SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH HEADSET
TERHADAP KESEHATAN
TELINGA PADA ANAK
USIA REMAJA
dr. Novi Primadewi, Sp.T.H.T.K.L(K), M.Kes
LATAR BELAKANG
Kesehatan
telinga
merupakan
hal yang
perlu
diperhatikan
sejak dini.
.
CDC menyebut
bila 5 dari 10
anak muda
mendengarkan
musik dengan
suara yang keras.
Di sisi lain, 4 dari
10 anak muda
terpapar suara
yang sangat keras
dalam suatu
ajang besar,
seperti olahraga
dan musik.
HEADSET adalah
pengeras suara
berukuran kecil
dimana cara
menggunakannya
dengan diletakan
pada kedua
telinga.
Kerjanya dengan
mengubah sinyal
elektrik menjadi
suara
https://jovee.id/pentingnya-kesehatan-telinga-dan-cara-merawatnya/
– Headset menjadi gaya hidup  generasi muda  karena praktis dan mudah
– Penggunaan headset dalam jangka panjang akan menjadi masalah bila
earphone digunakan dalam jangka waktu yang lama dan volume yang keras.
– Bunyi yang dihasilkan oleh headset dapat merusak struktur sensitif di bagian
dalam telinga apabila digunakan tidak sesuai dengan anjuran.
– Pemakaian earphone dapat menyebabkan ketulian yang disebut dengan
Noice Induce Hearing Loss (NIHL).
Headphone Backphone In Ear Monitor (IEM) Earbud Earfit
https://fk.unair.ac.id/gangguan-pendengaran-pada-pengguna-earphone-2/
Berbagai jenis headset
EPIDEMIOLOGI
> 5,3% (360 juta orang) populasi dunia
menderita gangguan pendengaran
Remaja dan dewasa muda (12-35 tahun)
 50% penggunaan perangkat audio pribadi
 40% terpapar suara dari tempat hiburan
 10% dari tempat lainnya.
WHO 2015
Intensitas suara yang
dihasilkan oleh
perangkat audio pribadi
Bisa mencapai
110 dB
menurunkan fungsi
pendengaran
(Rahadian et al, 2010).
Gangguan Pendengaran karena
Penggunaan Headset . . .
Siswa memiliki pola berisiko
dalam menggunakan
headphone / headset /
earphone
mendengarkan music/ nge Game
dengan headset dalam volume
maksimum, sehingga dihadapkan
pada paparan SUARA KERAS
DALAM WAKTU LAMA
(Mohammadpoorasl et al., 2018)
Gangguan Pendengaran karena
Penggunaan Headset
Jika music/suara dinikmati
dengan headset dalam suara
sangat keras pada tingkat
sekitar 100 dBA
KERUSAKAN
PENDENGARAN
PERMANEN AKAN
TERJADI TIDAK LEBIH
DARI 4 TAHUN
MENGGUNAKAN
PERANGKAT TERSEBUT
(Mohammadpoorasl et al., 2018)
Gejala Tuli akibat Bising
1) Kurang pendengaran disertai tinnitus (berdenging di telinga) atau tidak.
2) Bila berat  sukar menangkap percakapan dengan suara keras biasa.
3) Bila sudah lebih berat  percakapan keraspun sukar dimengerti.
4) berakibat Komunikasi sering tidak nyambung
(Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL., 2019)
Penumpukan kotoran telinga  produksi meningkat
maupun mendorong serumen semakin kedalam
Penggunaan headset yang tidak sesuai ukuran liang
telinga  Nyeri telinga (Otalgia)
Pemakaian headset mengahalangi aliran udara 
meningkatkan pertumbuhan bakteri  terjadi infeksi
KELUHAN PADA TELINGA AKIBAT
