Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Â
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Â
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
Lingkungan hidup di indonesia mempunyai sebuah sistem yang meliputi lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan dari ke tiga sistem tersebut saling berkaitan atau saling mempengaruai atara satu sistem dengan sistem yang lainya. Ketahanan dai masing-masing subsitem akan berpengaruh pada kondisi keseimbangan lingkungan hidup itu sendiri. Demi ntuk menjamin kelangsungan lingkungan hidup kondisi inilah yang perlu di jaga dengan tujuan mampu memberikan peningkatan kualitas kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya.
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Zainal Suarja
Â
Zainal Abidin Suarja
Lembaga Riset, Pelatihan dan Publikasi Publik
Inisiasi Pemahaman Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim pada Generasi Muda guna Meningkatkan Partisipasi, Kesadaran dan Keterlibatanya untuk Peningkatan Ketahanan Wilayah, Kehidupan dan Kesejahteraan di Kabupaten Aceh Besar
Lingkungan hidup di indonesia mempunyai sebuah sistem yang meliputi lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan dari ke tiga sistem tersebut saling berkaitan atau saling mempengaruai atara satu sistem dengan sistem yang lainya. Ketahanan dai masing-masing subsitem akan berpengaruh pada kondisi keseimbangan lingkungan hidup itu sendiri. Demi ntuk menjamin kelangsungan lingkungan hidup kondisi inilah yang perlu di jaga dengan tujuan mampu memberikan peningkatan kualitas kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya.
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Zainal Suarja
Â
Zainal Abidin Suarja
Lembaga Riset, Pelatihan dan Publikasi Publik
Inisiasi Pemahaman Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim pada Generasi Muda guna Meningkatkan Partisipasi, Kesadaran dan Keterlibatanya untuk Peningkatan Ketahanan Wilayah, Kehidupan dan Kesejahteraan di Kabupaten Aceh Besar
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but ImportantâŚ
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP IDONESIA
1.
â˘Terus menurunnya kondisi hutan di Indonesia.
2.
â˘Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
3.
â˘Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak.
4.
â˘Citra pertambangan yang merusak lingkungan.
5.
â˘Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity).
6.
â˘Pencemaran air semakin meningkat.
7.
â˘Kualitas udara, khususnya di kota-kota besar, semakin menurun.
8.
â˘Sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan belum optimal dilaksanakan
9.
â˘Pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan belum jelas
10
â˘Lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu
3. PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP IDONESIA
11. â˘Rendahnya kapasitas pengelola kehutanan.
12. â˘Belum berkembangnya pemanfaatan hasil hutan non-kayu dan jasa-jasa lingkungan
13. â˘Belum terselesaikannya batas wilayah laut dengan negara tetangga.
14. â˘Potensi kelautan belum didayagunakan secara optimal..
15. â˘Merebaknya pencurian ikan dan pola penangkapan ikan yang merusak.
16. â˘Pengelolaan pulau-pulau kecil belum optimal.
17. â˘Sistem mitigasi bencana alam belum dikembangkan
18.
â˘Ketidakpastian hukum di bidang pertambangan
19.
â˘Tingginya tingkat pencemaran dan belum dilaksanakannya pengelolaan limbah secara terpadu dan sistematis.
20 â˘Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.
4. Kebijakan Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup
di Indonesia
Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari sasaran dan arah
pembangunan Lingkungan Hidup yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJP) dalam 20 tahun ke depan 2005 -2025 sesuai Undang-Undang No. 27 tahun 2007
tentang RPJP telah ditetapkan oleh pemerintah yakni :
a) Sasaran RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup
1. Membaiknya pengelolaan dan penggunaan SDA dan pelestarian fungsi LH yan g
dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi daya dukung dan kemampuan pemulihannya
dalam mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang dan
lestari.
2. Terpeliharanya kekayaan keragaman jenis dan kekhasan SDA untuk me wujudkan nilai
tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan.
3. Meningkatnya kesadaran, sikap mental dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan SDA
dan pelestarian fungsi LH untuk menjaga kenyamanan dan kualitas kehidupan.â
5. Kebijakan Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup
di Indonesia
b) Arah RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup
1. Mendayagunakan SDA yang terbarukan. SDA terbarukan dimanfaatkan secara rasional,
optimal, efisien dan bertanggung jawab dengan menggunakan seluruh fungsi dan manfaat
secara seimbang.
