Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan profil risiko rumah sakit sesuai standar akreditasi rumah sakit Kementerian Kesehatan tahun 2022. Proses penyusunan profil risiko meliputi identifikasi risiko berdasarkan kategori, analisis risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko, dan pemantauan risiko. Profil risiko digunakan sebagai bahan dalam penyusunan program manajemen risiko rumah sakit.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitSonny Irawan
Sharing knowledge untuk mengetahui apa dan bagaimana implementasi maupu peran manajemen risiko di dalam pencapaian target kinerja rumah sakit. Identifikasi masalah sampai dengan mitigasi risiko yang dapat dilakukan atas penyimpangan seluruh target kerja di semua lini rumah sakit. Semoga bermanfaat untuk info lebih lanjut bisa menghubungi Saya seorang Asisten Manager Manajemen Risiko di salah satu korporasi kesehatan terbesar yang memiliki lebih dari 20 cabang unit usaha rumah sakit di Indonesia yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun di kesehatan ... Salam Sony Irawan
Similar to FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx (20)
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
1. PENYUSUNAN PROFIL
RISIKO RUMAH SAKIT
SESUAI STANDAR
AKREDITASI RUMAH SAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN
RI 2022
dr Liliek Sulistyaningsih, M Kes, FISQua
2. dr Liliek Sulistyaningsih,MKes,FISQua
Ketua Komite Mutu RSUD Wangaya Kota Denpasar
Bali
Dokter lulusan FK UNUD
S2 Manajemen RS di FK UGM
Divisi Mutu dan Akreditasi Persi Daerah Bali
liliek.sulistyaningsih@gmail.com
081236510745
3. OUT LINE
PENDAHULUAN
MANAJEMEN RISIKO DALAM STANDAR
AKREDITASI RUMAH SAKIT KEMENTERIAN
KESEHATAN
PROFIL RISIKO
PENUTUP
4. DASAR
▰Permenkes 25 tahun 2019 tentang manajemen resiko
terintegrasi di dilingkungan kementerian kesehatan
▰Permenkes 80 tahun 2020 tentang komite mutu dirumah
sakit
▰Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1128 ľahun 2022
tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit PMKP11 dan TKRS
14
5. MANAJEMEN
RISIKO
adalah proses yang proaktif dan
berkesinambungan meliputi
identifikasi, analisis, evaluasi,
pengendalian, informasi komunikasi,
pemantauan, dan pelaporan risiko,
termasuk berbagai strategi yang
dijalankan untuk mengelola risiko dan
potensinya.
6. MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI :
PROSES IDENTIFIKASI, ANALISIS, EVALUASI &
PENGELOLAAN SEMUA RISIKO YG
POTENSIAL & DITERAPKAN TERHADAP
SEMUA UNIT/ BAGIAN/ PROGRAM/KEGIATAN
MULAI DARI PENYUSUNAN RENSTRA,
PENYUSUNAN & PELAKSANAAN PROGRAM
DAN ANGGARAN, PERTANGGUNGJAWABAN &
MONITORING DAN EVALUASI SERTA
PELAPORAN
(PERMENKES 25
TAHUN 2019)
7. Permenkes 80
tahun 2020
tentang Komite
Mutu
Pasal 9
(1) Dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan
tata kelola mutu Rumah Sakit, komite lainnya yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko dan
keselamatan pasien dapat diintegrasikan dengan
Komite Mutu.
(2) Integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan membentuk subkomite.
Pasal 10
(1) Komite Mutu bertugas membantu Kepala atau Direktur
Rumah Sakit dalam pelaksanaan dan evaluasi
peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan manajemen
risiko di Rumah Sakit.
