Dokumen tersebut membahas kasus seorang laki-laki 35 tahun yang bekerja di pabrik dan mengeluhkan tuli sejak 6 bulan terakhir disertai dengan mendengung. Diberikan pertanyaan terkait anatomi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan gangguan pendengaran akibat kebisingan lingkungan kerja.
Gangguan pendengaran akibat bising atau kebisingan adalah hilangnya sebagian atau seluruh pendengaran yang disebabkan oleh paparan suara keras dalam waktu lama. Gejalanya meliputi kehilangan pendengaran dan kesulitan memahami pembicaraan. Pemeriksaan audiometri berkala dan pengendalian kebisingan dapat mencegah gangguan pendengaran ini.
BAGIAN TELINGA-FUNGSI-DAN PROSES MENDENGAR.pptxAlFajrMalang
Bagian-bagian telinga terdiri dari telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar menangkap bunyi, telinga tengah meneruskan getaran ke tulang pendengaran, dan telinga dalam lebih lanjut meneruskan getaran ke saraf pendengaran. Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, atau kelainan bawaan.
Dokumen tersebut membahas tentang gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural serta tanda-tandanya, tes diagnostik pendengaran, dan penatalaksanaannya yang meliputi membersihkan telinga, pemberian antibiotika, dan tindakan operasi."
Dokumen tersebut membahas tentang masalah pendengaran, termasuk definisi, jenis, ciri-ciri, dan pendekatan pendidikan untuk siswa dengan masalah pendengaran. Jenis masalah pendengaran dibedakan menjadi konduktif, sensori-neural, dan campuran, sedangkan pendekatan pengajaran mencakup pendekatan lisan, isyarat pertuturan, dan komunikasi seluruh.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu akustik dan sumber-sumber kebisingan utama seperti kebisingan industri, konstruksi, transportasi seperti pesawat terbang, kereta api, dan lalu lintas jalan raya yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis dan psikologis bagi manusia.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang laki-laki 35 tahun yang bekerja di pabrik dan mengeluhkan tuli sejak 6 bulan terakhir disertai dengan mendengung. Diberikan pertanyaan terkait anatomi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan gangguan pendengaran akibat kebisingan lingkungan kerja.
Gangguan pendengaran akibat bising atau kebisingan adalah hilangnya sebagian atau seluruh pendengaran yang disebabkan oleh paparan suara keras dalam waktu lama. Gejalanya meliputi kehilangan pendengaran dan kesulitan memahami pembicaraan. Pemeriksaan audiometri berkala dan pengendalian kebisingan dapat mencegah gangguan pendengaran ini.
BAGIAN TELINGA-FUNGSI-DAN PROSES MENDENGAR.pptxAlFajrMalang
Bagian-bagian telinga terdiri dari telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar menangkap bunyi, telinga tengah meneruskan getaran ke tulang pendengaran, dan telinga dalam lebih lanjut meneruskan getaran ke saraf pendengaran. Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, atau kelainan bawaan.
Dokumen tersebut membahas tentang gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural serta tanda-tandanya, tes diagnostik pendengaran, dan penatalaksanaannya yang meliputi membersihkan telinga, pemberian antibiotika, dan tindakan operasi."
Dokumen tersebut membahas tentang masalah pendengaran, termasuk definisi, jenis, ciri-ciri, dan pendekatan pendidikan untuk siswa dengan masalah pendengaran. Jenis masalah pendengaran dibedakan menjadi konduktif, sensori-neural, dan campuran, sedangkan pendekatan pengajaran mencakup pendekatan lisan, isyarat pertuturan, dan komunikasi seluruh.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu akustik dan sumber-sumber kebisingan utama seperti kebisingan industri, konstruksi, transportasi seperti pesawat terbang, kereta api, dan lalu lintas jalan raya yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis dan psikologis bagi manusia.