PENGGUNAAN HEADSET
- Serumen  produksi
meningkat maupun
mendorong serumen
semakin kedalam
- Liang telinga semakin
menyempit  infeksi
- Penurunan pendengaran
- Konsentrasi menurun
DAMPAK PENGGUNAAN HEADSET
Merusak kesehatan telinga
Mengalihkan fokus terutama
bagi pejalan kaki / pengendara
 resiko kecelakaan
Keseimbangan terganggu
pada saat menyetir
self-awareness  menurunkan
tingkat sosialisasi seseorang
dengan cara menurunkan
tingkat komunikasi dengan
lawan bicara.
Bagaimana telinga dapat mendengarkan bunyi ?
 Tuli akibat bising mempengaruhi sel-sel
rambut pada organ Corti di koklea.
 Daerah yang pertama kali terkena
adalah sel-sel rambut luar yang
menunjukan adanya degenerasi yang
meningkat dengan intensitas dan lama
paparan.
 Stereosilia pada sel-sel rambut
menjadi kurang kaku sehingga respon
terhadap stimulasi berkurang.
 Bertambahnya intensitas dan durasi
paparan akan menyebabkan kerusakan
seperti stereosilia.
Secara fisiologis telinga dapat
mendengar nada antara 20 – 18.000 Hz.
Untuk pendengaran sehari-hari yang
paling efektif antara 500-2000 Hz
Intensitas bunyi : dinyatakan dalam dB
(decibel)
Bising yang intensitasnya > 85 dB
dapat menyebabkan kerusakan
pada reseptor pendengaran
Jika intensitas suara lebih dari dosis yang
diperkenankan, maka akan terjadi gangguan pada
rumah siput (cochlea), dimana akan terjadi proses
perubahan energi mekanik menjadi energi listrik.
Sel-sel rambut getar yang seharusnya mentransmisi
suara mekanik menjadi rusak.
https://fk.unair.ac.id/gangguan-pendengaran-pada-pengguna-earphone-2/
Selain intensitas, waktu paparan
juga ikut menentukan tingkat
kerusakan pada telinga.
Semakin lama kita mendapatkan
paparan, semakin cepat pula
terjadi kerusakan pada telinga.
Semakin keras suara, semakin
semakin cepat NIHL terjadi.
Frekuensi suara yang
dihasilkan oleh pemutar
musik > 85 dB (decibel) 
dapat menyebabkan
kerusakan telinga.
NILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN SESUAI PERMENAKER NOMOR 5 TAHUN 2018
50-60 dbA 70 dbA
90 dbA 100 dbA
125 dbA 160 dbA
Waktu Paparan per hari Intensitas dalam dBA
8
Jam
85
4 88
2 91
1 94
30
Menit
97
15 100
75 103
37,5 106
18,8 109
9,4 112
28,12
Detik
115
14,06 118
7,03 121
3,52 124
1,76 127
0,88 130
0,44 133
22 136
11 139
Potensi Kebisingan di Masyarakat
Konser Musik Area Konstruksi
Area Pabrik
Usaha las besi
(Royster, 2017)
JENIS GANGGUAN PENDENGARAN
Tuli yang disebabkan oleh kerusakan struktur fisik
telinga yang menghantarkan bunyi ke koklea
disebut tuli konduksi (Conductive Hearing Loss)
Tuli campuran (Mixed Hearing Loss) bila gangguan
pendengaran atau tuli konduktif dan sensorineural terjadi
bersamaan
Tuli yang di sebabkan oleh kerusakan koklea, nervus
auditorius yang disebut tuli sensorineural (Sensory
Neural Hearing Loss)
Tuli
Sensorineural
Bersifat
bilateral
Jarang menyebabkan
tuli derajat sangat
berat (profound
hearing loss).
Derajat ketulian