2. Mengelola SDA yang tidak terbarukan. Pengelolaan SDA tak terbarukan, seperti bahan tambang,
mineral, dan sumber energi diarahkan untuk tidak dikonsumsi secara lang sung, melainkan
diperlakukan sebagai masukan, baik bahan baku maupun bahan bakar, untuk proses produksi
yang dapat menghasilkan nilai tambah optimal di dalam negeri.
3. Menjaga keamanan ketersediaan energi. Menjaga keamanan ketersediaan energi diara hkan untuk
menyediakan energi dalam waktu yang terukur antara tingkat ketersediaan sumber -sumber
energi dan tingkat kebutuhan masyarakat.
4. Menjaga dan melestarikan sumber daya air. Pengelolaan diarahkan menjamin keberlanjutan
daya dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air dan keberadaan air
tanah.
5. Mengembangkan sumber daya kelautan. Pembangunan ke depan perlu memperhatikan
pendayagunaan dan pengawasan wilayah laut yang sangat luas. Pemanfaatan sumber daya tersebut
melalui pendekatan multisektor, integratif dan komprehensif untuk meminimalkan konflik dan tetap
menjaga kelestariannya.
6. b) Arah RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup
6. Meningkatkan nilai tambah atas pemanfaatan SDA tropis yang unik dan khas. Deversifikasi
produk dan inovasi pengolahan hasil SDA terus dikembangkan agar mampu menghasilkan
barang dan jasa yang memiliki nilai tambah tinggi.
7. Memperhatikan dan mengelola keragaman jenis SDA yang ada di setiap wilayah. Pengelolaan
SDA untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, mengembangkan wilayah strategis
dan cepat tumbuh serta memperkuat daerah dalam mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.
8. Mitigasi bencana alam sesuai dengan kondisi geologi Indonesia. Mengembangkan kemampuan
sistem deteksi dini, sosialisasi dan desiminasi informasi terhadap ancaman kerawanan bencana
alam kepada masyarakat.
9. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pembangunan ekonomi diarahkan pada
pemanfaatan jasa lingkungan yang ramah lingkungan. Pemulihan kondisi lingkungan untuk
meningkatkan daya dukung lingkungan.
10. Meningkatkan kapasitas pengelolaan SDA dan LH. Meliputi: peningkatan kelembagaan,
penegakan hukum, SDM yang berkualitas, penerapan etika lingkungan, internalisasi etika
lingkungan dalam kegiatan produksi, konsumsi, pendidikan formal dan kehidupan sehari -hari.
11. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan.
LanjutanâŚ
7. KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kebijakan yang perlu diambil dan sudah dilaksanakan pemerintah
Indonesia dalam kaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan agar fungsinya tetap lestari dan berkelanjutan adalah sebagai
berikut:
a) Memperbaiki hak penguasaan sumberdaya alam dan lingkungan
(property right) dari âcommon propertyâ menjadi âprivate propertyâ.
Dengan adanya private property, maka barang publik dapat diubah
sifatnya menjadi barang pribadi sehingga akan cenderung dipelihara
dengan lebih baik.
8. KEBIJAKAN PEMERINTAH
b) Memperbaiki manajemen sumberdaya alam dan lingkungan.
Hal ini dilakukan agar biaya eksternal dapat diinternalkan dengan cara
menerapkan âcommand and control systemâ dan atau dengan âeconomic
incentive systemâ termasuk âpolluter pays principleâ. Untuk itu perlu
disiapkan instrumen pengendalian kualitas lingkungan seperti AMDAL,
RKL dan RPL untuk setiap proyek.
c) Menggunakan tekanan sosial untuk mengurangi pencemaran.
Seperti dengan sistem âEcolabellingâ. Dalam hal ini pemerintah menggunakan
kekuatan para konsumen untuk menekan produsen agar mau berproduksi dan
bersahabat dengan lingkungan, sejak dari tahap awal pengambilan atau
masukan (input) untuk produksi sampai dengan konsumsi akhir (from gravel
to grave).