Tuli akibat bising merupakan ketulian yang terjadi akibat exposure bising melampaui batas waktu yang diperbolehkan. Permanen, progresif dan tidak bisa kembali TAPI BISA DICEGAH
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015Manfred Stoifl
Simak Presentasi terbaru dari Manfred Stoifl (Hearing Aid Acoustician) AAHA, Vienna, Austria mengenai Anak-anak & Gangguan Pendengaran. Presentasi ini berfokus pada tahap-tahap perkembangan untuk mendengar dan pentingnya intervensi dini. Juga termasuk di dalamnya panduan singkat untuk memilih Alat Bantu Dengar dan Implant Koklea.
Gangguan pendengaran sering terjadi akibat paparan kebisingan intensitas tinggi dalam waktu lama. Kebisingan dapat merusak saraf pendengaran dan menyebabkan gangguan hingga ketulian. Pencegahannya adalah menggunakan alat pelindung telinga ketika terpapar bising, dan memeriksakan diri ke dokter jika mulai mengalami gangguan pendengaran.
Telinga adalah indera penting yang memungkinkan manusia mendengar dan berkomunikasi. Dokumen ini memberikan tips untuk menjaga kesehatan telinga, seperti menghindari kebisingan tinggi, mengurangi kebiasaan mendengarkan musik keras, dan membersihkan telinga dengan benar.
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
Dokter perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan pabrik kelapa sawit dan menemukan bahwa mayoritas pekerja di bagian pengolahan mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan mesin berat. Dokter tersebut kemudian mempelajari definisi, klasifikasi, etiologi, pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran akibat kerja.
Dokumen ini membahas tentang definisi kebisingan dan anatomi telinga serta mekanisme pendengaran. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kesehatan atau gaya hidup seseorang. Telinga terdiri dari 3 bagian yaitu bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian luar berfungsi sebagai mikrofon untuk menangkap suara, bagian tengah memperbesar getaran suara, sedangkan bagian
Laporan ini memaparkan hasil penelitian tentang gambaran hasil pemeriksaan audiometri skrining siswa SMK jurusan otomotif di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan di tempat pelatihan bengkel dan mengidentifikasi adanya penurunan fungsi pendengaran pada siswa."
Dokumen ini membahas tentang masalah pendengaran pada anak-anak, termasuk definisi masalah pendengaran, jenis-jenis kehilangan pendengaran seperti konduktif, sensori-neural, dan campuran, serta punca masalah pendengaran seperti faktor genetik dan infeksi. Dokumen ini juga menjelaskan pendekatan pengajaran dan pembelajaran bagi pelajar yang mengalami masalah pendengaran.
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorakSofyan Dwi Nugroho
Laporan praktikum ini membahas tentang perambatan bunyi melalui tulang tengkorak. Terdiri dari tiga bagian utama telinga yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Tulang-tulang kecil di telinga tengah berperan menyalurkan getaran bunyi ke telinga dalam. Di sana bunyi diubah menjadi impuls saraf yang diteruskan ke otak. Ada tiga jenis gangguan pendengaran yaitu konduksi, sensorineural, dan campuran. Ber
Dokumen tersebut membahas tentang impaksi serumen, yaitu gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan fisik dan penunjang, serta penatalaksanaan impaksi serumen. Dokumen juga membahas konsep dasar asuhan keperawatan untuk pasien dengan gangguan tersebut, meliputi pengkajian, diagnosa
Dokumen ini memberikan informasi tentang gangguan pendengaran dan cara melindungi kesehatan pendengaran. Dianjurkan untuk mengatur volume headset maksimal 60% dan istirahat setelah pemakaian maksimal 60 menit. Gejala gangguan pendengaran antara lain sulit mendengar orang berbicara dalam jarak dekat dan berdenging di telinga setelah terpapar suara keras. Faktor risiko gangguan pendengaran adalah usia lanjut, genetik, dan paparan suara di atas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Impaksi serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga.
2. Gejala yang dirasakan antara lain pendengaran berkurang, nyeri di telinga, dan vertigo.
3. Penatalaksanaannya meliputi membersihkan serumen menumpuk dengan kapas atau alat khusus, serta mengomplitasi program terapi.