berkisar antara 40 s/d
75 dB.
Tidak dijumpai penurunan
pendengaran yang
signifikan apabila paparan
bising dihentikan
Kerusakan telinga dalam mula-
mula terjadi pada frekuensi
3000 Hz, 4000 Hz, dan 6000 Hz,
dimana kerusakan yang paling
berat terjadi pada frekuensi
4000 Hz.
Ketulian pada
frekuensi 3000 Hz,
4000 Hz, dan 6000
Hz akan tercapai
akibat paparan bising
yang konstan dalam
10 – 15 tahun.
GAMBARAN
KETULIAN
PADA TULI
AKIBAT
BISING
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA MERASA
ADA GANGGUAN PENDENGARAN??
Pemeriksaan medis oleh dokter THT dan tes
pendengaran dapat dilakukan bila curiga
adanya gangguan penurunan pendengaran
Pemeriksaan untuk mengetahui gangguan
pendengaran adalah tes Audiometri.
Penggunaan alat ini dapat menyimpulkan
jenis tuli yang diderita, dan seberapa berat
gangguan pendengaran yang diderita.
Pemeriksaan lain untuk menentukan
gangguan pendengaran adalah tes garpu tala,
contohnya tes Weber, Rinne dan Schwabach.
Tes sederhana ini dapat digunakan untuk
mengetahui jenis gangguan pendengaran.
(Le et al., 2017)
Pencegahan Penurunan Pendengaran
yang Disebabkan oleh Kebisingan
Ketahui sumber suara
keras (85 dBA ke atas)
dan hindarilah suara
tersebut.
Gunakan penutup/pelindung
telinga, seperti ear plug atau
perangkat pelindung lainnya,
saat melakukan aktivitas yang
melibatkan suara yang keras.
Bila anda tidak dapat
mengurangi volume suara
bising atau melindungi diri dari
kebisingan tersebut, sebaiknya
menjauhlah dari sumber suara
bising tersebut.
Segera lakukan tes
pendengaran bila anda
merasa mengalami
gangguan pendengaran,
supaya bisa cepat
ditangani
(Kraaijenga et al., 2018)
PRINSIP
“60 / 60”
mendengarkan dengan volume maksimal 60 %
(skala volume 6 dari volume maksimum 10) dan
lamanya mendengar headset maksimal selama 60
menit per hari.
Setelah 1 jam sebaiknya alat dilepas dulu untuk
memberi waktu istirahat 30 menit bagi telinga
Semakin keras intensitas
suara (volume), semakin
singkat durasi waktu yang
diperbolehkan untuk
menggunakan headset
Bila pada saat memakai heatset kita
tidak dapat mendengar suara lain
dilingkungan kita berarti tingkat
kekerasan bunyi sudah terlalu tinggi
https://rsudza.acehprov.go.id/bahaya-di-balik-headset
Tips memilih headset yang
aman dan nyaman
– Kenakan headset sesuai dengan ukuran dan bentuk telinga serta
posisi yang tepat
– Mengurangi volume suara dan mengurangi waktu  “prinsip 60/60”.
Istirahatkan telinga setelah menggunakan hedseat.
– Jangan menggunakan headset di tempat yang bising karena ada
kemungkinan kita akan meningkatkan volume agar terhidar dari
kebisingan.
– Mendengarkan lagu saat tidur dengan headset tidak dianjurkan 
mempercepat kerusakan pendegaran.
– Bersihkan headset secara berkala dari kotoran yang tersisa
Penanganan Bila Seseorang Sudah Mengalami Gangguan
Pendengaran Akibat Bising
Latihan pendengaran (auditory training), agar penderita dapat menggunakan sisa