9. MANAJEMEN
RISIKO
Proses yang proaktif dan
berkesinambungan meliputi
identifikasi, analisis, evaluasi,
pengendalian, informasi
komunikasi, pemantauan, dan
pelaporan risiko, termasuk
berbagai strategi yang
dijalankan untuk mengelola
risiko dan potensinya
10. TUJUAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Mencegah terjadinya cedera dan kerugian di rumah sakit.
Rumah sakit perlu menerapkan manajemen risiko dan
rencana penanganan risiko untuk memitigasi dan
mengurangi risiko bahaya yang ada atau mungkin terjadi
12. D
A
F
T
A
R
R
I
S
I
K
O
P
E
N R
G I
K S
A I
J K
I O
A
N
a).KOMUNIKASI
dan
KONSULTASI
g)
MONITORING
dan
REVIEW
b) PENETAPAN KONTEKS
Manrisk sarpras UMY
12
Transfer Risiko non asuransi
Hindari risiko
Segregasi Cegah Risiko (P)
Reduksi Risiko (D)
f) PENANGANAN RISIKO
Pengendalian/control risiko Pembiayaan Risiko
Retensi Risiko
Tranfer Risiko
c) IDENTIFIKASI RISIKO
Stratejik, Operasional klinis dan non klinis, Keuangan ,
Reputasional, Kepatuhan
d)ANALISA RISIKO
Dampak & Probabilitas (DXP)
e) EVALUASI RISIKO
Bandingkan dengan kriteria, Tetapkan risiko prioritas,
CBA (Cost BenefitAnalysis)
14. a) RISIKO OPERASIONAL adalah risiko yang terjadi saat RS memberikan
pelayanan kepada pasien baik klinis maupun non klinis.
• Risiko klinis yaitu risiko operasional yg terkait dgn pelayanan kpd pasien (patient safety) meliputi
risiko yg berhubungan dng perawatan klinis & pelayanan penunjang seperti kesalahan diagnostik,
bedah atau pengobatan.
• Risiko non klinis adalah risiko operasional meliputi antara lain risiko PPI (terkait PPI misalnya
sterilisasi, laundry, gizi, kamar jena-zah dll), risiko MFK (terkait dng fasilitas dan lingk, seperti
kondisi bangunan yg membahayakan, risiko yg terkait dng ketersediaan sumber air & listrik, dll.
Unit klinis maupun non klinis dapat memiliki risiko yg lain sesuai dengan proses bisnis / kegiatan yg
dilakukan di unitnya. Misalnya unit humas dapat mengidentifikasi risiko reputasi dan risiko
keuangan
15. b) Risiko Keuangan; risiko kepatuhan (terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku);
c) Risiko Reputasi (citra rumah sakit yang dirasakan oleh masyarakat),
d) Risiko Strategis (terkait dengan rencana strategis termasuk tujuan strategis
RS);
e) Risiko Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi
16. PROSES MANAJEMEN RISIKO YANG DITERAPKAN DI
RUMAH SAKIT MELIPUTI
a) Komunikasi dan konsultasi.
b) Menetapkan konteks.
c) Identifikasi risiko sesuai kategori risiko pada poin a) -e)
d) Analisis risiko.
e) Evaluasi risiko.
f) Penanganan risiko.
g) Pemantauan risiko.
17. Program manajemen risiko
RS harus disusun setiap
tahun berdasarkan daftar
risiko yang diprioritaskan
dalam profil risiko
meliputi:
a. Proses manajemen risiko (poin a)-g)).
b. Integrasi manajemen risiko di RS
c. Pelaporan kegiatan program
manajemen risiko.
d. Pengelolaan klaim tuntunan yang dapat
menyebabkan tuntutan (pada rumah
sakit).
18. 18
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu membuat daftar risiko
tingkat rumah sakit berdasarkan daftar risiko yang dibuat
tiap unit setiap tahun.
Berdasarkan daftar risiko tersebutditentukan prioritas
risiko yang dimasukkan dalam profilrisiko rumah sakit.