Anatomy of the head and neck is a compact organization of the elements of nerves, blood vessels, epithelial, and musculoskeletal which are functionally integrated and continuous. One is our Ear
Tinitus adalah keluhan yang umum di bidang kedokteran telinga. Dokumen ini membahas anatomi, fisiologi, definisi, epidemiologi, dan klasifikasi tinitus. Tinitus dapat berupa berbagai macam bunyi yang dirasakan pasien tanpa adanya rangsangan eksternal dan dapat memberikan dampak negatif bagi kualitas hidup. Prevalensi tinitus meningkat dengan bertambahnya usia dan lebih umum dijumpai pada pria. Tinitus dib
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar penyakit impaksi serumen, yang disebabkan oleh penumpukan serumen di liang telinga yang menyebabkan rasa tertekan dan gangguan pendengaran. Dokumen ini juga membahas gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan dari penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan penggunaan earphone telepon genggam dengan kejadian tinnitus subjektif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerapan, durasi dan intensitas penggunaan earphone dengan kejadian tinnitus. Penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan meningkatkan kewaspadaan mahasiswa dan masyarakat terhadap pen
Tuli akibat bising merupakan ketulian yang terjadi akibat exposure bising melampaui batas waktu yang diperbolehkan. Permanen, progresif dan tidak bisa kembali TAPI BISA DICEGAH
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015Manfred Stoifl
Simak Presentasi terbaru dari Manfred Stoifl (Hearing Aid Acoustician) AAHA, Vienna, Austria mengenai Anak-anak & Gangguan Pendengaran. Presentasi ini berfokus pada tahap-tahap perkembangan untuk mendengar dan pentingnya intervensi dini. Juga termasuk di dalamnya panduan singkat untuk memilih Alat Bantu Dengar dan Implant Koklea.
Gangguan pendengaran sering terjadi akibat paparan kebisingan intensitas tinggi dalam waktu lama. Kebisingan dapat merusak saraf pendengaran dan menyebabkan gangguan hingga ketulian. Pencegahannya adalah menggunakan alat pelindung telinga ketika terpapar bising, dan memeriksakan diri ke dokter jika mulai mengalami gangguan pendengaran.
Telinga adalah indera penting yang memungkinkan manusia mendengar dan berkomunikasi. Dokumen ini memberikan tips untuk menjaga kesehatan telinga, seperti menghindari kebisingan tinggi, mengurangi kebiasaan mendengarkan musik keras, dan membersihkan telinga dengan benar.
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
Dokter perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan pabrik kelapa sawit dan menemukan bahwa mayoritas pekerja di bagian pengolahan mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan mesin berat. Dokter tersebut kemudian mempelajari definisi, klasifikasi, etiologi, pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran akibat kerja.
Dokumen ini membahas tentang definisi kebisingan dan anatomi telinga serta mekanisme pendengaran. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kesehatan atau gaya hidup seseorang. Telinga terdiri dari 3 bagian yaitu bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian luar berfungsi sebagai mikrofon untuk menangkap suara, bagian tengah memperbesar getaran suara, sedangkan bagian
Laporan ini memaparkan hasil penelitian tentang gambaran hasil pemeriksaan audiometri skrining siswa SMK jurusan otomotif di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan di tempat pelatihan bengkel dan mengidentifikasi adanya penurunan fungsi pendengaran pada siswa."
Dokumen ini membahas tentang masalah pendengaran pada anak-anak, termasuk definisi masalah pendengaran, jenis-jenis kehilangan pendengaran seperti konduktif, sensori-neural, dan campuran, serta punca masalah pendengaran seperti faktor genetik dan infeksi. Dokumen ini juga menjelaskan pendekatan pengajaran dan pembelajaran bagi pelajar yang mengalami masalah pendengaran.