pendengarannya dengan alat bantu dengar, (membaca gerakan ucapan bibir, mimik dan
gerakan anggota badan serta bahasa isyarat)
Bila penderita mendengar suara sendiri sangat lemah, maka dapat dilakukan
rehabilitasi suara agar dapat mengendalikan volume, tinggi rendah dan irama
percakapan.
Pada penderita yang telah mengalami tuli total di kedua telinga, dapat dipertimbangkan
pemasangan implan koklea.
Penggunaan alat bantu dengar (hearing aid) untuk membantu
mendengar suara yang tidak jelas.
(Metidieri et al., 2013; Le et al., 2017)
KESIMPULAN
PENCEGAHAN TERJADINYA GANGGUAN
PENDENGARAN INI HARUS DIUPAYAKAN
penggunaan
headset
dengan baik
dan benar
Periksa rutin
ke Dokter
Spesialis
THT-KL
Menghindari
sumber
bising
Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
– Ding, T., Yan, A., & Liu, K. (2019). What is noise-induced hearing loss? British Journal of Hospital Medicine, 80(9), 525–
529. https://doi.org/10.12968/hmed.2019.80.9.525
– Kraaijenga, V. J. C., Van Munster, J. J. C. M., & Van Zanten, G. A. (2018). Association of behavior with noise-induced
hearing loss among attendees of an outdoor music festival: A secondary analysis of a randomized clinical trial. JAMA
Otolaryngology - Head and Neck Surgery, 144(6), 490–497. https://doi.org/10.1001/jamaoto.2018.0272
– Le, T. N., Straatman, L. V., Lea, J., & Westerberg, B. (2017). Current insights in noise-induced hearing loss: a literature
review of the underlying mechanism, pathophysiology, asymmetry, and management options. Journal of
Otolaryngology - Head and Neck Surgery, 46(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s40463-017-0219-x
– Metidieri, M. M., Santos Rodrigues, H. F., De Oliveira Filho, F. J. M. B., Ferraz, D. P., De Almeida Neto, A. F., & Torres, S.
(2013). Noise-Induced Hearing Loss (NIHL): Literature review with a focus on occupational medicine. International
Archives of Otorhinolaryngology, 17(2), 208–212. https://doi.org/10.7162/S1809-97772013000200015
DAFTAR PUSTAKA
– Mohammadpoorasl, A., Hajizadeh, M., Marin, S., Heydari, P., & Ghalenoei, M. (2018). Prevalence and Pattern of Using
Headphones and Its Relationship with Hearing Loss among Students. Health Scope, 7(4), 4–8.
https://doi.org/10.5812/jhealthscope.65901
– Pouryaghoub, G., Mehrdad, R., & Pourhosein, S. (2017). Noise-induced hearing loss among professional musicians.
Journal of Occupational Health, 59(1), 33–37. https://doi.org/10.1539/joh.16-0217-OA
– Ramakers, G. G. J., Kraaijenga, V. J. C., Cattani, G., Van Zanten, G. A., & Grolman, W. (2016). Effectiveness of earplugs in
preventing recreational noise-induced hearing loss: A randomized clinical trial. JAMA Otolaryngology - Head and Neck
Surgery, 142(6), 551–558. https://doi.org/10.1001/jamaoto.2016.0225
– Royster, J. D. (2017). Preventing Noise-Induced Hearing Loss. 78(2), 113–117.