Profil risiko tersebut akan menjadi bahan dalam
penyusunan Program Manajemen Risiko Rumah Sakit
dan menjadi prioritas untuk dilakukan penanganan dan
pemantauannya
19. Direktur rumah sakit juga berperan dalam memilih
selera risiko yaitu tingkat risiko yang bersedia diambil
rumah sakit dalam upayanya mewujudkan tujuan dan
sasaran yang dikehendakinya
20. ELEMEN PENILAIAN PMKP 11
20
a) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu memandu penerapan program manajemen risiko yang di
tetapkan oleh Direktur
b) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat daftar risiko rumah sakit berdasarkan
daftar risiko unit-unit di rumah sakit
c) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat profilrisiko dan rencana penanganan
d) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat pemantauan terhadap rencana
penanganan dan melaporkan kepada direktur dan representatif pemilik/dewan pengawas
setiap 6 (enam) bulan
e) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah menyusun Program manajemen risiko tingkat
rumah sakit untuk ditetapkan Direktur
f) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah memandu pemilihan minimal satu analisis secara
proaktif proses berisiko tinggi yang diprioritaskan untuk dilakukan analisis FMEA setiap
21. ELEMEN PENILAIAN TKRS 14
21
Direktur dan pimpinan rumah sakit berpartisipasi dan
menetapkan program manajemen risiko tingkat rumah sakit
meliputi poin a) sampai dengan d) dalam maksud dan tujuan.
Direktur memantau penyusunan daftar risiko yang
diprioritaskan menjadi profil risiko di tingkat rumahsakit.
a
b
23. Level
Kriteria Risiko
Zona Peringkat Risiko Tindakan
5 > 15 Sangat Tinggi Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risikonya.
4 10 sd 14 Tinggi Diperlukan tindakan untuk mengelola risikonya.
3 5 sd 9 Sedang
Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumber
dayanya.
2 3 sd 4 Rendah
Tidak diperlukan tindakan. Buat rencana darurat
(contingency plan) dan terus lakukan monitoring
1 1 sd 2 Sangat Rendah Tidak perlu tindakan. Monitoring
24.
25. Skor Derajat
(Tingkat)
Dampak
Keuangan
Tuntutan
Ganti Rugi
Penundaan
Pelayanan
Dampak pada
Kesehatan &
Keselamatan
Reputasi Dampak pada
pihak terkait
1 Sangat
rendah
≤ 3 %
Anggaran
≤ Rp 1 juta ≤ 1 hari Luka kecil pada
orang atau
beberapa orang
Diketahui oleh seisi kantor Hanya
berdampak
pada satu pihak
2 Rendah > 3 – 5 %
Anggaran
> Rp 1 – 5
juta
> 1 – 2 hari Luka kecil berarti
pada orang atau
beberapa orang
Dimuat oleh media massa
lokal namun cepat dilupakan
masyarakat
Berdampak pada 2 -
3 pihak
3 Sedang > 5 – 8 %
Anggaran
> Rp 5 – 25
juta
> 2 – 3 hari Luka berarti pada
orang atau
beberapa orang
Dimuat oleh media massa
lokal & media sosial namun
cepat dilupakan masyarakat
Berdampak pada 3 -
4 pihak
4 Tinggi > 8 - 12 %
Anggaran
> Rp 25 – 50
juta
> 3 – 5 hari Luka serius pada
orang atau
beberapa orang
Dimuat di media nasional
dan media online dan
diingat sementara oleh
masyarakat
Berdampak pada 4-
5 pihak
5 Sangat
Tinngi
> 12 %
Anggaran
> Rp 50 juta > 5 hari Luka berganda
atau kematian
atau cacat
permanen
imuat oleh media nasional/
internasional dan media
sosial/media online diingat
lama oleh masyarakat
Berdampak pada
lebih 5 pihak
26. DAMPAK
1 2 3 4 5
MATRIKS ANALISIS RISIKO (5X5) Sangat
Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
P
R
O
B
A
B
I
L
I
T
A
S
5 Hampir Pasti
Terjadi
5 10 15 20 25
4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20
3 Mungkin Terjadi 3 6 9 12 15
2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10
1 Hampir Tidak
Terjadi
1 2 3 4 5
28. EVALUASI DAN PENANGANAN RISIKO
• Evaluasi Risiko untuk pengambilan keputusan mengenai perlu tidaknya dilakukan
penanganan Risiko lebih lanjut serta prioritas penanganannya
• Penanganan Risiko : mengidentifikasi berbagai opsi penanganan Risiko yang
tersedia dan memutuskan opsi penanganan Risikodan pembiayaan risiko.