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorakSofyan Dwi Nugroho
Laporan praktikum ini membahas tentang perambatan bunyi melalui tulang tengkorak. Terdiri dari tiga bagian utama telinga yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Tulang-tulang kecil di telinga tengah berperan menyalurkan getaran bunyi ke telinga dalam. Di sana bunyi diubah menjadi impuls saraf yang diteruskan ke otak. Ada tiga jenis gangguan pendengaran yaitu konduksi, sensorineural, dan campuran. Ber
Dokumen tersebut membahas tentang impaksi serumen, yaitu gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan fisik dan penunjang, serta penatalaksanaan impaksi serumen. Dokumen juga membahas konsep dasar asuhan keperawatan untuk pasien dengan gangguan tersebut, meliputi pengkajian, diagnosa
Dokumen ini memberikan informasi tentang gangguan pendengaran dan cara melindungi kesehatan pendengaran. Dianjurkan untuk mengatur volume headset maksimal 60% dan istirahat setelah pemakaian maksimal 60 menit. Gejala gangguan pendengaran antara lain sulit mendengar orang berbicara dalam jarak dekat dan berdenging di telinga setelah terpapar suara keras. Faktor risiko gangguan pendengaran adalah usia lanjut, genetik, dan paparan suara di atas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Impaksi serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga.
2. Gejala yang dirasakan antara lain pendengaran berkurang, nyeri di telinga, dan vertigo.
3. Penatalaksanaannya meliputi membersihkan serumen menumpuk dengan kapas atau alat khusus, serta mengomplitasi program terapi.
Anatomy of the head and neck is a compact organization of the elements of nerves, blood vessels, epithelial, and musculoskeletal which are functionally integrated and continuous. One is our Ear
Tinitus adalah keluhan yang umum di bidang kedokteran telinga. Dokumen ini membahas anatomi, fisiologi, definisi, epidemiologi, dan klasifikasi tinitus. Tinitus dapat berupa berbagai macam bunyi yang dirasakan pasien tanpa adanya rangsangan eksternal dan dapat memberikan dampak negatif bagi kualitas hidup. Prevalensi tinitus meningkat dengan bertambahnya usia dan lebih umum dijumpai pada pria. Tinitus dib
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar penyakit impaksi serumen, yang disebabkan oleh penumpukan serumen di liang telinga yang menyebabkan rasa tertekan dan gangguan pendengaran. Dokumen ini juga membahas gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan dari penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan penggunaan earphone telepon genggam dengan kejadian tinnitus subjektif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerapan, durasi dan intensitas penggunaan earphone dengan kejadian tinnitus. Penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan meningkatkan kewaspadaan mahasiswa dan masyarakat terhadap pen
Similar to fixed SMP BINTANG LAUT PENYULUHAN THT dr,Novi..pptx (20)
2. LATAR BELAKANG
Kesehatan
telinga
merupakan
hal yang
perlu
diperhatikan
sejak dini.
.
CDC menyebut
bila 5 dari 10
anak muda
mendengarkan
musik dengan
suara yang keras.
Di sisi lain, 4 dari
10 anak muda
terpapar suara
yang sangat keras
dalam suatu
ajang besar,
seperti olahraga
dan musik.
HEADSET adalah
pengeras suara
berukuran kecil
dimana cara
menggunakannya
dengan diletakan
pada kedua
telinga.
Kerjanya dengan
mengubah sinyal
elektrik menjadi
suara
https://jovee.id/pentingnya-kesehatan-telinga-dan-cara-merawatnya/
3. – Headset menjadi gaya hidup generasi muda karena praktis dan mudah
– Penggunaan headset dalam jangka panjang akan menjadi masalah bila
earphone digunakan dalam jangka waktu yang lama dan volume yang keras.
– Bunyi yang dihasilkan oleh headset dapat merusak struktur sensitif di bagian
dalam telinga apabila digunakan tidak sesuai dengan anjuran.
– Pemakaian earphone dapat menyebabkan ketulian yang disebut dengan
Noice Induce Hearing Loss (NIHL).
Headphone Backphone In Ear Monitor (IEM) Earbud Earfit
https://fk.unair.ac.id/gangguan-pendengaran-pada-pengguna-earphone-2/
Berbagai jenis headset
4. EPIDEMIOLOGI
> 5,3% (360 juta orang) populasi dunia
menderita gangguan pendengaran
Remaja dan dewasa muda (12-35 tahun)
50% penggunaan perangkat audio pribadi
40% terpapar suara dari tempat hiburan
10% dari tempat lainnya.