More Related Content

Similar to fixed SMP BINTANG LAUT PENYULUHAN THT dr,Novi..pptx

Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bising
Anna Suraya
 
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Manfred Stoifl
 
Noise Induced Hearing loss.docx
Noise Induced Hearing loss.docxNoise Induced Hearing loss.docx
Noise Induced Hearing loss.docx
dias263796
 
Tips ampuh menjaga telinga tetap sehat
Tips ampuh menjaga telinga tetap sehatTips ampuh menjaga telinga tetap sehat
Tips ampuh menjaga telinga tetap sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Fionna Pohan
 
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptxAudiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
AuliandriAndri
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
Muh Arif Setiawan
 
LAPORAN PENELITIAN AUDIOMETRI.pdf
LAPORAN PENELITIAN AUDIOMETRI.pdfLAPORAN PENELITIAN AUDIOMETRI.pdf
LAPORAN PENELITIAN AUDIOMETRI.pdf
WijayantoNers95
 
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdfEDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
PISMPBM20622AinNajwa
 
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
Sofyan Dwi Nugroho
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaranGangguan pendengaran
Gangguan pendengaran
DanielSembiring9
 
Gangguan Pendengaran.pdf
Gangguan Pendengaran.pdfGangguan Pendengaran.pdf
Gangguan Pendengaran.pdf
PuskesmasKelurahanKe
 
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNAAnis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
Yolly Finolla
 
Tinitus
Tinitus Tinitus
Assessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function novaAssessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function novaAhmad Alqorny
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab 1
Bab 1Bab 1

Similar to fixed SMP BINTANG LAUT PENYULUHAN THT dr,Novi..pptx (20)

Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bising
 
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
 
Noise Induced Hearing loss.docx
Noise Induced Hearing loss.docxNoise Induced Hearing loss.docx
Noise Induced Hearing loss.docx
 
Tips ampuh menjaga telinga tetap sehat
Tips ampuh menjaga telinga tetap sehatTips ampuh menjaga telinga tetap sehat
Tips ampuh menjaga telinga tetap sehat
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
 
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptxAudiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
 
LAPORAN PENELITIAN AUDIOMETRI.pdf
LAPORAN PENELITIAN AUDIOMETRI.pdfLAPORAN PENELITIAN AUDIOMETRI.pdf
LAPORAN PENELITIAN AUDIOMETRI.pdf
 
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdfEDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
EDUP3103: MASALAH PENDENGARAN.pdf
 
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen
 
Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaranGangguan pendengaran
Gangguan pendengaran
 
Gangguan Pendengaran.pdf
Gangguan Pendengaran.pdfGangguan Pendengaran.pdf
Gangguan Pendengaran.pdf
 
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNAAnis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
 
Tinitus
Tinitus Tinitus
Tinitus
 
Assessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function novaAssessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function nova
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
nursarinindya
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 

Recently uploaded (12)

Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 

fixed SMP BINTANG LAUT PENYULUHAN THT dr,Novi..pptx

  • 1. PENGARUH HEADSET TERHADAP KESEHATAN TELINGA PADA ANAK USIA REMAJA dr. Novi Primadewi, Sp.T.H.T.K.L(K), M.Kes
  • 2. LATAR BELAKANG Kesehatan telinga merupakan hal yang perlu diperhatikan sejak dini. . CDC menyebut bila 5 dari 10 anak muda mendengarkan musik dengan suara yang keras. Di sisi lain, 4 dari 10 anak muda terpapar suara yang sangat keras dalam suatu ajang besar, seperti olahraga dan musik. HEADSET adalah pengeras suara berukuran kecil dimana cara menggunakannya dengan diletakan pada kedua telinga. Kerjanya dengan mengubah sinyal elektrik menjadi suara https://jovee.id/pentingnya-kesehatan-telinga-dan-cara-merawatnya/
  • 3. – Headset menjadi gaya hidup  generasi muda  karena praktis dan mudah – Penggunaan headset dalam jangka panjang akan menjadi masalah bila earphone digunakan dalam jangka waktu yang lama dan volume yang keras. – Bunyi yang dihasilkan oleh headset dapat merusak struktur sensitif di bagian dalam telinga apabila digunakan tidak sesuai dengan anjuran. – Pemakaian earphone dapat menyebabkan ketulian yang disebut dengan Noice Induce Hearing Loss (NIHL). Headphone Backphone In Ear Monitor (IEM) Earbud Earfit https://fk.unair.ac.id/gangguan-pendengaran-pada-pengguna-earphone-2/ Berbagai jenis headset
  • 4. EPIDEMIOLOGI > 5,3% (360 juta orang) populasi dunia menderita gangguan pendengaran Remaja dan dewasa muda (12-35 tahun)  50% penggunaan perangkat audio pribadi  40% terpapar suara dari tempat hiburan  10% dari tempat lainnya. WHO 2015 Intensitas suara yang dihasilkan oleh perangkat audio pribadi Bisa mencapai 110 dB menurunkan fungsi pendengaran (Rahadian et al, 2010).
  • 5. Gangguan Pendengaran karena Penggunaan Headset . . . Siswa memiliki pola berisiko dalam menggunakan headphone / headset / earphone mendengarkan music/ nge Game dengan headset dalam volume maksimum, sehingga dihadapkan pada paparan SUARA KERAS DALAM WAKTU LAMA (Mohammadpoorasl et al., 2018)
  • 6. Gangguan Pendengaran karena Penggunaan Headset Jika music/suara dinikmati dengan headset dalam suara sangat keras pada tingkat sekitar 100 dBA KERUSAKAN PENDENGARAN PERMANEN AKAN TERJADI TIDAK LEBIH DARI 4 TAHUN MENGGUNAKAN PERANGKAT TERSEBUT (Mohammadpoorasl et al., 2018)
  • 7. Gejala Tuli akibat Bising 1) Kurang pendengaran disertai tinnitus (berdenging di telinga) atau tidak. 2) Bila berat  sukar menangkap percakapan dengan suara keras biasa. 3) Bila sudah lebih berat  percakapan keraspun sukar dimengerti. 4) berakibat Komunikasi sering tidak nyambung (Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL., 2019) Penumpukan kotoran telinga  produksi meningkat maupun mendorong serumen semakin kedalam Penggunaan headset yang tidak sesuai ukuran liang telinga  Nyeri telinga (Otalgia) Pemakaian headset mengahalangi aliran udara  meningkatkan pertumbuhan bakteri  terjadi infeksi
  • 8. KELUHAN PADA TELINGA AKIBAT PENGGUNAAN HEADSET - Serumen  produksi meningkat maupun mendorong serumen semakin kedalam - Liang telinga semakin menyempit  infeksi - Penurunan pendengaran - Konsentrasi menurun
  • 9. DAMPAK PENGGUNAAN HEADSET Merusak kesehatan telinga Mengalihkan fokus terutama bagi pejalan kaki / pengendara  resiko kecelakaan Keseimbangan terganggu pada saat menyetir self-awareness  menurunkan tingkat sosialisasi seseorang dengan cara menurunkan tingkat komunikasi dengan lawan bicara.
  • 10. Bagaimana telinga dapat mendengarkan bunyi ?
  • 11.  Tuli akibat bising mempengaruhi sel-sel rambut pada organ Corti di koklea.  Daerah yang pertama kali terkena adalah sel-sel rambut luar yang menunjukan adanya degenerasi yang meningkat dengan intensitas dan lama paparan.  Stereosilia pada sel-sel rambut menjadi kurang kaku sehingga respon terhadap stimulasi berkurang.  Bertambahnya intensitas dan durasi paparan akan menyebabkan kerusakan seperti stereosilia.