• Risiko sangat tinggi dan tinggi yang melampaui kemampuan unit kerja
29. EVALUASI DAN PENANGANAN RISIKO
29
Pemilihan opsi penanganan risiko :
1. Menghindari risiko (Risk Avoidance) dengan memutuskan untuk tidak memulai /melanjutkan
dengan kegiatan yan menimbulkan risiko;
2. Risk acceptance (Menerima risikoMengambil /meningkatkan risiko untuk memanfaatkan luang
value
3. Menghilangkan sumber risiko
4. Mengubah kemungkinan; / Loss prevention (Kurangi probabilitas)
5. Mengubah konsekuensi; Loss reduction (Kurangi dampak)
6. Berbagi risiko ke pihak lain / Risk transfer (Transfer risiko non asuransi)
7. menerima risiko dengan keputusan. / R)
30. PEMANTAUAN DAN REVIU DAN LAPORAN MANAJEMEN RISIKO
• Pemantauan dan reviu : memastikan bahwa Manajemen Risiko dan usulan
perbaikan telah dilaksanakan sesuai rencana penanganan risiko dilakukan
secara berkala sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali
• Laporan penerapan Manajemen Risiko :
a. laporan identifikasi Risiko dan analisis Risiko;
b. laporan rencana penanganan dan rencana pemantauan penanganan Risiko.
c. Dilaksanakan dalam waktu 6 bulan sekali
32. Langkah-2 dalam merancang kegiatan pengendalian sbb:
a) Berdasarkan hasil penilaian risiko, pemilik risiko mengidentifikasi apakah kegiatan pengendalian
yang ada telah efektif untuk meminimalisasi risiko.
b) Kegiatan pengendalian yang telah ada tersebut perlu dinilai efektivitasnya dalam rangka
mengurangi probablitas terjadinya risiko (abatisasi) maupun mengurangi dampak risiko (mitigasi).
c) Selain itu, juga perlu diperhatikan ada/tidaknya pengendalian alternatif (compensating control)
yang dapat mengurangi terjadinya risiko.
d) Terhadap risiko yang belum ada kegiatan pengendaliannya maupun yang telah ada, namun dinilai
kurang atau tidak efektif, perlu dirancang kegiatan pengendalian yang baru/merevisi kegiatan
pengendalian yang sudah ada.
e) Menerapkan kegiatan pengendalian yang telah dirancang dalam mengelola risiko.
33. DAFTAR RISIKO PRIORITAS
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu membuat
Daftar risiko tingkat rumah sakit berdasarkan
daftar risiko yang dibuat tiap unit setiap tahun
36. ANALISIS
RISIKO
Bila terdapat Risiko yang sama pada beberapa unit :
Nilai probabilitas dihitung berdasarkan prosentase
Contoh :
• RS memiliki 10 instalasi
• Risiko kebakaran disebabkan oleh APAR kadaluarsa ada pada identifikasi risiko di 6
instalasi
37. EVALUASI RISIKO
37
EVALUASI RISIKO
Rumah Sakit
No Kode Risiko
Kategori
Risiko
Ruang
Lingkup
Pernyataan
Risiko
Daftar Risiko
Pengendali
an
Pemilik
Risiko
Evaluasi Risiko
Probability Dampak Tingkat Risiko Peringkat Risiko Probability Dampak
RESIDU Tingkat
Risiko
PENURUNAN
TINGKAT
RISIKO (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 #DIV/0!