WHO 2015
Intensitas suara yang
dihasilkan oleh
perangkat audio pribadi
Bisa mencapai
110 dB
menurunkan fungsi
pendengaran
(Rahadian et al, 2010).
5. Gangguan Pendengaran karena
Penggunaan Headset . . .
Siswa memiliki pola berisiko
dalam menggunakan
headphone / headset /
earphone
mendengarkan music/ nge Game
dengan headset dalam volume
maksimum, sehingga dihadapkan
pada paparan SUARA KERAS
DALAM WAKTU LAMA
(Mohammadpoorasl et al., 2018)
6. Gangguan Pendengaran karena
Penggunaan Headset
Jika music/suara dinikmati
dengan headset dalam suara
sangat keras pada tingkat
sekitar 100 dBA
KERUSAKAN
PENDENGARAN
PERMANEN AKAN
TERJADI TIDAK LEBIH
DARI 4 TAHUN
MENGGUNAKAN
PERANGKAT TERSEBUT
(Mohammadpoorasl et al., 2018)
7. Gejala Tuli akibat Bising
1) Kurang pendengaran disertai tinnitus (berdenging di telinga) atau tidak.
2) Bila berat sukar menangkap percakapan dengan suara keras biasa.
3) Bila sudah lebih berat percakapan keraspun sukar dimengerti.
4) berakibat Komunikasi sering tidak nyambung
(Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL., 2019)
Penumpukan kotoran telinga produksi meningkat
maupun mendorong serumen semakin kedalam
Penggunaan headset yang tidak sesuai ukuran liang
telinga Nyeri telinga (Otalgia)
Pemakaian headset mengahalangi aliran udara
meningkatkan pertumbuhan bakteri terjadi infeksi
8. KELUHAN PADA TELINGA AKIBAT
PENGGUNAAN HEADSET
- Serumen produksi
meningkat maupun
mendorong serumen
semakin kedalam
- Liang telinga semakin
menyempit infeksi
- Penurunan pendengaran
- Konsentrasi menurun
9. DAMPAK PENGGUNAAN HEADSET
Merusak kesehatan telinga
Mengalihkan fokus terutama
bagi pejalan kaki / pengendara
resiko kecelakaan
Keseimbangan terganggu
pada saat menyetir
self-awareness menurunkan
tingkat sosialisasi seseorang
dengan cara menurunkan
tingkat komunikasi dengan
lawan bicara.
11. Tuli akibat bising mempengaruhi sel-sel
rambut pada organ Corti di koklea.
Daerah yang pertama kali terkena
adalah sel-sel rambut luar yang
menunjukan adanya degenerasi yang
meningkat dengan intensitas dan lama
paparan.
Stereosilia pada sel-sel rambut
menjadi kurang kaku sehingga respon
terhadap stimulasi berkurang.
Bertambahnya intensitas dan durasi
paparan akan menyebabkan kerusakan
seperti stereosilia.
12. Secara fisiologis telinga dapat
mendengar nada antara 20 – 18.000 Hz.
Untuk pendengaran sehari-hari yang
paling efektif antara 500-2000 Hz
Intensitas bunyi : dinyatakan dalam dB
(decibel)
Bising yang intensitasnya > 85 dB
dapat menyebabkan kerusakan
pada reseptor pendengaran
13. Jika intensitas suara lebih dari dosis yang
diperkenankan, maka akan terjadi gangguan pada
rumah siput (cochlea), dimana akan terjadi proses
perubahan energi mekanik menjadi energi listrik.
Sel-sel rambut getar yang seharusnya mentransmisi
suara mekanik menjadi rusak.
https://fk.unair.ac.id/gangguan-pendengaran-pada-pengguna-earphone-2/
Selain intensitas, waktu paparan
juga ikut menentukan tingkat
kerusakan pada telinga.
Semakin lama kita mendapatkan
paparan, semakin cepat pula
terjadi kerusakan pada telinga.
Semakin keras suara, semakin
semakin cepat NIHL terjadi.
Frekuensi suara yang
dihasilkan oleh pemutar
musik > 85 dB (decibel)
dapat menyebabkan
kerusakan telinga.
14. NILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN SESUAI PERMENAKER NOMOR 5 TAHUN 2018
50-60 dbA 70 dbA
90 dbA 100 dbA
125 dbA 160 dbA
Waktu Paparan per hari Intensitas dalam dBA
8
Jam
85
4 88
2 91
1 94
30
Menit
97
15 100
75 103
37,5 106
18,8 109
9,4 112
28,12
Detik
115
14,06 118
7,03 121
3,52 124
1,76 127
0,88 130
0,44 133
22 136
11 139
15. Potensi Kebisingan di Masyarakat
Konser Musik Area Konstruksi
Area Pabrik
Usaha las besi
(Royster, 2017)
16. JENIS GANGGUAN PENDENGARAN
Tuli yang disebabkan oleh kerusakan struktur fisik
telinga yang menghantarkan bunyi ke koklea
disebut tuli konduksi (Conductive Hearing Loss)
Tuli campuran (Mixed Hearing Loss) bila gangguan
pendengaran atau tuli konduktif dan sensorineural terjadi
bersamaan
Tuli yang di sebabkan oleh kerusakan koklea, nervus
auditorius yang disebut tuli sensorineural (Sensory
Neural Hearing Loss)
17. Tuli
Sensorineural
Bersifat
bilateral
Jarang menyebabkan
tuli derajat sangat
berat (profound
hearing loss).
Derajat ketulian
berkisar antara 40 s/d
75 dB.
Tidak dijumpai penurunan
pendengaran yang
signifikan apabila paparan
bising dihentikan
Kerusakan telinga dalam mula-
mula terjadi pada frekuensi
3000 Hz, 4000 Hz, dan 6000 Hz,
dimana kerusakan yang paling
berat terjadi pada frekuensi
4000 Hz.
Ketulian pada
frekuensi 3000 Hz,
4000 Hz, dan 6000
Hz akan tercapai
akibat paparan bising
yang konstan dalam
10 – 15 tahun.
GAMBARAN
KETULIAN
PADA TULI
AKIBAT
BISING
18. APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA MERASA
ADA GANGGUAN PENDENGARAN??
Pemeriksaan medis oleh dokter THT dan tes
pendengaran dapat dilakukan bila curiga
adanya gangguan penurunan pendengaran
Pemeriksaan untuk mengetahui gangguan
pendengaran adalah tes Audiometri.
Penggunaan alat ini dapat menyimpulkan
jenis tuli yang diderita, dan seberapa berat
gangguan pendengaran yang diderita.
Pemeriksaan lain untuk menentukan
gangguan pendengaran adalah tes garpu tala,
contohnya tes Weber, Rinne dan Schwabach.
Tes sederhana ini dapat digunakan untuk
mengetahui jenis gangguan pendengaran.
(Le et al., 2017)
19. Pencegahan Penurunan Pendengaran
yang Disebabkan oleh Kebisingan
Ketahui sumber suara
keras (85 dBA ke atas)
dan hindarilah suara
tersebut.
Gunakan penutup/pelindung
telinga, seperti ear plug atau
perangkat pelindung lainnya,
saat melakukan aktivitas yang
melibatkan suara yang keras.
Bila anda tidak dapat
mengurangi volume suara
bising atau melindungi diri dari
kebisingan tersebut, sebaiknya
menjauhlah dari sumber suara
bising tersebut.
Segera lakukan tes
pendengaran bila anda
merasa mengalami
gangguan pendengaran,
supaya bisa cepat
ditangani
(Kraaijenga et al., 2018)
20. PRINSIP
“60 / 60”
mendengarkan dengan volume maksimal 60 %
(skala volume 6 dari volume maksimum 10) dan
lamanya mendengar headset maksimal selama 60
menit per hari.