  • 12. Secara fisiologis telinga dapat mendengar nada antara 20 – 18.000 Hz. Untuk pendengaran sehari-hari yang paling efektif antara 500-2000 Hz Intensitas bunyi : dinyatakan dalam dB (decibel) Bising yang intensitasnya > 85 dB dapat menyebabkan kerusakan pada reseptor pendengaran
  • 13. Jika intensitas suara lebih dari dosis yang diperkenankan, maka akan terjadi gangguan pada rumah siput (cochlea), dimana akan terjadi proses perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Sel-sel rambut getar yang seharusnya mentransmisi suara mekanik menjadi rusak. https://fk.unair.ac.id/gangguan-pendengaran-pada-pengguna-earphone-2/ Selain intensitas, waktu paparan juga ikut menentukan tingkat kerusakan pada telinga. Semakin lama kita mendapatkan paparan, semakin cepat pula terjadi kerusakan pada telinga. Semakin keras suara, semakin semakin cepat NIHL terjadi. Frekuensi suara yang dihasilkan oleh pemutar musik > 85 dB (decibel)  dapat menyebabkan kerusakan telinga.
  • 14. NILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN SESUAI PERMENAKER NOMOR 5 TAHUN 2018 50-60 dbA 70 dbA 90 dbA 100 dbA 125 dbA 160 dbA Waktu Paparan per hari Intensitas dalam dBA 8 Jam 85 4 88 2 91 1 94 30 Menit 97 15 100 75 103 37,5 106 18,8 109 9,4 112 28,12 Detik 115 14,06 118 7,03 121 3,52 124 1,76 127 0,88 130 0,44 133 22 136 11 139
  • 15. Potensi Kebisingan di Masyarakat Konser Musik Area Konstruksi Area Pabrik Usaha las besi (Royster, 2017)
  • 16. JENIS GANGGUAN PENDENGARAN Tuli yang disebabkan oleh kerusakan struktur fisik telinga yang menghantarkan bunyi ke koklea disebut tuli konduksi (Conductive Hearing Loss) Tuli campuran (Mixed Hearing Loss) bila gangguan pendengaran atau tuli konduktif dan sensorineural terjadi bersamaan Tuli yang di sebabkan oleh kerusakan koklea, nervus auditorius yang disebut tuli sensorineural (Sensory Neural Hearing Loss)
  • 17. Tuli Sensorineural Bersifat bilateral Jarang menyebabkan tuli derajat sangat berat (profound hearing loss). Derajat ketulian berkisar antara 40 s/d 75 dB. Tidak dijumpai penurunan pendengaran yang signifikan apabila paparan bising dihentikan Kerusakan telinga dalam mula- mula terjadi pada frekuensi 3000 Hz, 4000 Hz, dan 6000 Hz, dimana kerusakan yang paling berat terjadi pada frekuensi 4000 Hz. Ketulian pada frekuensi 3000 Hz, 4000 Hz, dan 6000 Hz akan tercapai akibat paparan bising yang konstan dalam 10 – 15 tahun. GAMBARAN KETULIAN PADA TULI AKIBAT BISING
  • 18. APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA MERASA ADA GANGGUAN PENDENGARAN?? Pemeriksaan medis oleh dokter THT dan tes pendengaran dapat dilakukan bila curiga adanya gangguan penurunan pendengaran Pemeriksaan untuk mengetahui gangguan pendengaran adalah tes Audiometri. Penggunaan alat ini dapat menyimpulkan jenis tuli yang diderita, dan seberapa berat gangguan pendengaran yang diderita. Pemeriksaan lain untuk menentukan gangguan pendengaran adalah tes garpu tala, contohnya tes Weber, Rinne dan Schwabach. Tes sederhana ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis gangguan pendengaran. (Le et al., 2017)
  • 19. Pencegahan Penurunan Pendengaran yang Disebabkan oleh Kebisingan Ketahui sumber suara keras (85 dBA ke atas) dan hindarilah suara tersebut. Gunakan penutup/pelindung telinga, seperti ear plug atau perangkat pelindung lainnya, saat melakukan aktivitas yang melibatkan suara yang keras. Bila anda tidak dapat mengurangi volume suara bising atau melindungi diri dari kebisingan tersebut, sebaiknya menjauhlah dari sumber suara bising tersebut. Segera lakukan tes pendengaran bila anda merasa mengalami gangguan pendengaran, supaya bisa cepat ditangani (Kraaijenga et al., 2018)
