Hijau
  • 14. Kebijakan: Pengelolaan • Perhitungan nilai ekonomi total (TEV) SDA untuk menentukan tingkat kepentingan (kontribusi) suatu SDA pada keseluruhan proses pembangunan ekonomi • Alokasi dana pengelolaan yang memadai pada sektor non-produksi, tetapi memberi kontribusi nyata bagi penyangga kehidupan dan pendukung pembangunan ekonomi (produksi) • Valuasi ekonomi kegiatan RKL & RPL untuk mengetahui apakah pengelolaan & pemantauan lingkungan menghasilkan manfaat yang lebih besar dari biaya/korbanan lingkungan • Penguatan kelembagaan pusat/daerah, terutama dalam analisis daya dukung, valuasi ekonomi SDA & Lingkungan, Neraca SDA dan penilaian resiko ekologis.
  • 15. Kebijakan: Evaluasi • Perhitungan PDRB konvensional (brown PDRB) perlu disesuaikan menjadi PDRB Hijau= PDRB – deplesi – degradasi • Menjadikan PDRB Hijau sebagai salah satu alat evaluasi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dalam pembangunan ekonomi (misal: LPJ Gubernur/Bupati) • Memberi akses kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam monitoring & evaluasi pengelolaan SDA & Lingkungan dengan biaya transaksi yang murah .