9. KEBIJAKAN PEMERINTAH
d) Semua perusahaan atau industri dihimbau untuk melaksanakan audit lingkungan.
Hal ini dilaksanakan secara sukarela oleh pemrakarsa kegiatan dan merupakan alat
pengelolaan serta pemantauan lingkungan yang sifatnya internal. Audit lingkungan ini
akan mempunyai manfaat, diantaranya:
(a) untuk mengidentifikasi resiko lingkungan
(b) sebagai dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan atau upaya
penyempurnaan rencana yang ada
(c) meningkatkan kepedulian pimpinan lembaga atau kegiatan tentang pelaksanaan
kebijakan dan tanggung jawab lingkungan.
Audit lingkungan adalah suatu alat manajemen yang meliputi: evaluasi secara
sistematik, terdokumentasi, periodik, dan objektif tentang bagai-mana kinerja
suatu organisasi, sistem manajemen, dan peralatan, memfasilitasi kontrol
manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan
dan pengkajian pentaatan kebijakan suatu kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan hidup.
10. KEBIJAKAN PEMERINTAH
e) Memberikan âinsentifâ untuk pengelolaan lingkungan yang baik melalui sistem
penghargaan atau perlombaan.
Seperti program Kalpataru, Adipura dan sebagainya. Adipura adalah salah satu bentuk
penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden kepada Kota atau Kabupaten beserta
masyarakatnya yang berhasil mengelola kebersihan lingkungan kota sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan pemerintah pusat cq. Depdagri dan Bapedal. Tujuan Adipura adalah
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan sebagai upaya
mebudayakan sikap hidup bersih dan sehat.
Manfaat langsung yang dirasakan Kota/Kabupaten yang berpartisipasi langsung dalam
program Adipura
(a)memacu upaya pengendalian pencemaran (sampah) di daerah perkotaan, (b) peren-
canaan pembangunan di daerah perkotaan lebih terpadu, (c) terwujudnya pemukiman
bersih dan sehat karena peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap
pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta (d) peningkatan kepekaan tentang
dampak pembangunan pada aspek sosial-ekonomi dan lingkungan serta keselamatan
masyarakat.
11.
12.
13. Kebijakan: Perencanaan
⢠Identifikasi manfaat & biaya secara cermat, tidak hanya
memperhitungkan nilai guna lahan saja, tetapi juga nilai-nilai lain
⢠Rasionalisasi dalam membuat keputusan pemanfaatan: manfaat harus lebih besar
korbanan (biaya)
⢠Valuasi ekonomi (monetizing) dampak penting dalam AMDAL yang masih bersifat
kualitatif: upaya untuk menginternalisasi biaya eksternal
⢠Valuasi ekonomi stock SDA & Lingkungan sebelum pemanfaatan
sebagai patokan dalam evaluasi pembangunan ekonomi: upaya menuju PDRB Hijau
14. Kebijakan: Pengelolaan
⢠Perhitungan nilai ekonomi total (TEV) SDA untuk menentukan tingkat kepentingan
(kontribusi) suatu SDA pada keseluruhan proses pembangunan ekonomi
⢠Alokasi dana pengelolaan yang memadai pada sektor non-produksi, tetapi memberi
kontribusi nyata bagi penyangga kehidupan dan pendukung pembangunan ekonomi
(produksi)
⢠Valuasi ekonomi kegiatan RKL & RPL untuk mengetahui apakah pengelolaan &
pemantauan lingkungan menghasilkan manfaat yang lebih besar dari biaya/korbanan
lingkungan
⢠Penguatan kelembagaan pusat/daerah, terutama dalam analisis daya dukung, valuasi
ekonomi SDA & Lingkungan, Neraca SDA dan penilaian resiko ekologis.
15. Kebijakan: Evaluasi
⢠Perhitungan PDRB konvensional (brown PDRB) perlu disesuaikan menjadi PDRB
Hijau= PDRB â deplesi â degradasi
⢠Menjadikan PDRB Hijau sebagai salah satu alat evaluasi keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dalam pembangunan ekonomi (misal: LPJ
Gubernur/Bupati)
⢠Memberi akses kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam monitoring &
evaluasi pengelolaan SDA & Lingkungan dengan biaya transaksi yang murah
.