  • 20. PRINSIP “60 / 60” mendengarkan dengan volume maksimal 60 % (skala volume 6 dari volume maksimum 10) dan lamanya mendengar headset maksimal selama 60 menit per hari. Setelah 1 jam sebaiknya alat dilepas dulu untuk memberi waktu istirahat 30 menit bagi telinga Semakin keras intensitas suara (volume), semakin singkat durasi waktu yang diperbolehkan untuk menggunakan headset Bila pada saat memakai heatset kita tidak dapat mendengar suara lain dilingkungan kita berarti tingkat kekerasan bunyi sudah terlalu tinggi https://rsudza.acehprov.go.id/bahaya-di-balik-headset
  • 21. Tips memilih headset yang aman dan nyaman – Kenakan headset sesuai dengan ukuran dan bentuk telinga serta posisi yang tepat – Mengurangi volume suara dan mengurangi waktu  “prinsip 60/60”. Istirahatkan telinga setelah menggunakan hedseat. – Jangan menggunakan headset di tempat yang bising karena ada kemungkinan kita akan meningkatkan volume agar terhidar dari kebisingan. – Mendengarkan lagu saat tidur dengan headset tidak dianjurkan  mempercepat kerusakan pendegaran. – Bersihkan headset secara berkala dari kotoran yang tersisa
  • 22. Penanganan Bila Seseorang Sudah Mengalami Gangguan Pendengaran Akibat Bising Latihan pendengaran (auditory training), agar penderita dapat menggunakan sisa pendengarannya dengan alat bantu dengar, (membaca gerakan ucapan bibir, mimik dan gerakan anggota badan serta bahasa isyarat) Bila penderita mendengar suara sendiri sangat lemah, maka dapat dilakukan rehabilitasi suara agar dapat mengendalikan volume, tinggi rendah dan irama percakapan. Pada penderita yang telah mengalami tuli total di kedua telinga, dapat dipertimbangkan pemasangan implan koklea. Penggunaan alat bantu dengar (hearing aid) untuk membantu mendengar suara yang tidak jelas. (Metidieri et al., 2013; Le et al., 2017)
  • 23. KESIMPULAN PENCEGAHAN TERJADINYA GANGGUAN PENDENGARAN INI HARUS DIUPAYAKAN penggunaan headset dengan baik dan benar Periksa rutin ke Dokter Spesialis THT-KL Menghindari sumber bising
  • 25. DAFTAR PUSTAKA – Ding, T., Yan, A., & Liu, K. (2019). What is noise-induced hearing loss? British Journal of Hospital Medicine, 80(9), 525– 529. https://doi.org/10.12968/hmed.2019.80.9.525 – Kraaijenga, V. J. C., Van Munster, J. J. C. M., & Van Zanten, G. A. (2018). Association of behavior with noise-induced hearing loss among attendees of an outdoor music festival: A secondary analysis of a randomized clinical trial. JAMA Otolaryngology - Head and Neck Surgery, 144(6), 490–497. https://doi.org/10.1001/jamaoto.2018.0272 – Le, T. N., Straatman, L. V., Lea, J., & Westerberg, B. (2017). Current insights in noise-induced hearing loss: a literature review of the underlying mechanism, pathophysiology, asymmetry, and management options. Journal of Otolaryngology - Head and Neck Surgery, 46(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s40463-017-0219-x – Metidieri, M. M., Santos Rodrigues, H. F., De Oliveira Filho, F. J. M. B., Ferraz, D. P., De Almeida Neto, A. F., & Torres, S. (2013). Noise-Induced Hearing Loss (NIHL): Literature review with a focus on occupational medicine. International Archives of Otorhinolaryngology, 17(2), 208–212. https://doi.org/10.7162/S1809-97772013000200015
  • 26. DAFTAR PUSTAKA – Mohammadpoorasl, A., Hajizadeh, M., Marin, S., Heydari, P., & Ghalenoei, M. (2018). Prevalence and Pattern of Using Headphones and Its Relationship with Hearing Loss among Students. Health Scope, 7(4), 4–8. https://doi.org/10.5812/jhealthscope.65901 – Pouryaghoub, G., Mehrdad, R., & Pourhosein, S. (2017). Noise-induced hearing loss among professional musicians. Journal of Occupational Health, 59(1), 33–37. https://doi.org/10.1539/joh.16-0217-OA – Ramakers, G. G. J., Kraaijenga, V. J. C., Cattani, G., Van Zanten, G. A., & Grolman, W. (2016). Effectiveness of earplugs in preventing recreational noise-induced hearing loss: A randomized clinical trial. JAMA Otolaryngology - Head and Neck Surgery, 142(6), 551–558. https://doi.org/10.1001/jamaoto.2016.0225 – Royster, J. D. (2017). Preventing Noise-Induced Hearing Loss. 78(2), 113–117.