2 #DIV/0!
3 #DIV/0!
4 #DIV/0!
5 #DIV/0!
6 #DIV/0!
7 #DIV/0!
8 #DIV/0!
9 #DIV/0!
10 #DIV/0!
11 #DIV/0!
12 #DIV/0!
13 #DIV/0!
14 #DIV/0!
15 #DIV/0!
PETUNJUK / PENJELASAN PENGISIAN EVALUASI RISIKO
1Kolom 1 - 9 dan kolom 11 otomatis terisi sesuai dengan yang telah diisi sebelumnya
2Kolom 10 (PENGENDALIAN) : diisi dan jabarkan pengendalian risiko yang telah dilaksanakan
3PROBABILITAS : diisi nilai probabilitas setelah dilakukan pengendalian risiko
4DAMPAK : diisi nilai dampak setelah dilakukan pengendalian risiko
5TINGKAT RISIKO : otomatis terisi nilai total risiko setelah dilakukan pengendalian risiko (Probabilitas x Dampak)
6PENURUNAN RISIKO : otomatis terisi nilai penurunan risiko setelah dilakukan pengendalian risiko ( (Total Skor 1 - Total Skor 2 ) / Total skor 1 x 100%)
40. PROFIL RISIKO ADALAH :
Kumpulan risiko kunci yang disusun pada tiap unit, Direktorat dan
tingkat rumah sakit.
Daftar Risiko RS → Risiko Prioritas RS → Profil Risiko RS dan lengkapi
dng strategi penanganannya
41. PROFIL RISIKO RUMAH SAKIT
Profil risiko tersebut akan menjadi bahan dalam penyusunan Program
manajemen risiko rumah sakit dan menjadi prioritas untuk dilakukan
penanganan dan pemantauannya.
Direktur rumah sakit juga berperan dalam memilih selera risiko yaitu
tingkat risiko yang bersedia diambil rumah sakit dalam upayanya
mewujudkan tujuan dan sasaran yang dikehendakinya.
42. PROFIL RISIKO (PMK 25 THN 2019)
42
PROFIL RISIKO
NO RISIKO KATAGORI RISIKO PENYEBAB RISIKO
AKAR MASALAH
(PENYEBAB UTAMA RISIKO)
PROBABILITAS DAMPAK CONTROLLABILITY SKOR RANKING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penentuan ranking untuk skor yang sama :
• dipilih berdasarkan nilai dampak yang
lebih tinggi
• Waktu penanganan lebih cepat
44. SELERA
RISIKO
Dipilih oleh Direktur berdasarkan profil risiko
Dipilih berdasarkan tingkat risiko yang bersedia diambil
rumah sakit dalam upayanya mewujudkan tujuan dan
sasaran yang dikehendakinya
46. OPSI PERLAKUAN RISIKO
46
Klasifikasi Jenis Pengendalian
Menghindari
risiko
Menghentikan kegiatan
Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi
risiko
Membuat Kebijakan
Membuat SPO
Mengganti atau membeli alat
Mengembangkan sistem informasi
Melaksanakan prosedur
Pengadaan, Perbaikan dan pemeliharaan
bangunan dan instrumen yang sesuai
dengan persyaratan
Pengadaan bahan habis pakai sesuai
dengan prosedur dan persyaratan
Pembuatan dan pembaruan prosedur,
standar dan check-list, Pelatihan
penyegaran bagi personil, seminar,
pembahasan kasus, poster, stiker
Klasifikasi Jenis Pengendalian
Mentransfer
risiko
Asuransi
Mengeksploita
si risiko
Mengambil kesempatan
dengan kondisi yang ada
dengan mempertimbangkan
keuntungan lebih besar
daripada kerugian
Menerima
risiko
Tidak melakukan tindakan
pengendalian apapun