Setelah 1 jam sebaiknya alat dilepas dulu untuk
memberi waktu istirahat 30 menit bagi telinga
Semakin keras intensitas
suara (volume), semakin
singkat durasi waktu yang
diperbolehkan untuk
menggunakan headset
Bila pada saat memakai heatset kita
tidak dapat mendengar suara lain
dilingkungan kita berarti tingkat
kekerasan bunyi sudah terlalu tinggi
https://rsudza.acehprov.go.id/bahaya-di-balik-headset
21. Tips memilih headset yang
aman dan nyaman
– Kenakan headset sesuai dengan ukuran dan bentuk telinga serta
posisi yang tepat
– Mengurangi volume suara dan mengurangi waktu “prinsip 60/60”.
Istirahatkan telinga setelah menggunakan hedseat.
– Jangan menggunakan headset di tempat yang bising karena ada
kemungkinan kita akan meningkatkan volume agar terhidar dari
kebisingan.
– Mendengarkan lagu saat tidur dengan headset tidak dianjurkan
mempercepat kerusakan pendegaran.
– Bersihkan headset secara berkala dari kotoran yang tersisa
22. Penanganan Bila Seseorang Sudah Mengalami Gangguan
Pendengaran Akibat Bising
Latihan pendengaran (auditory training), agar penderita dapat menggunakan sisa
pendengarannya dengan alat bantu dengar, (membaca gerakan ucapan bibir, mimik dan
gerakan anggota badan serta bahasa isyarat)
Bila penderita mendengar suara sendiri sangat lemah, maka dapat dilakukan
rehabilitasi suara agar dapat mengendalikan volume, tinggi rendah dan irama
percakapan.
Pada penderita yang telah mengalami tuli total di kedua telinga, dapat dipertimbangkan
pemasangan implan koklea.
Penggunaan alat bantu dengar (hearing aid) untuk membantu
mendengar suara yang tidak jelas.
(Metidieri et al., 2013; Le et al., 2017)
25. DAFTAR PUSTAKA
– Ding, T., Yan, A., & Liu, K. (2019). What is noise-induced hearing loss? British Journal of Hospital Medicine, 80(9), 525–
529. https://doi.org/10.12968/hmed.2019.80.9.525
– Kraaijenga, V. J. C., Van Munster, J. J. C. M., & Van Zanten, G. A. (2018). Association of behavior with noise-induced
hearing loss among attendees of an outdoor music festival: A secondary analysis of a randomized clinical trial. JAMA
Otolaryngology - Head and Neck Surgery, 144(6), 490–497. https://doi.org/10.1001/jamaoto.2018.0272
– Le, T. N., Straatman, L. V., Lea, J., & Westerberg, B. (2017). Current insights in noise-induced hearing loss: a literature
review of the underlying mechanism, pathophysiology, asymmetry, and management options. Journal of
Otolaryngology - Head and Neck Surgery, 46(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s40463-017-0219-x
– Metidieri, M. M., Santos Rodrigues, H. F., De Oliveira Filho, F. J. M. B., Ferraz, D. P., De Almeida Neto, A. F., & Torres, S.
(2013). Noise-Induced Hearing Loss (NIHL): Literature review with a focus on occupational medicine. International
Archives of Otorhinolaryngology, 17(2), 208–212. https://doi.org/10.7162/S1809-97772013000200015
26. DAFTAR PUSTAKA
– Mohammadpoorasl, A., Hajizadeh, M., Marin, S., Heydari, P., & Ghalenoei, M. (2018). Prevalence and Pattern of Using
Headphones and Its Relationship with Hearing Loss among Students. Health Scope, 7(4), 4–8.
https://doi.org/10.5812/jhealthscope.65901
– Pouryaghoub, G., Mehrdad, R., & Pourhosein, S. (2017). Noise-induced hearing loss among professional musicians.
Journal of Occupational Health, 59(1), 33–37. https://doi.org/10.1539/joh.16-0217-OA
– Ramakers, G. G. J., Kraaijenga, V. J. C., Cattani, G., Van Zanten, G. A., & Grolman, W. (2016). Effectiveness of earplugs in
preventing recreational noise-induced hearing loss: A randomized clinical trial. JAMA Otolaryngology - Head and Neck
Surgery, 142(6), 551–558. https://doi.org/10.1001/jamaoto.2016.0225
– Royster, J. D. (2017). Preventing Noise-Induced Hearing Loss. 78(2), 113–117.